EVALUASI GNUCASH SEBAGAI PERANGKAT LUNAK AKUNTANSI BERBASIS OPEN SOURCE
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh
Donny William Montolalu NIM : 132114110
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
EVALUASI GNUCASH SEBAGAI PERANGKAT LUNAK AKUNTANSI BERBASIS OPEN SOURCE
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh
Donny William Montolalu NIM : 132114110
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
And I don't want the world to see me
'Cause I don't think that they'd understand
When everything's made to be broken
I just want you to know who I am
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul : EVALUASI GNUCASH SEBAGAI PERANGKAT LUNAK AKUNTANSI
BERBASIS OPEN SOURCE
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 10 Mei 2017 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagaian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Donny William Montolalu
Nomor Mahasiswa : 132114110
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
EVALUASI GNUCASH SEBAGAI PERANGKAT LUNAK AKUNTANSI BERBASIS OPEN SOURCE
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 31 Mei 2017 Yang menyatakan,
vii
KATA PENGANTAR
Pertama, penulis sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang karena hikmat, karunia, dan berkatNya telah membuat penulis mampu menyelesaikan skripsi. Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis mendapat bimbingan, bantuan, dan arahan secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada saat ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Drs. Johannes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk belajar dan berkembang di Universitas Sanata Dharma.
2. Ilsa Haruti Suryandari, S.E., S.I.P., M.Sc.,Ak.,CA. selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. F.X. Ouda Teda Ena, S.Pd., M.Pd., Ed.D atas masukan, dukungan, dan sarannya selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
4. Ignatius Aryono Putranto, M.Acc, Ak dan Nicko Kornelius Putra, S.E., M.Sc. atas masukkan dan sarannya dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Mama, atas doa dan dukungannya secara spiritual dan finansial dari awal mendaftar di Universitas Sanata Dharma hingga skripsi ini selesai.
6. Agnes Wulandari atas doa, dukungan ketika penulis mengalami hambatan dalam pembuatan skripsi ini.
7. Teman-teman MPT E Gasal 2016/2017 : Dito, Denny, Juna, Enggar, Raina, Dhika, Jalu, Lukas, Mey-mey, Oscar, Radha, Tiara, Dhea terimakasih untuk bantuan dan masukkannya bagi skripsi ini.
viii
9. Pegawai dan teman-teman di kantor WRIV USD (bidang kerjasama dan alumni) yang telah memberikan banyak bantuan serta banyak pelajaran yang sangat membantu penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini. 10.Semua pihak yang tidak dapat penulis tulis satu persatu yang telah
membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan dan saran. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Mei 2017
ix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……….. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………. ii
HALAMAN PENGESAHAN……… iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS………... v
HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS………... vi HALAMAN KATA PENGANTAR……….….. vii
HALAMAN DAFTAR ISI………. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL………. xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR………. xii
ABSTRAK……….. xiii
A. Perangkat lunak Akuntansi Berbasis Open Source... 8
1. Pengertian Perangkat lunak Akuntansi………..….... 8
2. Pengertian Open Source……….. 13
B. Teori Kualitas Perangkat lunak... 17
x
10. Reusability……….... 20
11. Interoperability……… 20
C. Penelitian Sebelumnya……… 22
BAB III METODE PENELITIAN………... 24
A. Objek Penelitian………. 24
BAB IV GAMBARAN UMUM GNUCASH……….. 35
A. Definisi GnuCash………..…………. 35
6. Maintainability………... 56
7. Flexybility……… 58
8. Testability………. 59
9. Portability………. 60
10. Reusability……….. 63
11. Interoperability……… 64
B. Hasil Penelitian………... 68
BAB VI PENUTUP……….. 71
A. Kesimpulan………... 71
B. Keterbatasan Penelitian……….. 72
C. Saran………... 72
DAFTAR PUSTAKA………. 74
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tabel Standar Penilaian Kualitas Gnucash ... 26
Tabel 2. Kriteria Penilaian Variabel Pengukuran Perangkat Lunak... 28
Tabel 3. Range Penilaian Perangkat lunak ... 28
Tabel 4. Kesepakatan Koefisien Cohen’s Kappa ... 29
Tabel 5. Standar Penilaian Kualitas Gnucash ... 30
Tabel 6. Hasil Pengukuran Variabel Correctness Gnucash ... 42
Tabel 7. Rincian Sub-Menu Dari Menu Gnucash ... 44
Tabel 8. Indikator Penilaian Integrity Gnucash ... 50
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.Kualitas Perangkat lunak Menurut Mccall... 21
Gambar 2. Peringkat Gnucash Pada Situ Sourceforge.Net ... 36
Gambar 3. Input Transaksi Keuangan Pada Gnucash ... 40
Gambar 4.Fitur Laporan Pada Gnucash ... 41
Gambar 5. Contoh Invoice Gnucash ... 42
Gambar 6. Fitur Membuat Anggaran pada GnuCash ... 45
Gambar 7. Tampilan Antarmuka Menu Gnucash ... 45
Gambar 8. Ukuran Database Gnucash ... 48
Gambar 9. Langkah Pertama Instalasi Gnucash Di Os Windows 7 ... 52
Gambar 10.Langkah Kedua Instalasi Gnucash Di Os Windows 7 ... 52
Gambar 11. Langkah Ketiga Instalasi Gnucash Di Os Windows 7 ... 52
Gambar 12. Langkah Instalasi Gnucash Pada Linux Ubuntu ... 53
Gambar 13. Fasilitas Help Pada Gnucash ... 54
Gambar 14. Modul Manual Gnucash ... 54
Gambar 15. Fitur Check And Repair Pada Gnucash ... 57
Gambar 16. Tampilan Database Gnucash Pada Perangkat Android ... 62
Gambar 17.Laporan Keuangan GnuCash yang diekspor dalam format PDF... .65
Gambar 18.Laporan Keuangan GnuCash yang diekspor dalam format Xml ... .66
Gambar 19.Laporan Keuangan GnuCash yang diekspor dalam format PNG ... .66
xiii ABSTRAK
EVALUASI GNUCASH SEBAGAI PERANGKAT LUNAK AKUNTANSI BERBASIS OPEN SOURCE
Open source menghembuskan angin segar bagi dunia akuntansi. Gerakan
open source memberikan kesempatan bagi pelaku usaha kecil dan menengah untuk mengimplementasikan akuntansi berbasis komputer tanpa harus membeli
software akuntansi berbayar. Salah satu produk software dari gerakan open source
yang cukup terkenal adalah GnuCash. Sebagai software dengan rating tinggi yang dapat diunduh secara gratis, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kualitas software tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi evaluasi. Evaluasi kualitas GnuCash akan diukur dengan menggunakan sebelas sub variabel berdasarkan teori McCall mengenai kualitas perangkat lunak, yaitu
correctness, reliability, efficiency, integrity, reusability, maintainability, flexibility, testability, portability, reusability dan interoperability. Sedangkan untuk mempertahankan obyektifitas penilaian, penelitian ini menggunakan uji koefisien Cohen Kappa.
Berdasarkan hasil analisis, GnuCash mendapatkan nilai baik sebagai
software akuntansi berbasis open source. Hal ini dikarenakan GnuCash menyediakan fasilitas untuk menjurnal transaksi secara double-entry ,menyusun laporan keuangan, serta membuat bukti transaksi yang dapat dikatakan lebih dari cukup bagi pencatatan akuntansi usaha kecil dan menengah. Selain itu, GnuCash juga dapat berjalan di komputer dengan spesifikasi yang rendah. Hanya saja,
software ini memiliki keamanan data yang kurang baik dan pengguna GnuCash harus memiliki pengetahuan tentang akuntansi terutama cara menjurnal transaksi agar dapat menjalankan software ini dengan baik. Dari hasil evaluasi tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa software ini sangat cocok digunakan oleh usaha kecil dan menengah.
xiv ABSTRACT
EVALUATION OF GNUCASH
AS OPEN SOURCE ACCOUNTING PERANGKAT LUNAK
Donny William Montolalu source movement provides an opportunity for small and medium scale enterprise to implement a computer-based accounting without having to purchase a paid accounting software. GnuCash is a famous open source accounting software. As a software with high rating and can be downloaded for free, the researcher interested to do a further research about quality of this software
This research is a quantitative research with evaluation approach. GnuCash’s quality was measured by eleven sub-variables of McCall theory about software quality. They were correctness, reliability, efficiency, integrity, reusability, maintainability, flexibility, testability, portability, reusability and interoperability. Meanwhile, to maintain the objectivity of the research, this research used Cohen's Kappa coefficient test.
Based on the analysis, GnuCash obtained good score as open source accounting software. This is because GnuCash provides double-entry journal, financial reports, and invoice of transaction which are more than enough as accounting software for small and medium enterprise. This software can run in low-end computer also. However, this software has severe data security. GnuCash users must have knowledge about accounting principle especially in journal entries to run the software properly too. From the result of these evaluation, the researcher concludes this software is very suitable for small and medium enterprises.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejarah akuntansi dimulai ketika Pacioli menemukan pencatatan
double entry pada abad ke-lima belas dan sejak saat itu, akuntansi terus berkembang menjadi sebuah ilmu yang mengikuti perkembangan zaman (Godfrey, 2010). Seiring dengan perkembangannya, pencatatan akuntansi mengalami perubahan akibat pengaruh penggunaan teknologi komputer (Mardi, 2011).
Perangkat lunak komputer merupakan salah satu terobosan besar abad lalu, dan merupakan inovasi yang mengubah cara manusia menjalani kehidupan (Farndon, 2010). Perangkat lunak mulai memasuki dunia akuntansi dan menciptakan banyak kemudahan dan penyelesaian persoalan akuntansi namun, tetap memenuhi prinsip-prinsip akuntansi (Mardi, 2011).
Untuk mengikuti perubahan tersebut, pelaku dunia usaha membutuhkan perangkat lunak akuntansi baik yang dijual dalam bentuk paket perangkat lunak maupun dikembangkan secara khusus (Rama dan Jones, 2009). Hanya saja, untuk memperoleh perangkat lunak tersebut, calon pengguna harus mengeluarkan biaya yang terkadang tidak sedikit.
2
permasalahan terjadi. Banyak pengguna komputer melakukan pembajakan terhadap perangkat lunak tesebut. Pembajakan ini tidak hanya dilakukan oleh individu-individu saja, tetapi juga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang dikatakan cukup besar. Pembajakan ini dilakukan dengan maksud untuk tidak mengeluarkan biaya sedikitpun untuk mendapatkan perangkat lunak tersebut untuk menikmati keuntungan dari kecanggihan perangkat lunak tersebut tanpa membayarnya.
Dari berita yang dilansir dari situs Pcmag.com, pada tahun 2012 sebanyak 11% perangkat lunak yang paling sering dibajak di dunia ini adalah perangkat lunak akuntansi. Meskipun belum ada data yang valid mengenai pembajakan perangkat lunak akuntansi di Indonesia, tingkat pembajakan perangkat lunak di Indonesia sudah cukup memprihatinkan. Pada tahun 2015, dikutip dari Kompas.com, 84% perangkat lunak yang beredar di Indonesia adalah perangkat lunak bajakan dan pada tahun 2016, Indonesia menduduki peringkat sepuluh negara dengan perangkat lunak bajakan terbanyak di dunia (Business Perangkat lunak Alliance, 2016).
3
Salah satu perangkat lunak akuntansi berbasis open source tersebut adalah GnuCash. Selain mendapat rating yang tinggi, perangkat lunak ini juga sudah beredar selama hampir 20 tahun dan terus di-update oleh pengembangnya. Gnucash juga belum menunjukkan tanda-tanda akan di komersialkan seperti perangkat lunak akuntansi open source terkenal lainnya (TurboCash dan Compiere). Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengevaluasi perangkat lunak ini secara lebih mendalam agar dapat memberikan manfaat praktis bagi calon pengguna terutama pelaku usaha kecil dan menengah.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi GnuCash sebagai
perangkat lunak akuntansi berbasis open source”.
B. Batasan Masalah
Agar penelitian lebih fokus dan tidak meluas dari pembahasan yang dimaksud, dalam skripsi ini penulis membatasi penilaian GnuCash hanya dari sisi perangkat lunak, tanpa memasukkan sisi pengguna.
C. Rumusan Masalah
4 C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas GnuCash sebagai perangkat lunak akuntansi berbasis open source.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam meningkatkan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang sistem informasi akuntansi. Selain itu, dapat dimanfaatkan sebagai rujukan bagi penelitian selanjutnya, khususnya bagi penelitian dalam bidang perangkat lunak akuntansi.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai masukan tentang pentingnya perangkat lunak akuntansi bagi mahasiswa akuntansi sehingga mahasiswa akuntansi akan lebih tertarik untuk mempelajari dan menguasai berbagai jenis perangkat lunak akuntansi.
b. Bagi Kalangan Akademik
5 c. Bagi Calon Pengguna
Sebagai sarana dan bahan pertimbangan dalam pemilihan perangkat lunak akuntansi yang akan digunakan.
d. Bagi Peneliti
1) Sebagai sarana menambah pengetahuan dan pengalaman mengenaiperangkat lunak akuntansi.
E. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menbahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan mengenai teori yang digunakan oleh penulis dari berbagai sumber mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. Teori yang digunakan berasal dari buku, jurnal, artikel yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian. Metode tersebut terdiri dari: jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data, data yang dibutuhkan, populasi dan sampel penelitian, teknik analisis data, dan indikator penilaian.
BAB IV : GAMBARAN UMUM GNUCASH
BAB V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai analisis data dan hasil pengolahan data yang didapat dari fitur-fitur yang terdapat dalam perangkat lunak GnuCash.
BAB VI : PENUTUP
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Perangkat lunak Akuntansi Berbasis Open Source
Untuk mengetahui pengertian perangkat lunak akuntansi berbasis
open source, maka pengertian perangkat lunak akuntansi dan perangkat lunakberbasis open sourceakan diajabarkan sebagai berikut:
1. Pengertian Perangkat lunak Akuntansi
Karena perangkat lunak merupakan salah satu komponen dari sistem informasi akuntansi, maka penelitian ini akan menjabarkan mengenai sistem informasi akuntansi terlebih dahulu.
a. Sistem
dalam sistem komputer terdapat perangkat lunak, hardware, dan
brainware.
b. Informasi
Pengertian informasi menurut Andry et al. (2007) adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi. Sedangkan informasi menurut Susanto (2008) merupakan hasil dari pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat. Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sebuah data harus diolah terlebih dahulu agar dapat menjadi informasi yang berguna bagi pemakai informasi. Mc Leod (Susanto, 2008) menyatakan bahwa informasi berkualitas harus memiliki empat kriteria, yaitu akurat, tepat waktu, relevan,dan lengkap.
c. Sistem Informasi
pengguna informasi. Adapun Laitch dan Bavis (Kusrini dan Koniyo, 2007) sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sedangkan menurut La Midjan dan Susanto (2008), sumber dari sistem informasi di dalam perusahaan yang bersumber dari alat-alat pemroses atau pengolah data adalah :
1) Otak. Otak manusia memiliki dua macam memori yaitu memori jangka panjang dan memori jangka pendek.
2) Manual. Alat pengolah manual yang ditandai dengan penggunaan pena dan tinta.
3) Mekanik. Mekanik memberikan hasil pengolahan yang lebih cepat, rapih, dan terstandarisasi.
4) Elektrik.
5) Elektronik. Elektronik memberikan kecepatan dan efisiensi pengolahan.
d. Akuntansi
American Insitute of Certified Public Accounting (AICPA) mendefinisikan akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya. Dan pengertian menurut Charles T. Horngren, dan Walter T.Harrison (Horngren Harrison,2007:4) menyatakan bahwa akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan.
e. Sistem Informasi Akuntansi
Dari berbagai penjabaran diatas, Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dapat diartikan sebagai komponen-komponen yang terdiri dari pelaku, metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi mengenai keuangan dan operasi usaha, kemudian mengolahnya menjadi informasi untuk digunakan dalam menjalankan kegiatan perusahaan. (Fess et al, 1999). Menurut James A. Hall (2007:10) sistem informasi akuntansi adalah sistem yang terdiri dari tiga sub sistem, yaitu transaction processing systems, general ledger atau
1) Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi.
2) Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-akivitas organisasi.
3) Data tentang proses-proses bisnis organisasi
4) Perangkat lunak yang dipakai untuk memposes data organisasi 5) Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer,
peralatan pendukung (peripheral device), dan peralatan untuk komunikasi jaringan.
6) Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan data SIA.
Keenam komponen ini secara bersama-sama memungkinkan suatu sistem informasi akuntansi memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi, yaitu:
2) Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
3) Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat, dan andal.
Setelah mengetahui bahwa salah satu komponen sistem informasi akuntansi adalah perangkat lunak, maka perangkat lunak akuntansi dapat diartikan sebagai perangkat lunak yang dirancang untuk memudahkan aktivitas organisasi dalam pencatatan dan menyimpan data akuntansi. Perangkat lunak akuntansi terdiri dari modul-modul yang merupakan kelompok fungsi yang saling berhubungan. Modul-modul umum meliputi modul penjualan, pembelian, persediaan, dan buku besar (Rama, 2009).
2. Pengertian Open Source
Secara harfiah open source berarti “(kode) sumber yang terbuka”.
Sumber yang dimaksud di sini adalah source code (kode sumber) dari sebuah perangkat lunak, baik itu berupa kode-kode bahasa pemrograman maupun dokumentasi dari perangkat lunak tersebut. Definisi lain dari opensource.org menyebutkan bahwa open source
memperoleh perangkat lunaknya juga dapat diperoleh kode perintah (source code) aslinya, sehingga dapat digunakan tidak hanya oleh pembuat perangkat lunak, tetapi juga pihak lain. Garcia dan Magdaleno (2013) mendefinisikan open source sebagai
“OSS is software that can be used, studied, and modified without restriction, and which can be copied and redistributed in modified or unmodified form either without restriction, or with minimal restrictions only to ensure that further recipients can also do these things and that manufacturers of consumer-facing hardware allow
user modifications to their hardware”.
Berdasarkan definisi yang telah dikemukan di atas dapat disimpulkan bahwa perangkat lunak berbasis open source adalah perangkat lunak yang didistribusikan secara bebas dan gratis disertai source code
perangkat lunak tersebut sehingga memungkinkan orang lain untuk memodifikasi, berpartisipasi dalam pengembangan serta mendistribusikan ulang perangkat lunak tersebut.
Hanya saja, perangkat lunak yang memiliki akses terhadap source code tidak selalu dapat dikatakan sebagai perangkat lunak open source. Disadur dari opensource.org, suatu perangkat lunak open source harus memenuhi sepuluh kriteria dibawah ini :
1. Free Redistribution
b. Source Code
Perangkat lunak open source harus menyertakan kode pemrograman perangkat lunaknya. Bahasa pemrograman ini harus dipublikasikan di internet dan dapat di unduh secara gratis agar dapat dimodifikasi oleh programmer lainnya.
c. Derived Works
Lisensi harus memungkinkan untuk dimodifikasi dan dikerjakan ulang, serta harus mengizinkannya untuk didistribusikan di bawah persyaratan yang sama seperti lisensi perangkat lunak asli.
d. Integrity of The Author’s Source Code
Bahasa pemrograman bisa saja tidak dapat dimodifikasi menjadi program baru, tetapi dapat di modifikasi oleh programmer lain menjadi sebuah patch baru dari program tersebut dengan tujuan memperbaharui perangkat lunak tersebut menjadi lebih baik.
e. No Discrimination Againts Person or Group
Lisensi tidak boleh mendiskriminasi seseorang atau sekelompok orang.
f. No Discrimination Againts Fields of Endeavor
g. Distribution of Lisence
Lisensi dari program dapat didistribusikan kembali tanpa perlu izin maupun lisensi tambahan dari pihak-pihak yang melakukan distribusi ulang dari program tersebut.
h. Lisence Must Not Be Specific to a Product
Lisensi dari program tetap melekat pada suatu program meskipun program tersebut telah di kerjakan ulang oleh pihak lain dan didistribusikan ulang oleh pihak lain. Pihak yang melakukan hal tersebut tetap memiliki hak yang sama dengan pihak yang pertama kali membuat program tersebut.
i. Lisence Must Not Restrict Other Perangkat lunak
Lisensi dari program open source tidak boleh terikat dengan lisensi program lain terutama program berlisensi atau close source.
j. Technology Must Be Technology-Neutral
Tidak ada ketentuan bahwa lisensi merupakan predikat dari teknologi seseorang maupun antarmuka tertentu.
Dari penjabaran diatas serta definisi perangkat lunak berbasis open source,
maka dapat disimpulkan definisi dari perangkat lunak akuntansi berbasis
pembelian, penjualan, penggajian, buku besar, dan lain-lain, di mana perangkat lunak ini dapat diperoleh secara gratis dan disertai source code
perangkat lunak tersebut sehingga memungkinkan pengguna untuk memodifikasi dan mendistribusikan ulang perangkat lunak.
B. Teori Kualitas Perangkat lunak
Evaluasi sebuah perangkat lunak sangat perlu dilakukan untuk menilai kualitas sebuah perangkat lunak. Kualitas perangkat lunak adalah gabungan yang kompleks dari berbagai faktor yang akan bervariasi dan pelanggan yang berbeda kebutuhannya. Gabungan antara kebutuhan pengguna perangkat lunak dan faktor-faktor lain akan menghasilkan kualitas sebuah perangkat lunak.
McCall et.al (1975) dalam Pressman (2012, 402) telah mengusulkan suatu kriteria atau faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas perangkat lunak. Pada dasarnya, McCall menitikberatkan faktor-faktor tersebut menjadi tiga aspek penting, yaitu yang berhubungan dengan:
1. Sifat – sifat operasional dari perangkat lunak (Product Operation).
2. Kemampuan perangkat lunak dalam menjalani perubahan (Product Revision).
Ketiga kriteria tersebut selanjutnya akan dibagi menjadi sebelas aspek. Sebelas aspek tersebut adalah gabungan antara kebutuhan pengguna dan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi kualitas sebuah perangkat lunak. Aspek aspek yang digunakan untuk mengukur kualitas sebuah perangkat lunak berdasarkan kriteria diatas adalah:
1. Product Operation
Sifat-sifat operasional suatu perangkat lunak berkaitan dengan hal-hal yang harus diperhatikan oleh para perancang dan pengembang yang secara teknis melakukan penciptaan sebuah aplikasi. Hal-hal yang diukur di sini adalah yang berhubungan dengan teknis analisa, perancangan, dan konstruksi sebuah perangkat lunak. Faktor faktor McCall yang berkaitan dengan sifat-sifat operasional perangkat lunak adalah:
a. Correctness, yaitu kemampuan perangkat lunak mampu memenuhi spesifikasi dan misi kebutuhan pengguna.
b. Reliability, yaitu kemampuan sebuah perangkat lunak dapat melaksanakan fungsinya dengan tingkat ketelitian yang diperlukan.
c. Efficiency, yaitu sumber daya komputasi yang dibutuhkan oleh perangkat lunak untuk melakukan fungsinya.
e. Usability, yaitu usaha yang dibutuhkan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input, dan menginterpretasikan output suatu perangkat lunak
2. Product Revision
Setelah sebuah perangkat lunak berhasil dikembangkan dan diimplementasikan, akan terdapat berbagai hal yang perlu diperbaiki berdasarkan hasil uji coba maupun evaluasi. Sebuah perangkat lunak yang dirancang dan dikembangkan dengan baik, akan dengan mudah dapat direvisi jika diperlukan. Seberapa jauh perangkat lunak tersebut dapat diperbaiki merupakan faktor lain yang harus diperhatikan. Faktor-faktor McCall yang berkaitan dengan kemampuan perangkat lunak untuk menjalani perubahan adalah:
a. Maintainability, yaitu kemampuan perangkat lunak untuk mencari dan memperbaiki kesalahan pada sebuah perangkat lunak.
b. Flexibility, yaitu kemampuan perangkat lunak untuk
memodifikasi perangkat lunak operasional.
3. Product Transition
Setelah integritas perangkat lunak secara teknis telah diukur dengan menggunakan faktor product operational dan secara implementasi telah disesuaikan dengan faktor product revision, faktor terakhir yang harus diperhatikan adalah faktor transisi – yaitu bagaimana perangkat lunak tersebut dapat dijalankan pada beberapa platform atau kerangka sistem yang beragam. Faktor-faktor McCall yang berkaitan dengan tingkat adaptibilitas perangkat lunak terhadap lingkungan baru, yaitu:
a. Portability, yaitu kemampuan yang dimiliki perangkat lunak untuk migrasi perangkat lunak dari suatu perangkat keras atau lingkungan sistem perangkat lunak ke perangkat keras atau lingkungan sistem perangkat lunak yang lain.
b. Reusability, yaitu kemampuan suatu perangkat lunak untuk dipergunakan ulang pada aplikasi lain.
Kualitas perangkat lunak diatas dapat diukur dengan metode penjumlahan dari keseluruhan kriteria dalam suatu faktor sesuai dengan bobot (weight) yang telah ditetapkan. Rumus pengukuran yang digunakan adalah:
Fa = w1c1 + w2c2 + … + wncn
Keterangan:
Fa = nilai total dari faktor
wn = bobot untuk kriteria
cn = nilai untuk kriteria
Dengan memanfaatkan formula tersebut, seorang perancang,
programmer, evaluator, dan pengguna perangkat lunak dapat
mendeskripsikan secara kuantitatif tingkat kualitas sebuah perangkat
Gambar 1.Kualitas perangkat lunak menurut McCall
lunak. Semakin tinggi nilai Fa yang dihasilkan, semakin baik kualitas perangkat lunak tersebut.
C. Penelitian Sebelumnya
Tribunella & Baroody (2008) meneliti bagaimana pentingnya perangkat lunak akuntansi berbasis open source dalam dunia bisnis karena semakin berkembangnya open source philosophy. Penelitian tersebut membahas beberapa keunggulan perangkat lunak akuntansi berbasis open source secara umum dan salah satu diantaranya adalah GnuCash. Sehingga penelitian ini akan meneliti keunggulan GnuCash secara lebih dalam lagi.
Khakim (2011) menggunakan teori technology acceptance model
untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan perangkat lunak akuntansi MYOB. Faktor tersebut diantaranya persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, sikap terhadap penggunaan, minat perilaku penggunaan, dan penggunaan senyatanya. Penelitian kali ini menggunakan pendekatan yang berbeda dari penelitian tersebut dimana pendekatan penelitian sebelumnya lebih condong ke sisi pengguna sedangkan penelitian kali ini akan meneliti dari perangkat lunaknya.
24 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah fitur-fitur yang terdapat dalam GnuCash serta hasil penilaian dan evaluasi perangkat lunak untuk mengukur kualitas GnuCash sebagai perangkat lunak akuntansi berbasis
open source.
B. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan evaluasi. Melalui penelitian ini peneliti ingin melakukan evaluasi kualitas GnuCash sebagai perangkat lunak akuntansi berbasis open source sesuai dengan tolok ukur kualitas perangkat lunak yang akan menunjukkan kualitas perangkat lunak tersebut
C. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Observasi
dikumpulkan sendiri oleh penulis merupakan data primer yang didapat secara langsung dari objek yang diteliti dari hasil observasi. Dalam penelitian ini data dari observasi berupa hasil penilaian dari GnuCash sesuai dengan tolok ukur kualitas perangkat lunak yang akan menunjukkan kualitas GnuCash.
2. Wawancara
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada dua mahasiswa akuntansi lainnya untuk melakukan uji koefisien Kohen Cappa. Informasi yang didapatkan dari metode ini adalah hasil penilaian mahasiswa lain terhadap kualitas GnuCash yang dapat dibandingkan dengan penilaian peneliti sehingga hasil penilaian peneliti terhadap GnuCash bersifat obyektif.
3. Dokumentasi
Data yang diperoleh peneliti menggunakan metode ini adalah sejarah GnuCash, penjelasan mengenai fitur-fitur utama GnuCash, perangkat lunak lain yang dapat menggunakan GnuCash sebagai perangkat lunak tambahan, serta cara untuk menguji GnuCash.
D. Teknik Analisis Data
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui apakah GnuCash memiliki kualitas yang baik sebagai perangkat lunak akuntansi berbasis
penelitian yaitu kualitas GnuCash. Kualitas sebuah perangkat lunak yang merupakan variabel penelitian dapat dilihat dari sebelas aspek yang merupakan sub variabel penelitian. Selanjutnya sub variabel penelitian akan diukur melalui indikator penelitian dengan berdasarkan pada standar penilaian yang merupakan tolok ukur penelitian. Langkah-langkah ini sesuai dengan tujuan penelitian evaluasi untuk menilai sejauh mana variabel yang diteliti telah sesuai dengan tolok ukur yang telah ditentukan. Untuk mempermudah proses penilaian tersebut maka standar penilaian akan disajikan dalam sebuah tabel. Tabel ini yang nantinya akan digunakan sebagai dasar dalam penilaian kualitas GnuCash. Dalam tabel standar penilaian ini ada tiga jenis nilai yaitu, baik, cukup dan tidak baik. Berikut ini tabel standar penilaian kualitas GnuCash:
Tabel 1.Tabel Standar Penilaian Kualitas GnuCash Sub Variabel
Penilaian
Kriteria
Correctness 1. Kemampuan perangkat lunak untuk
mempermudah pencatatan transaksi keuangan. 2. Fitur membuat Laporan Keuangan yang terdiri
dari Laporan Laba Rugi, Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Modal.
3. Kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan bukti transaksi keuangan.
Reliability 1. Kegunaan Menu Action
2. Kegunaan Menu Business
3. Kegunaan Menu Reports
4. Kegunaan Menu Tools
Efficiency 1. Operating System yang mendukung
2. Ukuran basis data
3. Penggunaan Random Access Memory
4. Spesifikasi komputer yang dibutuhkan
Integrity 1. Tampilan login pada halaman menu depan/
2. Ketersediaan fitur keamanan basis data
Usability 1. Panduan Instalasi
2. Ketersediaan menu Help
3. Modul GnuCash
Maintainability 1. Menu dan sub menu yang disiapkan di Gnucash
untuk memperbaiki kesalahan
2. Usaha yang dilakukan untuk perbaikan perangkat lunak
Flexibility 1. Kemungkinan menambah menu atau shortcut
dalam perangkat lunak
Testability 1. Menu-menu yang disediakan perangkat lunak
untuk menguji perangkat lunak.
Portability 1. Kemampuan berjalan di OS Linux
2. Kemampuan berjalan di OS Windows 3. Perangkat keras yang mendukung GnuCash
Reusability 1. Ketersediaan perangkat lunak yang mampu
menggunakan GnuCash sebagai perangkat lunak tambahan.
Interoperability 1. Kemampuan GnuCash untuk menyimpan data
pekerjaan dalam berbagai format ekstensi file. Sumber : Adaptasi dari Hakim (2008)
Kualitas perangkat lunak diukur dengan metode penjumlahan dari keseluruhan kriteria dalam suatu faktor sesuai dengan bobot (weight) yang telah ditetapkan. Rumus pengukuran yang digunakan adalah:
Fa = w1c1 + w2c2 + … + wncn
Keterangan:
Fa = nilai total dari faktor
wn = bobot untuk kriteria
Kemudian tahapan yang harus ditempuh dalam pengukuran adalah sebagai berikut :
1. Menentukan kriteria yang digunakan untuk mengukur suatu factor 2. Menentukan bobot (w) dari setiap kriteria ( w = 1,82)
1,82 didapatkan dari perhitungan dibawah ini :
Bobot = Nilai Maksimal / (kriteria maksimal x jumlah variabel) = 100 / (5 x 11)
= 1,82
3. Menentukan skala dari nilai kriteria ( 0 <= nilai kriteria <= 5). Adapun nilai kriteria meliputi :
Tabel 2. Kriteria penilaian variabel pengukuran perangkat lunak
Kriteria Nilai
4. Memberikan nilai pada tiap kriteria
5. Hitung nilai total dengan rumus Fa = w1c1 + w2c2 + … + wncn 6. Menarik kesimpulan dari nilai total dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 3. Range penilaian perangkat lunak
Range Penilaian
80-100 Sangat Baik
70-79,9 Baik
60-69,9 Cukup
50-59,9 Tidak baik
<50 Sangat tidak baik
Sumber : data diolah
8. Mengambil kesimpulan dari uji koefisien Cohen’s Kappa.
Untuk mempertahankan obyektifitas penilaian, peneliti akan melakukan triangulasi menggunakan koefisien Cohen’s Kappa. Koefisien
Cohen’s Kappa digunakan untuk mengukur kesepakatan dari dua penilai
(Ena, 2013). Rumus dari koefisien Cohen’s Kappa adalah
Dimana :
Pr(a) = Persentase jumlah pengukuran yang konsisten antar rater Pr(e) = Persentase jumlah perubahan pengukuran antar rater
Nilai dari koefisien Cohen’s Kappa dapat diinterpretasikan:
Tabel 4. Kesepakatan Koefisien Cohen’s Kappa
Nilai K Keeratan Kesepakatan (strength of agreement)
< 0.20 Sangat Rendah (Poor)
0.21 – 0.40 Lumayan (Fair)
0.41-0.60 Cukup (Moderate)
0.61 – 0.80 Kuat (Good)
0.81 – 1.00 Sangat Kuat (Very Good)
Sumber : Altman (1991) dalam Walker (2011)
E. Indikator Penilaian GnuCash
Tabel 5.Standar penilaian kualitas GnuCash Sub Variabel
Penilaian
Kriteria
Correctness 1. Sangat tidak baik apabila fasilitas yang
disediakan GnuCash sama sekali tidak dapat memenuhi kebutuhan minimal akuntansi 2. Tidak baik jika fasilitas yang disediakan
GnuCash hanya mampu memenuhi kebutuhan minimal akuntansi perusahaan (hanya salah satu atau dua dari pembuatan laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal).
3. Cukup jika fasilitas yang disediakan GnuCash mampu memenuhi kebutuhan minimal otomasi akuntansi perusahaan (meliputi pembuatan laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal).
4. Baik jika fasilitas yang disediakan GnuCash melebihi kebutuhan minimal akuntansi perusahaan (meliputi pembuatan meliputi laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal serta beberapa modul tambahan seperti pembelian, penjualan, persediaan,penggajian, dan buku besar) 5. Sangat baik jika fasilitas yang disediakan
GnuCash jauh melebihi kebutuhan minimal akuntansi perusahaan (laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal serta modul tambahan seperti pembelian, penjualan, persediaan, penggajian,
dan buku besar serta dapat membantu perusahaan menyediakan bukti transaksi)
Reliability 1. Sangat tidak baik jika seluruh menu atau
fasilitas yang disediakan GnuCash tidak dapat berjalan dengan baik.
2. Tidak baik jika seluruh menu atau fasilitas Gnucash yang memiliki fungsi strategis tidak mampu berjalan dengan baik
3. Cukup jika terdapat menu dan fasilitas yang jarang digunakan atau tidak memiliki fungsi strategis yang tidak berjalan dengan baik. 4. Baik jika seluruh menu dan fasilitas GnuCash
yang memiliki fungsi strategis mampu berjalan dengan baik.
sempurna.
Efficiency 1. Sangat tidak baik jika seluruh sumber daya
komputasi yang dibutuhkan meliputi
operating system, ukuran basis data, penggunaan RAM dan spesifikasi komputer membutuhkan spesifikasi tinggi.
2. Tidak baik jika sebagian sumber daya komputasi yang dibutuhkan meliputi
operating system, ukuran basis data, penggunaan RAM dan spesifikasi komputer membutuhkan spesifikasi tinggi.
3. Cukup jika sumber daya komputasi yang dibutuhkan meliputi operating system, ukuran basis data, penggunaan RAM dan spesifikasi komputer yang dibutuhkan memerlukan spesifikasi sedang.
4. Baik jika sebagian sumber daya komputasi yang dibutuhkan meliputi operating system, ukuran basis data, penggunaan RAM dan spesifikasi komputer tidak membutuhkan spesifikasi tinggi.
5. Sangat baik jika seluruh sumber daya komputasi meliputi operating system, ukuran basis data, penggunaan RAM dan spesifikasi komputer yang dibutuhkan tidak memerlukan spesifikasi tinggi
Integrity 1. Sangat tidak baik jika perangkat lunak tidak menyediakan perbedaan hak akses antara pengguna dan pengelola perangkat lunak serta tidak ada pengamanan terhadap basis data. 2. Tidak baik jika perangkat lunak tidak
menyediakan perbedaan hak akses antara pengguna dan pengelola perangkat lunak 3. Cukup jika sistem kontrol diwujudkan dengan
adanya perbedaan hak akses antara pengguna biasa dan pengelola perangkat lunak
4. Baik jika memiliki kontrol sistem berlapis seperti perbedaan hak akses antara pengguna biasa dan pengelola perangkat lunak atau perlindungan terhadap basis data.
Usability 1. Sangat tidak baik jika perangkat lunak sulit dipelajari dan digunakan melalui tutorial standar yang terdapat pada perangkat lunak serta mensyaratkan latar belakang pendidikan tertentu.
2. Tidak baik jika perangkat lunak sulit dipelajari dan digunakan melalui tutorial standar yang terdapat pada perangkat lunak. 3. Cukup jika perangkat lunak dapat dipelajari
dan digunakan melalui tutorial standar yang terdapat pada perangkat lunak tersebut.
4. Baik jika perangkat lunak mudah untuk dipelajari dan dan digunakan meski mensyaratkan latar belakang pendidikan tertentu khususnya akuntansi.
5. Sangat baik jika perangkat lunak sangat mudah untuk dipelajari dan digunakan tanpa mensyaratkan latar belakang pendidikan tertentu.
Maintanability 1. Sangat tidak baik jika kesalahan pada
GnuCash tidak dapat ditemukan dan tidak dapat diperbaiki.
2. Tidak baik jika GnuCash tidak memiliki fitur untuk menemukan atau memperbaiki kesalahan.
3. Cukup jika GnuCash memiliki fitur untuk menemukan atau memperbaiki kesalahan. 4. Baik jika GnuCash memiliki fitur untuk
menemukan serta memperbaiki kesalahan. 5. Sangat baik jika GnuCash memiliki fitur untuk
menemukan serta memperbaiki kesalahan yang dapat berjalan secara otomatis (auto correct).
Fleksibility 1. Sangat tidak baik jika perangkat lunak tidak dapat dimodifikasi oleh pengembang perangkat lunak.
2. Tidak baik jika tidak terdapat peluang untuk memofifikasi perangkat lunak oleh pengguna perangkat lunak dengan keahlian khusus dalam bahasa pemograman.
3. Cukup jika dapat dimodifikasi tetapi oleh pengembang perangkat lunak.
4. Baik jika memiliki peluang modifikasi oleh pengguna perangkat lunak dengan keahlian khusus dalam bahasa pemograman.
dimodifikasi dengan mudah oleh pengguna perangkat lunak.
Testability 1. Sangat tidak baik jika usaha yang dilakukan untuk menguji perangkat lunak sukar dilakukan oleh pengguna dengan keahlian khusus dibidang komputer.
2. Tidak baik jika usaha yang dilakukan untuk menguji perangkat lunak sukar dilakukan oleh pengguna awam.
3. Cukup jika usaha yang dilakukan untuk menguji perangkat lunak rumit dilakukan oleh pengguna dengan keahlian khusus di bidang akuntansi.
4. Baik jika usaha yang dilakukan untuk menguji perangkat mudah dilakukan oleh pengguna dengan keahlian khusus di bidang akuntansi. 5. Sangat baik jika usaha yang dilakukan untuk
menguji perangkat lunak mudah dilakukan oleh pengguna awam.
Portability 1. Sangat tidak baik jika GnuCash tidak
memiliki peluang untuk bermigrasi dari satu sistem operasi ke sistem operasi lain atau dari satu perangkat keras ke perangkat keras lain. 2. Tidak baik jika GnuCash memiliki peluang
untuk bermigrasi dari satu sistem operasi ke sistem operasi ke sistem operasi lain atau satu perangkat keras ke perangkat keras lain tetapi proses migrasi hanya dapat dilakukan oleh pengguna dengan keahlian khusus di bidang komputer.
3. Cukup jika GnuCash memiliki peluang bermigrasi dari satu sistem operasi ke sistem operasi lain, dari satu perangkat keras ke perangkat keras lain serta proses migrasi yang dapat dilakukan oleh pengguna dengan keahlian khusus di bidang akuntansi.
4. Baik jika GnuCash mampu bermigrasi dari satu sistem operasi ke sistem operasi lain atau satu perangkat keras ke perangkat keras dan proses migrasi mudah dilakukan.
Reusability 1. Sangat tidak baik jika tidak tersedia perangkat lunak yang dapat menggunakan basis data GnuCash dan tidak memiliki kemungkinan untuk digunakan ulang oleh perangkat lunak lain.
2. Tidak baik jika tidak tersedia perangkat lunak lain yang dapat menggunakan basis data GnuCash.
3. Cukup jika ada terdapat lunak lain yang mampu menggunakan basis data GnuCash. 4. Baik jika basis data GnuCash dapat diakses
oleh perangkat lunak akuntansi lain dengan usaha khusus.
5. Sangat baik jika basis data GnuCash dapat diakses oleh perangkat lunak akuntansi lain dengan mudah.
Interoperability 1. Sangat tidak baik jika hasil pengolahan GnuCash tidak dapat diexport dalam bentuk apapun.
2. Tidak baik jika data hasil pengolahan GnuCash dapat disimpan tetapi dalam format yang sulit untuk di edit kembali.
3. Cukup jika data hasil pengolahan GnuCash hanya dapat di export dalam bentuk PDF atau
spreadsheet (hanya salah satu)
4. Baik jika memiliki peluang untuk menyimpan data minimal dalam format PDF, XML dan
spreadsheet agar dapat lebih mudah untuk diakses menggunakan perangkat lunak maupun perangkat keras lainnya.
5. Sangat baik jika GnuCash memiliki peluang untuk menyimpan data dalam bentuk apapun yang diinginkan oleh pengguna.
35 BAB IV
GAMBARAN UMUM GNUCASH
A. Definisi GnuCash
GnuCash merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk mengatur keuangan pribadi maupun usaha kecil yang dapat diperoleh secara gratis dengan lisensi dibawah GNU GPL (General Public License)
yang tersedia untuk Windows, Linux, Mac OS X. GnuCash mulai dirilis dan dikembangkan pada tahun 1997 dan mulai stabil pada tahun 1998 oleh Robin Clark. GnuCash masih terus berkembang sampai sekarang dibawah GnuCash Developer Team yang beranggotakan beberapa programmer
dengan versi terbaru 2.6.14 (Desember 2016).
B. Fitur GnuCash
Sebagai sebuah perangkat lunak akuntansi, GnuCash memiliki beberapa fitur utama, yaitu:
1. Double-Entry
GnuCash memiliki fitur Double-Entry agar perangkat lunak ini memenuhi prinsip persamaan dasar akuntansi (asset = kewajiban + modal). Dengan adanya fitur ini, transaksi akuntansi harus memuat satu akun debit dan satu akun kredit dengan jumlah yang sama.
2. Checkbook-Style Register
GnuCash Checkbook-Style Register merupakan kustom antarmuka GnuCash yang membuat tampilan GnuCash terlihat seperti buku cek.
Gambar 2. Peringkat GnuCash pada situs sourceforge.net
Fitur ini memudahkan pengguna dalam menginput transaksi keuangan.
3. Scheduled Transaction
Fitur ini adalah fitur yang mempermudah pengguna dalam mencatat transaksi rutin maupun berulang. Melalui fitur ini, pengguna dapat mengatur jumlah dan jangka waktu pembayaran dari transaksi rutin yang biasa dilakukan oleh pengguna. Setelah fitur ini diaktifkan, perangkat lunak akan langsung menginput setiap transaksi rutin secara otomatis bahkan sebelum jatuh tempo.
4. Reports and Graphs
GnuCash memiliki fitur penyajian data keuangan dalam bentuk laporan dan grafik. Jenis grafik yang disajikan dalam GnuCash ada tiga jenis, yaitu diagram batang (barcharts), diagram lingkaran (piecharts), dan scatter plots. Sedangkan untuk laporan, GnuCash dapat menyajikan beberapa jenis laporan keuangan standar yang dapat dikostumisasi secara bebas oleh pengguna seperti neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan lain sebagainya.
5. Statement Reconciliations
GnuCash dapat menggunakan hampir semua mata uang yang ada di dunia. GnuCash juga telah diterjemahkan kedalam 21 bahasa internasional dan memiliki panduan berbahasa Inggris, Prancis, Spanyol, dan Portugis.
GnuCash juga memiliki fitur-fitur yang cocok digunakan untuk usaha kecil seperti membuatkan daftar pelanggan dan pemasok, membuat faktur, mengatur gaji untuk karyawan, membuat anggaran dan lain sebagainya.
39 BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Variabel Perangkat lunak
1. Correctness
Correctness merupakan kemampuan perangkat lunak untuk memenuhi spesifikasi, misi, dan kebutuhan pengguna. Dalam penelitian ini, variabel
correctness merupakan kemampuan GnuCash untuk memenuhi kebutuhan
pencatatan akuntansi perusahaan. Menurut Rama dan Jones (2009) kualitas, kompleksitas, dan kegunaan perangkat lunak akuntansi sangat beragam dan bergantung pada perusahaan penggunanya. Selain harus memenuhi fitur standar seperti membantu pembuatan jurnal, buku besar dan laporan keuangan yang meliputi laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal, setidaknya harus ada beberapa modul seperti modul penjualan, pembelian, persediaan, penggajian, dan buku besar yang tujuannya untuk menghemat waktu pekerjaan akuntansi. Biasanya kemampuan yang ditawarkan sebuah paket perangkat lunak akan jauh melebihi kebutuhan tersebut (Mardi, 2011).
keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, serta laporan perubahan modal, serta kemampuan perangkat lunak menyediakan bukti transaksi keuangan.
Dari hasil simulasi, peneliti menemukan bahwa GnuCash dapat mempermudah pencatatan transaksi keuangan pengguna karena salah satu fitur utama GnuCash adalah double-entry. Dengan adanya fitur tersebut, setiap transaksi yang dicatat akan langsung mendebit dan mengkredit setiap akun yang terlibat dalam sebuah transaksi sehingga prinsip persamaan dasar akuntansi asset = hutang+modal akan terimplementasi dengan baik.
Gambar 3. Input transaksi keuangan pada GnuCash Sumber : data diolah
GnuCash, GnuCash mampu menyediakan bukan hanya laporan keuangan pada umumnya saja, tetapi juga laporan dari asset dan kewajiban, laporan daftar pelanggan, daftar pemasok, penganggaran, account summary, laporan pajak, dan lain sebagainya. Tidak hanya dalam bentuk tulisan, GnuCash juga dapat menyajikan laporan-laporan tersebut dalam bentuk
pie chart, bar chart, maupun scatters plots. GnuCash juga dapat merinci laporan tersebut menjadi lebih rinci (misalkan laporan laba-rugi yang hanya menampilkan pendapatan saja maupun beban saja).
Gambar 4.Fitur laporan pada GnuCash Sumber : data diolah
Kriteria ketiga dari variabel kebenaran adalah kemampuan perangkat lunak menyediakan bukti transaksi keuangan bagi perusahaan. Dari hasil simulasi, peneliti menemukan bahwa GnuCash dapat menyediakan invoce
Gambar 5. Contoh invoce GnuCash Sumber : data diolah
Berikut ini hasil pengukuran variabel correctness perangkat lunak GnuCash
Tabel 6. Fitur dasar perangkat lunak akuntansi pada GnuCash
Kriteria Keterangan
Fitur perangkat lunak untuk mempermudah pencatatan transaksi keuangan (menjurnal).
Ada
Fitur membuat laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, laporan perubahan modal
Ada
Fitur perangkat lunak untuk menyediakan bukti transaksi keuangan.
Ada
Sumber : data diolah
Gambar 6. Fitur Membuat Anggaran Pada GnuCash Sumber:data diolah
Karena GnuCash memenuhi ketiga kriteria penilaian diatas serta memiliki beberapa fitur yang kegunaannya melebihi kebutuhan dasar pengguna, maka variabel correctness GnuCash memperoleh nilai 5 (sangat baik). Hal ini dikarenakan perangkat lunak ini menyediakan fitur-fitur yang jauh melebihi kebutuhan dasar akuntansi usaha kecil dan menengah.
2. Reliability
perangkat lunak untuk mencapai tujuan dari penggunaan perangkat lunak tersebut. Dalam hal ini adalah fungsi maupun menu yang digunakan untuk menginput transaksi serta menghasilkan output berupa laporan keuangan. Sedangkan menu non strategis merupakan menu tambahan dalam sebuah perangkat lunak yang dapat mendukung maupun tidak mendukung tujuan penggunaan perangkat lunak tersebut.
Pengukuran reliability akan dinilai dari berdasarkan indikator menu yang disediakan oleh GnuCash, yaitu menu Action, Business, Reports,dan Tools. Pengukuran variabel reliabilitas akan diukur dari kegunaan seluruh fungsi yang dimuat oleh menu strategis maupun non strategis yang terdapat pada GnuCash. Berikut rincian masing-masing menu GnuCash :
Tabel 7. Rincian sub-menu dari menu GnuCash
Menu GnuCash Sub-menu yang dimuat
Action 1. Online Actions
2. Business
3. Income and Expense
4. Sample and Custom
5. Budget
6. Account Summary
7. Future Scheduled Transaction
Summary
8. Tax Schedule Report and TFX Export
9. Transaction Report
10. Save Report Configuration
Tools 1. Online Banking Setup
2. Price Editor
3. Security Editor
4. Loan Repayment Calculator
5. Close Book
6. General Ledger
Sumber : Data diolah
Kemudian peneliti melakukan simulasi penggunaan semua menu yang disediakan GnuCash. Dari kegiatan simulasi ini dapat diketahui apakah semua fasilitas atau menu program mampu berjalan sempurna serta tidak muncul pernyataan error ketika menjalankan berbagai menu dan fasilitas-fasilitas yang disediakan.
Hasil pengamatan dan simulasi yang peneliti lakukan selama masa penelitian, hampir semua menu atau fasilitas yang disediakan GnuCash akan mampu berjalan sempurna apabila di dalam komputer tersebut telah terinstal aplikasi untuk membaca file dalam format pdf, png, maupun csv. Hal ini dikarenakan hampir seluruh output laporan keuangan yang dihasilkan oleh GnuCash berbentuk file pdf, png, dan csv.
Satu-satunya kendala dalam evaluasi variabel reliability adalah ditemukannya fitur yang tidak mampu berjalan sempurna, yaitu fitur New Account pada menu Actions. Fitur New Account digunakan ketika pengguna ingin menambahkan akun baru yang tidak atau belum disediakan oleh daftar akun bawaan GnuCash. Kendala ditemukan ketika pengguna ingin membuat akun kontra, misalnya akun akumulasi depresiasi aset tetap. Hanya saja, kendala yang ditemukan adalah saldo normal pada akun akumulasi depresiasi yang dibuat tetap memiliki saldo normal debit. Hal ini membuat nilai buku dari aset tetap akan bertambah bukan berkurang.
menengah cenderung diberlakukan hanya sebagai pelaporan laba dan rugi. Berbeda dengan pencatatan akuntansi perusahaan go public yang dibuat sebagai alat pertanggungjawaban sehingga perlu melaporkan depresiasi aset tetap. Karena itu fitur new account dapat dikatakan tidak terlalu memiliki fungsi strategis.
Berdasarkan evaluasi variable reliability, peneliti menemukan bahwa ada 1 menu yang belum dapat berjalan dengan baik. Akan tetapi, karena menu tersebut tidak memiliki fungsi strategis, berdasarkan tabel penilaian kualitas GnuCash, variabel reliability perangkat lunak ini memperoleh nilai 3 (cukup).
3. Efficiency
Menurut Pressman (2012), efisiensi merupakan variabel penilaian kualitas perangkat lunak yang dilihat dari sumber daya komputasi yang dibutuhkan oleh perangkat lunak untuk melakukan fungsinya. Sumber daya yang diperlukan oleh perangkat lunak agar perangkat lunak mampu melakukan fungsinya sesuai dengan harapan. Efisiensi perangkat lunak juga dapat dinilai dari segi jumlah maupun anggaran. Variabel efisiensi akan di evaluasi berdasarkan indikator variabel efisiensi. Indikator variabel efisiensi antara lain sistem operasi, ukuran basis data, RAM komputer, dan jenis processor komputer.
GnuCash dapat berjalan mulai dari Windows XP – Windows 10 serta mampu berjalan hampir disemua distro Linux. Bahkan untuk pengguna Linux Ubuntu, GnuCash merupakan salah satu perangkat lunak bawaan yang otomatis akan terinstall ketika penggunanya menginstal distro Linux tersebut.
Ukuran basis data dari GnuCash sendiri relatif kecil karena masih berukuran kilobytes untuk satu periode pencatatan akuntansi. Ukuran dari
installer GnuCash sendiri hanya sekitar 101 megabyte. Sedangkan untuk ukuran perangkat lunak setelah terinstal di komputer memakan memori sekitar 324 megabyte.
Penggunaan random access memory dari GnuCash untuk beroperasi masih cukup kecil (hanya puluhan MB) dan dapat berjalan dengan lancar di
komputer yang digunakan oleh peneliti (dengan ukuran RAM 4GB). Sedangkan spesifikasi komputer minimal dari GnuCash untuk RAM adalah sebesar 64 MB.
Sedangkan untuk kebutuhan perangkat keras, GnuCash tidak mensyaratkan perangkat keras dengan merek tertentu. Untuk instalasi GnuCash, perangkat keras yang dibutuhkan adalah komputer dengan spesifikasi minimal processor generasi ke II (Pentium II) dengan RAM 64 MB.
Berdasarkan penilaian tersebut, variabel efisiensi GnuCash dapat dikatakan sangat baik karena efisiensinya dalam sumber daya komputasi. Hal ini dikarenakan GnuCash dapat berjalan di komputer dengan spesifikasi low end. Selain itu, pengguna tidak membutuhkan biaya saat memperoleh perangkat lunak GnuCash. Oleh karena itu, variabel efficiency
GnuCash mendapatkan nilai 5 (sangat baik).
4. Integrity
Variabel integritas GnuCash sendiri dinilai dari dua kriteria, yaitu fitur untuk kontrol sistem berupa perbedaan hak akses antara pengguna biasa dengan pengelola perangkat lunak serta perlindungan terhadap basis data GnuCash.
Tabel 8. Indikator penilaian integritas GnuCash
Kriteria Indikator penilaian
Hak akses Terdapatnya menu login atau admin GnuCash Perlindungan
basis data
Terdapatnya fitur untuk memproteksi basis data
Sumber : Data diolah
Berdasarkan evaluasi variabel integrity, GnuCash memiliki integrity
yang sangat buruk. Alasan peneliti memberikan penilaian ini adalah karena GnuCash tidak memiliki fitur untuk membedakan hak akses antara pengguna biasa dan pengelola perangkat lunak. Hal ini terlihat dari tidak adanya menu login ketika menjalankan GnuCash seperti yang terdapat pada perangkat lunak akuntansi pada umumnya. Hal ini tentu berdampak buruk karena semua orang dapat mengakses dan mengubah data di perangkat lunak ini.
Karena kekurangan fatalnya tersebut, GnuCash mendapatkan nilai 1 (sangat buruk) untuk variabel integrity. Hal ini dikarenakan GnuCash tidak dapat memberikan perlindungan terhadap basis data serta tidak dapat membedakan hak akses antara pengguna biasa maupun pengelola perangkat lunak.
5. Usability
Usability adalah usaha yang dibutuhkan untuk mempelajari,
mengoperasikan, menyiapkan input, dan menginterpretasikan output suatu perangkat lunak (Pressman, 2012). Maka kualitas perangkat lunak dapat dilihat dari tingkat kemudahan dan pengoperasian perangkat lunak tersebut.
Variabel usability GnuCash akan dinilai dari beberapa indikator, yaitu panduan instalasi GnuCash, fasilitas help (bantuan) yang disediakan perangkat lunak, serta modul GnuCash.
Panduan instalasi yang disediakan GnuCash untuk sistem operasi Windows maupun Linux sangatlah mudah. Untuk menginstal GnuCash pada sistem operasi Windows, pengguna dapat mengunduh installer
Gambar 9. Langkah pertama instalasi GnuCash di OS Windows 7 Sumber: data diolah
Gambar 10.Langkah kedua instalasi GnuCash di OS Windows 7 Sumber: data diolah
Pada sistem operasi Linux, pengguna akan lebih dimudahkan dalam instalasi GnuCash karena GnuCash tersedia pada App Store dari seluruh distro Linux yang memiliki App Store. Pada distro tertentu seperti Linux Ubuntu, GnuCash juga akan terinstal sepaket dengan perangkat lunak lainnya. Sedangkan untuk instalasi GnuCash pada OS Linux berbasis debian, pengguna hanya perlu mengetik “sudo apt-get install gnucash”
pada terminal Linux, maka GnuCash akan langsung otomatis terinstal dan tersimpan pada direktori OS.
Gambar 72. Langkah instalasi GnuCash pada linux ubuntu Sumber : data diolah
Sedangkan untuk menu help, GnuCash sudah menyediakan fasilitas
manual help yang sudah cukup lengkap dan dapat diakses melalui menu
Gambar 8. Fasilitas help pada GnuCash Sumber : data diolah
pencatatan keuangan personal, penggunaan GnuCash untuk kegiatan bisnis, lampiran, serta lisensi perangkat lunak.
Gambar 9. Modul manual GnuCash Sumber : data diolah
Oleh karena itu, untuk mampu menggunakan perangkat lunak ini, pengguna membutuhkan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyesuaikan diri menggunakan GnuCash karena tampilannya yang cenderung monoton tanpa icon menu maupun toolbar sehingga tidak ada kesan user friendly.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap variabel usability, maka dapat disimpulkan bahwa usaha yang dibutuhkan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input, dan menginterpretasikan output GnuCash mudah dilakukan asalkan pengguna memiliki latar belakang pendidikan tertentu khususnya di bidang akuntansi seta mampu mengoperasikan komputer. Oleh karena itu, variabel usability GnuCash mendapatkan nilai 4 (baik).
6. Maintainability
Maintainability adalah kemampuan perangkat lunak untuk mencari dan membetulkan kesalahan pada sebuah perangkat lunak (Pressman, 2012). Dari definisi tersebut maka kualitas perangkat lunak dapat dilihat dari kemampuan perangkat lunak untuk menemukan kesalahan serta memperbaiki kesalahan tersebut. Variabel maintainability GnuCash diukur dari menu dan sub menu yang disediakan GnuCash serta usaha yang dilakukan untuk melakukan perbaikan perangkat lunak.
Gambar 105. Fitur check and repair pada GnuCash Sumber:data diolah
Usaha yang dilakukan untuk memperbaiki perangkat lunak GnuCash juga relatif mudah. Ketika terjadi error atau kesalahan, pengguna dapat menggunakan fitur revert yang tersedia di GnuCash. Melalui fitur ini, GnuCash akan membuat seluruh data yang terdapat pada GnuCash kembali seperti saat terakhir kali pengguna menyimpan data tersebut. Sedangkan ketika terjadi blank, pengguna tinggal me-restart perangkat lunak tersebut.
and repair yang dapat berjalan dengan baik. Sedangkan jika terjadi kesalahan atau kekurangan pada perangkat lunak perbaikan juga mudah dilakukan karena GnuCash memiliki fitur revert.
Oleh karena itu, variabel maintainability GnuCash mendapatkan nilai 4 (baik). Kesimpulan ini diambil karena GnuCash menyediakan menu
untuk menemukan kesalahan pada perangkat lunak serta peluang untuk melakukan perbaikan perangkat lunak oleh pengguna terbuka lebar hanya saja fitur tersebut belum dapat berjalan secara otomatis (langsung memberikan peringatan kepada pengguna untuk memperbaiki input
transaksi ketika terjadi pencatatan yang tidak balance). 7. Flexybility
Flexybility adalah variabel yang diukur dari usaha yang diperlukan untuk menyesuaikan perangkat lunak dengan perubahan yang terjadi didalam perusahaan. Dalam konteks pengujian kualitas GnuCash, variabel ini akan diukur melalui kemungkinan menambah atau mengurangi menu atau fasilitas pada perangkat lunak GnuCash ketika terjadi perubahan di lingkungan perusahaan. Misalnya, perusahaan ingin mengganti fitur bills due reminder menjadi tax due reminder atau menambahkan fitur tax due reminder.
Salah satu kelebihan perangkat lunak berbasis open source yang dirasakan manfaatnya oleh para penggunanya adalah source code
merupakan inti dari sebuah perangkat lunak. Source code yang ada di tangan pengguna merupakan peluang besar bagi pengguna untuk memodifikasi GnuCash. Source code GnuCash sendiri dapat diunduh langsung oleh pengguna pada situs www.gnucash.org secara gratis. Dengan demikian maka GnuCash memiliki kemungkinan yang besar untuk ditambahkan menu atau fasilitas baru. Pengguna GnuCash dapat menambahkan menu atau fasilitas baru pada GnuCash selama pengguna tersebut mampu memahami bahasa pemrograman yang digunakan oleh GnuCash. Oleh karena itu, variabel flexybility GnuCash memperoleh nilai 4 (baik).
8. Testability
Testability merupakan penilaian yang dilihat dari usaha yang diperlukan
untuk menguji suatu perangkat lunak. Usaha tersebut bertujuan untuk
memastikan apakah perangkat lunak telah melakukan fungsi yang
dikehendaki atau tidak (Pressman, 2012). Variabel ini diukur melalui menu
maupun sub menu yang disediakan oleh GnuCash untuk melakukan
pengujian terhadap seluruh fungsi yang terdapat pada GnuCash.