ABSTRAK
EVALUASI GNUCASH SEBAGAI SOFTWARE AKUNTANSI BERBASIS OPEN SOURCE
Open source menghembuskan angin segar bagi dunia akuntansi. Gerakan open source memberikan kesempatan bagi pelaku usaha kecil dan menengah untuk mengimplementasikan akuntansi berbasis komputer tanpa harus membeli software akuntansi berbayar. Salah satu produk software dari gerakan open source yang cukup terkenal adalah GnuCash. Sebagai software dengan rating tinggi yang dapat diunduh secara gratis, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kualitas software tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi evaluasi. Evaluasi kualitas GnuCash akan diukur dengan menggunakan sebelas sub variabel berdasarkan teori McCall mengenai kualitas perangkat lunak, yaitu correctness, reliability, efficiency, integrity, reusability, maintainability, flexibility, testability, portability, reusability dan interoperability. Sedangkan untuk mempertahankan obyektifitas penilaian, penelitian ini menggunakan uji koefisien Cohen Kappa.
Berdasarkan hasil analisis, GnuCash mendapatkan nilai baik sebagai software akuntansi berbasis open source. Hal ini dikarenakan GnuCash menyediakan fasilitas untuk menjurnal transaksi secara double-entry ,menyusun laporan keuangan, serta membuat bukti transaksi yang dapat dikatakan lebih dari cukup bagi pencatatan akuntansi usaha kecil dan menengah. Selain itu, GnuCash juga dapat berjalan di komputer dengan spesifikasi yang rendah. Hanya saja, software ini memiliki keamanan data yang kurang baik dan pengguna GnuCash harus memiliki pengetahuan tentang akuntansi terutama cara menjurnal transaksi agar dapat menjalankan software ini dengan baik. Dari hasil evaluasi tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa software ini sangat cocok digunakan oleh usaha kecil dan menengah.
ABSTRACT source movement provides an opportunity for small and medium scale enterprise to implement a computer-based accounting without having to purchase a paid accounting software. GnuCash is a famous open source accounting software. As a software with high rating and can be downloaded for free, the researcher interested to do a further research about quality of this software
This research is a quantitative research with evaluation approach. GnuCash’s quality was measured by eleven sub-variables of McCall theory about software quality. They were correctness, reliability, efficiency, integrity, reusability, maintainability, flexibility, testability, portability, reusability and interoperability. Meanwhile, to maintain the objectivity of the research, this research used Cohen's Kappa coefficient test.
Based on the analysis, GnuCash obtained sufficient score as open source accounting software. This is because GnuCash provides double-entry journal, financial reports, and invoice of transaction which are more than enough as accounting software for small and medium enterprise. This software can run in low-end computer also. However, this software has severe data security. GnuCash users must have knowledge about accounting principle especially in journal entries to run the software properly too. From the result of these evaluation, the researcher concludes this software is very suitable for small and medium enterprises.
EVALUASI GNUCASH SEBAGAI PERANGKAT LUNAK AKUNTANSI BERBASIS OPEN SOURCE
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi
Oleh
Donny William Montolalu NIM : 132114110
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
EVALUASI GNUCASH SEBAGAI PERANGKAT LUNAK AKUNTANSI BERBASIS OPEN SOURCE
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh
Donny William Montolalu NIM : 132114110
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
And I don't want the world to see me
'Cause I don't think that they'd understand
When everything's made to be broken
I just want you to know who I am
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul :
EVALUASI GNUCASH SEBAGAI PERANGKAT LUNAK AKUNTANSI BERBASIS OPEN SOURCE
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 10 Mei 2017 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagaian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Mei 2017 Yang membuat pernyataan ,
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Donny William Montolalu Nomor Mahasiswa : 132114110
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
EVALUASI GNUCASH SEBAGAI PERANGKAT LUNAK AKUNTANSI BERBASIS OPEN SOURCE
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 31 Mei 2017 Yang menyatakan,
KATA PENGANTAR
Pertama, penulis sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang karena hikmat, karunia, dan berkatNya telah membuat penulis mampu menyelesaikan skripsi. Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis mendapat bimbingan, bantuan, dan arahan secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada saat ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Drs. Johannes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk belajar dan berkembang di Universitas Sanata Dharma.
2. Ilsa Haruti Suryandari, S.E., S.I.P., M.Sc.,Ak.,CA. selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. F.X. Ouda Teda Ena, S.Pd., M.Pd., Ed.D atas masukan, dukungan, dan sarannya selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
4. Ignatius Aryono Putranto, M.Acc, Ak dan Nicko Kornelius Putra, S.E., M.Sc. atas masukkan dan sarannya dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Mama, atas doa dan dukungannya secara spiritual dan finansial dari awal mendaftar di Universitas Sanata Dharma hingga skripsi ini selesai.
6. Agnes Wulandari atas doa, dukungan ketika penulis mengalami hambatan dalam pembuatan skripsi ini.
7. Teman-teman MPT E Gasal 2016/2017 : Dito, Denny, Juna, Enggar, Raina, Dhika, Jalu, Lukas, Mey-mey, Oscar, Radha, Tiara, Dhea terimakasih untuk bantuan dan masukkannya bagi skripsi ini.
9. Pegawai dan teman-teman di kantor WRIV USD (bidang kerjasama dan alumni) yang telah memberikan banyak bantuan serta banyak pelajaran yang sangat membantu penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini. 10.Semua pihak yang tidak dapat penulis tulis satu persatu yang telah
membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan dan saran. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Mei 2017
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……….. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………. ii
HALAMAN PENGESAHAN……… iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS………... v
HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS………... vi HALAMAN KATA PENGANTAR……….….. vii
HALAMAN DAFTAR ISI………. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL………. xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR………. xii
ABSTRAK……….. xiii
A. Perangkat lunak Akuntansi Berbasis Open Source... 8
1. Pengertian Perangkat lunak Akuntansi………..….... 8
2. Pengertian Open Source……….. 13
B. Teori Kualitas Perangkat lunak... 17
10. Reusability……….... 20
11. Interoperability……… 20
C. Penelitian Sebelumnya……… 22
BAB III METODE PENELITIAN………... 24
A. Objek Penelitian………. 24
BAB IV GAMBARAN UMUM GNUCASH……….. 35
A. Definisi GnuCash………..…………. 35
B. Keterbatasan Penelitian……….. 72
C. Saran………... 72
DAFTAR PUSTAKA………. 74
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tabel Standar Penilaian Kualitas Gnucash ... 26
Tabel 2. Kriteria Penilaian Variabel Pengukuran Perangkat Lunak... 28
Tabel 3. Range Penilaian Perangkat lunak ... 28
Tabel 4. Kesepakatan Koefisien Cohen’s Kappa ... 29
Tabel 5. Standar Penilaian Kualitas Gnucash ... 30
Tabel 6. Hasil Pengukuran Variabel Correctness Gnucash ... 42
Tabel 7. Rincian Sub-Menu Dari Menu Gnucash ... 44
Tabel 8. Indikator Penilaian Integrity Gnucash ... 50
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.Kualitas Perangkat lunak Menurut Mccall... 21
Gambar 2. Peringkat Gnucash Pada Situ Sourceforge.Net ... 36
Gambar 3. Input Transaksi Keuangan Pada Gnucash ... 40
Gambar 4.Fitur Laporan Pada Gnucash ... 41
Gambar 5. Contoh Invoice Gnucash ... 42
Gambar 6. Fitur Membuat Anggaran pada GnuCash ... 45
Gambar 7. Tampilan Antarmuka Menu Gnucash ... 45
Gambar 8. Ukuran Database Gnucash ... 48
Gambar 9. Langkah Pertama Instalasi Gnucash Di Os Windows 7 ... 52
Gambar 10.Langkah Kedua Instalasi Gnucash Di Os Windows 7 ... 52
Gambar 11. Langkah Ketiga Instalasi Gnucash Di Os Windows 7 ... 52
Gambar 12. Langkah Instalasi Gnucash Pada Linux Ubuntu ... 53
Gambar 13. Fasilitas Help Pada Gnucash ... 54
Gambar 14. Modul Manual Gnucash ... 54
Gambar 15. Fitur Check And Repair Pada Gnucash ... 57
Gambar 16. Tampilan Database Gnucash Pada Perangkat Android ... 62
Gambar 17.Laporan Keuangan GnuCash yang diekspor dalam format PDF... .65
Gambar 18.Laporan Keuangan GnuCash yang diekspor dalam format Xml ... .66
Gambar 19.Laporan Keuangan GnuCash yang diekspor dalam format PNG ... .66
ABSTRAK
EVALUASI GNUCASH SEBAGAI PERANGKAT LUNAK AKUNTANSI BERBASIS OPEN SOURCE
Open source menghembuskan angin segar bagi dunia akuntansi. Gerakan open source memberikan kesempatan bagi pelaku usaha kecil dan menengah untuk mengimplementasikan akuntansi berbasis komputer tanpa harus membeli software akuntansi berbayar. Salah satu produk software dari gerakan open source yang cukup terkenal adalah GnuCash. Sebagai software dengan rating tinggi yang dapat diunduh secara gratis, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kualitas software tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi evaluasi. Evaluasi kualitas GnuCash akan diukur dengan menggunakan sebelas sub variabel berdasarkan teori McCall mengenai kualitas perangkat lunak, yaitu correctness, reliability, efficiency, integrity, reusability, maintainability, flexibility, testability, portability, reusability dan interoperability. Sedangkan untuk mempertahankan obyektifitas penilaian, penelitian ini menggunakan uji koefisien Cohen Kappa.
Berdasarkan hasil analisis, GnuCash mendapatkan nilai baik sebagai software akuntansi berbasis open source. Hal ini dikarenakan GnuCash menyediakan fasilitas untuk menjurnal transaksi secara double-entry ,menyusun laporan keuangan, serta membuat bukti transaksi yang dapat dikatakan lebih dari cukup bagi pencatatan akuntansi usaha kecil dan menengah. Selain itu, GnuCash juga dapat berjalan di komputer dengan spesifikasi yang rendah. Hanya saja, software ini memiliki keamanan data yang kurang baik dan pengguna GnuCash harus memiliki pengetahuan tentang akuntansi terutama cara menjurnal transaksi agar dapat menjalankan software ini dengan baik. Dari hasil evaluasi tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa software ini sangat cocok digunakan oleh usaha kecil dan menengah.
ABSTRACT
EVALUATION OF GNUCASH
AS OPEN SOURCE ACCOUNTING PERANGKAT LUNAK
Donny William Montolalu source movement provides an opportunity for small and medium scale enterprise to implement a computer-based accounting without having to purchase a paid accounting software. GnuCash is a famous open source accounting software. As a software with high rating and can be downloaded for free, the researcher interested to do a further research about quality of this software
This research is a quantitative research with evaluation approach.
GnuCash’s quality was measured by eleven sub-variables of McCall theory about software quality. They were correctness, reliability, efficiency, integrity, reusability, maintainability, flexibility, testability, portability, reusability and interoperability. Meanwhile, to maintain the objectivity of the research, this research used Cohen's Kappa coefficient test.
Based on the analysis, GnuCash obtained good score as open source accounting software. This is because GnuCash provides double-entry journal, financial reports, and invoice of transaction which are more than enough as accounting software for small and medium enterprise. This software can run in low-end computer also. However, this software has severe data security. GnuCash users must have knowledge about accounting principle especially in journal entries to run the software properly too. From the result of these evaluation, the researcher concludes this software is very suitable for small and medium enterprises.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejarah akuntansi dimulai ketika Pacioli menemukan pencatatan
double entry pada abad ke-lima belas dan sejak saat itu, akuntansi terus
berkembang menjadi sebuah ilmu yang mengikuti perkembangan zaman
(Godfrey, 2010). Seiring dengan perkembangannya, pencatatan akuntansi
mengalami perubahan akibat pengaruh penggunaan teknologi komputer
(Mardi, 2011).
Perangkat lunak komputer merupakan salah satu terobosan besar abad
lalu, dan merupakan inovasi yang mengubah cara manusia menjalani
kehidupan (Farndon, 2010). Perangkat lunak mulai memasuki dunia akuntansi
dan menciptakan banyak kemudahan dan penyelesaian persoalan akuntansi
namun, tetap memenuhi prinsip-prinsip akuntansi (Mardi, 2011).
Untuk mengikuti perubahan tersebut, pelaku dunia usaha
membutuhkan perangkat lunak akuntansi baik yang dijual dalam bentuk paket
perangkat lunak maupun dikembangkan secara khusus (Rama dan Jones,
2009). Hanya saja, untuk memperoleh perangkat lunak tersebut, calon
pengguna harus mengeluarkan biaya yang terkadang tidak sedikit.
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian dengan cara
permasalahan terjadi. Banyak pengguna komputer melakukan pembajakan
terhadap perangkat lunak tesebut. Pembajakan ini tidak hanya dilakukan oleh
individu-individu saja, tetapi juga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang
dikatakan cukup besar. Pembajakan ini dilakukan dengan maksud untuk tidak
mengeluarkan biaya sedikitpun untuk mendapatkan perangkat lunak tersebut
untuk menikmati keuntungan dari kecanggihan perangkat lunak tersebut tanpa
membayarnya.
Dari berita yang dilansir dari situs Pcmag.com, pada tahun 2012
sebanyak 11% perangkat lunak yang paling sering dibajak di dunia ini adalah
perangkat lunak akuntansi. Meskipun belum ada data yang valid mengenai
pembajakan perangkat lunak akuntansi di Indonesia, tingkat pembajakan
perangkat lunak di Indonesia sudah cukup memprihatinkan. Pada tahun 2015,
dikutip dari Kompas.com, 84% perangkat lunak yang beredar di Indonesia
adalah perangkat lunak bajakan dan pada tahun 2016, Indonesia menduduki
peringkat sepuluh negara dengan perangkat lunak bajakan terbanyak di dunia
(Business Perangkat lunak Alliance, 2016).
Open source menghembuskan angin segar dalam dunia akuntansi.
Gerakan open source memberikan kesempatan bagi para pelaku usaha kecil
maupun menengah untuk melakukan kegiatan akuntansi berbasis komputer
tanpa harus membeli perangkat lunak akuntansi tersebut apalagi melanggar
etika dengan memakai perangkat lunak akuntansi bajakan (Tribunella dan
Salah satu perangkat lunak akuntansi berbasis open source tersebut
adalah GnuCash. Selain mendapat rating yang tinggi, perangkat lunak ini juga
sudah beredar selama hampir 20 tahun dan terus di-update oleh
pengembangnya. Gnucash juga belum menunjukkan tanda-tanda akan di
komersialkan seperti perangkat lunak akuntansi open source terkenal lainnya
(TurboCash dan Compiere). Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
mengevaluasi perangkat lunak ini secara lebih mendalam agar dapat
memberikan manfaat praktis bagi calon pengguna terutama pelaku usaha kecil
dan menengah.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi GnuCash sebagai
perangkat lunak akuntansi berbasis open source”.
B. Batasan Masalah
Agar penelitian lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan yang
dimaksud, dalam skripsi ini penulis membatasi penilaian GnuCash hanya dari
sisi perangkat lunak, tanpa memasukkan sisi pengguna.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
pembatasan masalah, maka rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana
kualitas dari GnuCash sebagai perangkat lunak akuntansi berbasis open
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui kualitas GnuCash sebagai perangkat lunak akuntansi
berbasis open source.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam
meningkatkan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang sistem
informasi akuntansi. Selain itu, dapat dimanfaatkan sebagai rujukan
bagi penelitian selanjutnya, khususnya bagi penelitian dalam bidang
perangkat lunak akuntansi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai masukan tentang pentingnya
perangkat lunak akuntansi bagi mahasiswa akuntansi sehingga
mahasiswa akuntansi akan lebih tertarik untuk mempelajari dan
menguasai berbagai jenis perangkat lunak akuntansi.
b. Bagi Kalangan Akademik
Menambah referensi bukti empiris serta menjadi rekomendasi untuk
penelitian selanjutnya mengenai perangkat lunak akuntansi atau
c. Bagi Calon Pengguna
Sebagai sarana dan bahan pertimbangan dalam pemilihan perangkat
lunak akuntansi yang akan digunakan.
d. Bagi Peneliti
1) Sebagai sarana menambah pengetahuan dan pengalaman
mengenai perangkat lunak akuntansi.
2) Sebagai sarana mengembangkan diri dan mampu
mengembangkan kemampuan yang ada sehingga dapat
E. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menbahas mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian, serta
sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan mengenai teori yang digunakan oleh
penulis dari berbagai sumber mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan penelitian. Teori yang digunakan berasal
dari buku, jurnal, artikel yang berkaitan dengan masalah
yang diteliti.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai metode yang digunakan
dalam penelitian. Metode tersebut terdiri dari: jenis
penelitian, tempat dan waktu penelitian, objek penelitian,
teknik pengumpulan data, data yang dibutuhkan, populasi
dan sampel penelitian, teknik analisis data, dan indikator
penilaian.
BAB IV : GAMBARAN UMUM GNUCASH
Bab ini menguraikan gambaran singkat mengenai
GnuCash mulai dari sejarah ditemukannya, sampai
BAB V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai analisis data dan hasil pengolahan
data yang didapat dari fitur-fitur yang terdapat dalam
perangkat lunak GnuCash.
BAB VI : PENUTUP
Bab ini berisi mengenai kesimpulan dari hasil analisis data
yang telah dilakukan, keterbatasan dalam penelitian, serta
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Perangkat lunak Akuntansi Berbasis Open Source
Untuk mengetahui pengertian perangkat lunak akuntansi berbasis
open source, maka pengertian perangkat lunak akuntansi dan perangkat
lunak berbasis open sourceakan diajabarkan sebagai berikut:
1. Pengertian Perangkat lunak Akuntansi
Karena perangkat lunak merupakan salah satu komponen dari sistem
informasi akuntansi, maka penelitian ini akan menjabarkan mengenai
sistem informasi akuntansi terlebih dahulu.
a. Sistem
Sistem adalah kumpulan dari dua komponen atau lebih yang saling
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan (Romney & Steinbart,
2014). Informasi adalah data yang sudah diproses sehingga
mempunyai nilai lebih (Romney & Steinbart, 2014). Sedangkan
menurut Hall (2007) sistem adalah kelompok dari dua atau lebih
komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi
dengan tujuan yang sama. Dari beberapa definisi sistem diatas,
dapat disimpulkan, sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen
yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan
dalam sistem komputer terdapat perangkat lunak, hardware, dan
brainware.
b. Informasi
Pengertian informasi menurut Andry et al. (2007) adalah data yang
sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna,
yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau
mendukung sumber informasi. Sedangkan informasi menurut
Susanto (2008) merupakan hasil dari pengolahan data yang
memberikan arti dan manfaat. Dari pengertian tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa sebuah data harus diolah terlebih dahulu agar
dapat menjadi informasi yang berguna bagi pemakai informasi. Mc
Leod (Susanto, 2008) menyatakan bahwa informasi berkualitas
harus memiliki empat kriteria, yaitu akurat, tepat waktu,
relevan,dan lengkap.
c. Sistem Informasi
Pengertian sistem informasi menurut adalah komponen-komponen
yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan,
memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian dan
untuk memberikan gambaran aktivitas di dalam perusahaan
(Laudon, 2012). Sedangkan menurut Hall (2007), sistem informasi
merupakan serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan
pengguna informasi. Adapun Laitch dan Bavis (Kusrini dan
Koniyo, 2007) sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sedangkan
menurut La Midjan dan Susanto (2008), sumber dari sistem
informasi di dalam perusahaan yang bersumber dari alat-alat
pemroses atau pengolah data adalah :
1) Otak. Otak manusia memiliki dua macam memori yaitu
memori jangka panjang dan memori jangka pendek.
2) Manual. Alat pengolah manual yang ditandai dengan
penggunaan pena dan tinta.
3) Mekanik. Mekanik memberikan hasil pengolahan yang lebih
cepat, rapih, dan terstandarisasi.
4) Elektrik.
5) Elektronik. Elektronik memberikan kecepatan dan efisiensi
pengolahan.
d. Akuntansi
Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mencatat, dan
pengkomunikasian informasi ekonomi agar pemakai informasi
dapat mengambil pertimbangan dan keputusan berdasarkan
American Insitute of Certified Public Accounting (AICPA)
mendefinisikan akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan,
dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter,
transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan
termasuk menafsirkan hasil-hasilnya. Dan pengertian menurut
Charles T. Horngren, dan Walter T.Harrison (Horngren
Harrison,2007:4) menyatakan bahwa akuntansi adalah sistem
informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi
laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil
keputusan.
e. Sistem Informasi Akuntansi
Dari berbagai penjabaran diatas, Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
dapat diartikan sebagai komponen-komponen yang terdiri dari
pelaku, metode dan prosedur untuk mengumpulkan,
mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi
mengenai keuangan dan operasi usaha, kemudian mengolahnya
menjadi informasi untuk digunakan dalam menjalankan kegiatan
perusahaan. (Fess et al, 1999). Menurut James A. Hall (2007:10)
sistem informasi akuntansi adalah sistem yang terdiri dari tiga sub
sistem, yaitu transaction processing systems, general ledger atau
financial reporting systems, dan management reporting systems.
Menurut (Romney & Steinbart, 2014) Sistem Informasi Akuntansi
1) Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan
melaksanakan berbagai fungsi.
2) Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi,
yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan
menyimpan data tentang aktivitas-akivitas organisasi.
3) Data tentang proses-proses bisnis organisasi
4) Perangkat lunak yang dipakai untuk memposes data organisasi
5) Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer,
peralatan pendukung (peripheral device), dan peralatan untuk
komunikasi jaringan.
6) Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang
menyimpan data SIA.
Keenam komponen ini secara bersama-sama memungkinkan suatu
sistem informasi akuntansi memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam
organisasi, yaitu:
1) Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas aktivitas
yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang
dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku
yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak
manajemen, para pegawai, dan pihak-pihak luar yang
berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang
2) Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak
manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
3) Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga
aset-aset organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan
bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat, dan
andal.
Setelah mengetahui bahwa salah satu komponen sistem informasi
akuntansi adalah perangkat lunak, maka perangkat lunak akuntansi
dapat diartikan sebagai perangkat lunak yang dirancang untuk
memudahkan aktivitas organisasi dalam pencatatan dan
menyimpan data akuntansi. Perangkat lunak akuntansi terdiri dari
modul-modul yang merupakan kelompok fungsi yang saling
berhubungan. Modul-modul umum meliputi modul penjualan,
pembelian, persediaan, dan buku besar (Rama, 2009).
2. Pengertian Open Source
Secara harfiah open source berarti “(kode) sumber yang terbuka”. Sumber yang dimaksud di sini adalah source code (kode sumber) dari
sebuah perangkat lunak, baik itu berupa kode-kode bahasa
pemrograman maupun dokumentasi dari perangkat lunak tersebut.
Definisi lain dari opensource.org menyebutkan bahwa open source
memperoleh perangkat lunaknya juga dapat diperoleh kode perintah
(source code) aslinya, sehingga dapat digunakan tidak hanya oleh
pembuat perangkat lunak, tetapi juga pihak lain. Garcia dan
Magdaleno (2013) mendefinisikan open source sebagai
“OSS is software that can be used, studied, and modified without restriction, and which can be copied and redistributed in modified or unmodified form either without restriction, or with minimal restrictions only to ensure that further recipients can also do these things and that manufacturers of consumer-facing hardware allow user modifications to their hardware”.
Berdasarkan definisi yang telah dikemukan di atas dapat disimpulkan
bahwa perangkat lunak berbasis open source adalah perangkat lunak
yang didistribusikan secara bebas dan gratis disertai source code
perangkat lunak tersebut sehingga memungkinkan orang lain untuk
memodifikasi, berpartisipasi dalam pengembangan serta
mendistribusikan ulang perangkat lunak tersebut.
Hanya saja, perangkat lunak yang memiliki akses terhadap source
code tidak selalu dapat dikatakan sebagai perangkat lunak open
source. Disadur dari opensource.org, suatu perangkat lunak open
source harus memenuhi sepuluh kriteria dibawah ini :
1. Free Redistribution
Lisensi tidak membatasi pihak manapun dalam menjual atau
membagikan perangkat lunak. Dalam hal ini, perangkat lunak
tidak memerlukan sebuah royalti atau biaya lain untuk penjualan
b. Source Code
Perangkat lunak open source harus menyertakan kode
pemrograman perangkat lunaknya. Bahasa pemrograman ini
harus dipublikasikan di internet dan dapat di unduh secara gratis
agar dapat dimodifikasi oleh programmer lainnya.
c. Derived Works
Lisensi harus memungkinkan untuk dimodifikasi dan dikerjakan
ulang, serta harus mengizinkannya untuk didistribusikan di bawah
persyaratan yang sama seperti lisensi perangkat lunak asli. d. Integrity of The Author’s Source Code
Bahasa pemrograman bisa saja tidak dapat dimodifikasi menjadi
program baru, tetapi dapat di modifikasi oleh programmer lain
menjadi sebuah patch baru dari program tersebut dengan tujuan
memperbaharui perangkat lunak tersebut menjadi lebih baik.
e. No Discrimination Againts Person or Group
Lisensi tidak boleh mendiskriminasi seseorang atau sekelompok
orang.
f. No Discrimination Againts Fields of Endeavor
Lisensi tidak boleh melarang siapapun untuk memanfaatkan
program dalam bidang usaha tertentu. Misalkan, tidak boleh
melarang suatu program untuk digunakan dalam kegiatan bisnis
g. Distribution of Lisence
Lisensi dari program dapat didistribusikan kembali tanpa perlu
izin maupun lisensi tambahan dari pihak-pihak yang melakukan
distribusi ulang dari program tersebut.
h. Lisence Must Not Be Specific to a Product
Lisensi dari program tetap melekat pada suatu program meskipun
program tersebut telah di kerjakan ulang oleh pihak lain dan
didistribusikan ulang oleh pihak lain. Pihak yang melakukan hal
tersebut tetap memiliki hak yang sama dengan pihak yang
pertama kali membuat program tersebut.
i. Lisence Must Not Restrict Other Perangkat lunak
Lisensi dari program open source tidak boleh terikat dengan
lisensi program lain terutama program berlisensi atau close
source.
j. Technology Must Be Technology-Neutral
Tidak ada ketentuan bahwa lisensi merupakan predikat dari
teknologi seseorang maupun antarmuka tertentu.
Dari penjabaran diatas serta definisi perangkat lunak berbasis open source,
maka dapat disimpulkan definisi dari perangkat lunak akuntansi berbasis
open source. Perangkat lunak akuntansi berbasis open source adalah
perangkat lunak yang digunakan untuk mempermudah aktivitas dan
kegiatan akuntansi dengan memanfaatkan konsep modularitas atas
pembelian, penjualan, penggajian, buku besar, dan lain-lain, di mana
perangkat lunak ini dapat diperoleh secara gratis dan disertai source code
perangkat lunak tersebut sehingga memungkinkan pengguna untuk
memodifikasi dan mendistribusikan ulang perangkat lunak.
B. Teori Kualitas Perangkat lunak
Evaluasi sebuah perangkat lunak sangat perlu dilakukan untuk
menilai kualitas sebuah perangkat lunak. Kualitas perangkat lunak adalah
gabungan yang kompleks dari berbagai faktor yang akan bervariasi dan
pelanggan yang berbeda kebutuhannya. Gabungan antara kebutuhan
pengguna perangkat lunak dan faktor-faktor lain akan menghasilkan
kualitas sebuah perangkat lunak.
McCall et.al (1975) dalam Pressman (2012, 402) telah
mengusulkan suatu kriteria atau faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas perangkat lunak. Pada dasarnya, McCall menitikberatkan
faktor-faktor tersebut menjadi tiga aspek penting, yaitu yang berhubungan
dengan:
1. Sifat – sifat operasional dari perangkat lunak (Product Operation).
2. Kemampuan perangkat lunak dalam menjalani perubahan (Product
Revision).
3. Daya adaptasi atau penyesuaian perangkat lunak terhadap lingkungan
Ketiga kriteria tersebut selanjutnya akan dibagi menjadi sebelas
aspek. Sebelas aspek tersebut adalah gabungan antara kebutuhan pengguna
dan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi kualitas sebuah perangkat
lunak. Aspek aspek yang digunakan untuk mengukur kualitas sebuah
perangkat lunak berdasarkan kriteria diatas adalah:
1. Product Operation
Sifat-sifat operasional suatu perangkat lunak berkaitan dengan hal-hal
yang harus diperhatikan oleh para perancang dan pengembang yang
secara teknis melakukan penciptaan sebuah aplikasi. Hal-hal yang
diukur di sini adalah yang berhubungan dengan teknis analisa,
perancangan, dan konstruksi sebuah perangkat lunak. Faktor faktor
McCall yang berkaitan dengan sifat-sifat operasional perangkat lunak
adalah:
a. Correctness, yaitu kemampuan perangkat lunak mampu
memenuhi spesifikasi dan misi kebutuhan pengguna.
b. Reliability, yaitu kemampuan sebuah perangkat lunak dapat
melaksanakan fungsinya dengan tingkat ketelitian yang
diperlukan.
c. Efficiency, yaitu sumber daya komputasi yang dibutuhkan oleh
perangkat lunak untuk melakukan fungsinya.
e. Usability, yaitu usaha yang dibutuhkan untuk mempelajari,
mengoperasikan, menyiapkan input, dan menginterpretasikan
output suatu perangkat lunak
2. Product Revision
Setelah sebuah perangkat lunak berhasil dikembangkan dan
diimplementasikan, akan terdapat berbagai hal yang perlu diperbaiki
berdasarkan hasil uji coba maupun evaluasi. Sebuah perangkat lunak
yang dirancang dan dikembangkan dengan baik, akan dengan mudah
dapat direvisi jika diperlukan. Seberapa jauh perangkat lunak tersebut
dapat diperbaiki merupakan faktor lain yang harus diperhatikan.
Faktor-faktor McCall yang berkaitan dengan kemampuan perangkat
lunak untuk menjalani perubahan adalah:
a. Maintainability, yaitu kemampuan perangkat lunak untuk
mencari dan memperbaiki kesalahan pada sebuah perangkat
lunak.
b. Flexibility, yaitu kemampuan perangkat lunak untuk
memodifikasi perangkat lunak operasional.
c. Testability, yaitu kemampuan yang diperlukan untuk menguji
perangkat lunak dan untuk memastikan apakah perangkat
3. Product Transition
Setelah integritas perangkat lunak secara teknis telah diukur dengan
menggunakan faktor product operational dan secara implementasi
telah disesuaikan dengan faktor product revision, faktor terakhir yang
harus diperhatikan adalah faktor transisi – yaitu bagaimana perangkat lunak tersebut dapat dijalankan pada beberapa platform atau kerangka
sistem yang beragam. Faktor-faktor McCall yang berkaitan dengan
tingkat adaptibilitas perangkat lunak terhadap lingkungan baru, yaitu:
a. Portability, yaitu kemampuan yang dimiliki perangkat lunak untuk
migrasi perangkat lunak dari suatu perangkat keras atau lingkungan
sistem perangkat lunak ke perangkat keras atau lingkungan sistem
perangkat lunak yang lain.
b. Reusability, yaitu kemampuan suatu perangkat lunak untuk
dipergunakan ulang pada aplikasi lain.
c. Interoperability, yaitu kemampuan perangkat lunak untuk
Kualitas perangkat lunak diatas dapat diukur dengan metode
penjumlahan dari keseluruhan kriteria dalam suatu faktor sesuai dengan
bobot (weight) yang telah ditetapkan. Rumus pengukuran yang digunakan
adalah:
Fa = w1c1 + w2c2 + … + wncn
Keterangan:
Fa = nilai total dari faktor
wn = bobot untuk kriteria
cn = nilai untuk kriteria
Dengan memanfaatkan formula tersebut, seorang perancang,
programmer, evaluator, dan pengguna perangkat lunak dapat
mendeskripsikan secara kuantitatif tingkat kualitas sebuah perangkat Gambar 1.Kualitas perangkat lunak menurut McCall
lunak. Semakin tinggi nilai Fa yang dihasilkan, semakin baik kualitas
perangkat lunak tersebut.
C. Penelitian Sebelumnya
Tribunella & Baroody (2008) meneliti bagaimana pentingnya
perangkat lunak akuntansi berbasis open source dalam dunia bisnis karena
semakin berkembangnya open source philosophy. Penelitian tersebut
membahas beberapa keunggulan perangkat lunak akuntansi berbasis open
source secara umum dan salah satu diantaranya adalah GnuCash. Sehingga
penelitian ini akan meneliti keunggulan GnuCash secara lebih dalam lagi.
Khakim (2011) menggunakan teori technology acceptance model
untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan
perangkat lunak akuntansi MYOB. Faktor tersebut diantaranya persepsi
kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, sikap terhadap penggunaan,
minat perilaku penggunaan, dan penggunaan senyatanya. Penelitian kali
ini menggunakan pendekatan yang berbeda dari penelitian tersebut dimana
pendekatan penelitian sebelumnya lebih condong ke sisi pengguna
sedangkan penelitian kali ini akan meneliti dari perangkat lunaknya.
Hakim (2008) meneliti mengenai evaluasi OpenBiblio sebagai
perangkat lunak otomatisasi perpustakaan berbasis open source. Dari
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa OpenBiblio mendapat
penelitian tersebut menjadi dasar untuk mengevaluasi GnuCash sebagai
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah fitur-fitur yang terdapat dalam
GnuCash serta hasil penilaian dan evaluasi perangkat lunak untuk
mengukur kualitas GnuCash sebagai perangkat lunak akuntansi berbasis
open source.
B. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan
menggunakan pendekatan evaluasi. Melalui penelitian ini peneliti ingin
melakukan evaluasi kualitas GnuCash sebagai perangkat lunak akuntansi
berbasis open source sesuai dengan tolok ukur kualitas perangkat lunak
yang akan menunjukkan kualitas perangkat lunak tersebut
C. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Observasi
Teknik yang digunakan peneliti untuk memperoleh data dalam
penelitian ini adalah dengan cara observasi atau melakukan pengamatan
untuk memperoleh data secara langsung ke objek penelitian sehingga
dikumpulkan sendiri oleh penulis merupakan data primer yang didapat
secara langsung dari objek yang diteliti dari hasil observasi. Dalam
penelitian ini data dari observasi berupa hasil penilaian dari GnuCash
sesuai dengan tolok ukur kualitas perangkat lunak yang akan
menunjukkan kualitas GnuCash.
2. Wawancara
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada dua
mahasiswa akuntansi lainnya untuk melakukan uji koefisien Kohen
Cappa. Informasi yang didapatkan dari metode ini adalah hasil
penilaian mahasiswa lain terhadap kualitas GnuCash yang dapat
dibandingkan dengan penilaian peneliti sehingga hasil penilaian peneliti
terhadap GnuCash bersifat obyektif.
3. Dokumentasi
Data yang diperoleh peneliti menggunakan metode ini adalah
sejarah GnuCash, penjelasan mengenai fitur-fitur utama GnuCash,
perangkat lunak lain yang dapat menggunakan GnuCash sebagai
perangkat lunak tambahan, serta cara untuk menguji GnuCash.
D. Teknik Analisis Data
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui apakah GnuCash
memiliki kualitas yang baik sebagai perangkat lunak akuntansi berbasis
penelitian yaitu kualitas GnuCash. Kualitas sebuah perangkat lunak yang
merupakan variabel penelitian dapat dilihat dari sebelas aspek yang
merupakan sub variabel penelitian. Selanjutnya sub variabel penelitian
akan diukur melalui indikator penelitian dengan berdasarkan pada standar
penilaian yang merupakan tolok ukur penelitian. Langkah-langkah ini
sesuai dengan tujuan penelitian evaluasi untuk menilai sejauh mana
variabel yang diteliti telah sesuai dengan tolok ukur yang telah ditentukan.
Untuk mempermudah proses penilaian tersebut maka standar penilaian
akan disajikan dalam sebuah tabel. Tabel ini yang nantinya akan
digunakan sebagai dasar dalam penilaian kualitas GnuCash. Dalam tabel
standar penilaian ini ada tiga jenis nilai yaitu, baik, cukup dan tidak baik.
Berikut ini tabel standar penilaian kualitas GnuCash:
Tabel 1.Tabel Standar Penilaian Kualitas GnuCash Sub Variabel
Penilaian
Kriteria
Correctness 1. Kemampuan perangkat lunak untuk mempermudah pencatatan transaksi keuangan. 2. Fitur membuat Laporan Keuangan yang terdiri
dari Laporan Laba Rugi, Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Modal.
3. Kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan bukti transaksi keuangan. Reliability 1. Kegunaan Menu Action
2. Kegunaan Menu Business 3. Kegunaan Menu Reports 4. Kegunaan Menu Tools
Efficiency 1. Operating System yang mendukung 2. Ukuran basis data
3. Penggunaan Random Access Memory 4. Spesifikasi komputer yang dibutuhkan
2. Ketersediaan fitur keamanan basis data Usability 1. Panduan Instalasi
2. Ketersediaan menu Help 3. Modul GnuCash
Maintainability 1. Menu dan sub menu yang disiapkan di Gnucash untuk memperbaiki kesalahan
2. Usaha yang dilakukan untuk perbaikan perangkat lunak
Flexibility 1. Kemungkinan menambah menu atau shortcut dalam perangkat lunak
Testability 1. Menu-menu yang disediakan perangkat lunak untuk menguji perangkat lunak.
Portability 1. Kemampuan berjalan di OS Linux 2. Kemampuan berjalan di OS Windows 3. Perangkat keras yang mendukung GnuCash Reusability 1. Ketersediaan perangkat lunak yang mampu
menggunakan GnuCash sebagai perangkat lunak tambahan.
Interoperability 1. Kemampuan GnuCash untuk menyimpan data pekerjaan dalam berbagai format ekstensi file. Sumber : Adaptasi dari Hakim (2008)
Kualitas perangkat lunak diukur dengan metode penjumlahan dari
keseluruhan kriteria dalam suatu faktor sesuai dengan bobot (weight) yang
telah ditetapkan. Rumus pengukuran yang digunakan adalah:
Fa = w1c1 + w2c2 + … + wncn
Keterangan:
Fa = nilai total dari faktor
wn = bobot untuk kriteria
Kemudian tahapan yang harus ditempuh dalam pengukuran adalah
sebagai berikut :
1. Menentukan kriteria yang digunakan untuk mengukur suatu factor
2. Menentukan bobot (w) dari setiap kriteria ( w = 1,82)
1,82 didapatkan dari perhitungan dibawah ini :
Bobot = Nilai Maksimal / (kriteria maksimal x jumlah variabel)
= 100 / (5 x 11)
= 1,82
3. Menentukan skala dari nilai kriteria ( 0 <= nilai kriteria <= 5).
Adapun nilai kriteria meliputi :
Tabel 2. Kriteria penilaian variabel pengukuran perangkat lunak
Kriteria Nilai
4. Memberikan nilai pada tiap kriteria
5. Hitung nilai total dengan rumus Fa = w1c1 + w2c2 + … + wncn 6. Menarik kesimpulan dari nilai total dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 3. Range penilaian perangkat lunak
Range Penilaian
80-100 Sangat Baik
70-79,9 Baik
60-69,9 Cukup
50-59,9 Tidak baik
<50 Sangat tidak baik
Sumber : data diolah
8. Mengambil kesimpulan dari uji koefisien Cohen’s Kappa.
Untuk mempertahankan obyektifitas penilaian, peneliti akan
melakukan triangulasi menggunakan koefisien Cohen’s Kappa. Koefisien Cohen’s Kappa digunakan untuk mengukur kesepakatan dari dua penilai (Ena, 2013). Rumus dari koefisien Cohen’s Kappa adalah
Dimana :
Pr(a) = Persentase jumlah pengukuran yang konsisten antar rater Pr(e) = Persentase jumlah perubahan pengukuran antar rater
Nilai dari koefisien Cohen’s Kappa dapat diinterpretasikan:
Tabel 4. Kesepakatan Koefisien Cohen’s Kappa
Nilai K Keeratan Kesepakatan (strength of
agreement)
< 0.20 Sangat Rendah (Poor)
0.21 – 0.40 Lumayan (Fair)
0.41-0.60 Cukup (Moderate)
0.61 – 0.80 Kuat (Good)
0.81 – 1.00 Sangat Kuat (Very Good)
Sumber : Altman (1991) dalam Walker (2011)
E. Indikator Penilaian GnuCash
Untuk mempermudah penilaian dari setiap variabel GnuCash,
maka kualitas GnuCash akan dinilai berdasarkan tabel standar penilaian
Tabel 5.Standar penilaian kualitas GnuCash Sub Variabel
Penilaian
Kriteria
Correctness 1. Sangat tidak baik apabila fasilitas yang disediakan GnuCash sama sekali tidak dapat memenuhi kebutuhan minimal akuntansi 2. Tidak baik jika fasilitas yang disediakan
GnuCash hanya mampu memenuhi kebutuhan minimal akuntansi perusahaan (hanya salah satu atau dua dari pembuatan laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal).
3. Cukup jika fasilitas yang disediakan GnuCash
mampu memenuhi kebutuhan minimal
otomasi akuntansi perusahaan (meliputi pembuatan laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal).
4. Baik jika fasilitas yang disediakan GnuCash melebihi kebutuhan minimal akuntansi perusahaan (meliputi pembuatan meliputi laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal serta beberapa modul tambahan seperti pembelian, penjualan, persediaan, penggajian, dan buku besar) 5. Sangat baik jika fasilitas yang disediakan
GnuCash jauh melebihi kebutuhan minimal akuntansi perusahaan (laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal serta modul tambahan seperti pembelian, penjualan, persediaan, penggajian, dan buku besar serta dapat membantu perusahaan menyediakan bukti transaksi) Reliability 1. Sangat tidak baik jika seluruh menu atau
fasilitas yang disediakan GnuCash tidak dapat berjalan dengan baik.
2. Tidak baik jika seluruh menu atau fasilitas Gnucash yang memiliki fungsi strategis tidak mampu berjalan dengan baik
3. Cukup jika terdapat menu dan fasilitas yang jarang digunakan atau tidak memiliki fungsi strategis yang tidak berjalan dengan baik. 4. Baik jika seluruh menu dan fasilitas GnuCash
yang memiliki fungsi strategis mampu berjalan dengan baik.
sempurna.
Efficiency 1. Sangat tidak baik jika seluruh sumber daya
komputasi yang dibutuhkan meliputi
operating system, ukuran basis data, penggunaan RAM dan spesifikasi komputer membutuhkan spesifikasi tinggi.
2. Tidak baik jika sebagian sumber daya
komputasi yang dibutuhkan meliputi
operating system, ukuran basis data, penggunaan RAM dan spesifikasi komputer membutuhkan spesifikasi tinggi.
3. Cukup jika sumber daya komputasi yang dibutuhkan meliputi operating system, ukuran basis data, penggunaan RAM dan spesifikasi komputer yang dibutuhkan memerlukan spesifikasi sedang.
4. Baik jika sebagian sumber daya komputasi yang dibutuhkan meliputi operating system, ukuran basis data, penggunaan RAM dan spesifikasi komputer tidak membutuhkan spesifikasi tinggi.
5. Sangat baik jika seluruh sumber daya komputasi meliputi operating system, ukuran basis data, penggunaan RAM dan spesifikasi komputer yang dibutuhkan tidak memerlukan spesifikasi tinggi
Integrity 1. Sangat tidak baik jika perangkat lunak tidak menyediakan perbedaan hak akses antara pengguna dan pengelola perangkat lunak serta tidak ada pengamanan terhadap basis data. 2. Tidak baik jika perangkat lunak tidak
menyediakan perbedaan hak akses antara pengguna dan pengelola perangkat lunak 3. Cukup jika sistem kontrol diwujudkan dengan
adanya perbedaan hak akses antara pengguna biasa dan pengelola perangkat lunak
4. Baik jika memiliki kontrol sistem berlapis seperti perbedaan hak akses antara pengguna biasa dan pengelola perangkat lunak atau perlindungan terhadap basis data.
Usability 1. Sangat tidak baik jika perangkat lunak sulit dipelajari dan digunakan melalui tutorial standar yang terdapat pada perangkat lunak serta mensyaratkan latar belakang pendidikan tertentu.
2. Tidak baik jika perangkat lunak sulit dipelajari dan digunakan melalui tutorial standar yang terdapat pada perangkat lunak. 3. Cukup jika perangkat lunak dapat dipelajari
dan digunakan melalui tutorial standar yang terdapat pada perangkat lunak tersebut.
4. Baik jika perangkat lunak mudah untuk dipelajari dan dan digunakan meski mensyaratkan latar belakang pendidikan tertentu khususnya akuntansi.
5. Sangat baik jika perangkat lunak sangat mudah untuk dipelajari dan digunakan tanpa mensyaratkan latar belakang pendidikan tertentu.
Maintanability 1. Sangat tidak baik jika kesalahan pada GnuCash tidak dapat ditemukan dan tidak dapat diperbaiki.
2. Tidak baik jika GnuCash tidak memiliki fitur
untuk menemukan atau memperbaiki
kesalahan.
3. Cukup jika GnuCash memiliki fitur untuk menemukan atau memperbaiki kesalahan. 4. Baik jika GnuCash memiliki fitur untuk
menemukan serta memperbaiki kesalahan. 5. Sangat baik jika GnuCash memiliki fitur untuk
menemukan serta memperbaiki kesalahan yang dapat berjalan secara otomatis (auto correct).
Fleksibility 1. Sangat tidak baik jika perangkat lunak tidak
dapat dimodifikasi oleh pengembang
perangkat lunak.
2. Tidak baik jika tidak terdapat peluang untuk memofifikasi perangkat lunak oleh pengguna perangkat lunak dengan keahlian khusus dalam bahasa pemograman.
3. Cukup jika dapat dimodifikasi tetapi oleh pengembang perangkat lunak.
dimodifikasi dengan mudah oleh pengguna perangkat lunak.
Testability 1. Sangat tidak baik jika usaha yang dilakukan untuk menguji perangkat lunak sukar dilakukan oleh pengguna dengan keahlian khusus dibidang komputer.
2. Tidak baik jika usaha yang dilakukan untuk menguji perangkat lunak sukar dilakukan oleh pengguna awam.
3. Cukup jika usaha yang dilakukan untuk menguji perangkat lunak rumit dilakukan oleh pengguna dengan keahlian khusus di bidang akuntansi.
4. Baik jika usaha yang dilakukan untuk menguji perangkat mudah dilakukan oleh pengguna dengan keahlian khusus di bidang akuntansi. 5. Sangat baik jika usaha yang dilakukan untuk
menguji perangkat lunak mudah dilakukan oleh pengguna awam.
Portability 1. Sangat tidak baik jika GnuCash tidak memiliki peluang untuk bermigrasi dari satu sistem operasi ke sistem operasi lain atau dari satu perangkat keras ke perangkat keras lain. 2. Tidak baik jika GnuCash memiliki peluang
untuk bermigrasi dari satu sistem operasi ke sistem operasi ke sistem operasi lain atau satu perangkat keras ke perangkat keras lain tetapi proses migrasi hanya dapat dilakukan oleh pengguna dengan keahlian khusus di bidang komputer.
3. Cukup jika GnuCash memiliki peluang bermigrasi dari satu sistem operasi ke sistem operasi lain, dari satu perangkat keras ke perangkat keras lain serta proses migrasi yang dapat dilakukan oleh pengguna dengan keahlian khusus di bidang akuntansi.
4. Baik jika GnuCash mampu bermigrasi dari satu sistem operasi ke sistem operasi lain atau satu perangkat keras ke perangkat keras dan proses migrasi mudah dilakukan.
Reusability 1. Sangat tidak baik jika tidak tersedia perangkat lunak yang dapat menggunakan basis data GnuCash dan tidak memiliki kemungkinan untuk digunakan ulang oleh perangkat lunak lain.
2. Tidak baik jika tidak tersedia perangkat lunak lain yang dapat menggunakan basis data GnuCash.
3. Cukup jika ada terdapat lunak lain yang mampu menggunakan basis data GnuCash. 4. Baik jika basis data GnuCash dapat diakses
oleh perangkat lunak akuntansi lain dengan usaha khusus.
5. Sangat baik jika basis data GnuCash dapat diakses oleh perangkat lunak akuntansi lain dengan mudah.
Interoperability 1. Sangat tidak baik jika hasil pengolahan GnuCash tidak dapat diexport dalam bentuk apapun.
2. Tidak baik jika data hasil pengolahan GnuCash dapat disimpan tetapi dalam format yang sulit untuk di edit kembali.
3. Cukup jika data hasil pengolahan GnuCash hanya dapat di export dalam bentuk PDF atau spreadsheet (hanya salah satu)
4. Baik jika memiliki peluang untuk menyimpan data minimal dalam format PDF, XML dan spreadsheet agar dapat lebih mudah untuk diakses menggunakan perangkat lunak maupun perangkat keras lainnya.
5. Sangat baik jika GnuCash memiliki peluang untuk menyimpan data dalam bentuk apapun yang diinginkan oleh pengguna.
BAB IV
GAMBARAN UMUM GNUCASH
A. Definisi GnuCash
GnuCash merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk
mengatur keuangan pribadi maupun usaha kecil yang dapat diperoleh
secara gratis dengan lisensi dibawah GNU GPL (General Public License)
yang tersedia untuk Windows, Linux, Mac OS X. GnuCash mulai dirilis
dan dikembangkan pada tahun 1997 dan mulai stabil pada tahun 1998 oleh
Robin Clark. GnuCash masih terus berkembang sampai sekarang dibawah
GnuCash Developer Team yang beranggotakan beberapa programmer
dengan versi terbaru 2.6.14 (Desember 2016).
Pada tahun 2012, Sourceforge (situs internet yang memuat
informasi mengenai perangkat lunak open source) mencatat bahwa
GnuCash sudah di unduh lebih dari 2,7 juta kali sejak Juli 2007. Pada
tahun 2016, Sourceforge juga menunjukkan bahwa GnuCash merupakan
perangkat lunak akuntansi yang paling populer dan diunduh rata-rata
sebanyak 8.664 kali per minggunya. Angka tersebut belum termasuk
GnuCash yang disediakan sendiri oleh beberapa distro linux yang memang
menyediakan GnuCash sebagai perangkat lunak bawaan yang disediakan
B. Fitur GnuCash
Sebagai sebuah perangkat lunak akuntansi, GnuCash memiliki
beberapa fitur utama, yaitu:
1. Double-Entry
GnuCash memiliki fitur Double-Entry agar perangkat lunak ini
memenuhi prinsip persamaan dasar akuntansi (asset = kewajiban +
modal). Dengan adanya fitur ini, transaksi akuntansi harus memuat
satu akun debit dan satu akun kredit dengan jumlah yang sama.
2. Checkbook-Style Register
GnuCash Checkbook-Style Register merupakan kustom antarmuka
GnuCash yang membuat tampilan GnuCash terlihat seperti buku cek. Gambar 2. Peringkat GnuCash pada situs sourceforge.net
Fitur ini memudahkan pengguna dalam menginput transaksi
keuangan.
3. Scheduled Transaction
Fitur ini adalah fitur yang mempermudah pengguna dalam mencatat
transaksi rutin maupun berulang. Melalui fitur ini, pengguna dapat
mengatur jumlah dan jangka waktu pembayaran dari transaksi rutin
yang biasa dilakukan oleh pengguna. Setelah fitur ini diaktifkan,
perangkat lunak akan langsung menginput setiap transaksi rutin secara
otomatis bahkan sebelum jatuh tempo.
4. Reports and Graphs
GnuCash memiliki fitur penyajian data keuangan dalam bentuk
laporan dan grafik. Jenis grafik yang disajikan dalam GnuCash ada
tiga jenis, yaitu diagram batang (barcharts), diagram lingkaran
(piecharts), dan scatter plots. Sedangkan untuk laporan, GnuCash
dapat menyajikan beberapa jenis laporan keuangan standar yang dapat
dikostumisasi secara bebas oleh pengguna seperti neraca, laporan laba
rugi, laporan arus kas, dan lain sebagainya.
5. Statement Reconciliations
Rekonsiliasi akun memungkinkan pengguna untuk melakukan
rekonsiliasi bank (membandingkan nilai akun yang dicatat dengan
GnuCash dapat menggunakan hampir semua mata uang yang ada
di dunia. GnuCash juga telah diterjemahkan kedalam 21 bahasa
internasional dan memiliki panduan berbahasa Inggris, Prancis, Spanyol,
dan Portugis.
GnuCash juga memiliki fitur-fitur yang cocok digunakan untuk
usaha kecil seperti membuatkan daftar pelanggan dan pemasok, membuat
faktur, mengatur gaji untuk karyawan, membuat anggaran dan lain
sebagainya.
GnuCash juga mengklaim bahwa perangkat lunak mereka
merupakan perangkat lunak akuntansi yang user friendly, mudah
digunakan, serta tidak perlu memiliki dasar pendidikan akuntansi untuk
menggunakannya. Melihat penggunaan dan sepak terjangnya, GnuCash
nampaknya masih akan terus berkembang sebagai perangkat lunak
akuntansi open source dan tidak menutup kemungkinan akan muncul
39 BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Variabel Perangkat lunak 1. Correctness
Correctness merupakan kemampuan perangkat lunak untuk memenuhi
spesifikasi, misi, dan kebutuhan pengguna. Dalam penelitian ini, variabel
correctness merupakan kemampuan GnuCash untuk memenuhi kebutuhan
pencatatan akuntansi perusahaan. Menurut Rama dan Jones (2009)
kualitas, kompleksitas, dan kegunaan perangkat lunak akuntansi sangat
beragam dan bergantung pada perusahaan penggunanya. Selain harus
memenuhi fitur standar seperti membantu pembuatan jurnal, buku besar
dan laporan keuangan yang meliputi laporan laba-rugi, laporan arus kas,
dan laporan perubahan modal, setidaknya harus ada beberapa modul
seperti modul penjualan, pembelian, persediaan, penggajian, dan buku
besar yang tujuannya untuk menghemat waktu pekerjaan akuntansi.
Biasanya kemampuan yang ditawarkan sebuah paket perangkat lunak akan
jauh melebihi kebutuhan tersebut (Mardi, 2011).
Kriteria penilaian variabel correctness menurut McCall adalah
kemampuan perangkat lunak untuk memenuhi kebutuhan pengguna
perangkat lunak tersebut. Variabel correctness GnuCash dapat dinilai dari
kemampuan perangkat lunak untuk mempermudah pencatatan transaksi
keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, serta
laporan perubahan modal, serta kemampuan perangkat lunak menyediakan
bukti transaksi keuangan.
Dari hasil simulasi, peneliti menemukan bahwa GnuCash dapat
mempermudah pencatatan transaksi keuangan pengguna karena salah satu
fitur utama GnuCash adalah double-entry. Dengan adanya fitur tersebut,
setiap transaksi yang dicatat akan langsung mendebit dan mengkredit
setiap akun yang terlibat dalam sebuah transaksi sehingga prinsip
persamaan dasar akuntansi asset = hutang+modal akan terimplementasi
dengan baik.
Gambar 3. Input transaksi keuangan pada GnuCash Sumber : data diolah
Kriteria selanjutnya adalah kemampuan GnuCash dalam menyediakan
laporan keuangan secara otomatis setelah pengguna menginput
GnuCash, GnuCash mampu menyediakan bukan hanya laporan keuangan
pada umumnya saja, tetapi juga laporan dari asset dan kewajiban, laporan
daftar pelanggan, daftar pemasok, penganggaran, account summary,
laporan pajak, dan lain sebagainya. Tidak hanya dalam bentuk tulisan,
GnuCash juga dapat menyajikan laporan-laporan tersebut dalam bentuk
pie chart, bar chart, maupun scatters plots. GnuCash juga dapat merinci
laporan tersebut menjadi lebih rinci (misalkan laporan laba-rugi yang
hanya menampilkan pendapatan saja maupun beban saja).
Gambar 4.Fitur laporan pada GnuCash Sumber : data diolah
Kriteria ketiga dari variabel kebenaran adalah kemampuan perangkat lunak
menyediakan bukti transaksi keuangan bagi perusahaan. Dari hasil
simulasi, peneliti menemukan bahwa GnuCash dapat menyediakan invoce
untuk pelanggan, bill pembelian dari pemasok, serta bukti kas keluar untuk
Gambar 5. Contoh invoce GnuCash Sumber : data diolah
Berikut ini hasil pengukuran variabel correctness perangkat lunak
GnuCash
Tabel 6. Fitur dasar perangkat lunak akuntansi pada GnuCash
Kriteria Keterangan
Fitur perangkat lunak untuk mempermudah pencatatan transaksi keuangan (menjurnal).
Ada
Fitur membuat laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, laporan perubahan modal
Ada
Fitur perangkat lunak untuk menyediakan bukti transaksi keuangan.
Ada
Sumber : data diolah
Selain itu, sejalan dengan pendapat Mardi (2011) bahwa perangkat lunak
akuntansi biasanya menyediakan fitur yang lebih dari kebutuhan dasar
pengguna, GnuCash juga menyediakan fitur yang mampu menunjang
kegiatan operasional perusahaan seperti merancang anggaran, kalulator
Gambar 6. Fitur Membuat Anggaran Pada GnuCash Sumber:data diolah
Karena GnuCash memenuhi ketiga kriteria penilaian diatas serta memiliki
beberapa fitur yang kegunaannya melebihi kebutuhan dasar pengguna,
maka variabel correctness GnuCash memperoleh nilai 5 (sangat baik).
Hal ini dikarenakan perangkat lunak ini menyediakan fitur-fitur yang jauh
melebihi kebutuhan dasar akuntansi usaha kecil dan menengah.
2. Reliability
Reliability merupakan kemampuan perangkat lunak dapat melaksanakan
fungsinya dengan tingkat ketelitian yang diperlukan (Pressman, 2012).
Dari definisi tersebut maka kualitas GnuCash dapat dilihat dari
kemampuannya menjalankan seluruh fungsi-fungsi atau menu-menu
strategis yang disediakan program mampu berfungsi tanpa mengalami
kegagalan sistem (error). Pada perangkat lunak ini terpadat menu strategis
perangkat lunak untuk mencapai tujuan dari penggunaan perangkat lunak
tersebut. Dalam hal ini adalah fungsi maupun menu yang digunakan untuk
menginput transaksi serta menghasilkan output berupa laporan keuangan.
Sedangkan menu non strategis merupakan menu tambahan dalam sebuah
perangkat lunak yang dapat mendukung maupun tidak mendukung tujuan
penggunaan perangkat lunak tersebut.
Pengukuran reliability akan dinilai dari berdasarkan indikator menu yang
disediakan oleh GnuCash, yaitu menu Action, Business, Reports,dan Tools.
Pengukuran variabel reliabilitas akan diukur dari kegunaan seluruh fungsi
yang dimuat oleh menu strategis maupun non strategis yang terdapat pada
GnuCash. Berikut rincian masing-masing menu GnuCash :
Tabel 7. Rincian sub-menu dari menu GnuCash
Menu GnuCash Sub-menu yang dimuat
Action 1. Online Actions