• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan buku praktik untuk pembelajaran materi pengelolaan persediaan barang dagangan untuk siswa kelas XI SMK bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan buku praktik untuk pembelajaran materi pengelolaan persediaan barang dagangan untuk siswa kelas XI SMK bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen."

Copied!
213
0
0

Teks penuh

(1)

viii ABSTRAK

PENGEMBANGAN BUKU PRAKTIK UNTUK

PEMBELAJARAN MATERI PENGELOLAAN PERSEDIAAN

BARANG DAGANGAN UNTUK SISWA KELAS XI SMK

BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN

Elizabeth Eltia Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

Penelitian ini bertujuan menghasilkan buku praktik pengelolaan persediaan barang dagangan untuk materi pengelolaan persediaan barang dagangan yang layak digunakan sebagai media pembelajaran bagi siswa SMK kelas XI Program Keahlian Keuangan dengan Paket Keahlian Akuntansi.

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Prosedur pengembangan menggunakan model desain pembelajaran dengan pendekatan sistem yang dikemukakan oleh Dick & Carey. Dalam model tersebut terdiri dari atas sepuluh langkah, yaitu : (1) analisis kebutuhan dan tujuan, (2) analisis siswa, (3) analisis siswa dan konteks, (4) merumuskan tujuan performansi, (5) mengembangkan instrumen, (6) mengembangkan strategi pembelajaran, (7) mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran, (8) merancang dan melakukan evaluasi formatif, (9) melakukan revisi, (10) evaluasi sumatif. Penelitian ini hanya sampai pada tahap ke 9, karena hanya sampai menghasilkanprototype produk. Subjek uji coba adalah siswa kelas XI SMK Sanjaya Pakem. Uji coba dilakukan tiga tahap yaitu uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Data berupa hasil penilaian buku praktik dan saran untuk revisi produk dianalisis secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk buku praktik layak digunakan oleh siswa dalam pembelajaran materi pengelolaan persediaan barang dagangan. Hal ini ditunjukkan oleh: (1) hasil penilaian produk oleh ahli media

pembelajaran termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor sebesar 4,11, (2) hasil penilaian produk oleh ahli materi termasuk dalam kriteria “baik” dengan rerata skor 3,67, (3) hasil penilaian produk oleh guru mata pelajaran

termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor 4,78, (4) hasil penilaian produk pada uji coba perorangan termasuk dalam kriteria “baik” dengan rerata

skor sebesar 3,84, (5) hasil penilaian produk pada uji coba kelompok kecil

termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor sebesar 4,32, (6) hasil penilaian produk pada uji coba lapangan termasuk dalam kriteria “sangat baik”

(2)

ix ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF EXERCISE BOOK FOR LEARNING

THE MANAGEMENT OF MERCHANDISE STOCK FOR THE

ELEVENTH CLASS OF SMK STUDENTS, THE

DEPARTEMENT OF BUSINESS AND MANAGEMENT

EXPERTISE

Elizabeth Eltia Sanata Dharma University

Yogyakarta 2016

This study aims to produce exersice books for managing merchandise stock as a medium of learning for the elevents class of SMK students, the department of business and management expertise.

This research is a research and development (R & D). The procedure of development used a model of instructional design development with the approach systems proposed by Dick & Carey. The model consists of the top ten steps, namely: (1) analyzing needs and goals, (2) analyzing students, (3) analyzing students and context, (4) formulating the purpose of performance, (5) developing instruments, (6) developing learning strategy, (7) developing and selecting learning materials, (8) designing and conducting formative evaluation, (9) revising, (10) summarizing evaluation. This study only up to the 9th stage, because the goal was only achieving prototype products. Subject trial was the eleventh class of SMK Sanjaya Pakem students. Tests were carried out in three stages namely, individual testing, small group trial and field trials. Data collection techniques were questionnaires. Data were analyzed descriptively.

(3)

SISWA KELAS XI SMK BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN

MANAJEMEN

SKRIPSI

Diajukkan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh: Elizabeth Eltia NIM: 111334001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

i

PENGEMBANGAN BUKU PRAKTIK UNTUK

PEMBELAJARAN MATERI PENGELOLAAN PERSEDIAAN

BARANG DAGANGAN UNTUK SISWA KELAS XI SMK

BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN

SKRIPSI

Diajukkan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh: Elizabeth Eltia NIM: 111334001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)

SKRIPSI

PENGEMBAHGAF{

BUKU

PRAKilK

UNTUK

PEMMI,AIARAN

I}fATERI PENGELOI,AAI\I PERSEDIAAN

BARATIG

I}AGAIYGAI\T TTNTTIK SI,SWA KELAS

XI

SI\{K

BIDA}IG KU,AELIAN

BISNIS

DAN MANAJEMEN

Fembimbing

(6)

SKRIPSI

PENGEMBANGAN BUKU

PRAKTIK

UNTUK

PEMBELAJARAN_ MATERT

PENGELOLAAN

PERSEDIAAN

BARANG DAGANGAN

LINTTTK

SISWA

KELAS

XI

SMK

BEDAIiIG

iIEAHLiAN-

BISNIS

DAIII

MAT{AJEilTEN

Ketua

Q^l--^+^*:^

lrvNr vt4l t\)

Anggota

^rrBBrrr4 Anggota

Dinersiankan dan dihrlis oleh:

- _r _--_-r__

Elizabeth Eltia NTIIIit. ltlrYt, I I r IJJT\rwlt 122rnnt

Telah dinertahankan - --- --r di -- ---r--- denan Panitia Penorrii-

---e-?-.^^ l^ .^.- ^.,-1 -O A --..:l nn 1 Z P4u4 r4trBB<U r.(} f1Pr il zU l t-,

dan dinyatakan telah memeouhi syarat

Susunan Panitia Pensuii \T^-.^ l r0rlq r Lvrt6AaP^--l--^

Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si"

Ir^-^."1^^+^ pLIIVUVVLC T-J^L \L,^.^1..^-: e DJ q rllUOll l\116lAlrvllr r).1 U., O.l,l I D Id ., lYl.l U,DJ

Benedecta Indah Nugraheni S.Pd., S.I.P., M.Pd.

n-^ D^*L^-^ rrlir. U(Lllltr6l.llB D,,-*^*^ I Ullltrllltr, A Lt.L,rlYl-\11.r: tr a;

Dr. S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si,

V^-.^1.^*^ r LrBJ,ol\aiL4, 10 A-=:l 4u /a.Plll 1n4u

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

f I*l=.;-^!r^- C^*^{^ nL^-*^ Lrril Yt/tD,rt(l.) rlau&IL6l lrl ldl I I la

ill

(7)

iv

PERSEMBAHAN

Dengan sepenuh hati aku persembahkan karya ini untuk:

† Tuhan Yesus Kristus

† Bapak Nono suhali (alm) & Ibu Tukinah “Thank you for loving me”

† Matheus Epian & keluarga

† Sahabat-sahabat yang selalu memberikan semangat

† Sahabat kerja di Cafe Melcosh

† Orang-orang yang selalu bertanya Kapan lulus...???

(8)

v

MOTO

† Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN.

(Yeremia 17:7)

† Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!

(Roma 12:12)

† Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.

(9)

PERI\TYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya meayatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orarg

t*

g"suali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya

ilmiah-Yogyakarta, 28 April 2016 Penulis

q"t>

Elizabeth Eltia

VI

(10)

LEMBAR PER}IYATAA}I PERSETUJUAIY

PUBLIKASI KARYA ILMIAII UNTTJK KEPENTINGAI\T AKAI}EMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya rrahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Elizabeth Eltia

Nomor

Mahasiswa

: I 11334001

Demi pengembangan ihnu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah $aya yang berjudul:

PENGEMBANGAN BUKU PRAKTIK UNT{.IK PEMBELAJARAN MATEzu PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN TJNTUK SISWA

KELAS )(I SMKBIDANG KEAHLIAN BISMS DAN MANAJEMEN

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak

untuk

menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data" mendishibusikan secara terbatas, dan mempubtkasikannya di Intemet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta

ijin

dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian penryataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuatdi Yogyakarta

Padatanggal : 28 April2016

Yang menyatakaa

q,,?

Elizabeth Eltia

(11)

viii ABSTRAK

PENGEMBANGAN BUKU PRAKTIK UNTUK

PEMBELAJARAN MATERI PENGELOLAAN PERSEDIAAN

BARANG DAGANGAN UNTUK SISWA KELAS XI SMK

BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN

Elizabeth Eltia Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

Penelitian ini bertujuan menghasilkan buku praktik pengelolaan persediaan barang dagangan untuk materi pengelolaan persediaan barang dagangan yang layak digunakan sebagai media pembelajaran bagi siswa SMK kelas XI Program Keahlian Keuangan dengan Paket Keahlian Akuntansi.

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Prosedur pengembangan menggunakan model desain pembelajaran dengan pendekatan sistem yang dikemukakan oleh Dick & Carey. Dalam model tersebut terdiri dari atas sepuluh langkah, yaitu : (1) analisis kebutuhan dan tujuan, (2) analisis siswa, (3) analisis siswa dan konteks, (4) merumuskan tujuan performansi, (5) mengembangkan instrumen, (6) mengembangkan strategi pembelajaran, (7) mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran, (8) merancang dan melakukan evaluasi formatif, (9) melakukan revisi, (10) evaluasi sumatif. Penelitian ini hanya sampai pada tahap ke 9, karena hanya sampai menghasilkanprototype produk. Subjek uji coba adalah siswa kelas XI SMK Sanjaya Pakem. Uji coba dilakukan tiga tahap yaitu uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Data berupa hasil penilaian buku praktik dan saran untuk revisi produk dianalisis secara deskriptif.

(12)

ix ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF EXERCISE BOOK FOR LEARNING

THE MANAGEMENT OF MERCHANDISE STOCK FOR THE

ELEVENTH CLASS OF SMK STUDENTS, THE

DEPARTEMENT OF BUSINESS AND MANAGEMENT

EXPERTISE

Elizabeth Eltia Sanata Dharma University

Yogyakarta 2016

This study aims to produce exersice books for managing merchandise stock as a medium of learning for the elevents class of SMK students, the department of business and management expertise.

This research is a research and development (R & D). The procedure of development used a model of instructional design development with the approach systems proposed by Dick & Carey. The model consists of the top ten steps, namely: (1) analyzing needs and goals, (2) analyzing students, (3) analyzing students and context, (4) formulating the purpose of performance, (5) developing instruments, (6) developing learning strategy, (7) developing and selecting learning materials, (8) designing and conducting formative evaluation, (9) revising, (10) summarizing evaluation. This study only up to the 9th stage, because the goal was only achieving prototype products. Subject trial was the eleventh class of SMK Sanjaya Pakem students. Tests were carried out in three stages namely, individual testing, small group trial and field trials. Data collection techniques were questionnaires. Data were analyzed descriptively.

(13)

KATA PENGAI\ITAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat, karunia, serta penyertaan-Nya, penyusunan slaipsi dengan judul

''PENGEMBAIIGAhI

BI]KU

PRAKTIK

UNTI]K

PEMBELAJARAN

MATERI

PENGELOLAAI\I

PERSEDIAANi

BARANG

DAGAhIGAI{

UNTUK SISWA

Kf,LAS

XI

SMK

BIDANG

KEAHLIAN

BIS1{IS DAN

MANAJEMEN"

ini

dapat terlaksana dengan lacar. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikail Ekonomi Bidang Keahlian

Khusus Pendidikan Akuntansi.

Penulis sangat menyadari bahwa tanpa bantuan pihak-pihak lain,

penyusunan s}ripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, penulis ingin menghatrrkan terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu

Pendidikan

Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2.

Bapak Ignatius Bondan SuratuoS.Pd.,

M.Si.,

selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Iknu

Pengetahuan Sosial sekaligus Ketua Program Studi

Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3.

Ibu

Dra

Catharina Wigati Retno Astuti M.Si., M.Ed., selaku Ketua Frogram Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4.

Ibu

Benedecta Indah Nugraheni S.Pd., S"I.P., M.Pd., selaku Dosen

Pembimbing yang selalu sabar dalam memberikan bimbingan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

5.

Ibu Agnes Herlina Dwi Hadiyanti M.T., M.Sc., selaku ahli media yang

telah membantu mengevaluasi dan memberikan saran untuk memperbaiki

(14)

6.

Bapak Drs. Bambang Purnomo S.8., M.Si., selaku ahli materi yang telah membantu mengevaluasi dan memberikan saran untuk memperbaiki

materi dibuku praktik yang dikeurbangkan.

7.

Segenap dosen

yang telah

membantu penulis dalam memproleh

pengetahuan dao mengembangkan segenap kemampuan berfikir, selama

pnulis

pendidikan di Program Pendidikan Ekonomi, Bidang

Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi.

8.

Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi, yang telah memberikan pengalaman dan non Akademik yang nantinya dapat saya terapkan dalam dunia kerja.

9.

Kepala Sekolah SMK Sanjaya Pakem yang telah memberikan

ijin

untrrk

melakukan penelitian

l0.Ibu

Triswinarti, S.Pd., selaku gum mata pelajaran akuntansi

di

SMK

Sanjaya Pakem yang telah membantu penelitiau dan bersedia memberikan saran terhadap buku pralAik pengelolaan persediaan barang dagangan yang dikembangkan.

ll.Pam

siswa kelas

)il

dan

)ilI

yang bersedia membantu penulis dalam arelakukan penelitian.

12. Mbak Aris yang selama ini membantu penulis didalam mengatur urusan administrasi selama peuulis menempuh pendidikan

di

Prograrn Studi psndidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntaosi,

Universitas Sanata Dharma ini.

13. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

yang

telah

membantu penulis dalam menyediakan buku-buku referensi yang sesuai dengan judul skripsi penulis.

14. Bapak Nono Suhali (atm) dan Ibu Tukiilah selaku orang tua penulis yang

telah banyak memberikan dukungan baik spiritual maupun material, motivasi, dan telah berhasil meagantarkan penulis unfuk menyelesaikan

pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini.

(15)

15. Matheus Epian selaku kakak penulis yang telah memberikan dukungan spiritual, material <tan motivasi kepada penulis sampai akhirnya penulis dapat meayelesaikan penyusunan skripsi ini.

16. Stephania Tesa Puhi Mathea selaku adik penulis yang selalu membuat penulis terhibur saat penat.

17. Kelumga besar Pawirosoetomo selaku keluarga besar penulis yang telah

memberikan motivasi selama menyelesaikan penyusuoan skripsi ini. 18. Prambudhianto Futro Parrungkas terimakasih sudah membantu peuulis

dalam pembuatan corel drsw.

19. Teman-teman Pendidikan Akuatansi angkatan 2011 yang telah mewamai selama kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

20. Teman-teman Melcosh Cafe yang selalu membuat saya tertawa disax kepenatan membuatan skripsi.

21. Pihak-pihak

yang terlibat

lainnya

yaog

membantu penulis dalam penyusruun skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih

banyak kekurangan. Oleh karena

itrl

penulis sangat terbuka dalam

menerima segala bentuk kritik dan saran yang diberikan demi kebaikan, kemajuan serta perkembangan skripsi ini.

Yogyakafia 06 April20t6

Penulis

q*>

Elizabeth Eltia

(16)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 4

F. Pentingnya Pengembangan ... 5

G. Definisi Istilah ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kajian Teori... 8

1. Perusahaan Dagang ... 8

2. Siklus Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan ... 9

3. Persediaan Barang Dagang ... 9

(17)

xiv

5. Bukti Transaksi ... 11

6. Jurnal ... 21

7. Kartu Persediaan Barang Dagangan... 26

8. Kartu Gudang ... 28

9. Laporan Persediaan Barang Dagangan ... 28

10. Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagang ... 29

11. Sistem dan Prosedur Pencatatan Perpetual ... 30

12. Sistem Akuntansi ... 31

13. Perbedaan Pengertian Sistem dan Prosedur ... 32

B. Penelitian dan Pengembangan ... 33

1. Penelitian dan Pengembangan ... 33

2. Langkah-langkah dalam Mendesain Pembelajaran ... 34

3. Media Pembelajaran ... 41

4. Kegunaan Media Pendidikan dalam Proses Belajar ... 43

5. Kriteria-kriteria dalam Memilih Media Pembelajaran .. 43

C. Hasil Penelitian yang Relevan ... 46

D. Pertanyaan Penelitian ... 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 49

A. Model Pengembangan... ... 49

B. Prosedur Pengembangan ... 49

C. Uji Coba ... 50

1. Desain Uji Coba ... 50

2. Subjek Uji Coba ... 52

D. Jenis Data... ... 53

E. Teknik Pengumpulan Data ... 53

F. Teknik Analisis Data ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN... 56

A. Deskripsi Produk Awal ... 56

B. Data Validasi dan Revisi Produk ... 57

1. Data Validasi dari Ahli Media Pembelajaran... 61

2. Data Validasi dari Ahli Materi ... 62

3. Data Validasi dari Garu Mata Pelajaran... 68

C. Data Uji Coba dan Revisi Produk ... 71

1. Data Uji Coba Perorangan ... 71

2. Data Uji Coba Kelompok Kecil ... 77

(18)

xv

D. Analisis Data Hasil Validasi ... 88

1. Analisis Data Hasil Validasi dari Ahli Media Pembelajaran ... 88

2. Analisis Data Hasil Validasi dari Ahli Materi ... 90

3. Analisis Data Hasil Validasi dari Guru Mata Pelajaran 92 E. Analisis Data Uji Coba ... 95

1. Analisis Data Hasil Uji Coba Perorangan ... 95

2. Analisis Data Hasil Uji Coba Kelompok Kecil... 97

3. Analisis Data Hasil Uji Coba Lapangan ... 99

F. Kajian Produk Akhir ... 101

BAB V PENUTUP ... 104

A. Kesimpulan... 104

B. Keterbatasan Penelitian ... 106

C. Saran ... 107

DAFTAR PUSTAKA ... 108

(19)

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan Jurnal Umum dan Jurnal Khusus ... 21

Tabel 2.2 Jurnal Pembelian ... 24

Tabel 2.3 Jurnal Penjualan ... 25

Tabel 2.6 Jurnal Umum ... 26

Tabel 2.7 Kartu Persediaan Barang Dagangan ... 27

Tabel 2.8 Kartu Gudang ... 28

Tabel 2.9 Laporan Persediaan Barang Dagangan ... 29

Tabel 3.1 Skor Alternatif Jawaban ... 54

Tabel 3.2 Konversi Nilai Skala Lima Berdasarkan PAP... 55

Tabel 4.1 Nama-Nama Ahli dan Guru Mata Pelajaran ... 58

Tabel 4.2 Hasil Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif ... 60

Tabel 4.3 Hasil Penilaian Aspek Tampilan Buku Praktik dari Ahli Media Pembelajaran ... 61

Tabel 4.4 Hasil Penilaian Pertama pada Saran dan Perbaikan dari Ahli Materi ... 63

Tabel 4.5 Hasil Penilaian Aspek Isi Buku Praktik dari Ahli Materi .... 63

Tabel 4.6 Hasil Penelitian Aspek Tampilan Buku Praktik dari Guru Mata Pelajaran... 68

Tabel 4.7 Hasil Penilaian Aspek Isi Buku Praktik dari Guru Mata Pelajaran... 69

Tabel 4.8 Saran dan Perbaikan dari Guru Mata Pelajaran ... 70

Tabel 4.9 Contoh Hasil Penilaian Buku Praktik dari Siswa pada Uji Coba Perorangan Penilaian dari Aspek Tampilan ... 72

Tabel 4.10 Contoh Hasil Penilaian Buku Praktik dari Siswa pada Uji Coba Perorangan Penilaian dari Aspek Isi ... 73

(20)

xvii

Tabel 4.12 Data Hasil Penilaian pada Uji Coba Perorangan Penilaian

Dari Aspek Isi... 75 Tabel 4.13 Contoh Hasil Penilaian Buku Praktik dari Siswa

Pada Uji Coba Kelompok Kecil Penilaian dari

Aspek Tampilan ... 77 Tabel 4.14 Contoh Hasil Penilaian Buku Praktik dari Siswa

Pada Uji Coba Kelompok Kecil Penilaian dari Aspek Isi .... 78 Tabel 4.15 Hasil Penilaian Buku Praktik dari Siswa pada Uji Coba

Kelompok Kecil Penilaian dari Aspek Tampilan ... 80 Tabel 4.16 Hasil Penilaian Buku Praktik dari Siswa pada Uji Coba

Kelompok Kecil Penilaian dari Aspek Isi ... 80 Tabel 4.17 Contoh Hasil Penilaian Buku Praktik pada Uji Coba

Lapangan Penilaian dari Aspek Tampilan ... 83 Tabel 4.18 Contoh Hasil Penilaian Buku Praktik pada Uji Coba

Lapangan Penilaian dari Aspek Isi ... 83 Tabel 4.19 Hasil Penilaian Buku Praktik dari Siswa pada Uji Coba

Kelompok Kecil Penilaian dari Aspek Tampilan ... 85 Tabel 4.20 Hasil Penilaian Buku Praktik dari Siswa pada Uji Coba

Kelompok Kecil Penilaian dari Aspek Isi ... 85 Tabel 4.21 Analisis Data Penilaian Aspek Tampilan dari

Ahli Media Pembelajaran ... 88 Tabel 4.22 Analisis Data Penilaian Aspek Isi dari

Ahli Media Pembelajaran ... 89 Tabel 4.23 Analisis Data Penilaian Aspek Isi dari Ahli Materi ... 90 Tabel 4.24 Kualitas Buku Praktik Akuntansi Persediaan Barang

Dagangan dari Ahli Materi ... 91 Tabel 4.25 Analisis Data Penilaian Aspek Tampilan dari

Guru Mata Pelajaran... 92 Tabel 4.26 Analisis Data Penilaian Aspek Isi dari

(21)

xviii

Tabel 4.27 Kualitas Buku Praktik Akuntansi Persediaan Barang

Dagangan dari Guru Mata Pelajaran ... 94 Tabel 4.28 Analisis Data Penilaian Aspek Tampilan pada

Uji Coba Perorangan ... 95 Tabel 4.29 Analisis Data Penilaian Aspek Isi pada

Uji Coba Perorangan ... 96 Tabel 4.30 Analisis Data Penilaian Aspek Tampilan pada

Uji Coba Kelompok Kecil ... 97 Tabel 4.31 Analisis Data Penilaian Aspek Isi pada

Uji Coba Kelompok Kecil ... 98 Tabel 4.32 Analisis Data Penilaian Aspek Tampilan pada

Uji Coba Lapangan... 99 Tabel 4.33 Analisis Data Penilaian Aspek Isi pada

(22)

xix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Siklus Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan ... 9 Gambar 2.2 Siklus Barang Dagang ... 10 Gambar 2.3 Faktur Penjualan Kredit ... 13 Gambar 2.4 Faktur Penjualan Tunai... 13 Gambar 2.5 Kuitansi... 14 Gambar 2.6 Nota Kredit dari Penjualan ... 15 Gambar 2.7 Nota Kredi dari Pembelian ... 15 Gambar 2.8 Nota Kontan... 16 Gambar 2.9 Nota Debet ... 17 Gambar 2.10 Cek ... 18 Gambar 2.11 Bilyet Giro ... 18 Gambar 2.12 Memo ... 19 Gambar 2.13 Bukti Pengeluaran Kas ... 20 Gambar 2.14 Bukti Penerimaan Kas ... 20 Gambar 2.15 Langkah-Langkah dalam Mendesain Pembelajaran ... 35 Gambar 4.1 Bukti Transaksi Nota Kredit Penjualan

Sebelum di revisi ... 65 Gambar 4.2 Bukti Transaksi Nota Kredit Penjualan

Sesudah di revisi ... 66 Gambar 4.3 Bukti Transaksi Nota Kredit Pembelian

Sebelum di revisi ... 66 Gambar 4.4 Bukti Transaksi Nota Kredit Pembelian

Sebelum di revisi ... 67 Gambar 4.5 Bukti Transaksi Faktur Penjualan Kredit ... 67 Gambar 4.6 Bukti Transaksi Faktur Penjualan Tunai ... 67 Gambar 4.7 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek

(23)

xx

Gambar 4.8 Diagram batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek

Isi dari Ahli Materi ... 91 Gambar 4.9 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek

Tampilan dari Guru Mata Pelajaran ... 93 Gambar 4.10 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek

Isi dari Guru Mata Pelajaran... 94 Gambar 4.11 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek

Tampilan pada Uji Coba Perorangan ... 96 Gambar 4.12 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek

Isi pada Uji Coba Perorangan ... 97 Gambar 4.13 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek

Tampilan pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 98 Gambar 4.14 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek

Isi pada Uji Coba Kelompok Kecil ... 99 Gambar 4.15 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek

Tampilan pada Uji Coba Lapangan ... 100 Gambar 4.16 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek

(24)

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

(25)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada awal masuknya perdagangan di Indonesia, masyarakat Indonesia mengenal adanya menghitung uang masuk-keluar dan mancatat dagangan barupa barang yang dijual dan dibeli. Tidak hanya mencatat barang dagang, tetapi menghitung dan menerapkan harga jual setiap barangnya. Melalui perdagangan ini suatu sistem pencatatan diperlukan, sehingga masyarakat semakin menuntut suatu sistem pencatatan persediaan barang dagangan yang lebih baik.

Untuk memudahkan dalam mengontrol barang dagang diperlukan sistem pencatatan yang sistematis. Akuntansi telah menemukan suatu pencatatan keuangan yang didalamnya juga mempelajari tentang pencatatan persediaan barang dagangan, yaitu tentang teori dan konsep pencatatan persediaan barang daganga. Melalui teori dan konsep pencatatan persediaan barang dagangan dapat menghasilkan sebuah informasi yang nantinya digunakan oleh pemakai informasi.

(26)

metode pencatatan persediaan barang dagangan secara tepat. Ada dua perusahaan yang menggunakan metode pencatatan persediaan barang dagangan yaitu, perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur.

Agar siswa dapat mendalami materi pengelolaan persediaan barang dagangan, diperlukan media pembelajaran yang dapat membantu guru dalam proses pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. Salah satu pemilihan media pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa SMK kelas XI Program Keahlian Keuangan dengan Paket Keahlian Akuntansi adalah buku praktik akuntansi untuk materi pengelolaan persediaan barang dagangan.

Melalui pengalaman saya yang pernah menjadi siswa SMK, saya merasa kurang memahami tentang bagaimana cara menghitung dan mencatat persediaan barang dagangan. Pada saat itu juga guru belum menyediaan buku praktik yang khusus digunakan untuk materi pengelolaan persediaan barang dagangan. Berdasarkan pengalaman tersebut maka pengembangan buku praktik ini dimaksudkan untuk memudahkan siswa dalam mempelajari tentang pengelolaan persediaan barang dagangan dan mendapatkan gambaran dalam proses menghitung dan mencatat pesediaan barang dagangan.

(27)

pada pengembangan diri, membantu mereka untuk dapat memandang dirinya sebagai pribadi yang mampu memecahkan masalah. Berbagai macam materi persediaan akan disajikan dalam buku praktik ini sesuai dengan kebutuhan dan pemenuhan materi SMK yang mengacu kurikulum 2013.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana model buku praktik akuntansi persediaan barang dagangan yang layak digunakan sebagai media pembelajaran dalam membantu pemahaman konsep/teori persediaan barang dagangan bagi siswa SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen kelas XI Program Keahlian Keuangan dengan Paket Keahlian Akuntansi?”.

C. Batasan Masalah

(28)

4.18 mengidentifikasi metode-metode penentuan harga pokok penjualan metode pertama masuk pertama keluar (FIFO), dan rata-rata tertimbang.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai penulis melalui penelitian ini adalah menghasilkan buku praktik akuntansi persediaan barang dagangan untuk materi pengelolaan persediaan barang dagangan yang layak digunakan sebagai salah satu sumber dan media pembelajaran bagi siswa SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen kelas XI Program Keahlian Keuangan dengan Paket Keahlian Akuntansi.

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Produk yang diharapkan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah buku praktik akuntansi persediaan barang dagangan untuk perusahaan dagang, untuk siswa SMK. Karakteristik dari buku praktik ini adalah sebagai berikut :

1. Buku praktik ini mengacu pada kurikulum 2013 baik dalam hal kompetensi dasar, isi materi maupun instrumen penelitian.

(29)

3. Buku praktik ini menyediakan jurnal umum, jurnal pembelian dan jurnal penjualan sebagai pencatatan transaksi yang terjadi pada kegiatan akuntansi.

4. Buku praktik ini menyajikan berbagai kartu persediaan sebagai tempat untuk mencatat keluar-masuknya barang dagangan.

5. Buku praktik ini menyediakan laporan persediaan barang dagangan untuk mencatat laporan persediaan barang dagangan yang dilakukan setiap bulan.

6. Buku praktik ini menyediakan kartu gudang sebagai sarana pencatatan barang dagangan yang ada digudang.

7. Buku praktik ini menyajikan kata-kata motivasi sebagai pembatas buku dan selingan membaca murid saat mengerjakan.

F. Pentingnya Pengembangan

Penelitian ini penting dilakukan karena dapat memberikan manfaat, sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

(30)

2. Bagi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Buku praktik yang dikembangkan melalui penelitian ini, diharapkan dapat menjadi salah satu contoh produk yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran.

3. Bagi Guru

Buku praktik ini akan memberikan sumbangan bagi peningkatan mutu pembelajaran serta membantu guru dalam pembelajaran.

4. Bagi Penulis

Melalui penelitian ini, diharapkan penulis dapat mengembangkan pengetahuan tentang akuntansi khususnya materi pengelolaan persediaan barang dagangan yang telah diperoleh selama perkuliahan melalui pengembangan buku praktik.

G. Definisi Istilah 1. Pengembangan

Pengembangan adalah suatu proses, cara, upaya dalam peningkatan mutu produk dalam dunia pendidikan.

(31)

Buku praktik adalah lembar kerja yang berjilid yang digunakan untuk mengerjakan soal-soal.

3. Persediaan barang dagangan

Persediaan barang dagangan adalah stok barang yang masih ada dan belum terjual.

4. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen

(32)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha pokok membeli barang (komoditi) dengan tujuan untuk dijual kembali tanpa melakukan pengubahan terhadap sifat barang (Somantri, 2004:176).

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatannya membeli barang dan menjualnya kembali tanpa melakukan perubahan terhadap barang tersebut terlebih dahulu (Alam, 2007:3).

(33)

2. Siklus Akuntansi Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan

Siklus Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan menurut buku praktik dapat dilihat pada gambar 2.1 :

Gambar 2.1 Siklus Akuntansi Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan

3. Persediaan Barang Dagangan

Persediaan memiliki dua karakteristik penting, yakni: (1) persediaan tersebut merupakan milik perusahaan, dan (2) persediaan tersebut siap dijual kepada para konsumen. Oleh karena itu dalam perusahaan dagang hanya dikenal satu klasifikasi persediaan yang disebut persediaan barang dagangan (Jusup, 2005:100).

Barang dagang pada dasarnya adalah barang yang disediakan untuk dijual. Penyediaannya bisa melalui pembelian, dalam arti barang dibeli, disimpan sementara, kemudian dijual tanpa mengadakan perubahan lebih dulu terhadap sifat barang yang bersangkutan (Somantri, 2006:16). Persediaan barang dagangan adalah stok barang yang masih ada dan belum terjual (Alam, 2006:16). Dari pengertian

IDENTIFIKASI TRANSAKSI

JURNAL

- Jurnal Umum - Jurnal Khusus:

Jurnal Penjualan Jurnal Pembelian KARTU

PERSEDIAAN

LAPORAN PERSEDIAAN

(34)

tersebut dapat disimpulkan bahwa persediaan barang dagangan merupakan aktiva berikut ini.

a. Barang yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan normal, seperti : 1) Persediaan barang dagangan (untuk perusahaan dagang) 2) Persediaan barang jadi (untuk perusahaan industri)

b. Barang yang ada dalam proses produksi atau dalam perjalanan disebut barang dalam proses

c. Barang yang masih berbentuk bahan baku/pembantu akan dimasukkan ke dalam proses produksi untuk dijadikan produk jadi

4. Prosedur Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan

[image:34.595.85.525.161.738.2]

Dalam perusahaan dagang, sebagian besar kekayaan perusahaan tertanam dalam bentuk persediaan barang dagangan. Oleh karena itu, diperlukan sistem pengelolaan yang baik. Prosedur pengelolaan persediaan barang dagangan dimulai dari penerimaan (pembelian), penyimpanan barang (bagian gudang), dan pengeluaran (penjualan) (Sucipto, T., et al, 2011:66).

Gambar 2.2 Siklus Barang Dagangan

Pembelian Barang

a. Faktur Pembelian

Persediaan Awal Penambahan Persediaan Pengurangan Persediaan

Penjualan Barang

b. Faktur Penjualan

(35)

Pencatatan pembelian barang dagangan berdasarkan bukti pembelian berupa faktur pembelian. Transaksi pembelian akan menambah persediaan barang dagangan. Pencatatan penjualan barang berdasarkan faktur penjualan, pejualan akan mengurangi persediaan barang dagang (Sucipto, T., et al, 2011:66).

5. Bukti Transaksi

Bukti transaksi merupakan dokumen atau surat yang menandai bahwa transaksi yang sah terjadi, akuntansi hanya mencatat objek yang timbul akibat transaksi yang sah (Suwardjono, 2009:131).

Menurut Sucipto, et all (2011: 8) bukti transaksi adalah bukti tertulis tentang terjadinya transaksi keuangan, yang digunakan sebagai data awal atau sumber pencatatan dalam akuntansi. Dengan adanya bukti transaksi sebagai sumber pencatatan, berarti bukti transaksi merupakan bagian dari siklus akuntansi.

(36)

a. Bukti transaksi eksternal 1) Faktur

Faktur adalah bukti jual-beli secara kredit yang dibuat oleh penjual. Faktur asli diberikan kepada pembeli sebagai bukti pembelian kredit, sedangkan tembusannya atau copy-nya disimpan penjual (Sucipto,et all, 2011:10).

Faktur adalah bukti penjualan barang secara kredit yang dibuat oleh penjual dan pembeli. Bagi penjual, faktur yang dikeluarkan untuk pembeli disebut faktur penjualan. Sementara bagi pembeli, faktur tersebut dinamakan faktur pembelian, faktur ini biasanya dibuat beberapa rangkap sesuai dengan kebutuhan perusahaan (Ritonga, 2007:166).

(37)
[image:37.595.86.547.108.624.2]

Gambar 2.3 Faktur Penjualan Kredit

Gambar 2.4 Faktur Penjualan Tunai

2) Kuitansi

Kuitansi adalah surat tanda bukti pembayaran sejumlah uang yang dibuat oleh penerima uang. Kuitansi dibagi menjadi dua bagian. Bagian disebelah kiri disebut sub kuitansi (sebagai bukti bagi si penerima uang), sementara bagian di sebelah kanan diberikan kepada si pembayar uang. Dalam praktik, akuntansi dibuat rangkap. Bagian atas (asli) diberikan kepada si pembayar uang dan salinan sebagai arsip bagi si penerima uang (Ritonga, 2007:166).

Penjualan secara kredit

(38)
[image:38.595.85.516.150.635.2]

Pada kasus ini, bukti transaksi kuitansi tidak diperlukan. Berikut ini adalah contoh bukti transaksi kuitansi :

Gambar 2.5 Kuitansi Sumber : google

3) Nota kredit

Nota kredit adalah surat bukti terjadinya pengurangan piutang usaha karena adanya pengembalian barang dagang atau penurunan harga karena terjadinya kerusakan atau kualitas barang yang dikirim tidak sesuai dengan yang dipesan. Nota kredit dibuat dan ditandatangani oleh penjual. Arti nota kredit adalah penjual mengkredit (mengurangi) piutang usaha yang akan ditagih ke pembeli. Lembar asli diberikan kepada pembeli, sedangkan tembusannya/copy-nya disimpan penjual (Sucipto, dkk, 2011:10).

(39)
[image:39.595.85.509.111.614.2]

a) Nota kredit dari penjual

Gambar 2.6 Nota Kredit dari Penjualan b) Nota kredit dari pembeli

Gambar 2.7 Nota Kredit dari Pembelian 4) Nota kontan

(40)
[image:40.595.85.514.192.635.2]

Pada kasus ini, bukti transaksi nota kontan tidak diperlukan. Karena pada kasus ini tidak ada pembelian tunai. Berikut ini adalah contoh bukti transaksi nota kontan :

Gambar 2.8 Nota Kontan

Sumber : google

5) Nota debet

(41)
[image:41.595.85.513.107.628.2]

Gambar 2.9 Nota Debet Sumber : google

6) Cek

(42)

Gambar 2.10 Cek

Sumber : google 7) Bilyet giro

Bilyet giro adalah alat pembayaran kepada pihak lain dengan cara memindahkan saldo rekening bank pihak yang membayar kepada rekening pihak yang menerima. Seperti halnya cek, bilyet giro dibuat oleh pihak pembayar, pihak penerima bayaran menerima lembar bilyet giro, sedangkan pihak pembayar menyimpan potongannya yang harus disertai penerima kuitansi (Sucipto, dkk, 2011:12). Berikut ini adalah contoh bilyet giro :

(43)

b. Bukti transaksi internal 1) Memo

Memo adalah bukti transaksi yang dibuat oleh pimpinan perusahaan untuk bagian-bagian lain di perusahaan tersebut pencatatan suatu kejadian (Sucipto, dkk, 2011:12).

Memo adalah bukti ini dibuat untuk pencatatan transaksi perusahaan yang tidak berkaitan dengan arus kas, misalnya untuk pencatatan penyusutan peralatan kantor (Ritonga, 2007:167). Berikut ini adalah contoh memo :

Gambar 2.12 Memo Sumber : google

2) Bukti pengeluaran kas

(44)

Gambar 2.13 Bukti Pengeluaran Kas Sumber : google

3) Bukti penerimaan kas

Dokumen ini dibuat sebagai bukti untuk memasukkan uang tunai perusahaan (Ritonga, 2007:167). Berikut ini adalah bukti penerimaan kas :

(45)

6. Jurnal

Jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi dalam perusahaan dagang antara lain adalah jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal khusus digunakan karena banyaknya transaksi yang sejenis dan terjadi berulang-ulang. Sedangkan jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak dapat dicatat dalam jurnal khusus.

a. Pengertian Jurnal Khusus

Jurnal khusus adalah jurnal yang dikelompokkan sesuai dengan jenis transaksinya (Alam, 2007:31). Perbedaan jurnal umum dan jurnal khusus, sebagai berikut (Alam, 2007:31):

Tabel 2.1 Perbedaan Jurnal Umum dan Jurnal Khusus

Aspek Jurnal Umum Jurnal Khusus

Format Format jurnal terdiri atas

tanggal, Akun,

Keterangan, Ref, dan Jumlah yang terdiri atas debet dan kredit.

Disesuaikan dengan kolom-kolom yang diperlukan dalam mencatat transaksi sejenis.

Pencata-tan

Semua transaksi dicatat hanya pada satu jurnal.

Transaksi dicatat sesuai dengan jenisnya dalam beberapa jurnal yang sesuai.

Posting ke akun buku besar

Posting jurnal ke akun buku besar dilakukan setiap hari, setiap terjadi transaksi.

Posting jurnal ke akun buku besar dilakukan secara berkala, misalnya setiap akhir bulan, tetapi

tidak menutup

kemungkinan setiap dua minggu atau bahkan per minggu.

Peruntuk an

Cocok digunakan untuk perusahan dagang yang masih kecil

Digunakan pada

(46)

b. Pengertian Jurnal Umum

Jurnal umum merupakan media dalam proses akuntansi untuk menampung akun-akun transaksi. Setelah dianalisis, transaksi akan dicatat dalam jurnal umum. Hasil analisis berkaitan dengan dua akun, yaitu akun yang dicatat di sisi debit dan akun yang dicatat disisi kredit. Pada jurnal dicatat pula nilai transaksi dan keterangan singkat tentang transaksi. Jadi, jurnal umum adalah media untuk mencatat semua transaksi yang terjadi dalam proses akuntansi (alam, 2011:91).

c. Manfaat Jurnal Khusus

Jurnal khusus memiliki beberapa manfaat, diantaranya (Alam, 2007: 31-32):

1) Memungkinkan pembagian pekerjaan (spesialisasi). 2) Memudahkan posting ke akun buku besar.

3) Memungkinkan pengendalian internal yang lebih baik. 4) Menghemat biaya.

d. Fungsi Jurnal

Dalam buku ekonomi dan akuntansi untuk SMA jilid 2 kelas XI ditulis oleh Ritonga (2007: 169-170), mengemukakan bahwa ada beberapa fungsi jurnal :

(47)

2) Fungsi mencatat. Jurnal akan mencatat semua transaksi dan kejadian di dalam perusahaan.

3) Fungsi analisis. Analisis dalam jurnal akan menghasilkan berapa debet dan berapa kredit.

4) Fungsi instruksi. Jurnal memerintahkan pencatatan debet dan kredit dalam buku besar sesuai dengan jumlahnya.

5) Fungsi informatif. Jurnal memberikan keterangan tentang kegiatan perusahaan sehari-hari.

e. Macam Jurnal khusus dan Jurnal Umum

Macam-macam jurnal khusus dan jurnal umum yang digunakan pada buku praktik akuntansi persediaan barang dagangan, yaitu :

1) Jurnal Pembelian

Jurnal Pembelian adalah jurnal khusus untuk mencatat pembelian barang dagang dan harta lainnya secara kredit (Alam, 2006:33).

Jurnal Pembelian berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi pembelian barang (barang dagangan, peralatan, perlengkapan, dan barang lainnya) yang dilakukan dengan pembayaran kredit (Somantri, 2007:61).

(48)

pembelian digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan yang dilakukan dengan pembayaran kredit.

Tabel Jurnal Pembelian yang digunakan pada buku praktik akuntansi persediaan barang dagangan, yaitu

Tabel 2.2 Jurnal Pembelian

Toko Goresan Pena

JURNAL PEMBELIAN Bulan : Desember 2014

Tanggal No.

Bukti Keterangan Ref

Debit Kredit Persediaan Hutang

dagang

(a) (b) (c) (d) (e)

Keterangan :

a) Untuk mencatat tanggal transaksi. b) Untuk mencatat nomor faktur. c) Untuk mencatat nama kreditur.

d) Untuk memberi tanda (√), jika akun yang di kredit pada buku besar pembantu telah dicatat.

e) Untuk mencatat jumlah transaksi. 2) Jurnal Penjualan

Jurnal Penjualan adalah jurnal khusus untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan secara kredit (alam, 2006:37).

Jurnal Penjualan berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi penjualan barang dagangan atau jasa yang dilakukan dengan pembayaran kredit (Somantri: 2007:62).

Kebijakan akuntansi yang digunakan pada buku praktik akuntansi persediaan barang dagangan, bahwa jurnal penjualan digunakan untuk mencatat transaksi penjualan

(49)

barang dagangan yang dilakukan dengan pembayaran kredit dan tunai.

Buku praktik akuntansi persediaan barang dagangan menggunakan kebijakan pada transaksi penjualan tunai dan kredit dicatat dalam jurnal penjualan. Tabel Jurnal Penjualan yang digunakan pada buku praktik akuntansi persediaan barang dagangan, yaitu :

Tabel 2.3 Jurnal Penjualan

Toko Goresan Pena JURNAL PENJUALAN

Bulan : Desember 2014 Tgl No.

Bukti

Ket Ref Debit Kredit Kas Piutang

dagang Penjualan (a) (b) (c) (d) (e)

Keterangan :

a) Tempat mencatat tanggal transaksi.

b) Tempat mencatat bukti pembukuan berupa faktur penjualan tunai dan kredit.

c) Tempat mencatat nama diri atau nama perusahaan kepada siapa kita menjual.

d) Tempat mencatat nomor buku besar pembantu piutang atau tanda (√) setelah buku besar pembantu dicatat. e) Tempat mencatat jumlah transaksi

3) Jurnal Umum

Jurnal umum berfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi penerimaan kas seperti penerimaan piutang, penerimaan setoran modal dan penerimaan dari penjualan barang dengan pembayaran tunai.

(50)
[image:50.595.85.525.208.626.2]

Kebijakan akuntansi yang digunakan pada buku praktik akuntansi persediaan barang dagangan, bahwa jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi retur pembelian barang dagang, retur penjualan, dan mencatat HPP (Harga Pokok Penjualan).

Tabel jurnal umum yang digunakan pada buku praktik akuntansi persediaan barang dagangan, yaitu :

Tabel 2.4 Jurnal Umum Toko Goresan Pena Jl. Kaliurang No 48 Yogyakarta

JURNAL UMUM Tanggal No.

Bukti

Keterangan Ref Debet Kredit

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Keterangan :

a) Tempat mencatat tanggal transaksi.

b) Tempat mencatat bukti pembukuan berupa nota kontan (retur penjualan dan retur pembelian), mencatat hpp. c) Tempat mencatat nama diri atau nama perusahaan. d) Tempat mencatat nomor buku besar utama (√) setelah

buku besar utama dicatat.

e) Tempat mencatat jumlah transaksi.

7. Kartu Persediaan Barang Dagangan

Dibagian kartu persediaan barang dagangan (fungsi akuntansi) diselenggarakan kartu persediaan yang digunakan untuk mencatat kuantitas dan harga pokok barang yang disimpan di gudang. Kartu persediaan ini berfungsi sebagai alat kontrol catatan kuantitas barang

(51)

yang diselenggarakan oleh bagian gudang. Disamping itu, kartu persediaan ini merupakan rincian rekening kontrol persediaan yang bersangkutan dalam buku besar (Mulyadi, 2008:556).

Menurut Sucipto, Toto., et al (2011:69) dikemukan pada bukunya yang berjudul Akuntansi 2, kartu persediaan adalah tempat untuk mencatat persediaan barang dagangan yang setiap saat dapat dilihat. Kartu ini sebagai :

a. Sebagai sumber informasi keadaan persediaan barang dagangan baik jumlah maupun harganya.

b. Untuk mengontrol jumlah penerimaan atau pembelian barang dagangan dan lama penyimpanan barang dagangan.

c. Mengitung nilai persediaan barang dagangan. Tabel 2.5 Kartu Persediaan Toko Goresan Pena

Jl. Kaliurang No 48 Yogyakarta Kartu Persediaan

No Item :

Nama Barang :

Tgl No. Bukti

Keterang an

Pembelian Penjualan Saldo

Unit Hrg/

Unit Jml Unit

Hrg/

Unit Jml Unit

Hrg/ Unit Jml

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

Keterangan :

a) Tempat mencatat tanggal transaksi b) Tempat mencatat nomor bukti transaksi

c) Tempat mencatat nama diri atau nama perusahaan

(52)

8. Kartu Gudang

Di bagian gudang diselenggarakan kartu gudang untuk mencatat kuantitas persediaan dan mutasi tiap jenis barang yang disimpan di gudang. Kartu gudang ini disimpan dalam arsip di kantor gudang untuk mencatat mutasi kuantitas fisik barang di gudang (Mulyadi, 2008:556).

Tabel 2.6 Kartu Gudang

KARTU GUDANG

Nama barang : No. Kode : Satuan : Tgl No. bukti Sisa Awal Masuk Keluar Sisa

akhir

9. Laporan Persediaan Barang Dagang

Salah satu tugas Bagian Kartu Persediaan adalah secara periodik membuat laporan persediaan barang dagangan. Dalam pencatatan sistem perpetual, mutasi tiap jenis barang tampak dalam kartu persediaan, sehingga laporan persediaan barang dagangan dapat dibuat berdasarkan data kartu persediaan barang dagangan. Walaupun demikian untuk kepentingan pengawasan, perhitungan fisik persediaan tetap harus dilakukan secara periodik. Lain halnya dalam pencatatan sistem fisik, laporan persediaan dibuat setelah dilakukan pemeriksaan barang secara fisik.

(53)

dapat juga dibuat dengan hanya menginformasikan saldo akhir periode (Somantri, 2006:201).

Tabel 2.7 Laporan Persediaan Barang Dagangan

10.Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagangan

Menurut buku Akuntansi yang ditulis oleh Alam (2006:17), Ada tiga metode pencatatan harga pokok penjualan barang dagangan sebagai berikut :

a. Metode First in-First Out (FIFO)

Pada metode ini, barang yang pertama kali dibeli diasumsikan sebagai barang yang pertama kali pula dijual. Harga pokok barang dagang pada laporan laba-rugi diasumsikan sama dengan harga pokok barang yang pertama kali dibeli.

b. Metode Last in-Last Out (LIFO)

Kebalikan dari metode FIFO, pada metode ini, barang yang terakhir kali dibeli diasumsikan sebagai barang yang pertama kali dijual. Harga pokok barang dagang pada laporan laba-rugi diasumsikan adalah sama dengan harga pokok barang yang terakhir dibeli.

c. Metode Average (biaya rata-rata)

KONDISI BAIK Jumlah satuan Rusak No

urut

Nama Barang

Jenis No. Kode

Satuan Jumlah satuan

Harga satuan (Rp)

(54)

Pada metode ini, harga pokok barang dagang yang berbeda-beda tanggal pembeliannya dirata-ratakan untuk mendapatkan harga pokok yang tercatat pada laporan laba-rugi.

11.Sistem dan Prosedur Pencatatan Perpetual

Pencatatan sistem perpetual atau metode pencatatan terus menerus (kontinu), disebut juga dengan metode balance permanen. Sistem ini lebih cocok digunakan untuk pencatatan persediaan barang dagangan yang sejenisnya tidak terlalu banyak dan harga satuan tiap jenis barang relatif tinggi.

Prosedur pencatatan persediaan sistem perpetual ialah sebagai berikut (Somantri, 2006:187):

a. Faktur pembelian dicatat dalam buku jurnal pembelian dengan mendebet akun sediaan, kredit akun hutang dagang. Transaksi yang bersangkutan dicatat juga dalam kartu sediaan.

b. Memo kredit yang diterima dari kreditor sebagai bukti transaksi pembelian retur.

1) Dicatat dalam buku jurnal umum atau jurnal pembelian retur dengan mendebet akun hutang dan kredit akun persediaan. 2) Dicatat dalam kartu persediaan barang yang bersangkutan

sebagai pengeluaran sebesar harga beli barang yang dikembalikan kepada kreditor.

(55)

1) Dicatat dalam buku jurnal penjualan dengan mendebet akun piutang dagang, kredit akun hasil penjualan.

2) Harga pokok barang yang dijual (harga pokok penjualan) dicatat debet akun harga pokok penjualan, kredit akun persediaan. 3) Harga pokok barang yang dijual dicatat dalam kartu persediaan

barang yang bersangkutan sebagai pengeluaran (mutasi keluar). d. Memo kredit yang dikirimkan kepada debitor sebagai bukti

transaksi penjualan retur.

1) Dicatat dalam buku jurnal umum atau jurnal penjualan retur dengan mendebet akun retur penjualan dan kredit akun piutang dagang.

2) Harga pokok barang yang diterima kembali dicatat debet akun persediaan, kredit akun harga pokok penjualan.

3) Harga pokok barang yang diterima kembali dicatat dalam kartu persediaan barang yang bersangkutan sebagai pemasukan (mutasi masuk).

12.Sistem Akuntansi

(56)

Unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar, dan buku pembantu, serta laporan (Mulyadi, 2008:3).

13.Perbedaan Pengertian Sistem dan Prosedur

Di atas telah dikemukakan definisi sistem secara umum dan definisi sistem akuntansi. Dalam definisi sistem akuntansi, formulir merupakan salah satu unsur sistem akuntansi. Formulir ini merupakan keluaran sistem lain yang menjadi masukan sistem akuntansi. Sistem lain yang menghasilkan formulir ini terdiri dari sub-sub sistem yang diberi nama prosedur. Oleh karena itu dalam membahas sistem akuntansi perlu dibedakan pengertian sistem dan prosedur, agar dapat diperoleh gambaran yang jelas mengenai berbagai sistem yang menghasilkan berbagai macam formulir yang diolah dalam sistem akuntansi (Mulyadi, 2008:5).

Dalam buku Sistem akuntansi yang ditulis oleh Mulyadi (2008:5) mengemukakan bahwa:

Definisi sistem dan prosedur adalah sebagai berikut :

“sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.”

(57)

Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa suatu sistem terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal. Kegiatan klerikal terdiri dari kegiatan berikut ini yang lakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal dan buku besar :

a. Menulis

b. Menggandakan c. Menghitung d. Memberi kode e. Mendaftar

f. Memilih (mensortasi) g. Memindah h. membandingkan

B. Penelitian dan Pengembangan 1. Penelitian dan Pengembangan

Dalam dunia pendidikan, penelitian pengembangan ini memang hadir belakangan dan merupakan tipe atau jenis penelitian yang relatif baru. Setelah model rancangan pembelajaran Dick & Carey (Setyosari, 2010:194-195) dikembangkan kemudian lahirlah penelitian-penelitian yang berkaitan dengan rancangan pembelajaran dengan model Dick & Carey ini.

Dalam buku Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan yang ditulis oleh Setyosari (2010: 194-195), Borg & Gall mengemukakan bahwa:

(58)

produk pendidikan. Penelitian ini mengikuti suatu langkah-langkah atau siklus. Langkah-langkah-langkah penelitian atau proses pengembangan ini terdiri atas kajian tentang temuan penelitian produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan-temuan tersebut, melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar belakang di mana produk tersebut dipakai, dan melakukan revisi terhadap hasil uji lapangan. Penelitian dan pengembangan pendidikan itu sendiri dilakukan berdasarkan suatu model pengembangan berbasis industri yang temuan-temuannya dipakai untuk mendesain produk prosedur, yang kemudian secara sistematis dilakukan uji lapangan, dievaluasi, disempurnakan untuk memenuhi kriteria keefektifan, kualitas dan standar tertentu”.

Penelitian dan pengembangan pendidikan itu sendiri dilakukan berdasarkan suatu model pengembangan berbasis industri, yang temuan-temuannya dipakai untuk mendesain produk dan prosedur, yang kemudian secara sistematis dilakukan uji lapangan, dievaluasi, disempurnakan untuk memenuhi kriteria keefektifan, kualitas, dan standar tertentu (Borg & Gall, 2003).

Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada dan dapat dipertanggungjawabkan (Syaodih, 2008:164).

2. Langkah-Langkah dalam Mendesain Pembelajaran

(59)

yang sering dipakai dalam penelitian dan pengembangan secara luas adalah model pendekatan sistem yang dirancang dan dikembangkan oleh Dick & Carey (2003).

Gambar 2.15 Langkah-langkah dalam Mendesain Pembelajaran

Dalam model pengembangan tersebut terdiri atas sepuluh langkah, yaitu :

a. Analisis kebutuhan dan tujuan

Melakukan analisis kebutuhan untuk menentukan tujuan program atau produk yang akan dikembangkan. Kegiatan analisis kebutuhan ini peneliti mengidentifikasi kebutuhan prioritas yang segera perlu dipenuhi. Dengan mengkaji kebutuhan, pengembang akan mengetahui adanya suatu keadaan yang seharusnya ada (what should be) dan keadaan nyata atau riil di lapangan yang sebenarnya

(what is). Dengan cara “melihat” kesenjangan atau gap yang terjadi, pengembangan mencoba menawarkan suatu produk atau desain

B

C

D E F G H

I

(60)

tertentu. Tentu saja, rencana yang akan dilakukan dilandasi dari segi teori dan kajian empiris yang sudah ada sebelumnya, bahwa hal itu memang patut atau layak dilakukan atau analisis ini pula, pengembangan mengetengahkan suatu persoalan atau kesenjangan dan sekaligus menawarkan solusinya.

b. Analisis siswa

Apabila yang dipilih adalah latar pembelajaran, maka langkah berikutnya pengembangan melakukan analisis pembelajaran, yang mencangkup keterampilan, proses, prosedur, dan tugas-tugas belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal-hal apa saja yang menjadi kebutuhan yang dirasakan “felt need”, perlu diidentifikasi dan selanjutnya diungkapkan dalam rancangan produk atau desain yang ingin dikembangkan. Ini menjadi spesifikasi suatu produk atau desain yang akan dikembangkan lebih lanjut dan memiliki kekhasan tersendiri.

c. Analisis siswa dan konteks

(61)

digunakan. Langkah (2) dan (3) dapat dilakukan baik secara berurutan, atau secara bersamaan (simultan).

d. Merumuskan tujuan performansi

Merumuskan tujuan performansi atau unjuk kerja dilakukan setelah analisis-analisis pembelajaran dan konteks. Merumuskan tujuan unjuk kerja ini dilakukan dengan cara menjabarkan tujuan umum ke dalam tujuan yang lebih spesifik yang berupa rumusan tujuan unjuk kerja, atau operasional. Gambaran rumusan operasional ini mencerminkan tujuan khusus program atau produk, prosedur yang dikembangkan. Tujuan ini secara spesifik memberikan informasi untuk mengembangkan butir-butir tes. Pengembang melakukan penerjemahan tujuan umum atau dari standar kompetensi yang telah ada ke dalam tujuan khusus yang lebih operasional dengan indikator-indikator tertentu.

e. Mengembangkan instrumen

Langkah berikutnya adalah mengembangkan instrument assessment, yang secara langsung berkaitan dengan tujuan khusus,

(62)

berupa tes hasil belajar, sedangkan instrumen yang berkaitan dengan perangkat produk atau desain yang dikembangakan dapat berupa kuesioner atau daftar cek.

f. Mengembangkan strategi pembelajaran

Mengembangkan strategi pembelajaran, yang secara spesifik untuk membantu siswa untuk mencapai tujuan khusus. Strategi pembelajaran tertentu yang dirancang khusus untuk mencapai tujuan dinyatakan secara eksplisit oleh pengembang. Strategi pembelajaran yang dirancang ini juga berkaitan dengan produk atau desain yang ingin dikembangkan. Sebagai contoh, apabila pengembang ingin membuat produk media gambar, maka strategi apa yang dipakai untuk mempresentasikan media gambar tersebut. Apabila pengembang ingin mengembangkan suatu desain pembelajaran tertentu, strategi apa yang cocok dan dipilih untuk menunjang desain tersebut. Jadi pendek kata, peranan strategi tetap sangat penting dalam kaitan dengan proses pengembangan yang ingin dilakukan.

g. Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran

(63)

dikembangkan berdasarkan tipe, jenis, dan model tertentu perlu diberikan argumen atau alasan mengapa memilih dan mengembangkan berdasarkan tipe atau model tersebut. Alasan memilih tipe atau model tersebut biasanya dikemukakan dalam subbagian model pengembangan.

h. Merancang dan melakukan evaluasi formatif

Merancang dan melakukan evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang dilaksanakan oleh pengembang selama proses, prosedur, program atau produk dikembangkan. Atau, evaluasi formatif ini dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan maksud untuk mendukung proses peningkatan efektivitas.

Dick & Carey merekomendasikan suatu proses evaluasi formatif yang terdiri atas tiga langkah :

1) Uji coba prototype bahan secara perorangan (one-to-one trying out); uji coba perorangan ini dilakukan untuk

memperoleh masukan awal tentang produk atau rancangan tertentu. Uji coba perorangan dilakukan kepada subjek 1-3 orang. Setelah dilakukan uji coba perorangan, produk atau rancangan direvisi.

(64)

3) Uji coba lapangan (field tryout). Uji coba lapangan ini yang melibatkan subjek dalam kelas yang lebih besar yang melibatkan 15-30 subjek (a whole class of learners).

Selama uji coba ini, pengembang melakukan observasi dan wawancara. Dengan demikian, pengembangan melakukan pendekatan kualitatif disamping data kuantitatif (hasil tes, skala sikap, rubik dan sebagainya). Hasil validasi dari langkah 8 ini kemudian dipakai untuk melakukan revisi. i. Melakukan revisi

Revisi dilakukan terhadap proses (pembelajaran), prosedur, program, atau produk dikaitkan dengan langkah-langkah sebelumnya. Revisi dilakukan terhadap tujuan langkah pertama, yaitu: tujuan umum pembelajaran, analisis pembelajaran, perilaku awal, tujuan unjuk kerja atau performasi, butir tes, strategi pembelajaran, dan/atau bahan-bahan pembelajaran.

j. Evaluasi sumatif

Setelah suatu produk, program, atau proses pengembangan selesai dikembangkan, langkah berikutnya adalah melakukan evaluasi sumatif. Evaluasi sumatif dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan tingkat efektivitas produk, program, atau proses secara keseluruhan dibandingkan dengan program lain.

(65)

formatif di mana rancangan, proses, atau program sudah dianggap selesai. Akan tetapi, untuk keperluan uji efektivitas rancangan, proses, program secara menyeluruh diperlukan uji atau evaluasi secara eksternal. Dengan demikian, diperoleh tingkat efisiensi, efektivitas dan daya tarik rancangan, proses dan program secara menyeluruh.

3. Media Pembelajaran

Secara umum media merupakan kata jamak dari “medium”, yang berarti perantara atau pengantar. Kata media berlaku untuk berbagai kegiatan atau usaha, seperti media dalam penyampaian pesan, media pengantar magnet atau panas dalam bidang teknik. Istilah media digunakan juga dalam bidang pengajaran atau pendidikan sehingga istilahnya menjadi media pendidikan atau media pembelajaran.

Ada beberapa konsep atau definisi media pendidikan atau media pembelajaran. Dalam buku Strategi Pembelajaran yang ditulis oleh Sanjaya (2006:161), Rossi dan Breidle mengemukakan bahwa:

“Media Pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat di pakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Menurut Rossi alat-alat semacam radio dan televisi kalau digunakan untuk pendidikan maka merupakan media pendidikan.”

(66)

memperoleh pengetahuan. Dalam buku Strategi Pembelajaran yang ditulis oleh Sanjaya (2006:161), Gerlach dan Ely menyatakan :

a medium, conceived is any person, material or event that estabilishs codition which enable the learner to acquire knowledge, skill and attitude.”

Pengertian media menurut Gerlach, yaitu (Sanjaya, 2006:161): “secara umum media itu meliputi orang, bahan, peralatan, atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.”

Jadi, dalam pengertian ini media bukan hanya alat perantara seperti televisi, radio, slide, bahan cetakan, tetapi meliputi orang atau manusia, sebagai sumber belajar atau juga berupa kegiatan semacam diskusi, seminar, karya wisata, simulasi dan lain sebagainya yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan dan wawasan, mengubah sikap siswa, atau untuk menambah keterampilan.

(67)

4. Kegunaan Media Pendidikan dalam Proses Belajar

Dalam buku Pengembangan Media Pembelajaran yang ditulis oleh Sukiman (2012:43-44), Sudjana dan Rifai mengemukakan kegunaan/manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu :

a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.

c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.

d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

5. Kriteria-Kriteria dalam Memilih Media Pembelajaran

(68)

sebab itu, penggunaan media pengajaran sangat bergantung kepada tujuan pengajaran, bahan pengajaran, kemudahan memperoleh media yang diperlukan serta kemampuan guru dalam menggunakannya dalam proses pengajaran.

(69)

Dalam buku Media Pengajaran yang ditulis oleh Sudjana & Rivai (2011:4), dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut :

a. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran; artinya media pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan instruksional yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis lebih memungkinkan digunakannya media pengajaran.

b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran; artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar mudah dipahami siswa.

c. Kemudahan memperoleh media; artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar. Media grafis pada umumnya dapat dibuat guru tanpa biaya yang mahal, disamping sederhana dan praktis penggunaannya.

(70)

apa-apa, bila guru tidak dapat menggunakannya dalam pengajaran untuk mempertinggi kualitas pengajaran.

e. Tersedia waktu untuk menggunakannya; sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.

f. Sesuai dengan taraf berfikir siswa; memilih media untuk pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh para siswa.

Dengan kriteria pemilihan media di atas, guru dapat lebih mudah menggunakan media mana yang dianggap tepat untuk membantu mempermudah tugas-tugasnya sebagai pengajar. Kehadiran media dalam proses pengajaran jangan dipaksakan sehingga mempersulit tugas guru, tapi sebaliknya y

Gambar

Gambar 2.2 Siklus Barang Dagangan
Gambar 2.3 Faktur Penjualan Kredit
Gambar 2.5 Kuitansi
Gambar 2.6 Nota Kredit dari Penjualan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari kajian ini, diperoleh hasil bahwa strategi utama yang perlu diterapkan adalah meningkatkan pendekatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam program

Hubungan partisipasi anggaran, struktur desentralisasi dan orientasi nilai manajer pada inovasi dengan komitmen organisasi merupakan tema yang menarik dalam penelitian

Setelah terpilih subsistem kritis, maka selanjutnya dilakukan pengukuran dengan pendekatan kualitatif yaitu dengan cara menggunakan metode Reliability Centered

Dampak dari assertive training yang diberikan dalam penelitian ini adalah untuk mengembangkan sikap percaya diri pada anak usia 5-6 tahun pada keluarga tingkat

Tanah memiliki warna yang bermacam – macam, dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu : kadar bahan organik di dalam tanah, kadar mineral di dalam tanah dan lengas

Atom Hidrogen terdiri dari sebuah elektron yang bergerak dalam suatu lintas edar berbentuk lingkaran (orbit-orbit) mengelilingi inti atom; gerak elektron tersebut

Dengan pemahaman apabila Kualitas Pelayanan dan Promosi dilakukan secara bersama-sama dengan maksimal dan baik, maka akan memberikan kontribusi yang cukup

Vol. Pendekatan Kualitatif - Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan dalam