• Tidak ada hasil yang ditemukan

ERTUTUR DI KALANGAN GENERASI MUDA ETNIS KARO DI KELURAHAN TANAH MERAH KECAMATAN BINJAI SELATAN KOTA BINJAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ERTUTUR DI KALANGAN GENERASI MUDA ETNIS KARO DI KELURAHAN TANAH MERAH KECAMATAN BINJAI SELATAN KOTA BINJAI."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Ertutur Di Kalangan Generasi Muda Etnis Karo Di

Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Binjai Selatan

Kota Binjai

Guna Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Antropologi

Fakultas Ilmu Sosial

OLEH :

Eka Priyanti

308322019

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

v Abstrak

Eka Priyanti, 308322019 Ertutur Dikalangan Generasi Muda Etnis Karo Di Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai, Skripsi : Medan, Fakultas Ilmu Sosial, Jurusan Pendidikan Antropologi Universitas Negeri Medan 2012.

Penelitiaan ini mempunyai tujuan yaitu: pertama untuk mengetahui pemahaman generasi muda karo tentang ertutur etnis Karo di kelurahan tanah merah, kedua menjelaskan penggunaan ertutur masih digunakan atau tidak dikalangan generasi muda Karo, ketiga menjelaskan faktor-faktor penyebab memudarnya ertutur dikalangan generasi muda Karo kelurahan tanah merah. Dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif pendekatan deskriptif.

Data yang dikumpulkan diperoleh melalui wawancara dan angket. Data dianalisis secara deskriptif. Data yang yang dikumpulkan berupa kata-kata dalam bentuk tulisan maupun lisan. Seluruh data kemudian dianalisis secara induktif sehingga menghasilkan data yang deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 88% generasi muda etnis Karo secara umum kurang paham tentang ertutur, hal ini dapat menandakan bahwa ertutur dikalangan generasi muda Karo di kelurahan Tanah Merah telah memudar. Faktor penyebab ertutur memudar yaitu didikan orang tua, lingkungan tempat tinggal, dan perkembangan teknologi dan informasi yang mengurangi interaksi sesama etnis Karo.

(5)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan

rahmatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Adapun judul dari skripsi yang penulis selesaikan ini adalah “Ertutur Di Kalangan

Generasi Muda Etnis Karo Dikelurahan Tanah Merah Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai” ,

dan penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial S1 di Universitas

Negeri Medan.

Selama menyelesaikan skripsi ini penulis menjalani berbagai kesulitan oleh karena

keterbatasan kemampuan dan pengalaman dalam menulis skripsi dan penulis menyadari tidak

akan dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa bimbingan, sarana dan bantuan dari berbagai pihak

terutama Dosen Pembimbing Skripsi yang memberikan bimbingan mulai dari awal sampai akhir

penyusunan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Yang teristimewa dan yang terkasih Alm Ayahanda M.Tahir Surbakti dan Ibunda

Ranggkuti Br. Sembiring sebagai rasa hormat, sayang dan terimakasih ananda yang tak

terhingga atas semua pengorbanan, perhatian, dukungan dan doa yang telah diberikan

secara material dan spritual dari ananda kecil sampai memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan S1 Antropologi di Universitas Negeri Medan.

2. Yang teristimewa dan terkasih, Abanganda Dedi Putrawan Surbakti S.Pd dan Abanganda

Budi Arman Surbakti S.Pd yang telah banyak memberikan dukungan, perhatian dan Doa

kepada penulis selama menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan

(6)

ii

4. Kepada para dosen pendidikan Antropologi berserta pegawai jurusan yang telah

membantu selama diperkuliahan.

5. Ibu Dra. Nurjannah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi saya dan sekaligus ketua

prodi Antropologi yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan dalam

pembuatan skripsi hingga selesai.

6. Ibu Dra. Trisni handayani, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan sekaligus

sebagai penguji skripsi saya, yang telah banyak memberikan bimbingan, dan pengarahan

selama penulisan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Waston Malau sebagai dosen penguji skripsi saya dan telah banyak

memberikan bimbingan, saran selama penulisan skripsi ini.

8. Ibu Dra. Puspitawati, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan

bimbingan dan saran dalam penulisan skripsi ini.

9. Kepada bapak Dekan Fakultas Ilmu Sosial berserta staf di Fakultas Ilmu Sosial

10.Ibu Fatimah Hanim selaku Lurah Tanah Merah dan Bapak Rukun Ginting selaku ketua

karang taruna lingkungan V Tanah merah dan seluruh kepala lingkungan 1 sampai 8 di

Kelurahan Tanah Merah yang telah memberikan bimbingan kepada peneliti selama

melaksanakan penelitian di Kelurahan Tanah Merah tersebut guna menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

11.Kepada seluruh kalangan generasi muda di Kelurahan Tanah Merah Kecamatan Binjai

Selatan yang telah memberikan bantuan selama penulisan skripsi ini.

12.Yang teristimewa Ananto Rizky Fauzan Siregar yang telah banyak memberikan

perhatian, dukungan, doa, serta membantu, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

(7)

iii

13.Sahabatku mahasiswa jurusan pendidikan Antropologi yang telah banyak memberikan

bantuan dan dukungan bagi penulis hingga selesai skripsi ini.

14.Yang teristimewa buat semua sahabat-sahabat saya Priska Prince Manik, Rinanda

Rahayu BB, Desi Amanda br Sitepu, Sartika Br Sembiring , dan teman-teman PPL saya.

Yang telah memberikan dukungan, dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik dari isi maupun

pengetikan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca

untuk kesempurnaan skripsi ini sehingg dapat berguna dan penulis ucapkan banyak terima kasih,

semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua jasa mereka. Akhir kata semoga skripsi ini

dapat di jadikan sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan, Amin.

Medan, Agustus 2012

Penulis

(8)

vi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka ... 7

2.1.1. Pengertian Kebudayaan ... 7

(9)

vii

BAB IV LATAR BELAKANG ETNIS KARO 4.1. Sejarah Etnis Karo………... 30

4.2. Sistem Kekerabatan.………... 34

4.3. Tutur Siwaluh……...………... 40

4.4. Rakut Si Telu ……...………... 42

BAB V HASIL PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 44

5.1.1. Profil Kelurahan Tanah Merah ... 44

5.1.2. Keadaan Penduduk Di Kelurahan Tanah Merah ... 46

5.1.3. Mata Pencaharian ... 49

5.1.4. Kepercayaan/Agama ... 50

5.2. Deskripsi Data Penelitian ... 51

5.2.1. Pemahaman Kalangan Generasi Muda Tentang Ertutur Pada Etnis Karo ... 51

5.2.2. Pandangan Generasi Muda Terhadap Ertutur Etnis Karo Di Kelurahan Tanah Merah ... 59

5.3. Pola Perkawinan Etnis Karo Yang Mempengaruhi Ertutur… .. 64

(10)

viii

5.4.1. Ego Dengan Keluarga Inti ... 65

5.4.2. Ego Dengan Keluarga Luas ... 68

5.4.3. Ego Dengan Senina ... 71

5.4.4. Ego Dengan Anak Beru ... 75

5.4.5.Ego Dengan Kalimbubu ... 78

5.5. Faktor-Faktor Memudarnya Ertutur Di Kalangan Generasi Muda Etnis Karo ... 81

5.5.1. Faktor Pendidikan Orang Tua... 81

5.5.2. Faktor Lingkungan Tempat Tinggal ... 83

5.5.3. Perkembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi . 86 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 88

6.2. Saran ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 92

INTERVIEW GUIDE ... 94

ANGKET ... 96

PETA KELURAHAN TANAH MERAH ... 100

LAMPIRAN ... 101

(11)

ix

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 1 : Keluarga inti ... 3

Bagan 2 : Bagan Sistem kekerabatan pada etnis karo……… 36

Bagan 3 : Tiga unsur rakut si telu ... 42

Bagan 4 : Ego dan keluarga inti ... 65

Bagan 5 : Bagan yang menggambarkan anggota keluarga luas ... 68

Bagan 6 : Bagan yang menggambarkan ego dengan keluarga senina ... 72

Bagan 7 : Bagan yang menggambarkan ego dengan keluarga anak beru ... 75

(12)

x

DAFTAR TABEL

HALAMAN

Tabel 1: Sebutan dan sapaan yang berubah dalam keluarga inti ... 4

Tabel 2: Luas wilayah kota binjai ... 44

Tabel 3 : jumlalh penduduk menurut tingkat usia ... 47

Tabel 4 : Jumlah penduduk menurut etnis ... 48

Tabel 5 : Jumlah penduduk menurut mata pencaharian ... 49

Tabel 6 : Komposisi penduduk berdasarkan agama ... 50

Tabel 7 : Jumlah tempat ibadah dikelurahan tanah merah ... 51

Tabel 8 : Analisa Angket Ertutur Dikalangan Generasi Muda Di Tanah Merah Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai ... 61

Tabel 8 : Generasi Muda Yang Mengtahui Tentang Ertutur ……… 53

Tabel 9 : Orang Yang Mengajarkan Ertutur Terhadap Anaknya………….. 53

(13)

xi

Tabel 19: Pemahaman Terhadap Ente ……… 62

Tabel 20: Pemahaman Terhadap Soler ………... 63

Tabel 21: Sebutan dan sapaan ideal ego pada keluarga inti ... 66

Tabel 22 : Sebutan dan sapaan ego yang berubah pada keluarga inti ... 67

Tabel 23: Sebutan dan sapaan ego yang ideal dengan keluarga luas ... 69

Tabel 24 : Sebutan dan sapaan ego yang berubah dengan keluarga luas ... 70

Tabel 25 : Sebutan Dan Sapaan Ego Yang Ideal Dengan Kelompok Senina/Sembuyak……… 71

Tabel 26 : Sebutan Dan Sapaan Ego Yang Berubah Dengan Senina/Sembuyak……… 74

Tabel 27: Sebutan dan sapaan ego yang ideal dengan kelompok Anak beru. ... 76

Tabel 28 : Sebutan dan sapaan ego yang berubah dengan Anak Beru …... 77

Tabel 29 : Sebutan dan sapaan ego yang ideal dengan kelompok Kalimbubu……….. .... 79

Tabel 29 : Sebutan dan sapaan ego yang berubah dengan Kalimbubu ... 80

(14)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Peta kelurahan tanah merah

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang masalah

Indonesia terdiri dari beragam etnis, seperti etnis Jawa , etnis Melayu, etnis

Minang, serta etnis Batak. Setiap etnis ini memiliki budaya dan sistem

kekerabatan yang berbeda-beda. Setiap etnis yang terdapat di Indonesia memiliki

sistem kekerabatan yang berbeda. Pada dasarnya kekerabatan terbentuk melalui

hubungan genetik atau darah. Kekerabatan akan membentuk lahirnya garis

keturunan, seperti penarikan garis keturunan secara patrilineal artinya hubungan

kekerabatan diperhitungkan menurut garis pihak ayah, garis keturunan bersifat

matrilineal yang hubungan kekerabatan diperhitungkan menurut garis pihak ibu.

Disamping itu, terdapat juga hubungan kekerabatan yang bersifat bilateral

merupakan hubungan kekerabatan diperhitungkan menurut garis ayah maupun

menurut garis ibu.

Masing-masing suku bangsa memiliki tradisi yang berbeda antara satu

dengan yang lainnya. Hal ini lah yang terlihat bahwa Indonesia merupakan negara

yang majemuk akan kebudayaan maupun tradisi-tradisi lainnya. Tradisi adalah

sesuatu yang dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan seperti

adat, kebudayaan, dan upacara. Bentuk- bentuk tradisi yang dilakukan oleh suku

(16)

2

Kekerabatan akan membentuk lahirnya sistem istilah kekerabatan, didalam

masyarakat terdapat istilah yang berbeda. Istilah-istilah tersebut dapat dijadikan

sebagai pedoman sopan santun diantara sesama kerabat. Dalam istilah

kekerabatan terdapat istilah menyapa (term of address) dan istilah menyebut (term

of refrence). Istilah menyapa dipakai ego untuk memanggil sesorang kerabat

apabila ia berhadapan dengan kerabat dalam pembicaraan secara langsung.

Kemudian sebaliknya istilah menyebut di pakai ego apabila ia berhadapan

langsung dengan orang lain ketika berbicara tentang seorang kerabat sebagai

orang ketiga. Istilah kerabat melahirkan adat sopan santun dijadikan pedoman

dalam berinteraksi, bersikap dan berkominikasi sesama etnis Karo.

Adat atau budaya Karo yang sebenarnya adalah pola sikap dan pola tindak

etnis Karo dalam kehidupannya. Etnis Karo menempatkan dirinya sebagai

makhluk sosial dan dapat berinteraksi dengan masyarakat lainnya. Ertutur

merupakan kode etik pergaulan etnis Karo yang mencirikan adat Karo, mencakup

pola sikap dan pola tindak dalam pergaulan, inilah sebenarnya yang mengikat dan

sekaligus menjadi ciri utama adat etnis Karo.

Ertutur menunjukkan adanya hubungan kekerabatan seseorang dengan

yang lain. Kekerabatan yang terbentuk melalui marga, perkawinan serta hubungan

darah akan melahirkan istilah-istilah ertutur. Dengan adanya ertutur dapat

mengatur sistem dan ketentuan kekerabatan sebagai berikut :

a. Ertutur mengatur dan menentukan sikap berbicara dengan seseorang.

b. Ertutur akan menujukkan adanya hubungan seseorang dengan orang

(17)

3

c. Ertutur merupakan suatu penentuan etika, sikap dan tingkah laku

seseorang.

Kebiasaan bagi orang Karo berjumpa dan belum saling kenal dengan

seseorang selalu menanya marga (ertutur) terlebih dahulu guna mencari hubungan

kekerabatan. Ertutur yang sering digunakan oleh para orang tua, namun hal

tersebut tidak dilakukan lagi oleh generasi muda sekarang. Bahkan ada generasi

muda yang sama sekali tidak mengetahui tentang erutur.

Agar tidak terjadi komunikasi satu sama lain saling menyebut nama

dianggap terasa kurang sopan, oleh karena itu komunikasi tutur digunakan.

Ertutur dapat dimulai dari keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak

yang belum berumah tangga seperti bagan berikut :

Bagan I Keluarga inti. Ket:

: laki-laki

: Perempuan

(18)

4

Bagan di atas menggambarkan seorang laki-laki ( ego ) dengan orang

tuanya serta seorang saudara laki-laki dan seorang perempuanya. Berikut ini

contoh sebutan dan sapaan yang berubah dalam keluarga inti:

Tabel 1

Sebutan Dan Sapaan Yang Berubah Dalam Keluarga Inti Sebutan Karo Sebutan Karo yang

digunakan sekarang

Keterangan

Bapa Papa, papi, ayah Ayah ego

Nande Mama, bunda, ibu Ibu ego

Nande si anu. Kakak, adek, Pangilan nama Istri ego

Bapa si anu Abang,ayah,papa Suami

Uwa, enggah Bang, panggil nama Abang ego

Agi Dedek, dek, pangil nama Adik ego

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan

tutur dalam keluarga inti. Khususnya etnis Karo yang mulai migrasi dan

menyesuaikan dirinya dengan lingkungan tempat tinggalnya untuk membentuk

hubungan sosial dan berinteraksi dengan seseorang.

Kota Binjai adalah salah satu kota yang di diami oleh berbagai etnis

diantaranya adalah etnis Karo. Adat dan budaya dikalangan etnis Karo kota

Binjai telah dipengaruhi oleh budaya etnis lain dan budaya asing. Sehingga

budaya ertutur sedikit demi sedikit semangkin menghilang. Pada masa sekarang

sebagian kebudayaan Karo yang telah terkikis oleh perkembangan zaman dan

(19)

5

Penyebab terkikisnya budaya merupakan sebagian ditimbulkan oleh etnis Karo

itu sendiri. Salah satu bentuk dari terkikisnya budaya yang ada pada citra diri etnis

Karo adalah penggunaan budaya ertutur dalam kehidupan etnis Karo.

Kalangan generasi muda yang sudah tidak mengunakan ertutur jika

bertemu dengan sesama etnis karo. Hal ini disebabkan karena orang tua kurang

memberikan pemahaman tentang ertutur pada anaknya sejak dini. Oleh sebab itu,

proses ertutur juga penting dalam mempersiapkan generasi muda sebagai penerus

budaya agar kebudayaan tersebut tidak memudar oleh perkembangan zaman

dengan adanya perubahan kebudayaan.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik meneliti “Ertutur

Dikalangan Generasi Muda Etnis Karo Di Kelurahan Tanah Merah Kecamatan

Binjai Selatan Kota Binjai ”

1.2. Identifikasi Masalah

Dari uraian diatas ada beberapa masalah yang ditemukan di kelurahan

Tanah merah antara lain :

1. Pemahaman generasi muda tentang ertutur etnis Karo di Binjai

2. Gererasi muda masih menggunakan ertutur di Binjai

3. Faktor penyebab memudarnya ertutur pada generasi muda di

(20)

6 1.3. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Pemahaman generasi muda tentang ertutur etnis Karo di

kelurahan Tanah Merah kota Binjai ?

2. Apakah Gererasi muda masih menggunakan ertutur Karo di

kelurahan Tanah Merah kota Binjai ?

3. Apakah Faktor penyebab memudarnya ertutur pada generasi muda

di kelurahan Tanah Merah kota Binjai ?

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Pemahaman generasi muda tentang ertutur etnis

Karo di kelurahan Tanah Merah kota Binjai

2. Untuk mengetahui Generasi muda masih menggunakan ertutur

Karo di kelurahan Tanah Merah kota Binjai

3. Untuk mengetahui Faktor penyebab memudarnya ertutur pada

generasi muda di kelurahan Tanah Merah kota Binjai

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis dapat menambah wawasan tentang budaya ertutur pada

kehidupan sehari-hari dan pada sistem perkawinan etnis Karo.

2. Bagi etnis Karo dapat meningkatkan pengetahuan tentang ertutur

3. Dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap mempertahankan

(21)

88 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Setiap etnis mempunyai aturan-aturan tertentu yang menjadi pokok

pegangan yang berbentuk peraturan yang kuat dalam menyusun tata hidup

masyarakat seutuhnya. Peraturan pergaulan dan tali persaudaraan, untuk

keharmonisan silahturahmi dan hubungan kekeluargaan yang mutlak diperlukan.

Ertutur yang menentukan jarak jauhnnya darah, kekeluargaan ataupun

perkerabatan antara seseorang dengan orang lain atau antar golongan masyarakat

lainnya.

Pemahaman tentang nilai dan makna istilah kekerabatan dan adat sopan

santun kekerabatan di kalangan etnis Karo, terutama generasi muda sangat

penting. Seperti yang dikatakan dipendahuluan istilah dan adat sopan santun

terkait hak dan kewajiban para penuturanya. Terlebih dari hal tersebut sopan

santun kekerabatan jelas menggambarkan eksistensi identitas dan jati diri suatu

etnis tertentu.

Seiring perubahan zaman maka juga terjadi perubahan istilah dan adat

sopan santun kekerabatan, terutama pada kalangan generasi muda etnis Karo.

Perubahan dalam aspek istilah kekerabatan misalnya:

Istilah Nande (ibu) terutama di perkotaan sering diganti dengan istilah

mama, mami, dan bunda.

(22)

89

 Istilah dalam mertua juga mengalami pemudaran, dimana seorang menantu

dalam hukum adat Karo memiliki istilah bertutur bengkila terhadap mertua

laki-lakinya dan bibi terhadap mertua perempuannya. Istilah tutur terhadap

keduanya sering diganti dengan ayah dan ibu sehingga perlakuan sikap

yang seharusnya sesuai hukum adat Karo juga turut berubah.

Memudarnya istilah tutur yang membuat sikap sungkan semakin hilang,

terutama pada kalangan generasi muda yang sudah tidak pahan lagi tentang

ertutur.

Memudarnya ertutur terjadi karena dua faktor yakni faktor internal dan

eksternal. Faktor internal mencakup: kurangnya pemahaman generasi muda Karo

terhadap istilah dan adat sopan santun kekerabatan, kurangnya sosialisasi dan

internalisasi di tengah-tengah masyarakat, kurangnya tanggung jawab generasi

muda untuk sosialisasi kepada generasi muda, melemahnya rasa menghargai dan

rasa bangga terhadap nilai-nilai budaya dan identitas etnis dikalangan etnis Karo

khususnya generasi muda. Faktor eksternal antara lain: berkembangnya teknologi

informasi, tingginya tingkat akulturasi dan asimilasi, tingginya tingkat

perkawinan campur dan lain-lain.

Memudarnya tutur ini dapat membuat hubungan kekerabatn semangkin

renggang karena dengan tutur yang berbeda maka rasa kesatuan etnisitas juga

akan semangkin hilang. Begitu juga dengan penunjukan identitas yang tidak

sesuai dengan jati diri sebagai etnis Karo. Istilah yang berubah kekerabatan juga

(23)

90 6.2. Saran

Perubahan merupakan hasil cipta manusia, perubahan terjadi karena

banyak faktor dan kepentingan yang terkait di dalamnya. Perubahan bisa

memberikan dampak baik dan dampak buruk. Seperti memudarnya ertutur telah

memberi pengaruh yang kurang baik terhadap hubungan kekerabatan etnis Karo

di Tanah Merah kota Binjai.

Berdasarkan hasil penelitian ertutur dikalangan generasi muda karo,

terlihat bahwa ertutur tersebut telah memudar dipicu oleh banyak faktor, oleh

sebab itu perlu adanya upaya pelestarian budaya Karo dan adat Karo di kelurahan

Tanah Merah kota Binjai. Perlu ditegaskan beberapa saran yang bertujuan untuk

merubah pola pikir dan cara pandang etnis Karo yang terdapat di kelurahan Tanah

Merah Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai dalam hal ertutur sesuai dengan adat

dan budaya Karo.

1. Etnis Karo yang berada diperantauan khususnya kota Binjai pada dasarnya

tetap memiliki tanggung jawab untuk tetap memahami dan menjalankan

budaya dan adat Karo. Sehinggga untuk dapat melestarikan budaya Karo

harus diawali dengan pengamplikasian adat dan budaya Karo dalam

kehidupan sehari-hari. Misalnya tetap menggunakan bahasa daerah dan

istilah Karo serta hukum adat Karo.

2. Peran dan didikan orang tua sangat dibutuhkan dalam pelestarian budaya

dan adat Karo. Orang tua sudah selayaknya mengenalkan adat dan budaya

(24)

91

pada hal ertutur. Agar anak dapat tumbuh dengan pribadi yang baik dan

mengenal adat dan budayanya.

3. Istilah ertutur, bahasa dan hukum adat merupakan pedoman keharmonisan

hubungan antara sesama kerabat pada etnis Karo. Agar dapat tetap

menjalanin hak dan tanggung jawabnya maka istilah ertutur pun sesuai

hukum adat.

4. Sarana pendidikan seperti sekolah-sekolah juga perlu membekali mental

dan jiwa nasionalisme dan etnisitas terhadap anak-anak. Pembentukan pola

pikir bahwa manusia berasal dari satu etnis yang harus dilestarikan dan

diamplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

5. Memudarnya ertutur etnis Karo khususnya generasi muda dapat diatasi

melalui kesadaran setiap individu dari etnis Karo untuk tetap

mempertahankan nilai budaya Karo serta menggunakan bahasa, adat, dan

Gambar

Tabel 1 Sebutan Dan Sapaan Yang Berubah Dalam Keluarga Inti

Referensi

Dokumen terkait

Tidak ada badan usaha/badan hukum yang berminat mengikuti proses seleksi badan usaha/badan hukum calon mitra kerjasama Pemerintah Kota Bandar Lampung untuk Pekerjaan Pembangunan,

[r]

Sembilan ratus delapan puluh lima juta delapan ratus empat puluh empat ribu rupiah,- termasuk PPN 10 %-. PEMENANG CADANGAN

Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertasi Contoh Praktis Riset Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran.. Metodologi Penelitian

Sehubungan dengan penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga), dan telah dilakukannya evaluasi administrasi, evaluasi teknis, evaluasi harga untuk penawaran paket

Rujuk buku panduan ujian kenaikan pangkat L/Kpl KRS. Rujuk buku panduan KRS/TKRS m/s 90

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Lelang Nomor : 07/TAP/DPU/SDA-06/POKJA/2015 tanggal 29 April 2015 tentang Penetapan Pemenang Lelang Paket Pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi

Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan dari bagian lain dalam kalimat apabila petikan langsung tersebut berakhir deng n tanda Tanya atau tanda seru, dan mendahului