STUDI HIPERNIM DAN HIPONIM DALAM BAHASA ARAB
LUSTANTI SEPTI DWI NINGSIH (160704050)
PROGRAM STUDI SASTRA ARAB FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2020
STUDI HIPERNIM DAN HIPONIM DALAM BAHASA ARAB ( TINJAUAN SEMANTIK )
SKRIPSI SARJANA OLEH
LUSTANTI SEPTI DWI NINGSIH (160704050)
PROGRAM STUDI SASTRA ARAB FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Studi Hipernim Dan Hiponim Dalam Bahasa Arab ( Tinjauan Semantik )”.
Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi dan rasul yang menjadi suri tauladan umat manusia di muka bumi ini. Semoga dengan banyak mengucapkan shalawat kepada beliau mudah-mudahan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang mendapat naungannya di hari kiamat nanti.
Peneliti menyadari bahwa skrispi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang peneliti miliki. Oleh karena itu, peneliti berharap saran dan kritikan yang membangun dari semua pihak agar skripsi ini dapat tersusun dengan lebih baik. Akhir kata, semoga skrispi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya.
Medan, 11 Januari 2020 Peneliti,
Lustanti Septi Dwi Ningsih Nim.160704050
UCAPAN TERIMA KASIH
Tiada ungkapan yang paling bermakna selain ucapan puji syukur Alhamdulillah. Berkat ridha dan rahmat yang diberikan Allah SWT, peneliti akhirnya dapat menyelesaikan penulisan skrispi ini sesuai dengan yang diharapkan. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang banyak membantu dalam penelitian ini, dan rasa terima kasih tersebut peneliti tujukan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H, M.Hum, selaku Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) yang telah mengelola dan menyelenggarakan universitas sesuai dengan visi dan misi USU.
2. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU beserta Bapak Drs. Mauly Purba, M.A., Ph.D selaku Wakil Dekan I, Ibunda Dra. Heristina Dewi, M.Pd selaku Wakil Dekan II, dan Bapak Prof.
Ikhwanuddin Nasution M.Si selaku Wakil Dekan III yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada peneliti untuk mengikuti pendidikan Program Sarjana di Fakultas Ilmu Budaya USU.
3. Ibu Dra. Rahlina Muskar Nasution, M.Hum,. Ph.D selaku Ketua Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya USU sekaligus selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar telah memberikan bimbingan, petunjuk, masukan serta nasehat mulai dari awal sampai akhir sehingga skripsi ini dapat selesai pada waktunya.
4. Bapak Drs. Bahrum Shaleh M.Ag selaku Sekretaris Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya USU sekaligus Dosen penasehat Akademik yang telah meluangkan waktu dan pikirannya dalam membantu dan banyak mendukung proses penelitian ini hingga selesai tepat pada waktunya yang juga telah banyak membantu, mempermudah dan mendukung saya dalam penelitian maupun dalam perkuliahan.
5. Ibunda Dr. Nursukma Suri, M.Ag selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktu, dukungan dan pikirannya dalam membantu proses penelitian ini hingga selesai tepat pada waktunya.
6. Bapak Andi Pratama Lubis, S.S., M.Hum selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktu, dukungan dan pikirannya dalam membantu proses penelitian ini hingga selesai tepat pada waktunya.
7. Seluruh Staff pengajar Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya USU yang telah memberikan banyak ilmunya sejak peneliti memulai perkuliahan hingga menyelesaikannya dan menjadi sarjana, serta kak Fitri selaku Tata Usaha Program Studi Sastra Arab yang sudah saya anggap sebagai kakak saya sendiri yang telah banyak membantu peneliti terutama dalam proses administrasi.
8. Kepala perpustakaan USU dan Staffnya yang telah melayani peneliti dalam peminjaman buku selama penulisan ini.
9. Bapak Tukimin dan Ibu Risyugiana selaku Orang Tua yang sangat saya cintai yang telah memberikan segenap pengorbanan disertai do‟a yang tulus dan ikhlas, Abang, Kakak dan Adik saya Lilik Aris Munandar, Rani Hartini, dan Dimas Agung Pranata yang selalu memberikan dukungan juga do‟a nya.
Berkat do‟a dan dukungan mereka semua, peneliti dapat menuntut ilmu di Perguruan Tinggi Negeri di Sumatera Utara. Semoga selalu diberi kesehatan, umur yang berkah, dimudahkan segala urusannya baik di dunia maupun akhirat, diberikan rezeki yang halal dan melimpah, dan selalu mendapat lindungan dari Allah SWT.
10. Teristimewa dan tersayang untuk sahabat bukan hanya sahabat bahkan sudah seperti saudara sendiri yaitu Lily Hariasty, Syasya, Mila yang selalu membantu dalam setiap hal, yang selalu bersama-sama dalam keadaan senang maupun susah, yang bisa memahami sifatnya satu sama lain. .
11. Teristimewa untuk sahabat terbaik dan tersayang di Tim Akreditasi Prodi Sastra Arab (Kak Faizah, Kak maya, Syasya, Haryati, Yuli, Juki) yang selalu memberi semangat, dukungan serta memberikan do‟anya hingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan ini, dan semoga Allah menjadikan kita semua orang-orang yang sukses baik di dunia maupun di akhirat.
12. Teristimewa dan tersayang untuk kekasih dan temen-temenya yaitu Darul Rizqi Kurniawan, Bang Aula, bang Bazaq, Bang Akbar, Bang Hakim, Bang
Syakur, Bang Akmal dan Bang Nuriel yang selalu memberi semangat, dukungan serta memberikan do‟anya hingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan ini, dan semoga Allah menjadikan kita semua orang-orang yang sukses baik di dunia maupun di akhirat.
13. Seluruh Sahabat di masa SD, SMP, SMA dan KKN yang namanya tidak bisa saya tuliskan satu persatu yang selalu mendukung dan mendoakan dalam setiap hal.
14. Abang dan Kakak tersayang Bang Zulham, Bang Khoir, Bang Rico, Bang Sangkot, Bang Rijal, Kak Eka, Kak Syakila, Kak Nurul serta Abang dan Kakak Senior lain yang namanya tidak bisa dituliskan satu persatu yang selalu memberikan dukungan, motivasi, dan do‟anya semoga Allah memberikan kita semua kesehatan, dan sukses kedepannya.
15. Kepada anak-anak “Kos Hijau” Kak Wulan, Nisa, Wirda, Anggi, Thea, dan Wulandari.
16. Sahabat seperjuangan angkatan 2016 Adinda, Rara, Wahyuni, Nurul Gilang, Rinna, Mira, Clara, Saudi, Yuni, Mega, Eva, Aminah, Lily, Bila, Ika, Luthfi, Zainuddin, Lian, Faris, Fikri dan sahabat yang lain yang tidak dapat dituliskan namanya satu-persatu, mudah-mudahan kita semua dalam lindungan-Nya dan sukses untuk kedepannya.
17. Keluarga Besar IMBA Universitas Sumatera Utara yang selalu memberikan dukungan juga do‟anya dalam penelitian saya.
Medan, 13 Desember 2019 Peneliti,
Lustanti Septi Dwi Ningsih NIM.160704050
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH... ii
DAFTAR ISI ... v
ABSTRAK ... viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.5 Metode Penelitian... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Kajian Terdahulu ... 6
2.2 Landasan Teori ... 7
2.2.1 Pengertian Semantik... 7
2.2.2 Pengertian Relasi Makna ... 8
2.2.3 Pengertian Hipernim dan Hiponim ... 9
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... 13
3.1 Hasil ... 13
3.2 Pembahasan ... 14
3.2.1. kosa kata yang tergolong kedalam Hipernim dan Hiponim pada Kamus Arab-Indonesia oleh Mahmud Yunus... 14
3.2.2. kohiponim dari hipernim dalam Kamus Arab-Indonesia oleh Mahmud Yunus... 49
BAB IV PENUTUP ... 59
4.1 Kesimpulan ... 59
4.2 Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA……….. 61 LAMPIRAN
ABSTRAK
Lustanti Septi Dwi Ningsih (160704050) 2020, Studi Hipernim Dan Hiponim Dalam Bahasa Arab (Kajian Semantik). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah, identifikasi dan hierarki hipernim dan hiponim yang terdapat dalam Kamus Arab-Indonesia oleh mahmud Yunus (2007). Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Umar (1988) dan Lyons (1977). Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian ini berjumlah 19 kata hipernim dan 411 kata hiponim; 22 kata hiponim dari hipernim
ٌ ةَيِسَرْدَم ٌ ٌ تاَوَدَأ /
adawātun madrasiyatun/
„Perkakas sekolah‟;
19 kata hiponim dari hipernimسِب َلََم
/malābisun/ „Pakaian‟; 34 kata hiponim dari hipernimمَعْطَلمْا / ٌ ٌ تاَوَدَأ
adawātulmiṭ’am
/
„Alat-alat di kamar makan‟; 8 kata hiponim dari hipernimٌ تاَوَرْضَخ
/khaḍrawātun/ watawābilu/ „Sayuran‟ ; 8 kata hiponim dari hipernim
ٌ لِباَوَ ت
/tawābilu/ „Rempah‟ ; 42 kata hiponim dari hipernim
تَرََثََو ٌ هِكاَوَ ف
/fawākihu waṡamarat/ „Buah-buahan‟; 10 kata hiponim dari hipernimٌِلْقَّ نلا ٌ لِئاَساَو
/wāsāilu naqli/ „Alat-alat perhubungan‟; 17 kata hiponim dari hipernimٌِبَرّطلا ٌتلآا
/al-ātiṭarabi/ „Alat-alat musik‟; 28 kata hiponim dari hipernim
ٌ ةَحِلْسَأ
/asliḥatun/„Senjata-senjata‟; 24 kata hiponim dari hipernim
ءاَنِبْلَأ ٌ ٌ تاَوَدَأ /
adawātun albinā’u/
„Alat-alat Bangunan‟ ; 12 kata hiponim dari hipernim
ةَيِنو ر تْكِللإا ٌ ٌ تاَوَدَأ
/ adawātun’ilikturuwniyyati/ „Peralatan Elektronik‟ ; 9 kata hiponim dari hipernim
ةدالحا ٌ ٌ تاَوَدَأ
/ adawātun alḥādatu/ „Alat-alat Tajam‟ ; 6 kata hiponim dari hipernim
ٌ
َ لما
ٌِياَب /
al-mabāniyyu
/
„Bangunan-bangunan‟ ; 27 kata hiponim dari hipernimٌ ةَعِّوَ نَ ت مٌ ءاّيْشّأ
/’asyyā’u mutanawwi’atun/
‘
barang-barang yang bermacam-macam‟ ; 25 kata hiponim dari hipernimٌ تاّفاَّحَز/
zaḥḥāffātun/
„Binatang-biatang melata‟ ; 25 kata hiponim dari hipernimتاَرَشَح / ٌ
ḥasysyarāt/
„Binatang-biatang serangga‟; 17 kata hiponim dari hipernimكاَْسَْأ /
asmākun/
„Ikan-ikan‟; 43 kata hiponim dari hipernimتاَناَوَ يَح
/ḥayawānātun/ „Binatang-binatang‟; 35 kata hiponim dari hipernimٌ رو ي ط
/ṭuyūrun/ „Burung-burung‟.
ُ ص
ُ و
ُ ر
ُ ة
ُ ج ُُ ت
ُ ر
ُ ي
ُ ي ُ د
ُ ة
ًتُتسىن
ًتفس يود هٍسغٍَ
( 051417161 , )
0101 , ثاسارد
ٍع مًشنا مًتسلإاو
ًف
تغهنا تٍبزعنا (
تسارد تنلاذنا .) فذهٌ
اذه ثحبنا فزعتن
،دذع ذٌذحت و مسهست مًشنا
مًتسلإاو ذجٌ
ًف سىياقنا
ًبزعنا -
ًسٍَوذَلإا
ٍي دىًحي ٌ سَى ( ٧٠٠٢ .) وذختسٌ
اذه
ثحبنا تبتكًنا (
Library Research .)
وذختسٌو تٌزظُنا
ًف اذه ثحبنا
ٍي زًعنا
( ٨٨١١ ) و
ٌىٍن ( ٨٨٢٢ . ) مًعتسٌو اذه
ثحبنا تقٌزطناب تٍهٍهحت
تٍفصو . تجٍتُناو
ٍي
اذه ثحبنا لذٌ
ىهع ٨٨ تًهك مًشنا و ١٨٨ تًهك مًتسلإا ;
٧٧ تًهك مًتسلإا
ٍي مًشنا
ثاودآ ي تٍسرذ
؛ ٨٨ تًهك مًتسلإا
ٍي مًشنا
؛سبلاي ٢٧
تًهك مًتسلإا
ٍي مًشنا ثاودأ
؛ىعطًنا ١
تًهك مًتسلإا
ٍي مًشنا
،ثاوزضخ ١
تًهك مًتسلإا
ٍي مًشنا
،مباىت ١٧
تًهك مًتسلإا
ٍي مًشنا هكاىف
؛ثزًثو ٨٠
تًهك مًتسلإا
ٍي مًشنا مقُنا
؛مئاسو ٨٢
تًهك مًتسلإا
ٍي مًشنا ثَا
،بزطنا ٧١
تًهك مًتسلإا
ٍي مًشنا
؛تحهسأ ٧٢
تًهك
مًتسلإا
ٍي مًشنا ثاودأ
؛ءاُبنا ٨٨ تًهك مًتسلإا
ٍي مًشنا ثاودأ
،تٍَوزتكنلاا ٨
تًهك
مًتسلإا
ٍي مًشنا ثاودأ
؛ةداحنا ٣
تًهك مًتسلإا
ٍي مًشنا
؛ًَابًنا ٢٠
تًهك مًتسلإا
ٍي مًشنا ءاٍشأ
،تعىُتي ٧٢
تًهك مًتسلإا
ٍي مًشنا افاحس
،ث ٧٢ تًهك مًتسلإا
ٍي
مًشنا
؛ثازشح ٨٢
تًهك مًتسلإا
ٍي مًشنا
؛كاًسأ ١١
تًهك مًتسلإا
ٍي مًشنا
؛ثاَاىٍح ٢٢
تًهك مًتسلإا
ٍي
مًشنا
. رىٍط
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Pedoman transliterasi yang digunakan adalah Sistem Transliterasi Arab- Latin Berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158/1987 dan No. 0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.
A. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
ا
Alif - tidak dilambangkanب
Ba B beت
Ta T teث
Sa ṡ es (dengan titik di atas)ج
Jim J jeح
Ha ḥ ha (dengan titik di bawah)خ
Kha Kh ka dan haد
Dal D deذ
Zal Ż zet (dengan titik di atas)ر
Ra R erز
Zai Z zetس
Sin S esش
Syin Sy es dan yeص
Sad ṣ es (dengan titik di bawah)ض
Dad ḍ de (dengan titik di bawah)ط
Ta ṭ te (dengan titik di bawah)ظ
Za ẓ zet (dengan titik di bawah)ع
„ain „ koma terbalik (di atas)غ
Gain G geف
Fa F efق
Qaf Q kiك
Kaf K kaل
Lam L elم
Mim M emى
Nun N enو
Waw W weٍ
Ha H haء
Hamzah ` Apostrofي
Ya Y yeB. KonsonanRangkap
Konsonan rangkap (tasydid) ditulis rangkap Contoh:
ةعّوٌته
ditulis mutanawwi’ah C. Ta` marbutah di Akhir Kata1. Bila dimatikan ditulis h, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah menjadi bahasa Indonesia, seperti shalat dan zakat.
Contoh:
ةسرده
ditulis madrasah 2. Bila dihidupkan ditulis tContoh:
ةهركولا ةكه
ditulis makkatu al-mukarramah D. Vokal PendekFathah ditulis “a” contoh:
سٌك
ditulis kanasa Kasrah ditulis “i” contoh:حرف
ditulis fariḥa Dhammah ditulis “u” contoh:ةتك
ditulis kutubun E. Vokal Panjanga panjang ditulis “ā:” contoh:
ماً
ditulis nāma i panjang ditulis “ī:” contoh:ةيرق
ditulis qarībun u panjang ditulis “ū:” contoh:روطف
ditulis fuṭūrunF. Vokal Rangkap
Vokal Rangkap
ي
(fathah dan ya) ditulis “ai”.Contoh:
ييت
ditulis bainaVokal Rangkap
و
(fathah dan waw) ditulis “au”.Contoh:
موص
ditulis ṣaumunG. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata Dipisah dengan apostrof (`)
Contoh:
نتًأأ
ditulis a`antum H. Kata Sandang Alif + Lam1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al- Contoh :
نلقلا
ditulis al-qalamu2. Bila diikuti huruf syamsiah, huruf pertama diganti dengan huruf syamsiah yang mengikutinya.
Contoh:
سوشلا
ditulis asy-syamsuBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa asing yang sejak dahulu dipelajari oleh para generasi muslim di dunia. Di Indonesia bahasa Arab dipelajari sejak anak usia dini, karena mayoritas masyarakat beragama Islam, yang mana mereka memiliki kitab Al-Qur‟an yang diturunkan dengan bahasa Arab, Mustafa (2011 : 26).
Menurut Al-Ghulayaini (2013:27) bahasa Arab adalah:
غا هع بسعنا اهت سثعٌ ًتنا خامهكنا ًه حٍتسعنا حغهناو س
مهضا
/Wallugatul „arabiyyatu hiya al-kalimātu al-latī yu‟abbiru bihā al-„arabu „an agrāḍihim/ „Bahasa Arab adalah kalimat yang dipergunakan bangsa Arab dalam mengutarakan maksud/ tujuan mereka‟.
Ilmu yang mempelajari tentang bahasa disebut linguistik yang meliputi fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Semantik di dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Inggris semantics, pada bahasa Yunani sema (nomina) „tanda‟ : atau dari verba samaino „menandai‟, „berarti‟.
Menurut Verhaar (1996: 385-389) semantik (makna) dibagi menjadi dua macam, yaitu (1). makna leksikal, dan (2). makna gramatikal. Semantik leksikal mencakup segi-segi kesinoniman, keantoniman, kehomoniman, dan kehiponiman.
dinamakan hal tersebut dengan „relasi makna‟ (Chaer, 1994:297).
Relasi makna dalam setiap bahasa termasuk bahasa Arab, seringkali kita temui adanya hubungan kemaknaan atau relasi semantik antara sebuah kata/satuan bahasa dengan kata/satuan bahasa lainnya. Hubungan atau relasi kemaknaan ini menyangkut hal kesamaan makna (sinonim/
ُُف ُُداَرَّ تلَا
), kebalikan makna (antonim/ُُداَضِّتلًا
),kegandaan makna (polisemi /
يِظفَّللاُ ُكاَِتِشِلاَا
), ketercakupan makna (hiponim), kelainan makna (homonim/ٌُةَّيُظْفَلٌُةَسِناَُلر
), dan kegandaan makna (ambiguitas/ٌُضْوُمُغ
) (Nur, 2019:66).
Dari beberapa relasi makna tersebut peneli ingin mengkaji tentang hipernim dan hiponim dalam bahasa Arab. Menurut Taufiqurrochman (2008 : 78) hipernim (Al- Syamil) adalah kata-kata yang maknanya melingkupi makna kata-kata yang lain.
Misalnya, kata binatang maknanya melingkupi makna kata-kata seperti singa, kuda, sapi, kambing dan sebagainya.
Maka hiponim dalam bahasa Arab di sebut (Al-Istimal, At-tadaman, atau Al- Masymūl/. Menurut Al-Khuli (1982: 122)
catَُُو vegetable َُنْمِض ُcarrot ُ ُُلْثِم . ىَرْخُأٍُةَمِلَكُ َنَْعَمَُنْمِضٌُلْوُمْشَمُاَىاَنْعَمٌُةَمِلَكَُوُىٌُةَلْوُمْشَمُُةَمِلَك ُُ
.animal
َُنْمِض
/kalimatun masymūlatun huwa kalimatun ma‟nā hā masymūlun ḍimna ma‟nā kalimatun ukhra/ “hiponim adalah sebuah kata yang maknanya di dalam makna yang lain. Sperti wortel; sayuran, kucing; hewan”.
Secara semantik Verhaar (1978: 137) menyatakan bahwa hiponim adalah ungkapan yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan lain.
Sedangkan menurut Umar (1988: 99) hiponim yaitu :
تُونأُفيُفداتِلاُنعُفلتيخُلامتشلااوُ.ُبييكتِلاُكيتناميسلاُفيُتاقلاعلاُمىأُلامتشلااُةقلاعُدعت
ُنمض
يعيرفتلاُوأُيفينصتلاُميسقتلاُفيُىلعأُ)ب(ُنوكيُينحُ)ب(ُلاعُتلمتشمُ)أ(ُنوكيُ.ُدحاوُفرطُنم
ُ
ُ)سرف(ُلثمُ,
يذلا
ُ نَعمُنمضتيُ)سرف(ُنَعمفُاذىُىلعوُ)ناويح(ُىلعأُةليصفُلىإُيمتني
ُ )ناويح(
/ta‟udu „alāqatu al-isytimāl ahamma al-alāqāti fī as-saimāntīk at-tarkībi . wa al-isytimāli yakhtalifu „ani at-tarādifi fī annahu tadamana min tarfi wāḥidin. Yakūnu (أ) musytamalan „alā (ب) ḥīna yakūnu (ب) a‟lā fī at-taqsīmu at-taṣnīfī au at-tafrī‟ī (toxonomic) , miṡlu “farsun” allażi yantamī ilā faṣīlati a‟lā “ḥayawānun” wa „alā hażā fama‟nā “farsun”yataḍammanu ma‟nā “ḥayawānun”/ hiponim adalah hubungan makna yang dianggap hubungan terpenting dalam ilmu semantik. Hiponim berbeda dengan sinonim, dimana hiponim tersebut merupakann tercakupan dari sebuah makna dari satu sisi. Contohnya dimana huruf (أ) merupakan hiponim dari huruf (ب) dimana huruf (ب) itu lebih tinggi di divisi taksonomi, seperti “Kuda” yang termasuk dalam
keluarga “Hewan” yang lebih tinggi”. Berdasarkan hal ini, makna “kuda” meliputi makna “binatang”.
Lyons (1977: 292) mengatakan “Hyponymy is a transitive relation. If x is a hyponym of y and y is a hyponym of z (then x is a hyponym of z (cf. 6.3). For example, 'cow' is a hyponym of 'mammal' and 'mammal' is a hyponym of 'animal';therefore 'cow' is a hyponym of 'animal'” (Hyponymy adalah hubungan transitif. Jika x adalah hiponim dari y dan y adalah hiponim dari z (maka x adalah hiponim dari z (lih. 6.3). Misalnya, 'sapi' adalah hiponim dari 'mamalia' dan 'mamalia' adalah hiponim dari ' binatang '; oleh karena itu' sapi 'adalah hiponim dari' binatang ').
Chaer (2013: 100) menjelaskan bahwa konsep hipernim dan hiponim mengandaikan adanya kelas bawahan dan kelas atasan, adanya makna sebuah kata yang berada di bawah makna kata lainnya.
Berdasarkan pengertian hipernim dan hiponim di atas peneliti ingin mengkaji bentuk hipernim dan hiponim yang ada dalam kamus Arab-Indonesia oleh Mahmud Yunus (2007). Penelitian ini dilakukan agar pembelajar bahasa Arab dapat mengetahui studi hipernim dan hiponim dalam bahasa Arab, dan mengetahui bahwa di dalam bahasa Arab terdapat juga relasi makna yang berbentuk hipernim dan hiponim. Selain hal di atas peneliti memilih hipernim dan hiponim sebagai objek kajian adalah karena hal ini belum pernah dikaji sebelumnya di Program Studi Sastra Arab Universitas Sumatera Utara.
1.2. Rumusan Masalah
1. Berapakah jumlah kata hipernim dan hiponim yang terdapat pada Kamus Arab-Indonesia oleh Mahmud Yunus.
2. Kosa kata apa saja yang tergolong ke dalam hiponim dari hipenim yang terdapat pada Kamus Arab-Indonesia oleh Mahmud Yunus.
3. Apa saja kata yang menjadi kohiponim dari hipernim yang ada dalam Kamus Arab-Indonesia oleh Mahmud Yunus.
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui jumlah kata hipernim dan hiponim yang terdapat pada Kamus Arab-Indonesia oleh Mahmud Yunus.
2. Untuk mengetahui apa saja yang tergolong ke dalam hiponim dari hipenim yang terdapat pada Kamus Arab-Indonesia oleh Mahmud Yunus.
3. Untuk mengetahui kosa kata yang menjadi kohiponim dari hipernim yang ada dalam Kamus Arab-Indonesia oleh Mahmud Yunus.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi mengenai relasi makna (hipernim dan hiponim) di Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Serta dapat meningkatkan pemahaman dan wawasan peminat Sastra Arab dalam bidang semantik mengenai relasi makna khususnya hiponim dalam bahasa Arab.
2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pengajaran dan hikmah dalam kehidupan sehari-hari bagi umat Islam, serta dapat memberikan informasi bagi peneliti selanjutnya dan juga dapat dijadikan sebagai referensi ilmu pengetahuan khususnya di bidang bahasa Arab.
1.5. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengelolah bahan penelitian (zed 2004:3). Dalam menganalisis data peneliti menggunakan metode analisis deskriptif. Metode deskriptif adalah metode yang berupaya mendeskripsikan tentang situasi atau kejadian, gambaran, lukisan secara sistematis, faktual, akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena dengan fenomena pada objek yang diteliti (Djajasudarma (2006:9), Nazir (2003:54))
Penelitian ini juga merupakan penelitian kualitatif. Menurut Arikunto (2005:268) bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang disajikan untuk menilai
data yang diteliti telah sesuai dengan tolak ukur yang sudah ditentukan dengan kondisi sebenarnya.
Selanjutnya teknik pengumpulan data, data penelitian ini adalah kosa kata yang diambil dari Kamus Arab-Indonesia oleh Mahmud Yunus (2007) dalam pengambilan data dilakuakan metode simak catat . Menurut Mahsun (2005:91-92) metode simak catat adalah memperoleh data dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa dan mencatat beberapa bentuk relevan bagi penelitian dari penggunaan bahasa tertulis.
Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori Umar (1988) dan Lyons (1977)
Dalam memindahkan tulisan Arab ke dalam tulisan Latin peneliti berpedoman pada translitrasi Arab-Latin berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158/1987.
Adapun tahap-tahap pengumpulan dan penganalisisan adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan pembahasan penelitian.
2. Membaca dan memahami bahan referensi untuk menganalisis data penelitian.
3. Mengumpulkan data dengan cara memasukannya ke dalam kartu data.
4. Menganalisis data yang terkumpul dengan berpedoman kepada teori Umar : 1988 , Lyons : 1977) dan menguraikannya dalam bentuk laporan ilmiah berupa skripsi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1. Kajian Terdahulu
penelitian sebelumnya yang sejalan dengan skripsi ini adalah yang pernah dikaji oleh Wahyu (2014) meneliti tentang Penggunaan Hiponim dan Hipernim pada Judul Wacana Dalam Koran Kompas Edisi September-Oktober 2013. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak, teknik catat, dan teknik perluasan. Metode analisis data menggunakan agih dan metode padan. Hasil dari penelitiannya memaparkan bentuk hiponim dan hipernim yang sudah dikategorikan atau digolongkan berkaitan dengan bentuk nama. Bentuk nama tersebut meliputi dari nama negara, penyanyi pop asal Amerika, politikus, partai politik, mata uang, kota, bahan bakar minyak, pesawat atau maskapai penerbangan, warna, presiden, atlet sepak bola, narkoba, klub sepak bola, hasil perkebunan, provinsi, group band Indonesia, makanan gorengan, lauk pauk, pembalap, merk telephone genggam, merk alroji, dan produk makanan. Berdasarkan bentuk hiponim dan hipernim terdapat dua jenis kata jenis kata benda dan kata sifat. Data tersebut berjumlah 72 di antaranya 71 merupakan jenis kata benda sedangkan yang 1 merupakan jenis kata sifat.
Wulandari (2016) meneliti tentang Telaah Kehiponiman Verba Mencuri Dalam Bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kata-kata yang termasuk hiponim dari verba mencuri dalam bahasa Indonesia dan mengkaji komponen semantis yang terkandung pada verba mencuri dalam bahasa Indonesia. Teori yang digunakan untuk menganalisis kehiponiman dalam penelitian ini menggunakan teori Componential Analiysis Of Meaning. Dalam penelitian ini ditemukan 19 kata yang merupakan hiponim dari verba mencuri antara lain: mengutil, mengorupsi, merampok, menjambret,membajak, membegal, menculik, menjarah, menyabot, memplagiat, mencopet, memgembat, menggelapkan, menggarong, merampas,merampok, menyamun, mencoleng, dan menggasak. Kata mencuri dianggap memiliki sifat paling umum (superordinat) karena semua komponen makna yang ada dimiliki oleh kata mencuri.
Perbedaan penelitian ini dengan kedua penelitian sebelumnya adalah penelitian ini membahas studi hipernim dan hiponim dalam bahasa arab dan data yang digunakan adalah Kamus Arab-Indonesia oleh Mahmud Yunus (2007).
2.2. Landasan Teori
2.2.1 Pengertian Semantik
Semantik berasal dari bahasa Inggris semantics, dari bahasa Yunani sema (nomina) „tanda‟ : atau dari verba samaino „menanda‟, „berarti‟. Secara umum semantik lazim diartikan sebagai kajian mengenai makna bahasa. Karena selain makna bahasa, dalam kehidupan kita banyak makna-makna yang tidak berkaitan dengan bahasa, melainkan dengan tanda-tanda dan lambang-lambang lain, seperti tanda-tanda lalu lintas, tanda-tanda kejadian alam, lambang-lambang negara, simbol-simbol budaya, simbol-simbol keagamaan, dan lambang atau simbol lainnya (Chaer,2003: 267).
Dalam bahasa Arab, semantik disebut dengan
حنلادنا مهع
/‟ilmu ad-dil ̅lati/.Menurut „umar (1988 :11) mendefinisikan
حنلادنا مهع
/‟ilmu ad-dil ̅lati/ sebagai berikut:هوأت مهضعت فسعٌ
يرنا حغهنا مهع هم عسفنا كنذ وأ ىىعمنا ضزدٌ يرنا مهعنا وأ ىىعمنا حسازد
نىكٌ ىتح صمسنا ىف اهسفاىت ةجاىنا طوسشنا ضزدٌ يرنا عسفنا كنذ وأ ىىعمنا حٌسظو لواىتٌ
هعمنا ممح ىهع ازداق
/ya „rifuhu ba‟dahum bi„annahu dirāsatu al-ma‟nā aw al-„ilmu allażī yadrusu al-ma‟na aw żālika al-far‟u min „ilmi al-lugati allażī yatanāwalu na riyyata al-ma‟na aw żālika al-far‟u allażī yadrusu asy-syur ̅ta al-wājiba tuwāfiruhā fī ar-ramzi hattā yak ̅na qādiran „alā hamli al-ma‟nā/ “sebahagian mereka (ahlibahasa) mendefinisikan ia („ilmu dilalah) adalah kajian tentang makna, atau ilmu yang membahas tentang makna, atau cabang yang mengkaji teori makna, atau cabang yang mengkaji syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mengungkap lambang-lambang bunyi sehinga mempunyai makna.”
Al-Khuli (1982: 251) mengatakan semantik di dalam bahasa Arab:
.ةللادلاُملع :نياعلداُملع
ةغللاُملعنمُعرف زمرلاُينبُةقلاعلاُسردي
روطتُسرديوُهانعموُّيوغللا
ُنياعم
املكلا راتت زآّاوُنياعلداُعوانتوُايخ تاملكُينبُتاقلاعلاوُيوغللا
.ةغللا
/‟ilmu ad-dilālati. „Ilmu al-ma„ānī: far„u min „ilmi al-lugati yadrusu al-„alāqati baina ar-ramzi al-lugawiyyi wa ma„nāhu wa yadrusu taṭawwura ma„ānīal-kalimāti tārīkhiyyān wa tanāwu„a al-ma„ānī wa al-majāzi al-lugawiyyi wa al-„alāqāti baina al- kalimāti al-lugati/ “Ilmu semantik. Ilmu tentang makna: cabang dari ilmu bahasa yang mempelajari hubungan antara lambang bahasa dan maknanya serta mempelajari perkembangan makna kata dari waktu kewaktu dan macam-macam makna serta gaya bahasa dan hubungan kata dalam bahasa”.
Verhaar (2010:13-14) dalam hal ini melihat bahwa Semantik adalah cabang linguistik yang membahas arti atau makna. Sedangkan Lehrer (Pateda, 2001:6) berpendapat bahwa Semantik adalah studi tentang makna. Bagi Lehrer semantik merupakan bidang kajian yang sangat luas karena turut menyinggung aspek-aspek struktur dan fungsi bahasa sehingga dapat dihubungkan dengan psikologi, filsafat, dan antropologi. Pendapat yang berbunyi “semantik adalah studi tentang makna”
dikemukakan pula oleh Kambartel (Pateda, 2001:7) Menurutnya, semantik mengasumsikan bahwa bahasa terdiri dari struktur yang menampakkan makna apabila dihubungkan dengan objek dalam pengalaman dunia manusia.
2.2.2 Pengertian Relasi Makna
Djajasudarma (1993:5) berpendapat bahwa makna adalah pertautan yang ada diantara unsur-unsur bahasa itu sendiri (terutama kata-kata). Artinya, setiap pertautan unsur-unsur bahasa menimbulkan makna tertentu. Makna sebagai penghubung bahasa dengan dunia luar sesuai dengan kesepakatan pemakainya sehingga dapat saling mengerti. Sejalan dengan pemikiran tersebut Soedjito (1990:63) mengemukakan bahwa makna adalah hubungan antara bentuk bahasa dan barang (hal) yang diacunya.
Karena bahasa itu digunakan untuk berbagai kegiatan dan keperluan dalam kehidupan bermasyarakat maka makna bahasa itu pun menjadi bermacam-macam bila diliat dari segi atau pandangan yang berbeda. Taufiqurrachman (2008: 82-91) memaparkan jenis-jenis makna menjadi:
1. Makna Leksikal 2. Makna Gramatikal 3. Makna Kontekstual 4. Makna Referensial 5. Makna Denotatif 6. Makna Konotatif 7. Makna Konseptual 8. Makna Asosiatif 9. Makna Kata 10. Makna Istilah 11. Makna Idiom 12. Makna Peribahasa
Dalam berbahasa makna memiliki peranan tertinggi, karena makna itu dilahirkan dari tuturan. Makna tersebut ada di dalam benak manusia sebelum diungkapkannya melalui sarana berbahasa. Dalam suatu bahasa, makna kata saling berhubungan, hubungan ini disebut dengan relaksi makna.
Menurut Chaer (2012:297-299) mendefinisikan „Yang dimaksud dengan relasi makna adalah hubungan semantik yang terdapat antara satuan bahasa yang satu dengan yang lainnya. satuan bahasa disini dapat berupa kata, frase, maupun kalimat;
Relasi makna dapat berwujud bermacam-macam baik itu kesamaan makna (sinonim/sinonimi), kebalikan makna (antonim/antonimi), kelainan makna (homonim/homonimi), ketercakupan makna (hiponim/hiponimi), kegandaan makna (polisemi dan ambiguitas), dan kelebihan makna (redundansi).
2.2.3 Pengertian Hipernim Dan Hiponim
Hipernim adalah kata umum dan disebut juga sebagai superordinate. Hipernim mencakup makna yang terkandung dalam hiponim. hipernim dari bahasa Yunani hupér,
"di atas" dan ónoma, "nama") atau kata umumnya.
Istilah hiponimi (Ing: hyponymy berasal dari bahasa Yunani Kuno onama = nama, dan hypo = di bawah). Secara harfiah istilah hiponimi bermakna nama yang
termasuk di bawah nama lain. Istilah hiponim dalam BI boleh digunakan sebagai nomina, boleh juga sebagai ajektiva (Pateda, 2010: 209).
Menurut Taufiqurrochman (2008: 78) hiponim (Masymul) adalah kata yang maknanya termasuk di dalam makna kata atau ungkapan lain. Misalnya, kata singa termasuk di dalam makna binatang, makna kata merah termasuk di dalam makna kata warna, dan Beberapa hiponim yang memiliki hipernim yang sama disebut dengan kohiponim. Kohiponim adalah relasi makna antara dua kata atau lebih yang bersifat horisontal, sesama hiponim, misalnya anjing berkohiponim dengan kucing, atau kambing.
Pateda (2010: 211) menyatakan pada hiearki ini yaitu: ayam betina
ayam burung binatang makhluk hidup. Dengan kata lain, ayam betina merupakan hiponim dari kata ayam; ayam merupakan hiponim dari burung; burung hiponim dari binatang; dan binatang merupakan hiponim dari makhluk hidup.
Menurut Nur (2019: 81) secara harfiah hiponim berarti „nama yang termasuk di bawah nama lain‟. Misalnya kata
ةدرو
„mawar‟ adalah hiponim dari kataرىز
„bunga‟,sebab kata
ةدرو
„mawar‟ berada atau termasuk dalam makna kataرىز
„bunga‟.ةدرو
„mawar‟ adalah
رىز
„bunga‟, tetapiرىز
„bunga‟ bukan sajaةدرو
„mawar‟, melainkan jugaأُ
رو
ديك
„anggrek‟,ينسماي
„melati‟,مورلاُكسم
„sedap malam‟,رفولين
„teratai‟, danيمازى
„tulip‟.Kalau relasi antara dua buah kata yang bersinonim, berantonim, dan berhomonim bersifat dua arah, maka relasi antara dua buah kata yang berhiponim adalah searah. Jadi, kata
ةدرو
„mawar‟ berhiponim dengan kataرىز
„bunga‟, tetapi kataرىز
„bunga‟ tidak berhiponim dengan kataةدرو
„mawar‟, sebab kataرىز
„bunga‟ meliputi seluruh jenis bunga termasukةدرو
„mawar‟. Dalam halini, relasi antaraرىز
„bunga‟dengan
ةدرو
„mawar‟ (termasuk bunga-bunga yang lainnya) disebut hipernim. Jadi kalauةدرو
„mawar‟ berhiponim denganرىز
„bunga‟ makaرىز
„bunga‟ berhipernim denganةدرو
„mawar‟. Perhatikan bagan berikut ini:
hiponim
جدزو سهش
'mawar‟ „bunga‟
Hipernim
Bagan: Hubungan Hiponim dan Hipernim (Nur, 2019: 82).
Verhaar (1978: 137) mengatakan hiponim (bhs. Ingg. hyponym) ialah ungkapan (biasanya kata, kiranya dapat juga frase atau kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan lain. Istilah hiponim adalah makna dibawah dari nama lain, dan kebalikannya adalah hipernim atau superordinat.
Djajasudarma (1993: 48) hiponim adalah hubungan makna yang mengandung pengrtian hierarki. Hubungan hiponim ini dekat dengan sinonim. Bila sebuah kata memiliki semua komponen makna kata lainnya, tetapi tidak sebaliknya; maka perhubungan itu disebut hiponim. Dalam kata bunga termasuk mawar, melati, dst., atau mawar termasuk golongan bunga, jadi kata mawar adalah hiponimi dari bunga atau mawar meliputi superordinat bunga. Kata warna meliputi semua warna,dapat dikatakan sebagai superordinat dari hijau, merah, kuning atau biru, dsb. Atau merah sebagai salah satu hiponim dari warna, merah berada di bawah dan kata warna berada di atas merah, kuning, hijau, biru, dst. Perhatikan hierarki berikut:
binatang warna bunga
kuda anjing kucing hijau merah kuning ros mawar melati
Dengan demikian dari contoh di atas: binatang, warna dan bunga adalah hipernim, masing-masing dari kuda, anjing, kucing; hijau, merah, kuning; dan mawar, ros, melati.
Hiponim suatu kata berdasarkan hierarkinya dapat dilihat pada bagan berikut:
makhluk hidup
manusia binatang tumbuh-tumbuhan
burung ikan insekta ayam pipit tekukur
Kata-kata lainnya dapat pula kita lihat mana yang menjadi hiponim dan mana hipernimnya. Hiponim kemudian menjadi dasar pendekatan yang dikenal denagan semantic field atau semantic domain.
Semantic field adalah suatu pendekatan semantik yang mencoba melakukan klasifikasi makna berdasarkan kesamaan komponen makna. Kata yang memiliki kesamaan arti atau bidang makna yang sama dikumpulkan dalam satu kelompok.
Bidang makna itu disebut semantic domain (field). Istilah kekerabatan mis. Ibu, ayah, anak,paman, dsb. Yang memiliki unsur-unsur makna yang sama disatukan dalam satu rangkaian, yakni: BERNYAWA, MANUSIA, dan hubungan KEKERABATAN. Kata ayah adalah domain arti hubungan kekeluargan, sama halnya dengan bibi, anak, keponakan, dsb (Djajasudarma, 1993: 49).
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Penelitian
Adapun jumlah kata hipernim dan hiponim yang terdapat di dalam Kamus Arab-Indonesia oleh Mahmud Yunus yang peneliti teliti yaitu berjumlah 19 kata hipernim dan 411 kata hiponim; 22 kata hiponim dari hipernim
ٌُةَيِسَرْدَم ُ ٌُتاَوَدَأ /
adawātunmadrasiyatun
/
„Perkakas sekolah‟;
19 kata hiponim dari hipernimسِب َلاَم
/malābisun/„Pakaian‟; 34 kata hiponim dari hipernim
مَعْطَلدْا ُ ٌُتاَوَدَأ /
adawātul miṭ‟am/
„Alat-alat di kamar makan‟; 8 kata hiponim dari hipernimُ ٌتاَوَرْضَخ
/khaḍrawātun/ tawābilu/„Sayuran‟ ; 8 kata hiponim dari hipernim
ُُلِباَوَ ت
/tawābilu/ „Rempah‟ ; 42 kata hiponim dari hipernimتَر ََُثَوا ُُوِكاَوَ ف
/fawākihu waṡamārat/ „Buah-buahan‟; 10 kata hiponim dari hipernimُِلْقَّ نلا ُُلِئاَساَو
/wāsāilu naqli/ „Alat-alat perhubungan‟; 17 kata hiponim dari hipernimُِبَرّطلا ُتلآا
/alātu -t ṭarabi/ „Alat-alat musik‟; 28 kata hiponim dari hipernimٌُةَحِلْسَأ
/asliḥatun/ „Senjata-senjata‟; 24 kata hiponim dari hipernimءاَنِبْلَأ ُ ٌُتاَوَدَأ /
adawātulbinā‟u
/
„Alat-alat Bangunan‟ ; 12 kata hiponim dari hipernimةَيِنوُرُ تْكِللإا ُ ٌُتاَوَدَأ
/ adawātun‟ilikturuwniyyati/ „Peralatan Elektronik‟ ; 9 kata hiponim dari hipernim
ةدالحا ُ ٌُتاَوَدَأ
/adawātun alḥādatu/ „Alat-alat Tajam‟ ; 6 kata hiponim dari hipernim
ُِنياَبَلدا /
al-mabāniyyu
/
„Bangunan-bangunan‟ ; 27 kata hiponim dari hipernimُ ةَعّْوَ نَ تُمُ ُءاّيْشّأ
/‟asyyā‟u mutanawwi‟atun/
‘
barang-barang yang bermacam-macam‟ ; 25 kata hiponim dari hipernimُ ٌتاّفاَّحَز/
zaḥḥāffātun/
„Binatang-biatang melata‟ ; 25 kata hiponim dari hipernimتاَرَشَح / ُ
ḥasyarāt/
„Binatang-biatang serangga‟; 17 kata hiponim dari hipernimكاَْسمَأ /
asmākun/
„Ikan-ikan‟; 43 kata hiponim dari hipernimتاَناَوَ يَح
/ḥayawānātun/ „Binatang-binatang‟; 35 kata hiponim dari hipernim
ٌُروُيُط
/ṭuyūrun/3.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada 3.1 di atas peneliti akan membahas hiponim dari 19 hipernim yang terdapat dalam Kamus Arab-Indonesia oleh Mahmud Yunus yaitu:
ٌُةَيِسَرْدَم ُ ٌُتاَوَدَأ /
adawātun madrasiyyatun/
„Perkakas sekolah‟,سِب َلاَم
/malābisun/ „Pakaian‟,
مَعْطَلدْا / ُ ٌُتاَوَدَأ
adawātu al-maṭ‟am/
„Alat-alat di kamar makan‟,ٌُتاَوَرْضَخ
/khaḍrawātun/ „Sayuran‟,ُُلِباَوَ تَوٌُتاَوَرْضَخ
/khaḍrawātun watawābilu/ „Rempah‟,ُُوِكاَوَ ف تَرََثَو
/fawākihu watamarat/ „Buah-buahan‟,ُِلْقَّ نلا ُُلِئاَساَو
/wāsā‟ilu an-naqli/ „Alat-alat perhubungan‟,ُِبَرّطلاُتلآا
/al-ātu aṭ-ṭurabi/ „Alat-alat musik‟,ٌُةَحِلْسَأ
/asliḥatun/ „Senjata- senjata‟,ءاَنِبْلَأ ُ ٌُتاَوَدَأ /
adawātun albinā‟u/
„Alat-alat Bangunan‟,ةَيِنوُرُ تْكِللإا ُ ٌُتاَوَدَأ
/ adawātun‟ilikturuwniyyati/ „Peralatan Elektronik‟,
ةدالحا ُ ٌُتاَوَدَأ
/ adawātun alḥādatu/ „Alat-alat Tajam‟,ُِنياَبَلدا /
al-mabāniyyu/
„Bangunan-bangunan‟,ُ ةَعّْوَ نَ تُمُ ُءاّيْشّأ
/‟asyyā‟umutanawwi‟atun/
‘
barang-barang yang bermacam-macam‟,ُ ٌتاّفاَّحَز/
zaḥḥāffātun /„Binatang-binatang melata‟,
تاَرَشَح /
ḥasysyarātun/ „Binatang-binatang serangga‟,كاَْسمَأ
/asmākun/ „Ikan-ikan‟dan hipernim
تاَناَوَ يَح
/ḥayawānāt/ „Binatang-binatang‟,ٌُروُيُط
/ṭuyūrun/ „Burung-burung‟,
3.2.1 Kosa kata yang tergolong kedalam hiponim dari hipernim yang ada dalam Kamus Arab-Indonesia oleh Mahmud Yunus
1. Hiponim dari Hipernim
ٌُةَيِسَرْدَم ُ ٌُتاَوَدَأ /
adawātun madrasiyyatun/
„Perkakassekolah‟
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kamus Arab-Indonesia oleh Mahmud Yunus ada 22 kosa kata hiponim dari hipernim
ٌُةَيِسَرْدَم ُ ٌُتاَوَدَأ /
adawātun madrasiyyatun/
„Perkakas sekolah‟ yaitu:
Tabel 1. Hiponim dari Hipernim
ٌُةَيِسَرْدَم ُ ٌُتاَوَدَأ /
adawātun madrasiyyatun/
„Perkakas sekolah‟
Hipernim
ٌُةَيِسَرْدَم ُ ٌُتاَوَدَأ /
adawātun madrasiyyatun/
„Perkakas sekolah‟Hiponim Hiponim
1
ٌُباَتِك
/kitābun/ „buku‟ 12ير ِشاَبّطلاقوُدْنُص
/ṣundūq aṭ-ṭabāsyīr/„Kotak Kapur‟
2
ٌُةَساَّرُك
/kurrāsatun/ „Buku Tulis‟ 13ةَظَفَْلز
/makhfaẓatun/ „Dompet‟3
ُّىِراَوِدْرِاُ ٌحْوَل
/lauḥun irdiwāriyyun/„Papan Informasi‟
14
ةَفاَّشَن
/nasysyāfatun/ „KertasIsap‟
4
ًُبَتْكَم
/maktabun/ „Meja‟ 15ٌُةاَحِْمِ
/mimḥātun/ „Penghapus‟5
ٌُدَعْقَم
/maq‟adun/ „Kursi Panjang‟ 16ةَرَطْسِم /
misṭaratun/ „
Penggaris‟6
ُّّيِسْرُك
/kursiyyun/ „Kursi‟ 17ٌُةَمَلْقَم /
maqlamatun/ „
TempatPinsil‟
7
بَلاوُدُ ,ناَوِص
/ṣiwānun, dūlābun/„Lemari‟
18
ةاَرْ بِم
/mibrātun/ „Rautan‟8
ةاَوَدُ ,ةَرَ بِْلز
/miḥbaratun dawāh/„Tinta‟
19
ُْبِحُ ُمَلَ ق
/qalamun ḥibrun/„Pulpen‟
9
ٌُةَروُّبَس
/sabbūratun/ „Papan Tulis‟ 20 /khariyaṭatun/ „Peta‟10
ٌُةَدَضْنِم
/minḍadatun/„Meja Nakas‟ 21ٌُةَرْوُص
/ṣūratun/ „Gambar‟11
ٌُةَشْيِر
/rīsyatun/ „Kuas‟ 22ٌُةَسَّلاَط
/ṭallāsatun/ „PenghapusPapan Tulis‟
Berdasarkan Tabel 1. diatas maka dapat dinyatakan bahwa kata
ٌُباَتِك
/kitābun/„buku‟,
ٌُةَساَّرُك
/kurrāsatun/ „Buku Tulis‟,ُّىِراَوِدْرِاُ ٌحْوَل
/lauḥun irdiwāriyyun/ „Papan Informasi‟,ًُبَتْكَم
/maktabun/ „Meja‟,ٌُدَعْقَم
/maq‟adun/ „Kursi Panjang‟,ُّّيِسْرُك
/kursiyyun/„Kursi‟,
بَلاوُدُ,ناَوِص
/ṣiwānun, dūlābun/ „Lemari‟,ةاَوَدُ,ةَرَ بِْلز
/miḥbaratun dawāh/ „Tinta‟,ٌُةَروُّبَس
/sabbūratun/ „Papan Tulis‟,ٌُةَشْيِر
/rīsyatun/ „Kuas Bulu‟,ُْبِحُُمَلَ ق
/qalamun ḥibrun/„Pulpen‟,
ٌُةَطَيِرَخ
/khariyaṭatun/ „Peta‟,ٌُةَرْوُص
/ṣūratun/ „Gambar‟,ٌُةَسَّلاَط
/ṭallāsatun/„Penghapus Papan Tulis‟,
ٌُةَدَضْنِم
/minḍadatun/ „Meja Nakas‟,ير ِشاَبّطلاقوُدْنُص
/ṣundūq aṭ- ṭabāsyīr/ „Kotak Kapur‟,ةَظَفَْلز
/makhfaẓatun/ „Dompet‟,ةَفاَّشَن
/nasysyāfatun/ „Kertas Isap‟,ٌُةاَحِْمِ
/mimḥātun/ „Penghapus‟,ةَرَطْسِم /
misṭaratun/ „
Penggaris‟, ٌُةَمَلْقَم /
maqlamatun/
„
Tempat Pinsil‟ danةاَرْ بِم
/mibrātun/ „Rautan‟ adalah hiponim dariٌُةَيِسَرْدَم ُ ٌُتاَوَدَأ
/adawātun madrasiyyatu/ „Perkakas sekolah‟atau
ٌُةَيِسَرْدَم ُ ٌُتاَوَدَأ
/adawātun madrasiyyatu/„Perkakas sekolah‟berhipernim dengan
ٌُباَتِك
/kitābun/ „buku‟,ٌُةَساَّرُك
/kurrāsatun/ „Buku Tulis‟,ُّىِراَوِدْرِاٌُحْوَل
/lauḥun irdiwāriyyun/ „Papan Informasi‟,ًُبَتْكَم
/maktabun/ „Meja‟,ٌُدَعْقَم
/maq‟adun/ „Kursi Panjang‟,
ُّّيِسْرُك
/kursiyyun/ „Kursi‟ dan lainnya.2. Hiponim dari Hipernim
سِب َلاَم
/malābisun/ „Pakaian‟Berdasarkan data yang diperoleh dari Kamus Arab-Indonesia oleh Mahmud Yunus ada 19 kosa kata hiponim dari hipernim
سِب َلاَم
/malābisun/ „Pakaian‟ yaitu:Tabel 2. hiponim dari hipernim
سِب َلاَم
/malābisun/ „Pakaian‟سِب َلاَم
/malābisun/ „Pakaian‟Hiponim Hiponim
1
ةّتَكاَج
,ةَرْ تُس
/sutratun jākattah/ 11ةَّتَ فاَرَك ُُ ,ةَبَ قَّرلأُ ُطاَبِر /
karāfattatun,„Jaket‟ ribāṭu ar-raqabatun
/‘
Dasi‟2
نْوُلَطْتَ ب
/batṭalūn/„CelanaPanjang‟
12
َُطيِنْرَ ب / , ٌُةَعَّ بُ ق
qubba‟atun,barniyyaṭun/
‘
Topi‟3
وُطْلَ بُ , ٌُفَطْعِم /
balṭū, mi‟ṭafatun/
‘
Jaket/Mantel‟13
بَرْوَج /
jaurabun/ ‘
Kaus Kaki’
4 لا َو ْر ِس /sirwālun/ „Celana Pendek‟
14
ناَتْسُف /
fustānun/ ‘
Gaun‟5
ٌُةَوُسْنَلَ ق ُ , ٌُةَيِفاَط /
ṭāfiyatuqalansuwatun
/ ‘
Kopiah/Peci’15
راَزِإ /
izārun/ ‘
Gorden‟6
ٌُصْيِمَق
/qamīṣun/ „Kemeja‟ 16ماَزِحُ,ةّقَطْنِم/
ḥizamun,
minṭaqqatun/
‘
Tali Pinggang’
7
ٌُةَماَمِع
/‟imāmatun/ ‘Turban’ 17ب ِشْبِشُ ,لْعَ ن /
syibsyibun,
na‟lun/
‘
Sandal‟8
لاَقِع /
‟iqālun/ ‘
ikatKepala‟ 18باَقْ بَ ق /
qabqābun/ ‘
Sandal Kayu‟9
شوُبْرَط/
ṭarbūsyun/ ‘
Kopiah/Fez‟,
19ُ ءاَذِح,ُ ةَمْزَج ُُ
/ḥiza‟un, jazmatun/„Sepatu‟.
10
ليِدْنَم/
mandīlun/ ‘Sapu tangan’
Berdasarkan tabel 2. diatas maka dapat dinyatakan bahwa kata
ةّتَكاَج
,ةَرْ تُس
/sutratun jākattah/ „Jaket‟,
نْوُلَطْتَ ب
/batṭalūn/„Celana Panjang‟,وُطْلَ بُ , ٌُفَطْعِم /
balṭū,mi‟ṭafatun
/ ‘
Jaket/Mantel‟, لا َو ْر ِس /sirwālun/ „Celana Pendek‟,ٌُةَوُسْنَلَ ق ُ , ٌُةَيِفاَط /
ṭāfiyatuqalansuwatun
/ ‘
Kopiah/Peci’, ٌُصْيِمَق
/qamīṣun/ „Kemeja‟,ٌُةَماَمِع
/‟imāmatun/ ‘Turban’,لاَقِع /
‟iqālun/ ‘
ikat Kepala‟, شوُبْرَط /
ṭarbūsyun/ ‘
Kopiah/Fez‟, ليِدْنَم /
mandīlun/ ‘
SapuTangan‟
, ةَّتَ فاَرَك ُُ ,ةَبَ قَّرلأُ ُطاَبِر /
karāfattatun, ribāṭu ar-raqabatun/‘
Dasi‟, َُطيِنْرَ ب ُ , ٌُةَعَّ بُ ق ُ /
qubba‟atun,barniyyaṭun/ ‘
Topi‟,بَرْوَج /
jaurabun/ ‘
Kaus Kaki’, ناَتْسُف /
fustānun/
‘
Gaun‟, راَزِإ /
izārun/ ‘
Gorden‟, ماَزِحُ,ةّقَطْنِم /
ḥizamun,
minṭaqqatun/ ‘
Tali Pinggang’, ُ,لْعَ ن ب ِشْبِش /
syibsyibun,
na‟lun/ ‘
Sandal‟, باَقْ بَ ق /
qabqābun/ ‘
Sandal Kayu‟, ُ ءاَذِح,ُ ةَمْزَج ُ ُ
/ḥiza‟un, jazmatun/ „Sepatu‟ adalah hiponim dari
سِب َلاَم
/malābisun/ „Pakaian‟atau سِب َلاَم
/malābisun/ „Pakaian‟ berhipernim denganةّتَكاَج
,ةَرْ تُس
/sutratun jākattah/ „Jaket‟,نْوُلَطْتَ ب
/batṭalūn/„Celana Panjang‟,وُطْلَ بُ, ٌُفَطْعِم /
balṭū, mi‟ṭafatun/ ‘
Jaket/Mantel‟, لا َو ْر ِس /sirwālun/ „Celana Pendek‟,ٌُةَوُسْنَلَ ق ُ , ٌُةَيِفاَط /
ṭāfiyatu qalansuwatun/ ‘
Kopiah/Peci’ dan lainnya.3. Hiponim dari Hipernim
مَعْطَلدْا / ُ ٌُتاَوَدَأ
adawātu al-maṭ‟am/
„Alat-alat di kamar makan‟Berdasarkan data yang diperoleh dari Kamus Arab-Indonesia oleh Mahmud Yunus ada 34 kosa kata hiponim dari hipernim
مَعْطَلدْا / ُ ٌُتاَوَدَأ
adawātu al-maṭ‟am/
„Alat-alat di kamar makan‟ yaitu:
Tabel 3. Hiponim dari Hipernim
مَعْطَلدْا / ُ ٌُتاَوَدَأ
adawātu al-maṭ‟am/
„Alat-alat di kamar makan‟ٌُتاَوَدَأ
مَعْطَلدْا / ُ
adawātu al-maṭ‟am/
„Alat-alat di kamar makan‟Hiponim Hiponim
1
ةَدِئاَم /
mā‟idatun/ ‘
Meja Makan‟ 18قَبَطَو ُةَناَجْنِف
/finjānati waṭabaqun/„Alas Cangkir‟
2
ٌُيِسْرُك /
kursiyyun/ ‘
Kursi‟,
19ةَمِعْطَْلْاُ ةَناَزَخُ ,ناَدْرَكُس
/khazānatual-aṭ‟imatu,sukardānun/
„Lemari Makanan‟
3
قيِرْبِإ /
ibrīqun/ ‘
Ceret/Teko‟ 20ىاَّشلاُ ةَناَزَخ
/khazānatu asy-syāy/„Lemari Teh‟
4
قُرْوَد
/dauruqun/ „TabungReaksi‟
21
تْسَط
/ṭastun/ „Mangkuk‟5
بوُك
/kūbun/ „Cangkir‟ 22ُْينّْكِس
/sikkīnun/ „Pisau‟6
نْحَص
/ṣahnun/ „Piring‟ 23ةَطَقْلِم,ةَكْوَش
/milqaṭatun,syauqatun/„Garfu‟
7
ةَحَلِْمِ/
mimlaḥatun/ „Garam‟ 24ةَطَقْلِم
/milqaṭatun/ „Sendok‟8
داَّرَ ب
/barrādun/ „Kulkas‟ 25روُباَبُ ,ٌدِقْوَم
/bābūrun, mauqidun/„Kompor‟
9
رْدِق
/qidrun/ „Panci‟ 26حاَبْصِم,ُِىئاَبُرْهَك
/miṣbāḥunkahrubā‟ī/ „Lampu‟
10
ةَنَحْطِم
/miṭḥanatun/ „Batu Giling‟ 27ٌُةَرْوُص
/ṣūratun/ „Gambar‟11
ة َلاْقِمُ ,ىَلْقِم
/miqlā, miqlātun/„Wajan‟
28
ٌُةَسَّلاَط
/ṭallāsatun/ „Penghapus Papan Tulis‟12
نَواَى
/hāwun/ „Lumpang‟ 29ةَّيِمَزْمَز
/zamzamiyyatun/ „Termos‟13
ةَّيِنيِص
/ṣīniyyatun/ „Talam‟ 30ةَنيّْنِق
/qinninatun/ „Botol‟14
ُ ةَبْمَل حاَبْصِم
/miṣbāḥun lambatun/„Lampu Bohlam‟
31
ٌُةَكَِلز
/miḥakatun/ „Lumpia‟15
ةاَفْصِم
/miṣfāhun/ „Kilang‟ 32ةَنْفَج
/jafnatun/ „Mangkok‟16
وْلَد
/dalwun/ „Ember‟ 33ةَّلَس
/sallatun/ „Keranjang‟17
سَنْكِم /
miknasatun/ „Sapu‟ 34لُخْنُم
/munkhulun/ „Saringan‟Berdasarkan tabel 3. diatas maka dapat dinyatakan bahwa kata
ٌُيِسْرُك /
kursiyyun/ ‘
Kursi‟, قيِرْبِإ /
ibrīqun/ ‘
Ceret/Teko‟, قُرْوَد
/dauruqun/ „Tabung Reaksi‟,بوُك
/kūbun/ „Cangkir‟
, نْحَص
/ṣahnun/ „Piring‟, ُ ةَحَلِْمِ /
mimlaḥatun/ „Garam‟, ُ داَّرَ ب
/barrādun/„Kulkas‟,
رْدِق
/qidrun/ „Panci‟,ةَنَحْطِم
/miṭḥanatun/ „Batu Giling‟,ة َلاْقِمُ ,ىَلْقِم
/miqlā,miqlātun/ „Wajan‟
, نَواَى
/hāwun/ „Lumpang‟, ةَّيِنيِص
/ṣīniyyatun/ „Talam‟, قَبَطَوُ ةَناَجْنِف
/finjānati waṭabaqun/ „Alas Cangkir‟
, ةَمِعْطَْلْاُ ةَناَزَخُ ,ناَدْرَكُس
/khazānatu al-aṭ‟imatu, sukardānun/ „Lemari Makanan‟,ىاَّشلاُ ةَناَزَخ
/khazānatu asy-syāy/ „Lemari Teh‟,تْسَط
/ṭastun/ „Mangkuk‟,
ُْينّْكِس
/sikkīnun/ „Pisau‟,ةَطَقْلِمُ,ةَكْوَش
/milqaṭatun, syauqatun/ „Garfu‟, ةَطَقْلِم
/milqaṭatun/ „Sendok‟,روُباَبُ ,ٌدِقْوَم
/bābūrun, mauqidun/ „Kompor‟,ُِىئاَبُرْهَكُ حاَبْصِم
/miṣbāḥun kahrubā‟ī/ „Lampu‟,
ةَّيِمَزْمَز
/zamzamiyyatun/ „Termos‟,ُةَبْمَل حاَبْصِم
/miṣbāḥunlambatun/ „Lampu Bohlam‟
, ةاَفْصِم
/miṣfāhun/ „Kilang‟,وْلَد
/dalwun/ „Ember‟,ةَنيّْنِق
/qinninatun/ „Botol‟,
ٌُةَكَِلز
/miḥakatun/ „Lumpia‟,ةَنْفَج
/jafnatun/ „Mangkok‟, ةَّلَس
/sallatun/ „Keranjang‟,
سَنْكِم /
miknasatun/ „Sapu‟, لُخْنُم
/munkhulun/ „Saringan‟ adalah hiponim dariُ مَعْطَلدْا ُ ٌُتاَوَدَأ /
adawātu al-maṭ‟am/
„Alat-alat di kamar makan‟ atauُ ٌُتاَوَدَأ مَعْطَلدْا /
adawātu al-maṭ‟am/
„Alat-alat di kamar makan‟ berhipernim denganٌُيِسْرُك /
kursiyyun/ ‘
Kursi‟, قيِرْبِإ /
ibrīqun/ ‘
Ceret/Teko‟, قُرْوَد
/dauruqun/ „Tabung Reaksi‟,بوُك
/kūbun/ „Cangkir‟ dan lainnya.
4. Hiponim dari Hipernim
ٌُتاَوَرْضَخ
/khaḍrawātun/ „Sayuran‟Berdasarkan data yang diperoleh dari Kamus Arab-Indonesia oleh Mahmud Yunus ada 8 kosa kata hiponim dari hipernim
ٌُتاَوَرْضَخ
/khaḍrawātun/ „Sayuran‟ yaitu:Tabel 4. Hiponim dari Hipernim
ٌُتاَوَرْضَخ
/khaḍrawātun/ „Sayuran‟ٌُتاَوَرْضَخ
/khaḍrawātun/ „Sayuran‟Hiponim Hiponim
1
ناَْنِْذاَب /
bāẓinjānun/ ‘
Terong‟ 5اَيِلوصاَف /
fāṣūliyyā/ ‘
Kacang‟2
رَزَج /
jazarun/ ‘
Wortel‟ 6طيِبَّنُ ق /
qunnabīṭun/ ‘
KembangKol‟
3
رَدْنََشَ, لْجَف /
fajlun/ ‘
Lobak‟ 7بْنُرُك /
kurunbun/ ‘
Kubis‟4
رْطُف /
fuṭrun/ ‘
Jamur‟ 8مِطاَمَط /
ṭamāṭim/ ‘
tomat‟Berdasarkan tabel 4. diatas maka dapat dinyatakan bahwa kata
ناَْنِْذاَب /
bāẓinjānun/ ‘
Terong‟, رَزَج /
jazarun/ ‘
Wortel‟, رَدْنََشَ, لْجَف /
fajlun/ ‘
Lobak‟, رْطُف /
fuṭrun/
‘
Jamur‟, اَيِلوصاَف /
fāṣūliyyā/ ‘
Kacang‟, طيِبَّنُ ق /
qunnabīṭun/ ‘
Kembang Kol‟, بْنُرُك /
kurunbun/ ‘
Kubis‟, مِطاَمَط /
ṭamāṭim/ ‘
tomat‟ adalah hiponim dariٌُتاَوَرْضَخ
/khaḍrawātun/„Sayuran‟ atau