vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi variabel yang mempengaruhi kualitas audit pada BPK Perwakilan Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Utara. Adapun variabel yang digunakan adalah integritas, independensi, dan profesionalisme. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi kepada auditor terkait upaya untuk meningkatkan kualitas auditnya. Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner. Responden penelitian ini adalah auditor BPK Perwakilan Jawa Barat dan Sumatera Utara. Sampel diambil dengan metode simple random
sampling dengan jumlah responden lima puluh orang. Data yang diperoleh dianalisis
dengan menggunakan metode regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS versi 21. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan kualitas audit dipengaruhi oleh integritas, independensi, dan profesionalisme. Secara parsial, independensi dan profesionalisme berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, sementara integritas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit.
viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
This research tries to identify the variables that affect the quality of auditing in the Supreme Audit Institution of the Province of West Java and North Sumatra Delegation. The variables used include the integrity, independence and professionalism. The results are expected to provide information to auditors related to the efforts to improve the quality of audit. The data collection is done by distributing questionnaires. Respondent of this research is the auditor Supreme Audit Institution of West Java and North Sumatra Province Delegation. Samples were taken by simple random sampling method with 50 respondents. The data obtained were analyzed using multiple linear regression method by using SPSS version 21. The results of this study showed that simultaneous audit quality is affected by the integrity, independence and professionalism. Partially, the independency and professionalism has a significant influence of the audit quality, while integrity has no significant effect on audit quality.
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR ... iv
KATA PENGANTAR ... v
2.1.7. Pengaruh Integritas, Independensi, dan Profesionalisme terhadap Kualitas Audit ... 32
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 37
3.1 Jenis Penelitian ... 37
3.2 Populasi dan Sampel... 37
3.2.1 Teknik Pengambilan Sampel ... 39
xi Universitas Kristen Maranatha
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 44
3.5 Teknik Analisis Data ... 45
3.5.1 Uji Asumsi Klasik ... 45
3.5.2 Uji Validitas ... 47
3.5.3 Uji Realibilitas ... 47
3.5.4 Uji Regresi Linier Berganda ... 48
3.5.5 Pengujian Hipotesis ... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51
4.1 Hasil Penelitian ... 51
4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 51
4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 51
4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan Auditor ... 52
4.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja ... 52
4.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 53
4.1.6 Uji Validitas dan Reabilitas ... 53
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN... 68
5.1 Kesimpulan ... 68
3. Surat Keterangan dari BPK Perwakilan Prov. Jawa Barat ... 97
4. Surat Keterangan dari BPK Perwakilan Prov. Sumatera Utara ... 98
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Riset Empiris ... 28
Tabel 3.1 Data Pegawai Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Utara Berdasarkan Jabatan Fungsional Pemeriksa... 38
Tabel 3.3 Operasional Variabel... 40
Tabel 3.4 Skor Jawaban Responden... 45
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 51
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 51
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 52
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja... 52
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 53
Tabel 4.6 KMO and Bartlett’s Test ... 54
Tabel 4.6.1 Hasil Uji Validitas Variabel Integritas ... 54
Tabel 4.6.2 Hasil Uji Validitas Variabel Independensi... 55
Tabel 4.6.3 Hasil Uji Validitas Variabel Profesionalisme ... 55
Tabel 4.6.4 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Audit ... 56
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas ... 57
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas ... 58
Tabel 4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 58
Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas... 59
Tabel 4.11 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ... 60
Tabel 4.17 Hasil Koefisien Determinasi Secara Simultan ... 61
Tabel 4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi Secara Parsial ... 61
Tabel 4.18 Hasil Uji F ... 62
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
1. Data Kuesioner ... 77
2. Hasil Pengolahan SPSS ... 87
3. Surat Keterangan dari BPK Perwakilan Prov. Jawa Barat ... 97
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Bentuk pertanggungjawaban atas penyelenggaraan pemerintah yang diatur
dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, yang
menyatakan bahwa upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan
akuntanbilitas pengelolaan keuangan pemerintah adalah dengan menyampaikan
suatu laporan pertanggungjawaban yang berupa laporan keuangan. Badan
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) adalah lembaga tinggi negara
dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia yang memiliki wewenang dalam
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Dalam Standar
Pemeriksa Keuangan Negara (SPKN, 2007:10), tujuan standar pemeriksaan
adalah untuk menjadi ukuran mutu bagi para pemeriksa dan organisasi pemeriksa
dalam melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara.
Laporan keuangan yang disampaikan sebagai pertanggungjawaban
pengelolaan keuangan pemerintah, harus diaudit oleh pihak yang professional.
Audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk
menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi tersebut dengan
kriteria yang telah ditentukan (Arens et al., 2011:4). Profesi akuntan merupakan
profesi yang sangat mulia dan sangat terhormat karena pekerjaannya menuntut
adanya pertanggungjawaban kepada publik. Salah satu tugas seorang akuntan
adalah melaksanakan pemeriksaan atau audit atas pengelolaan keuangan
pemerintah. Audit dilakukan untuk mencegah ataupun mengurangi terjadinya
penyelewengan. Namun, pada kenyataannya masih banyak terdapat kasus
penyelewengan dalam pengelolaan keuangan pemerintah ( Arianti et al., 2014:2).
Disampaikan oleh Tim Pusdiklat Pengembangan SDM (2011:41) bahwa
audit atas pelaksanaan pengelolaan keuangan pemerintah dapat dilakukan oleh
BAB I Pendahuluan 2
Universitas Kristen Maranatha
Inspektorat, dan pengawasan atasan langsung. Sedangkan, pengawas eksternal
terdiri dari pengawasan oleh DPR, BPK, dan masyarakat.
Berdasarkan UU No. 15 Tahun 2006 tentang BPK, terdapat tiga (3) jenis
pemeriksaan yang dilakukan oleh para auditor BPK. Tiga (3) jenis pemeriksaan
tersebut adalah: (a) pemeriksaan keuangan, yaitu pemeriksaan atas laporan
keuangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pemeriksaan keuangan ini
dilakukan oleh BPK dalam rangka memberikan pernyataan opini tentang tingkat
kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah, (b)
pemeriksaan kinerja, yaitu pemeriksaan atas aspek ekonomi dan efisiensi, serta
pemeriksaan atas aspek efektivitas yang lazim dilakukan bagi kepentingan
manajemen oleh aparat pengawasan intern pemerintah. Tujuan pemeriksaan
kinerja adalah untuk mengidentifikasikan hal-hal yang perlu menjadi perhatian
lembaga perwakilan dan untuk pemerintah, pemeriksaan kinerja dimaksudkan
agar kegiatan yang dibiayai dengan keuangan negara/daerah diselenggarakan
secara ekonomis dan efisien, serta memenuhi sasarannya secara efektif, (c)
pemeriksaan dengan tujuan tertentu, yaitu pemeriksaan yang dilakukan dengan
tujuan khusus, di luar pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan kinerja. Termasuk
dalam pemeriksaan tujuan tertentu ini adalah pemeriksaan atas hal-hal lain yang
berkaitan dengan keuangan dan pemeriksaan investigatif.
Peranan auditor untuk meningkatkan kualitas audit sangat diperlukan
untuk mendapatkan kembali kepercayaan yang diberikan oleh masyarkat. Kualitas
audit perlu untuk ditingkatkan, karena dengan meningkatnya kualitas audit yang
dihasilkan oleh auditor, maka tingkat kepercayaan yang diberikan oleh
masyarakat akan semakin meningkat pula. Keraguan yang selama ini melanda
para masyarakat khususnya para pemakai laporan keuangan pemerintah akan
terkikis dengan sendirinya seiring meningkatnya kualitas audit.
Kualitas audit yang dilaksanakan oleh aparat Inspektorat hingga saat ini
masih menjadi sorotan. Dalam beberapa kasus, aparat inspektorat sebagai internal
auditor tidak mendeteksi adanya temuan audit akan tetapi Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) sebagai eksternal audit dapat mendeteksi temuan. Menurut
BAB I Pendahuluan 3
Universitas Kristen Maranatha
Tahun 2016 (IHPS I 2016: 286) dari 533 Laporan Keuangan Daerah (LKPD)
tahun 2015 yang telah selesai diperiksa, BPK memberikan 312 opini WTP (Wajar
Tanpa Pengecualian), 187 opini WDP (Wajar Dengan Pengecualian), 30 tidak
memberikan pendapat dan empat opini tidak wajar
Dewasa ini, masalah kasus korupsi yang ada didaerah menyita perhatian
publik, bahkan berimplikasi pada penyidikan oleh penegak hukum. Sebagai
contoh, adanya kasus APBD yang terjadi di Bali yang mencuat melalui media
cetak dan elektronik. Dalam website Bali Post (www.balipost.com) dari sembilan
Kabupaten yang ada di Provinsi Bali, beberapa kabupaten pernah menjadi sorotan
masyarakat dan media tentang terjadinya kasus korupsi yang menjerat aparat
pemerintahnya, bahkan sampai ke ranah hukum. Salah satu permasalahannya
yaitu pada Kabupaten Klungkung, yaitu mengenai penyalahgunaan wewenang
yang melibatkan mantan pejabat dan pejabat pemerintah yang masih aktif menjadi
tersangka oleh hasil penyidikan Kejaksaan Negeri Klungkung. Hal tersebut
disinyalir disebabkan kurang maksimalnya pengawasan dan kualitas hasil
pemeriksaan internal pemerintah kabupaten yang dilakukan oleh Inspektorat
Kabupaten Klungkung.
Rendahnya kualitas audit pada Inspektorat dapat disebabkan oleh beberapa
fenomena minimnya pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang pengawasan
secara berkelanjutan, intervensi dan pengaruh dari penentu kebijakan, hubungan
kekeluargaan/ kekerabatan dan pertemanan dengan auditee, dan kode etik
merupakan bagian tak terpisahkan dari standar audit tidak dijalankan dengan
benar dan konsisten, sehingga kasus-kasus penyimpangan kerap terjadi. Selain itu,
lingkungan kerja yang tidak kondusif yang disebabkan sering terjadinya mutasi
dan tidak tersedianya program insentif bagi pegawai yang berprestasi (Refdi et al.,
2013 : 2)
Dalam website BPK (www.bpk.go.id) diperoleh hasil peer review atas
kerja BPK yang dilakukan oleh Supreme Audit Institution Belanda. Hasil peer
review ini dapat ditelaah lebih lanjut guna dikembangkan sebagai ukuran kualitas
audit. Penelitian ini mengusulkan untuk menggunakan nilai temuan audit BPK-RI
BAB I Pendahuluan 4
Universitas Kristen Maranatha
dalam Kusharyanti (2003:25) bahwa nilai temuan audit menunjukkan kemampuan
auditor BPK-RI dalam mendeteksi kesalahan pada laporan keuangan pemerintah
daerah. Temuan audit adalah total jumlah kasus temuan oleh BPK-RI yang terdiri
dari: (1) kerugian daerah; (2) potensi kerugian daerah; (3) kekurangan
penerimaan; (4) administrasi; (5) ketidakhematan; (6) ketidakefisienan; dan (7)
ketidakefektifan. Temuan audit ini dilaporkan pada pengguna laporan keuangan
dalam hal ini lembaga perwakilan (DPR) yang mewakili rakyat sebagai pengguna
laporan keuangan, dan dikembalikan kepada pemerintah daerah untuk
ditindaklanjuti sebagai umpan balik bagi perbaikan di masa yang akan datang.
De Angelo (1981) dalam Badjuri (2012:123) mendefinisikan bahwa
kualitas audit merupakan suatu kemungkinan dimana seorang auditor menemukan
serta melaporkan mengenai adanya suatu pelanggaran yang dilakukan klien dalam
sistem akuntansi. Pelanggaran yang dimaksud adalah ketidaksesuaian antara
pernyataan tentang kejadian ekonomi klien dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Jadi, kualitas audit berkaitan dengan menemukan dan melaporkan.
Faktor pertama, yang mungkin dapat mempengaruhi kualitas audit yaitu
integritas. Prinsip integritas mengharuskan auditor untuk memiliki kepribadian
yang dilandasi oleh unsur kejujuran, keberanian, bijaksana, dan bertanggung
jawab untuk membangun kepercayaan guna memberi dasar dalam mengambil
suatu keputusan yang dapat diandalkan (Pusdiklatwas BPKP, 2008:21). Penelitian
mengenai integritas pernah dilakukan sebelumnya. Prihartini et al (2015:8), dalam
penelitiannya menunjukkan hasil bahwa integritas auditor berpengaruh positif
terhadap kualitas audit di lingkungan pemerintah daerah. Begitu juga hasil
penelitian Pitaloka et al (2016:26), bahwa integritas berpengaruh signifikan
terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
integritas yang dimiliki oleh auditor sektor publik pada saat melaksanakan
penugasan professional auditnya akan mendorong meningkatnya kualitas hasil
pemeriksaan (Arianti et al., 2014:3)
Faktor kedua, yang mungkin dapat mempengaruhi kualitas audit yaitu
independensi. Independensi menurut Mulyadi (2011:62) berarti sikap mental yang
BAB I Pendahuluan 5
Universitas Kristen Maranatha
orang lain. Auditor independen tidak hanya berkewajiban mempertahankan fakta
bahwa ia independen, namun auditor juga harus menghindari keadaan yang dapat
menyebabkan pihak luar meragukan sikap independensinya.. Penelitian mengenai
independensi sudah pernah dilakukan sebelumnya. Mahardika et al (2015:10),
berdasarkan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa independensi berpengaruh
signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Begitu pula penelitian Agusti et al
(2013:10), hasil penelitiannya menunjukkan bahwa independensi berpengaruh
secara positif terhadap kualitas audit . Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
tingkat independensi auditor maka semakin baik kualitas pemeriksaan yang
dihasilkan.
Faktor ketiga, yang mungkin dapat mempengaruhi kualitas audit yaitu
profesionalisme Tanggung jawab pemeriksa dalam Pendahuluan Standar
Pemeriksaan Keuangan Negara (2007:16) menyatakan pemeriksa harus
mempertahankan profesionalisme dalam melayani kepentingan publik. Dengan
demikian, pelaksanaan pemeriksaan keuangan dengan sikap profesional akan
meningkatkan kualitas audit. Penelitian mengenai profesionalisme sudah pernah
dilakukan sebelumnya. Putri et al (2013:49) berdasarkan hasil penelitiannya
bahwa profesionalisme berpengaruh terhadap kinerja auditor karena semakin
tinggi sikap profesionalisme maka kinerja yang dihasilkan akan semakin tinggi.
Begitu pula penelitian Lesmana (2013:39) profesionalisme ternyata mempunyai
pengaruh positif terhadap kualitas audit, dikarenakan makin tinggi tingkat
profesionalisme maka semakin berkualitas hasil auditnya.
Berdasarkan latar belakang yang sudah ada ini, memotivasi penulis untuk melakukan penelitian tentang bagaimana “Pengaruh Integritas, Independensi, dan Profesionalisme terhadap Kualitas Audit pada BPK Perwakilan Provinsi Jawa
Barat dan Sumatera Utara”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan pertanyaan
BAB I Pendahuluan 6
Universitas Kristen Maranatha
a. Bagaimana pengaruh integritas terhadap kualitas audit pada BPK Perwakilan
Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Utara ?
b. Bagaimana pengaruh independensi terhadap kualitas audit pada BPK
Perwakilan Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Utara ?
c. Bagaimana pengaruh profesionalisme terhadap kualitas audit pada BPK
Perwakilan Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Utara ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat dirumuskan tujuan dari
penelitian ini sebagai berikut :
a. Untuk menguji dan menganalisis apakah terdapat pengaruh integritas terhadap
kualitas audit pada BPK Perwakilan Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Utara.
b. Untuk menguji dan menganalisis apakah terdapat pengaruh independensi
terhadap kualitas audit pada BPK Perwakilan Provinsi Jawa Barat dan
Sumatera Utara.
c. Untuk menguji dan menganalisis apakah terdapat pengaruh profesionalisme
terhadap kualitas audit pada BPK Perwakilan Provinsi Jawa Barat dan
Sumatera Utara.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan menjadi bahan acuan atau
pembanding untuk penelitian berikutnya dengan topik yang sejenis yaitu
pengaruh integritas, independensi dan profesionalisme terhadap kualitas audit.
Penelitian ini juga menambah wawasan dan pengetahuan mengenai hal
BAB I Pendahuluan 7
Universitas Kristen Maranatha
b. Manfaat Praktisi Bisnis
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris dan pemahaman
tentang integritas, independensi, dan profesionalisme terhadap kualitas audit
di Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK) Perwakilan Provinsi
Jawa Barat dan Sumatera Utara mengenai seberapa besar pengaruh integritas,
independensi, dan profesionalisme yang dimiliki uditor terutama auditor BPK
RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Utara.
c. Manfaat Pemerintah (BPK RI)
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas audit para auditor
pemerintah khususnya auditor di BPK RI, sehingga pemerintah dapat
mengevaluasi sistem pemeriksaan yang sudah ada supaya para auditor
68 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data yang sudah dilakukan pada lima puluh
orang auditor di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Jawa
Barat dan Sumatera Utara, yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka
dapat disimpulkan:
1. Secara simultan integritas, independensi, dan profesionalisme berpengaruh
terhadap kualitas audit pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan
Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Utara.
2. Didapat nilai nilai R2 (Adjusted R Square) untuk perhitungan regresi secara
simultan, yaitu sebesar 0,622. Hal ini berarti bahwa integritas, independensi,
dan profesionalisme berpengaruh terhadap kualitas audit pada Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Jawa Barat dan Sumatera
Utara sebesar 62,2%.
3. Untuk perhitungan regresi secara parsial, yaitu sebesar 51,2% dari kualitas
audit pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Jawa Barat
dan Sumatera Utara dipengaruhi oleh Independensi.
4. Untuk perhitungan regresi secara parsial, yaitu sebesar 37,1% dari kualitas
audit pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Jawa Barat
dan Sumatera Utara dipengaruhi oleh Profesionalisme.
5. Kontribusi yang ada antara integritas terhadap kualitas audit merupakan
kontribusi yang tidak signifikan, sehingga dapat diabaikan dalam pengolahan
data.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini juga terdapat beberapa hal yang menjadi keterbatasan
penelitian, antara lain :
1. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan self-rating
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 69
Universitas Kristen Maranatha
pengisian yang bias oleh responden, yaitu adanya kecenderungan responden
untuk menilai kualitas auditnya lebih tinggi dari yang seharusnya.
2. Penggunaan metode survey dalam penelitian ini mengakibatkan tidak dapat
dilakukannya controll atas jawaban responden. Persepsi responden belum
tentu memperlihatkan keadaan yang sesungguhnya karena peneliti tidak
melakukan wawancara dan terlibat secara langsung dalam aktivitas audit.
Penelitian kedepan diharapkan dapat mengatasi keterbatasan ini.
5.3 Implikasi Penelitian 5.3.1 Implikasi Teoritis
Hasil dari penelitian tentang pengaruh integritas, independensi, dan
profesionalisme terhadap kualitas audit memberikan implikasi sebagai berikut:
Implikasi teoritis,menurut teori dari Uma Sekaran (2006: 87) bahwa ”Ukuran
sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian” pada kenyataannya penelitian ini dilakukan dengan 50 responden yang terdiri dari 25 responden auditor BPK Perwakilan Provinsi Jawa Barat dan
25 responden auditor BPK Perwakilan Sumatera Utara membuktikan bahwa
terdapat pengaruh integritas, independensi, dan profesionalisme terhadap kualitas
audit sebesar 62,2%.
5.3.2 Implikasi Pemerintah
Berdasarkan dari Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
NegaraNomor Per/05/M.Pan/03/2008 (2008 :32-34) menyatakan bahwa audit
yang berkualitas mengharuskan laporan auditnya tepat waktu, lengkap, akurat,
objektif, meyakinkan, jelas, dan ringkas. Pada kenyataannya, Ikhtisar Hasil
Pemeriksaan (IHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Semester I Tahun 2016
(IHPS I 2016: 286) dari 533 Laporan Keuangan Daerah (LKPD) tahun 2015 yang
telah selesai diperiksa, BPK memberikan 312 opini WTP 187 opini wajar dengan
pengecualian (WDP) atau, 30 tidak memberikan pendapat atau enam persen dan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 70
Universitas Kristen Maranatha
5.3.3 Implikasi Metodologi
Implikasi metodologi,teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan data primer yang pengertian menurut Sugiyono (2014:193)
sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data. Kuesioner/angket adalah kumpulan dari pertanyaan yang
diajukan secara tertulis kepada seseorang/responden, dan cara menjawab juga
dilakukan dengan cara tertulis (Arikunto, 2010: 101). Menurut Riduwan
(2010:99) tujuan dari kuesioner atau angket adalah mencari informasi yang
lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa merasa khawatir bila
responden memberikan jawaban tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian
daftar pertanyaan. Pada kenyataanya, pengumpulan data dalam penelitian ini
melalui cara menyebarkan kuesioner dengan pihak-pihak yang berhubungan
dengan penelitian yang dilakukan,dalam hal ini adalah auditor di BPK Perwakilan
Jawa Barat dan Sumatera Utara.
5.4 Saran- Saran 5.4.1 Saran Teoritis
1. Peneliti menyarankan pada peneliti selanjutnya untuk dapat menggunakan
variabel-variabel lain dalam melihat pengaruh yang paling kuat terhadap
kualitas audit, selain faktor independensi dan profesionalisme.
2. Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melibatkan lebih
banyak variabel controll yang dapat ditemukan dalam lingkungan individu
sebagai faktor demografis, untuk dapat melihat keterkaitan antara individu dan
lingkungan kerja yang dimiliki dalam memunculkan kualitas audit.
5.4.2 Saran Praktis
1. Peneliti menyarankan kepada auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat
dan Perwakilan Provinsi Sumatera Utara untuk tetap menjaga independensi
dan profesionalisme dalam melakukan pemeriksaan untuk meningkatkan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 71
Universitas Kristen Maranatha
2. Peneliti menyarankan kepada auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Barat
dan Perwakilan Provinsi Sumatera meningkatkan integritas dalam melakukan
PENGARUH INTEGRITAS, INDEPENDENSI, DAN
PROFESIONALISME TERHADAP KUALITAS
AUDIT PADA BADAN PEMERIKSA
KEUANGAN (BPK) PERWAKILAN
PROVINSI JAWA BARAT DAN
SUMATERA UTARA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh
Sidang Sarjana Strata 1 (S-1)
Oleh
LAMMAIDA RHOMATUA NABABAN
1351190
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
THE EFFECT OF INTEGRITY, INDEPENDENCE, AND
PROFESSIONALISM TOWAR
D’S THE AUDI
T
QUALITY AT SUPREME AUDIT INSTITUTION
OF WEST JAVA AND NORTH SUMATRA
PROVINCE DELEGATION
THESIS
In Partial Fulfillment of The Requirements for The Degree of
Bachelor of Science in Accounting
By
LAMMAIDA RHOMATUA NABABAN
1351190
BACHELOR PROGRAM IN ACCOUNTING
FACULTY OF ECONOMICS
MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, limpahan rahmat dan karunia-nya, peneliti dapat menyelesaikan penelitian
yang berjudul “Pengaruh Integritas, Independensi, dan Profesionalisme terhadap
Kualitas Audit pada BPK Perwakilan Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Utara”. Adapun maksud penulisan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat menempuh sidang sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Maranatha.
Dalam menyusun tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa hasil penelitian yang disajikan dalam Tugas Akhir ini tidak lepas dari kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca.
Selama menyusun tugas akhir ini maupun dalam mengikuti kegiatan akademik lainnya, banyak sekali pihak-pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, doa serta semangat yang berarti dalam penyusunan tugas akhir ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ayahanda tercinta yang sangat penulis sayangi dan penulis banggakan. Terima kasih atas segala doa dan dukungannya baik materiil maupun moril memberikan bimbingan, nasehat, dan dukungannya selama penulis menyelesaikan draft tugas akhir hingga terselesaiannya draft tugas akhir ini. 4. Elyzabet I. Marpaung, S.E., M.Si., Ak., CA. selaku Ketua Program Studi
Akuntansi.
5. Debbianita, S.E., M.S.Ak. selaku Sekertaris Program Studi Akuntansi.
6. Se Tin, S.E., M.Si., Ak., CA. selaku dosen wali yang telah memberikan pengarahan dalam melaksanakan studi.
7. Bapak/ Ibu dosen dan seluruh staf pengajar yang pernah memberikan ilmu dan pembelajaran yang bermanfaat kepada penulis.
8. Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Jawa Barat selaku objek penelitian. 9. Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi Sumatera Utara selaku
objek penelitian.
10. Tim Beta Solution, terima kasih untuk arahan, semangat, dan dukungan dalam mengolah data penelitian draft tugas akhir ini.
11. Yayasan Badan Pendidikan Kristen GKP, yang memberikan dukungan beasiswa dan motivasi kepada penulis.
12. Kakak-kakak dan abang tercinta, terima kasih atas segala doa dan juga dukungan motivasi kalian.
vi
14. Teman-teman seperjuangan bimbingan, Judith, Nafta, Laura, Ivan, dan Elisa terima kasih atas dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan draft tugas akhir ini.
15. Sahabat dari awal kuliah Gina Mariana. Terimakasih telah menjadi sahabat yang baik selama ini. Sahabat yang selalu memberi support dan nasihat bagi penulis.
16. Teman-teman kosan, Heriana, Semam, Fenica, Lerisa, Eirene, Stany, Tissa, dan Sri. Terimakasih telah selalu memberikan keceriaan, semangat, dukungan dan motivasi untuk menyelesaikan draft tugas akhir ini.
17. Teman-teman akuntansi angkatan 2013 Universitas Kristen Maranatha, terima kasih atas segala dukungan dan doanya, semoga pertemanan ini tetap terjalin sampai kapanpun.
18. Teman-teman di Pusat Bahasa Mandarin (PBM), terima kasih atas segala dukungan, doa, dan motivasi untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
19. Teman-teman di Brevet Pajak Maranatha, terima kasih atas segala dukungan, doa, dan motivasi untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
20. Semua pihak yang telah sangat membantu namun tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk sekecil apapun doa yang kalian berikan.
Penulis sadar bahwa kesempurnaan hanya milih Tuhan Yang Maha Esa, apabila terdapat kesalahan, kekurangan, dan hal yang kurang berkenan penulis mohon maaf sebesarnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Bandung, Januari 2017
72 Universitas Kristen Maranatha
Anonim. (2008). Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
nomor : Per/05/M.Pan/03/2008 (2008 :32-34) tentang Laporan Audit.
Anonim, UUD 1945 Pasal 23E tentang Auditor Eksternal Pemerintah yang
dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Agoes, Sukrisno. (2012). Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh
Akuntan Publik. Jilid 1, Edisi Keempat. Jakarta : Salemba Empat.
Agusti, Restu., dan Pertiwi. N.P. (2013). Pengaruh Kompetensi, Independensi,
dan Profesionalisme terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ekonomi. 21 (3). hal.
358- 473.
Anggraeni, H.D. (2012). Pengaruh Independensi, Profesionalisme dan
Kompetensi Auditor terhadap Kualitas Audit. Skripsi Fakultas Ekonomika
dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Arens, Alvin A dan Loebbecke, James K. (2011). Auditing, an Integrated
Approach. Seventh Edition. Upper Saddle River. New Yersey:
Prentice-Hall, Inc.
Arianti, K.P., E. Sujana, dan I.M.P.A. Putra. (2014). Pengaruh Integritas,
Objektivitas, dan Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit Di Pemerintah Daerah. Jurnal Akuntansi. Vol.2 No.1.
Arianti, Komang Pariardi, dkk. (2014). Pengaruh Integritas, Obyektivitas, dan
Akuntanbilitas terhadap Kualitas Audit di Pemerintah Daerah. E-Jurnal S1
Ak Universitas Pendidikan Ganesha. 2 (1) hal 358- 473.
Arianti, Komang Pariardi, dkk. (2015). Pengaruh Integritas, Obyektivitas,
Kerahasiaan, dan Kompetensi pada Kinerja Auditor Inspektorat Kota Denpasar. E- Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 10 (1). hal. 192-198.
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi
Revisi). Jakarta : Rineka Cipta.
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan
Semester 1 Tahun 2016. http://www.bpk.go.id. Diakses pada 22 Oktober
DAFTAR PUSTAKA 73
Universitas Kristen Maranatha
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. (2011). Peraturan Badan
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 tentang Kode Etik Badan Pemeriksa Keuangan. Jakarta: Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia.
Badan Pemeriksa Keuangan, (2007). Peraturan BPK RI No. 01 tahun 2007
tentang Standar Pemeriksa Keuangan Negara. Jakarta : Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia.
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. (2011). Renstra BPK RI
2011-2015. Jakarta: Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia.
Badan Pemeriksa Keuangan. (2007). Peraturan BPK RI No. 01 tahun 2007
tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. Jakarta : Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia.
Badan Pemeriksa Keuangan. (2011). Peraturan BPK RI No. 02 Tahun 2011
tentang Implementasi Kode Etik BPK. Jakarta : Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia.
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. (2011). Peraturan Badan
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 tentang Kode Etik Badan Pemeriksa Keuangan. Jakarta: Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. (2011). Rencana Strategis 2011-
2015. Jakarta: Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
Badjuri, Achmat. (2011). Faktor Faktor Yang Berpengaruh Terhdap Kualitas
Audit Auditor Independen Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Di Jawa Tengah. Dinamika Keuangan Perbankan, Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Indonesia. 3 (2). hal: 183-197.
Baisary, Rizky Pasca. (2013). Pengaruh Integritas, Obyektivitas, Kerahasiaan,
Kompetensi, dan Komitmen terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Tengah. e-Jurnal Katalogis. 1 (1). hal. 123-134
Bali Post. Ditemukan Banyak Transaksi Fiktif di PDNKK.
http://balipost.com/read/headline/2014/04/02/8502/ditemukan-banyak-transaksi-fiktif-di-pdnkk.html. Diakses pada 22 Oktober 2016.
BPKP, Pusdiklatwas. (2008). Kode Etik dan Standar Auditan. Jakarta : Pusdiklatwas BPKP.
Brigham, Eugene F, and Joel F. Houston. (2001). Manajemen Keuangan. Jilid I.
DAFTAR PUSTAKA 74
Universitas Kristen Maranatha
Cooper & Schindler. (2011). Business Research Methods 11�ℎ ed . New York: McGraw - Hill Companies Inc.
DeAngelo, LE. (1981). Auditor Size and Auditor Quality. Journal of Accounting and Economics. 3(3) hal. 183-199.
Futri, P.S., dan Gede Juliarsa. (2014). Pengaruh Independensi, Profesionalisme,
Tingkat Pendidikan, Etika Profesi, Pengalaman, dan Kepuasan Kerja Auditor Terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Bali. e-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 8 (1). hal. 41-58
Ghozali, Imam. (2006). Aplikai Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan
Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS
21. Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halim, D.R. Abdul., dan Wulandari, Retno. (2014). Pengaruh Profesionalisme,
Pengalaman, Akuntanbilitas, dan Objektivitas Auditor terhadap Kualitas Audit. Jurnal Riset Mahasiswa. 2 (1). hal. 10-21
Ikatan Akuntan Indonesia. (2001). Standar Profesionalisme Akuntan Publik
(SPAP). Jakarta : Salemba Empat.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2004). Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Jakarta: Salemba Empat.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2011). Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Jakarta: Salemba Empat.
Konrath, Laweey F. (2002). Auditing Concepts and Applications, A Risk-Analysis
Approach, 5th Edition : West Publishing Company
Kusharyanti. (2003). Temuan Penelitian Mengenai Kualitas Audit dan
Kemungkinan Topik Penelitian di Masa Datang. Jurnal Akuntansi dan
Manajemen (Desember). hal.25-60.
Mahardika, Made Herman., dkk. (2015). Pengaruh Profesionalisme, Pengalaman
Kerja, Keahlian Audit, Independensi, dan Etika Pemeriksa terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. e- Journal S1 Ak Universitas Pendidikan
Ganesha. 3 (1) hal. 61 – 76.
Lesmana,S dan Gunawan, Ade. (2013). Pengaruh Indepependensi, Obyektivitas,
dan Pengalaman Kerja terhadap Kualitas Audit. Jurnal Riset Akuntansi dan
DAFTAR PUSTAKA 75
Universitas Kristen Maranatha
Mulyadi. (2002). Auditing, Buku Dua, Edisi Ke Enam, Jakarta : Salemba Empat.
Mulyadi. (2009). Auditing Edisi 6 Buku 1. Jakarta. Salemba Empat.
Mulyadi. (2010). Sistem Akuntansi, Edisi ke-3, Cetakan ke-5. Jakarta : Salemba Empat,
Mulyadi. (2011). Auditing Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Pusdiklatwas BPKP. (2008), Kode Etik dan Standar Auditing. Jakarta : Pusdiklatwas BPKP .
Refdi, Kirmizi dan Restu Agusti. (2013). Pengaruh Kompetensi, Independensi,
Kepatuhan Pada Kode Etik dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Se-Propinsi Riau. Jurnal Sorot 8 (2), hal. 1-190.
Riduwan. (2010). Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta.
Prihartini dan Saripudin.. H.N. (2012). Jurnal. Pengaruh Independensi,
Pengalaman, Due Professional Care dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit di KAP Jambi dan Palembang. e - Jurnal Akuntansi
Universitas Jambi 1 (1) hal. 25-60.
Pitaloka, Yuli dan Widanaputra A.A.G.P. (2016). Jurnal Integritas Auditor sebagai Pemoderasi Pengaruh Kompetensi dan Independensi pada Kualitas Audit. e – Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 16 (2) hal. 639-651
Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Jakarta: Salemba Empat.
Situmorang, H.A dan Ginting,Paham. (2008). Filsafat dan Metode Riset. USU Press: Medan.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi
(Mixed Methods). Bandung : Alfabeta
Sulaiman, Agus Suryo. (2010). The Quantum Success. Jalarta: PT Elex Media Komputindo.
Sunu, Gede Gangga Wiweka. (2013). Kompetensi, Independensi, Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi dan Kinerja Auditor BPK. E- Jurnal Akuntansi
DAFTAR PUSTAKA 76
Universitas Kristen Maranatha
Tim Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Keuangan. (2011). Materi Pokok Pengelolaan Keuangan Negara. Pusat Pendidikan
dan Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Jakarta : Kementrian Keuangan.
Wibowo, Agung Edy. (2012). Aplikasi Praktis SPSS dalam Penelitian. Yogyakarta: Gava Media
Yusuf, M. (2011). Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas,
Integritas, Kompetensi, dan Etika terhadap Kualitas Audit.. Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
Yusuf, Al Haryono. (2011). Dasar-dasar Akuntansi, jilid 2 Cetakan Pertama
Desember 2011, Sekolah Tinggi Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara. Yogyakarta: STIE YKPN