vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empirik mengenai pengaruh tingkat penggunaan derivatif keuangan terhadap aktivitas penghindaran pajak. Variabel independen yang digunakan adalah tingkat penggunaan derivatif keuangan (diukur dengan FVDER) sedangkan variabel dependennya adalah aktivitas penghindaran pajak (diukur dengan ABS_BTD). Dalam penelitian ini, selain variabel independen dan dependen juga terdapat variabel kontrol, yaitu ukuran perusahaan (SIZE), Return
on Asset (ROA), Leverage (LEV), dan Capital Intensity (CAPINT). Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2013. Sampel penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat penggunaan derivatif keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap aktivitas penghindaran pajak, ukuran perusahaan (SIZE) memiliki pengaruh terhadap penghindaran pajak, ROA tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak, LEV tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak, serta CAPINT tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak.
viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
This study aims to find empirical evidence about the influence of the use of financial derivatives on the activity of tax avoidance. Independent variables used is the level of use of financial derivatives (measured by FVDER) while the dependent variable is tax avoidance activity (measured by ABS_BTD). In this study, control variables was used as follows the size of the company (SIZE), Return on Assets (ROA), Leverage (LEV), and Capital Intensity (CAPINT). The sample used in this study is a non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange period 2012-2013. Samples of this study were selected using purposive sampling method. Results from this study indicate that the level of use of financial derivatives has significant positive effect on the activity of tax avoidance, firm size (SIZE) has an influence on tax avoidance, ROA has no effect on tax avoidance, LEV has no effect on tax avoidance, as well as CAPINT has no effect on tax avoidance.
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... iii
KATA PENGANTAR ... iv
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 6
2.1 Kajian Pustaka ... 6
2.1.1 Definisi Derivatif Keuangan ... 6
x Universitas Kristen Maranatha
2.1.3 Kegunaan Derivatif ... 10
2.1.4 Aktivitas Penghindaran Pajak ... 11
2.1.4.1 Definisi Pajak ... 11
2.1.4.2 Fungsi Pajak ... 13
2.1.4.3 Jenis Pajak ... 15
2.1.5 Penghindaran Pajak ... 16
2.2 Penelitian Terdahulu ... 19
2.3 Rerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis ... 20
BAB III METODE PENELITIAN... 22
3.1 Jenis Penelitian ... 22
3.2 Populasi dan Sampel ... 22
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasi Variabel ... 23
3.3.1 Variabel Penelitian ... 23
3.4 Metode Pengumpulan Data ... 26
3.5 Teknik Pengujian Data ... 27
3.6. Metode Analisis Data ... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 30
4.2 Hasil Penelitian ... 30
4.2.1 Uji Normalitas ... 30
4.2.2 Uji Multikolinearitas ... 31
xi Universitas Kristen Maranatha
4.2.4 Uji Autokorelasi ... 32
4.3 Uji Regresi Berganda ... 32
4.4 Uji Goodness of fit ... 34
4.5 Pembahasan ... 37
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 39
5.1 Simpulan ... 39
5.2 Keterbatasan dan Saran... 39
5.2.1 Keterbatasan ... 39
5.2.2 Saran ... 40
DAFTAR PUSTAKA ... 41
LAMPIRAN ... 44
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ... 19
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Perusahaan Sampel ... 44
Lampiran B Uji Normalitas ... 45
Lampiran C Uji Multikolinearitas/ Uji Regresi Berganda/ Uji Statistik T ... 46
Lampiran D Uji Heterokedastisitas ... 47
Lampiran E Uji Auto Korelasi ... 48
Lampiran F Koefisien Determinasi ... 49
Lampiran G Uji Statistik F...50
BAB I PENDAHULUAN
Indonesia merupakan suatu negara hukum yang berlandaskan pada Pancasila serta
Undang-Undang Dasar 1945, dan pada saat ini Bangsa Indonesia sedang
melaksanakan pembangunan yang pesat. Agar proses pembangunan berjalan dengan
lancar, perlu adanya hubungan yang selaras dan seimbang antara anggaran
pendapatan negara dengan anggaran pembelanjaan negara.
Pembangunan yang dilaksanakan oleh Negara Indonesia dilakukan disegala
bidang, meliputi bidang ekonomi, sosial, teknologi, budaya, dan hukum. Semua
bidang tersebut memiliki tujuan yang sama dengan pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 yang terdapat pada alinea ke empat, yaitu memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Untuk
melaksanakan tujuan-tujuan tersebut, dibutuhkan dana yang tidak sedikit dimana
kebutuhan dana pembangunan tersebut setiap tahun meningkat seiring dengan
peningkatan jumlah dan kebutuhan masyarakat. Upaya untuk lebih memperbesar
penerimaan negara terus diusahakan, diantaranya dengan meningkatkan salah satu
sumber pendapatan negara yang berkontribusi paling besar yaitu pajak.
Dalam penjelasan Undang-Undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (UU KUP) telah dinyatakan bahwa pajak merupakan salah satu sarana
BAB I PENDAHULUAN 2
Universitas Kristen Maranatha
pembangunan. Menurut S.I. Djajadiningrat (dalam Resmi, 2014) pajak sebagai suatu
kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang disebabkan
suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi
bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat
dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari kas negara secara langsung, untuk
memelihara kesejahteraan secara umum. Sedangkan Dr. N. J. Feldmann (dalam
Resmi, 2014) mengatakan bahwa pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh
dan terutang kepada penguasa (menurut norma-norma yang di tetapkannya secara
umum), tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup
pengeluaran-pengeluaran umum.
Namun bagi pelaku bisnis pajak dianggap sebagai beban investasi. Pajak di
anggap memberatkan perusahaan terlebih bagi perusahaan yang memiliki laba yang
cukup besar, maka tentu pajak yang dibebankan tehadap perusahaan akan semakin
besar. Wajar apabila perusahaan sebisa mungkin menghindari beban pajak dengan
melakukan perencaan pajak yang efektif. Menurut Hutagaol (2007) tax avoidance,
yaitu upaya penghindaran pajak secara legal yang tidak melanggar peraturan
perpajakan yang dilakukan wajib pajak dengan cara berusaha mengurangi jumlah
pajak terutangnya dengan mencari kelemahan peraturan (loopholes). Oleh karena itu,
penghindaran pajak tidak merupakan pelanggaran atas perundang-undangan
perpajakan atau secara etika tidak dianggap salah dalam rangka usaha wajib pajak
untuk mengurangi, menghindari, meminimkan atau meringankan beban pajak dengan
cara-cara yang dimungkinkan oleh undang-undang pajak. Hal ini selaras dengan
BAB I PENDAHULUAN 3
Universitas Kristen Maranatha
(tax avoidance) merupakan upaya penghindaran atau penghematan pajak yang masih
dalam kerangka memenuhi ketentuan perundangan (lawful fashion).
Gunadi (2007) mengatakan bahwa penghindaran pajak (tax avoidance)
melibatkan komersialisasi dan pemanfaatan secara efektif kebijakan pajak yang
legitimate, defiasi teknis dan ambiguitas dalam peraturan perundang-undangan.
Salah satunya adalah kelemahan peraturan yang terkait dengan transaksi derivatif.
Peraturan pajak di Indonesia atas transaksi derivatif masih sangat lemah dan
seringkali d perdebatkan (Oktavia dan Martani, 2013). Berdasarkan UU No. 36
Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, Pemerintah Indonesia menerbitkan
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2009 tentang Pajak Penghasilan atas
Penghasilan dari Transaksi Derivatif Berupa Kontrak Berjangka yang
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Peraturan Pemerintah (PP) ini mengatur
bahwa penghasilan dari transaksi derivatif berupa kontrak berjangka yang
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dikenai PPh Final sebesar 2,5% dari margin
awal. Namun, Peraturan Pemerintah (PP) ini dicabut berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan dan setelah dilakukannya uji materil. Pencabutan Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2009 ini terbit dalam PP Nomor 31 Tahun 2011 dan
tidak berlaku lagi (Agustian, 2009). Hingga sekarang belum ada peraturan jelas yang
mengatur penggunaan transaksi derivatif di Indonesia. Ketidak jelasan dari peraturan
pajak atas transaksi derivatif dapat dipergunakan oleh perusahaan untuk melakukan
penghindaran pajak (Darussalam dan Septriadi, 2009).
Menurut Raskolnikov (2011), studi mengenai penggunaan derivatif keuangan
sebagai alat manajemen laba telah berkembang pesat, namun studi mengenai
BAB I PENDAHULUAN 4
Universitas Kristen Maranatha
derivatif keuangan dapat dipergunakan sebagai alat penghindaran pajak. Terlebih
lagi di Indonesia masih sangat langka penelitian yang membahas tentang penggunaan
derivatif keuangan sebagai alat penghindaran pajak padahal peraturan pajak di
Indonesia tidak secara spesifik mengatur mengenai perlakuan pajak atas transaksi
derivatif (Darussalam dan Septriadi, 2009) sehingga kemungkinan penggunaan
transaksi derivatif sebagai alat penghindaran pajak lebih tinggi.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka, peneliti ingin meneliti pengaruh
tingkat penggunaan derivatif keuangan terhadap aktivitas penghindaran pajak.
Penelitian ini mengambil sampel perusahaan-perusahaan non keuangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012-2013.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan diatas, maka rumusan masalah
yang akan dibahas yaitu bagaimana pengaruh tingkat penggunaan derivatif keuangan
terhadap aktivitas penghindaran pajak pada perusahaan non keuangan yang terdaftar
di BEI Periode 2012-2013?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk menemukan bukti empirik mengenai pengaruh tingkat penggunaan
derivatif keuangan terhadap aktivitas penghindaran pajak pada perusahaan non
BAB I PENDAHULUAN 5
Universitas Kristen Maranatha
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai penulis adalah manfaat untuk berbagai
pihak, yaitu:
1. Bagi pemerintah, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang
positif pada pengembangan kebijakan perpajakan di Indonesia, khususnya untuk
pajak atas transaksi derivatif.
2. Bagi investor, diharapkan penelitian ini dapat menambah input data dan
membantu dalam pengambilan keputusan bagi investor yang ingin berinvestasi
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk menguji pengaruh tingkat penggunaan
derivatif keuangan yang diukur dengan Fair Value of Derivative Instrument
(FVDER) terhadap penghindaran pajak yang diukur dengan nilai absolut book-tax
difference (ABS_BTD), menunjukan hasil bahwa terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari penggunaan derivatif keuangan terhadap penghindaran pajak pada
perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode
tahun 2012-2013.
5.2 Keterbatasan dan Saran 5.2.1 Keterbatasan
Pada penelitian yang dilakukan ini tentunya memiliki beberapa keterbatasan, yaitu
sebagai berikut:
1. Variabel independen yang digunakan hanya ukuran perusahaan, penghindaran
pajak, dengan variabel kontrol ukuran perusahaan (SIZE), Return on Asset
(ROA), Leverage (LEV), dan Capital Intensity (CAPINT).
2. Hasil penelitian ini tidak dapat mewakili secara keseluruhan perusahaan non
keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia karena peneliti hanya
mengambil sampel dari 27 perusahaan serta peneliti hanya meneliti periode
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 40
Universitas Kristen Maranatha
3. Periode pengamatan dua tahun sehingga jumlah sampel penelitian hanya tiga kali
jumlah perusahaan, yaitu 54.
5.2.2 Saran
Adapun saran yang peneliti untuk penelitian-penelitian berikutnya yang berkaitan
dengan penghindaran pajak, yaitu sebagai berikut:
1. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk memasukan variabel independen lainnya
yang dapat mempengaruhi penghindaran pajak.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah jumlah perusahaan untuk
dijadikan sampel agar hasil penelitian selanjutnya dapat lebih akurat dan sampel
yang digunakan tidak hanya sebatas perusahaan non keuangan saja.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah periode pengamatan agar jumlah
41 Universitas Kristen Maranatha
Chance. D. M. (2004). An Introduction to Derivatives and Risk Management. Sixth Edition. Thomson South-Western. USA.
Cooper, D. R and Schindler, P. S. (2011), Bussines Research Methods, 11thedition. McGraw-Hill International Edition.
Darussalam dan D. Septriadi. (2009). Rugi Derivatif untuk Tujuan Spekulatif:
Deductible or Not? Diunduh tanggal 23 Juni 2015, http://www.ortax.org.
Dendawijaya. L. (2005). Manajemen Perbankan. Edisi kedua. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta.
42
Universitas Kristen Maranatha
Gunadi. (2007). Akuntasi Pajak. Edisi Ketiga Cetakan Pertama. Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.
Hutagaol, J. (2007). Perpajakan: Isu-isu Kontemporer. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta.
Jogiyanto. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman. Penerbit PBFE. Yogyakarta.
Martalena dan Malinda, M. (2011). Pengantar Pasar Modal. Penerbit ANDI. Yogyakarta.
Oktavia dan Martani, D. (2013). Tingkat Pengungkapan dan Penggunaan Derivatif Keuangan Dalam Aktivitas Penghindaran Pajak. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Indonesia. Juni 2013. Vol. 10, No.2, hal 129-146.
Raskolnikov, A. (2011). Tax Reform and The Tax Treatment of Financial Products. Statement before the Joint Hearing of the U.S. House of Committee on Ways and Means and U.S. Senate Committee on Finance.
Resmi, S. (2014). Perpajakan: Teori dan Kasus. Edisi 8 Buku 1. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Sandjaja, B. dan Heriyanto, A. (2006). Panduan Penelitian. Penerbit Prestasi Pustaka. Jakarta.
Sari, D. (2013). Konsep Dasar Perpajakan. Penerbit PT Refika Adimata. Bandung.
Suandy, E. (2011). Perencanaan Pajak. Edisi 5. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Penerbit Alfabeta. Bandung.
43
Universitas Kristen Maranatha
Siahaan, H. (2007). Manajemen Risiko. Penerbit PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Ketentuan Umum Tata Cara Perpajakan.
Utomo, L. L. (2000). Instrumen derivatif: Pengenalan dalam Strategi Manajemen Risiko Keuangan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 2, No. 1, hal 53-68.
Zain, M. (2005). Manajemen Perpajakan. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
www.idx.co.id diakses pada 19 Juni 2015.