672 LITERATURE REVIEW: PENGARUH TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL
TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA PASIEN POST OPERASI YANG MENGALAMI GANGGUAN TIDUR DI TAHUN 2020
Nesri Aulia Putri1*), Destiawan Eko Utomo2
1*)Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan, STIKes Yatsi Tangerang
2Dosen Program Studi S1 Keperawatan, STIKes Yatsi Tangerang
*) nesriaputri98321@gmail.com
Abstrak
Gangguan tidur atau insomnia ialah gangguan yang paling sering dialami oleh seluruh orang di dunia. Menurut survei yang dilakukan Crampex bahwa 86% orang di seluruh dunia mengalami gangguan tidur yaitu insomnia, seperti di Inggris sendiri sebanyak sepuluh juta resep obat telah ditulis setiap tahunnya bagi penderita gangguan tidur. Di Indonesia prevalensi penderita insomnia diperkirakan mencapai 10% yang artinya dari total 238 juta penduduk Indonesia sekitar 23 juta jiwa menderita insomnia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi musik instrumental terhadap kualitas tidur pada pasien post-operasi yang mengalami gangguan tidur. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan analisis untuk melakukan analisa data yang akan penulis gunakan, yaitu thematik analysis : simplified approach. Artikel – artikel yang akan peneliti review merupakan data primer (primary source). Peneliti menggunakan database seperti Google Scholar, PubMed, Research Gate dan Elsevier. Hasil penelitian yaitu berdasarkan kajian literature dari lima artikel inklusi yang telah penulis review didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh antara terapi musik instrumental terhadap kualitas tidur dengan rata - rata hasil p-value <
(0,050). Kesimpulan yaitu terapi musik dapat mempengaruhi perubahan kualitas tidur pada seseorang terlebih pada pasien sehabis menjalani operasi yang memiliki gangguan tidur, penggunaan terapi musik dapat direkomendasikan sebagai intervensi alternatif/non-farmakologi yang dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang yang mengalami gangguan tidur.
Kata kunci: Terapi Musik, Kualitas Tidur, Post Operasi
Abstract
Sleep disorders or insomnia is the most common disorder experienced by all people in the world. According to survey conducted by Crampex 86% of people around the world have sleep disorders namely insomnia, such as in England alone as many as ten million prescription drugs have been written each year for people with sleep disorders. In Indonesia, the prevalence of insomnia sufferers is estimated at 10%, which means that of the total 238 million people in Indonesia, around 23 million suffer from insomnia. The objective of this research to determine the effect of instrumental music therapy on sleep quality in post-operative patients who experience sleep disorders. The method use analysis approach to analyze the data that the author will use, namely thematic analysis: simplified approach. The articles that the researcher will review are primary data. Researchers use databases such as Google Scholar, PubMed, Research Gate and Elsevier. The results based on a literature review of five inclusion articles that have been reviewed by the author, it was found that there was an influence between instrumental music therapy on sleep quality with an average p-value <0.050. The conclusion is music therapy can affect changes in the quality of sleep in a person especially in patients after undergoing surgery that has a sleep disorder, the use of music therapy can be recommended as an alternative / non-pharmacological intervention that can affect the sleep quality of someone who has a sleep disorder.
Keywords: Music Therapy, Sleep Quality, Post Operation
673 Pendahuluan
Di Indonesia perawatan post operasi seringkali menimbulkan komplikasi diantaranya gangguan kenyamanan, rasa nyeri yang mengganggu dan menurunnya kualitas tidur. Kondisi tersebut umum dirasakan setelah operasi, secara fisiologis respons terhadap rasa sakit hampir secara universal merugikan dan rasa sakit yang berpotensi tidak stabil.
Penyembukan luka pasca pembedaahan memerlukan waktu 10 hingga 14 hari, sehingga pasien akan meraskan nyeri yang hebat rata-rata pada dua jam pertama sesudah tindakan operasi karena efek anastesi yang mulai menghilang, pasien sadar dan mulai meninggalkan ruang operasi. Terdapat empat fase penyembuhan luka, dan fase awal penyembuhan biasanya menimbulkan masalah nyeri dan membuat kualitas tidur menurun (Aktas & Yilmaz, 2017).
Menurut survei yang dilakukan oleh Crampex bahwa 86% orang di seluruh dunia mengalami gangguan tidur yaitu insomnia seperti di Inggris sendiri sebanyak sepuluh juta resep obat telah ditulis setiap tahunnya bagi penderita gangguan tidur. Di Indonesia prevalensi penderita insomnia diperkirakan mencapai 10% yang artinya dari total 238 juta penduduk Indonesia sekitar 23 juta jiwa menderita insomnia (Olii, Kepel, & Silolonga, 2018).
Menurut WHO dalam Oktaningsih (2018) penelitian di 56 negara dari 192 negara memperkirakan ada 234,2 juta prosedur pembedahan dilakukan setiap tahun dan berpotensi menimbulkan komplikasi hingga kematian. Jumlah tindakan operasi mencapai angka peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. WHO telah memperkirakan setiap tahun ada 230 juta operasi utama yang dilakukan pada tahun 2011 tercatat 140 juta pasien di seluruh rumah sakit di dunia.
Sedangkan, pada tahun 2012 mengalami peningkatan dara sebesar 148 juta jiwa, pasien yang mengalami bedah meningkat sekitar 15%
setiap tahunnya. Sedangkan, di Indonesia terjadi peningkatan pembedahan setiap tahunnya dimana pada tahun 2009 didapatkan hasil 46,87% kasus pembedahan, tahun 2010 didapatkan hasil sebesar 53.22%, tahun 2011 didapatkan hasil sebesar 51,59 dan tahun 2012 didapatkan hasil sebesar 53,68%.
Menurut National Institute Of Health (NIH) 2018 dalam Olds (2019) menyarankan agar orang dewasa yang berusia 18 tahun keatas harus tidur 7 hingga 8 jam per malam.
Sedangkan, sekiar 7% hingga 19% orang dewasa Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka tidak cukup tidur dan diperkirakan 50 hingga 70 juta orang telah menderita gangguan tidur kronis baik karena gangguang psikis maupun fisiologis.
674 Menurut Cervellin & Lippi (2011) dalam
Vinayak et al. (2017) gangguan tidur termasuk efek buruk yang dilaporkan pasien, secara umum akan menyebabkan gangguan tidur malam yang mengakibatkan munculnya salah satu dari ketiga masalah berikut; insomnia, gerakan sensasi abnormal di kala tidur atau ketika terjaga ditengah malam atau merasa mengantuk yang berlebihan di siang hari.
Dipahami dari beberapa faktor tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor fisiologis dan psikologis, maka berbagai jenis intervensi spiritual-fisik seperti terapi musik dapat dianggap bisa digunkan sejak hari pertama masalah gangguan tidur muncul.
Musik adalah getaran udara harmonis yang diterima oleh organ pendengaran melalui syaraf didalam tubuh dan disampaikan oleh susunan syaraf pusat sehingga menimbulkan efek didalam diri seseorang yang mendengarkannya sehingga berperan dalam pengaturan emosi individual. Terapi musik ini menggunakan media musik dimana tujuannya untuk memperbaiki / meningkatkan kondisi fisik, kognitif dan sosial bagi individu (Liu, Gao, & Hou, 2019; Prabasari, 2016).
Metode
Strategi penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan atau Literature Review. Literature Review ialah rangkuman..atau analisa ilmiah mengenai penelitian tertentu.yang sudah dilakukan sesuai.dengan topik yang spesifik dimana penulis harus membaca, mengevaluasi dari tujuan penelitian, menetukan kesesuaian dan kualitas metode ilmiah, menguji analisis pertanyaan dan jawaban yang diajukan oleh penulis dan merangkum setiap penelitian untuk memberitahu pembaca apa yang sudah diketahui maupun yang belum diketahui dalam topik tersebut (Denney & Tewksbury, 2015).
Penulis menggunakan database seperti Google Scholar, PubMed, Research Gate dan Elsevier dengan kata kunci bahasa Indonesia
“Terapi Musik” “Kualitas Tidur” “Dan” “Post Operasi”. Sedangkan, kata kunci bahasa Inggris “Music Therapy” “Sleep Quality”
“And” Post Operation”.Selain mengindentifikasi kata kunci, peneliti menentukan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi sebagai syarat lain dalam melakukan pencarian sumber untuk di dapat dalam tabel 1 berikut ini.
675 Tabel 1
Kriteria Inklusi dan Kriteria Eksklusi
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi Artikel menggunakan bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris
Artikel berbayar Responden merupakan pasien post
operasi yang mengalami gangguan tidur dengan jenis penelitian eksperimen, quasy eksperimen dan randomized controlled trial (RCT)
Artikel review, case study
Publikasi artikel dalam rentang waktu 5 tahun (2016 – 2020)
Gambaran alur pencarian yang dilakukan oleh penulis berdasarkan kriteria inklusi, eksklusi dan database. Alur pencarian tersebut digambarkan dalam bentuk PRISMA flow
diagram yang dapat dilihat pada bagan 1 berikut ini.
Bagan 1
PRISMA Flow Diagram
676 Pencarian artikel dalam literature review
yang penulis susun ini menggunakan komponen PICOT (Population, Intervention,
Comparition, Outcome, Time) yang akan dijabarkan dalam tabel 2 berikut ini.
Tabel 2 Komponen PICOT
Komponen Pedoman Permasalahan
Population Populasi atau masalah yang akan dianalisis sesuai dengan tema yang susak ditentukan dalam literature review
Pasien post operasi
Intervention Tindakan penatalaksanaan terhadap kasus perorangan atau masyarakat serta pemaparan tentang penatalaksanaan studi sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature review
Pemberian terapi musik
Compration Intervensi atau penatalaksanaan lain yang digunakan sebagai pembanding dalam melakukan terapi musik
Tidak ada pembanding
Outcome Hasil yang diperoleh pada studi terdahulu yang sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature review
Kualitas tidur
Time Waktu yang diperlukan untuk melakukan intervensi kepada pasien
15-30 menit/responden
Hasil dan Pembahasan
Penulis kemudian melakukan critical appraisal dan menggunakan format Joanna Briggs Institude (JBI) Critical Appraisal for Experimental Studies. Berdasarkan format tersebut lima artikel yang telah diperoleh layak untuk digunakan dalam kajian literatur ini.
Lima artikel yang telah diperoleh dapat digunakan karena sudah memenuhi Critical Appraisal for Experimental Studies.
Selanjutnya hasil yang telah ditemukan dari setiap artikel dianalisa dengan menggunakan metode simplifed approach
dengan tahap – tahap menurut Aveyard (2014) yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Pada lampiran penulis sudah melakukan tahap 1, yaitu membuat kesimpulan dari setiap jurnal yang didapatkan dengan menggunakan matriks.
Selanjutnya penulis mengkaji mengenai kekuatan artikel penelitian yang digunakan sebagai literature, hal ini penting untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang akan dianalisis. Adapun hasil dari proses pengkajian mengenai kekuatan artikel dapat dilihat dalam tabel 3 berikut ini.
677 Tabel 3
Ringkasan Matrik Analisis Data Pada Artikel Yang Digunakan Dalam Kajian Literature Modifikasi
No Penulis Tahun Judul Tujuan
Penelitian
Metode Penelitian
Sampel
Penelitian Intervensi Hasil 1. Yasinta
Nadu Ndode, et al.
(Ndode, 2018)
2018 Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart Terhadap Kualitas Tidur Pada Pasien Post Operasi Di Rumah Sakit Baptis Batu
Untuk mengetahui apakah terapi musik klasik mozart efektif dalam
meningkatkan kualitas tidur pasien post operasi di Rumah Sakit Baptis Batu.
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan pendekatan one-group pra-post test design.
Sampel dipilih sebanyak 30 pasien post operasi dari 100 pasien yang ada menggunakan teknik purposive sampling.
Diberikan dengan cara meminta pasien untuk
mendengar musik klasik mozart berturut- turut selama 30 menit sebelum tidur selama 2 hari dan tidak mengkonsumsi obat tidur.
p-value = (0,000)<(0,0 50)
(Terdapat pengaruh antara terapi musik klasik mozart dengan peningkatan kualitas tidur) 2. Eka
Yulia Fitri Y, et al.
(Eka &
Dhona, 2016)
2016 Pengaruh Terapi Nature Sounds Terhadap Kualitas Tidur
Pada Pasien Dengan Sindroma Koronaria Akut
Untuk mengetahui apakah terapi nature sounds berpengaruh positif pada gangguan tidur yang dialami oleh pasien sindroma koronaria akut (SKA).
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan pendekatan one-group pra-post test design.
Sampel dipilih sebanyak 13 pasien SKA menggunakan teknik purposive sampling.
Intervensi terapi nature sounds diberikan sebelum waktu tidur responden dengan cara mendengarkan nature sounds yang diputar melalui mp3 player dan menggunakan headseat (earmuff) selama 15 menit. Kualitas tidur posttest akan diukur saat responden telah terbangun pada pagi hari.
p-value = (0,000) untuk kualitas tidur dan p-value
= (0,001) tingkat kebisingan (Terdapat pengaruh antara terapi musik suara alam dengan peningkatan kualitas tidur)
3. Lee In- Seon &
Park Hyoung- Sook (Lee &
2019 The Effects of Music Intervention on
Environmenta l Stress and
Untuk menguji efek intervensi musik pada tekanan
lingkungan dan kualitas tidur
Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimental pra-dan-post kelompok
Partisipan adalah 37 pasien (18 dalam
kelompok eksperimen
Intervensi musik diberikan kepada
kelompok eksperimen tiga kali sehari
p-value = (0,001) (Terdapat pengaruh antara terapi
678
No Penulis Tahun Judul Tujuan
Penelitian
Metode Penelitian
Sampel
Penelitian Intervensi Hasil Park,
2019)
Sleep
Quality in Patients with Liver
Transplantati on
pada pasien transplantasi hati yang menerima perawatan di ruang isolasi satu orang di ICU.
kontrol nonequivalent.
dan 19 pada kelompok kontrol) yang, setelah menerima transplantasi hati, dirawat di rumah sakit di ruang isolasi satu orang di ICU.
selama 30 menit masing- masing dari hari pertama rawat inap. Studi ini mencakup pasien yang dirawat antara Agustus 2016 dan Desember 2017.
Penyumbatan telinga dan nuansa tidur disediakan sebagai
perawatan biasa baik
eksperimental maupun kontrol kelompok, dan intervensi musik diberikan kepada
kelompok eksperimen tiga kali sehari selama 30 menit masing- masing dari hari pertama rawat inap.
musik relaksasi dengan peningkatan kualitas tidur)
4. Kurnia Wijayant i, Andrew Johan &
Nana Rochana (Wijayan ti, Johan,
&
Rochana, 2018)
2018 Musik Suara Alam Terhadap Peningkatan Kualitas Tidur Pada Pasien Kritis
Untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi musik suara alam terhadap peningkatan kualitas tidur pada pasien kritis di ICU.
Penelitian ini menggunakan metode Quasi experiment non equivalent dengan pre- post test control group design.
Partisipan berjumlah 38 orang (20 untuk
kelompok intervensi dan 18 untuk kelompok kontrol).
Intervensi yang dilakukan kepada responden berupa pemberian terapi musik suara alam pada kedua
kelompok dan menganalisa perbedaan kualitas tidur antara
p-value = (0,000)<(0,0 50)
(Terdapat pengaruh antara terapi musik suara alam dengan peningkatan kualitas tidur)
679
No Penulis Tahun Judul Tujuan
Penelitian
Metode Penelitian
Sampel
Penelitian Intervensi Hasil kelompok
intervensi dan kontrol. Musik suara alam yang digunakan untuk terapi merupakan suara kicauan burung dengan kombinasi yang diberikan 2x30 menit dan dilakukan pada pagi hari (08.00-12.00) dan malam hari (20.00-22.00) selama 3 hari.
5 Nur iman waruwu, et al.
(Warawu et al., 2019)
2019 Pengaruh Terapi Musik Suara Alam Terhadap Kualitas Tidur Pasien Kritis Di Ruang ICU RSU Royal Prima Medan Tahun 2019
Untuk
mendeskripsika n perbedaan dari kualitas tidur pasien sebelum dan sesudah pemberisn terapi musik suara alam di ruang ICU RSU Royal Prima Medan.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pengambilan sampel teknik purposive sampling
Jumlah sampel 12 pasien dari 30 pasien yang dirawat diruang ICU dan
pengumpulan data
menggunakan data primer yang
didapatkan secara langsung.
Intervensi terapi musik suara alam akan dilakukan selama 30 menit.
p-value = (0,002) (Terdapat pengaruh antara terapi musik suara alam dengan peningkatan kualitas tidur)
Terapi musik merupakan teknik yang sangat mudah dilakukan dan terjangkau namun dapat mempengaruhi ketegangan atau kondisi rileks pada diri seseorang, karena dapat merangsang pengeluaran endorphine dan serotonin. Endorphine dan serotonin yaitu sejenis morfin dan metanonin alami tubuh,
sehingga tubuh merasa lebih rileks saat seseorang mengalami stres. Namun, intervensi musik dengan kehadiran keperawatan lebih efektif dalam meningkatkan kemudahan tidur (Warawu et al., 2019; Lestarini & Putra, 2018;
Wang & Agius, 2018).
680 Musik suara alam (nature sound)
merupakan suara yang menyerupai kicauan burung, gelombang laut, hembusan angin, air mengalir dan lainnya sebagai terapi meningkatkan kualitas tidur, kondisi fisik, mental dan psikis pada semua umur. Musik instrumental suara alam memiliki tempo lambat dan tenang hingga dapat menstabilkan tekanan darah, menenangkan pikiran dan melancarkan peredaran sel darah putih yang mampu meningkatkan kulitas tidur bagi pasien post operasi yang mendengarkannya (Warawu et al., 2019).
Menurut Gyuton & Hall dalam Nashori
& Wulandari (2017) dan Susanto (2017) menyatakan bahwa pada kondisi istirahat dan tidur tubuh melakukan pemulihan untuk mengembalikan stamina tubuh hingga berada dalam kondisi yang optimal. Pola tidur yang baik dan teratur memberikan efek yang bagus terhadap kesehatan hingga beberapa peneliti menunjukkan bahwa pada saat tidur tubuh akan memperbaiki diri dari kerusakan atau stres yang dialaminya.
Penulis menyimpulkan bahwa tidur yang berkualitas sangat dibutuhkan bagi setiap individu, terutama pada individu yang kondisi fisiknya sedang tidak stabil baik karena kondisi kesehatan yang sedang terganggu maupun kondisi lemah seperti saat post operasi. Pasien post operasi pasti merasakan sesuatu yang
tidak nyaman hingga kualitas tidurnya terganggu. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas tidurnya ialah dengan melakukan terapi-terapi alternatif, salah satunya dengan terapi mendengarkan musik. Musik yang digunakan beragam mulai dari musik rohani hingga musik instrumental klasik dan sebagainya, musik yang memiliki nada lembut dan bertempo lambat diyakinkan bisa membuat pikiran menjadi tenang hingga merileksasikan tubuh serta pikiran sehingga dapat meningkatkan kualitas tidur bagi pendengarnya.
Penulis menemukan lima artikel sesuai kriteria inklusi dalam study literature yang penulis teliti. Penulis menemukan adanya pengaruh terapi musik dalam meningkatkan kualitas tidur menjadi lebih baik bagi para pasien yang menjalani operasi, post operasi hingga pasien kritis. Dari artikel yang ditemukan, setiap peneliti memberikan terapi musik kepada responden-responden mereka namun menggunakan instrumen yang berbeda- beda mulai dari yang menggunakan musik rohani, musik klasik hingga suara-suara alam.
Penulis menggunakan analisis SWOT dalam menentukan kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Oppurtunities) dan hambatan/ancaman (Treats) pada artikel-artikel temuan. Analisis tersebut dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini.
681 Tabel 4
Analisis SWOT
Kekuatan (S) Pada kajian penelitian literature ini ditemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam pemberian terapi musik terhadap kualitas tidur karena dianggap penting dan dapat memberikan efek atau dampak yang berarti, berdasarkan pengembangan tema yang sudah peneliti analisis, rata-rata menunjukan hasil yang baik dalam peningkatan kualitas tidur.
Kelemahan (W) Pemberian terapi musik ini sulit untuk dilakukan karena ada beberapa pasien tidak menyukai musik instrumental suara alam Peluang (O) Dapat dijadikan rekomendasi intervensi non farmakologi dalam
bidang kesehatan berupa pemberian terapi musik instrumental untuk meningkatkan kualitas tidur pada pasien di Rumah Sakit (fokusnya pasien post operasi yang mengalami gangguan tidur).
Hambatan / Ancaman (T) Untuk terapi musik ini tidak semua dapat diterapkan oleh semua pasien contoh pada pasien yang mengalami gangguan pendengaran, pasien lansia yang mengalami penurunan pendengaran dan pasien bayi/balita.
Simpulan dan Saran
Hasil kajian dari literatur ini menunjukkan bahwa terapi musik instrumental suara alam, musik klasik mozart dan musik relaksasi lainnya memiliki hasil yang signifikan mempengaruhi perubahan kualitas tidur pada pasien sehabis menjalani operasi yang memiliki gangguan tidur. Hasil tercantum dengan rentang p-value antara <0,00 dan 0,005. Maka disimpulkan bahwa terapi musik efektif dalam mengatasi kualitas tidur pada pasien post operasi yang mengalami gangguan tidur. Oleh karena itu, penggunaan terapi musik dapat direkomendasikan sebagai intervensi alternatif / non farmakologi yang
dapat mempengaruhi kualitas tidur pada pasien post operasi yang mengalami gangguan tidur.
Dan setelah menyimpulkan dari beberapa jurnal artikel temuan yang didapat, peneliti-peneliti sebelumnya harus melakukan beberapa cara untuk menemukan responden yang cocok dengan judul yang akan digunakan oleh peneliti. Salah satu cara yang digunakan untuk mencari sampel ialah dengan menggunakan teknik purposive sampling dan metodologi yang dipakai metode kuasi eksperimen dengan pendekatan one-group pra- post test design sehingga peneliti sangat diperlukan untuk memantau secara berkala selama penelitian berlangsung agar tidak
682 muncul data yang bias. Selain itu, beberapa
peneliti menggunakan Richard Campbell Sleep Questionnaire (RCSQ) sebagai alat ukur/kuesioner yang dipakai sehingga peneliti juga harus mengukur gangguan kebisingan yang dialami pasien dengan cara melakukan pengumpulan data dari responden dengan melakukan wawacara terpimpin.
Bagi divisi keperawatan diharapkan intervensi terapi musik instrumental suara alam dapat diterapkan dalam perawatan peningkatan kualias tidur sebagai intervensi non farmakologi untuk meningkatkan kualitas tidur bagi setiap individu yang memiliki kualitas tidur buruk khususnya bagi pasien post operasi yang pada umumnya memiliki gangguan tidur.
Bagi mahasiswa keperawatan diharapkan hasil kajian literatur ini dapat menjadi bahan dalam proses pembelajaran dan menjadi acuan dalam melakukan penelitian tentang pengaruh terapi musik instrumental suara alam terhadap kualitas tidur pasien post operasi yang mengalami gangguan tidur di waktu mendatang.
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan kajian literatur ini dapat menjadi sumber acuan untuk melakukan penelitian dimasa mendatang tentang topik pengaruh terapi musik instrumental suara alam terhadap kualitas tidur pasien dengan kasus lain. Selain itu juga dapat menggunakan alat ukur yang sudah akurat dan
sudah tervalidasi seperti yang peneliti-peneliti sebelumnya pakai untuk memudahkan jalannya penelitian.
Daftar Pustaka
Aktas, Y. Y., & Yilmaz, E. B. (2017). The association of pain, anxiety, depression, and sleep patterns in postoperative turkish patients. Kuwait Medical Journal, 49(4), 306–312.
Aktas, Y. Y., & Yilmaz, E. B. (2017). The association of pain, anxiety, depression, and sleep patterns in postoperative turkish patients. Kuwait Medical Journal, 49(4), 306–312.
Aveyard, H. (2014). Doing Literature Review in Health and Social Care: A Partical Guide (3rd ed.). In McGraw-Hill Education. UK.
Denney, A. S., & Tewksbury, R. (2015). How to Write a Literature Review How to Write a Literature Review. (August).
Eka, Y. F., & Dhona, A. (2016). Pengaruh terapi nature sounds terhadap kualitas tidur pada pasien dengan sindroma koronaria akut. Jurnal Keperawatan Sriwijaya, 3(1), 30–39.
Lee, I.-S., & Park, H.-S. (2019). The effects of music intervention on environmental stress and sleep quality in patients with liver transplantation, Journal of Korean Academy of Fundamentals of Nursing.
26(2), 75–85.
Lestarini, A., & Putra, K. S. P. (2018). Music therapy on sleep quality in elderly. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 434(1).
Liu, H., Gao, X., & Hou, Y. (2019). Effects of mindfulness-based stress reduction
683 combined with music therapy on pain,
anxiety, and sleep quality in patients with osteosarcoma. Brazilian Journal of Psychiatry, 41(6), 540–545.
Nashori, F., & Wulandari, E. D. (2017).
Psikologis Tidur: Dari Kualitas Tidur Hingga Insomnia. Yogyakarta:
Universitas Islam Indonesia.
Ndode, Y. N. (2018). Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart Terhadap Kualitas Tidur Pada Pasien Post Operasi Di Rumah Sakit Baptis Batu. Journal Nursing News, XI(1), 31–37.
Oktaningsih, F. (2018). Penerapan Teknik Relaksasi Terapi Musik Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Di RSUD Dr. R Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Jurnal Ilmu Keperawatan.
Olds, J. L. (2019). Is Music An Effective Intervention For Improving. (April).
Olii, N., Kepel, B. J., & Silolonga, W. (2018).
Hubungan Kejadian Insomnia Dengan Konsentrasi Belajar Pada Mahasiswa Semester V Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Jurnal Keperawatan, 6(1).
Prabasari, N. A. (2016). Literature review:
pengaruh terapi musik terhadap agitasi pada lansia demensia. 4(1).
Vinayak, S., Dehkhoda, F., & Vinayak, R.
(2017). The Effect of Music Therapy on Sleep Quality of Cancer Patients Undergoing Chemotherapy or Radiotherapy: A Randomized control trial. Journal of Social Sciences (COES&RJ-JSS), 6(4), 734–743.
Wang, S., & Agius, M. (2018). The use of music therapy in the treatment of mental illness and the enhancement of societal wellbeing. Psychiatria Danubina, 30, S595–S600.
Warawu, N. I., Ginting, C. N., Telaumbanua, D., Amazihono, D., & Laia, G. P. A.
(2019). Pengaruh Terapi Musik Suara Alam Terhadap Kualitas Tidur Pasien Kritis Di Ruang ICU RSU Royal Prima Medan Tahun 2019 1. 5(2), 674–679.
Wijayanti, K., Johan, A., & Rochana, N.
(2018). Musik Suara Alam Terhadap Peningkatan Kualitas Tidur pada Pasien Kritis. Bhamada: Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kesehatan, 9(1). Diperoleh dari http://ojs.stikesbhamadaslawi.ac.id /index.php/jik/article/view/21