Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
APLIKASI METODE TRIMMING PADA ANALISIS JALUR
DALAM PENENTUAN MODEL KAUSAL LOYALITAS PELANGGAN TOSERBA ‘X’
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Program Studi Matematika
Konsentrasi Statistika
Oleh
Suci Rahayu
0905738
PROGRAM STUDI MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU ENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
APLIKASI METODE TRIMMING PADA ANALISIS JALUR DALAM PENENTUAN MODEL KAUSAL LOYALITAS PELANGGAN TOSERBA
‘X’
Oleh Suci Rahayu
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Suci Rahayu 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu SUCI RAHAYU
APLIKASI METODE TRIMMING PADA ANALISIS JALUR
DALAM PENENTUAN MODEL KAUSAL LOYALITAS PELANGGAN TOSERBA ‘X’
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I
Dr. Marthen Tapilouw, M.si. NIP : 194805201979031001
Pembimbing II
Dr. Bambang Avip Priatna M., M.Si. NIP : 196412051990031001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
i ABSTRAK
Metode trimming merupakan suatu metode yang digunakan untuk memperbaiki suatu model struktur analisis jalur dengan mengeluarkan variabel eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan. Melalui analisis loyalitas pelanggan dengan
pelanggan Toserba ‘X’ sebagai obyek penelitian dan berdasarkan hasil pengaplikasian metode trimming pada analisis jalur, diperoleh model loyalitas
pelanggan Toserba ‘X’ sebagai berikut:
� = 0,286�6+ 0,213�7 + 0,260�10+ 0,252�11 + 0,6395�
Model yang dihasilkan adalah model persamaan struktural yang simultan. Dari 11 variabel yang dianalisis, yaitu lokasi, pelayanan, produk, harga, suasana toko, karyawan toko, metode promosi, kesadaran nama, kesan kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek. Variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap loyalitas pelanggan secara terurut adalah karyawan toko (�6), metode promosi (�7), asosiasi merek (�10), dan loyaliatas merek (�11). Sedangkan variabel yang tidak
signifikan terhadap model adalah lokasi, pelayanan, produk, harga, suasana toko, kesadaran nama, dan kesan kualitas.
i
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRACT
Trimming method is a method used to improve a path structure analysis model with removing exogenous variables which the coefficients path are not significant. Through the analysis of the customer loyality with customer of 'X' department store as an object of research and based on the results of trimming method application in the path analysis, the obtained result is the loyality model of the customer ‘X’ department store like mention here:
� = 0,286�6+ 0,213�7 + 0,260�10+ 0,252�11 + 0,6395�
The result model is the model of simultaneous structural equation. From eleven variables which have been analyzed, such as location, service, product, price, store atmosphere, shop keepers, promotion method, brand familiarity, impression of quality, brand association, and brand loyality. The most influental variabel for the customers loyality arranged from the most to the least are shop keepers (�6), promotion method (�7), brand association (�10), and brand loyality (�11). While the variable which are not significant are location, service, product, price, store atmosphere, brand familiarity, and the impression of quality.
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK.... ... i
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Batasan Masalah ... 4
1.4 Tujuan Penulisan ... 4
1.5 Manfaat Penulisan ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6
2.1 Matriks ... 6
2.2 Regresi Linier Sederhana ... 9
2.3 Regresi Linier Ganda ... 14
2.4 Regresi pada Variabel-variabel Terstandardisasi ... 22
2.5 Analisis Korelasi ... 23
2.6 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen ... 28
2.7 Manajemen Ritel ... 30
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.1. Analisis Jalur ... 36
Halaman 3.2. Metode Trimming ... 45
BAB IV STUDI KASUS ... 48
4.1 Jenis dan Sumber Data... 48
4.2 Populasi dan Sampel ... 48
4.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 50
4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 52
4.5 Uji Asumsi Klasik ... 54
4.6 Memaknai Metode Trimming pada Analisis Jalur ... 59
4.7 Pembahasan ... 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74
5.1 Kesimpulan ... 74
5.2 Saran ... 74
DAFTAR PUSTAKA ... 76
LAMPIRAN ... 78
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya kebutuhan dan pola hidup masyarakat yang
menginginkan kenyamanan dalam berbelanja, kepastian akan harga, dan
keanekaragaman barang kebutuhan dalam satu toko, pelanggan menuntut
perusahaan ritel untuk meningkatkan pengelolaan, penampilan toko, maupun cara
pelayanan. Oleh karena itu, belakangan ini dikenal ritel modern dengan cara
pengelolaan secara profesional untuk jaringan toko mencakup department store
(Toko serba ada) dan supermarket.
Bisnis ritel modern tumbuh sangat pesat di Indonesia, dimana banyak
pelaku ritel khususnya toko serba ada dari dalam negeri maupun luar negeri
bersaing secara ketat dalam menawarkan berbagai pilihan barang dan jasa. Hal
tersebut diiringi dengan semakin meningkatnya tuntutan konsumen untuk
memperoleh layanan yang baik dan barang yang bermutu. Konsumen manyadari
bahwa mereka memiliki kekuatan pengeluaran, mereka menjadi semakin cerdas
dan tidak mudah dibujuk oleh pesan-pesan pemasaran, sehingga dapat dikatakan
bahwa pasar ritel toko serba ada adalah “buyer’s market”, dimana pelanggan
memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan pembeliannya. Guna merespon
tuntutan dan kebutuhan pelanggan maka perusahaan menggunakan strategi bauran
penjualan eceran (retailing mix strategy).
Bauran penjualan eceran (retailing mix) merupakan strategi pemasaran bagi
pedagang eceran. Pada dasarnya, perumusan elemen harus menjadi perhatian bagi
para pedagang eceran dalam usahanya mencapai tujuan perusahaan. Beberapa ahli
telah menyampaikan unsur-unsur bauran penjualan ini secara berbeda. Dalam
penelitiannya, Berman dan Evans (Bob Foster, 2002:146) mengemukakan
unsur-unsur dari bauran penjualan sebagai berikut:
1. Lokasi departmen store,
2
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3. Produk yang ditawarkan,
4. Harga,
5. Suasana department store,
6. Karyawan Toko, dan
7. Metode promosi.
Dunne, Lusch, dan Griffit (Bob Foster, 2002:146) mengemukakan bahwa
sebagai alat strategi yang kinerjanya dirasakan langsung oleh pelanggan, maka
bauran penjualan eceran ini dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan serta
mengakibatkan pelanggan tersebut menjadi loyal. Dampak lain yang terjadi dari
kinerja bauran penjualan eceran adalah ekuitas merek. Berman dan Ezeel (Bob
Foster, 2002:146) menyatakan bahwa ekuitas merek terutama dibentuk oleh
bauran penjualan di samping targetting dan positioning.
Pengenalan merek dan produk penting bagi konsumen dan produsen. Bagi
konsumen merek bermanfaat untuk memudahkan proses keputusan pembelian,
merupakan jaminan kualitas, bahkan dapat memenuhi akan status. Sedangkan
bagi produsen, merek dapat membantu upaya-upaya untuk membangun loyalitas
dan hubungan yang berkelanjutan dengan konsumen. Dalam penelitiannya,
Gordon (Bob Foster, 2002:161) menyebutkan unsur-unsur dari ekuitas merek
yang merupakan modifikasi dari Aaker (Bob Foster, 2002:162), yaitu persepsi
pelanggan terhadap:
1. Kesadaran nama,
2. Kesan kualitas,
3. Asosiasi merek, dan
4. Loyalitas merek.
Keterkaitan antara bauran penjualan eceran dengan ekiutas merek terhadap
loyalitas pelanggan dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 1.1
Hubungan Bauran Penjualan Eceran, Ekuitas Merek, dan Loyalitas Pelanggan. Bauran Penjualan Eceran
Loyalitas Pelanggan
Loyalitas pelanggan menjadi hal yang sangat penting dalam bisnis ritel,
karena pelanggan yang loyal akan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan,
diantaranya keuntungan yang tetap, promosi ke pelanggan lain, dan penurunan
biaya pelayanan karena pelanggan sudah cukup familiar dengan perusahaan
selama ini. Untuk mengetahui model kausal loyalitas pelanggan dan hal-hal yang
berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan maka dilakukan
penelitian dengan menggunakan metode trimming pada analisis jalur, melihat dari
variabel penelitian yang cukup banyak.
Analisis jalur merupakan suatu metode analisis yang digunakan untuk
melihat hubungan antara tiga atau lebih variabel. Analisis jalur dilakukan
berdasarkan model hubungan antara variabel-variabel yang diteliti, dimana arah
hubungan variabel diatur dari paling kiri sampai paling kanan dan hubungan
antara variabel digambarkan dengan tanda panah. Ada berbagai model hubungan
yang dapat dibangun dari variabel penelitian yang sama, tergantung bagaimana
hipotesis yang disusun peneliti mengenai hubungan antara variabel-variabel
penelitian.
Dalam analisis jalur terdapat dua metode analisis, yaitu metode dekomposisi
dan metode trimming. Apabila tujuan penelitian adalah membentuk model kausal
yang memasukkan seluruh variabel yang diamati maka digunakan metode
dekomposisi. Sedangkan metode trimming digunakan untuk memperbaiki suatu
model struktur analisis jalur dengan cara mengeluarkan variabel eksogen yang
koefisien jalurnya tidak signifikan. Penerapan metode trimming pada analisis jalur
dengan menggunakan data loyalitas pelanggan toserba ‘X’ menghasilkan model kausal loyalitas pelanggan toserba ‘X’ yang dibentuk karena adanya pengaruh sebab akibat yang mempengaruhi struktur di dalam model. Analisis ini didasarkan
pada model pengaruh antar variabel untuk melihat pengaruh variabel pembentuk
bauran penjualan, dan variabel pembentuk ekuitas merek terhadap loyalitas pelanggan toserba ‘X’. Dalam kaitan itu tema bahasan skripsi ini adalah
“Aplikasi Metode Trimming pada Analisis Jalur dalam Penentuan Model
4
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, permasalahan
dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaplikasian metode trimming pada analisis jalur dalam menentukan model kausal loyalitas pelanggan toserba ‘X’?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah penggunaan metode trimming pada analisis jalur untuk membuat model kausal loyalitas pelanggan toserba ‘X’. Data yang digunakan adalah data primer, yang merupakan hasil kuesioner dan observasi terhadap pelanggan toserba ‘X’.
1.4 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah
mendeskripsikan hasil pengaplikasian metode trimming pada analisis jalur dalam menentukan model kausal loyalitas pelanggan toserba ‘X’.
1.5 Manfaat Penulisan
1. Manfaat Praktis
Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadi latihan pengaplikasian
materi perkuliahan pada permasalahan yang terjadi, baik di bidang industri
penyedia jasa ataupun bidang lainnya. Sedangkan untuk kalangan umum, bisa
menjadi gambaran mengenai penggunaan metode trimming pada analisis jalur
untuk mendapatkan model yang lebih baik, serta memberikan rekomendasi untuk
menggunakan metode ini ketika melakukan penelitian dengan analisis jalur. Bagi toserba ‘X’ diharapkan dapat memberikan informasi mengenai variabel yang sangat berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan toserba ‘X’ sehingga toserba ‘X’
bisa menitik beratkan perbaikan kepada variabel yang sangat berpengaruh guna
2. Manfaat Teoritis
Metode trimming dalam analisis jalur digunakan untuk memperbaiki suatu
model struktur analisis jalur dengan cara mengeluarkan variabel eksogen yang
36
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III
METODE TRIMMING PADA ANALISIS JALUR
3.1 Analisis Jalur
Analisis jalur yang dikenal sebagai path analysis dikembangkan pertama
tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright (Riduwan &
Engkos, 2012:1). Analisis jalur diartikan oleh Bohrnstedt (Riduwan dan Engkos,
2012:1) bahwa ‘a technique for estimating the effect’s a set of independent
variables has on a dependent variabel from a set of observed correlations, given a
set of hypothesized causal asymetric relation among the variables’.
Analisis jalur adalah bagian dari model Regresi yang dapat digunakan untuk
menganalisis hubungan sebab akibat antar satu variabel dengan variabel lainnya.
Sistem hubungan sebab akibat tersebut menyangkut dua jenis variabel, yaitu
variabel bebas atau yang lebih dikenal dengan variabel eksogen yang biasa
disimbolkan dengan huruf 1, 2, . . . , dan variabel terikat atau variabel yang
dipengaruhi, yang dikenal dengan variabel endogen yang biasa disimbolkan
dengan huruf 1, 2,…, . Sedangkan tujuan utama dari analisis jalur adalah
a method of measuring the direct influence along each separate path in such a
system and thus of finding the degree to which variation of a given effect is
determined by each particular cause. The method depend on the combination
of knowledge of the degree of correlation among the variables in a system with
such knowledge as may possessed of the causal relations (Maruyama, Riduwan
& Engkos, 2012:1).
Dalam analisis jalur pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen
dapat berupa pengaruh langsung dan tidak langsung (direct & indirect effect), atau
dengan kata lain analisis jalur memperhitungkan adanya pengaruh langsung dan
tidak langsung. Berbeda dengan model regresi biasa dimana pengaruh variabel
Pengaruh tidak langsung suatu variabel eksogen terhadap variabel endogen
adalah melalui variabel lain yang disebut variabel antara (intervening variable).
Sebagai contoh dalam riset pemasaran, pengaruh variabel bauran penjualan
terhadap variabel loyalitas pelanggan bukan hanya secara langsung tetapi secara
tidak langsung melalui variabel lain seperti variabel ekuitas merek.
Selain itu, analisis jalur merupakan suatu metode yang digunakan pada
model kausal yang telah dirumuskan peneliti atas dasar
pertimbangan-pertimbangan teoritis dan pengetahuan tertentu. Dengan kata lain analisis jalur
memiliki kegunaan untuk mencek atau menguji model kausal yang diteorikan dan
bukan menurunkan teori kausal tersebut (Sujana, 2003:293).
Penggunaan analisis jalur dalam analisis data penelitian didasarkan pada
beberapa asumsi berikut:
1. Pada model analisis jalur, hubungan antar variabel adalah bersifat linier,
adaptif dan bersifat normal,
2. Hanya sistem aliran kausal ke satu arah, artinya tidak ada arah kausalitas yang
berbalik,
3. Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan rasio,
4. Menggunakan sampel probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel
untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel,
5. Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran valid dan
reliable) artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara langsung, dan
6. Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar
berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan, artinya model teori
yang dikaji atau diuji dibangun berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang
mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel yang diteliti.
3.1.1 Manfaat Analisis jalur
38
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Penjelasan (explanation) terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan
yang diteliti,
2. Prediksi nilai variabel terikat (Y) berdasarkan nilai variabel bebas (X), dan
prediksi dengan analisis jalur ini bersifat kualitatif,
3. Faktor diterminan, yaitu penentuan variabel bebas (X) mana yang berpengaruh
dominan terhadap variabel terikat (Y), juga dapat digunakan untuk menelusuri
mekanisme (jalur-jalur) pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat
(Y), dan
4. Pengujian model, menggunakan theory trimming, baik untuk uji reliabilitas (uji
keajegan) konsep yang sudah ada ataupun uji pengembangan konsep baru.
3.1.2 Diagram Jalur
Untuk menggambarkan hubungan-hubungan kausalitas antar variabel yang
akan diteliti, peneliti menggunakan model diagram yang biasa disebut paradigma
penelitian, ini digunakan untuk lebih memudahkan melihat hubungan-hubungan
kausalitas tersebut. Dalam analisis jalur model diagram yang digunakan biasanya
disebut diagram jalur (path diagram).
Diagram jalur adalah alat untuk melukiskan secara grafis, struktur hubungan
kausalitas antar variabel eksogen, intervening (intermediary) dan endogen. Untuk
merepresentasikan hubungan kausalitas diagram jalur menggunakan simbol anak
panah berkepala satu (single-headed arrow), ini mengindikasikan adanya
pengaruh langsung antara variabel eksogen atau intervening dengan variabel
endogen, anak panah ini juga menghubungkan error dengan variabel endogen,
dan untuk merepresentasikan hubungan korelasi atau kovarian diantara dua
variabel menggunakan anak panah berkepala dua (two-headed arrow). Setiap
variabel disimbolkan dalam bentuk kotak sedangkan variabel lain yang tidak
dianalisis dalam model atau error digambarkan dalam bentuk lingkaran.
� 1 1 � 1�1 � 2�2
� 2 1
�1 2
[image:16.595.109.515.221.635.2]�
Gambar 3.1
Diagram jalur pengaruh lokasi dan produk
terhadap bauran penjualan dan loyalitas pelanggan.
Model ini melukiskan adanya hubungan antara variabel eksogen yaitu X1 (Lokasi)
dan X2 (Produk), dan variabel endogen yaitu Y1 (Bauran Penjualan) dan Y2
(Loyalitas Pelanggan). Setiap variabel eksogen maupun endogen (X1, X2, Y1, Y2)
digambarkan dalam bentuk persegi atau kotak sedangakn error (�1,�2) atau
variabel lain diluar sistem digambarkan dalam bentuk lingkaran. Hubungan X1
dan X2 menggambarkan hubungan korelasi, sedangkan hubungan antara X1, X2
terhadap Y1 dan dari Y1 terhadap Y2 menggambarkan hubungan pengaruh (causal
path). Pengaruh dari X1, X2 terhadap Y1 dan dari Y1 terhadap Y2 disebut pengaruh
langsung (direct effect), sedangkan dari X1 terhadap Y2 melalui Y1 disebut
pengaruh tidak langsung (indirect effect).
3.1.3 Koefisien Jalur
Koefisien jalur mengindikasikan besarnya pengaruh langsung dari suatu
variabel yang mempengaruhi terhadap variabel yang dipengaruhi atau dari suatu
�1 �2
Lokasi (X1)
Loyalitas Pelanggan (Y2) Bauran Penjualan (Y1)
40
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
variabel eksogen terhadap variabel endogen. Simbol atau notasi konvensional
untuk melambangkan koefisien jalur adalah � (Dillon & Goldstein; Juanim,
2004:20), dimana mereplekasikan akibat (dependent variable) dan
mereplekasikan sebab (independent variable). Jika model rekursive (model satu
arah), koefisien jalur dapat di ekspresikan menggunakan korelasi sederhana atau
multiple regresi. Koefisien-koefisien jalur biasanya dicantumkan pada diagram
jalur tepat pada setiap garis jalurnya yang dinyatakan dalam nilai numerik.
Seperti telah dijelaskan diatas bahwa untuk mengestimasi koefisien jalur,
jika hanya satu variabel eksogen X yang mempengaruhi secara langsung terhadap
variabel endogen Y, maka � diestimasi dengan korelasi sederhana (simple
correlation) antara X dan Y, jadi � =� , lihat Gambar 3.2 a). Jika variabel
endogen Y dipengaruhi oleh dua variabel eksogen X1 dan X2, maka koefisien jalur
untuk X1 terhadap Ydan X2 terhadap Y adalah bobot atau koefisien beta dalam
regresi, jadi masing-masing koefisien jalur adalah � 1 =� 1 dan � 2 = � 2,
lihat Gambar 3.2 b).
� = �
a) Single causal antecendent
� 1 =� 1
� 2 =� 2
b) Two causal antecendent
[image:17.595.114.512.272.639.2]Gambar 3.2
Sistem kausal sederhana a) single causal antecendent b) two causal antecendent.
Untuk lebih memperjelas setiap koefisien jalur pada sebuah diagram jalur
yang komplit, perhatikan kembali Gambar 3.1, dapat kita lihat
koefisien-koefisien jalur sebagai berikut:
X Y
X1
X2
� 1 1 adalah koefisien jalur untuk pengaruh langsung X1 terhadap Y1.
� 1 2 adalah keofisien jalur untuk pengaruh langsung X2 terhadap Y1.
� 2 1 adalah koefisien jalur untuk pengaruh langsung Y1 terhadap Y2.
� 1�1 adalah koefisien jalur untuk pengaruh langsung �1 terhadap Y1.
� 2�2 adalah koefisien jalur untuk pengaruh langsung �2 terhadap Y2.
Koefisien jalur ditentukan menggunakan rumus:
1 �1
⋱
� 1 1
� 1 � = � 1 � Dimana
� = Koefisien jalur terhadap y
� = Koefisien korelasi antara variabel eksogen dan variabel eksogen
� = Koefisien korelasi antara variabel endogen y dan variabel eksogen Koefisien korelasi dihitung dengan rumus:
� = =1 − =1 =1
2
=1 −( =1 ) 2
( =1 2 −( =1 )2)
; ≠ = 1,2,…,
3.1.4 Koefisien Determinasi dan koefisien Residu
Koefisien determinasi 2 adalah besarnya pengaruh bersama-sama variabel
eksogen terhadap variabel endogen yang dapat dijelaskan oleh model persamaan
jalur. Nilai 2 persamaan jalur yang makin mendekati 100% menunjukkan bahwa
makin banyak keragaman variabel eksogen terhadap variabel endogen yang dapat
dijelaskan dari persamaan jalur tersebut. Rumus koefisien determinasi adalah
sebagai berikut:
2 = �
1� 2… �
� 1
�
Dengan 2 adalah koefisien determinasi, � adalah koefisien jalur terhadap ,
dan � adalah koefisien korelasi antara variabel endogen dan variabel eksogen
42
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Koefisien residu � adalah besarnya pengaruh variabel lain di luar model
yang tidak ikut diamati. Rumus koefisien residu adalah sebagai berikut
� = 1− 2
3.1.5 Pengujian koefisien Jalur Secara Simultan dan Parsial
Pengujian secara simultan dimaksudkan untuk melihat pengaruh variabel
eksogen 1, 2,…, secara bersama-sama terhadap variabel endogen y.
Langkah yang diperlukan dalam pengujian secara simultan adalah sebagai berikut:
1. Bentuk hipotesis statistik
H0 : � 1 =� 2 = =� = 0
Secara bersama-sama semua variabel eksogen tidak berpengaruh terhadap
variabel endogen.
H1∶ � 1 = � 2 = = � ≠0
Ada variabel eksogen berpengaruh terhadap variabel endogen.
2. Statistik uji yang digunakan
= ( − −1)
2
(1− 2)
dengan n adalah jumlah sampel, k adalah jumlah variabel eksogen, dan 2
adalah koefisien determinasi.
3. Kriteria pengujian
Hipotesis 0 ditolak apabila | | > | � 2, − −1
| atau apabila p-value (sig) >
�, yang berarti variabel eksogen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel endogen.
3.1.6 Persamaan Struktural
Persamaan struktural atau juga disebut model struktural, yaitu apabila setiap
variabel terikat/endogen (Y) secara unik keadaannya ditentukan oleh seperangkat
hubungan kausal antar variabel disebut diagram jalur (path diagram). Jadi,
persamaan ini 1 = ( 1; 2) dan 2 = ( 1; 2; 1) merupakan persamaan
struktural karena setiap persamaan menjelaskan hubungan kausal yaitu variabel
eksogen X1 dan X2 terhadap variabel endogen Y1 dan Y2. Lebih jelasnya, maka
digambarkan diagram jalur untuk model struktural sebagai berikut:
� 1 1 =� 1 1 � 1�1 � 2�2
� 2 1
�1 2
� 1 2 =� 1 2
[image:20.595.115.508.239.557.2]Gambar 3.3
Diagram jalur hubungan kausal X1, X2 dan Y1 ke Y2.
Persamaan struktural untuk diagram jalur yaitu:
Y1= � 1 1 1+� 1 2 2+� 1�1
Y2= � 2 1 1+� 2�2
Jadi, secara sistematik analisis jalur mengikuti pola model struktural,
sehingga langkah awal untuk mengerjakan atau penerapan model analisis jalur
yaitu dengan merumuskan persamaan struktural dan diagram jalur yang
berdasarkan kajian teori tertentu yang telah diuraikan di atas.
3.1.7 Pengaruh Langsung, Pengaruh tidak Langsung, dan Pengaruh Total
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa analisis jalur memperhitungkan
pengaruh langsung dan tidak langsung. Berdasarkan diagram jalur kita dapat
melihat bagaimana pengaruh langsung dan tidak langsung tersebut. Pengaruh
langsung adalah pengaruh suatu variabel eksogen terhadap variabel endogen yang Y2
X1
X2
Y1
44
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
terjadi tanpa melalui variabel endogen yang lain. Besarnya pengaruh langsung
suatu variabel eksogen terhadap variabel endogen adalah perkalian nilai koefisien
jalur variabel eksogen terhadap variabel endogen dengan nilai koefisien jalur
variabel eksogen terhedap variabel endogen.
Pengaruh tidak langsung adalah pengaruh suatu variabel eksogen dengan
variabel endogen yang terjadi melalui variabel endogen lain yang terdapat dalam
satu model kausal yang sedang dianalisis. Besarnya pengaruh tidak langsung
suatu variabel eksogen terhadap variabel endogen yaitu perkalian nilai koefisien
jalur variabel eksogen terhadap variabel endogen dengan nilai koefisien jalur
variabel endogen terhadap variabel endogen yang lainnya. Pengaruh total adalah
jumlah dari pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung.
Sebagai contoh perhatikan gambar 3.4:
� 1 1 = 0,47 � 1�1 = 0,51 � 2�2 = 0,72
2 1 = 0,53
�1 2 = 0,54
� 1 2 = 0,33
[image:21.595.110.540.225.591.2]Gambar 3.4
Estimasi Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y1 dan Y2
Pengaruh langsung (direct effect (DI))
Pengaruh dari X1, X2 terhadap Y1 dan dari Y1 terhadap Y2, atau lebih
sederhana dapat disajikan sebagai berikut:
X1→ Y1 ; � 1 1 = 0,47
X2→ Y1 ; � 1 2 = 0,33
Y1→ Y2 ; � 2 1 = 0,53
Pengaruh tidak langsung (indirect effect (IE)) Lokasi (X1)
Produk (X2)
Bauran Penjualan (Y1) Loyalitas Pelanggan (Y2)
Sedangkan pengaruh tidak langsung (indirect effect) adalah dari X1 terhadap Y2
melalui Y1 dan dari X2 terhadap Y2 melalui Y1, atau lebih sederhana dapat
disajikan sebagai berikut:
X1 → Y1→ Y2 ; � 1 1.� 2 1 = 0,47 0,53 = 0,249
X2→ Y1→ Y2 ; � 1 2.� 2 1 = 0,33 0,53 = 0,175
Pengaruh Total (Total Effect (TE))
Pengaruh total adalah penjumlahan DE dan IE (DE+IE) sebagai berikut:
TE11= 1 1+ 2 1 1 = 0,47 + 0,25 = 0,72
TE12= 1 2+ 2 1 2 = 0,33 + 0,18 = 0,52
TE21 2 1 = 0,53
3.1.8 Pengujian Model (Pengujian Kesesuaian Model)
Pengujian model diperlukan untuk menentukan apakah model yang diajukan
sesuai (fit) atau konsisten dengan data atau tidak. Pengujian model dilakukan
dengan cara membandingkan matrik korelasi teoritis denga matrik korelasi
empirisnya. Jika kedua matrik tersebut identik atau sesuai, maka model teoritis
yang diajukan tersebut dapat disimpulkan diterima secara sempurna.
3.2 Metode Trimming
Metode trimming adalah metode yang digunakan untuk memperbaiki suatu
model struktur analisis jalur dengan cara mengeluarkan dari model, variabel
eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan (Heise; Ridwan & Engkos,
2012:127). Jadi, model trimming terjadi ketika koefisien jalur diuji secara
keseluruhan ternyata ada variabel yang tidak signifikan. Walaupun ada satu, dua,
atau lebih variabel yang tidak signifikan, peneliti perlu memperbaiki model
struktur analisis jalur yang sudah dihipotesiskan.
Cara menggunakan metode trimming yaitu menghitung ulang koefisien jalur
46
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.2.1 Pengujian Metode Trimming
Langkah-langkah pengujian analisis jalur dengan menggunakan metode
trimming adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan persamaan struktural,
2. Menghitung koefisien regresi untuk setiap sub struktur yang telah
dirumuskan,
3. Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan),
4. Menghitung koefisien jalur secara individual,
5. Menguji kesesuaian antar model analisis jalur, dan
6. Memaknai dan menyimpulkan.
3.2.2 Pengujian Kesesuaian Model: Koefisien Q
Uji kesesuaian model (goodness-of-fitt test) dimaksudkan untuk menguji
apakah model yang diusulkan memiliki kesesuaian (fit) dengan data atau tidak.
Shumacker & Lomax (Riduwan & Engkos, 2012:146) mengatakan bahwa dalam
analisis jalur untuk suatu model yang diusulkan dikatakan fit dengan data apabila
matriks korelasi sampel tidak jauh berbeda dengan matriks korelasi estimasi
(reproduced correlation matrix) atau korelasi yang diharapkan (expected
correlation matrix). Oleh karena itu, menurut Bachrudin & Harapan Tobing
(Riduwan & Engkos, 2012:146) rumusan hipotesis statistik kesesuaian model
analisis jalur metode trimming adalah sebagai berikut:
H0: = ∅ , Matriks korelasi estimasi tidak berbeda (sama) dengan matriks
korelasi sampel.
H1: ≠ ∅ , Matriks korelasi estimasi berbeda dengan matriks korelasi
sampel.
Shumacker & Lomax (Riduwan & Engkos, 2012:146) memberikan petunjuk
bagaimana menguji kesesuaian model analisis jalur dengan menggunakan metode
trimming, hal ini dapat menggunakan uji statistik kesesuaian model koefisien Q
=1−
2
1− dimana:
Q adalah koefisien Q
2 adalah 1− 1−
12 . (1− 22)...(1− �2)
adalah 2 setelah dilakukan trimming
Apabila = 1 mengindikasikan model fit sempurna. Jika < 1, untuk
menentukan fit tidaknya model maka statistik koefisien Q perlu diuji dengan
statistik W yang dihitung dengan rumus:
=− − �
dimana:
N adalah ukuran sampel.
d adalah banyaknya koefisien jalur yang tidak signifikan sama dengan degree of
freedom = derajat kebebasan.
2 adalah koefisien determinasi multipel untuk model yang diusulkan.
M adalah koefisien determinasi multipel 2 setelah koefisien jalur yang tidak
signifikan dihilangkan.
Dasar Pengambilan Keputusan:
74
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam studi kasus, diperoleh model kausal
loyalitas pelanggan melalui metode trimming pada analisis jalur sebagai berikut: � = 0,286�6+ 0,213�7 + 0,260�10+ 0,252�11 + 0,6395�
Variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap loyalitas pelanggan secara
terurut adalah karyawan toko, metode promosi, asosiasi merek, dan loyaliatas
merek.
Besarnya pengaruh langsung variabel karyawan toko terhadap loyalitas
pelanggan adalah 8,179%, pengaruh tidak langsung adalah 7,53%, dan pengaruh
total adalah 15,709%. Besarnya pengaruh langsung variabel metode promosi
terhadap loyalitas pelanggan adalah 8,179%, pengaruh tidak langsung adalah
7,31%, dan pengaruh total sebesar 15,489%. Besarnya pengaruh langsung
variabel asosiasi merek terhadap loyalitas pelanggan adalah 6,76%, pengaruh
tidak langsung adalah 8,99%, pengaruh total adalah 15,75%. Besarnya pengaruh
langsung variabel loyalitas merek terhadap loyalitas pelanggan adalah 6,35%,
pengaruh tidak langsung adalah 9,29%, pengaruh total adalah 15,64%.
Besarnya pengaruh variabel karyawan toko, metode promosi, asosiasi
merek, dan loyalitas merek terhadap loyalitas pelanggan secara bersama-sama
ditentukan oleh besarnya koefisien determinasi total �2 = 0,591. Artinya
pengaruh variabel karyawan toko, metode promosi, asosiasi merek, dan loyalitas
merek terhadap loyalitas pelanggan secara bersama-sama sebesar 59,1%. Sisanya
ditentukan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model sebesar 40,9%.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, besar pengaruh variabel karyawan toko,
cukup besar, namun besar pengaruh yang tidak diteliti pun cukup besar juga, yaitu
sebesar 40,9%, sehingga disarankan kepada peneliti selanjutnya yang ingin
mengembangkan skripsi ini untuk melakukan penelitian terhadap loyalitas
Suci Rahayu, 2013
aplikasi Metode Trimming Pada Analisis Jalur Dalam Penentuan Model Kausal Loyalitas Pelanggan Toserba 'X'
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Made Pratiwi. (2011). Pengaruh Struktur Modal dan Struktur Kepemilikan terhadap Free cash Flow dan Kebijakan Dividen pada Perusahaan-perusahaan yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia. [Online]. Tersedia: http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=uji+kesesuaian+model+koefisie n+q&source=web&cd=18&cad=rja&ved=0CFAQFjAHOAo&url=http://stat istik.studentjournal.ub.ac.id/index.php/statistik/article/download/8/8&ei=SU 6aUbiTI4jUrQerq4GYCg&usg=AFQjCNGqEtd_QJSrzS0VcnZ_I6sY5Rtv Vg&bvm=bv.46751780,d.bmk [20 Mei 2013].
Fahmi, Fatrika. (n.d). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Mahasiswa dengan Teknik SEM. [Online]. Tersedia:
http://jurnalsain-unand.com/FilesJurnal/6907050672.Fatrika%20Fahmi%205-12.pdf [20 Mei 2013]
Foster, Bob. (2008). Manajemen Ritel. Bandung: Alfabeta.
Juanim. (2004). Analisis Jalur dalam Riset Pemasaran (Teknik Pengolahan Data SPSS & LISREL). Bandung: Fakultas Ekonomi UNPAS.
Leon, Steven J. (2001). Aljabar Linear dan Aplikasinya. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Praktikum 1. (2010). Analisis Korelasi Bivariat. Bandung: UPI.
Praktikum 3. (2010). Analisis Regresi Sederhana. Bandung: UPI.
Praktikum 4. (2010). Analisis Regresi Ganda. Bandung: UPI
Riduwan dan Kuncoro. (2012). Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis. Bandung: Alfabeta.
Roflin, Eddy. (2009). Penggunaan Metode Trimming pada Analisis Jalur dalam Menentukan Model Kausal Dana Alokasi Umum Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan. [Online]. Tersedia:
Rorres, Anton. (2004). Aljabar Linear Elementer (Versi Aplikasi). Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Soryanto, Peno. (2010). Pelatihan Analisis Data (Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen). [Online]. Tersedia: http://id.scribd.com/doc/33059509/Analisis-Validitas-dan-Reliabilitas-Instrumen [20 Mei 2013]
Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung: Tarsito
Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Supranto, J. (2010). Analisis Multivariat: Arti dan Interpretasi. Jakarta: Rineka Cipta.
T. Sutejo. (2010). Teori dan Aplikasi Aljabar Linier dan Matriks. Yogyakarta: Andi.