• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MELALUI SELF REGULATION BAGI MAHASISWA SEMESTER II JURUSAN PGSD FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIMED T.A 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MELALUI SELF REGULATION BAGI MAHASISWA SEMESTER II JURUSAN PGSD FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIMED T.A 2013/2014."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MELALUI SELF

REGULATION BAGI MAHASISWA SEMESTER II JURUSAN PGSD

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIMED T. A 2013 / 2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan

OLEH :

BERTHALIA FANNY ARITONANG

NIM. 109351005

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Yesus Kristus, berkat cinta

kasih dan karunia Nya yang berkelimpahan atas diri peneliti sehingga peneliti

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya, sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan jurusan psikologi

pendidikan dan bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

(UNIMED).

Adapun judul skripsi ini adalah “ Meningkatkan Kemandirian Belajar

Melalui Self Regulation Bagi Mahasiswa Semester II Jurusan PGSD Fakultas

Ilmu Pendidikan UNIMED T.A 2013/2014 ”. Peneliti menyadari bahwa banyak

sekali hambatan dan kesulitan yang dialami oleh peneliti dalam meyiapkan skripsi

ini. Keberhasilan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dukungan moral, spritual

maupun materi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti ingin

mengungkapkan ucapan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas

Negeri Medan beserta stafnya.

2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS, Selaku Pembantu Dekan 1 FIP UNIMED,

Pembantu Dekan II Drs. Aman Simaremare M.S. Pembantu Dekan III

(6)

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku Ketua jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan.

5. Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd selaku sekertaris jurusan Psikologi Pendidikan

dan Bimbingan.

6. Ibu Prof.Dr.Hj.Rosmala Dewi, M.Pd,Cons. Selaku Dosen Pembimbing

Skripsi, yang telah sabar dan selalu memberikan motivasi, pengarahan,

saran dan koreksi dalam penyempurnaan penyusunan skripsi.

7. Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd, Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi.

8. Ibu Rahmulyani M.Pd Kons, Prof.Dr.Sri Milfayetti.M.Pd Kons, Dra.

Nuraini M.S selaku dosen penyelaras saat seminar, yang sudah

memberikan banyak masukan dan saran yang sangat membantu

penyusunan skripsi ini.

9. Ibu Dra.Nurarjani M.Pd , Ibu Dra.Zulhaini , Ibu Rahmulayani M.P.d Kons

yang telah menjadi dosen penguji saat sidang meja hijau, yang telah

banyak memberikan masukan dan saran yang sangat membantu.

10.Seluruh Bapak dan Ibu Dosen jurusan Psikologi Pendidikan Dan

Bimbingan yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan,

saran dan motivasi kepada peneliti selama berada di dalam maupun di luar

perkuliahan.

11.Bapak Khairul Anwar selaku dosen ketua jurusan PGSD Fip Unimed yang

telah memberi izin untuk penelitian, hingga penelitian ini dapat terlaksana.

12.Teristimewa buat keluarga tersayang , kedua orang tua saya : P. Aritonang

(7)

tersayang : Benhard Fernando Aritonang (Abang), Brylian Felix Aritonang

(Abang), Benny Fetrus Aritonang (Adik tersayang). Kalian telah menjadi

motivator dalam hidup saya, yang mendukung dan mengupayakan

perjalanan studi ini, serta mengupayakan segala yang terbaik dalam hidup

saya untuk mengapai semua cita – cita.

13.Seluruh keluarga besar peneliti, dari pihak Aritonang maupun

Tampubolon terimakasih atas Dukungan Doa, Semangat, Nasehat dan

Bantuan Materi yang telah membantu penulis selama mengikuti

pendidikan dibangku perkuliahan di Universitas Negeri Medan.

14.Buat Ibu Joyce E. Nathalia Munthe, SP,M.Min beserta leader saya dan

seluruh teman – teman Team Celebration GKII Pusat Medan terimakasih

buat seluruh doa – doa dan dukungan bagi penulis.

15.Buat sahabat – sahabat saya terkasih : Sri Omega S.Th, Kristina Sitompul

S.Th, Yanti Pardede S.Pd, Ika Marintan S.Pd, Lisma Wulandari S.E, Eta

Rianta S.Si, Vera Yanti A.md, Nova Silitonga S.Kom, Evi Meyunita S.Pd,

Armitha Sari S.Pd, Nursyaidah S.Pd, Ummi Salamah S.Pd, Feni

Wulandary S.Pd, Nurjannah S.Pd, Rika Hardianti S.Pd, Taufik Ichsan

S.Pd, Godfrid S.Pd, Aulia Haqqi S.Pd, Dianson S.Pd, Nurwulan S.Pd, Siti

Holijah S.Pd, Tia Susantriani S.Pd, Elisabeth Sinaga S.Pd. dan juga tidak

lupa kepada seluruh sahabat – sahabat saya sekelas yang namanya tidak

bisa saya sebut satu persatu.

16.Buat kawan - kawanku tersayang seluruh teman seperjuangan selama

perkuliahan Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Program Studi

(8)

peneliti sebutkan satu persatu terimakasih atas bantuan, dukungan dan

saran selama perkuliahan sampai dengan selesai skripsi ini. Biarlah

kenangan kita selama perkuliahan tetap menjadi persahabatan yang

terindah, kelak kita ingat sampai generasi kita selanjutnya dan kelak kita

mampu menjadi konselor yang profesional yang membangkitkan kembali

nama baik konselor.

Akhir kata penulis mengharapkan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi para pembaca terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya dan khusus

dalam bidang Bimbingan dan Konseling.

Medan, 21 Juli 2013

Penulis,

(9)

ABSTRAK

Berthalia Fanny Aritonang, Nim 109351005, “Meningkatkan Kemandirian Belajar Melalui Self Regulation Bagi Mahasiswa Semester II Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED T.A 2013/2014”. Skripsi Jurusan Pendidikan Psikologi Dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Dan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan 2013.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah dengan self regulation dapat meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa semester II jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED T.A 2013/2014. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemandirian melalui self regulation pada mahasiswa semester II Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED 2013/2014. Subjek penelitian setelah dilakukan AUMPTSDL adalah 44 mahasiswa dan 12 orang yang mengalami masalah keterampilan belajar yaitu maslah kemandirian dalam belajar. Penelitian ini diadakan dengan 2 siklus, dimana pada siklus 1 diadakan 3 kali pertemuan dan siklus 2 ada 2 kali pertemuan dengan menggunakan konten dengan strategi BMB3

Hasil penelitian menunjukkan dalam meningkatkan kemandirian belajar melalui self regulation dengan layanan konten strategi BMB3 ini diproleh data awal yang menunjukkan bahwa manusia mandiri dalam kategori dalam tahap berfikir dan merasa “ kurang baik ” didapati hasil siklus 1 (75%), dengan hasil (75%) “Baik” peneliti mampu melanjutkan pada siklus II, Hasil pada pertemuan ke empat dan kelima menunjukkan kemandirian mahasiswa 91,6 % “sangat baik” mahasiswa sudah mampu berfikir, merasa, bersikap dan bertindak. Maka dari hasil penelitian terdapat kemandirian melalui self regulation dengan layanan konten strategi BMB3 pada semester II Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED Tahun Ajaran 2013/2014.

Dengan demikian peneliti menyarankan untuk penelitian selanjutnya, peneliti mengawali penelitian dengan memulainya dengan tes AUMPTSDL untuk mempermudah penelitian, peneliti juga harus mendiskusikan dengan pihak yang terlibat dengan subjek penelitian agar mendapat waktu dan tempat yang khusus agar hasil penelitian lebih optimal. Peneliti juga kelak harus mempertimbangkan jumlah subjek penelitian, agar lebih efisien sebaiknya mengambil subjek penelitian 7 orang mahasiswa.

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data AUMPTSDL ... 7

Tabel 4.1 Data Peningkatan Kemandirian Pertemuan 1 ... 79

Tabel 4.2 Data Peningkatan Kemandirian Pertemuan 2 ... 95

Tabel 4.3 Data Peningkatan Kemandirian Pertemuan 3 ... 111

Tabel 4.4 Data Peningkatan Kemandirian Pertemuan 4 ... 126

Tabel 4.5 Data Peningkatan Kemandirian Pertemuan 5 ... 140

Tabel 4.6 Data Perbandingan Peningkatan Kemandirian siklus 1 ... 145

Tabel 4.7 Perbandingan Peningkatan Siklus I ... 147

Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Siklus I Dengan Siklus II ... 148

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis ... 48

Gambar 4.1 Perbandingan Peningkatan Kemandirian Pada Siklus I ... 147

Gambar 4.2 Perbandingan Siklus I dan Siklus II ... 150

Gambar 1 Perkenalan Terhadap UPBK UNIMED (LPM Lt.II) ... 177

Gambar 2 Peneliti Akan Menjelaskan Materi Yang Telah Dibagikan ... 177

Gambar 3 Peneliti Sedang Menjelaskan Materi Yang Akan Dibahas ... 178

Gambar 4 Mahasiswa Sedang Berdiskusi Kelompok ... 178

Gambar 5 Mahasiswa Sedang Mengerjakan Lembar Penilaian Dan Lembar Evaluasi BMB ... 179

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Format Layanan Konten Pertemuan I ... 156

Lampiran 2.Format Layanan Konten Pertemuan II ... 158

Lampiran 3.Format Layanan Konten Pertemuan III ... 160

Lampiran 4.Format Layanan Konten Pertemuan IV ... 162

Lampiran 5.Format Layanan Konten Pertemuan V ... 164

Lampiran 6.Lembar Penilaian Segera ... 166

Lampiran 7.Lembar Penilaian Jangka Pendek ... 167

Lampiran 8.Lembar Evaluasi BMB3 ... 168

Lampiran 9.Lembar Observasi Self Regulation Pertemuan I. ... 169

Lampiran 10.Lembar Observasi Self Regulation Pertemuan II ... 170

Lampiran 11.Lembar Observasi Self Regulation Pertemuan III ... 171

Lampiran 12.Lembar Observasi Self Regulation Pertemuan IV ... 172

Lampiran 13.Lembar Observasi Self Regulation Pertemuan V ... 173

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Hakekat belajar di Perguruan Tinggi adalah membangun pola pikir dalam

struktur kognitif mahasiswa, bukan sekedar untuk memperoleh materi kuliah

sebanyak-banyaknya dan memperoleh nilai yang tinggi akan tetapi pembelajaran

di Perguruan Tinggi ini lebih banyak memberi kesempatan pada mahasiswa untuk

memiliki keterampilan yang memadai. Mahasiswa bukan hanya mampu

mengingat pelajaran yang diberikan oleh dosen-dosen saat perkuliahan, tetapi

harus mampu melihat berbagai fenomena di balik fakta. Proses pembelajaran

tidak hanya bertujuan mengingat pelajaran tetapi belajar dengan terampil dengan

mencari berbagai informasi lebih dari yang diberikan dosen saat perkuliahan.

Mengembangkan proses belajar yang menekankan pemberian kesempatan pada

mahasiswa untuk memiliki keterampilan belajar yang akan lebih bermakna.

Mahasiswa difasilitasi untuk berfikir dan bertindak dengan cara mereka sendiri,

sehingga mereka merasakan makna dari pembelajaran yang sesungguhnya.

Mahasiswa harus belajar untuk mengali ilmu sendiri dan menerapkan ilmu

itu kepada apa yang sudah/belum diketahui sebelumnya. Tugas Perguruan Tinggi

memberikan keterampilan agar mahasiswa belajar dengan mandiri. Salah satu

keterampilan belajar yang penting di kuasai oleh mahasiswa adalah keterampilan

berfikir sebagai alat belajar (tools of learning) yang digunakan untuk

(14)

Kemandirian merupakan suatu sikap individu yang diperoleh secara

berkala selama perkembangan, dimana individu akan terus belajar untuk bersikap

mandiri dalam menghadapi berbagai situasi di lingkungan dan dalam belajar,

sehingga individu pada akhirnya akan mampu berfikir dan bertindak sendiri.

Dikatakan kemandirian diperoleh secara berkala karena pada dasarnya

kemandirian dapat dibentuk dan berkembang mulai dari usia dini. Namun pada

faktanya masih banyak mahasiswa yang tidak mandiri dalam belajar meskipun

tahap perkembangan pada diri mahasiswa sudah masuk pada tingkat

perkembangan baik afektif, kognitif dan psikomotorik.

Seperti yang diungkapkan oleh Isroah dan Sumarsih digilib.unimed.ac.id/p ublic/UNIMED-Undergraduate-24261-BAB%20I.pdf diakses pada tanggal 20 Februari 2013 , menyatakan kenyataan yang dijumpai oleh sebagian dosen dalam proses pembelajaran adalah 1) Masih ada mahasiswa yang tergantung pada temannya saat mengerjakan tugas atau saat ujian, 2) Dalam mengerjakan tugas mandiri sering ada mahasiswa yang menyalin pekerjaan teman, 3) Inisiatif mencari sumber bacaan rendah sementara sebenarnya banyak sumber belajar yang dapat diakses, 4) Masih ada sebagian mahasiswa yang hadir kuliah tanpa persiapan tetapi hanya berprinsip datang, duduk, diam dan pulang, 5) Kurangnya kesadaran mahasiswa untuk belajar, 6) Masih ada anggapan sebahagian mahasiswa bahwa yang penting memperoleh nilai, bukan pada proses belajarnya, 7) Rendahnya daya juang mahasiswa dan mengerjakan tugas apa adanya, dan 8) Tugas kelompok cenderung hanya dikerjakan sendirian, sementara tugas mandiri dikerjakan secara berkelompok.

Dalam mengerjakan tugas-tugas akademik kerap kali mahasiswa

mengandalkan kemampuan teman-teman nya, dan berpusat pada dosen, tidak mau

berusaha menggali kemampuannya sendiri. Usia mahasiswa termasuk pada “masa

dewasa dini” (18 – 40 tahun ) menunjukkan mereka berada pada masa remaja

akhir dan dewasa awal atau berada diantara keduanya, yakni transisi dari masa

(15)

Fakta menunjukkan masih banyak mahasiswa yang belum mampu belajar

secara mandiri. Ketidakmandirian ini merupakan cerminan belajar dan pola didik

mahasiswa yang diwariskan ketika masih berada di tingkat SLTA. Begitu pula,

ketidakmandirian di tingkat SLTP adalah produk dari cara belajar ketika masih

belajar di tingkat sekolah yang lebih rendah dan seterusnya. Ketidakmandirian

dalam belajar adalah masalah serius bagi seluruh perguruan tinggi yang ada di

Indonesia saat ini, karena perlu dipahami perguruan tinggi merupakan upaya akhir

secara formal dalam mencetak SDM (sumber daya manusia) yang profesional.

Untuk itulah pendidikan di perguruan tinggi memliki beberapa

karakteristik yang berbeda dengan belajar di sekolah lanjutan. Karakteristik utama

dari studi pada tingkat ini adalah kemandirian, baik dalam pelaksanaan kegiatan

belajar dan pemilihan program studi, maupun pengelolaan diri sebagai seorang

mahasiswa. Masalah dalam akademik merupakan hambatan / kesulitan yang

sering dialami oleh mahasiswa dalam merencanakan, melaksanakan dan

memaksimalkan.

Kegagalan yang dialami oleh seseorang dalam meraih segala sesesuatu

yang menjadi tujuan hidup mereka tidak selamanya karena kurang cerdas secara

intelektual, akademik, melainkan karena kurang cerdas dalam meregulasi-diri.

Goleman dalam Hamzah (2006:70) meyakini bahwa kesuksesan seseorang 80%

dipengaruhi oleh faktor-faktor non-IQ. Faktor-faktor non-IQ itu dinamakan

dengan emotional intelligence, yang salah satu domainnya adalah regulasi-diri

(self-regulation).

Dalam era globalisasi ini banyak tuntutan yang harus dipenuhi oleh

(16)

belajar lebih mandiri dan hal yang terpenting dalam proses belajar mandiri ini

adalah peningkatan self regulation di dalam diri. Regulasi diri (self regulation)

adalah proses dimana seseorang dapat mengatur pencapaian dan aksi mereka

sendiri. Menentukan target untuk mereka, mengevaluasi kesuksesan mereka saat

mencapai target tersebut dan memberikan penghargaan pada diri mereka sendiri

karena telah mencapai tujuan tersebut.

Dilihat dari faktor internal sekurang-kurangnya ada 4 alasan penelitian ini

dilakukan. Pertama, ada potensi internal pada individu mahasiswa untuk

mengembangkan daya pikirnya. Berdasarkan perkembangan kognitifnya usia

(18-40) sudah mencapai tahap berfikir abstrak, hipotesis dan kritis karena struktur

kognitif akan selalu berubah baik saat terjadi pendewasaan biologis menurut

Piaget, dalam Hegenhahn (2008:323). Dengan demikian perkembangan cara

berfikir mahasiswa sudah memungkinkan untuk mandiri. Sebab kemandirian yang

diperlukan untuk memasuki dunia kerja dan karir kedepan sesuai dengan potensi,

bakat dan minatnya.

Kedua, ada dorongan internal untuk meraih kemandirian pada masa

tersebut. Usia perkembangan mahasiswa berdasarkan perkembangannya sudah

mencapai tahap pembentukan identitas. Mereka sudah ingin mandiri dari orang

tua dan orang dewasa lainnya (Hurlock 2007:250), disamping mereka mandiri,

mereka mulai memperoleh peranan gender. Usia orang muda ini sedang

memasuki periode pengambilan keputusan dan dianggap sudah dewasa, meski

belum banyak mengambil peran orang dewasa. Jadi yang menjadi ciri kedewasaan

seseorang adalah kemandirian, yang ditunjukkan oleh kemampuan dalam

(17)

Ketiga, ada kebutuhan internal pada individu untuk mengaktualisasikan

diri secara mandiri sebagi manifestasi dari kedewasaannya, sehingga mandiri

dalam aspek kognitif, sikap, maupun perbuatan termasuk kemandirian dalam hal

belajar yang merupakan tugas perkembangan usia dewasa dini.

Keempat, Usia mahasiswa dipandang sudah cukup matang dan mampu

merancang program dan melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan minat

dan cita-citanya dan cara belajar mereka yang sudah berubah dengan cara belajar

anak-anak. Menurut Corno & Mandinach dalam Jeanne Ellis (2008:31) juga

berpendapat bahwa mahasiswa sudah mampu melihat kebutuhan belajarnya, apa

yang akan dipelajari dan bagaiman cara mempelajarinya dapat merumuskan

program belajar, mengidentifikasi sumber-sumber belajar, memilih strategi

belajar, membuat keputusan sesuai dengan kebutuhan belajarnya, mengatur

sendiri kegiatan belajarnya dengan inisiatifnya sendiri, tanpa selalu bergantung

pada orang lain, mengikuti proses belajar dan mengevaluasi hasil belajarnya .

Dilihat dari faktor eksternal, ada dua hal yang menjadi alasan penelitian

ini, pertama, ada tuntutan eksternal dari sistem belajar dan sistem kredit semester

(SKS) yang belaku di Perguruan Tinggi. Karakteristik utama dengan SKS adalah

menuntut kemandirian, baik dalam pelaksanaan proses belajar maupun dalam

pengelolaan pengembangan dirinya sebagai mahasiswa. Mahasiswa dituntut untuk

mampu belajar sendiri, mencari, menemukan dan mendayagunakan

sumber-sumber belajar, memperdalam dan mengkaji diri bahan perkuliahan tanpa banyak

mengantungkan diri pada dosen, serta menentukan apa yang bermanfaat untuk

(18)

membuat perencanaan yang matang bagi dirinya dan menuntut penguasaan

keterampilan belajar secara mandiri.

Kedua, kondisi eksternal dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

(IPTEK), sekarang ini menuntut keterampilan berfikir kritis dan kreatif dalam

belajar. Fenomena kemajuan IPTEK memberi dampak terhadap dunia

pembelajaran, terutama di Perguruan Tinggi, menyangkut segi penyediaan

sumber belajar dan cara membelajarkan mahasiswa. Keterampilan hidup perlu

untuk menguasai pelbagai keterampilan untuk memperoleh, mengelolah dan

memanfaatkan informasi secara efektif dan optimal bagi kemajuan hidupnya.

Informasi perlu dikelola oleh mahasiswa, karena informasi yang biasa diterima

belum terstrukstur, sehingga perlu menguasai keterampilan untuk menata

informasi tersebut untuk dipahami dan berguna bagi kemajuan hidupnya.

Pemanfaatan infomasi sama halnya dengan proses penyerapan dan penalaran

pengetahuan. Semakin baik penguasan keterampilan mengakses informasi,

semakin banyak pula informasi yang diperoleh, maka makin banyak pula

pengetahuan yang dapat dipahami. Semakin baik penguasaan keterampilan untuk

menggunakan dan memanfaatkan informasi, semakin banyak informasi dan

pengetahuan potensial yang dapat digunakan untuk memecahkan persoalan hidup

dan dimanfaatkan untuk mencapai kemajuan hidupnya.

Dari faktor diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang mandiri akan

berusaha sendiri dengan segala potensi yang ada di dalam diri dan mengatur

sedemikian rupa pola pikirnya untuk menentukan strategi belajar dengan mandiri

dan segala yang bermakna baginya, bila itu semua telah diusahakan semaksimal

(19)

mahasiswa bisa bertanya pada dosen atau teman dan mencari sumber informasi

lain. Mahasiswa yang telah mandiri mampu mencari sumber belajar yang

dibutuhkan nya. Jadi kemandirian dapat juga dilihat melalui alat pengumpul data

AUMPTSDL, untuk melihat masalah apa yang dominan dialami mahasiswa

Jurusan PGSD semester II Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED T.A 2013/ 2014.

1.1 Data Kelompok AUM PTSDL Mahasiswa FIP Jurusan PGSD Semester

II Kelas B Ekstensi UNIMED T.A 2013 / 2014

BIDANG MASALAH (KOMPONEN)

SKOR MUTU BELAJAR MASALAH BELAJAR

Skor Total Masalah

Keseluruhan Masalah total

1.Persyaratan Penguasaan Materi pelajaran (P) 20 3,59 8,18 394 8.95 13,82

2. Keterampilan Belajar (T) 75 15,45 35,21 1310 29,77 45,96

3.Sarana Belajar ( S ) 15 5,45 12,43 230 5,23 8,07

4.Diri Pribadi (D) 30 8,09 18,44 483 10,98 16,95

5.Lingkupan Fisik dan Sosio-emosional ( L ) 25 11,30 25,74 433 9.84 15,19

Keseluruhan (165) 43,89 100,00 2850 64,77 100

Data diatas (Tabel 1.1) menunjukkan masalah pada bidang keterampilan

belajar (45,96 %), diri pribadi (16,95%), lingkungan fisik dan sosioemosional

(15,19%), Penguasaan materi pelajaran (13,82 % ), Sarana belajar (8,07%), Jadi

dari pengelolaan data AUM PTSDL yang ada pada (tabel 1.1) yang

diselenggarakan oleh UPBK UNIMED bahwa yang paling banyak mengalami

masalah adalah pada bidang keterampilan belajar (45,96%). Salah satu

keterampilan belajar adalah kemandirian belajar. Dalam mengikuti tes

AUMPTSDL ini ada 44 mahasiswa yang mengikuti tes ini, namun peneliti

(20)

kemandirian dalam belajar didapati 12 orang mahasiswa yang mengalami masalah

keterampilan belajar dalam bidang kemandirian.

Maka dengan ini penulis memilih untuk membahas masalah keterampilan

belajar dalam kemandirian melalui self regulation yang dikemas dalam layanan

konten strategi BMB3 (Befikir, merasa, bertindak, bersikap dan bertanggung

jawab). Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa self regulation adalah bentuk

pengaturan diri yang menjadi konten yang akan dibentuk menjadi sikap dan

kebiasaan yang diharapkan kelak akan menjadi suatu keterampilan bagi

mahasiswa untuk menjadikan sikap dan kebiasaan itu menjadi suatu kebutuhan

pokok yang berguna bagi mahasiswa untuk mencapai tujuan dalam hidupnya.

Bimbingan Konseling sebagai bagian integral dari pendidikan, salah satu

tanggung jawabnya adalah membantu mengatasi masalah kemandirian mahasiswa

dengan meningkatkan Self Regulation yang ada pada diri mahasiswa melalui

pelayanan bimbingan konseling dengan salah satu model yang akan dipakai dan

dibahas adalah layanan konten dengan strategi BMB3 tehnik diskusi kelompok.

Ada beberapa alasan mengapa penulis memilih menggunakan layanan

konten strategi BMB3 dalam penelitian ini, salah satunya yaitu layanan konten ini

merupakan layanan pembelajaran untuk mendapatkan kompetensi / keterampilan

dalam belajar, salah satu dari keterampilan adalah kemandirian belajar. Dalam

kegiatan layaanan konten strategi BMB3 ini mahasiswa diharapkan mampu

berpikir, merasa, bersikap, bertindak dan bertanggung jawab untuk mendapatkan

suatu keterampilan atau kompetensi dalam belajar yang diawali dengan

pembentukan sikap atau kebiasaan yaitu pengaturan diri self regulation yang akan

(21)

Atas dasar pemikiran di atas peneliti mengajukan judul “Meningkatkan

Kemandirian Belajar Melalui Self Regulation Bagi Mahasiswa Semester II

Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED T.A 2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belkang diatas, dapat diidentifikasian beberapa

permasalahan yang berhubungan dengan mahasiswa Jurusan PGSD Fakultas Ilmu

Pendidikan UNIMED. Masalah yang sering ditemui pada mahasiswa yaitu 1)

Masih ada mahasiswa yang tergantung pada temannya saat mengerjakan tugas

atau saat ujian, 2) Dalam mengerjakan tugas mandiri sering ada mahasiswa yang

menyalin pekerjaan teman, 3) Inisiatif mencari sumber bacaan rendah sementara

sebenarnya banyak sumber belajar yang dapat diakses, 4) Masih ada sebagian

mahasiswa yang hadir kuliah tanpa persiapan tetapi hanya berprinsip datang,

duduk, diam dan pulang, 5) Kurangnya kesadaran mahasiswa untuk belajar, 6)

Masih ada anggapan sebahagian mahasiswa bahwa yang penting memperoleh

nilai, bukan pada proses belajarnya, 7) Rendahnya daya juang mahasiswa dan

mengerjakan tugas apa adanya, 8) Tugas kelompok cenderung hanya dikerjakan

sendirian, sementara tugas mandiri dikerjakan secara berkelompok. Beberapa

masalah yang diidentifikasi akibat ketidakmampuannya mengatur diri (self

regulation) mengakibatkan mahasiswa tidak mandiri dalam belajar dan pada

akhirnya kurang bersemangat menjalani aktivitas perkuliahan.

1.3 Batasan Masalah

Sesuai dengan judul penelitian dan permasalahan yang hendak diulas

(22)

maka perlu adanya pembatasan masalah yang akan diteliti, maka penulis

membatasi penelitian ini. Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa yang akan

mengambil gelar S1 (Strata 1), yang akan membantu mahasiswa lainnya, yang

dikemas menjadi konseling teman sebaya dengan layanan konten strategi BMB3

teknik diskusi kelompok. Penelitian dilakukan bagi mahasiswa semester II FIP

Jurusan PGSD UNIMED. Masalah yang akan di bantu yaitu kemandirian

mahasiswa dalam belajar dengan meningkatkan terlebih dahulu Self Regulation

dengan layanan konten pembelajaran. Maka penulis membatasi penelitian ini

hanya pada “Meningkatkan Kemandirian Belajar Melalui Self Regulation Bagi

Mahasiswa Semester II Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED T.A

2013/2014”.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ’’Apakah Dengan Self

Regulation Dapat Meningkatkan Kemandirian Belajar Mahasiswa Semester II

Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED T.A 2013/2014 ?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan

fakta dan data-data tentang kemungkinan Meningkatkan Kemandirian Belajar

Melalui Self Regulation Dapat Meningkatkan Kemandirian Belajar Mahasiswa

(23)

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

1) Manfaat Konseptual

1. Sebagai bahan masukan dalam bidang ilmu pengetahuan khususnya pada

Jurusan Pendidikan Psikologi dan Bimbingan tentang penggunaan layanan

konten strategi BMB3 dalam meningkatkan kemandirian belajar

mahasiswa.

2. Memberikan masukan pada dunia pendidikan tentang pengaruh self

regulation untuk kemandirian belajar mahasiswa dan diharapkan

mahasiswa mampu mengalami kemandian dalam belajar.

3. Penelitian ini dapat dijadikan wahana dalam pengembangan ilmu psikologi

pendidikan dan bimbingan yang telah diperoleh oleh peneliti.

2) Manfaat Praktis

1. Sebagai bahan untuk mengembangkan sikap kemandirian belajar

mahasiswa yang berpengaruh besar terhadap peningkatan aktivitas,

motivasi dan indeks prestasi mahasiswa, sehingga kesuksesan belajar

dapat dicapai dengan maksimal sesuai dengan kebutuhan bila mahasiswa

memiliki pengaturan diri ( self regulation) yang baik.

2. Memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang pentingnya memiliki

self regulation untuk meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa.

3. Memberikan informasi pada mahasiswa tentang aplikasi dari peningkatan

(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka disimpulkan sebagai

berikut :

1. Peningkatan kemandirian akan meningkat bila mahasiswa memiliki self

regulation sebagai kontrol diri yang mampu mengotrol setiap akativitas

mahasiswa, khususnya dalam belajar. Kehidupan ini tidak tergantung oleh

situasi ataupun kondisi dan hidup seseorang tidak terletak pada orang lain.

Kemandirian dalam belajar juga tidak tergantung seberapa besar

intelegensi seseorang seperti pendapat ahli “Goleman dalam Hamzah

(2006:70) meyakini bahwa kesuksesan seseorang 80% dipengaruhi oleh

faktor-faktor non-IQ. Faktor-faktor non-IQ itu dinamakannya dengan

emotional Question, yang salah satu domainnya adalah regulasi-diri

(self-regulation). Kegagalan seseorang dalam meraih segala sesuatu yang

menjadi tujuan hidup individu tidak selamanya karena kurang cerdas

secara intelektual, akademik, melainkan karena kurang cerdas dalam

meregulasi diri.”

2. Penilaian melalui Lembar Laiseg, Laijapen dan observasi BMB3 terlihat

mahasiswa sudah mampu berpikir, merasa, bersikap, bertindak namun

belum sampai pada bertanggung jawab. Oleh karena keterbatasan waktu

penelitian maka peneliti melihat peningkatan hanya sebatas mahasiswa

(25)

3. Peningkatan yang terjadi pada siklus I sebanyak 75%, melihat peningkatan

pada siklus 1 peneliti melanjutkan pada siklus 2 dan pada siklus

2 mahasiswa mengalami peningkatan sebanyak 91,6% angka ini menunjuk

- an lebih dari target yang ditentukan peneliti pada awal penelitian.

Dengan penelitian dalam “ Meningkatkan Kemandirian Belajar Melalui

Self Regulation Bagi Mahasiswa Semester II Jurusan PGSD Fakultas Ilmu

Pendidikan UNIMED T.A 2013/2014.” dapat diterima.

5.2 Saran

1. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti terlebih dahulu dapat memulai

dengan tes AUMPTSDL untuk mempermudah penelitian.

2. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya ada kerjasama yang baik

antara peneliti dengan semua yang terlibat dengan subjek penelitia.

Untuk mendapatkan waktu khusus dalam penelitian yang ditentukan

oleh pihak yang berwenang untuk subjek penelitian, waktu yang

digunakan bukan saja mengisi waktu kosong tetapi tersedia waktu

khusus.

3. Ada tempat khusus yang disediakan oleh pihak subjek penelitian, saat

penelitian berlangsung untuk menjalankan penelitian dengan baik.

4. Sebaiknya mengambil subjek penelitian semester II dikarenakan

perjalanan belajar mereka yang masih panjang dan membutuhkan lebih

(26)

5. Sebaiknya subjek penelitian tidak terlalu banyak, lebih efisien

maksimal 7 agar waktu yang digunakan lebih optimal untuk

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Ali dan Asrori. 2009. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. . http://www.e-psikologi.com diakses 10 maret 2013.

Deborah. 2005. Tumbuh Kembang Kemandirian dalam belajar. http://www.e-psikologi.com diakses 10 maret 2013.

Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Desain Emperikal dan PTK. Medan : Pasca Sarjana.

Digilib. unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-24261 BAB%20I.pdf diakses pada tanggal 20 Februari 2013.

Corey, Gerald 2005) Profil Konselor Sebaya http://birokonsultasipsikologitazkia.b logspot.com/2012/02/materi-peer-counseling-asas-asas-dan.html diakses 15 Mei 2013.

Ellis, Jeanne. 2008. Psikologi Pendidikan (Membantu Siswa Tumbuh Kembang). Jakarta : Erlangga.

Hamzah.2006. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Havnes, Anton. 2008. Peer-Mediated Learning Beyond The Curriculum. Society for Research into Higher Education, (Online), Vol. 33, No. 2, 193–204,

Hurlock, Elizabeth. Edisi Ke lima. Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan). Jakarta : Penerbit Erlangga

Juantika, Achmad. 2006. Bimbingan dan Konseling Dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung : Refika Aditama.

Karuna, Amara. 2011. Hand in Hand, Heart to Heart : Peer Counseling in Community. Academic Search Complete, Archives, (Online), Issue 150, p32-35. 4p, (http://web.ebscohost.com/ehost/pdfviewer/pdfviewer?sid=0d2cb7d0-4669 -4cf2-bacb-990ec7714bd7%40sessionmgr15&vid=1&hid=21, diakses 20 Mei 2013)

Knowless. 2005. Ciri-ciri Anak Mandiri Dalam Belajar. http://www.sekolahrumah.com diakses pada tanggal 28 februari 2013.

(28)

Naning Anningrum, 2011. Konselor Sebaya (Peer Counseling) Untuk Mahasiswa.

http://raneebk.blogspot.com/2011/06/konselor-sebaya-peer-counseling-untuk.html diakses 20 mei 2013.

Prayitno & Amti, Erman. 2004. Dasar –Dasar Bimbingan Konseling. Jakarta Rineka Cipta.

Richards, Laura C. 2010. A Classwide Peer-Modeling Interevention Package To Increase On- Task Behavior: Wiley InterScience. Psychology in the Schools, Published, (online), Vol.47, No.6 (http://web.ebscohost.com/ehost/pdfviewer /pdfviewer?sid=f3d28b42-b600-4828-996e-3ed3caddf2d1%40sessionmgr11 &vid=1&hid=21, diakses 20 Mei 2013).

Rusman. 2010. Model –Model Pembelajaran ( Mengembangkan Profesionalisme Guru). Jakarta : Grafindo Persada.

Santrock, John W. 2007. A Topical Approach To Life Span Development. New York : Tata McGraw-Hill.

Schunk dalam Susanto. 2006. Regulasi Diri (Self Regulation)

http://www.psychologymania.com/2012/04/regulasi-diri-self-regulation.html/ dikses 28 februari 2013.

Shertzer & Stone. 1981. Konseling Teman Sebaya http://konselorindonesia.blogs pot.com/2011/02/konseling-teman-sebaya.html diakses 20 mei 2013.

Sunarti, 2008. Peranana Pembimbinga Dalam Layanan Bimbingan Konseling di SMA Negeri I Cangkringan ( Tinjauan). Karya Ilmiah.

http://bk-sma-sunarti.blogspot.com/search/label/Karya diakses 20 Mei 2013.

Suwarjo, 2008. Konseling Teman Sebaya (Peer Counseling) Untuk Mengembangk an Resiliensi Remaja. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Suwar jo,%20M.Si.,%20Dr.%20/Peer%20Couns%20&%20Resiliensi%20Siswa.pdf diakses 20 mei 2013.

Sugiono. 2008 . Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD. Bandung : Alfa Betta.

Gambar

Tabel 1.1 Data AUMPTSDL .....................................................................................
Gambar 3.1   Skema Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis ................................

Referensi

Dokumen terkait

Makalah ini menyajikan implementasi MikroTik Router untuk mengatur lalu lintas data Internet serta melakukan pemfilteran beberapa aplikasi yang dapat menganggu

ini penulis meneliti tentang penelitian atau buku-buku yang membahas Hadits Rasul yang menganjurkan makan dengan tangan dan menjilat jari setelah makan dan

Apabila fenomena musikal tersebut ditarik ke dalam ranah yang lebih luas, lomba balap perahu naga tersebut dapat memotivasi masyarakat etnis Cina Benteng untuk

Hasil: Menunjukkan cakupan penemuan dan penanganan kasus pneumonia pada balita pada tahun 2012 sebesar 19,2%, faktor determinasi yang berkaitan dengan kejadian pneumonia adalah

Namun, untuk bisa terjun di dunia kerja, diperlukan kompetensi yang mumpuni, karena terbatasnya lowongan kerja dan tidak hanya berkompetensi dengan sesama lulusan SMK

[r]

Selain itu, sistem pemilihan kepala daerah (Gubernur, Bupati, Walikota, dan Kepala Desa/Lurah) hingga pemerintah yang ada pada unit terkecil harus dilakukan dengan cara

Oleh karena itu, dilakukan penelitian mengenai teknik pengenalan karakter dengan pendekatan FCM yang dapat mendukung terciptanya sistem yang dapat melakukan pemasukan data plat