• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), intensitas sosialisasi dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap minat mahasiswa mengikuti PKM : studi kasus mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma : stu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), intensitas sosialisasi dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap minat mahasiswa mengikuti PKM : studi kasus mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma : stu"

Copied!
182
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PROGRAM

KREATIVITAS MAHASISWA (PKM), INTENSITAS

SOSIALISASI DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK)

TERHADAP MINAT MAHASISWA MENGIKUTI PKM

(Studi Kasus: Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Margareta Novita Sari Dewi

NIM. 091334009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PROGRAM

KREATIVITAS MAHASISWA (PKM), INTENSITAS

SOSIALISASI DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK)

TERHADAP MINAT MAHASISWA MENGIKUTI PKM

(Studi Kasus: Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Margareta Novita Sari Dewi

NIM. 091334009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

PERSEMBAHAN

Yesus Kristus yang Manis

 Kedua orang tuaku tercinta

Keluarga besarku berserta orang-orang yang kucintai

Teman- teman kampus, komunitas gereja dan semuanya

Dan almamaterku tercinta :

(6)

Hal mudah akan terasa sulit jika yg pertama diipikirkan adalah kata SULIT. Yakinlah

bahwa kita memiliki kemampuan dan kekuatan.

Sukses tak akan datang bagi mereka yg hanya menunggu tak berbuat apa-apa, tapi

bagi mereka yg selalu berusaha wujudkan mimpinya

Dan karena pekerjaan tersebut kita lakukan untuk menunjukkan semua perasaan tersebut kepada Tuhan, bahwa pekerjaan tersebut pada hakikatnya adalah sebuah bentuk ibadah kita kepada-Nya, maka kita pasti akan melakukannya

dengan segenap kemampuan kita, sebaik dan sesempurna mungkin.

Ketika hidup memberi kata TIDAK atas apa yang kamu inginkan,

(7)
(8)
(9)

ABSTRAK

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM), INTENSITAS SOSIALISASI DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) TERHADAP MINAT MAHASISWA

MENGIKUTI PKM

(Studi Kasus: Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh positif pemahaman tentang PKM terhadap minat mengikuti PKM; (2) pengaruh positif intensitas sosialisasi terhadap minat minat mengikuti PKM; (3) pengaruh positif indeks prestasi kumulatif terhadap minat mengikuti PKM.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3-7 Desember 2012. Metode pengumpulan data adalah kuesioner. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma sebanyak 4.838 mahasiswa. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa semester III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebanyak 392 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Teknik analisis data adalah Chi Square.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif pemahaman tentang PKM terhadap minat mengikuti PKM ( hitung = 89,064; Asymp. Sig. =

0,000 < 0,05; dan Spearman Correlation = 0,392); (2) ada pengaruh positif intensitas sosialisasi terhadap minat mengikuti PKM ( hitung = 19,137; Asymp.

Sig. = 0,000 < 0,05; dan Spearman Correlation = 0,214); (3) tidak ada pengaruh indeks prestasi kumulatif (IPK) terhadap minat mengikuti PKM ( hitung

(10)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF STUDENTS’ UNDERSTANDING ON STUDENTS

CREATIVITY PROGRAM (SCP), SOCIALISZATION INTENSITY AND COMMULATIVE ACHIEVEMENT INDEX (CAI) TOWARD INTEREST

TO JOIN SCP

A Case Study toward the Students of Faculty of Education and Teachers Training of Sanata Dharma University toward the interest to join SCP.

This research was carried out from December 3rd until 7th, 2012. The data gathering was questionnaire. The research population are the third semester students of the Faculty of Education and Teachers Training of Sanata Dharma University, which consist of 4.838 students. The research samples are 392 students of the third semester of the Faculty of Education and Teachers Training. The technique of gathering samples was purposive sampling. The technique of analysing the data was Chi Square.

The result of the research indicates that: (1) there is a positive influence of SCP understanding toward the interest to join SCP ( count = 89,064; Asymp. Sig.

= 0,000 < 0,05; and Spearman Correlation = 0,392); (2) there is a positive influence of socialiszation intensity toward the interest to join SCP ( count =

19,137; Asymp. Sig. = 0,000 < 0,05; and Spearman Correlation = 0,214); (3) there is no influence of Commulative Achievement Index toward the interest to join SCP ( count = 8,180; Asymp. Sig. = 0,225 > 0,05; and Spearman

(11)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat dan rahmatNya sehingga penulis ini dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi program sarjana Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan tidak terlepas dari bantuan dukungan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah memberikan semangat, saran, ide, dan penghiburan. Oleh karena itu penulis mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini kepada :

1. Bapak Rohandi, Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dengan sabar, memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan penyelesaian skripsi ini sampai selesai.

5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si dan Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd selaku dosen penguji terima kasih atas waktu, saran dan kritiknya sehingga dapat melaksankan ujian skripsi dengan baik. 6. Seluruh bapak dan ibu dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi serta staf

(12)

telah memberikan bantuan, bimbingan dan pelayanan selama penulis menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

7. Seluruh keluarga besar mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma angkatan 2011 yang telah berkenan meluangkan waktu dan tenaga dalam membantu melaksanakan penelitian guna menyelesaikan skripsi ini.

8. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Edi dan Ibu Sofia yang telah memberikan doa, cinta, dan dukungan baik moril maupun materil kepadaku dalam segala hal. Terima kasih untuk segalanya semoga Tuhan selalu memberikan berkah dan rahmat yang melimpah kepada Bapak dan Ibu. Aku sayang bapak dan Ibu..

9. Keluarga besarku Mbah Uti, Mbah kakung, Bulik, Om terima kasih untuk semua doa, cinta dan dukungan yang telah diberikan kepadaku selama menyelesaikan studi ini. Love u..

10. Kakak dan adik sepupu Mbak Rani, Mb Nuke, Rosa, Yudha...terima kasih atas dukungan dan doanya.

11.Sahabatku kampus tercinta Kurcaci Beti, Nawang, Herni, Septi, Evi terima kasih atas persahabatan yang indah selama 4 tahun ini. Semoga persahabatan kita tetap abadi dan jangan pernah lupain aku yaa..miss u guys.

12. Teman-teman satu bimbingan Putri, Tian, Yudha, Ucik, Ivani, Sombir, Beti semangat ya buat kita semua..semoga sukses selalu…God Bless..

13. Stefanus Priambudi Dwi Sulaksono akhirnya kita lulus bareng ya.. terima kasih atas doa, cinta dan dukunganmu selalu..semoga sukses selalu. I love u. 14.Pahpohh ceriaa..Sekar, Heni, Fani, Dita, Dwi. Terima kasih sudah

menungguiku ujian. Terima kasih atas semangat, dukungan dan persahabatan kita dari SD. Kalian cepet nyusul ya. Semoga persahabatan kita kekal abadi sampai mau memisahkan kita..hehehe..

(13)
(14)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identiifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

(15)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A.Kajian Teoritik ... 6

1. Minat Mengikuti PKM ... 7

a. Pengertian Minat ... 7

b. Macam Minat ... 7

c. Macam-macam Minat ... 8

d. Kondisi yang mempengaruhi Minat ... 8

e. Cara menimbulkan minat ... 10

2. Pemahaman tentang PKM ... 10

a. Pengertian Pemahaman ... 10

b. Macam-macam Pemahaman ... 10

3. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)... 12

4. Intensitas Sosialisasi ... 15

a. Pengertian Intensitas ... 15

b. Pengertian Sosialisasi ... 15

c. Pengertian Intensitas Sosialisasi ... 18

B. Kajian Penelitian yang Relevan ... 18

C. Kerangka Berpikir ... 18

D. Hipotesis Penelitian ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Jenis Penelitian ... 22

(16)

1. Tempat Penelitian ... 22

2. Waktu Penelitian... 22

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 22

1. Subjek Penelitian ... 22

2. Objek Penelitian ... 22

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 23

1. Populasi Penelitian ... 23

2. Sampel Penelitian ... 24

a. Ukuran sampel ... 24

b. Teknik Pengambilan sampel penelitian ... 25

E. Operasionalisasi Variabel dan Pengukurannya ... 26

1. Variabel Penelitian ... 26

2. Pengukuran Variabel ... 27

F. Teknik Pengumpulan Data ... 28

G. Instrumen Penelitian ... 29

1. Kisi – kisi Kuesioner ... 29

H. Pengujian Kuesioner ... 33

1.Pengujian Validitas ... 35

2. Pengujian Reliabilitas ... 41

I. Teknik Analisis Data ... 42

1.Analisis Deskriptif ... 42

2.Pengujian Hipotesis ... 43

(17)

b. Hipotesis Ketiga ... 46

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 48

A. Deskripsi Data ... 48

1. Minat Mengikuti PKM ... 48

2. Pemahaman tentang PKM ... 49

3. Intensitas sosialisasi Mengikuti PKM ... 51

4. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) ... 52

B. Uji Prasyarat Analisis Data ... 53

1. Uji Normalitas ... 54

2. Uji Lineritas ... 55

C. Pengujian Hipotesis ... 56

a. Rumusan Hipotesis ... 56

b. Rumusan Hipoteis Pertama ... 56

c. Rumusan Hipoteis Kedua ... 56

d. Rumusan Hipoteis Ketiga ... 56

1. Hasil Pengujian Hipotesis ... 57

a. Hipotesis Pertama dan Kedua ... 57

1) Pengujian Hipotesis Pertama dan Kedua ... 59

b. Hipotesis Ketiga ... 62

1) Pengujian Hipotesis ... 63

(18)

mengikuti PKM ... 64

2. Pengaruh Intensitas Sosialisasi terhadap minat mengikuti PKM 65 3. Pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap minat mengikuti PKM ... 66

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN ... 68

A. Kesimpulan ... 68

B. Keterbatasan Penelitian ... 69

C. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 72

(19)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Rekapitulasi Mahasiswa FKIP ... 23 Tabel 3.2 Sampel Mahasiswa Semester 3 FKIP ... 26 Tabel 3.3 Tabel skor variabel minat, pemahaman, dan intensitas sosialisasi .. 28 Tabel 3.4 Tabel Operasional IPK ... 28 Tabel 3.5 Kisi-kisi kuesioner ... 29 Tabel 3.6 Tabel hasil perhitungan pengujian Validitas Minat mengikuti PKM 35 Tabel 3.7 Tabel hasil pengujian validitas variabel pemahaman mengikuti PKM 36 Tabel 3.8 Tabel hasil pengujian validitas variabel pemahaman mengikuti PKM 37 Tabel 3.9 Tabel hasil pengujian validitas variabel Intensitas Sosialisasi mengikuti

PKM... 39 Tabel 3.10 Tabel Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas ... 40 Tabel 3.11 Tabel Rangkuman Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian 41 Tabel 3.12 Kriteria Koefisien Korelasi ... 44 Tabel 4.1 Tabel Distribusi Responden menurut Variabel Minat

Mengikuti PKM ... 48 Tabel 4.2 Tabel Distribusi Responden Menurut Variabel Pemahaman ... 50 Tabel 4.3 Tabel Distribusi Responden Menurut Variabel Intensitas Sosialisasi 51 Tabel 4.4 Tabel Distribusi Responden Menurut Variabel IPK ... 52 Tabel 4.5 Tabel rangkuman Pengujian Normalitas Masing-masing Variabel Penelitian

(20)

Tabel 4.6 Tabel Rangkuman hasil pengujian linieritas masing-masing variabel penelitian ... 55 Tabel 4.7 Tabel kontingensi pengaruh pemahaman tentang PKM terhadap minat

mengikuti PKM ... 57 Tabel 4.8 Tabel hasil Analisis Chi Square pengaruh pemahaman tentang PKM

terhadap minat mengikuti PKM ... 58 Tabel 4.9 Tabel kontingensi Intensitas Sosialisasi terhadap Minat

mengikuti PKM ... 59 Tabel 4.10 Tabel Hasil analisis Chi Square Pengaruh Intensitas sosialisasi terhadap

Minat mengikuti PKM ... 60 Tabel 4.11 Tabel kontingensi pengaruh IPK terhadap Minat mengikuti PKM 62 Tabel 4.12 Tabel hasil analisis Chi Square Pengaruh IPK terhadap Minat Mengikuti

(21)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN ... 75

A. Kuesioner Penelitian ... 78

B. Lembar Jawab Penelitian ... 81

LAMPIRAN 2. PERHITUNGAN DESKRIPTIF ... 82

LAMPIRAN 3. DATA RESPONDEN ... 84

A. Data Responden Variabel Minat Mengikuti PKM ... 84

B. Data Respoden Variabel Pemahaman tentang PKM ... 94

C. Data Responden Variabel Intensitas Sosialisasi ... 102

D. Data Responden Variabel Indeks Prestasi Kumulatif .... 113

LAMPIIRAN 4 . TABEL PENGHITUNGAN SKALA ... 120

LMAPIRAN 5. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ... 123

A. Validitas Minat Mengikuti PKM ... 123

B. Validitas Pemahaman tentang PKM ... 125

C. Validitas Intensitas Sosialisasi ... 129

D. Reliabilitas Minat Mengikuti PKM ... 130

E. Reliabilitas Pemahaman tentang PKM ... 131

F. Reliabilitas Intensitas Sosialisasi ... 132

LAMPIRAN 6 . PENGUJIAN NORMALITAS DAN LINIERITAS ... 133

A. Uji Normalitas Minat Mengikuti PKM ... 133

B. Uji Normalitas Pemahaman tentang PKM ... 133

(22)

D. Uji Lineritas Pemahaman tentang PKM dengan

Minat Mengikuti PKM ... 135 E. Uji Lineritas Intensitas Sosialisasi dengan Minat

Mengikuti PKM ... 136 LAMPIRAN 7. PERHITUNGAN DESKRIPTIF CHI SQUARE ... 137 LAMPIRAN 8. HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS ...

A. Pengujian Chi Square Minat Mengikuti PKM dengan

Pemahaman ... 139 B. Pengujian Chi Square Minat Mengikuti PKM dengan

Intensitas Sosialisasi ... 140 C. Pengujian Chi Square Minat Mengikuti PKM dengan Indeks

(23)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

(24)

Mahasiswa saat ini lebih disibukkan dengan kegiatan akademik saja dan kegiatan-kegiatan yang bersifat individualis di luar kampus. Sangat disayangkan jika rutinitas rekan-rekan mahasiswa hanya dilewatkan dengan kegiatan akademik tanpa dibarengi kegiatan penelitian dan pengabdian. Menjadi mahasiswa kreatif memang tidak harus melalui PKM, namun saat mahasiswa tidak punya ajang melatih kreativitasnya secara mandiri, apakah perguruan tinggi tidak akan menghasilkan lulusan yang kreatif? Pertanyaan yang tidak mudah dijawab karena proses belajar-mengajar bersifat multi-aspek atau dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya mutu dosen, motivasi mahasiswa, kurikulum beserta metode mengajarnya, daya dukung sarana dan prasarana pembelajaran. Jadi rendahnya minat mengikuti PKM mungkin merupakan kesalahan atau tanggung jawab kolektif.

(25)

Sosialisasi di kampus kurang, sehingga banyak mahasiswa yang tidak tahu mengenai program ini. Dengan adanya beberapa jenis PKM dari dikti, mahasiswa seharusnya dapat menuangkan ide-ide mereka dan mendapatkan program hibah dari dikti serta nilai plus untuk mata kuliah softskill mereka. Akan tetapi program PKM ini mahasiswa masih mendapatkan kendala untuk mencari pembimbingnya. Semestinya dosen-dosen yang dapat menjadi pembimbing dapat mensosialisasikan dikelas yang mereka masuki. Akan tetapi bukan hanya itu saja permasalahnya, PKM yang sekarang diadakan lebih terkesan dipaksakan untuk setiap mahasiswa yang mendapatkan beasiswa.

(26)

Pengaruh Pemahaman Tentang PKM, Intensitas Sosialisasi dan Indeks Prestasi Kumulatif terhadap minat mahasiswa mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasikan masalah-masalahnya sebagai berikut :

1. Kurangnya pemahaman mahasiswa tentang bagaimana cara mengikuti PKM dan apa saja macamnya.

2. Kurangnya sosialisasi dari pihak kampus.

3. Tingkat prestasi akademik yang dilihat dari IPK mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti PKM

C. Batasan Masalah

Penelitian ini membatas masalah mengenai pemahaman mahasiswa tentang PKM, Intensitas Sosialisasi dan Indeks Prestasi Kumulatif.

D. Rumusan masalah

1. Apakah pemahaman tentang PKM mempengaruhi minat mengikuti PKM?

2. Apakah intensitas sosialisasi mengikuti PKM mempengaruhi minat mengikuti PKM?

(27)

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah pemahaman tentang PKM mempengaruhi minat mengikuti PKM.

2. Untuk mengetahui apakah Indeks Prestasi Kumulatif mempengaruhi minat mengikuti PKM.

3. Untuk mengetahui apakah intensitas sosialisasi PKM mempengaruhi minat mengikuti PKM.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi universitas dalam menyelenggarakan PKM agar lebih baik.

2. Bagi Fakultas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja fakultas dalam penginformasian PKM agar lebih efektif.

3. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan para mahasiswa bisa mengetahui seberapa besar teman-teman mahasiswa mempunyai minat mengikuti PKM.

4. Bagi Penulis

(28)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Pengertian Minat Mengikuti PKM

Minat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan (Kamisa,1997 : 370).Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan menuju ke sesuatu yang telah menarik minatnya. (Gunarso, 1995 : 68). Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih (Hurlock, 1995 : 144).

Saran berikut ini akan sangat membantu dalam mengembangkan minat sementara maupun minat permanen :

a. Pembimbing atau pendidik harus menunjukkan antusias yang tulus untuk menyukseskan kursus dan kegiatan pendidikan lain.

b. Peserta didik harus diberi kesempatan untuk mengetahui secara jelas melalui jalan pikirannya sendiri tentang subyek yang dipelajari, kegiatan yang dilakukan akan membantu mereka secara pribadi dalam kehidupan sehari-hari atau membantu masyarakat secara keseluruhan. c. Peserta didik harus memperoleh pengetahuan pokok yang

berhubungan dengan topik yang dipelajari dan harus mempunyai pengertian yang jelas mengenai hubungan antara topik dengan pengetahuan utama tersebut.

(29)

Minat terbagi menjadi 3 aspek, yaitu: (Hurlock, 1995 : 117) a. Aspek Kognitif

Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di rumah, sekolah dan masyarakat serta dan berbagai jenis media massa.

b. Aspek Afektif

Konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting yaitu orang tua, guru dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu.

c. Aspek Psikomotor

Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat. Namun kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan keunggulan meningkat meskipun ini semua berjalan lambat.

2. Macam minat

Minat dibedakan menjadi 2 yaitu: (Witherington, 1999 : 26) a. Minat primitif

Menurut Nursalam (2003), minat seseorang dapat digolongkan menjadi:

a. Rendah

Jika seseorang tidak menginginkan obyek minat b. Sedang

Jika seseorang menginginkan obyek minat akan tetapi tidak dalam waktu segera.

c. Tinggi

(30)

Apabila dikaitkan dengan PKM, maka minat yang dimaksud adalah keinginan/kehendak dalam diri seseorang untuk mengikuti suatu kegiatan PKM .

PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) merupakan salah satu upaya yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS) Ditjen Dikti untuk meningkatkan mutu peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan meyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta memperkaya budaya nasional. Sehingga yang dimaksud dengan minat mengikuti PKM dalam penelitian ini adalah keinginan/kehendak dalam diri seseorang untuk mengikuti kegiatan-kegiatan PKM, antara lain: PKM-Penelitian (PKM-P), PKM-Kewirausahaan (PKM-K), PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T), dan PKM-Penulisan Ilmiah (PKM-I).

4. Kondisi yang mempengaruhi minat

Beberapa kondisi yang mempengaruhi minat menurut Nursalam (2003):

a. Status ekonomi

(31)

b. Pendidikan

Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek yang dilakukan. Seperti yang dikutip

Notoatmojo, 1997 dari L.W. Green mengatakan bahwa “Jika

ada seseorang yang mempunyai pengetahuan yang baik, maka ia mencari pelayanan yang lebih kompeten atau lebih aman

baginya”. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai

pelayanan kesehatan akan mempengaruhi pemanfaatan fasilitas pelayanan yang ada sehingga berpengaruh pada kondisi kesehatan mereka.

c. Tempat tinggal

Dimana orang tinggal banyak dipengaruhi oleh keinginan yang biasa mereka penuhi pada kehidupan sebelumnya masih dapat dilakukan atau tidak.

Sedangkan Yuwono (2001 : 40) mengemukakan minat seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor:

a. Kondisi pekerjaan

Tempat kerja yang memiliki suasana yang menyenangkan dengan didukung oleh kerja sama yang profesional, saling bantu dapat meningkatkan produksi.

b. Sistem pendukung

Dalam bekerja sangat diperlukan sistem pendukung yang memadai bagi para pekerjanya sehingga diperoleh hasil produksi yang maksimal, misalnya fasilitas kendaraan, perlengkapan pekerjaan yang memadai, kesempatan promosi, kenaikan pangkat/kedudukan.

c. Pribadi pekerja

Semangat kerja, pandangan pekerja terhadap pekerjaannya, kebanggan memakai atribut bekerja, sikap terhadap pekerjaannya.

Apabila dikaitkan dengan PKM, maka faktor-faktor yang mempengaruhi minat mengikuti PKM diduga antara lain:

(32)

d. Indeks Prestasi Kumulatif e. Intensitas sosialisasi

5. Cara menimbulkan minat

Menurut Effendi dan Praja (http://creasoft.files.wordpress.com/ 2008/04/2minat.pdf) minat dapat ditimbulkan dengan cara :

a. Membangkitkan suatu kebutuhan.

b. Menghubungkan dengan pengalaman yang lampau.

c. Memberikan kesempatan untuk mendapat hasil yang lebih baik

B. Pemahaman

Pemahaman dalam bahasa Inggris yaitu understanding yang berarti proses psikologis yang berkaitan dengan suatu objek abstrak atau fisik, seperti orang, situasi, atau pesan dimana orang dapat berpikir tentang hal ini dan menggunakan konsep-konsep untuk mengerti dan memahami suatu objek abstrak atau fisik (http://en.wikipedia.org/wiki/Understanding). Sementara, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:998) pemahaman adalah proses, pembuatan memahami atau memahamkan.

Menurut kamus psikologi kata pemahaman berasal dari kata

insight” yang mempunyai arti wawasan, pengertian pengetahuan yang

(33)

Memahami bukan hanya sekedar mengetahui. Memahami lebih kepada bagaimana seseorang itu bisa mencerna dengan baik suatu pengetahuan yang sudah ia peroleh. Sehingga dia bisa menjelaskan pengetahuan tersebut dengan jelas apabila ada yang bertanya kepadanya. Untuk memiliki pemahaman tersebut, kita perlu sebuah proses. Orang akan sungguh-sungguh paham apabila proses yang dia lalui untuk menuju paham itu berjalan dengan baik, sehingga pemahaman dapat tercapai. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman adalah suatu pengetahuan yang sangat mendalam yang didapat melalui sebuah proses, di mana proses tersebut merupakan kunci utama dari sebuah pemahaman.

(34)

Untuk mengikuti PKM ini tentunya mahasiswa harus memahami tentang PKM itu sendiri. Pemahaman terhadap PKM berarti mahasiswa mengetahui betul apa itu PKM, mengetahui jenis-jenis PKM, mengetahui kriteria program PKM, mengetahui karakteristik umum setiap bidang PKM, mengetahui manfaat mengikuti PKM, mengetahui tahapan proses kegiatan PKM, mengetahui syarat-syarat apa yang harus dipenuhi untuk mengkuti PKM, dan mengetahui bagaimana menyusun proposal PKM. Dan untuk mengetahui itu semua tentunya mahasiswa memerlukan sebuah proses untuk memahami PKM.

C. Indeks Prestasi Kumulatif

Salah satu hal yang menentukan hasil dari Indeks Pretasi kumulatif yaitu prestasi belajar merupakan hal yang tidak terlepas dari kegiatan belajar, karena belajar adalah proses dan prestasi adalah hasil dari belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu

1. Faktor Internal yaitu keadaan atau kondisi jasmani dari dan rohani mahasiswa.

a) Aspek psikologis yaitu terdiri dari

1) Intelegensi Siswa diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangn atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat (Reber, 1988).

(35)

barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negative.

3) Bakat siswa. Secara umum bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (Chaplin, 1782; Reber, 1988).

4) Minat siswa. Minat berarti cenderung dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat yang dipahami dan dipakai orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu.

5) Motivasi siswa. Motivasi intrinsik yaitu hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang dating dari luar individu siswa juga yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.

2. Faktor eksternal yaitu kondisi lingkungan di sekitar siswa.

(36)

b. Lingkungan nonsosial yaitu seperti gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Factor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

3. Faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan oleh siswa/mahasiswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran ( Muhibbin, 2002: 132)

Berkaitan dengan perkembangan akademik mahasiswa yang dlihat dari betbagai faktor yang mempengaruhinya, peneliti menggunakan istilah Indeks Prestasi (IP) , karena diperguruan tinggi maka prestasi akademiknya diukur denga IPK. Semakin tinggi IPK tentunya secara akademik mahasiswa tersebut mempunyai kompetensi akademik yang bagus. menurut Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma adalah tingkat keberhasilan belajar mahasiswa yang dinyatakan dengan bilangan yang dituliskan sampai dengan dua angka di bawah koma.

(37)

D. Intensitas Sosialisasi

1. Pengertian Intensitas

Kata intensitas berasal dari Bahasa Inggris yaitu intense yang berarti semangat, giat (John M. Echols, 1993: 326).

Menurut Nurkholif Hazim (t.t: 191), bahwa: “Intensitas adalah

kebulatan tenaga yang dikerahkan untuk suatu usaha”. Jadi intensitas

secara sederhana dapat dirumuskan sebagai usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan penuh semangat untuk mencapai tujuan.

Seseorang yang belajar dengan semangat yang tinggi, maka akan menunjukan hasil yang baik, sebagaimana pendapat Sadirman A.M.(1996: 85), yang menyatakan bahwa intensitas belajar siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian tujuan belajarnya yakni meningkatkan prestasinya.

(38)

Intensitas merupakan realitas dari motivasi dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan yaitu peningkatan prestasi, sebab seseorang melakukan usaha dengan penuh semangat karena adanya motivasi sebagai pendorong pencapaian prestasi.

Berasal dari bahasa lain yaitu intentio yang berarti kekuatan, keadaan tingkatan atau ukuran suatu stimuli pada suatu obyek sehingga mempengaruhi persepsi. Stimuli yang kurang intens, misalnya karena suara lemah atau gambar kabur, cenderung terasa biasa karena dampak sensorisnya kurang.

2. Pengertian Sosialisasi

Sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.

Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli:

a. Charlotte Buhler

(39)

b. Peter Berger

Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.

c. Paul B. Horton

Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.

d. Soerjono Soekanto

Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.

(http://kumpulanistilah.blogspot.com/2011/01/pengertian-sosialisasi.html)

3. Pengertian Intensitas Sosialisasi

(40)

B. Kajian Penelitian yang Relevan

1. Penelitian Erlina Yoshefa tentang minat mahasiswa jurusan akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, IPK, dan Pekerjaan Orangtua menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan minat mahasiswa jurusan akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, IPK, dan pekerjaan orangtua.

2. Penelitian Veronika Maya Krestina Prastianti tentang hubungan jenis kelamin, persepsi mahasiswa tentang profesi guru dan status sosial ekonomi orang tua dengan minat mahasiswa menjadi guru menunjukkan tidak ada hubungan jenis kelamin dengan minat mahasiswa menjadi guru.

C. Kerangka Berpikir

1. Minat mengikuti PKM Mahasiswa FKIP USD ditinjau dari

pemahaman tentang PKM.

(41)

tentang PKM itu sendiri. Pemahaman terhadap PKM berarti mahasiswa mengetahui betul apa itu PKM, mengetahui jenis-jenis PKM, mengetahui kriteria program PKM, mengetahui karakteristik umum setiap bidang PKM, mengetahui manfaat mengikuti PKM, mengetahui tahapan proses kegiatan PKM, mengetahui syarat-syarat apa yang harus dipenuhi untuk mengkuti PKM, dan mengetahui bagaimana menyusun proposal PKM. Dan untuk mengetahui itu semua tentunya mahasiswa memerlukan sebuah proses untuk memahami PKM. Mahasiswa yang belum paham mengenai PKM diduga minat untuk mengikuti PKM cenderung rendah. Sebaliknya mahasiswa yang paham akan PKM dan memiliki minat yang tinggi, diduga minat untuk mengikuti PKM cenderung lebih tinggi karena telah menjalani dan mendapatkan pengalaman dalam mengikuti PKM serta peluang lebih banyak.

2. Minat mengikuti PKM Mahasiswa FKIP USD ditinjau dari

Intensitas Sosialisasi.

Intensitas merupakan realitas dari motivasi dalam rangka mencapai

tujuan yang diharapkan yaitu peningkatan prestasi, sebab seseorang

melakukan usaha dengan penuh semangat karena adanya motivasi sebagai

pendorong pencapaian prestasi. Berasal dari bahasa lain yaitu intentio yang

berarti kekuatan, keadaan tingkatan atau ukuran suatu stimuli pada suatu

obyek sehingga mempengaruhi persepsi. Stimuli yang kurang intens,

misalnya karena suara lemah atau gambar kabur, cenderung terasa biasa

(42)

proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu

generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Jadi

adanya minat mahasiswa mengikuti PKM itu mempengaruhi seberapa

diadakannya intensitas sosialisasi PKM itu dilakukan.

3. Minat mengikuti PKM Mahasiswa FKIP USD ditinjau dari Indeks

Prestasi Kumulatif

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak terlepas dari kegiatan belajar, karena belajar adalah proses dan prestasi adalah hasil dari belajar. Berkaitan dengan perkembangan akademik mahasiswa, peneliti menggunakan istilah Indeks Prestasi (IP) ,menurut Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma adalah tingkat keberhasilan belajar mahasiswa yang dinyatakan dengan bilangan yang dituliskan sampai dengan dua angka di bawah koma.

(43)

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berfikir, maka peneliti dapat mengajukan hipotesis sebagi berikut:

1. Ada pengaruh positif minat mahasiswa FKIP untuk mengikuti PKM terhadap pemahaman tentang PKM.

2. Ada pengaruh positif minat mahasiswa FKIP untuk mengikuti PKM terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).

(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemahaman, IPK, dan Intensitas Sosialisasi tentang PKM terhadap minat mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma mengikuti PKM. Sehingga, kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini hanya berlaku pada mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma saja.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kampus FKIP Universitas Sanata Dharma. 2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek yang diteliti adalah mahasiswa semester tiga angkatan 2011 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Obyek Penelitian

a. Pemahaman mahasiswa tentang PKM b. Indeks Prestasi Kumulatif

(45)

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut Zuriah (2006:116) populasi adalah suatu data yang menjadi perhatian penelitian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswsa FKIP Universitas Sanata Dharma yang meliputi sepuluh program studi yaitu Pendidikan Sejarah, Pendidikan Matematika, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Fisika, Bimbingan dan Konseling, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Pendidikan Biologi, dan Pendidikan Bahasa Inggris. Populasi dalam penelitian ini bersifat heterogen, sehingga perlu ditetapkan sampelnya atau batas-batasnya.

Tabel 3.1.

Rekapitulasi Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

No. Program Studi Jumlah Keterangan

1 Pendidikan Sejarah 233 Kampus Mrican

2 Pendidikan Matematika 553 Kampus Paingan

3 Pendidikan Guru Sekolah Dasar 1138 Kampus Mrican

4 Pendidikan Fisika 272 Kampus Paingan

5

Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan

Ekonomi 225 Kampus Mrican

6

Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan

Akuntansi 379 Kampus Mrican

7

Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia

& Daerah 495 Kampus Mrican

8 Pendidikan Biologi 236 Kampus Paingan

9 Pendidikan Bahasa Inggris 911 Kampus Mrican

10 Bimbingan dan Konseling 396 Kampus Paingan

Total Mahasiswa 4838

* tidak termasuk Ilmu Pendidikan Agama Khatolik

(46)

2. Sampel

a. Ukuran Sampel

Sampel penelitian ini diambil dari mahasiswa FKIP yang berjumlah 4.838 mahasiswa. Ukuran sampel penelitian ini ditentukan dengan menggunakn rumus Stephen Isaac (1982 :192) dalam Soffian (2012:174), sebagai berikut:

(Sumber: Stephen Isaac: 1982 :192-193) S = Jumlah sampel

N= Jumlah populasi P= Proporsi populasi (0,5) d= Tingkat ketelitian (0,05)

Nilai tabel (3,84)

355,916531

(47)

dibulatkan ke atas b. Teknik Pengambilan Sampel Penelitian

Berdasarkan ukuran sampel di atas diketahui sampel penelitian ini adalah 392 mahasiswa FKIP. Sampel penelitian ini diambil dari mahasiswa FKIP semester III yang berjumlah 964 mahasiswa dengan alasan bahwa mahasiswa semester III dianggap sudah mampu beradaptasi dengan aktivitas kampus. Selanjutnya, pengambilan sampel ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya mahasiswa semester III pada tiap-tiap program studi FKIP yaitu 40,66 % yang berasal (392/964)%. Jadi, sampel dari masing-masing program studi di semester III diambil secara proposional, yaitu 40,66%. Berikut tabel ukuran sampel :

Tabel. 3.2. Ukuran Sampel

(Mahasiswa FKIP Semester III Universitas Sanata Dharma)

No. Program Studi Jumlah Sampel

Pendidikan Ekonomi 42 17,0772 17

6

Pendidikan Ekonomi BKK

Pendidikan Akuntansi 66 26,8356 27

(48)

Sampel penelitian ini diambil secara eksidental yang berarti data diambil berdasarkan kemudahaan untuk menjangkaunya. Dengan demikian teknik pengambilan sampel adalah kombinasi dari purposive sampling dan accidental sampling.

E. Variabel dan Pengukurannya

1. Adapun operasionalisasi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Variabel Dependen atau Terikat

Menurut Sekaran (2003:88) variabel dependen adalah variabel yang menjadi fokus utama penelitian. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Minat mahasiswa mengikuti PKM. Minat merupakan indikator seseorang mengikuti sebuah aktivitas.

b. Variabel Independen atau Bebas

Menurut (FX.Muhadi:24) variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, atau prediktor. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya dependen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pemahaman mahasiswa tentang PKM, IPK, dan intensitas sosialiasasi.

2. Pengukuran Variabel

(49)

terhadap suatu obyek karena relatif mudah dan mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi. Kuesioner mencakup 2 pernyataan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif.

Untuk mengukur minat, pemahaman, intensitas sosial , masing-masing pernyataan menyajikan empat alternatif jawaban, yaitu:

a. Pernyataan Positif

1) Sangat Setuju (SS) : skor 4

2) Setuju (S) : skor 3

3) Tidak Setuju (TS) : skor 2 4) Sangat Tidak Setuju (STS) : skor 1 b. Pernyataan Negatif

1) Sangat Setuju (SS) : skor 4

2) Setuju (S) : skor 3

3) Tidak Setuju (TS) : skor 2 4) Sangat Tidak Setuju (STS) : skor 1 Untuk mengukur variable IPK dengan skala pedoman :

(50)

a. Pengukuran Variabel Minat, Pemahaman dan Intensitas

Sosialisasi

Tabel 3.3.

Skor Variabel Minat, Pemahaman, Intensitas Sosialisasi

Jawaban Pernyataan

Positif Negatif

Sangat setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak setuju 2 3

Sangat tidak setuju 1 4

b. Variabel Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

Tabel 3.4. Operasional IPK

IPK Skor Keterangan

3,51-4,00 4 Sangat Baik

2,76-3,50 3 Baik

2,00 – 2,75 2 Cukup

< 2,00 1 Kurang

F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data Non-Tes yaitu kuesioner tertutup. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, tau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi, 1989:124) Responden yang mengisi kuesioner ini adalah mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Semester Tiga (III).

G. Instrumen Penelitian

(51)

1. Kuesioner

(52)
(53)
(54)

Pernyataan dibuat dengan singkat, jelas dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Daftar pernyataan dengan menggunakan skala Likkert yang berbentuk pernyataan positif dan negatif.

c. Membuat skoring

Untuk minat, pemahaman, dan intensitas sosialisasi masing-masing pernyataan menyajikan empat alternatif jawaban, yaitu: Pernyataan positif, dengan pilihan jawaban dan skor yaitu:

1) Sangat Setuju (SS) : skor 4

2) Setuju (S) : skor 3

3) Tidak Setuju (TS) : skor 2 4) Sangat Tidak Setuju (STS) : skor 1

Pernyataan negatif, dengan pilihan jawaban dan skor yaitu: 1) Sangat Setuju (SS) : skor 1

2) Setuju (S) : skor 2

3) Tidak Setuju (TS) : skor 3 4) Sangat Tidak Setuju (STS) : skor 4

Untuk variable IPK masing-masing mempunyai skor yaitu :

1) < 2 = skor 1

(55)

H. Pengujian Kuesioner

1. Uji Validitas

Validitas atau kesahihan adalah kemampuan suatu instrumen untuk mengungkap sesuatu menjadi sasaran pokok pengamatan yang dilakukan oleh instrumen tersebut. Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian (Sugiyono,2010:363). Untuk menguji kesahihan butir dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor/butir dengan skor total.

Rumus korelasi yang dapat digunakan untuk menghitung validitas instrumen adalah rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson (Suharsimi Arikunto, 1997:146) yaitu:

= Keterangan:

= koefisien korelasi skor item dengan skor total N = jumlah item pertanyaan

X = skor dari masing-masing item Y = skor total dari seluruh item.

Untuk menentukan instrumen valid atau tidak menggunakan

(56)

a. Jika r-hitung > r-tabel dengan taraf signifikansi 0.05, maka instrumen

tersebut valid

b. Jika r-hitung >r-tabel dengan taraf signifikansi 0.05, maka instrumen

tersebut tidak valid

Untuk mempermudah perhitungan, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 17.0 For Windows. Pelaksanaan analisis uji coba validitas ini diberikan kepada mahasiswa semester III FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan jumlah data (n) sebanyak 392 responden . Dari hasil uji coba tersebut diketahui derajat kebebasan sebesar 390 (dk = 392 – 2 = 390) dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan r- tabel sebesar 0.099.

Hasil pengujian validitas dari setiap item pertanyaan disajikan sebagai berikut:

a. Pengujian Validitas Variabel Minat Mengikuti PKM

(57)

Tabel 3.6.

Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Minat Mengikuti

PKM

(Lampiran 5, hal 123; Uji Validitas)

No.Item

r hitung r tabel Keterangan

1 0.343 0.099 Valid

2 0.552 0.099 Valid

3 0.574 0.099 Valid

4 0.341 0.099 Valid

5 0.472 0.099 Valid

6 0.513 0.099 Valid

7 0.445 0.099 Valid

8 0.477 0.099 Valid

9 0.524 0.099 Valid

10 0.410 0.099 Valid

11 0.494 0.099 Valid

12 0.423 0.099 Valid

13 0.599 0.099 Valid

14 0.576 0.099 Valid

15 0.496 0.099 Valid

(58)

b. Pengujian Validitas Variabel Pemahaman PKM

(59)
(60)

Dari hasil analisis tersebut terlihat semua item valid sehinga dapat dipakai semua.

c. Pengujian Validitas Variabel Intensitas Sosialisasi PKM

Data tentang intensitas sosialisasi PKM diungkapkan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 8 item dan setiap item mempunyai empat alternatif jawaban. Dari kedelapan butir variabel intensitas sosialisasi PKM masing-masing mempunyai r- hitung lebih besar dari rtabel yaitu 0.099 (dengan taraf signifikansi 5%, dengan dk = n – 2) maka r-hitung lebih besar dari pada r-tabel, sehingga delapan item pertanyaan dikatakan valid. Adapun rangkuman dari pengujian validitas adalah sebagai berikut:

14 0,655 0,099 Valid

15 0,645 0,099 Valid

16 0,654 0,099 Valid

17 0,678 0,099 Valid

18 0,514 0,099 Valid

20 0,631 0,099 Valid

21 0,459 0,099 Valid

24 0,466 0,099 Valid

26 0,684 0,099 Valid

27 0,681 0,099 Valid

(61)

Tabel 3.9

Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Intensitas

Sosialisasi PKM

(Lampiran 5, Hal 129 ; Uji Validitas)

Dari hasil analisis tersebut terlihat semua item valid sehinga dapat dipakai semua.

2. Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengunpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menguji reliabilitas digunakan koefisien Alpha dari Cronbach. Untuk mempermudah pengujian validitas dan reliabilitas peneliti menggunakan bantuan program SPSS 17.0 For Windows. Reabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup

No.Item r hitung r tabel Keterangan

1 0.723 0.099 Valid

2 0.729 0.099 Valid

3 0.735 0.099 Valid

4 0.752 0.099 Valid

5 0.744 0.099 Valid

6 0.742 0.099 Valid

7 0.745 0.099 Valid

(62)

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menguji reliabilitas digunakan rumus Alpha (Suharsinmi Arikunto, 2005:180)

Keterangan:

= reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau soal = jumlah varians butir

= varians total

Tabel 3.10.

Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas

Nilai Reliabilitas Kriteria

0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

< 0,20 Sangat rendah

Untuk menentukan instrumen reliabel atau tidak menggunakan pedoman sebagai berikut :

a. Jika r-hitung > r-tabel, dengan taraf signifikansi 5% maka instrumen dikatakan reliabel.

(63)

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach-Alpha dan dikerjakan dengan komputer program SPSS 17.0

For Windows. Dengan jumlah data (n) sebanyak 392 responden dengan dk = n – 2 (dk = 392 – 2 = 390) menunjukkan r-tabel sebesar 0.099. Tabel

ringkasan hasil pengujian reliabilitas instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut: (Lampiran 5 , Hal 131 ; Uji Reliabilitas)

a. Pengujian Reliabilitas Variabel Minat Mengikuti PKM

Hasil pengujian pada variabel minat mengikuti PKM nilai Alpha

Cronbach’s sebesar 0.859. Hasil analisa menunjukkan bahwa item-item pertanyaan yang diuji reliabel atau handal. Mengingat nilai

koefisien berada pada taraf 0,71 – 0,90 maka dapat dikatakan bahwa

pertanyaan dalam kuesioner variabel minat mengikuti PKM ini

mempunyai reliabilitas yang tinggi.

b. Pengujian Reliabilitas Variabel Pemahaman PKM

(64)

pertanyaan yang diuji reliabel atau handal. Mengingat nilai koefisien

berada pada taraf 0,71 – 0,90 maka dapat dikatakan bahwa pertanyaan dalam kuesioner variabel pemahaman PKM ini

mempunyai reliabilitas yang tinggi.

c. Pengujian Reliabilitas Variabel Intensitas Sosialisasi PKM

Hasil pengujian pada variabel intensitas sosialisasi PKM nilai

Cronbach's Alpha sebesar 0.924. Hasil analisa menunjukkan bahwa

item-item pertanyaan yang diuji reliabel atau handal. Mengingat

nilai koefisien berada pada taraf 0,91 – 1,00 maka dapat dikatakan

bahwa pertanyaan dalam kuesioner variabel intensitas sosialisasi PKM ini mempunyai reliabilitas yang sangat tinggi.

I. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

(65)

a. Pengujian Hipotesis

1) Hipotesis Pertama, Hipotesis Kedua, dan Hipotesis Ketiga a) Rumusan Hipotesis Pertama

= Tidak ada pengaruh positif pemahaman PKM terhadap minat mengikuti PKM (Y).

= Ada pengaruh positif pemahaman PKM terhadap minat mengikuti PKM (Y).

b) Rumusan Hipotesis Kedua

= Tidak ada pengaruh positif intensitas sosialisasi PKM terhadap minat mengikuti PKM (Y).

= Ada pengaruh positif intensitas sosialisasi PKM terhadap minat mengikuti PKM (Y).

c) Rumusan Hipotesis Ketiga

= Tidak ada pengaruh posotif IPK terhadap minat mengikuti PKM (Y).

= Ada pengaruh posotif IPK terhadap minat mengikuti PKM (Y)

(66)

2) Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis menggunakan persamaan garis Regresi Linier Berganda dengan melibatkan tiga variabel, rumusnya sebagai berikut:

Keterangan:

Y = variabel terikat (variabel yang diduga) X1 dan X2 = variabel bebas I dan II

a = intercep atau konstanta b1 dan b2 = koefisien regresi

(Iqbal Hasan, 2002:117)

1) Mencari Koefisien Korelasi antara X1 dan X2 terhadap Y

Dimana:

RY1.2 = koefisien korelasi linier berganda 3 variabel

rY1 = koefisien variabel Y dan X1

rY2 = koefisien variabel Y dan X2

r12 = koefisien variabel X1 dan X2

(Iqbal Hasan, 2002:108)

Berikut ini adalah tabel interpretastasi nilai koefisien korelasi beserta makna nilai tersebut:

Tabel 3.12.

Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi

Nilai Makna

0,00 – 0,19 Sangat rendah / sangat lemah 0,20 – 0,39 Rendah / lemah

0,40 – 0,59 Sedang 0,60 – 0,79 Tinggi / kuat

(67)

2) Pengujian Siginifikansi Koefisien Korelasi Parsial

a) Koefisien korelasi parsial antara Y dan X1, apabila X2 konstan.

Rumusnya:

(Iqbal Hasan, 2002:109)

b) Koefisien korelasi parsial antara Y dan X1, apabila X1 konstan.

Rumusnya:

(Iqbal Hasan, 2002:109) 3) Pengujian Koefisien Determinasi Parsial

a) Koefisien determinasi parsial antara X1 terhadap Y, jika X2

konstan. Rumusnya:

Iqbal Hasan (dalam Ana, 2012:51)

b) Koefisien determinasi parsial antara X2 terhadap Y, jika X1

konstan. Rumusnya:

(68)

b. Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga diuji menggunakan One Way Anova atau Anova. Menurut Nanang (2010:196) Aanova merupakan sebuah alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif k sampel bila datanya berada pada skal interval atau rasio. Anova termasuk didalam kelompok statistik parametris.

1) Rumusan hipotesis

H0: Tidak ada pengaruh IPK terhadap minat mengikuti PKM.

H1: Ada pengaruh IPK terhadap minat mengikuti PKM.

2) Pengujian hipotesis

Dengan rumus sebagai berikut (Nanang, 2010:200):

a) Menentukan jumlah kuadrat antar kelompok (Sum of Square Between; SSBet):

(69)

c) Menghitung jumlah kuadrat dalam kelompok (Sum of Square Within; SSWit):

d) Menentukan derajat kebebasan atau dk (degree of freedom atau df). Ada tiga dk yang harus dihitung, yaitu:

(70)

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3-7 Desember 2012 di kampus Mrican, Paingan Universitas Sanata Dharma. Jumlah responden dengan sampel 392. Untuk mengantisipasi adanya cacat dalam pengisian kuesioner maka kuesioner saya lebihkan. Dari keseluruhan jumlah responden tersebut telah mengisi kuesioner lengkap. Maka saya ambil data sesuai sampel sebanyak 392. Berikut ini disajikan tabel deskripsi :

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Responden Penelitian

a. Minat Mengikuti PKM

Berikut ini disajikan tabel berdistribusi Responden menurut Varibel Minat mengikuti PKM dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.1.

Distribusi Responden Menurut Variabel Minat Mengikuti PKM

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Rendah 5 1.3 1.3 1.3

Rendah 39 9.9 9.9 11.2

Cukup 283 72.2 72.2 83.4

Tinggi 49 12.5 12.5 95.9

Sangat Tinggi 16 4.1 4.1 100.0

Total 392 100.0 100.0

(71)

sehingga berturut-turut yang 49 responden atau 12,5% mempunyai minat dalam kategori tinggi, 39 responden atau 9,9% mempunyai minat kategori rendah, 16 responden atau 4,1% mempunyai minat kategori sangat tinggi dan 5 responden atau 1,3% mempunyai minat kategori sangat rendah. Jadi dari sampel yang saya ambil, dapat disimpulkan bahwa minat mahasiswa FKIP Sanata Dharma dalam mengikuti PKM adalah cukup yaitu dengan

prosentase 72,2%.

b. Data Pemahaman Mengikuti PKM

(72)

Tabel 4.2.

Distribusi Responden Menurut Variabel Pemahaman Mengikuti PKM

Dari tabel diatas diketahui sebagian besar responden (216 orang atau 55,1%) mempunyai pemahaman mengikuti PKM kategori cukup sehingga berturut-turut 115 responden atau 29,3% mempunyai pemahaman mengikuti PKM kategori rendah, 40 respoden atau 10,2% mempunyai pemahaman mengikuti PKM kategori sangat rendah, 17 responden atau 4,3% mempunyai pemahaman mengikuti PKM kategori tinggi dan 4 responden atau 1,0% mempunyai pemahaman mengikuti PKM kategori sangat tinggi. Jadi dari sampel yang saya ambil, dapat

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid sangat

rendah

40 10.2 10.2 10.2

Rendah 115 29.3 29.3 39.5

Cukup 216 55.1 55.1 94.6

Tinggi 17 4.3 4.3 99.0

Sangat Tinggi

4 1.0 1.0 100.0

(73)

disimpulkan bahwa pemahaman mahasiswa FKIP Sanata Dharma terhadapa PKM cukup, yaitu dengan presentase 55,1%.

c. Intensitas Sosialisasi Mengikuti PKM

Berikut ini disajikan tabel berdistribusi Responden menurut Variabel Intensitas Sosialisasi mengikuti PKM dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.3.

Distribusi Responden Menurut Variabel Intensitas Sosialisasi Mengikuti PKM

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangar rendah 13 3.3 3.3 3.3

Rendah 44 11.2 11.2 14.5

Cukup 265 67.6 67.6 82.1

Tinggi 70 17.9 17.9 100.0

Sangat Tinggi 0 0 0 0

Total 392 100.0 100.0

(74)

dilakukan oleh pihak kampus terhadap mahasiswa FKIP Sanata Dharma cukup, yaitu dengan presentase 67,6%.

d. Data Indeks Prestasi Kumulatif

Berikut ini disajikan tabel berdistribusi Responden menurut Variabel IPK mengikuti PKM dalam tabel di bawah ini :

Tabel 4.4.

Distribusi Responden Menurut Variabel IPK Mengikuti PKM

Kategori

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

< 2 Sangat Baik 9 2.3 2.3 2.3

2,00 - 2,75 Baik 60 15.3 15.3 17.6

2,76 - 3,50 Cukup 242 61.7 61.7 79.3

3,51 - 4,00 Kurang 81 20.7 20.7 100.0

Total 392 100.0 100.0

(75)

Sanata Dharma mahasiswa yang mempunyai IPK 2,76 – 3,50

(Cukup), yaitu 242 responden dengan presentase 61,7%

B. Uji Prasyarat Analisis Data

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data

setiap variabel yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak (Suharsimi Arikunto, 2002:408 ). Untuk menguji normalitas distribusi data setiap

variabel, digunakan uji One Sample Kolmogorof- Smirnov. Pengujian

normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 For Windows. Jika α hitung untuk tiap-tiap variabel penelitian ini dibawah α = 0,05,

maka distribusi data tersebut adalah tidak normal. Jika masingmasing

variabel mempunyai nilai di atas 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian berdistribusi normal.

Ftabel pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05), maka dapat dikatakan data

berdistribusi tidak normal. Sebaliknya jika nilai Fhitung < dari Ftabel, maka

dapat dikatakan data berdistribusi normal.

Berikut disajikan rangkuman hasil pengujian :

Tabel 4.5.

Rangkuman Pengujian Normalitas Masing-masing Variabel

Penelitian

No. Variabel Asmp Sig2-tailed α Kesimpulan

(76)

2. Pemahaman Mengikuti PKM

0,134 0,05 Tidak Normal

3. Intensitas Sosialisasi 0,000 0,05 Tidak Normal (Lampiran 6, hal 133 ; Uji Normalitas)

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai-nilai probabilitas (asymptotic significance) untuk distribusi dari variable minat mengikuti PKM = 0,

021, nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari nilai α= 0,05 yang berarti

distribusi data minat mengikuti PKM adalah tidak normal. Nilai probabilitas (asymptotic significance) pemahaman mengikuti PKM = 0, 134, nilai lebih besar dar nilai α = 0,05 yang berarti distribusi data pemahaman mengikuti PKM adalah normal. Nilai probabilitas (asymptotic significance) intensitas sosialisasi PKM = 0,000, nilai

tersebut lebih kecil dari nilai α = 0, 05 yang berarti distribusi data tersebut

adalah tidak normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Minat mengikuti PKM dan variabel Intensitas Sosialisasi berdistribusi data tidak normal sedangkan variabel pemahaman datanya berdistribusi normal.

2. Uji Linieritas

Pengujian linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data

masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan linier dengan variabel terikat. Pengujian dilakukan dengan uji F (Sudjana, 2005:355) rumus

(77)

Keterangan:

F = harga bilangan f untuk garis regresi

JKreg = jumlah kuadrat regresi

JKres = jumlah kudarat residu

n-k-1 = derajat kebebasan

Berdasarkan hasil perhitungan selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel

dengan taraf signifikansi 5%. Jika nilai Fhitung > dari Ftabel maka hubungan

antara variabel bebas dan variabel terikat adalah tidak linier. Sebaliknya,

Jika nilai Fhitung < dari Ftabel maka hubungan antara variabel bebas dan

variabel terikat adalah linier. Peneliti menganalisis data dengan bantuan SPSS 17.0 For Windows. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian

linieritas masing-masing variabel penelitian :

Tabel 4.6.

Rangkuman Hasil Pengujian Linieritas Masing-masing Variabel Penelitian

Variabel Fhitung Ftabel Signifikansi Kesimpulan Pemahaman tentang

(Lampiran 6, hal 135; uji Linieritas)

Tabel diatas menunjukkan bahwa hasil pengujian depeden variabel pemahaman tentang PKM (X1), didapat nilai Fhitung sebesar 1.664,

(78)

maka df1 / df2 (54 / 336) nilai Ftabel sebesar 1,386. Karena Ftabel lebih kecil

dari Fhitung, maka hubungannya tidak linier.

Untuk hasil pengujian dependent variabel intensitas sosialisasi (X2),

didapat nilai Fhitung sebesar 1,830 sedangkan pada df1 = k - 2 (24 – 2 = 22)

/ df2 = n-k (392 – 24 = 368) maka df1 / df2 (22/368) nilai sebesar 1,571. Karena Ftabel lebih kecil dari Fhitung maka hubungannya tidak linier.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara X1 dengan Y

dan X2dengan Y adalah tidak linier.

C. Pengujian Hipotesis

1. Rumusan Hipotesis

a. Rumusan Hipotesis Pertama

= Tidak ada pengaruh pemahaman PKM terhadap minat mengikuti PKM (Y).

= Ada pengaruh pemahaman PKM terhadap minat mengikuti PKM (Y).

b. Rumusan Hipotesis Kedua

= Tidak ada pengaruh intensitas sosialisasi PKM terhadap minat mengikuti PKM (Y).

= Ada pengaruh intensitas sosialisasi PKM terhadap minat mengikuti PKM (Y).

c. Rumusan Hipotesis Ketiga

(79)

= Ada pengaruh IPK terhadap minat mengikuti PKM (Y).

2. Hasil Pengujian Hipotesis

Karena data tersebut tidak berdistribusi normal dan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ridak normal maka pengujian hipotesis yang direncanakan diganti regresi linier ganda menjadi statistik non parametric yaitu uji chi square Untuk menguji hipotesis pertama digunakan analisis Chi Square. Data diolah dengan bantuan program komputer SPSS versi 17.0 for Windows, hasilnya sebagai berikut:

a. Pengujian Hipotesis Pertama

Tabel 4.7.

Tabel Kontingensi Pengaruh Pemahaman tentang PKM terhadap Minat Mengikuti PKM

(Lampiran 8 hal 139; uji Chi Square)

1) Mencari nilai fh

fh11 = (47x55)/392= 6,60; fh12 = (296x55)/392=41,53; fh13=

(49x55)/392= 6,88

fh21 = (47x293)/392= 35,13; fh22 = (296x293)/392=221,24; fh23=

(80)

fh31 = (47x44)/392= 5,28; fh32 = (296x44)/392=33,22; fh33=

(49x44)/392= 5,5

2) Hasil analisis Chi Square (x2) adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8.

Hasil Analisis Chi Square

Pengaruh Pemahaman tentang PKM terhadap Minat Mengikuti PKM

Chi-Square Tests

Pada tabel di atas diketahui hasil chi-square (x2hit) sebesar 89,064; (df) = 4

dan nilai Asymp. Sig. sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan nilai Spearman Correlation 0,392. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemahaman tentang PKM terhadap minat mengikuti PKM.

3) Menghitung Derajat Hubungan Antara Variabel Pemahaman tentang PKM dan Minat Mengikuti PKM

Contingency Coefficient .430 .000

Interval by Interval Pearson's R .391 .046 8.389 .000c Ordinal by Ordinal Spearman Correlation .392 .047 8.418 .000c

N of Valid Cases 392

(81)

Besar kecilnya pengaruh pemahaman tentang PKM terhadap minat

mengikuti PKM dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan

koefisien kontingensi C sebagai berikut (Sudjana, 2005:282):

Nilai C selanjutnya dibandingkan dengan Cmax yang bisa terjadi.

Nilai Cmax ditentukan berdasarkan perhitungan sebagai berikut:

Derajat asosiasi antara pemahaman tentang PKM dengan minat mengikuti PKM = 0,43 / 0,75 = 0,57. Jadi dapat disimpulkan bahwa derajat hubungan pemahaman tentang PKM dengan minat mengikuti PKM sedang.

b. Pengujian Hipotesis Kedua

Tabel 4.9.

Tabel Kontingensi Intensitas Sosialiasasi terhadap Minat Mengikuti PKM

Budaya Membaca

Minat Mengikuti PKM

Total

Tinggi Sedang Rendah

Fo Fh Fo Fh Fo Fh

Tinggi 15 7,3% 36 38,9% 1 5,8% 52

Sedang 38 39,7% 212 211,5% 33 31,8% 283

Rendah 2 8,0% 45 42,6% 10 6,4% 57

Total 55 55% 293 293% 44 44% 392

(82)

1) Mencari nilai fh

2) Hasil analisis Chi Square (x2) adalah sebagai berikut :

Symmetric Measures

Spearman Correlation .214 .045 4.322 .000c

Tabel 4.10.

Hasil Analisis Chi Square

Pengaruh Intensitas Sosialisasi terhadap Minat Mengikuti PKM

Chi-Square Tests

Linear-by-Linear Association 17.828 1 .000

Gambar

Tabel 4.8 Tabel hasil Analisis Chi Square pengaruh pemahaman tentang PKM
Tabel 3.1. Rekapitulasi Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Tabel. 3.2. Ukuran Sampel
Tabel 3.3. Skor Variabel Minat, Pemahaman, Intensitas Sosialisasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan bimbingan guru, siswa dapat menceritakan kembali isi teks cerita narasi tentang menjaga keselamatan bekerja di rumah dengan bahasa yang santun.. Dengan tanya jawab, siswa

Lahan yang dapat dikembangkan untuk tanaman kopi robusta adalah lahan yang sesuai dengan tanaman kopi robusta, berada pada status kawasan hutan Areal Penggunaan Lain (APL) dan

Pada sisi barat dan selatan ada pagar keliling yang di beberapa tempat telah berubah (dibobol) guna masuk ke kantor sekolahan. Sedangkan pagar sisi timur dan utara mengalami

Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin yang khusus disediakan dan atau diberikan

Dengan didukung adanya sumberdaya lahan yang belum dimanfaatkan secara optimal, ketersediaan hijauan makanan ternak (segar maupun limbah pertanian), dan sumberdaya manusia yang

Data yang diperoleh digunakan untuk mendapatkan kondisi eksisting terjenuh yang akan menjadi acuan dalam merencanakan waktu siklus baru dengan memperhatikan teori koordinasi

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : “PENGARUH CELEBRITY

Untuk mengatasi hal tersebut, penulis melakukan penelitian pada Fakultas Sains dan Teknologi dengan menggunakan metode observasi, metode interview, metode studi