• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG"

Copied!
146
0
0

Teks penuh

(1)

KINERJA LAPORAN 2 0 0 2

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG

(2)
(3)

Tata Ruang Pintu Masuk Terbaik Bagi Investasi Menuju Negeri

Makmur, Adil, dan Sejahtera

(4)
(5)

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG TAHUN 2020

<

o UJo.

a.

Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Jenderal Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian sasaran program Tahun 2020.

Penyusunan Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Tata Ruang mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Surat Edaran Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 15 Tahun 2015 tentang Penyusunan Perjanjian Kinerja (PK) dan Laporan Kinerja (LKj) di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, dan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tata Ruang Tahun 2020-2024.

Laporan Kinerja ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas yang berfungsi, antara lain sebagai wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Tata Ruang, wujud transparansi dan pertanggungjawaban, serta merupakan alat kendali dan alat pemacu peningkatan kinerja setiap unit organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Tata Ruang. Kinerja Direktorat Jenderal Tata Ruang diukur atas dasar penilaian indikator kinerja utama (IKU) yang merupakan indikator keberhasilan pencapaian sasaran program sebagaimana telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tata Ruang Tahun 2020.

Secara umum capaian kinerja sasaran program telah sejalan dengan rencana yang telah ditetapkan. Berdasarkan analisis dan evaluasi objektif yang dilakukan melalui Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Tata Ruang Tahun 2020 ini, diharapkan dapat terjadi optimalisasi peran kelembagaan dan peningkatan kinerja pada tahun-tahun selanjutnya sehingga dapat mendukung kinerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional secara keseluruhan.

Laporan Kinerja ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama merupakan pemaparan gambaran umum tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Tata Ruang terhadap Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN, struktur organisasi, permasalahan dan isu, serta harapan terhadap organisasi.

Bagian kedua merupakan penjelasan perencanaan kinerja (sasaran, indikator, dan target) yang ingin dicapai dalam 1 tahun kerja. Bagian ketiga berisi tentang penjelasan tentang akuntabilitas kinerja yang terdiri dari capaian kinerja organisasi, perbandingan capaian kinerja tahun ini dengan tahun sebelumnya, perbandingan capaian kinerja dengan rencana strategis dan rencana nasional, serta realisasi anggaran.

Akhir kata, semoga Laporan Kinerja ini dapat bermanfaat bagi perbaikan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Tata Ruang dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Direktur Jenderal Tata Buang

(6)

K A TA PENGA NTAR

iv LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG TAHUN 2020

(7)

RINGKASAN EK SE K U TI F

v

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG TAHUN 2020

RINGKASAN EKSEKUTIF

Peraturan Presiden RI Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang menyebutkan bahwa Direktorat Jenderal Tata Ruang mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Peran strategis Direktorat Jenderal Tata Ruang adalah penyediaan rencana tata ruang yang lengkap dan pengawalan pemanfaatan ruang yang tepat sasaran. Penyediaan rencana tata ruang yang lengkap bermanfaat untuk menjadi dasar penyusunan program sektoral dan pelaksanaan pembangunan K/L. Pengawalan pemanfaatan ruang yang tepat sasaran bermanfaat agar perwujudan pola ruang dan struktur ruang sesuai atau mengacu pada indikasi program rencana tata ruang.

Peran strategis Direktorat Jenderal Tata Ruang tercermin dalam RPJMN tahun 2020-2024.

Salah satu isu yang menjadi prioritas nasional dalam RPJMN 2020-2024 adalah ketimpangan antarwilayah. RPJMN 2020-2024 menyatakan penurunan kesenjangan antarwilayah dan isu-isu pengembangan wilayah dapat diatasi melalui pemanfaatan ruang yang sesuai dengan rencana tata ruang. Secara eksplisit RPJMN menekankan pentingnya RDTR dalam pengembangan wilayah, terutama dalam meningkatkan daya saing serta daya dukung dan daya tampung wilayah. Hal ini juga tercermin dari amanah yang harus diselesaikan Kementerian ATR/BPN c.q.

Direktorat Jenderal Tata Ruang untuk menyediakan RTR nasional dan RTR daerah, dengan titik berat pada penyelesaian RDTR untuk mendukung Prioritas Nasional (PN) yakni “Mengurangi Kesenjangan Wilayah dan Menjamin Pemerataan” dan “Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim”.

Secara umum, RDTR memiliki manfaat bagi pemerintah yakni sebagai payung hukum yang berfungsi sebagai alat kendali mutu pemanfaatan ruang, acuan pemanfaatan ruang, instrumen operasionalisasi RTRW, dan katalisator pembangunan daerah dalam peruntukkan ruang dan penentuan tematik pembangunan. Bagi masyarakat dan dunia usaha, RDTR memainkan fungsi sebagai dasar perizinan, kepastian investasi pada zona-zona yang diperuntukkan, acuan dalam penyediaan fasilitas umum dan infrastruktur, serta salah satu instrumen masyarakat dalam partisipasi pembangunan. Sedangkan secara khusus, RDTR berdampak terhadap kepastian hukum, kemudahan berinvestasi, penciptaan lapangan kerja serta kemudahan terkait izin lokasi.

Untuk mencapai Agenda Pembangunan Nasional dan Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN serta Prioritas Nasional Tahun 2020, Direktorat Jenderal Tata Ruang menetapkan 3 sasaran program sebagai penjabaran dari visi, misi dan tujuan Kementerian ATR/BPN. Setiap sasaran tersebut disertai dengan ukuran sebagai alat untuk mengetahui pencapaian sasaran dimaksud. Terdapat 3 Indikator Kinerja Program (IKP) dan 22 Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) beserta targetnya yang tercantum pada dokumen Perjanjian Kinerja dan ditetapkan sebagai standar kinerja tahun 2020. Pencapaian visi dan misi organisasi juga didukung dengan penetapan serangkaian inisiatif Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan sebagai upaya penyempurnaan proses bisnis dan organisasi yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja dari level unit kerja terbawah sampai Kementerian.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, pencapaian kinerja Direktorat Jenderal Tata Ruang dapat dikategorikan sebagai “AA” atau “Sangat Memuaskan” berdasarkan evaluasi kinerja tahun 2020. Hasil capaian kinerja tersebut didukung oleh 215 paket pekerjaan substansial dan 7 layanan perkantoran (capaian fisik 98,11%) dengan pagu anggaran sebesar Rp.

232.595.929.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 213.430.934.560,- atau sebesar 91,76%.

Alokasi dan realisasi pekerjaan dan keuangan dari masing-masing unit kerja Eselon II sebagai

berikut :

(8)

RINGKASAN EK SE K U TI F

vi LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG TAHUN 2020

Pagu:

Rp. 232.595.929.000 215 Paket

7 Layanan

Realisasi

91.76%

Keuangan

98.11%

Fisik

Direktorat Jenderal Tata Ruang Pagu:

Rp. 35.330.015.000 50 Paket

1 Layanan

Realisasi

92.40%

Keuangan

92.40%

Fisik

Direktorat Perencanaan Tata Ruang

Pagu:

Rp. 38.643.093.000 45 Paket

1 Layanan

Realisasi

94.24%

Keuangan

100%

Fisik

Direktorat Penataan Kawasan Pagu:

Rp. 83.852.119.000 35 Paket

3 Layanan

Realisasi

90.54%

Keuangan

99.21%

Fisik

Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang

Pagu:

Rp. 29.156.678.000 40 Paket

1 Layanan

Realisasi

87.69%

Keuangan

98.92%

Fisik

Direktorat Pemanfaatan Ruang

Pagu:

Rp. 45.614.024.000 45 Paket

1 Layanan

Realisasi

94.01%

Keuangan

100%

Fisik

Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah

(9)

RINGKASAN EK SE K U TI F

vii

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG TAHUN 2020

30

25

15

10

20

100

29.25

20.94

14.10

6.85

13.25

84.39

29.75

20.94

14.10

8.50

13.75

87.04

30.00

21.25

13.83

10.00

13.75

88.83

PERENCANAAN

KINERJA PENGUKURAN

KINERJA PELAPORAN KINERJA EVALUASI INTERNAL CAPAIAN KINERJA TOTAL Nilai Maksimal 2017 2018 2019

Direktorat Jenderal Tata Ruang tahun 2020 memiliki target kinerja peningkatan kesesuaian program sebesar 61%, sedangkan capaian kinerja menunjukkan terjadi peningkatan kesesuaian program sebesar 61,74% dari tahun sebelumnya terhadap program pembangunan sektor yang sesuai dengan arahan rencana tata ruang.

Direktorat Jenderal Tata Ruang telah melakukan upaya pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk menjamin pencapaian IKP dan IKK, diantaranya rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan di awal tahun anggaran, rapat koordinasi monitoring pekerjaan bulanan, rapat koordinasi monitoring pekerjaan triwulanan, dan rapat koordinasi evaluasi pekerjaan semesteran. Selain upaya pemantauan yang bersifat tatap muka, juga dilaksanakan pemantauan progress pekerjaan melalui sistem informasi yang dikawal oleh internal maupun eksternal Direktorat Jenderal Tata Ruang.

Perbaikan terhadap kinerja organisasi dilakukan secara terus menerus melalui berbagai inovasi dan penyelesaian tindak lanjut atas rekomendasi Kementerian PAN-RB. Salah satu terobosan transparansi publik yang dilakukan dalam upaya “membumikan tata ruang kepada masyarakat” adalah melalui pengembangan kampanye publik. Tujuannya untuk membentuk citra positif dan membangun branding Direktorat Jenderal Tata Ruang secara soft marketing.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan meliputi pengelolaan channel media social (Twitter, Instagram, Facebook, Youtube), pengelolaan website dan sistem informasi tata ruang mampu meningkatkan curiosity and awareness masyarakat tentang tata ruang. Sampai dengan Laporan Kinerja ini disusun, pengelolaan media sosial tata ruang berhasil menjaring 15.000 followers di Instagram (@ditjentataruang), 1.190 subscribers di Youtube (Ditjen Tata Ruang), 802 followers di Facebook (Ditjen Tata Ruang), dan 168 followers di Twitter (@DitjenTataRuang).

Sejak tahun 2017, Direktorat Jenderal Tata Ruang telah melaksanakan evaluasi akuntabilitas kinerja melalui restrukturisasi pengukuran kinerja yang mengasilkan peningkatan nilai kinerja dari tahun ke tahun. Peningkatan nilai tersebut memacu Direktorat Jenderal Tata Ruang untuk terus memberikan kinerja yang lebih baik. Berikut adalah hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Tata Ruang tahun 2017-2019:

Sumber : Penilaian Inspektorat Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN

(10)

RINGKASAN EK SE K U TI F

viii LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG TAHUN 2020

Selain itu, internal organisasi secara aktif melakukan sejumlah upaya perbaikan dan terobosan/inovasi dalam rangka meningkatkan kinerja seperti :

a) Mengawal proses penyiapan kebijakan, program, dan kegiatan tahunan Direktorat Jenderal Tata Ruang agar sesuai, mendukung, dan konsisten terhadap pencapaian program prioritas nasional, dengan memperhatikan dan mempertimbangkan urgensi pelaksanaan dan hasil evaluasi program tahun-tahun sebelumnya.

b) Memperkuat reformasi birokrasi untuk mewujudkan birokrasi yang bersih, akuntabel, efektif, efisien, dan memiliki pelayanan publik yang berkualitas, melalui penetapan indikator dan target kinerja Direktorat Jenderal Tata Ruang yang berorientasi pada outcome, menggunakan pendekatan money follow program, penganggaran berbasis kinerja, mempertimbangkan waktu, dan sumberdaya manusia yang ada, sebagai bentuk upaya perbaikan dan peningkatan kinerja Direktorat Jenderal Tata Ruang.

c) Transformasi digital tata ruang dari peta 2D menjadi 3D dan 4D melalui pemanfaatan teknologi informasi, Internet of things dan Big Data. Selama 2 tahun terakhir Direktorat Jenderal Tata Ruang mengembangkan GISTARU, RTR Online, RTR Builder, RDTR Interaktif dan RDTR real-time sebagai upaya digitalisasi Rencana Tata Ruang guna pemanfaatan ruang yang tepat sasaran.

d) Pengembangan kapasitas dan kapabilitas SDM bidang tata ruang (pemerintah, pemerintah daerah, sektor, professional dan mahasiswa) dalam perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang sebagai upaya mempercepat penyediaan dan menstandarkan kualitas RTR Daerah serta sinkronisasi pemanfaatan ruangnya.

e) Penyederhanaan mekanisme dan optimasi kewenangan stakeholders dalam rangka percepatan penyediaan RTR Nasional dan Daerah yang efektif dan efisien melalui penyediaan regulasi, pembentukan forum penataan ruang dan harmonisasi peraturan perundang-undangan bidang tata ruang.

f) Publikasi menjadi garda terdepan Ditjen Tata Ruang dalam memberikan pelayanan prima

akan pemberian informasi dan database bidang tata ruang yang dapat digunakan untuk

kepentingan publik stakeholders dan masyarakat, seperti peraturan perundangan rencana

tata ruang, peta rencana tata ruang, pedoman tata ruang, serta dokumen akuntabilitas

kinerja instansi pemerintah yang dapat dilihat pada http://tataruang.atrbpn.go.id pada

menu INFORMASI >> KEBIJAKAN >> LAPORAN KINERJA sehingga masyarakat dan

stakeholders dapat terinformasikan kinerja Ditjen Tata Ruang dan memberikan feedback

perbaikan kinerja.

(11)

DA F TAR IS I

ix

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG TAHUN 2020

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iii

RINGKASAN EKSEKUTIF ... v

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR BAGAN, DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR ... x

PENDAHULUAN ... 1

1.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi ... 1

1.1.1. Tugas dan Fungsi Organisasi ... 2

1.1.2. Struktur Organisasi ... 7

1.2. Arti Penting Organisasi ... 9

1.3. Isu Strategis, Potensi dan Permasalahan ... 12

1.4. Harapan Terhadap Organisasi ... 15

PERENCANAAN KINERJA ... 19

2.1. Rencana Strategis ... 19

2.1.1. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tata Ruang 2015-2019 ... 19

2.1.2. Rencana Straregis Direktorat Jenderal Tata Ruang 2020-2024 ... 23

2.2. Rencana Kerja Tahunan (RKT) ... 27

2.3. Perjanjian Kinerja ... 31

2.3.1. Indikator Kinerja Program ... 31

2.3.2. Indikator Kinerja Kegiatan ... 34

2.3.3. Struktur Indikator Kinerja Kegiatan Eselon II, III dan IV ... 35

2.4. Rencana Aksi ... 41

2.5. Metode Pengukuran ... 58

2.6. Perencanaan Anggaran ... 60

AKUNTABILITAS KINERJA ... 71

3.1. Capaian Kinerja Organisasi... 72

3.1.1. Mekanisme Monitoring dan Evaluasi Kinerja Tahun 2020... 72

3.1.2. Capaian Perjanjian Kinerja Tahun 2020 ... 75

3.1.3. Perbandingan Capaian Perjanjian Kinerja Tahun 2020 Dengan Tahun Sebelumnya ... 81

3.1.4. Perbandingan Target Tahun 2020 Renstra Direktorat Jenderal Tata Ruang Dengan Capaian Kinerja Tahun 2020 ... 82

3.1.5. Kesesuaian Indikator Antara Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN, Renstra Direktorat Jenderal Tata Ruang, dan Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tata Ruang Tahun Anggaran 2020 ... 84

3.1.6. Perbandingan Target RPJMN Tahun 2020 Dengan Capaian Kinerja Tahun 2020 ... 88

3.1.7. Direktorat Jenderal Tata Ruang Tahun 2020 dalam Angka ... 91

3.1.8. Analisis Keberhasilan dan Kegagalan Pencapaian Kinerja ... 96

3.1.9. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ... 98

3.1.10. Inovasi Direktorat Jenderal Tata Ruang ... 99

3.2. Realisasi Fisik ... 106

3.3. Realisasi Anggaran ... 113

PENUTUP ... 126

4.1. Kesimpulan ... 126

4.2. Saran ... 130

(12)

DA F TAR B A GA N, DA F TAR TAB EL DA N D A F TAR G A M B A R

x LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG TAHUN 2020

DAFTAR BAGAN, DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Fungsi Organisasi Direktorat Jenderal Tata Ruang dalam Peraturan Menteri Agraria

dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 08 Tahun 2015 ... 2

Bagan 2 Fungsi Organisasi Direktorat Jenderal Tata Ruang dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2020 ... 5

Bagan 3 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Tata Ruang dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 08 Tahun 2015 ... 7

Bagan 4 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Tata Ruang dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2020 ...8

Bagan 5 Peta Strategis Direktorat Jenderal Tata Ruang ... 9

Bagan 6 Cascading Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Tata Ruang 2015-2019 ... 10

Bagan 7 Cascading Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Tata Ruang 2020-2024 ... 10

Bagan 8 Cascade Visi, Misi 2, Tujuan 2 dan Sasaran Strategis 2 Kementerian ATR/BPN Tahun 2020-2024 ... 24

Bagan 9 Mekanisme Monitoring dan Evaluasi Direktorat Jenderal Tata Ruang ... 74

Bagan 10 Efisiensi Anggaran Ditjen Tata Ruang Tahun 2020 ...125

DAFTAR TABEL Tabel 1 Sandingan struktur organisasi Direktorat Jenderal Tata Ruang berdasarkan PermenATR 8/2015 dan PermenATR 16/2020 ... 2

Tabel 2 Tema Tahunan dan Peta Jalan Bidang Tata Ruang ... 17

Tabel 3 Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tata Ruang Tahun 2019... 20

Tabel 4 Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tata Ruang Tahun 2020 ... 25

Tabel 5 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Jenderal Tata Ruang Tahun 2020 ... 27

Tabel 6 Indikator Kinerja Program Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang DIPA awal ... 31

Tabel 7 Indikator Kinerja Program Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Perubahan Pertama ... 32

Tabel 8 Indikator Kinerja Program Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Perubahan Kedua ... 33

Tabel 9 Indikator Kinerja Kegiatan pada Program Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang ... 34

Tabel 10 Struktur Indikator Kinerja Kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang ... 35

Tabel 11 Struktur Indikator Kinerja Kegiatan Perencanaan Tata Ruang ... 37

Tabel 12 Struktur Indikator Kinerja Kegiatan Pemanfaatan Ruang ... 38

Tabel 13 Struktur Indikator Kinerja Kegiatan Penataan Kawasan ... 39

Tabel 14 Struktur Indikator Kinerja Kegiatan Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah... 39

Tabel 15 Rencana Aksi Direktorat Jenderal Tata Ruang Tahun 2020 ... 42

Tabel 16 Penjelasan Metode Pengukuran Kinerja Ditjen Tata Ruang ... 59

Tabel 17 Alokasi Anggaran DIPA-0 Direktorat Jenderal Tata Ruang ... 60

Tabel 18 Target dan Rincian Alokasi Anggaran Direktorat Jenderal Tata Ruang 2020 ... 61

Tabel 19 Rincian Pagu DIPA Awal dan Pagu DIPA Revisi Per Paket Pekerjaan Direktorat Jenderal Tata Ruang Tahun Anggaran 2020 ... 62

Tabel 20 Sandingan Perbedaan Indikator Kinerja Program Ditjen Tata Ruang Tahun 2015-202071 Tabel 21 Capaian Kinerja Direktorat Jenderal Tata Ruang Tahun 2020 ... 75

Tabel 22 Penjelasan Pengukuran Capaian IKP Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan

Ruang terhadap IKU Kementerian Tahun 2020 ... 77

(13)

DA F TAR B A GA N, DA F TAR TAB EL DA N D A F TAR G A M B A R

xi

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG TAHUN 2020 Tabel 23 Capaian IKK terhadap IKP Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Tahun

2020 ... 78

Tabel 24 Perbandingan Capaian 5 Tahun Kinerja Ditjen Tata Ruang Tahun ... 81

Tabel 25 Perbandingan Target Renstra Ditjen Tata Ruang 2015-2019 dengan Capaian Kinerja Ditjen Tata Ruang 2020 ... 82

Tabel 26 Perbandingan Target Renstra Ditjen Tata Ruang 2020-2024 dengan Capaian Kinerja Ditjen Tata Ruang 2020 ... 83

Tabel 27 Kesesuaian Indikator PK Direktorat Jenderal Tata Ruang 2020 dengan Indikator Renstra Direktorat Jenderal Tata Ruang 2015-2019 dan Indikator Renstra Kementerian ATR/BPN 2015-2019 ... 85

Tabel 28 Kesesuaian Indikator PK Direktorat Jenderal Tata Ruang 2020 dengan Indikator Renstra Direktorat Jenderal Tata Ruang 2020-2024 dan Indikator Renstra Kementerian ATR/BPN 2020-2024 ... 87

Tabel 29 Perbandingan Target RPJMN Tahun 2020 Dengan Capaian Kinerja Tahun 2020 ... 89

Tabel 30 Sandingan Output Pendukung Indikator Kinerja Ditjen Tata Ruang Tahun 2020 ... 91

Tabel 31 SDM Direktorat Jenderal Tata Ruang ... 99

Tabel 32 Capaian Fisik Direktorat Jenderal Tata Ruang ... 106

Tabel 33 Realisasi Keuangan Per Kegiatan Direktorat Jenderal Tata Ruang Tahun Anggaran 2020 ... 114

Tabel 34 Realisasi Indikator Kinerja Strategis, Indikator Kinerja Program, dan Indikator Kinerja Kegiatan ... 127

Tabel 35 Perbandingan Capaian 5 Tahun Kinerja Ditjen Tata Ruang Tahun ... 129

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Hubungan Kinerja Horizontal Direktorat Jenderal Tata Ruang ...12

Gambar 2. Manfaat RDTR ... 16

Gambar 3. Program Prioritas Direktorat Jenderal Tata Ruang 2020-2024 ... 16

Gambar 4. Perjanjian Kinerja Direktur Jenderal Tata Ruang Tahun 2020 DIPA Awal ... 32

Gambar 5. Perjanjian Kinerja Direktur Jenderal Tata Ruang Tahun 2020 Perubahan Pertama .... 33

Gambar 6. Perjanjian Kinerja Direktur Jenderal Tata Ruang Tahun 2020 Perubahan Kedua ... 34

Gambar 7. Form Monitoring Evaluasi Kinerja Online ... 54

Gambar 8. Sistem Informasi e-Monitoring Direktorat Jenderal Tata Ruang ... 55

Gambar 9. Sistem Informasi SKMPP Kementerian ATR/ BPN... 55

Gambar 10. Sistem Informasi SMART Kementerian Keuangan ... 56

Gambar 11. Aplikasi “Online Monitoring” Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara ... 56

Gambar 12. Sistem Informasi e-Monev Kementerian PPN/Bappenas ... 57

Gambar 13. Sistem Informasi Pengawasan Pelaksanaan Matrik RUEN Dewan Energi Nasional . 57 Gambar 14. Buku Manual Indikator Kinerja Utama (IKU) Ditjen Tata Ruang ... 60

Gambar 15. Kronologi Pagu Anggaran Direktorat Jenderal Tata Ruang ... 61

Gambar 16. Format Form Monitoring Evaluasi Kinerja Online ...73

Gambar 17. Prioritas Nasional Ditjen Tata Ruang Dalam RKP 2020 ... 89

Gambar 18. Dashboard Nilai SMART Direktorat Jenderal Tata Ruang Tahun Anggaran 2020 ... 125

Gambar 19. Evaluasi akuntabilitas kinerja Direktorat Jenderal Tata Ruang Tahun 2017-2019... 129

(14)
(15)

PENDA HU LU A N

1

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG TAHUN 2020

PENDAHULUAN

Tahun 2020 merupakan tahun awal pelaksanaan RPJMN 2020-2024 dan Renstra Kementerian ATR/BPN 2020-2024, disebut sebagai masa transisi dikarenakan RPJMN baru dilegalkan menjadi Peraturan Presiden pada Triwulan I 2020 sedangkan Renstra Kementerian ATR/BPN baru dilegalkan menjadi Peraturan Menteri pada Triwulan IV 2020. Meski demikian, perencanaan program dan kegiatan tahun 2020 sudah disesuaikan dengan arahan dan kebijakan RPJMN dan Renstra Kementerian ATR/BPN, walaupun kebijakan turunannya seperti Manual IKU dan Struktur Organisasi dan Tata Laksana belum disesuaikan.

Peraturan Presiden RI Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang menyebutkan bahwa Direktorat Jenderal Tata Ruang mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam menjalankan tugas Direktorat Jenderal Tata Ruang menyelenggaran fungsi:

a) Perumusan kebijakan di bidang perencanaan tata ruang nasional, pembinaan perencanaan tata ruang daerah, dan sinkronisasi pemanfaatan ruang;

b) Pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan tata ruang nasional, pembinaan perencanaan tata ruang daerah, dan sinkronisasi pemanfaatan ruang;

c) Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perencanaan tata ruang nasional, pembinaan perencanaan tata ruang daerah, dan sinkronisasi pemanfaatan ruang;

d) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang;

e) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan tata ruang nasional, pembinaan perencanaan tata ruang daerah, dan sinkronisasi pemanfaatan ruang;

f) Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Tata Ruang; dan g) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kementerian ATR/BPN didukung oleh perangkat organisasi yang terdiri dari 9 (sembilan) unit eselon I yang termasuk di dalamnya Direktorat Jenderal Tata Ruang, melaksanakan program dan kegiatan tahunan yang telah direncanakan dan ditargetkan sebagaimana tercantum di dalam Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) serta dipertanggungjawabkan melalui Laporan Kinerja (LKj). Dalam melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya tersebut prinsip good governance merupakan salah satu prasyarat dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat mempunyai manfaat, akuntabel dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

1.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi

Direktorat Jenderal Tata Ruang mengemban tugas dan fungsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 kemudian diatur lebih lanjut melalui Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang Nomor 08 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Pelaksanaan tugas, fungsi, dan struktur organisasi Direktorat Jenderal Tata Ruang diatur dalam PermenATR tersebut.

Namun pada triwulan III tahun anggaran 2020, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan

Pertanahan Nasional mengalami perubahan organisasi dan tata kerja yang diatur dalam

Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun

2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan

Pertanahan Nasional. Perubahan tersebut berdampak pada perubahan struktur organisasi

Direktorat Jenderal Tata Ruang. Berikut adalah struktur organisasi Direktorat Jenderal Tata

Ruang berdasarkan PermenATR 8/2015 dan PermenATR 16/2020 :

(16)

P ENDAHU LU A N

2 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG TAHUN 2020

Tabel 1 Sandingan struktur organisasi Direktorat Jenderal Tata Ruang berdasarkan PermenATR 8/2015 dan PermenATR 16/2020

UNIT KERJA ESELON II LAMA

(PermenATR 8/2015) UNIT KERJA ESELON II BARU

(PermenATR 16/2020)

Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang Direktorat Perencanaan Tata Ruang Direktorat Perencanaan Tata Ruang Nasional Direktorat Pemanfaatan Ruang Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang

Direktorat Penataan Kawasan Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah II

Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang

dan Pemanfaatan Ruang Daerah Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I

Walaupun terdapat perubahan struktur organisasi, pelaksanaan sisa tahun anggaran 2020 tidak terdampak secara signifikan. Hal tersebut dikarenakan pelaksanaan anggaran di sisa tahun anggaran masih menggunakan DIPA dimana nomenklatur pada DIPA tersebut masih menggunakan struktur organisasi lama (PermenATR/KBPN No. 08/2015). Seluruh pelaksanaan kegiatan sampai dengan berakhirnya tahun anggaran 2020 masih dilaksanakan di unit-unit kerja sebelumnya walaupun unit kerja tersebut sudah berganti nomenklatur.

1.1.1. Tugas dan Fungsi Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Negara No. 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ BPN, dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang Tata Ruang, Direktorat Jenderal Tata Ruang sebagai unit eselon I dalam lingkup Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN mengemban tugas yakni :

Adapun fungsi yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Tata Ruang dalam rangka melaksanakan tugas tersebut meliputi:

Bagan 1 Fungsi Organisasi Direktorat Jenderal Tata Ruang dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 08 Tahun 2015

Sumber : Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional

“ Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan ”

3 2 1

4 5

6 7

Perumusan kebijakan di bidang perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang

Pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan tata ruang, koordinasi pemanfaatan ruang, pembinaan perencanaan tata ruag dan pemanfaatan ruang daerah

Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang

Pemberian bimbingan teknis dan supervis di bidang perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang Pelaksanaan evaluasi dan

pelaporan di bidang perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang Pelaksanaan

administrasi Ditjen I Pelaksanaan fungsi lain yang

diberikan oleh Menteri

(17)

PENDA HU LU A N

3

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG TAHUN 2020 Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, Direktorat Jenderal Tata Ruang ditunjang oleh 5 (lima) unit kerja eselon II yang berada dibawahnya meliputi:

1. Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang

Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal. Dalam menjalankan tugas tersebut, Sekretariat Direktorat Jenderal melaksanakan fungsi:

a. Koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, fasilitasi administrasi kerjasama serta evaluasi dan pelaporan ;

b. Koordinasi dan penyusunn rancangan peraturan perundang-undangan dan pertimbangan hukum;

c. Pelaksanaan urusan kepegawaian, penataan organisasi, dann penyusunan ketatalaksanaan;

d. Pelaksanaan urusan keuangan dan barang milik Negara, dan

e. Pengelolaam urusan tata usaha, rumah tangga, dan protokol pimpinan dilingkungan Ditjen I.

2. Direktorat Perencanaan Tata Ruang

Direktorat Perencanan Tata Ruang mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perencanaan tata ruang wilayah nasional, pulau/kepulauan, dan kawasan strategis nasional. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Perencanaan Tata Ruang menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan dan strategis di bidang perencanaan tata ruang wilayah nasional, pulau/kepulauan, dan kawasan strategis nasional;

b. Penyiapan dan pelaksanan program di bidang perencanaan tata ruang wilayah nasional, pulau/kepulauan, dan kawasan strategis nasional;

c. Penyiapan instrument dan pelaksanaan dan pelaksanan peningkatan peran serta masyarakat dalam perencanaan tata ruang;

d. Penyiapan pengelolaan data dan informasi serta bahan komunikasi;

e. Penyusunan pedoman bidang perencanaan tata ruang;

f. Penyusunan dan pelaksanaan peninjauan kembali rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang pulau/kepulauan, dan rencana tata ruang kawasan strategis nasional, termasuk kawasan perbatasan Negara; dan

g. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

3. Direktorat Pemanfaatan Ruang

Direktorat Pemanfaatan Ruang mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pemanfaatan ruang dalam rangka perwujudan rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang pulau/kepulauanm dan rencana tata ruang kawasan strategis nasional. Dalam menjalankan tugas tersebut, Direktorat Pemanfaatan Ruang melaksanakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan dan strategi di bidang pemanfaatan ruang wilayah nasional, pulau/kepulauan, dan kawasan strategis nasional;

b. Penyiapan dan pelaksanaan program di bidang pemanfaatan ruang wilayah nasional, pulu/kepulauan, dn kawasan strategsi nasional;

c. Persiapan instrument dan pelaksanaan peningkatan peran serta masyarakat dalam pemanfaatan ruang;

d. Penyiapan pengelolaan data dan informasi serta bahan komunikasi;

e. Penyusunan pedoman bidang pemanfaatan ruang;

f. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi program pemanfaatan ruang wilayah nasional, pulau/kepulauan, dan kawasan strategis nasional serta fasilitasi pelaksanaan kerja sama regional;

g. Penyiapan bahan koordinasi lintas sector dan lintas wilayah dalam penataan ruang;

h. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pemanfaatan ruang wilayah nasional, pulau/kepulauan, dan kawasan strategis nasiona; dan

i. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat 4. Direktorat Penataan Kawasan

Direktorat Penataan kawasan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang penataan kawasan perkotaan,

kawasan perdesaan, kawasan baru, dan kawasan ekonomi. Dalam melaksanakan tugas

tersebut Direktorat Penataan Kawasan menyelenggarakan fungsi:

(18)

PENDA HU LU A N

4 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG TAHUN 2020

a. Penyiapan perumusan kebijakan dan strategi operasional di bidang penataan dan pengembangan kawasan;

b. Penyiapan dan pelaksanaan program di bidang penataan dan pengembangan kawasan;

c. Penyiapan instrumen dan pelaksanaan peningkatan peran serta masyarakat dalam penataan dan pengembangan kawasan;

d. Penyiapan pengelolaan data dan informasi serta bahan komunikasi;

e. Perencanaan pengembangan, perwujudan, dan pengelolaan kawasan perkotaan, kawasan perdesaan, kawasan baru, dan kawasan ekonomi;

f. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat.

5. Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pembinaan perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah. Dalam menjalankan tugas tersebut, Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah melaksanakan fungsi:

a. Penyiapan Perumusan kebijakan dan strategi operasional di bidang pembinaan perencaan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah;

b. Penyiapan dan pelaksanaan program di bidang pembinaan perencanan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah;

c. Penyiapan instrumen dan pelaksanaan peningkatan peran serta masyarakat dalam pembinaan perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang daerah;

d. Penyiapan pengelolaan data dan informasi serta bahan komunikasi;

e. Pelaksanaan pembinaan perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang kepada pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan pemerintah kota, termasuk pemenuhan standar pelayanan minimum bidang penataan ruang; dan

f. Pelaksanaan tata usaha Direktorat.

Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas Kementerian ATR/BPN untuk menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang Tata Ruang, sesuai dengan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Direktorat Jenderal Tata Ruang sebagai unit eselon I dalam lingkup Kementerian ATR/BPN mempunyai tugas :

“ Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan ”

(19)

PENDA HU LU A N

5

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG TAHUN 2020 Adapun fungsi yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Tata Ruang dalam rangka melaksanakan tugas tersebut meliputi:

Bagan 2 Fungsi Organisasi Direktorat Jenderal Tata Ruang dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2020

Sumber : Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional

Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, Direktorat Jenderal Tata Ruang ditunjang oleh 5 (lima) unit kerja eselon II yang berada dibawahnya meliputi:

1. Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang

Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan administratif kepada seluruh satuan organisasi, pengembangan Jabatan Fungsional dan fasilitasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Ditjen I. Dalam menjalankan tugas tersebut, Sekretariat Direktorat Jenderal melaksanakan fungsi:

a. Pengelolaan manajemen sumberdaya manusia, organisasi dan tata laksana;

b. Pengelolaan dan pembinaan Jabatan Fungsional Penata Ruang;

c. Fasilitasi penyusunan rancangan peraturan perundang- undangan;

d. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi;

e. Pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, fasilitasi administrasi kerjasama serta evaluasi dan pelaporan;

f. Pengelolaan dan pengembangan teknologi dan informasi;

g. Pengelolaan data informasi dan publikasi bidang perencanaan tata ruang nasional, pembinaan perencanaan tata ruang daerah dan sinkronisasi pemanfaatan ruang, serta penyebarluasan produk tata ruang;

h. Pengelolaan urusan keuangan dan barang milik negara; dan i. Pengelolaan urusan umum dan rumah tangga Ditjen I.

2. Direktorat Perencanaan Tata Ruang Nasional

Direktorat Perencanaan Tata Ruang Nasional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan tata ruang wilayah nasional, pulau/kepulauan, dan kawasan strategis nasional. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Perencanaan Tata Ruang Nasional menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan dan strategi operasional, rencana dan program di bidang perencanaan tata ruang nasional;

3 2 1

4 5

6 7

Perumusan kebijakan di bidang perencanaan tata ruang nasional, pembinaan perencanaan tata ruang daerah, dan sinkronisasi

pemanfaatan ruang

Pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan tata ruang nasional, pembinaan perencanaan tata ruang daerah, dan sinkronisasi pemanfaatan ruang

Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perencanaan tata ruang nasional, pembinaan perencanaan tata ruang daerah, dan sinkronisasi pemanfaatan ruang

Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perencanaan tata ruang dan sinkronisasi pemanfaatan ruang

Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan tata ruang nasional, pembinaan perencanaan tata ruang daerah, dan sinkronisasi pemanfaatan ruang Pelaksanaan

administrasi Ditjen I Pelaksanaan fungsi lain yang

diberikan oleh Menteri

(20)

PENDA HU LU A N

6 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG TAHUN 2020

b. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis dan program di bidang perencanaan tata ruang nasional;

c. Penyiapan perumusan kebijakan dan strategi perencanaan tata ruang wilayah nasional, pulau/kepulauan, dan kawasan strategis nasional;

d. Penyusunan dan pelaksanaan peninjauan kembali rencana tata ruang wilayah nasional, rencana tata ruang pulau/kepulauan, dan rencana tata ruang kawasan strategis nasional; dan

e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

3. Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I

Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan bantuan teknis di bidang pembinaan perencanaan tata ruang daerah dan kawasan tematik, serta fasilitasi pemberian persetujuan substansi perencanaan tata ruang daerah dan kawasan tematik di Wilayah Pulau Sumatera, Pulau Jawa, dan Pulau Bali.

Dalam menjalankan tugas tersebut, Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I melaksanakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan dan strategi operasional, rencana dan program di bidang pembinaan perencanaan tata ruang daerah dan kawasan tematik di Wilayah Pulau Sumatera, Pulau Jawa, dan Pulau Bali;

b. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis dan program di bidang pembinaan perencanaan tata ruang daerah dan kawasan tematik di Wilayah Pulau Sumatera, Pulau Jawa, dan Pulau Bali;

c. Pelaksanaan bimbingan teknis dan bantuan teknis perencanaan tata ruang kepada pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan pemerintah kota, termasuk pemenuhan standar pelayanan minimum bidang penataan ruang;

d. Fasilitasi pemberian persetujuan substansi perencanaan tata ruang daerah dan kawasan tematik; dan

e. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat.

4. Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah II

Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah II mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan bantuan teknis di bidang pembinaan perencanaan tata ruang daerah dan kawasan tematik, serta fasilitasi pemberian persetujuan substansi perencanaan tata ruang daerah dan kawasan tematik di Wilayah Pulau Nusa Tenggara, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Pulau Maluku, dan Pulau Papua. Dalam melaksanakan tugas tersebut Direktorat Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah II menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan dan strategi operasional, rencana dan program di bidang pembinaan perencanaan tata ruang daerah dan kawasan tematik di Wilayah Pulau Nusa Tenggara, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Pulau Maluku, dan Pulau Papua;

b. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis dan program di bidang pembinaan perencanaan tata ruang daerah dan kawasan tematik di Wilayah Pulau Nusa Tenggara, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Pulau Maluku, dan Pulau Papua;

c. Pelaksanaan bimbingan teknis dan bantuan teknis perencanaan tata ruang kepada pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan pemerintah kota, termasuk pemenuhan standar pelayanan minimum bidang penataan ruang;

d. Fasilitasi pemberian persetujuan substansi perencanaan tata ruang daerah dan kawasan tematik; dan

e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

5. Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang

Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan sinkronisasi pemanfaatan ruang, rekomendasi teknis pemanfaatan ruang, pemberian bimbingan teknis dan bantuan teknis sinkronisasi program pemanfaatan ruang daerah dan pedoman bidang tata ruang dalam rangka perwujudan rencana tata ruang nasional dan daerah. Dalam menjalankan tugas tersebut, Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang melaksanakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan dan strategi operasional, rencana, serta program di

bidang sinkronisasi pemanfaatan ruang;

(21)

PENDA HU LU A N

7

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG TAHUN 2020 b. Penyusunan pedoman bidang pembinaan, perencanaan tata ruang dan pemanfaatan

ruang;

c. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi program pemanfaatan ruang, serta fasilitasi pelaksanaan kerja sama regional dalam rangka sinkronisasi program pemanfaatan ruang di tingkat nasional;

d. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan bantuan teknis sinkronisasi program pemanfaatan ruang daerah;

e. Penyusunan rekomendasi kesesuaian pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang; dan

f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

1.1.2. Struktur Organisasi

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi yang diamanatkan kepada Direktorat Jenderal Tata Ruang, diperlukan keberadaan perangkat organisasi yang lengkap dan terstruktur dengan baik. Adapun struktur organisasi Direktorat Jenderal Tata Ruang sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 08 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dan struktur organisasi Direktorat Jenderal Tata Ruang sebagaimana diatur dalam Permen Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Nomor 16 tahun 2020 yang tersaji dalam Bagan berikut ini.

Bagan 3 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Tata Ruang dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 08 Tahun 2015

Sumber : Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 08 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional

(22)

PENDA HU LU A N

8 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG TAHUN 2020

Bagan 4 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Tata Ruang dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2020

Sumber : Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional

(23)

PENDA HU LU A N

9

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG TAHUN 2020

1.2. Arti Penting Organisasi

Tahun 2015-2019 kedudukan Direktorat Jenderal Tata Ruang dalam Kementerian ATR/BPN adalah sebagai pelaksana bidang tata ruang dalam hal perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang nasional dan daerah dalam rangka penyediaan produk pengaturan ruang yang berkualitas dan operasional yang bermanfaat dalam pemberian hak atas tanah, hak penggunaan tanah, perizinan pembangunan, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Tahun 2020-2024 melalui PermenATR/KBPN Nomor 16 Tahun 2020 kedudukan Direktorat Jenderal Tata Ruang diperkuat dalam mekanisme penerbitan izin usaha Online Single Submission (OSS) dengan pembentukan 2 unit kerja Eselon II untuk menangani percepatan penyelesaian rencana tata ruang daerah.

Peta Strategis

Peta strategis menjabarkan visi dan misi dari tujuan organisasi dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Peta strategis menampilkan sasaran-sasaran yang didalamnya terdapat satu atau lebih indikator kinerja yang memungkinkan organisasi untuk mendelegasikan tanggung jawab dari tingkat pimpinan hingga individu-individu pelaksana.

Tujuan Direktorat Jenderal Tata Ruang dalam kurun waktu 2020-2024 yaitu “Percepatan penyediaan produk Rencana Tata Ruang sebagai acuan utama pembangunan dengan memperhatikan aspek produktivitas, kualitas dan efektivitas menuju wilayah Indonesia yang berkeadilan dan berdaya saing”. Percepatan dapat menyelesaikan permasalahan backlog ketersediaan RDTR melalui pengembangan sistem informasi tata ruang, dengan berorientasi pada 3 (tiga) hal yaitu (1) Produktivitas adalah pemenuhan kebutuhan RDTR dan Rencana Tata Ruang lainnya untuk mendukung pelaksanaan pembangunan; (2) Kualitas adalah peningkatan kualitas Rencana Tata Ruang melalui pengembangan kompetensi SDM dan sistem informasi spasial; dan (3) Efektivitas adalah peningkatan pemanfaatan Rencana Tata Ruang dan transparansi informasi dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan wilayah. Ketiga orientasi tersebut dilakukan menuju masyarakat mandiri, maju, adil, dan makmur. Strategi pelaksanaan percepatan penyediaan produk RDTR dilakukan pada saat pra penyusunan, penyusunan, dan penetapan RDTR menggunakan terobosan atau inovasi guna mempercepat dan meningkatkan kualitas penyusunan Rencana Tata Ruang.

Bagan 5 Peta Strategis Direktorat Jenderal Tata Ruang

Hubungan Kinerja Vertikal

Tahun 2015-2019 Direktorat Jenderal Tata Ruang bertanggungjawab terhadap pencapaian Tujuan 2 Kementerian ATR/BPN yaitu Terwujudnya Ruang Yang Aman, Nyaman, Produktif, dan Berkelanjutan melalui indikator kinerja utama yaitu “persentase kesesuaian peningkatan rencana program pembangunan sektor dengan rencana tata ruang”. Pencapaian indikator kinerja utama diwujudkan dalam indikator kinerja program dan indikator kinerja kegiatan yang terdiri dari output-output prioritas sebagai berikut:

LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVECUSTOMER PERSPECTIVEINTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

Mewujudkan birokrasi penyelenggaraan organisasi

yang efektif melalui 4 area perubahan reformasi

Mewujudkan birokrasi penyelenggaraan administrasi keuangan dan

BMN yang akuntabel Mewujudkan birokrasi

penyelenggaraan program yang akuntabel

Menghadirkan pelayanan prima bagi Direktorat

Jenderal Tata Ruang Peningkatan pemenuhan dan

kualitas Rencana Tata Ruang dalam waktu yang semakin

efisien

Peningkatan pemenuhan Rencana Tata Ruang

Peningkatan kualitas Rencana Tata Ruang

(24)

PENDA HU LU A N

10 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG TAHUN 2020

Bagan 6 Cascading Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Tata Ruang 2015-2019

Sumber: Peraturan Menteri ATR/BPN No. 12 Tahun 2016 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN Tahun 2015-2019

Tahun 2020-2024 Direktorat Jenderal Tata Ruang bertanggungjawab terhadap pencapaian Tujuan 2 Kementerian ATR/BPN yaitu Menyelenggarakan Penataan Ruang yang Adil, Aman, Nyaman, Produktif dan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan melalui indikator kinerja utama yaitu “indeks penyelenggaraan penataan ruang”. Pencapaian indikator kinerja utama diwujudkan dalam indikator kinerja program dan indikator kinerja kegiatan yang terdiri dari output-output prioritas sebagai berikut:

Bagan 7 Cascading Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Tata Ruang 2020- 2024

Sumber: Rancangan Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN Tahun 2020-2024

(25)

PENDA HU LU A N

11

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG TAHUN 2020 Penjelasan:

1. Pada prinsipnya, tujuan dan strategi pada Renstra Kementerian ATR/BPN tahun 2020-2024 masih sama dengan tahun 2015-2019, yang membedakan adalah penajaman cascading indikator kinerja strategis-program-kegiatan yang lebih berorientasi pada outcome dan penajaman output yang mencerminkan pelaksanaan program.

2. Penyusunan program dan kegiatan dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2020 sudah mengacu pada Rancangan Renstra Kementerian ATR/BPN 2020-2024, namun nomenklatur indikator kinerja dan output masih merujuk pada Peraturan Menteri ATR/BPN No. 12 Tahun 2016 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Kementerian ATR/BPN Tahun 2015-2019 dan nomenklatur struktur organisasi masih merujuk pada Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 08 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Sehingga penyusunan Perjanjian Kinerja 2020 masih menggunakan indikator kinerja dan struktur organisasi yang lama.

3. Tahun 2015-2019 Direktorat Jenderal Tata Ruang berkontribusi untuk mendukung capaian sasaran strategis ke-2 Kementerian AT/BPN yaitu “mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan”, dengan indikator kinerja strategis yaitu “persentase peningkataan kesesuaian program pembangunan dengan rencana tata ruang”. Tahun 2020-2024 Direktorat Jenderal Tata Ruang berkontribusi untuk mendukung capaian sasaran strategis ke-2 yaitu “peningkatan kualitas dan pemenuhan rencana tata ruang dan tertib penataan ruang”, dengan indikator sasaran strategis yaitu “indeks penyelenggaraan penataan ruang”. Perhitungan indikator kinerja strategis keduanya masih berprinsip pada aspek produktivitas, kualitas, dan efektivitas.

4. IKU persentase peningkataan kesesuaian program pembangunan dengan rencana tata ruang mencerminkan peningkatan kualitas perencanaan tata ruang serta konsistensi pemanfaatan ruang dengan mengintegrasikannya ke dalam dokumen perencanaan pembangunan terkait (seperti RPJPD, RPJMD, RKPD dan Renstra Sektor). Sedangkan IKU indeks penyelenggaraan penataan ruang mencerminkan implementasi dari pemanfaatan ruang yang sesuai dengan rencana tata ruang dapat meningkatkan keunggulan kompetitif wilayah yang kemudian akan meningkatkan daya saing dan kemandirian daerah. Kedua IKU tersebut secara kontinu mewujudkan tujuan “Penataan Ruang yang Adil, Aman, Nyaman, Produktif dan Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan”.

5. Tujuan diwujudkan melalui penilaian kinerja berjenjang dari sasaran strategis – program – kegiatan dengan alat bantunya berupa indikator kinerja strategis – program – kegiatan sebagaimana dijabarkan pada Bagan 6 dan Bagan 7 di atas.

6. Capaian persentase peningkatan kesesuaian rencana program pembangunan sektor dengan rencana tata ruang terdiri dari 3 outcome pembentuk (indikator kineja program) yaitu 1) Indeks produktivitas penyusunan rencana tata ruang (nasional dan daerah) dan pedoman penataan ruang; 2) Indeks kualitas rencana tata ruang (nasional dan daerah) dan pedoman penataan ruang; dan 3) Indeks efektivtas dukungan manajemen penyelenggaraan tata ruang. Dengan sasaran kinerja yaitu Menyusun lebih banyak produk Ditjen Tata Ruang - Dalam jangka waktu yang lebih cepat - Dengan meningkatkan standar kualitas produk - Didukung manajemen yang responsif.

Hubungan Kinerja Horizontal

Dalam kerangka hubungan kinerja horizontal antara bidang pertanahan dan bidang penataan ruang memiliki hubungan timbal balik dan saling melengkapi. Data pertanahan (seperti penggunaan lahan eksisting, hak atas tanah, izin lokasi, dan pertambahan nilai lahan) dan data pengendalian dan penertiban atas tanah dan ruang sangat diperlukan sebagai input dalam analisis penyusunan rencana tata ruang. Kemudian Rencana Tata Ruang yang telah legal digunakan oleh direktorat lain sebagai acuan dalam pemberian hak atas tanah pada sertipikat tanah, pemberian rekomendasi pemanfaatan ruang, dan penyelesaian konflik pemanfaatan ruang.

Upaya yang telah dilakukan Direktorat Jenderal Tata Ruang dalam rangka integrasi tata ruang

dengan pertanahan adalah melakukan kegiatan Pembekalan Penguatan Penyelenggaraan

Penataan Ruang yaitu memberikan pemahaman dasar terkait perencanaan tata ruang dan

pemanfaatan ruang kepada seluruh Kantor Wilayah, Kantor Pertanahan, dan Dinas Pekerjaan

(26)

PENDA HU LU A N

12 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG TAHUN 2020

Umum dan Penataan Ruang di seluruh Indonesia serta eksplorasi integrasi fungsi tata ruang dan pertanahan dalam rangka penyelenggaraan penataan ruang di daerah.

Gambar 1. Hubungan Kinerja Horizontal Direktorat Jenderal Tata Ruang

1.3. Isu Strategis, Potensi dan Permasalahan

Tahun 2020 merupakan tahun pertama pelaksanaan RPJMN 2020-2024 yang diarahkan untuk menyelesaikan ketimpangan antarwilayah. Penurunan kesenjangan antarwilayah dan isu-isu pengembangan wilayah dapat diatasi melalui pemanfaatan ruang yang sesuai dengan rencana tata ruang. Namun, kondisi saat ini belum tercapai, karena: (1) baru sekitar 3 % dari target 1.838 RDTR yang telah ditetapkan sebagai acuan perizinan dan pengendalian pemanfaatan ruang sepanjang Tahun 2015-2019; (2) belum tersedianya peta dasar skala 1:5.000 sebagai dasar penyusunan RDTR; (3) belum berjalannya pengendalian pemanfaatan ruang secara konsisten;

dan (4) masih adanya tumpang tindih perizinan pemanfaatan ruang. RPJMN menekankan pentingnya RDTR dalam pengembangan wilayah, terutama dalam meningkatkan daya saing serta daya dukung dan daya tampung wilayah. Daya saing terkait dengan fungsi RDTR sebagai salah satu motor penggerak ekonomi wilayah (pembangunan ekonomi), sementara daya dukung dan daya tampung terkait fungsi RDTR sebagai alat pengendali pembangunan supaya terwujud pembangunan berwawasan lingkungan dan keberlanjutan.

Program prioritas Direktorat Jenderal Tata Ruang mengacu pada Arahan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional yaitu “Penataan Ruang berbasis RDTR untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan yang mendorong pertumbuhan ekonomi”.

Dalam pelaksanaan perwujudannya dibutuhkan ketersediaan Rencana Tata Ruang lainnya seperti RTR Nasional dan RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota karena perencanaan tata ruang disusun secara berjenjang dan komplementer. Kebutuhan akan ketersediaan yang mendesak juga perlu dijaga kualitasnya melalui standarisasi dan konsistensi muatan rencana tata ruang.

Target program prioritas penyediaan RDTR Kabupaten/Kota ditetapkan sebanyak 2.000 selama tahun 2020-2024 dan sebanyak 400 untuk target tahun 2020, dengan didukung juga oleh target penyertanya seperti RTR Nasional, RTRW Provinsi/Kabupaten/Kota, NSPK dan Sinkronisasi Program Pembangunan. Menghadapi tantangan target penyediaan RDTR yang begitu besar maka fokus program Direktorat Jenderal Tata Ruang yaitu “Percepatan penyediaan produk RTR sebagai acuan utama pembangunan dengan memperhatikan aspek produktivitas, kualitas dan efektivitas menuju wilayah Indonesia yang berkeadilan dan berdaya saing”.

Isu strategis dan permasalahan dalam pelaksanaan Program Penyelenggaraan Penataan Ruang terbagi menjadi 3 (tiga) aspek yaitu 1) Produktivitas, berkaitan dengan seberapa banyak dan cepat produk rencana tata ruang dapat dihasilkan dan dilegalkan; 2) Kualitas, berkaitan dengan standarisasi substansi produk rencana tata ruang terutama peraturan zonasi dan peta rencana; dan 3) Efektivitas, berkaitan dengan pemanfaatan produk rencana tata

TINDAK LANJUT

Optimasi pemanfaatan data izin dan hak pertanahan dalam penyusunan RTR dan optimasi pemanfaatan RTR sebagai acuan pemberian izin dan hak pertanahan.

▪ Data izin dan hak pertanahan belum dapat diakses untuk mendukung penyusunan RTR.

▪ Penyediaan data RTR di Kanwil/Kantah belum optimal untuk dipergunakan sebagai acuan pemberian izin dan hak pertanahan..

TANTANGAN

SINKRONISASI PENATAAN RUANG

Sinkronisasi penyusunan RTR yang mempertimbangkan seluruh izin dan hak pertanahan yang telah diberikan di suatu wilayah dan analisis daya dukung lingkungan (azas keterpaduan).

Kedepan, pemberian izin dan hak pertanahan juga harus mengacu pada RTR yang bersangkutan.

Data peta pendaftaran, peta bidang, neraca tanah

Penyusunan RTR

Analisis daya dukung lingkungan

Pemberian izin dan hak pertanahan

(27)

PENDA HU LU A N

13

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG TAHUN 2020 ruang agar dapat diimplementasikan dengan baik oleh para pemangku kepentingan, seperti instansi pemerintah, sektoral, dunia usaha dan masyarakat.

1. Aspek Produktivitas

Produk RTR merupakan acuan dalam kegiatan pemanfaatan ruang yang dirujuk oleh masyarakat umum demi terciptanya tertib tata ruang sehingga kesejahteraan bersama dapat terwujud. Fungsi pengendali pembangunan ini sangat penting agar degradasi lingkungan dapat diminimalisasi, ketimpangan daerah dapat dikendalikan, dan upaya optimalisasi potensi daerah dapat dimaksimalkan. Pentingnya kedudukan produk RTR, terutama pada skala yang lebih detail dan bersifat ketentuan teknis, tidak diimbangi dengan jumlah produk RTR yang ada saat ini. Berikut beberapa isu strategis dan permasalahan pada aspek produktivitas.

Isu Strategis:

• penggunaan teknologi informasi dapat mempermudah dan mempercepat dalam proses penyusunan rencana tata ruang, seperti internet of things, algorithmic planning, dan industry 4.0;

penugasan ASN daerah di bidang tata ruang perlu sesuai dengan background study dan pembinaan jabatan fungsional penata ruang daerah perlu dioptimalkan karena penyusunan rencana tata ruang membutuhkan keahlian khusus;

terbatasnya anggaran penyusunan rencana tata ruang (software) daripada anggaran pembangunan (hardware) di daerah, padahal rencana tata ruang harus tersedia sebagai dasar pemberian izin pembangunan; dan

• prosedur legalisasi rencana tata ruang yang banyak dan membutuhkan waktu lama, mempengaruhi kebermanfaatan produk terhadap dinamika pembangunan yang cepat.

Permasalahan:

• tidak tersedianya atau masih rendahnya kualitas data dasar sektoral yang digunakan sebagai input penyusunan rencana tata ruang, terutama data peta dasar yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan detail rencana tata ruang;

• belum adanya standar kompetensi SDM selaku Pembina dan selaku pelaksana perencanaan tata ruang dan pemanfaatan ruang;

• keterbatasan kewenangan pemerintah dalam melakukan penyusunan RTR Daerah, terutama untuk kawasan yang memiliki kepentingan nasional; dan

• belum ada landasan hukum yang mengatur proses penetapan RTR Nasional dan RTR Daerah.

2. Aspek Kualitas

Selain aspek produktivitas RTR, penting juga diperhatikan mengenai kualitas dari produk yang dihasilkan tersebut. Setidaknya, indikator dari kualitas produk RTR dapat berupa: (a) akurasi data dan analisis dalam perencanaan wilayah atau kawasan di masa depan; (b) tingkat keterlibatan publik dalam proses penyusunan dan implementasi rencana tata ruang; (c) persentase perwujudan arahan/ketentuan yang ditetapkan dalam produk rencana menjadi program sektoral; dan (d) operasionalisasi produk RTR dalam skema program percepatan pembangunan. Berikut beberapa isu strategis dan permasalahan pada aspek kualitas.

Isu Strategis:

• konsep pengembangan wilayah dalam RTR yang saat ini tersedia belum dapat menggambarkan tujuan dalam jangka panjang (20 tahun) dan penyusunan indikasi program beserta pembiayaannya belum dapat menggambarkan bagaimana perwujudan konsep pengembangan wilayah tersebut;

• kesesuaian arahan, kebijakan dan strategi dokumen perencanaan pembangunan (seperti RPJP, RPJM dan Rencana Strategis K/L) dengan RTR Nasional dan Daerah;

dan

• tingkat kepatuhan perencanaan dan pembiayaan program pembangunan (sektoral) dengan RTR Nasional dan Daerah, sangat penting untuk dapat mewujudkan visi dan tujuan pembangunan wilayah.

Permasalahan:

• minimnya ketersediaan NSPK teknis penyusunan rencana tata ruang dan

peraturan zonasi serta NSPK pelaksanaan pemanfaatan ruang seperti mekanisme

monitoring dan evaluasi, aturan insentif dan disinsentif, mekanisme land banking,

dan pedoman penyusunan indikasi program;

Gambar

Tabel 1 Sandingan struktur organisasi Direktorat Jenderal Tata Ruang berdasarkan  PermenATR 8/2015 dan PermenATR 16/2020
Gambar 1. Hubungan Kinerja Horizontal Direktorat Jenderal Tata Ruang
Gambar 3. Program Prioritas Direktorat Jenderal Tata Ruang 2020-2024
Tabel 4 Rencana Strategis Direktorat Jenderal Tata Ruang Tahun 2020
+7

Referensi

Dokumen terkait

Secara rinci masing – masing indikator kinerja (kegiatan dan output) Direktorat Pembinaan Perencanaan Tata Ruang dan Pemanfaatan Ruang Daerah tahun 2016 tercantum

Indikator Kinerja Target 2020 2021 2022 2023 2024 Program Pelayanan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Untuk mendukung visi, misi dan grand strategi Kementerian Kelautan dan Perikanan , program Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (Ditjen KP3K) sesuai dengan

Dalam rangka mendukung pencapaian target indikator kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, maka tahun 2014 sesuai tupoksi Direktorat Budidaya Serealia telah

Sedangkan untuk sasaran strategis dan IKU, Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan berkontribusi terhadap 1 (satu) sasaran strategis serta 3 (tiga) IKU Kementerian

Pada Bulan Mei 2015, beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan antara lain adalah: (a) Trilateral meeting lanjutan bersama

Perubahan Nomenklatur Unit Kerja Eselon II di Lingkungan Direktorat Jenderal Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan Perubahan Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Pengadaan

Persentase Nilai Temuan LHP BPK Atas LK DJPSDKP dibandingkan Realisasi Anggaran DJPSDKP TA.. SASARAN PROGRAM : Tata Kelola Pemerintahan yang Baik lingkup Direktorat