• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Kesesuaian Antara Tipe Kepribadian Mahasiswa Psikologi Angkatan 2008 Dengan Tipe Lingkungan Belajar Psikologi di Universitas Kristen Maranatha Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Kesesuaian Antara Tipe Kepribadian Mahasiswa Psikologi Angkatan 2008 Dengan Tipe Lingkungan Belajar Psikologi di Universitas Kristen Maranatha Bandung."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui mengenai kesesuaian antara Tipe Kepribadian dengan Tipe Lingkungan belajar Psikologi pada mahasiswa Psikologi angkatan 2008 di Universitas Kristen Maranatha Bandung. Subjek dipilih berdasarkan populasi dari angkatan 2008 yang berjumlah 175 mahasiswa. Rancangan penelitian ini adalah rancangan penelitian deskriptif.

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tipe kepribadian adalah Self Directed Search (SDS) yang dikembangkan oleh John.L.Holland (1979) yang terdiri dari 288 pernyataan. Sedangkan untuk tipe lingkungan kerja didapatkan dari Educational Opportunities Finder yang juga dikembangkan oleh John. L. Holland. Tingkat kesesuaian antara tipe kepribadian dengan tipe lingkungan belajar ditentukan dengan menggunakan Iachan Agreement Index yang dikembangkan oleh Iachan.

Berdasarkan hasil pengolahan data, maka didapatkan kesimpulan tipe kepribadian mahasiswa berdasarkan tingkat kesesuaiannya, yaitu untuk kategori Sangat Sesuai 32 %, kategori Sesuai 22,3%, kategori Kurang Sesuai 25,1%, dan kategori Tidak Sesuai 20,6%.

(2)

iv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR………i

DAFTAR ISI……….iv

DAFTAR SKEMA………vii

DAFTAR TABEL……….viii

BAB I PENDAHULUAN………...……1

1.1Latar Belakang Masalah……….…...1

1.2Identifikasi Masalah……….….7

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian……….….8

1.3.1 Maksud Penelitian………8

1.3.2 Tujuan Penelitian……….……….8

1.4Kegunaan Penelitian……….………….8

1.4.1 Kegunaan Teoritis………8

1.4.2 Kegunaan Praktis……….8

1.5Kerangka Pikir………..9

(3)

v Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……….…18

2.1 Tinjauan teori kepribadian J.L.Holland………..18

2.1.1 Definisi kepribadian………18

2.1.2 Asumsi tentang tipe kepribadian dan tipe lingkungan kerja…………..18

2.1.3 Latar belakang dari prinsip-prinsip dasar teori kepribadian…………...22

2.1.4 Tipe kepribadian menurut J.L Holland……… ..25

2.1.4.1 Realistic………...26

2.1.4.2 Investigative………27

2.1.4.3 Artistic………28

2.1.4.4 Social………...29

2.1.4.5 Enterprising……….31

2.1.4.6 Conventional………31

2.1.5 Tipe lingkungan belajar menurut J.L.Holland………..…….32

2.3.1 Realistic………..32

2.3.2 Investigative………33

(4)

vi Universitas Kristen Maranatha

2.3.4 Social………..36

2.3.5 Enterprising………37

2.3.6 Conventional………..39

2.1.6 Kesesuaian (kongruensi) antara tipe kepribadian dan tipe lingkungan kerja….40 2.2 Tahap Perkembangan Menurut Santrock………..40

2.2.1 Definisi Masa Perkembangan……….40

2.2.2 Tahap Perkembangan………..40

BAB III METODE PENELITIAN………..45

3.1 Rancangan Penelitian………...45

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional………..46

3.2.1 Variabel Penelitian………...46

3.2.2 Definisi Operasional………46

3.2.2.1 Tipe Kepribadian……….46

(5)

vii Universitas Kristen Maranatha

3.3 Alat Ukur……….48

3.3.1 Kuisioner Tipe Kepribadian………...…….49

3.3.2 Data Penunjang………55

3.3.3 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur………55

3.3.3.1 Validitas………..55

3.3.3.2 Reliabilitas………..56

3.4 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel………..56

3.4.1 Populasi Sasaran………..56

3.4.2 Karakteristik Populasi ………56

3.5 Teknik Analisis………57

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN……….58

4.1 Gambaran responden………..58

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan………58

4.2.1 Kategori Sangat Sesuai………..59

4.2.2 Kategori Kurang Sesuai……….……….60

(6)

viii Universitas Kristen Maranatha

4.2.4 Kategori Tidak Sesuai……….62

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian……….…..63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………..71

5.2 Saran………....72

5.2.1 Saran Guna Laksana………...72

5.2.2 Saran Teoritis……….………73

DAFTAR PUSTAKA

(7)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR SKEMA & BAGAN

Skema 1.1 Kerangka Pikir………16

Skema 3.1 Rancangan Penelitian………..46

(8)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Alat Ukur………52

Tabel 3.2 Iachan Agreement Index………54

Tabel 3.3 Rumus Persentase………...57

Tabel 4.1 Gambaran Responden……….58

Tabel 4.2 Tabel Persentase………..58

Tabel 4.2.1 Sangat Sesuai………...59

Tabel 4.2.2 Kurang Sesuai………..…60

Tabel 4.2.3 Sesuai………...61

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia, tentang

karakteristik, perilaku dan permasalahan yang berkaitan dengan abnormalitas,

sosial, budaya, pendidikan, organisasi dan itu semua terangkum dalam ilmu

psikologi. Oleh karena itu Psikologi tidak hanya mengukur apa yang tampak dari

individu, misalnya perilaku, namun apa yang ada didalam diri individu tak lepas

dari peran Psikologi, misalnya intelegensi, persepsi, hingga kepribadian, sehingga

Psikologi memiliki tantangan tersendiri, dan dibutuhkan keterampilan khusus

untuk itu.

Melihat fenomena dan masalah yang ada dalam kehidupan masyarakat

pada saat ini, membuat peran psikolog dibutuhkan, apalagi dengan adanya

kesadaran masyarakat akan kebutuhan psikolog untuk membantu permasalahan

dalam bidang pendidikan, keluarga dan pengembangan diri yang sedang marak

belakangan ini.

Dengan munculnya fenomena-fenomena dalam masyarakat, seperti

pengembangan diri, motivasi, dan penyelesaian masalah yang berhubungan

(10)

2

Universitas Kristen Maranatha

sendiri ataupun dari luar kota Bandung memilih masuk ke jurusan Psikologi

terlepas apakah lulusan SMA tersebut memiliki kualifikasi sebagai mahasiswa

Psikologi atau hanya mengikuti tren saja. Khususnya di kota Bandung, terdapat

Universitas yang memiliki program studi Psikologi, yaitu Universitas Padjajaran,

Universitas Islam Bandung, Universitas Jenderal Ahmad Yani, Universitas

Pendidikan Indonesia dan Universitas Kristen Maranatha. Universitas Kristen

Marantaha (UKM) sendiri memiliki program studi andalan ( yang terakreditasi A)

diantaranya fakultas Kedokteran, Fakultas Ekonomi; jurusan Akuntansi dan

Menejemen, Fakultas Teknik; jurusan Teknik Elektro dan Fakultas Psikologi

(FP). Beragamnya fenomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan masyarakat,

seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, menyebabkan lulusan SMA baik dari

kota Bandung sendiri ataupun dari luar Bandung memilih masuk ke Jurusan

Psikologi.

FP-UKM memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan

fakultas lain di UKM, dan membedakannya pula dengan fakultas Psikologi di

Universitas lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari Visi dan Misi yang

terapkan. FP-UKM memiliki Visi : “menjadi program studi yang unggul diantara

perguruan tinggi yang ada di Indonesia dalam bidang assessment, pelatihan,

market research, dan bimbingan konseling pendidikan”, serta Misi FP-UKM adalah : “menghasilkan lulusan dengan kekhasan kompetensi dalam bidang ilmu

dan terapan psikologi terkini yang berlandaskan kasih dan keteladanan Yesus

(11)

3

Universitas Kristen Maranatha

bagaimana nantinya menjadi seorang Psikolog, serta mampu memenuhi tuntutan

sebagai Sarjana Psikologi, yang sesuai dengan visinya yaitu mahasiswa mampu

untuk melakukan assessment, market research, serta memberikan pelatihan dan

bimbingan konseling pendidikan pada masyarakat. Semua ini ditekankan bagi

mahasiswa sejak awal perkuliahan tentunya untuk mengajarkan mahasiswa

bagaimana nantinya sikap ataupun mengaplikasikan pengetahuan sebagaimana

seorang Sarjana Psikologi.

Lulusan SMA yang mendaftar ke Fakultas Psikologi UKM, dari data yang

didapatkan, menunjukkan bahwa dalam empat tahun ajaran terakhir berjumlah

diantara 640 – 800 calon mahasiswa dan jumlah yang diterima mengalami

peningkatan tiap tahunnya, mulai dari tahun 2005 berjumlah 382 mahasiswa dan

yang melakukan daftar ulang berjumlah 221 mahasiswa, tahun 2006 berjumlah

397 mahasiswa dan yang melakukan daftar ulang berjumlah 228 mahasiswa,

tahun 2007 berjumlah 399 mahasiswa dan yang melakukan daftar ulang

berjumlah 255 mahasiswa, dan tahun 2008 berjumlah 458 mahasiswa dan yang

melakukan daftar ulang berjumlah 269 mahasiswa.

Namun, ketika siswa mengalami transisi dari SMA ke bangku

Perkuliahan, mereka masih melakukan eksplorasi mengenai jurusan yang akan

diambil yang benar-benar sesuai serta mengeksplorasi karir yang akan didapatkan

dimasa yang akan datang. Mereka juga masih menemukan identitas diri serta

(12)

4

Universitas Kristen Maranatha

Seperti survei yang dilakukan pada 120 mahasiswa baru angkatan 2008,

menunjukkan 47.5% memilih FP-UKM karena akreditasi A, dan alasan lain yang

diberikanpun bermacam-macam, ada yang menyatakan masuk Psikologi karena

ingin menjadi Psikolog dengan persentase 41,6 % dan ingin memahami tentang

diri sendiri serta orang lain memiliki persentase 56,6 %. Munculnya minat siswa

SMA untuk masuk ke FP-UKM dipengaruhi juga oleh kegiatan mahasiswa

Psikologi sendiri yang lebih membuka diri ke masyarakat, seperti melakukan

pembinaan bagi siswa SD, melakukan kegiatan-kegiatan amal di tempat

keramaian, sampai melakukan promosi langsung pada siswa SMA dengan

kegiatan-kegiatan yang Psikologis, dan hasilnya pun terlihat jelas, dari 2 tahun

ajaran terjadi peningkatan yang tajam, yaitu tahun ajaran 2006-2007 terdaftar

sebanyak 217 mahasiswa baru dan pada tahun ajaran 2007-2008 terdaftar

sebanyak 291 mahasiswa baru. Hal ini menunjukkan bahwa FP-UKM dapat

menarik lulusan SMA dan mampu bersaing dalam hal kualitas pendidikan dengan

FP di Universitas lain.

Untuk dapat memenuhi tuntuan lingkungan belajar, mahasiswa hendaknya

memiliki tipe kepribadian yang sesuai dengan tipe lingkungan belajar yang ada di

FP-UKM. Tipe lingkungan belajar FP-UKM adalah tipe I S E ( Investigative,

Social, Enterprising), yaitu tuntutan lingkungan dan kesempatan untuk

melakukan penelitian (investigative), tuntutan lingkungan dan kesempatan

(13)

5

Universitas Kristen Maranatha

(social), dan tuntutan lingkungan dan kesempatan untuk mempengaruhi orang

lain guna mencapai tuntutan organisasi atau minat dirinya (enterprising).

Untuk menjadi mahasiswa Psikologi pun hendaknya memiliki tipe

kepribadian yang sama yaitu I S E , menyukai aktifitas yang berhubungan dengan

penelitian (investigative), menyukai aktifitas yang mempenaruhi orang lain untuk

memberi informasi dan membantu orang lain (social), dan menyukai aktifitas

mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan organisasi (enterprising).

Kesesuaian antara tipe lingkunan belajar dan tipe kepribadian akan menunjukkan

bagaimana tingkah laku mahasiswa tersebut. Dari hasil survei yang dilakukan

pada 97 mahasiswa baru angkatan 2008, 51,54% diantaranya menyatakan dirinya

kurang sesuai dengan psikologi, terlihat dari kesulitan untuk belajar karena

kurang mampu dalam menghafal, dan ada yang menyatakan materi Psikologi

tidak masuk akal serta mengalami kesulitan untuk menjalin relasi dengan teman

seangkatan, serta 48,46% lainnya meyatakan dapat mengikuti perkuliahan dengan

baik, optimis untuk berprestasi dan mudah untuk menjalin relasi dengan teman

seangkatan.

Ketidaksesuaian mahasiswa dengan lingkungan belajar Psikologi

menimbulkan rasa tidak nyaman, hal ini dapat dilihat dari keengganan belajar

sehingga prestasi belajar tidak optimal, menjadi salah satu penyebab mahasiswa

keluar dari FP-UKM, dan mereka mencari lingkungan belajar yang lebih sesuai

dengan tipe kepribadiannya. Dari survei yang dilakukan, dari 5 tahun ajaran, yaitu

(14)

6

Universitas Kristen Maranatha

mengundurkan diri dari FP-UKM atas keinginan sendiri. Alasan yang

dikemukakan antara lain tidak adanya kesesuaian dengan minat serta tidak dapat

mencapai target yang diinginkan, alasan lainnya adalah pindah ke jurusan lain

yang lebih sesuai (kedokteran, FSRD) serta ingin fokus ke pekerjaan dan terdapat

alasan yang tidak jelas (tidak mencantumkan alasan keluar dari FP-UKM). Hal

ini dapat membuka peluang mahasiswa untuk pindah ke jurusan lain yang lebih

sesuai dengan dirinya. Seperti survei pada 120 mahasiswa FP 2008, sebanyak

33,3 % mahasiswa memilih Psikologi sebagai kompensasi karena tidak diterima

di Fakultas Kedokteran serta sebanyak 25,8% sebagai kompensasi karena tidak

diterima di fakultas Ekonomi, dan 16,6 % tidak lulus seleksi SMPTN. 15 %

menyatakan ragu-ragu di Psikologi namun mereka menyatakan akan mencoba

dulu bagaimana kuliah di FP–UKM, serta 14,1% masuk ke FP – UKM karena

saran dari orangtua dan teman.

Dari fenomena yang ada, maka peneliti ingin mengetahui lebih lanjut

apakah terdapat kesesuaian antara kepribadian mahasiswa Psikologi UKM

angkatan 2008 dengan tipe lingkungan studi Psikologi. Mahasiswa akan memilih

bidang studi (kuliah) yang sesuai dengan kepribadiannya dan akan merasa

nyaman berada disuatu lingkungan belajar jika kepribadiannya sesuai dengan

lingkungan belajar tersebut dan kesesuaian tersebut akan mempengaruhi

bagaimana mahasiswa bertingkah laku. Hal ini ditunjukkan dari 97 mahasiswa,

51,54 % merasa tidak nyaman. Dari fenomena ini peneliti ingin meneliti apakah

(15)

7

Universitas Kristen Maranatha

tipe lingkungan studi Psikologi yang dipilihnya, karena menurut peneliti jika

memilih sesuatu yang tidak disukai atau tidak sesuai dengan karakteristik individu

namun menjalankannya, adalah suatu yang sia-sia jika dibandingkan kalau

memilih sesuatu yang benar-benar sesuai dengan karakteristik yang dimiliki, dan

jika sudah memulai sesuatu dengan rasa senang dan ikhlas maka hasilnya pun

akan sesuai dengan apa yang diusahakan.

Mengingat pentingnya kesesuaian antara tipe kepribadian dan tipe

lingkungan belajar, oleh karena itu peneliti berpendapat bahwa penelitian ini

dapat dilakukan. Agar dapat memenuhi tuntutan yang tersirat dalam Visi dan

Misi FP-UKM, mahasiswa psikologi hendaknya memiliki tipe kerpibadian yang

sesuai dengan tuntutan lingkungan belajar Psikologi, dan hendaknya pula tipe

kerpibadian tersebut diketahui sejak awal, ketika mahasiswa masuk ke FP –

UKM, agar dapat dipilih mahasiswa-mahasiswa yang memiliki kriteria sebagai

mahasiswa Psikologi dan menjadi Sarjana Psikologi yang sesuai dengan Visi dan

Misi FP-UKM.

1.2Identifikasi Masalah

Dari penelitian ini ingin diketahui apakah terdapat kesesuaian antara tipe

kepribadian mahasiswa Psikologi UKM 2008 dengan lingkungan studi Psikologi

(16)

8

Universitas Kristen Maranatha

1.3Maksud dan tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Peneliti bermaksud untuk mendapatkan gambaran mengenai tipe

kepribadian mahasiswa Psikologi UKM angkatan 2008.

1.3.2 Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat

kesesuaian antara tipe kepribadian mahasiswa psikologi UKM 2008 dengan

Tipe lingkungan belajar Psikologi dan faktor-faktor yang mempengaruhi.

1.4Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis :

- Memberikan informasi bagi FP-UKM mengenai kesesuaian tipe

kepribadian mahasiswa Psikologi 2008 dengan lingkungan belajar

Psikologi.

- Memberi masukan pada peneliti lain yang ingin meneliti lebih mendalam

mengenai kesesuaian tipe kepribadian mahasiswa dengan Lingkungan

studi Psikologi.

1.4.2 Kegunaan Praktis

- Memberikan informasi bagi mahasiswa Psikologi UKM 2008 mengenai

(17)

9

Universitas Kristen Maranatha

- Memberikan informasi bagi mahasiswa yang memiliki kesesuaian antara

tipe kepribadian dan tipe lingkungan studi Psikologi agar dapat

mengoptimalkan dirinya agar bisa mencapai prestasi yang memuaskan.

- Sebagai bahan evaluasi bagi mahasiswa Psikologi UKM 2008 mengenai

tipe kepribadiannya agar dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan

Psikologi dan mengembangkan potensinya yang ada dengan optimal.

1.5Kerangka Pemikiran

Dalam hidupnya, manusia dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan dari

lingkungan, misalnya teman, lingkungan sekitar dimana individu tersebut

tinggal, dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan dari dalam diri misalnya

motivasi, budaya keluarga, dan hereditas, sehingga kedua hal ini akan

memembentuk kepribadian individu.

Menurut perkembangannya, sejak manusia lahir, dalam dirinya sudah

memiliki kecenderungan tipe kepribadian tertentu, dan orangtua pun memiliki

pengaruh yang besar dalam membentuk pola kepribadian individu, misalnya

saja orang tua yang realistik, akan menekan dan cenderung menolak perilaku

anak yang sosiabel, dan lebih menekankan pada kegiatan yang teratur dan

(18)

10

Universitas Kristen Maranatha

Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa dalam perkembangan dan

pembentukan tipe kepribadiannya akan dipengaruhi oleh dua kekuatan yaitu

kekuatan lingkungan (cultural forces) dan kekuatan dari dalam diri (personal

forces). Kedua hal ini akan saling berinteraksi sehingga akan membentuk

kepribadian individu yang memiliki ciri khas tertentu.

Sejalan dengan perkembangannya, individu membentuk

lingkungannya sendiri dengan tuntutan-tuntutan dan permintaan yang

diberikan pada orangtua dan memiliki cara agar orangtua memberi

tanggapan (respon) atas pengaruh individu tersebut. Pengaruh individu

dibentuk oleh faktor- faktor biologis dan social learning, pengalaman yang

didapat dari lingkungan sosial yang turut serta membentuk sikap individu.

Karaktersistik individu ditentukan oleh faktor biologis dan

pengalaman-pengalamannya yang lebih mengarah pada aktifitas yang disukai

ataupun aktifitas yang kurang disukai. Ketika individu mencari pengalaman,

serta melakukan beragam aktifitas, hal ini juga berkaitan dengan tugas

perkembangan individu, ketika seseorang berada pada usia 18-25 tahun

(transisi dari bangku SMA ke perkuliahan), individu masih melakukan

eksplorasi mengenai tujuan perkuliahan dan karir, serta menemukan identitas

dirinya (Santrock). Ketika individu melakukan aktifitas-aktifitas, serta

menyenangi aktifitas tersebut, maka hal ini akan menjadi ketertarikan dan

(19)

11

Universitas Kristen Maranatha

pencarian akan ketertarikan membuat anak membuat mengembangkan

kompetensi-kompetensi yang lebih spesifik.

Sejalan dengan perkembangan, kompetensi spesifik tersebut nantinya

akan mengalami kristalisasi sehingga membentuk nilai-nilai dalam diri,

sehingga segala aktifitas, minat, kompetensi dan nilai-nilai akan membentuk

tipe kepribadian yang merupakan suatu predisposisi bagi individu untuk

mengembangkan sifat-sifat kepribadian, sikap, dan perilaku .

Seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya, bahwa individu

memiliki dua kekuatan yang mempengaruhinya yaitu kekuatan dari budaya,

misalnya individu yang memiliki budaya keluarga yang dapat mengutarakan

pendapat dengan bebas, berinteraksi dengan mudah, akan berpengaruh

bagaimana individu tersebut berperilaku dilingkungan luar, ia akan cenderung

untuk memilih aktifitas-aktifitas dan minat yang banyak dalam hal interaksi

dengan orang lain, senang untuk berorganisasi dan bertukar pikiran . Satu

kekuatan lagi yaitu kekuatan dari dalam diri individu. Sebagai contoh yaitu

motivasi. Apa yang dibutuhkan oleh mahasiswa akan termanifestasi dalam

perilakunya. Individu yang memiliki kebutuhan untuk diperhatikan oleh orang

lain, akan cenderung memilih aktifitas yang dapat memunculkan kelebihan

dirinya, memiliki minat terhadap kegiatan-kegiatan yang dapat

menjadikannya sebagai pusat perhatian.

Dari penjelasan diatas, maka kekuatan dari budaya dan kekuatan dari

(20)

12

Universitas Kristen Maranatha

dan Personal Forces akan membentuk aktifitas-aktifitas, dan dari banyak

aktifitas yang dilakukan tersebut hanya beberapa aktifitas saja yang akan

menimbulkan minat dan dalam melakukannya individu memiliki kemampuan

khusus (kompetensi). Dari penjelasan tersebut dapat di simpulkan bahwa

aktifitas adalah kegiatan-kegiatan yang suka dilakukan oleh individu, minat

adalah kegiatan yang dianggap menarik bagi individu, dan kompetensi adalah

kegiatan yang dapat dilakukannya dengan baik. Jika hal ini terintegrasi dalam

diri individu maka akan membentuk suatu penilaian diri, dimana individu

mampu menilai dirinya sesuai dengan apa yang disukai, apa yang menarik,

dan apa yang dapat dilakukan dengan baik.

Penilaian diri disini dapat mengarahkan bagaimana cara berpikir

individu, bagaimana individu mempersepsi terhadap apa yang terjadi

dilingkungannya, serta bagaimana individu bertindak. ketika sudah mampu

menilai diriya, maka ia akan mengambil keputusan, dalam hal ini memilih

studi lanjutan di bangku perkuliahan. individu mampu menilai dirinya sesuai

dengan bidang Psikologi. Kemampuan mahasiswa untuk menilai dirinya

inilah maka akan muncul tipe kepribadian mahasiswa tersebut, yang

merupakan kombinasi dari Realistic, Investigative, Artistic, Social,

Enterprising, dan Conventional.

Menurut Holland, individu akan memilih lingkungan belajar yang

sesuai dengan tipe kepribadiannya. Namun ketika individu telah memiliki tipe

(21)

13

Universitas Kristen Maranatha

dalam hal ini yaitu Psikologi, individu dipengaruhi oleh tuntutan yang ada di

Psikologi atau dengan kata lain Psikologi memiliki tipe lingkungan belajar

sendiri dan mahasiswa dituntut untuk dapat mengikutinya. Tipe lingkungan

belajar Psikologi adalah Investigative, Social, dan Enterprising, dan ketiganya

saling terintegrasi sehingga membentuk tipe kepribadian yang khas Psikologi.

Mahasiswa Psikologi dituntut untuk dapat menginvestigasi, atau biasa disebut

dengan penyelidikan atau observasi. Hal ini penting karena observasi adalah

hal dasar dalam melakukan pengukuran terhadap individu. Tipe kedua yang

dituntut dimiliki oleh mahasiswa Psikologi adalah Sosial, mahasiswa dituntut

untuk mampu membina hubungan dengan orang lain, memilliki kualitas

empati, yaitu melihat suatu masalah dari sudut pandang orang lain, sehingga

mereka merasa nyaman. Tipe ketiga adalah Enterprising, dimana mahasiswa

Psikologi mampu untuk mengarahkan orang lain dalam mencapai tujuan, serta

memberikan masukan-masukan dalam pemecahan masalah.

Tipe lingkungan belajar ini dapat ditentukan dengan

menggunakan alat ukur yang sudah baku yaitu PCI (Position Clasification

Inventory) yang dikembangkan oleh John.L.Holland. Tingkat kesesuaian

antara tipe kepribadian individu dan lingkungan belajar dapat ditentukan

dengan menggunakan Iachan Agreement Index, yaitu perhitungan dengan

membandingkan tiap huruf dari tipe kepribadian dengan tipe lingkungan

belajar, dengan cara membandingkan huruf pertama, huruf kedua dan huruf

(22)

14

Universitas Kristen Maranatha

Dari perbandingan tersebut akan didapatkan skor yang berkisar

antara 0 sampai dengan 22, kemudian agar dapat dikategorikan menjadi empat

penggolongan tingkat kesesuaian yaitu Sangat Sesuai, Sesuai, Kurang Sesuai

dan Tidak Sesuai, maka angka tersebut diolah kembali dengan menggunakan

rumus kuartil. Empat kategori ini memiliki dampak-dampak tertentu bagi

belajar. Mahasiswa yang berada dalam kategori Sangat Sesuai dengan

lingkungan belajar Psikologi ( tipe kepribadia sama dengan tipe lingkungan

belajar yaitu I S E ), tidak hanya memiliki angka prestasi belajar yang bagus,

namun juga mampu menangkap dan memahami teori-teori Psikologi, bahkan

mampu untuk mengintegrasikan teori-teori Psikologi yang ada, serta memiliki

semangat belajar. Mahasiswa yang berada dalam kategori Sesuai ( minimal 2

huruf tipe kepribadian sama dengan tipe lingkungan belajar Psikologi ),

mampu untuk menangkap pelajaran dengan baik, walaupun ada satu tipe

kepribadian yang kurang sesuai, masih ada dua tipe kerpibadian yang sesuai

yang dapat membuat individu bertahan karena sesuai dengan tipe Psikologi.

Mahasiswa yang berada dalam kategori Kurang Sesuai ( minimal 1 huruf tipe

kepribadian sama dengan tipe lingkungan belajar Psikologi), proses belajar

pada mahasiswa akan terhambat, mahasiswa akan cenderung bosan terhadap

pelajaran-pelajaran yang ada di Psikologi, karena 2 tipe kepribadiannya tidak

sesuai dengan tipe Psikologi, prestasi yang didapatkan pun kurang dapat di

optimalkan. Sedangkan mahasiswa yang berada dalam kategori Tidak Sesuai

(23)

15

Universitas Kristen Maranatha

mahasiswa tidak hanya merasa bosan dan tidak nyaman dalam belajar, namun

bisa mengarah kepada pikiran bahwa Psikologi itu adalah ilmu yang tidak

masuk akal, keengganan untuk belajar, bahkan bisa memiliki pemikiran untuk

memilih jurusan lain yang lebih sesuai dengan tipe kepribadiannya.

(24)

16

Universitas Kristen Maranatha

Untuk lebih jelasnya seperti bagan dibawah ini :

(25)

17

Universitas Kristen Maranatha

1.6 Asumsi

Berdasarkan dari skema kerangka pikir, peneliti mengasumsikan bahwa :

1. Tipe kerpibadian mahasiswa Psikologi UKM merupakan kombinasi dari tipe kepribadian Realistic, Investigative, Artistic, Social, Enterprising, dan Conventional.

2. Tipe kepribadian yang sesuai dengan tipe lingkungan belajar Psikologi UKM adalah

Investigative, Social, Enterprising.

(26)

71 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Mahasiswa Psikologi semester I angkatan 2008 yang memiliki

kesesuaian tinggi antara tipe kepribadian dan tipe lingkungan belajar

yaitu sebanyak 32%, terdiri dari tipe : ISE, SAI, SIE, SEI, ISA, ISC,

IAS, SIA, SCI, SIC, IAE, ICS, IEA.

2. Mahasiswa Psikologi semester I angkatan 2008 yang memiliki

kesesuaian antara tipe kepribadian dengan tipe lingkungan belajar

yaitu sebanyak : 22,3 %, yang terdiri dari tipe : SEC, SEA, ESI, SAE,

SCE, CIS, AIS.

3. Mahasiswa Psikologi semester I angkatan 2008 yang Kurang Sesuai

antara tipe kepribadian dengan tipe lingkungan belajar yaitu sebanyak

25,1%, yang terdiri dari tipe : ASE, SAC,SCA, ASI, CSE, SAR, ESR,

CSI, ECI.

4. Mahasiswa Psikologi semester 1 angkatan 2008 yang Tidak Sesuai

antara tipe kepribadian dengan tipe lingkungan belajar yaitu sebanyak

20,6%, yang terdiri dari tipe : ASC, AES, CES, ASR, AEC, CAS,

(27)

72

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Dari hasil penelitian ini, diajukan saran yang diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain :

5.2.1 Saran Teoritis

1. Untuk mendapatkan gambaran kepribadian yang sesuai dengan lingkungan

belajar yang dipilihnya, disarankan bagi peneliti lain untuk menggunakan

sampel mahasiswa ketika akan memasuki bangku perkuliahan.

2. Untuk peneliti lain yang tertarik membuat penelitian yang serupa dengan

penelitian ini, disarankan untuk membuat data penunjang dengan melibatkan

seluruh aspek yang mempengaruhi tipe kepribadian dari teori Holland untuk

memperkaya data, agar didapatkan hasil yang lebih menggambarkan

mengenai tipe kepribadian.

3. Untuk peneliti lain yang juga tertarik untuk membuat penelitian yang serupa,

disarankan untuk membuat penelitian pada mahasiswa Psikologi yang

memiliki IPK < 2,00, untuk melihat apakah terdapat korelasi antara IPK dan

(28)

73

Universitas Kristen Maranatha

5.2.2 Saran Guna Laksana

1. Evaluasi bagi mahasiswa Psikologi UKM angkatan 2008 agar mampu

mengoptimalkan potensi dirinya untuk belajar dilingkungan Psikologi dengan

cara meningkatkan keterampilan dalam bidang:

Investigative

Dengan cara membaca buku-buku yang berhubungan dengan

Psikologi, mencari informasi mengenai fenomena-fenomena sosial

Social

Meningkatkan kepedulian terhadap orang lain, membuka relasi

dengan orang lain

Enterprising

Mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi agar memiliki kemampuan

untuk mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan.

2. Masukan bagi dosen wali Fakultas Psikologi UKM untuk memberikan

gambaran dan identifikasi sejak awal mengenai hambatan serta

kewajiban-kewajiban perkuliahan Psikologi, serta bidang pekerjaan apa yang bisa di

geluti jika menjadi Sarjana Psikologi. Hal ini diharapkan dapat membuka

wawasan calon mahasiswa agar bisa menentukan pilihan jurusan sesuai

(29)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Holland, John L. 1985. Making Vocational Choice. New Jersey : Prentice- Hall,

Inc Englewood Cliffs.

Santrock, John W.2004. Life Span Development Ninth Edition. McGraw- Hill

Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

Siegel, Sidney. 1997. Statistika Non Parametrik. Jakarta : Gramedia

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan hasil analisis regresi logistik berganda pada masing-masing variabel, diketahui bahwa faktor yang paling berpengaruh antara variabel kepadatan hunian,

Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang disusun secara faktorial dengan dua faktor perlakuan. Perlakuan pertama, penggunaan plastik kedap

Model Kinetika Reaksi Isomerisasi α-pinen Persamaan kinetika disusun berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian ini berupa konversi α-pinene dan konsentrasi

Dari posisi awal (semua kaki sejajar) atau dari posisi digonal (kaki tak sejajar/memotong), akan dimulai dengan pengnonaktifan dari lengan hisap dari kaki 1 dan kaki

Pedoman Penilaian Kinerja Guru (Kementerian Pendidikan Nasional, 2011) menyebutkan bahwa fungsi penilaian kinerja guru adalah untuk menilai kemampuan guru dalam

Faktor-faktor yang berada pada kuadran ini berarti bahwa faktor ini dinilai sangat penting oleh lansia dan petugas Komda telah memberikan pelayanan yang maksimal, sehingga

Kemudian menyerahkan buku yang dipinjam kepada petugas perpustakaan, setelah menerima buku maka petugas perpustakaan akan mencari kembali kartu peminjaman dan kartu