ABSTRAK
Penurunan kinerja merupakan masalah yang ingin dihindari oleh perusahan mengingat karena dampaknya yang cukup besar bagi perusahaan. Dampak tersebut berupa terhambatnya target yang seharusnya dicapai oleh perusahaan. Hal serupa dirasakan oleh CV Mayasari Jaya Sentosa yang memiliki tingkat kinerja yang terus menurun dan tidak terpenuhinya target produksi yang ditentukan perusahaan.
CV Mayasari Jaya Sentosa atau yang lebih kita kenal dengan Mayasari Bakery merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pastry and bakery. Perusahaan ini mengalami pertumbuhan dalam setiap tahunnya terbukti dengan bertambahnya jumlah outlet dari tahum ke tahunnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap variabel kinerja karyawan bagian produksi di Mayasari Bakery dengan jumlah populasi sebanyak 72 orang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan verifikatif. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini metode regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh gambaran mengenai gaya kepemimpinan secara keseluruhan dengan score 214 dan termasuk ke dalam kategori cukup baik, sedangkan untuk dimensi gaya kepemimpinan yang ada di Mayasari Bakery adalah participative (berpartisipasi) diperoleh nilai sebesar 228,6 karena merupakan nilai score tertinggi dibandingkan dimensi lainnya. Untuk gambaran mengenai tingkat motivasi karyawan yang ada di Mayasari Bakery secara keseluruhan diperoleh score 222 dan dalam pengklasifikasian interval skor tersebut termasuk kategori cukup baik. Sehingga dapat diasumsikan bahwa tingkat motivasi yang ada di Mayasari Bakery secara keseluruhan tergolong sedang. Sedangkan untuk dimensi
motivator diperoleh score 220 dan dalam interval skor tersebut termasuk
kategori cukup baik dan untuk dimensi hygiene factor diperoleh score 223 dan dalam pengklasifikasian skor tersebut termasuk kategori cukup baik. Untuk kinerja karyawan diperoleh score 223.8 dan dalam pengklasifikasian skor tersebut termasuk katagori cukup baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kinerja karyawan yang ada Mayasari Bakery sedang/menengah.
ii
ABSTRACT
Decline in performance is a problem to be avoided by considering the company because the impact is large enough for the company. The impact of delays in the target should be achieved by the company. Something similar is felt by CV Mayasari Jaya Sentosa which has a level of performance that continues to decline and the non-fulfillment of production targets specified company.
CV Mayasari Jaya Sentosa or more familiar with Mayasari Bakery is a company engaged in the field of pastry and bakery. The company is progressing very rapidly in every year as evidenced by the increase in the number of outlets of a tender to year.
The purpose of this study was to determine and analyze the influence of leadership style and motivation to variable performance of the production employees in Mayasari Bakery with a total population of 72 people. The method used in this research is descriptive verification. The statistical test used in this study multiple linear regression method.
Based on the results obtained a description of research and discussion about the leadership style overall with a score of 214 and fall into the category quite well, while the dimensions of leadership styles in Mayasari Bakery is participative (participating) obtained a value of 228.6 as the value of the highest score compared to other dimensions. For an idea of the level of employee motivation in Mayasari Bakery overall scores obtained in the classification interval 222 and the score is categorized quite good. So it can be assumed that the level of motivation in Mayasari Bakery overall moderate. As for the dimensions motivator scores obtained in the classification interval 220 and the score is quite good category and to the dimensions of hygiene factor scores obtained in the classification interval 223 and the score is categorized quite good. For employees performance score of 223.8 was obtained and the interval classification scores include the category quite well. So it can be concluded that the level of performance of existing employees Mayasari Bakery medium.
Based on the results of the discussion showed that by using multiple regression analysis to test variables simultaneously motivational leadership style and influence on employee performance Mayasari Bakery with a total effect of 96%, while the remaining 4% is influenced by other factors not observed and for partial testing that variable style leadership have a significant effect on the performance of the production employees in Mayasari Bakery, and for variable employee motivation also affects the performance of employees in Mayasari Bakery.
DAFTAR ISI
Halaman
Abstrak ... i
Kata Pengantar ... iii
Daftar Isi... iv
Daftar Tabel ... viii
Daftar Gambar ... x
Daftar Lampiran ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 9
1.3 Tujuan Penelitian ... 10
1.4 Kegunaan Penelitian ... 10
1.5 Tempat dan Waktu Penelitian ... 11
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN ... 12
iv
2.2.1 Pengertian Kepemimpinan ... 16
2.2.2 Teori-Teori Kepemimpinan ... 18
2.2.2.1 Teori Kontingensi Kepemimpinan ... 18
2.2.3 Macam-macam Gaya Kepemimpinan ... 23
2.2.4 Faktor-faktor yang Memengaruhi Gaya Kepemimpinan 24 2.2.5 Indikator Gaya Kepemimpinan ... 25
2.3 Motivasi Kerja ... 28
2.3.1 Pengertian Motivasi Kerja... 28
2.3.2 Teori-teori Motivasi Kerja ... 30
2.3.3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Motivasi Kerja ... 35
2.3.4 Indikator Motivasi Kerja ... 36
2.4 Kinerja Karyawan ... 37
2.4.1 Pengertian Kinerja Karyawan ... 37
2.4.2 Faktor-faktor yang Memengaruhi Kinerja Karyawan ... 39
2.4.3 Dimensi Kinerja Karyawan ... 40
2.4.4 Indikator Untuk Menilai Kinerja Karyawan ... 41
2.5 Penelitian Terdahulu ... 42
BAB III RERANGKA PEMIKIRAN, MODEL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 45
3.1.1 Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan
... ... 45
3.1.2 Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan ... 46
3.1.3 Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan ... 47
3.2 Model dan Hipotesis Penelitian ... 48
3.2.1 Model Penelitian ... 48
3.2.2 Hipotesis Penelitian ... 50
BAB IV METODE PENELITIAN ... 51
4.1 Objek Penelitian (Populasi) dan Teknik Pengambilan Sampel 51 4.1.1 Objek Penelitian ... 51
4.1.2 Populasi ... 51
4.2 Metode Penelitian... 51
4.3 Metode Pegumpulan Data ... 52
4.4 Metode Penelitian yang Digunakan ... 54
4.5 Operasionalisasi Variabel... 54
4.6 Teknik Analisis Data ... 59
4.6.1 Metode Analisis Data Uji ... 59
4.6.1.1 Uji Kualitas Data ... 59
vi
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 70
5.1 Hasil Pengumpulan Data ... 70
5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .... 71
5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 72
5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pernikahan 73 5.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja... 73
5.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir 74 5.1.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Gaji Bulanan ... 75
5.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 88
5.3 Pembahasan ... 75
5.3.1 Deskriptif Mengenai Gaya Kepemimpinan (X1) ... 79
5.2.2 Deskriptif Mengenai Motivasi Karyawan (X2) ... 90
5.2.3 Deskriptif Mengenai Kinerja Karyawan (Y)... 98
5.4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 101
5.4.1 Uji Asumsi Klasik (Uji Data) ... 102
5.4.2 Regresi Berganda Pengaruh Gaya Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2), terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi Mayasari Bakery (Y) ... 107
5.4.3 Koefisien Determinasi ... 109
5.4.5 Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap
Kinerja Karyawan secara Simultan (Uji F) ... 112
5.4.6 Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan Secara Parsial (Uji t) ... 114
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 117
6.1 Kesimpulan ... 117
6.2 Saran ... 119
viii
DAFTAR TABEL
1.1 Target Produksi yang Tidak Terpenuhi Mayasari Bakery ... 7
2.1 Penelitian Terdahulu ... 42
3.1 Rerangka Pemikiran ... 49
4.1 Operasionalisasi Variabel... 55
4.2 Tabel interpretasi Koefisien Korelasi... 64
5.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Jenis Kelamin ... 71
5.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Usia Responden ... 72
5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Status Pernikahan ... 73
5.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Lama Bekerja ... 73
5.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pendidikan Terakhir ... 74
5.6 Distribusi Frekuensi dan Persentase Gaji Bulanan ... 75
5.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi Mayasari Bakery…...76
5.8 Deskriptif mengenai Gaya Kepemimpinan (X1) ... 80
5.9 Deskriptif mengenai Motivasi Karyawan (X2) ... 90
5.10 Deskriptif mengenai Kinerja Karyawan (X2) ... 98
[image:8.595.114.508.167.732.2]5.12 Uji Normalitas Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja
Karyawan .... ... 105
5.13 Uji Autokorelasi Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja
Karyawan .... ... 106
5.14 Regresi Berganda Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap
Kinerja Karyawan ... 108
5.15 Koefisien Determinasi Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap
Kinerja Karyawan ... 109
5.16 Tingkat Hubungan Korelasi ... 110
5.17 Koefisien Korelasi Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja
Karyawan .... ... 111
5.18 Uji F (simultan) Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja113
x
DAFTAR GAMBAR
2.1 Komponen Utama Path-Goal Theory ... 23
5.1 Uji Heteroskedastisitas Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Kuesioner Penelitian
Lampiran B Hasil Analisis Data SPSS
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena
perannya sebagai subjek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional perusahaan,
agar perusahaan tetap eksis maka harus berani menghadapi tantangan dan
implikasinya yaitu menghadapi perubahan dan memenangkan persaingan. Sumber
daya yang dimiliki oleh perusahaan seperti modal, metode dan mesin tidak bisa
memberikan hasil yang maksimal apabila tidak didukung oleh sumber daya
manusia yang mempunyai kinerja yang optimum. (Douglas,2000:34) menjelaskan
bahwa perusahaan membutuhkan karyawan yang mempunyai kinerja yang tinggi.
Dalam menjalankan sebuah organisasi tidak lepas dari kontribusi para
karyawan dalam mencapai tujuan organisasi, sebagaimana dikemukakan oleh
Mathis & Jackson (2000:45) bahwa sumber daya manusia pada era sekarang ini
semakin besar peranannya dalam mencapai sukses organisasi. Sumber daya
manusia merupakan suatu hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan karena
manusialah yang membuat suatu rencana, mengatur, mengolah dan mengendalikan
setiap kegiatan yang ada pada perusahaan sehingga sumber daya manusia didalam
memiliki kualitas kinerja yang baik untuk mencapai keuntungan perusahaan yang
maksimal.
Sumber daya manusia merupakan tokoh sentral dalam organisasi maupun
perusahaan. Agar aktivitas manajemen berjalan dengan baik, perusahaan harus
memiliki karyawan yang berpengetahuan dan berketerampilan tinggi serta usaha
untuk mengelola perusahaan seoptimal mungkin sehingga kinerja karyawan
meningkat.
Gibson, et all (2000:97) menjelaskan bahwa kinerja organisasi tergantung
pada kinerja pegawainya, atau dengan kata lain kinerja pegawai akan memberikan
kontribusi pada kinerja organisasi. Apa yang dikemukakan Gibson tersebut dapat
diartikan bahwa perilaku anggota organisasi baik secara individu ataupun kelompok
dapat memberikan kekuatan atau pengaruh atas kinerja organisasinya. Kinerja
pegawai adalah hal yang penting untuk diperhatikan organisasi untuk dapat
bertahan dalam suau persaingan global yang sering berubah atau tidak stabil.
Rivai (2003:549) mengemukakan kinerja ialah hasil kerja seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang, dan tanggung
jawabnya. Lalu Seymour (dalam Cahyono dan Suharto,2005) menjelaskan bahwa
kinerja merupakan tindakan –tindakan atau pelaksanaan-pelaksanaan tugas yang
dapat diukur atau dinilai. Dengan demikian, kinerja pegawai dalam suatu organisasi
perlu diketahui apakah kinerja pegawai itu sudah mencapai tujuan organisasi atau
3
Menurut (Setiyawan, Budi dan Waridin, 2006) kinerja karyawan merupakan
hasil atau prestasi kerja karyawan yang dinilai dari segi kualitas maupun kuantitas
berdasarkan standar kerja yang ditentukan oleh pihak organisasi. Kinerja yang baik
adalah kinerja yang optimal, yaitu kinerja yang sesuai standar organisasi dan
mendukung tercapainya tujuan organisasi. Organisasi yang baik adalah organisasi
yang berusaha meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya, karena hal
tersebut merupakan faktor kunci untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Dalam organisasi ada dua pihak yang saling tergantung dan merupakan
unsur utama dalam organisasi yaitu pemimpin sebagai atasan dan pegawai sebagai
bawahan (Mulyadi dan Rivai, 2009). Kepemimpinan pemimpin dalam suatu
organisasi dirasa sangat penting, karena pemimpin memiliki peranan yang strategis
dalam mencapai tujuan organisasi yang biasa tertuang dalam visi dan misi
organisasi (Suranta, 2002).
Mulyadi dan Rivai (2009:337) memaparkan bahwa pemimpin dalam
kepemimpinannya perlu memikirkan dan memperlihatkan gaya kepemimpinan
yang akan diterapkan kepada pegawainya. Gaya kepemimpinan yaitu norma
perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba
mempengaruhi perilaku orang lain ( Handoko,2003:215). Gaya kepemimpinan
atasan dapat memengaruhi kesuksesan pegawai dalam berprestasi (Suranta,
2002:45). Dengan kata lain gaya kepemimpinan atasan dapat berpengaruh pada
Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh
seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain
(Suranta, 2002). Gaya kepemimpinan cocok apabila tujuan perusahaan telah
dikomunikasikan dan bawahan telah menerimanya. Seorang pemimpin harus
menerapkan gaya kepemimpinan untuk mengelola bawahannya, karena seorang
pemimpin akan sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi dalam mencapai
tujuannya (Waridin dan Bambang Guritno, 2005).
Perusahaan menggunakan penghargaan atau hadiah dan ketertiban sebagai
alat untuk memotivasi karyawan. Pemberian insentif atau hadiah mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan, hal ini sesuai dengan
penelitian oleh Sujatmoko (2007:35).
Begitu juga dengan gaya kepemimpinan, gaya kepemimpinan yang tepat
akan menimbulkan motivasi seseorang untuk berprestasi. Sukses tidaknya
karyawan dalam prestasi kerja dapat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan
atasannya ( Hardini, 2001 dalam Suranta, 2002). Suranta (2002) dan Tampubolon
(2007) telah meneliti pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja, menyatakan
bahwa gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
karyawan.
Kemudian elemen yang bernilai penting dalam organisasi selain gaya
kepemimpinan adalah motivasi kerja. Motivasi ialah faktor yang kehadirannya
5
dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan
kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Dengan demikian motivasi
merupakan variabel penting, dimana motivasi perlu mendapat perhatian besar bagi
organisasi dalam peningkatan kinerja pegawainya.
Motivasi adalah dorongan, upaya dan keinginan yang ada di dalam diri
manusia yang mengaktifkan, memberi daya serta mengarahkan perilaku untuk
melaksanakan tugas-tugas dengan baik dalam lingkup pekerjaanya (Hakim, 2006).
Konsep motivasi menurut (Robbins, 2006:165) yaitu sebagai proses yang ikut
menentukan intensitas, arah dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran.
Motivasi sebagai proses yang bermula dari kekuatan dalam hal fisiologis dan
psikologis atau kebutuhan yang mengakibatkan perilaku atau dorongan yang
ditunjukkan pada sebuah tujuan atau insentif (Moekijat, 2001 dalam Hakim,2006).
CV Mayasari Jaya Sentosa merupakan perusahaan yang bergerak di industri
pastry and bakery yang lebih dikenal dengan Mayasari Bakery dan untuk penulisan
selanjutnya peneliti akan menggunakan nama tersebut dalam pembahasannya. Saat
ini Mayasari Bakery mengalami pertumbuhan, terbukti dengan kenaikan jumlah
outlet dan agen yang sudah tersebar di area Bandung dan Jakarta. Sekitar 12 outlet
sudah berdiri di Bandung. Jumlah total karyawan sudah mencapai 202 orang dan
khusus pada bagian produksi terdapat 72 orang karyawan yang terbagi ke dalam
dua shift. Mayasari Bakery memiliki Visi dan Misi Perusahaan yang menjadi
landasan bagi perusahaan untuk menetapkan strategi-strategi bisnis yang akan
Mewujudkan Mayasari Bakery sebagai perusahaan yang berkembang pesat sebagai
pusat jajanan & oleh - oleh terlengkap yang sebagian besar merupakan ciri khas
dari Bandung, sedangkan Misi Mayasari Bakery adalah Mengutamakan kualitas
dalam hal apapun yang dilakukan, Mengembangkan inovasi-inovasi baik dalam
produk maupun pelayanan, Menumbuhkan ketrampilan dan pengetahuan karyawan
guna mencapai performa operasional yang maksimal, Mengembangkan usaha di
beberapa tempat yang strategis untuk menjadi perusahaan bakery terbaik di
Indonesia.
Karyawan dituntut untuk mampu menyelesaikan tugas dan tanggung
jawabnya secara efektif dan efisien. Keberhasilan karyawan dapat diukur melalui
kepuasan konsumen, berkurangnya jumlah keluhan, dan tercapainya target yang
optimal. Kinerja karyawan Mayasari Bakery juga dapat diukur melalui
penyelesaian tugasnya secara efektif dan efisien serta melakukan peran dan
fungsinya, dan itu semua berhubungan positif bagi keberhasilan suatu perusahaan.
Permasalahan yang terjadi pada Mayasari Bakery adalah berkaitan dengan
kinerja, dimana pada empat tahun terakhir mengalami penurunan kinerja, terbukti
dengan tidak terpenuhinya target produksi perusahaan. Seperti yang kita ketahui
keberhasilan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi di Mayasari Bakery akan
sangat tergantung dari kinerja karyawannya. Dengan terjadinya permasalahan
tersebut maka kesempatan perusahaan untuk mendapatkan laba maksimal menjadi
7
Tabel 1.1
Target Produksi yang Tidak Terpenuhi Mayasari Bakery
Tahun
Jumlah Produksi (dalam dus)
Persentase Realisasi Produksi Target
Produksi (dalam dus)
Realisasi Produksi (dalam dus)
2011 720000 587760 82%
2012 780000 534182 68%
2013 840000 511876 61%
2014 900000 528760 59%
Sumber : Data produksi Mayasari Bakery
Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa dalam empat tahun terakhir produksi
pada Mayasari Bakery terjadi penurunan, dan jumlah total produksi yang
ditargetkan oleh perusahaan pada setiap tahunnya banyak yang tidak terpenuhi.
Sedangkan target produksi yang ditetapkan oleh pihak perusahaan dalam setiap
tahunnya terus meningkat . Realisasi produksi yang tidak bisa memenuhi target
cukup tinggi yaitu sebesar 18%-41%. Dilihat dari data produksi pada empat tahun
terakhir, target yang ditetapkan perusahaan tidak tercapai dan terealisasi disebabkan
karena kurangnya kinerja karyawan. Didalam perusahaan hal tersebut merupakan
masalah, karena adanya loss produksi berarti kerugian akibat terhambatnya
karyawan berhubungan dengan kinerja karyawan di dalam perusahaan, jika masih
banyak target yang belum tercapai menandakan bahwa karyawan tidak bekerja
secara maksimal atau dipengaruhi oleh faktor lain. Misalnya sikap dari
pimpinannya atau bagaimana motivasi dari karyawan itu sendiri.
Berdasarkan survei pendahuluan, gejala-gejala penyebab turunnya kinerja
karyawan Mayasari Bakery, diantaranya adalah menurunnya keinginan karyawan
untuk mencapai prestasi kerja, kurangnya ketepatan waktu dalam penyelesaian
pekerjaan sehingga kurang menaati peraturan, pengaruh yang berasal dari
lingkungannya, teman sekerja yang juga menurun semangatnya dengan kata lain
kurangnya motivasi untuk bekerja dan tidak adanya contoh yang harus dijadikan
acuan dalam pencapaian prestasi kerja yang baik.
Adapun beberapa variabel yang dapat memengaruhi kinerja pegawai
menurut Wirawan (2009), serta Suranta (2002) antara lain :
a. Gaya Kepemimpinan, gaya kepemimpinan yang biasa diterapkan pimpinan
kepada bawahan atau pegawai dalam rangka proses kepemimpinannya.
b. Motivasi Kerja, motivasi kerja yang biasa diberikan pemimpin atau
organisasi kepada bawahan atau pegawai.
Dengan kata lain, faktor-faktor yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kinerja diantaranya adalah gaya kepemimpinan dan motivasi. Gaya kepemimpinan
dan motivasi merupakan faktor yang sangat memengaruhi kinerja pegawai.
9
Sebaliknya, semakin buruk dan tidak efektinya gaya kepemimpinan dan tidak
adanya motivasi para karyawannya akan mengakibatkan menurunnya kinerja
karyawan.
Berdasarkan hal tersebut permasalahan yang dikaji adalah bagaimana
variabel gaya kepemimpinan dan motivasi secara langsung memengaruhi variabel
kinerja karyawan. Mengingat pentingnya masalah tersebut, dan untuk menyikapi
kondisi tersebut diatas, maka dilakukan penelitian yang berkaitan dengan
“Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi Mayasari Bakery (Studi pada CV Mayasari Jaya Sentosa Bandung ).”
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya dengan menunjukkan hasil
yang tidak konsisten, dan melihat kendala yang dihadapi oleh Mayasari Bakery
bagian produksi khususnya, dimana kendala tersebut menunjukkan kekurangan
yang perlu diperbaiki untuk mencapai kinerja pegawai yang optimal. Untuk itu
dalam memecahkan masalah tersebut perlu dikembangkan beberapa pertanyaan
penelitian, antara lain sebagai berikut :
1. Bagaimana Gaya Kepemimpinan pada Mayasari Bakery.
2. Bagaimana Motivasi karyawan Mayasari Bakery.
4. Bagaimana pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi terhadap
Kinerja karyawan bagian produksi pada Mayasari Bakery baik secara
simultan maupun parsial.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah tersebut maka
peneliti mempunyai tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan pada Mayasari Bakery.
2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi pada karyawan Mayasari Bakery.
3. Untuk mengetahui kinerja karyawan pada Mayasari Bakery.
4. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap
kinerja karyawan secara simultan dan parsial pada Mayasari Bakery
1.4 Kegunaan Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :
1) Bagi Penulis
a) Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan
strata dua (S2) di Program Magister Manajemen Universitas Kristen
Maranatha.
b) Sebagai pengembangan ilmu manjemen sumber daya manusia dan
11
mengetahui, mempelajari dan mengadakan perbandingan antara teori
dan aplikasinya
2) Bagi Perusahaan
Sebagai sumber informasi dan masukan yang dapat membantu pihak
manajemen untuk meningkatkan kinerja karyawan khususnya bagian
produksi serta sebagai acuan pengambilan keputusan dan pengaturan
kebijakan-kebjakan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya
manusia.
3) Bagi Penelitian Lain
Sebagai sumber informasi dan referensi dalam melakukan penelitian yang
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pengaruh gaya
kepemimpinan dan motivasi terhadap variabel kinerja karyawan di Mayasari
Bakery, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel Gaya kepemimpinan yang ada di Mayasari Bakery dalam penelitian
ini, sebagai variabel independen. Berdasarkan akumulasi jawaban dari
responden diperoleh nilai gaya kepemimpinan directif sebesar 208 dan dalam
tabel interpretasi gaya kepemimpinan skor tersebut termasuk katagori sedang,
untuk gaya kepemimpinan supportive sebesar 200 dan dalam tabel interpretasi
gaya kepemimpinan skor tersebut termasuk katagori sedang, untuk gaya
kepemimpinan participative sebesar 228,6 dan dalam tabel interpretasi gaya
kepemimpinan skor tersebut termasuk katagori sedang, dan untuk gaya
kepemimpinan achievement oriented sebesar 219 dan dalam tabel interpretasi
gaya kepemimpinan skor tersebut termasuk katagori sedang. Untuk gaya
kepemimpinan secara keseluruhan diperoleh nilai sebesar 214 dan dalam
pengklasifikasian interval skor tersebut termasuk kategori cukup baik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan yang ada di Mayasari
2. Variabel motivasi karyawan yang ada di Mayasari Bakery dalam penelitian
ini sebagai variabel independen. Berdasarkan akumulasi jawaban dari
responden diperoleh nilai motivasi dimensi motivator karyawan sebesar 220
dan dalam pengklasifikasian interval skor tersebut termasuk katagori cukup
baik. Sedangkan untuk dimensi hygiene factor diperoleh score sebesar 223
dan dalam pengklasifikasian interval skor tersebut termasuk kategori
cukup baik. Untuk tingkat motivasi secara yang ada di Mayasari Bakery
diperoleh nilai sebesar 222 dan dalam pengklasifikasian interval skor
tersebut termasuk kategori cukup baik. Sehingga dapat diasumsikan
bahwa tingkat motivasi yang ada di Mayasari Bakery secara keseluruhan
tergolong sedang/menengah.
3. Variabel kinerja karyawan yang ada di Mayasari Bakery Bandung dalam
penelitian ini sebagai variabel dependen. Berdasarkan akumulasi jawaban
dari responden diperoleh nilai kinerja karyawan sebesar 223.8 dan dalam
pengklasifikasian interval skor tersebut termasuk katagori cukup baik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kinerja karyawan yang ada
Mayasari Bakery sedang/menengah.
4. Berdasarkan pemaparan analisis perhitungan statistik pada analisis regresi
beganda, maka dapat diambil kesimpulan bahwa, untuk analisis secara
bersama-sama atau secara simultan variabel gaya kepemimpinan dan
motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan Mayasari Bakery dengan
total pengaruh sebesar 96%, sedangkan sisanya sebesar 4% dipengaruhi oleh
Sedangkan secara parsial, gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja
karyawan di Mayasari Bakery, dan untuk variabel motivasi karyawan juga
berpengaruh terhadap kinerja karyawan di Mayasari Bakery.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dilakukan maka saran yang dapat
diberikan dalam penelitian ini yaitu :
1. Gaya Kepemimpinan yang ada di Mayasari Bakery
Melakukan pendekatan emosional terhadap karyawan
Kedekatan emosional seorang pemimpin dan karyawan yang
proporsional akan membuat seorang karyawan merasa lebih
nyaman saat berinteraksi. Kenyamanan akan menumbuhkan
hubungan yang baik, dan hubungan yang baik tersebut akan
menumbuhkan rasa cinta terhadap perusahaan. Kecintaan terhadap
perusahaan akan menimbulkan rasa memiliki yang membuat
seseorang memiliki motivasi kerja yang baik terhadap perusahan.
Pemimpin sebagai contoh bagi karyawan
Motivasi yang baik akan muncul saat seorang karyawan karyawan
melihat adanya contoh keteladanan yang baik dari seorang
pemimpin. Keteladanan meliputi keteladanan sikap, moral, kinerja
Melibatkan karyawan atau bawahan untuk memberikan ide, usul
dan saran bagi pengembangan perusahaan.
Motivasi karyawan akan terbangun apabila ia diberikan
kesempatan untuk menyampaikan ide, gagasan atau saran yang
membangun bagi perkembangan perusahaan. Karena bisa jadi usul
atau ide dari para karyawan dan bawahan lebh cemerlang dan
inovatif.
Menjelaskan visi, misi dan tujuan perusahaan
Menjelasakan kepada bawahan bahwa pekerjaan yang dilakukan
bukan ditujukan untuk kepentingan pribadi, pemimpin, atau
perusahaan, tetapi memiliki misi yang bermanfaat bagi karyawan
itu sendiri bahkan untuk masyarakat.
2. Motivasi Kerja di Mayasari Bakery
Mengetahui tujuan bekerja
Setiap karyawan memiliki tujuan sendiri dalam bekerja. Misalkan
untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan, ia dapat
termotivasi apabila mengetahui tujuan bekerja. Mungkin juga
beberapa karyawan berpikir tujuan bekerja untuk mengembangkan
kualitas dan kemampuannya dalam mengerjakan sesuatu. Jadi
dengan mengetahui tujuan bekerja bisa membuat motivasi
Bekerja sama dalam kelompok
Jika seorang karyawan bekerja sama dengan rekan kerja, dapat
membantu dalam hal pekerjaan yang sulit ataupun mendapatkan
solusi jika dipecahkan bersama. Bekerja sama dengan kelompok,
secara tidak langsung memudahkan pekerjaan dan memberikan
komunikasi yang efektif terhdap sesama rekan kerja.
Menciptakan ambisi
Untuk lebih termotivasi, mencoba utuk menciptakan ambisi pribadi
atau target yang ditentukan sendiri. Memikirkan karir dan
kesuksesan yang diinginkan, kemudian fokus pada ambisi tersebut.
3. Kinerja Karyawan di Mayasari Bakery
Hendaknya perusahaan dalam meningkatkan kinerja karyawan
lebih menitikberatkan pada motivasi karyawan, dilihat dari
kuisioner yang telah diisi oleh karyawan bagian produksi Mayasari
Bakery tersebut diperoleh data bahwa karyawan memiliki tingkat
motivasi sedang/menengah pada pekerjaan yang mereka
laksanakan, sehingga dengan perusahaan lebih memotivasi
karyawan misalnya dengan pemberian penghargaan terhadap
karyawan yang berprestasi atau kenaikan jabatan akan dapat
produksi perusahaan yang terbilang cukup tinggi, dengan lebih
melihat pada kondisi kerja yang ada dibagian produksi khususnya.
Untuk mengetahui perkembangan kinerja karyawannya hendaknya
perusahaan melakukan penilaian kinerja yang disarankan setiap 6
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Armstrong, Michael. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Elexmedia Komputindo. Jakarta.
Baumgartner, T.A., Jackson, A.S., Mahar, M.T., dan Rowe, D.A. 2012.
Measurement for Evaluation in Physical Education and Exercise Science,
Mc Graw Hill, New York.
Bernardin, John H dan Joyce A. Russel. 2003. Human Resource Management: An
Experiental Approach. Mc Graw-Hill.
Cushway, B & Lodge, D. 1995. Organizational Behaviour and Design. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Douglas, Garbutt. 2000. Manajemen Kas. PT. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.
Herzberg, Frederick .2003. Dasar-Dasar Manajemen. Diterjemahkan oleh Malayu S.P Hasibuan. Edisi Kedua. Jakarta. Bumi Aksara
George, Jennifer M. dan Gareth R. Jones. 2008. Understanding and Managing
Organizational Behavior. 5th edition. Pearson Education, New Jersey.
Gibson, et al., 2000. Organisasi Perilaku, Struktur, dan Proses. Erlangga. Jakarta.
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
19 edisi kelima. Semarang. Universitas Diponegoro.
Gouzali, Saydam. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resource) Suatu Pendekatan. Mikro Djanbatan. Jakarta
Handoko T. Hani. 2002. Manajemen Edisi Kedua, Cetakan Ketigabelas. Yogyakarta. BPFE.
124
Jogiyanto. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis. Salah Kaprah dan
Pengalaman-pengalaman. Cetakan pertama. Yogyakarta. BPFE.
Mangkunegara, Anwar Prabu .2000. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Sumber Daya Manusia perusahaan. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Mathis dan Jackson. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Salemba Empat Patria. Jakarta .
Mathis, R.d. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia edisi 10. Jakarta. Salemba Empat.
Martoyo, S. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE. Yogjakarta.
McClelland, D.C. 1987. Human Motivation. New York. Cambridge University Press.
Mas’ud, Fuad. 2004. Survai diagnosis organisasional: konsep & aplikasi. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Erlangga.
Mulyadi, Deddy dan Rivai. 2009. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Munandar, Arif .2001. Psikologi Industri Dan Organisasi. Jakarta: UI Press.
Northouse, Peter G. 2004. Leadership : Theory and Practice. Third Edition. California : Sage.
Nimran, Umar. 2004. Perilaku Organisasi, Cetakan Ketiga. CV. Citra Media. Surabaya.
Priadana, Moh. Sidik & Saludin Muis. 2009. Metodologi Penelitian Ekonomi dan
Bisnis. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Rivai, Veithzal. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. PT. Remaja Rosda Karya. Bandung.
Rivai, Veithzal. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari
Teori ke Praktik.Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Robbins, Stephen P, Mary Coulter. 2000. Manajemen. Jilid-1. Edisi Ke 7.Prenhallindo. Jakarta.
Robbins, Stephen P. 2001. Organizational Behavior, 9th Ed. Upper Saddle River New Jersey 07458 .Prentice Hall International.
Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. PT Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta.
Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi Edisi ke-12. Jakarta. Salemba Empat.
Schein, Edgar H. 2010. Organizational Culture and Leadership. Fourth Edition.Jossey-Bass. A Wiley Imprint, Market Street. San Fransisco CA.
Santoso, Singgih. 2003. SPSS Statistik Multivariat. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Sedarmayanti. 2007. Manajemen SDM cetakan 1. PT. Refika Aditama. Bandung.
Siagian P. Sondang. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta. Rineka Cipta.
Simon, Seymour. 2006. The brain. Paperback Harper trophy .
Soeprihanto, John. 2001. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.
Sugiono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. CV. Alfabeta. Bandung.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung. Alfabeta.
Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi. Yogyakarta.
126
Umar, Husein. 1999. Riset SDM dalam Organisasi. PT. Gramedia pustaka utama. Yogyakarta.
Usman. 2006. Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta. PT Bumi Akasara
Widayat, dan Amirullah. 2002. Metode Riset, 1th ed. Yogyakarta. Erlangga.
Widyanto, Ibnu. 2008. Pointers , Metodologi Penelitian Semarang. BP Undip .
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Teori Aplikasi dan
Penelitian. Salemba Empat. Jakarta.
Yukl, G. (2006), Leadership in Organizations, Pearson Education, Upper Saddle River, NJ.
Tesis dan Jurnal
Cahyono, Budi dan Suharto, 2005. Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan
dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia, di Sekretariat
DPRD Propinsi Jawa Tengah, JRBI. Volume 1, Nomor 1, hal 13-30.
Evans, McGregor. 1970. The Effects of Supervisory Behavior on The Path-Goal
Relationship, Organizational Behavior and Human Performance. May,
pp.277-278.
Hakim, Abdul. 2006. Analisis Pengaruh Motivasi, Komitmen Organisasi dan Iklim
Organsasi terhadap Kinerja Pegawai pada Dina Perhubungan dan telekomunikasi Provinsi Jawa Tengah. JRBI. Vol 2. No 2. Hal 165-180.
Mardiana, Tri. 2004. Pengaruh Karakteristik individu Karakteristik Pekerjaan dan
Pengalaman Kerja Terhadap Komitmen Organisasi (Studi Empiris Pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta) Telaah Bisnis Nomor 2.
Setiyawan, Budi & Waridin. (2006).Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan dan
Sholeha, Euis. Dan Suzy. 1996. Kepemimpinan Yang Efektif, Tinjauan dan
Implementasinya Bagi Pencapaian Tujuan Organisasi. Jurnal Gema
Stikubank.Hal: 45-56.
Sujatmoko, Koko, 2007. Pengaruh Insentif terhadap Peningkatan Kinerja
Karyawan Pada Departemen Operasional Pemasaran Dunkin Donuts Cabang Arteri Jakarta, Karya Ilmiah, USU Repository, Medan.
Suranta, Sri. 2002. Dampak Motivasi Karyawan pada Hubungan antara Gaya
Kepemimpinan dengan Kinerja Karyawan Perusahaan Bisnis. Empirika.
Vol 15. No 2. Hal 116-138.
Tampubolon, Biatna D. 2007. Analisis Faktor Gaya Kepemimpinsn dan Faktor
Etos Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Organisasi yang Telah Menerapkan SNI 19-9001-2001. Jurnal Standarisasi No 9. Hal 106-115.
Waridin dan Bambang Guritno. 2005. Pengaruh Persepsi Karyawan mengenai
Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja.