• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN KETELADANAN GURU TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA DI SMK TARUNA PERSADA DUMAI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN KETELADANAN GURU TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA DI SMK TARUNA PERSADA DUMAI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL IAITF DUMAI

Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin

Jl. Utama Karya II No.3, Bukit Batrem, Dumai Tim., Kota Dumai, Riau Kode Pos: 28826 E-Mail: ejournaliaitf@gmail.com

1 | T a d z a k k u r V o l . 2 N o . 2

PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN KETELADANAN GURU TERHADAP PERILAKU SOSIAL

SISWA DI SMK TARUNA PERSADA DUMAI

Nadya Dwi Cahyati

Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai nadyadwicahyati@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Pengaruh interaksi teman sebaya terhadap perilaku sosial siswa, 2) Pengaruh keteladanan guru terhadap perilaku sosial siswa di SMK Taruna Persada Dumai; 3) Pengaruh interaksi teman sebaya dan keteladanan guru secara serentak terhadap perilaku sosial siswa di SMK Taruna Persada Dumai. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di SMK Taruna Persada Dumai dengan jumlah 283 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan rumus Slovin sehingga jumlah sampel adalah 166 siswa. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui penyebaran angket kepada 166 siswa. Data dianalisis menggunakan analisis regresi berganda, dengan bantuan software SPSS 21.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi teman sebaya, keteladanan guru secara bersama memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perilaku sosial siswa. Secara parsial, interaksi teman sebaya memberikan kontribusi yang positif dan signifikan terhadap perilaku sosial siswa. Begitu juga dengan keteladanan guru yang memberikan kontribusi yang positif dan signifikan.

Kata Kunci : Interaksi Teman Sebaya, Keteladanan Guru, dan Perilaku Sosial

(2)

JURNAL IAITF DUMAI

Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin

Jl. Utama Karya II No.3, Bukit Batrem, Dumai Tim., Kota Dumai, Riau Kode Pos: 28826 E-Mail: ejournaliaitf@gmail.com

2 | T a d z a k k u r V o l . 2 N o . 2

ABSTRACT

This study aims to determine 1) The effect of peer interaction on social behavior of students at SMK Taruna Persada Dumai; 2) The effect of examplary teacher on student social behavior at SMK Taruna Persada Dumai; 3) The effect of peer interaction and examplary teacher simultaneously on the social behavior of students at SMK Taruna Persada Dumai. This research is a quantitative research. The population in this study were students of class X at SMK Taruna Persada Dumai with a total of 283 students.

Sampling was done with the Slovin formula so that the number of samples was 166 students. The data used in this study are primary data obtained through questionnaires to 166 students. Data were analyzed using multiple regression analysis, with the help of SPSS 21.0 for Windows software.The results of the study show that peer interaction, exemplary teacher together contribute significantly to student’s social behavior.

Partially, peer interaction contributes positively and significantly to student’s social behavior. Likewise with exemplary teacher that gives a positive and significant contribution.

Keywords: Peer Interaction, Exemplary Teacher, and Social Behavio

(3)

JURNAL IAITF DUMAI

Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin

Jl. Utama Karya II No.3 Bukit Batrem, Dumai Timur, Kota Dumai, Riau Kode Pos: 28826 E-Mail: ejournaliaitf@gmail.com

3 | T a d z a k k u r V o l . 2 N o . 2 Pendahuluan

Pengaruh kelompok teman sebaya terhadap anak bisa positif atau negatif.

Berpengaruh positif, apabila para anggota kelompok itu memiliki sikap dan perilakunya positif atau berakhlak mulia. Sementara yang negatif, apabila para anggota kelompoknya berperilaku menyimpang, kurang memiliki tata krama atau berakhlak buruk.

Oleh sebab itu, kita tentunya harus memilih teman dalam bergaul. Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ظنيلف هليلخ نيد ىلع ءرملا للاخي نم مكدحأ ر

Artinya: “Agama seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927)

Dalam hadits tersebut Rasulullah saw. memerintahkan umatnya untuk memilih teman bergaul. Banyak sekali yang menjadi baik karena pengaruh pertemanan yang baik.

Sebaliknya, banyak yang menjadi rusak pula karena pertemanan yang buruk.

Kuatnya pengaruh teman sebaya juga mengakibatkan melemahnya ikatan

individu dengan orang tua, sekolah, norma-norma konvensional. Selain itu, banyak waktu yang diluangkan individu di luar rumah bersama teman-teman sebayanya daripada dengan orang tuanya adalah salah satu alasan pokok pentingnya peran teman sebaya bagi individu.1

Perilaku sosial adalah kegiatan yang berhubungan dengan orang lain, yang memerlukan sosialisasi dalam hal bertingkah laku yang dapat diterima oleh orang lain, serta upaya mengembangkan sikap sosial yang layak diterima oleh orang lain.2

Menurut Taylor perilaku sosial adalah bagaimana seseorang mempersepsikan orang lain dalam situasi sosial, dan bagaimana orang merespon terhadapnya dan mereka terhadap kita, dan bagaimana orang dipengaruhi oleh situasi sosial.3

Seorang siswa tentunya tidak dapat membentuk perilaku sosialnya, mereka membutuhkan arahan dari seorang pendidik dalam menemukan karakter baik yang ada di dalam dirinya. Perubahan perilaku sosial yang dapat ditunjukkan oleh siswa di sekolah dipengaruhi oleh sikap dan pengalaman yang dimiliki oleh seorang guru. Atau dengan

1 Zaitun, Sosiologi Pendidikan, (Pekanbaru: Mulia Indah Kemala, 2014), hal. 159

2 Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana, 2011), hal. 137

3 Mukhlisin dan Ismiatul Faizah, Pengaruh Pemahaman PAI terhadap Perilaku Sosial Siswa di SMK Unggulan NU Mojoagung Jombang, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 1 No. 2, Desember 2017, hal. 226

(4)

JURNAL IAITF DUMAI

Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin

Jl. Utama Karya II No.3 Bukit Batrem, Dumai Timur, Kota Dumai, Riau Kode Pos: 28826 E-Mail: ejournaliaitf@gmail.com

4 | T a d z a k k u r V o l . 2 N o . 2

perkataan lain, guru mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku sosial peserta didik.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar.

Guru tidak cukup memiliki sedikit pengetahuan karena guru menjadi makhluk serba bisa.

Dengan cara semacam ini, guru akan menjalankan tugasnya secara optimal.4

Sebagai seorang guru tentunya harus memberikan contoh yang baik pada peserta didik atau menjadi figur panutan, karena sebagai pendidik tentunya akan menjadi tolak ukur bagi peserta didik dalam berperilaku sosial. Sebagaimana firman Allah swt. yang berbunyi:

Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.” (Q.S Al-Ahzab :21)

Dalam wawancara yang dilakukan dengan seorang Guru Bimbingan Konseling bernama ibu Sri pada tanggal 12 Desember 2020 mendapatkan hasil bahwa siswa di SMK Taruna Persada memiliki jiwa sosial yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan perilaku siswa pada saat siswa berada di lingkungan sekolah, yaitu adanya kekompakan sesama siswa. Akan tetapi perilaku sosial tersebut cenderung mengarah kepada perilaku sosial negatif. Seperti apabila salah satu ada yang membolos, maka satu kelas ikut membolos.

Begitu juga tugas yang diberikan guru, banyak siswa yang memiliki jawaban yang sama.5 Berdasarkan wawancara ini dapat penulis pahami bahwa teman sebaya siswa mempengaruhi perilaku sosial siswa di sekolah. Selanjutnya penulis menemukan beberapa masalah yang sering terjadi antara lain siswa kurang baik dengan sesamanya seperti saling mengejek satu sama lainnnya, ada siswa yang kurang sopan ketika berbicara dengan guru, ada siswa yang kurang minat saat belajar, dan ada siswa yang jarang masuk sekolah.

4 Dyah Aris Susanti, “Pengaruh Keteladanan Guru dan Interaksi Sosial Teman Sebaya terhadap Karakter Siswa Kelas 5 di SD Islam Se-Kecamatan Tulungagung”, Jurnal Al-Ibtida’, Vol. 4 No. 2, 2016, hal. 92

5 Hasil Wawancara kepada salah satu Guru Bimbingan Konseling bernama Sri di SMK Taruna Persada Dumai, Tanggal 12 Desember 2020

(5)

JURNAL IAITF DUMAI

Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin

Jl. Utama Karya II No.3 Bukit Batrem, Dumai Timur, Kota Dumai, Riau Kode Pos: 28826 E-Mail: ejournaliaitf@gmail.com

5 | T a d z a k k u r V o l . 2 N o . 2

Karena terlalu luasnya permasalahan yang akan diteliti, maka agar penelitian ini lebih terarah hasilnya, penelitian ini perlu diberikan batasan-batasan dimana penulis hanya meneliti hal-hal yang berkaitan dengan “Interaksi Teman Sebaya, Keteladanan Guru, dan Perilaku Sosial Siswa”. Dan dikarenakan jumlah populasi siswa SMK Taruna Persada Dumai yang terlalu banyak, maka populasi yang diambil pada penelitian adalah kelas X yang berjumlah 283 siswa.

Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana interaksi teman sebaya siswa di SMK Taruna Persada Dumai, bagaimana keteladanan guru, bagaimana perilaku sosial siswa, bagaimana pengaruh interaksi teman sebaya terhadap perilaku sosial siswa, mengetahui bagaimana pengaruh keteladanan guru terhadap perilaku sosial siswa, mengetahui bagaimana pengaruh interaksi teman sebaya dan keteladanan guru terhadap perilaku sosial siswa di SMK Taruna Persada Dumai.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “Pengaruh Interkasi Teman Sebaya dan Keteladanan Guru Terhadap Perilaku Sosial Siswa di SMK Taruna Persada Dumai”.

Interaksi Teman Sebaya

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, interaksi adalah hal saling melakukan aksi, berhubungan, mempengarui, antarhubungan.6

Thibaut dan Kelley mendefinisikan interaksi sebagai peristiwa saling memengaruhi satu sama lain ketika dua orang atau lebih hadir bersama, mereka menciptakan suatu hasil satu sama lain atau berkomunikasi satu sama lain. Jadi, dalam setiap kasus interaksi, tindakan setiap orang bertujuan untuk mempengaruhi individu lain.7

Teman sebaya adalah remaja atau anak-anak yang memiliki usia atau tingkat kematangan yang sama. Teman sebaya (sering disebut teman bermain) pertama kali didapatkan manusia ketika ia mampu berpergian ke luar rumah. Pada awalnya, teman bermain dimaksudkan sebagai kelompok yang bersifat rekreatif, namun dapat pula memberikan pengaruh dalam proses sosialisasi setelah keluarga. Puncak pengaruh teman bermain adalah pada masa remaja. Kelompok bermain lebih banyak berperan dalam membentuk kepribadian seorang individu.8

6 Dessy Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Karya Abditama, 2001), hal. 190

7 Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hal. 87

8 Zaitun, Sosiologi Pendidikan, hal. 132

(6)

JURNAL IAITF DUMAI

Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin

Jl. Utama Karya II No.3 Bukit Batrem, Dumai Timur, Kota Dumai, Riau Kode Pos: 28826 E-Mail: ejournaliaitf@gmail.com

6 | T a d z a k k u r V o l . 2 N o . 2

Mussen melihat bahwa interaksi dengan teman sebaya bagi anak akan menyediakan peluang untuk belajar cara berinteraksi dengan teman seusianya, untuk mengontrol perilaku sosial, untuk mengembangkan keterampilan dan minat yang sesuai dengan usia dan untuk membagi persoalan atau perasaan yang sama.9

Pengertian interaksi teman sebaya sendiri menurut Suparno diartikan sebagai proses timbal balik antara individu dengan kelompok sosialnya yang seusia, yang di dalamnya mencakup adanya keterbukaan dalam kelompok, kerjasama dalam kelompok dan frekuensi hubungan individu dengan kelompok, yang mana interaksi teman sebaya tersebut dapat mengajarkan kepada anak tentang cara bergaul di lingkungan baik dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.10

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa interaksi teman sebaya adalah sekumpulan anak atau remaja yang memiliki usia atau kematangan yang sama, yang melakukan interaksi satu sama lain, untuk mengontrol perilaku sosial, mengembangkan keterampilan dan saling berbagi persoalan atau perasaan yang sama di lingkungan baik dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

Keteladanan Guru

Istilah guru menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai orang yang kerjanya mengajar.11 Menurut Zakiah Daradjat, guru adalah pendidik profesional, karenanya secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang terpikul dipundak orang tua. Mereka ini, tatkala menyerahkan anaknya ke sekolah, sekaligus berarti pelimpahan sebagian tanggung jawab pendidikan anaknya kepada guru.12

Kadar M. Yusuf berpendapat bahwa kata guru berasal dari bahasa Sansekerta, yang berarti orang yang digugu atau orang yang dituruti fatwa dan perkataannya. Hal itu memang pada masa lalu guru menjadi panutan bagi muridnya sehingga katanya selalu dituruti dan perbuatannya serta perilakunya menjadi teladan bagi murid-muridnya.

Bahkan tidak jarang murid meniru gurunya dalam berbicara dan perilaku.13

Keteladanan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata teladan.

9 Khamim Zarkasih Putro, “Pengaruh Pola Asuh dan Interaksi Teman Sebaya terhadap Kecerdasan Emosional Anak di RA Arif Rahman Hakim Yogyakarta”, hal. 100

10 Regina, dkk, “Hubungan Interaksi Sosial Teman Sebaya dengan Perilaku Sosial Anak di Pendidikan Anak Usia Dini Sentosa Pontianak Kota”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini, Vol. 4 No. 2, 2016, hal 138

11 Dessy Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, hal. 161

12 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hal. 39

13 Kadar M. Yusuf, Tafsir Tarbawi: Pesan-pesan Al-Quran tentang Pendidikan, (Jakarta:

Amzah, 2017), hal. 62

(7)

JURNAL IAITF DUMAI

Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin

Jl. Utama Karya II No.3 Bukit Batrem, Dumai Timur, Kota Dumai, Riau Kode Pos: 28826 E-Mail: ejournaliaitf@gmail.com

7 | T a d z a k k u r V o l . 2 N o . 2

Teladan adalah sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh, baik perbuatan, kelakuan, sifat, dan sebagainya.14

Jadi, keteladanan guru adalah hal-hal yang dapat ditiru atau dicontoh dari seorang guru atau pendidik baik dalam ucapan, perbuatan, sifat, perilaku dan sebagainya. Guru di sini juga dapat disebut sebagai subjek teladan atau orang yang diteladani oleh peserta didiknya.

Keteladanan adalah perilaku yang sesuai dengan norma, nilai, dan aturan yang ada dalam agama, adat istiadat, dan aturan negara. Dalam kehidupan sehari-hari, ketiga hal tersebut tidak bisa dipisahkan. Sebagai pemeluk agama, guru berkewajiban menaati aturan-aturan yang ada pada agama. Sebagai bagian dari penduduk suatu daerah, guru berkewajiban menghormati norma yang ada. Dan sebagai warga negara, guru berkewajiban mematuhi aturan negara yang ada.15

Keteladanan seorang guru merupakan wujud tindakan baik positif dari seorang guru dalam tingkah laku, maupun ucapan di sekolah dan masyarakat. Karena keteladanan seorang guru bagi siswa tidak hanya di lingkungan sekolah namun juga dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.16

Perilaku Sosial

Istilah perilaku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan.17 Perilaku adalah cermin kepribadian seseorang yang tampak dalam perbuatan dan interaksi terhadap orang lain dalam lingkungan sekitarnya.

Menurut Bambang Syamsul Arifin, perilaku merupakan perbuatan/ tindakan dan perkataan seseorang yang sifatnya dapat diamati, digambarkan,dan dicatat oleh orang lain ataupun orang yang melakukannya.18

Adapun arti sosial dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah segala sesuatu mengenai masyarakat, kemasyarakatan, suka memperhatikan kepentingan umum, suka menolong, menderma, dan sebagainya.19 Sosial merupakan keadaan yang di dalamnya

14 Dessy Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, hal 499

15 Jamal Ma’mur Asmani, Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press, 2010), hal. 79

16 Fakih Hamdani dan Budi Handrianto, “Hubungan Antara Keteladanan Orang Tua, Keteladanan Guru, Interaksi Teman Sebaya dengan Akhlak Siswa”, Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol. 6 No. 1, Januari 2017, hal. 8

17 Dessy Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, hal. 321

18 Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Sosial, hal. 8

19 Dessy Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, hal. 449

(8)

JURNAL IAITF DUMAI

Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin

Jl. Utama Karya II No.3 Bukit Batrem, Dumai Timur, Kota Dumai, Riau Kode Pos: 28826 E-Mail: ejournaliaitf@gmail.com

8 | T a d z a k k u r V o l . 2 N o . 2 terdapat kehadiran orang lain.

Dengan demikian, perilaku sosial adalah perilaku yang terjadi dalam situasi sosial yaitu yang berhubungan dengan orang lain dan dapat diterima oleh orang lain.

Menurut Krech, Crutchfield, dan Ballachey, perilaku sosial seseorang tampak dalam pola respons antarorang yang dinyatakan dengan hubungan timbal balik antarpribadi.

Menurut Baron dan Byrne, perilaku sosial identik dengan reaksi seseorang terhadap orang lain. Perilaku ini ditunjukkan dengan perasaan, tindakan, sikap keyakinan, kenangan, atau rasa hormat terhadap orang lain.

Manusia sebagai pelaku dari perilaku sosial tidak dapat hidup tanpa orang lain.

Artinya, manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lain.20

Teori Perilaku Sosial

Menurut Bimo, perilaku manusia itu didorong oleh motif tertentu sehingga manusia itu berperilaku. Hal ini ada beberapa teori, di antara teori-teori tersebut dapat dikemukakan:

1. Teori insting

Menurut McDougall perilaku itu disebabkan karena insting, insting merupakan perilaku yang innate, perilaku yang bawaan, dan insting akan mengalami perubahan karena pengalaman.

2. Teori dorongan (drive theory)

Teori ini bertitik tolak pada pandangan bahwa organisme itu mempunyai dorongan-dorongan tertentu. Dorongan-dorongan ini berkaitan dengan kebutuhan- kebutuhan organisme yang mendorong organisme berperilaku. Bila organisme berperilaku dan dapat memenuhi kebutuhannya, maka akan terjadi pengurangan atau reduksi dari dorongan-dorongan tersebut.

3. Teori insentif (incentive theory)

Teori ini bertitik tolak pada pendapat bahwa perilaku organisme itu disebabkan karena adanya insentif. Dengan insentif akan mendorong organisme

berbuat atau berperilaku.

4. Teori atribusi

Teori ini menjelaskan tentang sebab–sebab perilaku orang. Pada dasarnya

20 Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Sosial, hal. 9

(9)

JURNAL IAITF DUMAI

Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin

Jl. Utama Karya II No.3 Bukit Batrem, Dumai Timur, Kota Dumai, Riau Kode Pos: 28826 E-Mail: ejournaliaitf@gmail.com

9 | T a d z a k k u r V o l . 2 N o . 2

perilaku manusia itu dapat atribusi internal, tetapi juga dapat atribusi eksternal.

5. Teori kognitif

Apabila seseorang harus memilih perilaku mana yang mesti dilakukan, maka pada umumnya yang bersangkutan akan memilih aternatif perilaku yang akan membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi yang bersangkutan. Dengan kemampuan memilih ini berarti faktor berpikir berperan dalam menentukan pilihannya. Dengan kemampuan berpikir seseorang akan dapat melihat apa yang telah terjadi sebagai bahan pertimbangannya disamping melihat apa yang dihadapi pada waktu sekarang dan juga dapat melihat kedepan apa yang akan terjadi dalam seseorang bertindak.21

Metodologi

Penelitian bersifat hubungan causal explanatory dalam bentuk survei yang bertujuan mengetahui pola hubungan kausal antara variabel interaksi teman sebaya, keteladanan guru, terhadap perilaku sosial siswa di SMK Taruna Persada Dumai.

Lokasi penelitian di SMK Taruna Persada Dumai yang beralamatkan di Jalan Abdur Rab Khan, Kelurahan Mekar Sari Kecamatan Dumai Selatan Kota Dumai, Provinsi Riau. Analisis data angket menggunakan SPSS 21 dengan subjek penelitian adalah siswa SMK Taruna Persada Dumai kelas X tahun ajaran 2020/2021.

Pembahasan

Hasil penelitian pengaruh interaksi teman sebaya terhadap perilaku sosial, dari hasil penelitian diperoleh koefesien transformasi regresi untuk variabel interaksi teman sebaya sebesar 0,361 yang berarti berpengaruh secara positif terhadap perilaku sosial, nilai t hitung variabel interaksi teman sebaya thitung 5,593 > ttabel 1,654 dan nilai signifikasi 0,000 < 0,05, maka disimpulkan ada pengaruh variabel interaksi teman sebaya terhadap variabel perilaku sosial siswa.

Sedangkan hasil penelitian pengaruh keteladanan guru terhadap perilaku sosial, dari hasil penelitian diperoleh koefesien transformasi regresi untuk variabel keteladanan guru sebesar 0,462 yang berarti keteladanan guru berpengaruh secara positif terhadap perilaku sosial, nilai t hitung variabel keteladanan guru thitung 7,283 > ttabel 1,654 dan taraf signifikansi 0,000 > 0,05 artinya bahwa ada pengaruh keteladanan guru terhadap perilaku sosial siswa.

Demikian pula dengan hasil penelitian pengaruh interaksi teman sebaya dan keteladanan guru terhadap perilaku sosial, dari hasil penelitian Fhitung (113,525) > Ftabel

21 Bimo Walgito, Psikologi Sosial: Suatu Pengantar, hal. 21

(10)

JURNAL IAITF DUMAI

Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin

Jl. Utama Karya II No.3 Bukit Batrem, Dumai Timur, Kota Dumai, Riau Kode Pos: 28826 E-Mail: ejournaliaitf@gmail.com

10 | T a d z a k k u r V o l . 2 N o . 2

(3,05) dan signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa interaksi teman sebaya dan keteladanan guru berpengaruh secara serentak terhadap perilaku sosial siswa

Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan dan hasil analisis data yang mengacu pada masalah dan tujuan penelitian mengenai Pengaruh Interaksi Teman Sebaya dan Keteladanan Guru terhadap Perilaku Sosial Siswa di SMK Taruna Persada Dumai maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Interaksi Teman Sebaya di SMK Taruna Persada Dumai memiliki nilai mean sebesar 80,81, nilai minimum 58 dan nilai maximum 98. Termasuk dalam kategori sedang.

2. Keteladanan Guru di SMK Taruna Persada Dumai memiliki nilai mean sebesar 86,11, nilai minimum 61 dan nilai maximum 100. Termasuk dalam kategori sedang.

3. Perilaku Sosial Siswa di SMK Taruna Persada Dumai memiliki nilai mean sebesar 82,25, nilai minimum 52 dan nilai maximum 99. Termasuk dalam kategori sedang.

4. Interaksi Teman Sebaya terhadap Perilaku Sosial mempunyai hasil penelitian yang diperoleh nilai thitung 5,593 > ttabel 1,654 dan nilai signifikasi 0,000 < 0,05, berarti interaksi teman sebaya berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku sosial siswa di SMK Taruna Persada Dumai.

5. Keteladanan Guru terhadap Perilaku Sosial mempunyai hasil penelitian yang diperoleh nilai thitung 7,283 > ttabel 1,654 dan taraf signifikansi 0,000 >

0,05 koefisien transformasi regresi sebesar 0,462, berarti keteladanan guru berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku sosial siswa di SMK Taruna Persada Dumai.

6. Berdasarkan hasil penelitian Fhitung sebesar 113,525 yang lebih besar dari Ftabel

(3,05) dan signifikansi 0,000 < 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen Artinya, interaksi teman sebaya, keteladanan guru secara bersama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perilaku sosial siswa di SMK Taruna Persada Dumai.

(11)

JURNAL IAITF DUMAI

Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin

Jl. Utama Karya II No.3 Bukit Batrem, Dumai Timur, Kota Dumai, Riau Kode Pos: 28826 E-Mail: ejournaliaitf@gmail.com

11 | T a d z a k k u r V o l . 2 N o . 2 Saran

Didalam penelitian ini penulis memberikan saran:

1. Untuk guru disarankan lebih meningkatkan lagi kualitas mengajar dengan lebih memahami bagaimana kondisi dan perilaku sosial siswa di sekolah sehingga, metode-metode yang dipakai ketika mengajar dapat sesuai dengan kepribadian siswa. Dengan penelitian ini juga dapat dijadikan acuan untuk mengetahui faktor pengaruh perilaku sosial siswa.

2. Untuk peneliti selanjutnya disarankan bisa lebih meneliti lebih dalam lagi jika ingin melanjutkan mengenai pengaruh interaksi teman sebaya dan keteladanan guru terhadap perilaku sosial siswa ini.

(12)

JURNAL IAITF DUMAI

Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin

Jl. Utama Karya II No.3, Bukit Batrem, Dumai Timur, Kota Dumai, Riau Kode Pos: 28826 E-Mail: ejournaliaitf@gmail.com

12 | T a d z a k k u r V o l . 2 N o . 2

DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Umum. (Jakarta: Rineka Cipta)

Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati. 2001. Ilmu Pendidikan. (Jakarta : Rineka Cipta)

Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. 2012. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. (Jakarta: Bumi Aksara)

Anwar, Dessy. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. (Surabaya: Karya Abditama) Arifin, Bambang Syamsul. 2015. Psikologi Sosial. (Bandung: Pustaka Setia)

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:

Rineka Cipta)

Asmani, Jamal Ma’mur. 2010. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif.

(Jogjakarta: Diva Press)

Barakat, Luffi. 2001. Guru Sebagai Pendidik. (Bandung: CV Diponegoro) Barizi, Ahmad. 2009. Menjadi Guru Unggul. (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media) Daradjat, Zakiah. 2011. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta: Bumi Aksara)

Hamdani, Fakih dkk. 2017. “Hubungan Antara Keteladanan Orang Tua, Keteladanan Guru, Interaksi Teman Sebaya dengan Akhlak Siswa. Jurnal Teknologi Pendidikan, 6 (1): 1-21

Iriana, Fristiana. 2017. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. (Yogyakarta: Parama Ilmu) Latipah, Eva. 2012. Pengantar Psikologi Pendidikan. (Yogyakarta: Pedagogia)

Mardalis. 2014. Metode Penelitian (Suatu Pendekatan Proposal). (Jakarta: Bumi Aksara)

Muhammad, Abu Bakar. 1981. Pedoman Pendidikan dan Pengajaran. (Surabaya: Usaha Nasional)

Mukhlisin dan Ismiatul Faizah. 2017. Pengaruh Pemahaman PAI terhadap Perilaku Sosial Siswa di SMK Unggulan NU Mojoagung Jombang, Jurnal Pendidikan Islam, 1 (2): 215-234

(13)

JURNAL IAITF DUMAI

Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin

Jl. Utama Karya II No.3, Bukit Batrem, Dumai Tim., Kota Dumai, Riau Kode Pos: 28826 E-Mail: ejournaliaitf@gmail.com

13 | T a d z a k k u r V o l . 2 N o . 2

Negara, Pandhu Akbar. 2015. “Pengaruh Peranan Keluarga, Interaksi Teman Sebaya, dan Kompetensi Guru terhadap Karakter Siswa Kelas XI IPS dalam Pembelajaran Ekonomi di SMA 2 Kudus”.

Economic Education Analysis Journal, 4 (1) : 203-210

Putro, Khamim Zarkasih. 2015. “Pengaruh Pola Asuh dan Interaksi Teman Sebaya terhadap Kecerdasan Emosional Anak di RA Arif Rahman Hakim Yogyakarta”. Jurnal Pendidikan Anak, 1 (2) : 97-107

Regina, dkk. 2016. “Hubungan Interaksi Sosial Teman Sebaya dengan Perilaku Sosial Anak di Pendidikan Anak Usia Dini Sentosa Pontianak Kota”. Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini, 4 (2): 136-142

Saebani, Beni Ahmad. 2008. Metode Penelitian. (Bandung: Pustaka Setia)

Sholeh, M. Fadli Ismail. 2014. Pengamalan Islam dalam Bidang Ritual dan Perilaku Sosial pada Mahasiswa Pencinta Alam (Mitapasa). Skripsi. Salatiga: Fakultas Tarbiyah STAIN Salatiga Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung: Remaja Rosdakarya) Susanti, Dyah Aris. 2016. “Pengaruh Keteladanan Guru dan Interaksi Sosial Teman Sebaya terhadap

Karakter Siswa Kelas 5 di SD Islam Se-Kecamatan Tulungagung”. Jurnal Al-Ibtida’, 4 (2) : 87- 115

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. (Jakarta: Kencana) Sutirna. 2013. Bimbingan dan Konseling. (Yogyakarta: Andi)

Taty, Nurbaiti Fauzy. 2017. Pengaruh Kegiatan Ekstrakulikuler Rohis terhadap Pembentukan Perilaku Siswa di SMA Tri Dharma Palembang. (Palembang)

Walgito, Bimo. 2003. Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. (Yogyakarta: Andi)

Yusuf, Kadar M. 2017. Tafsir Tarbawi: Pesan-pesan Al-Quran tentang Pendidikan. (Jakarta: Amzah) Zaitun. 2014. Sosiologi Pendidikan. (Pekanbaru: Mulia Indah Kemala)

Hasil Wawancara kepada salah satu Guru Bimbingan Konseling bernama Sri di SMK Taruna Persada Dumai, Tanggal 12 Desember 2020

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan masalah penelitian ini adalah: Apakah peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran experiential dengan pemanfaatan media video compact disc lebih

In part, Active Server Pages is an object model that features six intrinsic objects (Application, ObjectContext, Request, Response, Server, and Session) that are always available

Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan, pada penelitian ini akan membahas tentang estimasi suku bunga yang mengikuti model CIR dengan menggunakan

Menganalisa hasil estimasi dari implementasi algoritma Filter Kalman pada model aliran air sungai yang direduksi dengan metode Singular Perturbation Approximation (SPA)..

selaku pembimbing II Praktek Kerja Profesi Apoteker Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang telah memberikan arahan, masukan dan nasehat selama

tersebut Ibu Lala sudah melakukan pengambilan resiko dalam hal berani bersaing dengan pesaing lainnya untuk kemajuan usahanya ditunjukan dari cara membuat keputusan

Pilihan lain adalah pengeloiaan secara fisik stock bahan pangan dilakukan oleh lembaga komersial sebagai bagian dari volume bisnis sebagai titipan dari lembaga pelayanan

Islam menuntun dan menyelamatkan Ummat manusia dari khurafat, dan kebodohan. Islam senantiasa membimbing manusia kearah pengetahuan dan cahaya kebenaran yang hakiki. Islam