vii
ABSTRACT
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN TUGAS AKHIR ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR ...iv
LEMBAR PENGESAHAN PERSETUJUAN... v
ABSTRAK ...vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ...ix
DAFTAR GAMBAR... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR PUSTAKA ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...xvii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penulisan ... 5
1.4 Sistematika Penulisan ... 6
BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Teori ... 7
2.1.1 Pengertian Musik ... 7
x
2.6.2 Yamaha Musik Kursus ... 44
xi
4.2.1 Konsep Sirkulasi Ruang ... 68
4.2.2 Zoning Plan ... 69
4.2.3 Public Area ... 71
4.2.4 Semi Privat Area ... 74
4.2.5 Privat Area ... 76
4.3 Potongan General ... 79
4.4 Denah Khusus Bangunan ... 80
4.4.1 Entrance ... 80
4.4.2 Auditorium ... 84
4.4.3 Library... 90
4.5 Detail Interior ... 94
4.6 Detail Furniture ... 96
BAB V.
SIMPULAN
5.1 Kesimpulan ... 97DAFTAR GAMBAR
II.1 Efek Penjenuhan Sebuah Sinoid ... 25II.2 Range Pendenganran ... 27
II.3 Tampak Posisi Panggung dan Tempat Duduk... 28
II.4 Pemantulan Bunyi ... 29
II.5 Metoda Mendapatkan Garis Pandang ... 30
II.6 Penggambaran Pantulan Suara ... 30
xii
II.8 Kelakuan Bunyi dalam Ruang Tertutup ... 32
II.9 Cacat Akustik ... 33
II.10 Penyerapan Bunyi yang Baik ... 36
II.11 Komponen Dasar Sistem Penguat Sinyal ... 38
II.12 Sistem Penguat Suara Sentral ... 39
II.13 Sistem Penguat Suara Distribusi ... 39
II.14 Logo STiMB ... 40
II.15 Gambar Site Plan STiMB ... 41
II.16 Sekolah Musik Yamaha Cicendo ... 44
III.1 Buble Diagram ... 52
III.2 Tapak Depan Smak Dago ... 53
III.3 Location Smak Dago ... 53
III.4 Jalan Raya ... 54
III.5 Akses Masuk ... 55
III.6 Tetangga ... 56
III.7 Arah Matahari dan Angin ... 56
III.8 View Smak Dago ... 57
III.9 Vegetasi ... 57
III.10 Zoning ... 58
III.11 Tabel Kondisi Site ... 58
III.12 Tabel Kondisi Site2 ... 59
III.13 View Bangunan ... 59
xiii
III.15 Zaha Hadid Project... 63
III.16 Frank O Gehry Project ... 63
III.17 Distortion Images ... 64
IV.14 Ruang Backstage dan Mixing Area ... 77
IV.15 Ruang Kelas dan Maintanance ... 78
IV.16 Potongan General Layout ... 79
xiv
IV.18 Special Plan Entrance Floor Plan ... 81
IV.19 Special Plan Entrance Ceiling Plan ... 83
IV.20 Perspektif WC,Ruang Dosen,Tata Usaha/Resepsionis ... 84
IV.21 Special Plan Auditorium Layout Furniture ... 84
IV.22 Special Plan Auditorium Floor Plan ... 85
IV.23 Special Plan Auditorium Ceiling Plan ... 86
IV.24 Special Plan Auditorium elevation A-A ... 88
IV.25 Special Plan Auditorium elevation B-B ... 89
IV.26 Perspektif Auditorium... 90
IV.27 Special Plan Library Layout Furniture ... 90
IV.28 Special Plan Library Floor Plan ... 91
IV.29 Special Plan Library Ceiling Plan ... 92
IV.30 Special Plan Library Elevation A-A’ & B-B’ ... 93
IV.31 Perspektif LIbrary ... 94
IV.32 Interior Detail Sound System Window ... 94
IV.33 Interior Detail Sound System Window2 ... 95
IV.34 Interior Detai Box Lamp Auditorium ... 95
IV.35 Furniture Detail Auditorium Chair ... 96
IV.36 Furniture Detail Library Chair ... 96
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Perkembangan seni musik di Indonesia belakang ini mengalami
perkembangan yang pesat dengan berbagai apresiasi yang diberikan menunjukkan
bahwa musik Indonesia semakin maju menuju International.Menurut sebuah
majalah musik Indonesia “Rolling Stones” pada edisi terakhir tahun 2007,tertulis
“150 judul album terbaik Indonesia,yang dinilai dari segi kualitasnya di atas rata –
rata,dan telah memberi pengaruh terhadap perkembangan musik Indonesia hingga
2
Sebuah jurnal tentang perkembangan musik di Indonesia,berpendapat bahwa
“kumpulan band asal Indonesia berjaya di Malaysia dan musik dari Indonesia
mudah diterima masyarakat Malaysia,yang bahkan memukul presentase para
penyanyi Malaysia dengan angka perbandingan 60%musik Indonesia banding
40%musik Malaysia.” 2Hal ini ditandai dengan kemunculan aliran musik yang
kian beragam.Di pertengahan kemunculan aliran – aliran musik ini keberadaan
musik rock sebagai jenis musik yang masih dapat bertahan.Penikmat musik rock
tidak pernah berkurang.namun yang jadi permasalahan adalah industri musik rock
yang menurun mengakibatkan aliran musik ini semakin jarang ditemui melalui
pasar komersil.Sedangkan musik rock saat ini banyak berkembang di jalur indie
dan underground.
---1 Setyobd88.Rolling Stones Magazine August. 2009
2Setyobd88.Perkembangan Musik Indonesia. 2009(URL : http://matajiwaku.multiply.com
/journal/item/12/PERKEMBANGAN_MUSIK_INDONESIA)
Menurut pendapat Promotor Festifal Musik Rock di Indonesia pertama
kali,Log Zhelebour,ia menilai :”promosi media massa terhadap musik rock tak
sebanding dengan gencarnya promo lagu-lagu pop. "Dari dulu penyakitnya rock
tidak bisa melawan pop," 3"Rock itu tidakpernah mati, cuma hanya masalah
kesempatan berpromosi saja yang sepertinya dibatasi oleh media," 4Kota Bandung
yang merupakan Kota seniman,dikarenakan banyak musisi dan seniman yang
muncul dari kota ini,merupakan penghasil Band Indie barometer pergerakan
music independent scene di Indonesia menunjukkan perkembangan yang berarti
dalam bidang musik rock.hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya fasilitas
3
Kota Bandung yang merupakan Ibu kota Jawa barat ini sering disebut sebagai
Kota seni,dikarenakan banyaknya seniman,dan juga sudah dikenal sejak dahulu
sebagai “Gudangnya Musik”. 5Bandung menjadi salah satu penghasil band-band
indie yang di kenal oleh banyak orang, dan dijadikan barometer pergerakan musik
independent scene di Indonesia. Salah satu yang banyak diapresiasi musisi
Bandung adalah rock.
---
3 Log Zhelebour. Koran Gatra18 Maret.2009
4 Log Zhelebour. Koran Gatra16 Maret.2009
5 Pradipta Nugrahanto. Detik Bandung17Agustus. 2009”Coup de Neuf 3”Agresi Rock di Bandung
“Sejumlah band yang berasal dari kota bandung masa kini adalahThe Porno,
Amazing In Bed,Inspirational Joni, Vincent Vega dan Teenage Death Star.Indie
label kota Bandung PAS Band bisa dikatakan indie band Indonesia yang meraih
sukses PAS Band mempopulerkan gerakan indie pada tahun 1993 dengan menjual
5000 kopi albumnya dan terjual habis.Dan apa yang dilakukan PAS Band menjadi
inspirasi semua band-band yang ada pada waktu itu.” 6
Untuk mempertahankan eksistensi musik rock ini maka penyediaan sarana dan
prasarana pendidikan dan pertunjukkan musik rock harus ditingkatkan.banyak
musisi Bandung yang tidak mendapatkan pendidikan musik rock di sekolah,maka
mereka mencari di luar baik secara otodidak,maupun les privat. Adanya fasilitas
pendidikan dan pertunjukkan music rock dapat memberikan icon baru dan
membuat pencitraan kota Bandung sebagai kota tempat lahirnya para seniman dan
4
untuk menciptakan sebuah sekolah musik rock yang memiliki interior ruang dan
fasilitas yang menunjang dan memberikan citra musik rock.Dalam hal ini konsep
yang sesuai dengan musik rock yang merupakan musik yang bebas dan musik
yang menentang kemapanan adalah konsep dekostruksi,di mana sebuah bentuk
seni yang memiliki kebebasan dalam berkarya/tidak dibatasi,merupakan sebuah
gaya postmodernisme yang menentang modernisme.
---6. Sekilas sejarah musik Indie. Website http://harmonicnoise.wordpress.com 22 juni. 2008
Konsep distorsi,yang dalam arti musik adalah sebuah suara yang menembus
batas normal(noise) dan dalam seni merupakan bentuk yang berbeda dari bentuk
mapan pada umumnya.Seorang desainer memiliki tugas dan kewajiban yang
cukup besar untuk mencapai tujuan ini,diantaranya menciptakan suasana musik
rock pada interior dipadukan dengan tema dekonstruksi dan konsep
distorsi,namun tetap mengejar keergonomisan dan juga kebutuhan akustik
ruangannya.Oleh karena itu,desainer sangat menyadari fungsi dan peran sertanya
ini dibutuhkan bagi perancangan Sekolah Musik Rock ini.Semoga dengan usaha
keras yang dilakukan ini dapat membantu dan menjadikan Sekolah musik rock
5
1.2Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,maka
ada beberapa permasalahan yang muncul mengenai :
1. Bagaimana menerapkan tema topik dekonstruksi dan konsep distorsi pada
perancangan sekolah musik rock ini?
2. Bagaimana merancang interior Sekolah Musik Rock dengan konsep
distorsi namun tetap memenuhi ergonomis dan akustik yang baik?
3. Bagaimana menerapkan citra musik rock dengan gaya dekonstruksi
tampak pada perancangan ini?
1.3Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas,maka tujuan
perancangan Sekolah Musik Rock adalah :
1. Dapat menerapkan tema dekonstruksi dan konsep distorsi pada
perancangan sekolah musik rock.
2. Dapat merancang interior Sekolah Musik Rock dengan konsep distortion
namun tetap memenuhi ergonomis dan akustik yang baik.
3. Dapat menerapkan citra musik rock dengan gaya dekonstruksi tampak
6
1.4Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
menjelaskan latar belakang masalah, ide/gagasan konsep, identifikasi masalah,
tujuan perancangan, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Menjelaskan landasan teori yang digunakan, Musik Rock, aliran dekonstruksi,
konsep distorsi dan tinjauan lapangan studi banding proyek sejenis.
BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI
Menjelaskan ide dan konsep perancangan pada obyek studi, studi image,
analisis tapak, analisa kebutuhan ruang, programming, kedekatan ruang,
besaran ruang, serta zoning dan blocking.
BAB IV KONSEP PERANCANGAN
Menjelaskan hasil desain secara keseluruhan
BAB V SIMPULAN
Menjelaskan hasil pencapaian tujuan penulisan
DAFTAR PUSTAKA
97
BAB V
SIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Beberapa simpulan dari hasil perancangan ini adalah:
1. Untuk menerapkan tema “distortion” pada perancangan ini maka
interior.perancangan sekolah music rock ini menerapkan gaya
deconstructivism. Konsep Utama yang digunakan adalah pertemuan antara
2 buah gaya yaitu gaya yang mapan,dan datang gaya pelawan
kemapanan,sehingga tercipta penggabungan ke dua buah gaya tersebut
yang pasti salah satu harus ada yang mengalah,Eksplorasi yang didapatkan
melalui analogi banyak sekali ide yang dapat mendukung konsep ini antara
lain konsep retakan,konsep tumbukkan,konsep pergeseran,konsep
98
music rock yang adalah datang akibat perlawanan akan kemapanan pada
masa post modern.
2. Untuk beberapa masalah keergonomian sangatlah bisa dihindari dengan
tidak memberikan sudut lancip pada daerah yang dekat dengan user.dan
bentuk desain yang sedikit maskulin ini sangatlah masih banyak
pengantisipasian untuk melawan masalah ergonomis ini.
1. Untuk kebutuhan akustik ruang maka pembuatan desain auditorium
mengacu pada teori – teori akustik auditorium,namun kelebihan music
rock adalah kekerasan suaranya ,sehingga lebih dibutuhkan banyak
material yang arsorbsi daripada material yang mereflesikan sudut datang
cahaya.material yang mendukung adalah karpet dan material
akustik,dalam hal ini digunakan glasswool.
2. Penerapan Citra / suasana musik rock pada konsep deconstruction
distortion ini,sangatlah terlihat,dikarenakan keduanya memiliki sifat yang
sama yaitu kebebasan berekspresi,dikarenakan kedua hal ini sama2 wujud
dari suatu pemberontakan/perlawanan akan sesuatu.
3. kelebihan utamanya dari gaya deconstructivism ini adalah
logosentris,sehingga memang harus memberikan aksen pada setiap
bidangnya walaupun hal ini nonfungsi,sehingga suasana musik rock dapat
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Leslie L.Doelle, Eng., M. Arch:Environmental Acoustics,McGraw – Hill,
Inc.,England,1972,260 halaman.
Kevin O’Donnell:Postmodernisme,Penerbit Kanisius,2009,Oxford 164 halaman.
Marsha Tambunan:Sejarah Musik Dalam Ilustrasi,Progres,Jakarta,2004
Charles Jencks and Karl Kropf:Theories and Manifestoes of Conteporary
Architecture,Wiley – Academy,a division of John Wiley &Son Ltd,England,2006,378 halaman
Christina E. Mediastika,Ph.D:Material Akustik Pengendali Kualitas Bunyi pada