AKTIFITAS MASYARAKAT DALAM PENGENDALIAN
PENCEMARAN SUNGAI MENCIRIM DI KECAMATAN
BINJAI SELATAN KOTA BINJAI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH:
ANDRIE KESUMA SARAGIH NIM. 308131024
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
v ABSTRAK
Andrie Kesuma Saragih, NIM 308131024, Aktifitas Masyarakat Dalam
Pengendalian Pencemaran Sungai Mencirim Di Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Aktifitas masyarakat di sekitar Sungai Mencirim Kecamatan Binjai Selatan kota Binjai. (2) Partisipasi masyarakat dalam pengendalian pencemaran Sungai Mencirim Kecamatan Binjai Selatan kota Binjai.
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Binjai Selatan Kota Bijai. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh masyarakat yang tinggal disekitar sungai Mencirim Kecamatan Binjai Selatan yang berjumlah 500 KK yang berjarak 100 meter dari tepi sungai. Sampel dalam penelitian ini diambil 10% dari jumlah populasi yaitu 50 KK. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampel acak sederhana. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi dan teknik komunikasi langsung. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Aktifitas masyarakat di sekitar Sungai Mencirim Kecamatan Binjai Selatan kota Binjai lebih banyak menggunakan air sungai yaitu sebanyak 46 orang (92%), sedangkan masyarakat yang tidak beraktifitas di Sungai Mencirim berjumlah 4 orang (8%). Aktifitas yang dilakukan masyarakat di sekitar Sungai yang mendukung pencemaran di Sungai Mencirim adalah MCK, membuang sampah, memelihara ikan dan keramba, sedangkan aktifitas yang tidak mendukung pencemaran adalah memancing ikan. (2) Partisipasi masyarakat dalam pengendalian pencemaran Sungai Mencirim Kecamatan Binjai Selatan kota Binjai berupa partisipasi dalam bentuk pikiran/tenaga yaitu gotong royong dan diskusi dengan jumlah responden 18 orang (78,26%), barang yaitu alat kebersihan dan tempat sampah dengan jumlah 4 orang (8%), dan dalam bentuk uang/dana dengan jumlah 1 orang (2%). Jumlah masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian Sungai Mencirim berjumlah 23 orang (46%), sedangkan jumlah masyarakat yang tidak ikut serta berpartisipasi dalam menjaga kelestarian Sungai Mencirim berjumlah 27 orang (54%).
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas limpahan kasih dan berkatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun judul skripsi ini adalah Aktifitas Masyarakat Dalam Pengendalian Pencemaran Sungai Mencirim Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai Tahun 2013. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan dan kurangnya pengetahuan penulis. Skripsi ini dapat disusun dan terlaksana dengan baik karena adanya bantuan, arahan, nasehat, bimbingan dan dukungan dari banyak pihak, baik dukungan moril dan materil yang banyak membantu penulis. Pada kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Dr. Restu, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Medan dan sekaligus dosen di Jurusan Pendidikan Geografi.
3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.
5. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku sekertaris Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Drs. Nahor Simanungkalit, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.
7. Bapak Drs.Sugiharto, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberi banyak arahan kepada penulis selama perkuliahan.
iv
9. Bapak/Ibu Dosen yang ada di Jurusan Pendidikan Geografi, terimakasih buat semua ilmu yang telah diberikan kepada penulis.
10.Bapak Hajat Siagian selaku pegawai di jurusan yang telah banyak membantu dukungan, pengorbanan yang tiada terhingga, terimakasih buat semuanya.
13.Buat saudaraku, Mia Saragih terimakasih buat semua dukungan doa, motivasi, yang diberikan.
14.Sahabat-sahabat terbaikku Harry Melky Putra Mendrofa, Aprialdi Ramadhan, Rizal Hasan, Muslim Anshari, Triani, Intan dan Wati kalian orang-orang hebat dan gila yang pernah aku kenal, thanks buat pengalaman-pengalaman seru dan gila yang telah kita lalui bersama dan juga buat dukungan yang diberi selama ini. Sahabat sejati selalu ada di hati.
15.Spesial Thanks Novalina Siagian, yang selalu menemani penulis dalam penyelesaian skripsi ini, thanks buat support positif yang diberikan selama ini. 16.Teman-teman di Jurusan Pendidikan Geografi, terkhusus buat kelas B Reguler
2008: Evi Gustina, Erna Octafia Sitorus, Sediman Sinaga, Adha Situmorang, Dwi, Satika Lestari Daulay, Harist, Akbar, Doni, Aap, Andri Sirait, Ary, Andi Pananrang, Alfin, Terima kasih buat pengalaman dan support yang luar biasa selama di bangku perkuliahan. Kalian adalah orang-orang hebat yang pernah kukenal.
v
18.Terkhusus Buat Saudara Se-Angkatan TUNAS XVIII MAPALA UNIMED : Gopula, Batob, Bapunk, Koplor, Are-Are, Bubar, terimakasih buat pengalaman perjalanan selama aktif di MAPALA UNIMED.
Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu penulis selama dalam penyelesaian skripsi ini.. Pada akhirnya harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi seluruh pembaca khususnya mahasiswa Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Medan, Juli 2013 Penulis,
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
B. Penelitian Yang Relevan ... 24
C. Kerangka Berpikir ... 28
BAB III. METODE PENELITIAN ... 30
A. Lokasi Penelitian ... 30
B. Populasi dan Sampel ... 30
C. Variabel dan Defenisis Operasional ... 30
D. Teknik Pengumpulan Data ... 32
E. Teknik Analisa Data ... 32
BAB IV. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN ... 33
A. Keadaan Fisik ... 33
viii
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 49
A. Hasil Penelitian ... 49
B. Pembahasan ... 61
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN... 71
A. Kesimpulan ... 71
B. Saran ... 72
DAFTAR PUSTAKA ... 73
ix
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal
1. Tabel Aktifitas Masyarakat Di Sekitar Sungai Dan Akibat Yang Ditimbulkan
...7
2. Luas wilayah kecamatan Binjai Selatan menurut kelurahan tahun 2012 ...35
3. Tabel Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Dan Kelurahan Di
Kecamatan Binjai Selatan Tahun 2012 ...39
4. Tabel Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelurahan Di Kecamatan Binjai Selatan
Tahun 2012 ...40
5. Tabel Jumlah Penduduk Kecamatan Binjai Selatan Menurut Kelurahan dan
Jenis Kelamin Tahun 2012 ...40
6. Tabel Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kecamatan Binjai
Selatan Tahun 2012 ...42
7. Tabel Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama dan Kepercayaan ...43
8. Tabel Komposisi Penduduk Berdasarkan Suku Di Kecamatan Binjai Selatan
...44
9. Tabel Jumlah Siswa Menurut Kelurahan Tahun 2012 ...45
10.Tabel Sarana pendidikan yang terdapat di Kecamatan Binjai Selatan ...46
11.Tabel Jumlah Sarana Kesehatan Di Kecamatan Binjai Selatan Menurut
Kelurahan Tahun 2012 ...47
12.Tabel Jumlah Rumah Ibadah Menurut Kelurahan Di Kecamatan Binjai Selatan
x
13.Tabel Hasil Jumlah Masyarakat Yang Menggunakan Air Sungai Dalam
Aktifitas Sehari-Hari ...49
14.Tabel Jenis Aktifitas Masyarakat Di Sekitar Sungai Mencirim ...50
15.Tabel Keadaan Sungai Mencirim Menurut Masyarakat Sekitar Sungai
Mencirim ...53
16.Tabel Tindakan atau Partisipasi Masyarakat Ketika Melihat Sampah Di Sungai
Mencirim ...54
17.Tabel Jenis Sampah Yang Terdapat Di Sungai Mencirim ...54
18.Tabel Bentuk Partisipasi Yang Dilakukan Oleh Masyarakat Dalam
Mengendalikan Pencemaran Sungai Mencirim ...55
19.Tabel Perhatian Instansi Pemerintahan Dalam Pengendalian Pencemaran
Sungai ...56
20.Tabel Adanya Penyuluhan Tentang Pelestarian Sungai Oleh Instansi
Pemerintahan ...57
21.Tabel Bentuk Kerjasama Instansi Pemerintah Dengan Masyarakat Dalam
Menjaga Kelestarian Sungai ...58
22.Tabel Fasilitas Tempat Sampah Yang Disediakan Instansi Pemerintah Di
Sekitar Sungai ...59
23.Tabel Tempat Pembuangan Akhir Sampah Di Sekitar Sungai Mencirim ...60
24.Tabel Cara Pengolahan Sampah Yang Dilakukan Masyarakat Di Sekitar
xi
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Hal
1. Skema Kerangka Berpikir ...29
2. Peta Administrasi Kota Binjai ...34
3. Peta Kecamatan Binjai Selatan ...36
4. Gambar Sarana Transportasi ...79
5. Gambar Penggunaan Lahan Kering ...79
6. Gambar Penggunaan Lahan Basah ...79
7. Gambar Sarana Pendidikan ...79
8. Gambar Tempat Sampah ...79
9. Gambar Tempat Sampah ...79
10. Gambar Wawancara dengan warga...80
11. Gambar Wawancara dengan warga...80
12. Gambar Wawancara dengan warga...80
13. Gambar Wawancara dengan warga...80
14. Gambar Sampah Kayu ...80
15. Gambar Sampah Rumah Tangga ...80
16. Gambar Aktifitas Masyarakat Mandi dan Mencuci di Sungai ...81
17. Gambar Aktifitas Masyarakat Mencuci di Sungai ...81
18. Gambar Mencuci menggunakan Detergen ...81
19. Gambar Aktifitas Warga Memancing di Sungai ...81
20. Gambar Tempat Memelihara Ikan/Keramba ...81
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Uraian Hal
1. Pedoman Wawancara ... 76
2. Dokumentasi Penelitian ... 79
3. Identitas Responden ... 82
4. Aktifitas Responden ... 84
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Air merupakan sumber daya alam untuk memenuhi hajat hidup orang
banyak sehingga perlu dilindungi agar dapat bermanfaat bagi hidup dan
kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya. Untuk menjaga atau mencapai
kualitas air sehingga dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan sesuai dengan
tingkat mutu air yang diinginkan, maka perlu upaya pelestarian dan pengendalian.
Pelestarian kualitas air merupakan upaya untuk memelihara fungsi air agar
kualitasnya tetap pada kondisi alamiah. Pengelolaan kuaitas air dilakukan dengan
upaya pengendalian pencemaran air, yaitu dengan upaya memelihara fungsi air
sehingga kualitas air memenuhi baku mutu. Air yang relatif bersih sangat
didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, keperluan
industri, untuk kebersihan sanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian dan
lain sebagainya.
Dewasa ini air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian serius.
Untuk memperoleh air yang baik sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi
barang yang mahal, karena air sudah banyak tercemar oleh limbah-limbah dari
berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga secara kualitas, sumber daya air telah
mengalami penurunan. Demikian pula secara kuantitas, yang sudah tidak dapat
2
Sungai adalah salah satu sumber daya alam yang bersifat mengalir,
sehingga pemanfaatan air di hulu akan menghilangkan peluang di hilir.
Pencemaran di hulu akan menyebabkan biaya sosial di hilir (extematily effect) dan
pelestarian di hulu akan bermanfaat di hilir. Sungai sangat bermanfaat bagi
manusia dan juga bermanfaat bagi biota air.
Apabila diperhatikan dari hari ke hari makin banyak berita-berita
mengenai pencemaran sungai. Pencemaran sungai ini terjadi dimana-mana. Krisis
air juga tejadi di hampir seluruh Pulau Jawa dan sebagian Pulau Sumatera,
terutama di kota-kota besar baik akibat pencemaran limbah cair industri, rumah
tangga ataupun pertanian.
Pencemaran sungai di banyak wilayah di Indonesia telah mengakibatkan
terjadinya krisis air bersih. Kurangnya kesadaran warga sekitar serta lemahnya
pengawasan pemerintah dan keengganan mereka untuk melakukan penegakan
hukum yang benar menjadikan masalah pencemaran sungai menjadi hal yang
kronis yang semakin lama semakin parah.
Demikian pula kota Binjai yang dilintasi 2 sungai besar yang hulunya di
kawasan pegunungan antara Tanah Karo dan Deli Serdang (Sungai Bingai, Sungai
Mencirim dan dua anak sungai yaitu Sungai Bangkatan dan Sungai Bakara) yang
sudah tercemar baik dilihat secara kasat mata maupun dari uji kualitas yang telah
dilakukan oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Kota Binjai. Kebutuhan
air bersih masyarakat kota Binjai tergantung pada air sungai yang didistribusikan
kerumah penduduk dengan kualitas air yang baik dan terlebih dahulu melalui
3
langsung. Seiring dengan perkembangan pembangunan dan pertambahan jumlah
penduduk kota kebutuhan air bersih juga meningkat sehingga kelestarian sungai
perlu dijaga. Dari hasil pemeriksaan ternyata kedua sungai dan anak sungai
tersebut telah mengalami pencemaran dan kualitas airnya tidak memenuhi syarat
untuk di konsumsi. Permasalahan yang timbul adalah apa faktor penyebab
pencemaran air sungai tersebut, apa yang menjadi penyebab terhambatnya
penegakan hukum lingkungan dan bagaimana peran dan tanggung jawab
pemerintah daerah dalam mengendalikan pencemaran air di Kota Binjai.
Sungai Mencirim adalah salah satu sungai yang mengalir di kota Binjai,
merupakan sumber air bagi masyarakat di sekitarnya pada khususnya dan
masyarakat kota Binjai pada umumnya. Sebahagian besar masyarakat masih
menggunakan sungai dalam aktifitas sehari-hari seperti mandi, mencuci pakaian.
Belum lagi sampah yang semakin hari semakin banyak menimbulkan pengaruh
tertentu seperti pencemaran air sungai yang menyebabkan berkurangnya
persediaan air bersih yang memenuhi syarat, sehingga akan berpengaruh pada
kesehatan masyarakat di sekitar Sungai Mencirim. Untuk mengatasinya
sebenarnya telah dilakukan oleh pihak pemerintah upaya mengendalikan
pencemaran sungai serta mengajak masyarakat untuk bepartisipasi. Upaya
pengendalian pencemaran sungai ini di khususkan pada partisipasi masyarakat,
karena sebahagian besar permasalahan pencemaran berasal dari masyarakat.
Tetapi yang terjadi adalah pencemaran yang masih terjadi dan kurang
maksimalnya partisipasi masyarakat dalam mengendalikan pencemaran air sungai.
4
sekitar Sungai Mencirim terhadap pengendalian pencemaran untuk dapat
meminimalkan kerusakan ekosistem sungai.
B. Identifikasi Masalah
Dewasa ini air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian serius.
Untuk memperoleh air yang baik sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi
barang yang mahal, karena air sudah banyak tercemar oleh limbah-limbah dari
berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga secara kualitas, sumber daya air telah
mengalami penurunan. Demikian pula secara kuantitas, yang sudah tidak dapat
memenuhi kebutuhan manusia yang terus meningkat. Kurangnya kesadaran warga
sekitar serta lemahnya pengawasan pemerintah dan keengganan mereka untuk
melakukan penegakan hukum yang benar menjadikan masalah pencemaran sungai
menjadi hal yang kronis yang semakin lama semakin parah.
Kebutuhan air bersih masyarakat kota Binjai tergantung pada air Sungai
Mencirim yang didistribusikan ke rumah penduduk dengan kualitas air yang baik
dan terlebih dahulu melalui proses pengolahan dan sebagian lagi masih
menggunakan air sungai secara langsung. Sebahagian besar masyarakat masih
menggunakan Sungai Mencirim dalam aktifitas sehari-hari seperti mandi,
mencuci pakaian, dan sebagainya. Berbagai kegiatan yang dilakukan masyarakat
ini menyebabkan tercemarnya air sungai. Sampah yang dibuang ke sungai juga
merupakan penyebab terjadinya pencemaran sungai. Hal inilah yang
menyebabkan berkurangnya persediaan air bersih yang memenuhi syarat,
sehingga akan berpengaruh pada kesehatan masyarakat di sekitar Sungai
5
Dalam pengendalian pencemaran berbagai upaya sudah dilakukan oleh
pemerintah. Diantaranya dengan melakukan penyuluhan kepada masyarakt
tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sungai, menyediakan tempat
pembuangan sampah baik sampah organik maupun non organik. Selain
pemerintah organisasi masyarakat juga melakukan upaya pengendalian
pencemaran seperti melakukan pembersihan sungai secara gotong royong. Upaya
pengendalian pencemaran sungai ini di khususkan pada partisipasi masyarakat,
karena sebahagian besar permasalahan pencemaran berasal dari masyarakat.
Tetapi yang terjadi adalah pencemaran yang masih terjadi dan kurang
maksimalnya partisipasi masyarakat dalam mengendalikan pencemaran air sungai.
C. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini peneliti membatasi objek penelitian agar lebih terarah.
Maka penulis membatasi masalah pada aktifitas dan partisipasi masyarakat
(partisipasi tenaga dan pikiran, partisipasi keahlian, partisipasi barang, partisipasi
uang) terhadap pengendalian pencemaran Sungai Mencirim kecamatan Binjai
Selatan Kota Binjai.
D. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana aktifitas masyarakat di sekitar Sungai Mencirim Kecamatan
Binjai Selatan kota Binjai?
2. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pengendalian pencemaran Sungai
6
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui aktifitas masyarakat di sekitar Sungai Mencirim Kecamatan
Binjai Selatan kota Binjai.
2. Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam pengendalian pencemaran
Sungai Mencirim Kecamatan Binjai Selatan kota Binjai.
F. Manfaat Penelitian
1. Menambah wawasan peneliti dan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana.
2. Memberi informasi bagi penulis lain yang meneliti permasalahan yang sama
namun lokasinya berbeda.
3. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah Kota Binjai dalam pengendalian
71
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
1 Aktifitas masyarakat di sekitar Sungai Mencirim Kecamatan Binjai Selatan
kota Binjai lebih banyak menggunakan air sungai yaitu sebanyak 46 orang
(92%), sedangkan masyarakat yang tidak beraktifitas di Sungai Mencirim
berjumlah 4 orang (8%). Aktifitas yang dilakukan masyarakat di sekitar
Sungai yang mendukung pencemaran di Sungai Mencirim adalah MCK,
membuang sampah, memelihara ikan dan keramba, sedangkan aktifitas yang
tidak mendukung pencemaran adalah memancing ikan.
2 Partisipasi masyarakat dalam pengendalian pencemaran Sungai Mencirim
Kecamatan Binjai Selatan kota Binjai berupa partisipasi dalam bentuk
pikiran/tenaga yaitu gotong royong dan diskusi dengan jumlah responden 18
orang (78,26%), dalam bentuk barang yaitu alat kebersihan dan tempat
sampah dengan jumlah 4 orang (8%), dan dalam bentuk uang/dana dengan
jumlah 1 orang (2%). Jumlah masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam
menjaga kelestarian Sungai Mencirim berjumlah 23 orang (46%), sedangkan
jumlah masyarakat yang tidak ikut serta berpartisipasi dalam menjaga
72
B. SARAN
Adapun saran yang dapat penulis berikan dalam penelitian ini adalah:
1. Kepada masyarakat agar lebih dapat menjaga kelestarian lingkungan sekitar
Sungai Mencirim dengan tidak membuang sampah terutama sampah rumah
tangga di Sungai Mencirim. Masyarakat diharapkan lebih peka serta
menyadari bahwa pentingnya kebersihan sungai sebagai sumber air dalam
kehidupan sehari-hari. Masyarakat juga diharapkan lebih aktif dalam kegiatan
gotong royong demi menjaga kelestarian Sungai Mencirim.
2. Kepada pemerintah agar lebih aktif terutama dalam memberi penyuluhan
73
DAFTAR PUSTAKA
Awang. 1999. Forest For People Berbasis Ekosistem. Pustaka Hutan Rakyat. Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik. 2012. Statistik Daerah Binjai. Binjai: BPS Binjai.
_________________. 2012. Binjai Selatan Dalam Angka 2012. Binjai: BPS
Binjai.
Hayati, Nor. 2001. Analisis Faktor-faktor yang Menyebabkan Kurangnya Partisipasi Mahasiswa Malaysia dalam Kegiatan Kokurikuler dan Ekstrakurikuler di Universitas Negeri Semarang. Skripsi. Semarang: UNNES
http://anasjuara1.blogspot.com/2009/12/pencemaran-air.html
http://www.artikata.com/arti-318259-aktifitas.html
Joyomartono. 1991. Perubahan Kebudayaan dan Masyarakat Dalam Pembangunan. Semarang: IKIP Semarang Press
Karyadi, L. 2010. Partisipasi Masyarakat Dalam Program Instalasi Pengolahan Air Limbah (Ipal) Komunal Di Rt 30 Rw 07 Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2003. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003 tentang Penetapan Status Mutu Air. Jakarta.
Lutfi,Achmad 2009 Penanggulangan Terhadap Terjadinya Pencemaran Air dan Pengolahan Limbah Tanpa Nama Jurnal Vol 1 No I (http://www.chem-is-try.org tanggal 04 Desember 2012 pada pukul 15:53)
74
Kelurahan Tegalgede, Sumbersari dan Desa Pontang, Ambulu). Tesis. Semarang: Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro
Natah. 2007. Jurnal Pemukiman diakses dari http://aangavatar54. blogspot.com/2009/12/jurnal-permukiman-natah-vol.html tanggal 04 Desember 2012 pada pukul 15:51.
Pemerintah Republik Indonesia. 2001. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Jakarta
Rusli. 2011. Tanggung Jawab Pemerintah Daerah Dalam Pengendalian Pencemaran Air Sungai Di Kota Binjai. UNPAB Medan
Sastropoetro, S. 1989. Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan Disiplindalam
Pembangunan Nasional. Alumni. Bandung
Simanungkalit, Nahor. M. 2004. Evaluasi Kemampuan Lahan dan Tingkat Bahaya Erosi Untuk Prioritas Konservasi Tanah di Sub Daerah Aliran Sungai Goti-Goti Daerah Aliran Sungai Batang Toru Hulu Tapanuli Utara Sumatera Utara. Tesis. Yogyakarta: Fakultas Ilmu-Ilmu Matematika dan Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada
Simon, Roger, 1999, Gagasan-gagasan politik Gramsci, INSIST, Yogyakarta.
Triastuti 2008 Dampak Pencemaran Air di Lingkungan Sekitar Tanpa Nama Jurnal Vol 1 No I (http://tridewi.blogspot.com diakses tanggal 22 Desember 2012 pukul 16.05)
Widyasari, I.R. 2008. Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Limbah Di Kelurahan Jomblang Kota Semarang. Tesis. Semarang: Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro
75
Yuliastuti, Etik. 2011. Kajian Kualitas Air Sungai Ngringo Karanganyar Dalam Upaya Pengendalian Pencemaran Air. Tesis. Semarang: Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro