• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBERADAAAN MUSIK TRADISIONAL SIMALUNGUN DALAM PESTA MARSOMBUH SIHOL DI KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEBERADAAAN MUSIK TRADISIONAL SIMALUNGUN DALAM PESTA MARSOMBUH SIHOL DI KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KEBERADAAN MUSIK TRADISIONAL SIMALUNGUN

DALAM PESTA MARSOMBUH SIHOL DI KECAMATAN

RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

FEBI ANDREAS MANIK

071222520016

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

▸ Baca selengkapnya: tari simalungun tolu sahundulan

(2)
(3)

ii

KATA PENGANTAR

Ucapan syukur dan terimakasih yang setingginya-tingginya kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan rahmat-Nya, dan atas berkat rahmat Nya lah penulis dapat menyelesaikan penelitian hingga menyusunnya dalam bentuk skripsi.

Skripsi ini berjudul ” Keberadaan Musik Tradisional Simalungun Dalam

Pesta Marsombuh Sihol Di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun” yang

bertujuan untuk memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Seni Musik di Fakultas Bahasa dan Seni UNIMED. Dan penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini, Penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai hasil terbaik dalam penyelesaian skripsi ini, dan juga menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan. Maka pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si. selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Panji Suroso, M.Si. selaku Ketua Prodi Pendidikan Seni Musik Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang sangat banyak memberikan bimbingan, arahan, ide, gagasan dan semangat kepada penulis pada masa bimbingan terutama dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Panji Suroso, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang juga tidak pernah lelah dalam memberi bimbingan, arahan, ide, gagasan dan semangat kepada penulis.

7. Bapak/Ibu Dosen Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmunya selama proses pembelajaran berlangsung dan selama perkuliahan.

8. Orang Tua tercinta Mukdin.E.Manik (+) dan Asmah.A.Br.Sumbayak

sebagai orang tua yang sangat luar biasa yang selalu mendukung dan mendoakan penulis.

9. Eva Juliana Manik,S.Pd sebagai kakak yang luar biasa, beserta Lae ku

(4)

iii

10. Teman-teman yang selama perkuliahan selalu membantu dan memberikan

motivasi pada penulis, juga semua teman-teman seperjuangan jurusan seni

musik ”07 (Tuison Siregar, Roventus Sipangkar, Janto Simamora, dll )

11. Teman-teman Gengster (Sele 1, Sele 2, Ki man, Payung, Bim-bim, Ronal,

Naga, Binnaro, Dones dll beserta Teman-teman Pend.Seni Musik angkatan 2007-2011dan seluruh sahabat-sahabat penulis yang lain yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut serta mendukung dan membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, semoga skripsi ini dapat bermanfaat buat kita semuanya.

Medan, September 2012

Penulis,

Febi Andreas Manik

(5)

v

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 17

D. Teknik Pengumpulan Data ... 14

1. Pengamatan dan observasi ... 17

2. Wawancara ... 18

3. Studi Kepustakaan ... 18

4. Dokumentasi ... 20

E. Teknik Analisa Data ... 21

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 22

A.Letak Geografis Kabupaten Simalungun Dan Sistem Kekerabatan Masyarakat Simalungun ... 22

B. Gambaran Umum Pesta Marsombuh Sihol ... 27

C.Keberadaan Musik Tradisional Simalungun Dalam Pesta Marsombuh Sihol Di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun ... 28

D.Proses Berlangsungnya Musik Tradisional Simalungun Dalam Pesta Marsombuh Sihol Di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun ... 38

E. Bentuk Penyajian Musik Tradisional Simalungun Dalam Pesta Marsombuh Sihol Di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun ... 44

(6)

v

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

A.Kesimpulan ... 46

B. Saran ... 47

(7)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

FOTO 1 ... 29

FOTO 2 ... 30

FOTO 3 ... 30

FOTO 4 ... 31

FOTO 5 ... 32

FOTO 6 ... 32

FOTO 7 ... 33

FOTO 8 ... 33

FOTO 9 ... 34

FOTO 10 ... 34

FOTO 11 ... 35

FOTO 12 ... 36

FOTO 13 ... 36

FOTO 14 ... 39

FOTO 15 ... 39

FOTO 16 ... 40

FOTO 17 ... 41

FOTO 18 ... 43

(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Indonesia memiliki kebudayaan yang beraneka ragam sesuai daerahnya

masing-masing. Kebudayaan tersebut berbeda antara yang satu dan yang lain

sesuai dengan suku dari masing-masing daerah. Disuatu daerah masih terdapat

parbedaan-perbedaan kebudayaan. Kebudayaan merupakan keseluruhan yang

kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,

moral, hukum, adat-istiadat yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat.

Dengan demikian maka norma, adat, dan kebiasaan yang berlaku dalam suatu

kelompok masyarakat menjadi pedoman bagi anggota masyarakat perilaku dan

bertindak, baik secara individu maupun secara sosial dalam kelompok tersebut.

Adapun ragam dari kebudayaan yaitu sistem religi dan upacara

keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa,

kesenian, system mata pencaharian hidup, dan system teknologi dan peralatan.

Salah satu bagian dari kebudayaan yang sangat berperan adalah musik tradisional

yang merupakan kekayaan budaya nasional yang tetap harus dijaga

kelestariannya. Guna melestarikan kebudayaan daerah sebagai aset kebudayaan

nasional hendaknya dapat digali dan dikembangkan. Musik tradisional merupakan

bagian dari upacara adat sebagai perangkat yang memiliki tatanan atau aturan

khusus sesuai kebutuhan ritualnya. Disamping itu musik tradisional merupakan

(9)

2

unsure budaya penting. Karena, musik tersebut merupakan alat untuk

menyampaikan hal yang akan dan telah terjadi dalam kebudayaan itu sendiri.

.Daerah sumatera utara memiliki ragam kebudayaan termasuk seni musik

tradisionalnya yang berbeda-beda sesuai dengan etnisnya masing-masing. Salah

satu etnis terdapat disumatera utara adalah Etnis Simalungun yang dimasukkan

sebagai bagian dari etnis Batak Toba, Mandailing, Pak-pak dan Karo.

Sistem kekerabatan yang dimiliki oleh masyarakat Simalungun adalah

berdasarkan pada prinsip Tolu Sahundulan dan Lima Saodoran. Tolu Sahundulan

terdiri dari Tondong (kelompok kerabat istri), Sanina (sanak saudara satu

keturunan/marga), anak boru (pihak ipar). Dalam pengaturan tempat duduk

(parhundulan) pihak dari sanina di “jabu bona” (sebelah kanan rumah), pihak

kelompok tondong disebelah kanan pihak sanina, dan pihak anak boru disebelah

kanan pihak tondong. Itulah sebabnya dikatakan tolu sahundulan (pengaturan

tempat duduk dalam tiga kelompok).

Lima saodoran ialah kerabat keluarga luas yang merupakan gabungan dari seluruh lembaga adat. Hal ini terjadi pada upacara besar dan luas. Jadi pengertian lima disini ialah yang dihadiri oleh lima kelompok kerabat yang terdiri dari tondong (kelompok istri), sanina (sanak saudara satu keturunan/marga), anak boru (pihak ipar), tondong ni tondong (kelompok pemberi istri kepada tondong), anak boru mintori (kelompok boru dari ipar). Masyarakat Simalungun memandang diri mereka sebagai suatu kelompok etnis yang kuat yang dipersatukan oleh bahasa, musik tradisional, serta adat-istiadat dan kekhasan yang unik yang ada pada budaya masyarakat Simalungun (A.D.Jansen, 2003: 10).

(10)

3

Dalam masyarakat simalungun kebudayaan musik tradisionalnya masih

sangat kental dan berkembang pesat. Salah satu diantaranya adalah seperti

pengadaan acara pesta Marsombuh Sihol yang dilaksanakan secara rutin dalam

setahun, walaupun kadang lebih dari sekali dalam setahun.Dengan adanya

perkembangan kebudayaan musik tradisional, maka masyarakat yang ada di

Kabupaten Simalungun khususnya Kecamatan Raya selalu mengadakan acara

pesta marsombuh sihol. Acara Marsombuh Sihol ini merupakan malam hiburan

seni yang dilaksanakan untuk melepas rindu dan sering mendatangkan artis

simalungun untuk menghibur masyarakat yang berada di Simalungun.

Dengan adanya acara pesta ini sistem kekerabatan masyarakat

Simalungun akan terjalin harmonis, karena disanalah para penatuah-penatuah adat

bertemu dan saling beradu komentar agar menuju Kabupaten Simalungun yang

maju dalam bidang sektor apapun.

B.Identifikasi Masalah

Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan

menjadi terarah serta cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu luas, hal ini

sejalan dengan pendapat Ali (2003:49) menyatakan bahwa :

“Untuk kepentingan kepentingan karya ilmiah sesuatu yang perlu

diperhatikan adalah masalah penelitian diusahakan tidak luas. Masalah yang luas

akan menghasilkan analisis yang sempit dan sebaliknya jika ruang lingkup

(11)

4

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dalam penelitian ini perlu

dibuat identifikasi masalah untuk memperoleh gambaran secara luas terhadap apa

yang diteliti. Dari uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka

permasalahan penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Bagaimana keberadaan Musik Tradisional Simalungun di Kecamatan Raya

Kabupaten Simalungun.

2. Bagaimana Keberadaan Musik Tradisional Simalungun dalam acara Pesta

Marsombuh Sihol di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun.

3. Bagaimana proses berlangsungnya Musik Tradisional Simalungun dalam acara

Pesta Marsombuh Sihol di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun.

4. Bagaimana bentuk penyajian Musik Tradisional Simalungun dalam acara Pesta

Marsombuh Sihol di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun.

C.Pembatasan Masalah

Pada prinsipnya pembatasan masalah yang terlalu luas dan tidak terperinci

relative tidak dapat dipakai dan di analisis karena batasan-batasan

permasalahannyayang tidak jelas. Pembatasan masalah tersebut sesuai dengan

pendapat Sukardi (2003:30) yang menyatakan bahwa: “Dalam merumuskan

ataupun membatasi permasalahan dalam suatu penelitian sanagatlah bervariasi

dan tergantung pada kesenangan peneliti. Oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli

dalam mengevaluasi rumusan permasalahan peneliti, dan dirangkum kedalam

(12)

5

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka peneliti

membatasi ruang lingkup permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana Keberadaan Musik Tradisional Simalungun di Kecamatan Raya

Kabupaten Simalungun.

2. Bagaimana Proses Berlangsungnya Musik Simalungun dalam acara Pesta

Marsombuh Sihol di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun.

3. Bagaimana bentuk penyajian Musik Simalungun dalam acara Pesta

Marsombuh Sihol di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun.

D.Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang

hendak dilakukan. Mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk

mememukan jawaban untuk pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan

baik, sehingga dapat mendukung untuk menemukan pertanyaan.

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, serta pembatasan

masalah, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut “Bagaimana

Keberadaan Musik Tradisional Simalungun dalam Pesta Marsombuh Sihol di

Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun”.

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan penelitian senantiasa berorientasi kepada tujuan tertentu.

Tanpa adanya tujuan yang jelas, maka arah kegiatan yang dilakukan tidak terarah

(13)

6

tujuan penelitian mempunyai rumusan yang tegas dan tujuan penelitian

merupakan jawaban atas pertanyaan dalam penelitian. Maka tujuan yang hendak

dicapai oleh penulis adalah:

1. Mendeskripsikan Keberadaan Musik Tradisional Simalungun dalam Pesta

Marsombuh Sihol di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun.

2. Untuk Mengetahui Proses Berlangsungnya Musik Tradisional Simalungun

dalam Pesta Marsombuh Sihol di kecamatan raya kabupaten simalungun.

3. Untuk Mendeskripsikan bentuk penyajian Musik Tadisional Simalungun dalam

pesta Marsombuh Sihol di kecamatan raya kabupaten simalungun.

F.Manfaat Penelitian

Seseorang yang melakukan penelitian tentu dapat memikirkan

kemungkinan manfaat yang diperoleh dari hasil penelitiannya. Penelitian akan

mempunyai manfaat jika tujuan yang diharapkan tercapai. Manfaat penelitian

adalah suatu yang dapat memberi faedah mendatangkan keuntungan baik bagi

(14)

7

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan informasi tertulis bagi pembaca.

2. Menambah wawasan bagi penulis dan pembaca, khususnya bagi masyarakat

atau lembaga di bidang seni mengenai Keberadaan Musik Tradisional

Simalungun dalam Pesta Marsombuh Sihol di Kecamatan Raya Kabupaten

Simalungun.

3. Sebagai bahan referensi penelitian yang lebih relevan bagi peneliti di kemudian

hari.

4. Sebagai masukan bagi generasi muda untuk melestarikan warisan budaya

(15)

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Keberadaan Musik Tradisional Simalungun

Dalam Pesta Marsombuh Sihol Di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun.

Peneliti membuat beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Keberadaan Musik Tradisional Simalungun Dalam Pesta Marsombuh

Sihol Di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun merupakan salah satu

tradisi adat simalungun yang dilaksanakan secara turun-temurun, dimana

sebuah aktivitas adat dan religi terdapat dalam pesta ini.

2. Pesta Marsombuh Sihol ini merupakan pesta kemeriahan masyarakat

simalungun yang selalu ditunggu-tunggu seluruh masyarakat simalungun.

Karena disanalah masyarakat bisa bertemu dengan para penatuah adat,

tokoh masyarakat, pemerintah, dan artis-artis simalungun.

3. Setiap pelaksanaan Pesta Marsombuh Sihol selalu mengikutsertakan

nyanyian tradisional seperti lagu : Horas Sayur Matua, deideng,

Taur-Taur, Sitalasari, dan Musik Tradisional seperti : Gonrang Simalungun,

Mongmongan, dan sulim.

4. Peneliti melihat bahwa Keberadaan Musik Tradisional Dalam Pesta

Marsombuh Sihol bukan sekedar pesta biasa saja, namun memiliki makna

yang cukup dalam Karena disana terletak suatu tujuan yakni untuk

memajukan dan mengembangkan Kesenian Budaya Simalungun.

(16)

47

B. Saran

Dari beberapa kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan, maka

dapat diajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Melihat Keberadaan Musik Tradisional Simalungun Dalam Pesta

Marsombuh Sihol memiliki peran yang sangta penting, diharapkan tradisi

init tetap dapat dilaksanakan sebagai salah satu identitas seni budaya pada

masyarakat simalungun khususnya di Kecamatan Raya Kabupaten

Simalungun.

2. Melihat pengaruh dan dampak perkembangan zaman yang begitu deras

mempengaruhi generasi muda untuk berpaling dari tradisi seni budayanya,

perlu melakukan pembinaan untuk generasi muda. Generasi muda

diharapkan dapat menggali meneruskan tradisi batak simalungun supaya

tidak punah, dan tradisi simalungun dapat diorbitkan.

3. Dalam Pesta Marsombuh Sihol Instrumen Musik yang dipakai hanya

Gonrang Sipitu-pitu, Mongmongan, Sulim, dan Keyboard. Peneliti

meminta agara instrument lain ditambah seperti arbab yang mungkin

menambah keharmonisan music tradisi simalungun.

4. Penulis sangat mengharapkan dukungan dari instansi terkait, agar ikut

serta peduli terhadap Tradisi Kesenian Daerah Simalungun demi

(17)

48

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 1984. Penelitian Kependidikan Prosedur Strategi. Bandung: Bumi Angkasa.

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta:Rineka Cipta.

Damanik. Maradona. Deni.2011. Peranan Lagu Tolo Sahundulan Lima Sodoran Dalam Pesta Perkawinan Adat Simalungun Di Desa Simanabun Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun. Medan. Universitas Negeri Medan.

Jansen. Dietrich.2003. Gonrang Simalungun Struktur dan Fungsinya Dalam Musik Simalungun. Medan:Bina Media

Koentjaraningrat. 1983. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Peneliti Gramedia

Kementrian Kebudayaan Dan Pariwisata. 2004. Retropeksi dan ancangan. Indonesia

Manik. Krisman.2012. Eksistensi Sarune Dalam Pelaksanaan Pada Masyarakat Batak Toba Di Desa Bangun Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. Universitas Negeri Medan.

Maryaeni. 2005. Metode penelitian kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.

Pusat Pembinaan Bahasa. 1990. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Purwadarmint,W.J.S. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia, cetakan pertama Edisi III. Jakarta: Balai Pustaka

Siburian. Frans. 2010. Keberadaan Musik Tradisional Pak-Pak Di Lembaga Kebudayaan Pak-Pak Kota Medan. Medan. Universitas Negeri Medan.

Siagian, H.Rosmei. 2005. Peranan Musik Tradisional Batak Toba Gondang Hasapi Pada Opera Batak Metropolitan Medan Di TVRI Medan Pada Tahun 2004. Medan. Universitas Negeri Medan.

Surakhmad, Winarno.1952. Pengantar Penelitian Imiah. Bandung Trasito.

Wahyuni, Sri.2008. Tor-tor Sapangapuran Pada Masyarakat Simalungun. Medan. Universitas Negeri Medan.

http://go simalungun. Com/2011/02/8/pengertia musik tradisional simalungun/.

Referensi

Dokumen terkait

Maka bersama ini kami mengundang Saudara, untuk hadir pada pembuktian kualifikasi, klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga yang akan dilaksanakan pada :. Hari/ Tanggal : Selasa,

Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak hanya diri sendiri yang memiliki peran penting pada pengembangan bakat dan kreatifitas yang dimiliki tetapi juga peran orang tua

(1) Jenis brng ekspor berupa produk mineral hasil pengolahan sebagimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf d, untuk eksportir yang telah membangun asilitas

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan [Surat Ijin untuk menjalankan kegiatan / usaha di bidang perbaikaan kapal/ pengadaan suku

Kedua, Dampak yang disebabkan oleh dualisme perbedaan pe nentuan awal bulan syawal 1427 H di organisasi ke aga maan NU berbeda-beda dan diklasifikasikan se bagai berikut: (1)

(6) program real yang dapat dikerjakan secara bersama-sama sebagai manifestasi intermediate outcomes menjadi sarana untuk membangun trust dan commitment dan

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tu gas dan Memenuhi S yarat Guna. Memp eroleh Gelar Ahli M ad ya Bidang

Untuk mengelola kawasan ini diperlukan sistem zonasi yang berupa perlindungan terhadap sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa