• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MAKALAH RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

FILSAFAT ILMU

Dosen Pembimbing:

Dr. Hasaruddin Hafid, M.Ed

Oleh: A. Syarif Hidayatullah

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN SENI RUPA PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2017

(2)

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucapkan kepada Allah swt karena bimbingannyalah maka penulis bisa menyelesaikan sebuah Makalah berjudul “Ruang Lingkup Filsafat Ilmu”

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada : Bapak Dr. Hasaruddin Hafid, M.Ed selaku dosen mata kuliah filsafat ilmu yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pkiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini.

Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.

Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.

Makassar, 7 September 2017

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ...

A. Latar Belakang Masalah ...

B. Rumusan Masalah ...

C. Tujuan Pembahasan ...

BAB II PEMBAHASAN ...

A. Pengertian Filsafat Ilmu ...

1. Pengertian Filsafat ...

2. Pengertian Ilmu ...

B. Ruang Lingkup Filsafat Ilmu ...

1. Komponen Filsafat Ilmu ...

2. Objek Filsafat Ilmu ...

3. Tujuan Filsafat Ilmu ...

BAB III PENUTUP ...

A. Kesimpulan ...

DAFTAR PUSTAKA ... 16

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu mendengar istilah ilmu, namun banyak orang yang belum memahami dengan sesungguhnya bagaimana filsafat ilmu tersebut.

Dalam makalah ini saya berusaha menjelaskan pengertian filsafat ilmu serta ruang lingkup dari filsafat ilmu tersebut.

Banyak orang yang beranggapan bahwa berfilsafat adalah merenung, namun jika ditelaah apakah semua orang yang merenung berarti berfilsafat. Padahal berfilsafat merupakan kegiatan berfikir secara lebih luas mendalam dan objektif sehingga permasalahan yang ada dapat dipecahkan secara cepat dan tepat.

Pada dasarnya, setiap ilmu memiliki dua macam objek, yaitu objek material dan objek formal. Objek material adalah sesuatu yang dijadikan sasaran penyelidikan, seperti tubuh manusia adalah objek material ilmu kedokteran. Adapun objek formalnya adalah metode untuk memahami objek material tersebut, seperti pendekatan deduktif dan induktif. Filsafat sebagai proses berpikir yabg sistematis dan radikal juga memiliki objek matreial dan objek formal.

(5)

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah pengertian filsafat ilmu?

2. Bagaimana ruang lingkup filsafat ilmu?

B. Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pembahasan dalam makalah ini adalah :

1. Untuk mengetagui pengertian dari filsafat ilmu 2. Untuk mengetahui ruang lingkup filsafat ilmu

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu]. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial.

Di sini, filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan epistemologi dan ontologi.

Filsafat ilmu berusaha untuk dapat menjelaskan masalah-masalah seperti apa dan bagaimana suatu konsep dan pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam melalui teknologi cara menentukan validitas dari sebuah informasi formulasi dan penggunaan metode ilmiah macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan serta implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri pengertian filsafat

1) Pengertian Filsafat

Berikut beberapa pengertian filsafat dari beberapa ahli :

1) Robert Ackermann mengatakan bahwa filsafat ilmu dalam suatu segi adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap pendapat-pendapat lampau yang telah dibuktikan atau dalam kerangka ukuran-ukuran yang dikembangkan dari pendapat-pendapat

(7)

demikian itu, tetapi filsafat ilmu demikian bukan suatu cabang yang bebas dari praktek ilmiah senyatanya.

2) Peter Caws mengatakan bahwa filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia.

3) Lewis White Beck mengatakan bahwa filsafat ilmu mempertanyakan dan menilai metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah sebagai suatu keseluruhan.

4) John Macmurray mengatakan bahwa filsafat ilmu terutama bersangkutan dengan pemeriksaan kritis terhadap pandangan-pandangan umum, prasangka- prasangka alamiah yang terkandung dalam asumsi-asumsi ilmu atau yang berasal dari keasyikan dengan ilmu.

5) Stephen R.Toulmin mengatakan bahwa filsafat ilmu partama-tama mencoba menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur pengamatan, pola-pola perbincangan, metode-metode penggantian dan perhitungan, praanggapan-praanggaan metafisis, dan selanjutnya menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan logika formal, metodologis praktis, dan metafisika.

2) Pengertian Ilmu

Berikut beberapa pengertian ilmu dari beberapa ahli :

1. M. Izuddin Taufiq menyatakan bahwa Ilmu adalah penelusuran data atau informasi melalui pengamatan, pengkajian dan eksperimen, dengan tujuan menetapkan hakikat, landasan dasar ataupun asal usulnya.

(8)

2. Thomas Kuhn menyatakan bahwa ilmu adalah himpunan aktivitas yang menghasilkan banyak penemuan, baik dalam bentuk penolakan maupun pengembangannya.

3. Ralp Ross dan Ernest Van Den Haag menyatakan bahwa ilmu adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik, dan keempatnya serentak.

4. NS. Asmadi. Ilmu merupakan sekumpulan pengetahuan yang padat dan proses mengetahui melalui penyelidikan yang sistematis dan terkendali (metode ilmiah).

5. DR. H. M. Gade menyatakan bahwa ilmu adalah falsafah, yaitu hasil pemikiran tentang batas-batas kemungkinan pengetahuan manusia.

B. Ruang Lingkup Filsafat Ilmu

Ruang lingkup filsafat ilmu seperti yang dikutip A.Susanto meliputi beberapa bidang seperti berikut ini :

1. Peter Angeles merumuskan filsafat pengetahuan terbagi ke dalam empat bidang kajian, yaitu :

2. Telaah berbagai konsep, pra anggapan dan metode ilmu,berikut analisis, perluasan, dan penyusunan untuk memperoleh pengetahuan yang lebih ajeg dan cermat.

3. Telaah dan pembenaran mengenai proses penalaran dalam ilmu 4. Telaah mengenai saling kaitan diantara berbagai ilmu

5. Telaah mengenai akibat-akibat pengetahuan ilmiah bagi hal-hal yang berkaitan dengan penerapan dan pemahaman manusia terhadap realitas hubungan logika dan matematika dengan realitas.

(9)

1. Komponen Filsafat Ilmu

Bidang garapan Filsafat ilmu terutama diarahkan pada komponen-komponen yang menjadi tiang penyangga bagi eksistensi ilmu, tiang penyangga itu ada tiga macam yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi.

1) Ontology

Kata ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu On berarti being, dan Logos berarti logic. Jadi ontologi adalah the theory of being qua being (teori tentang keberadaan sebagai keberadaan). Sedangkan menurut Amsal Bakhtiar, ontologi berasal dari kata ontos yang berarti sesuatu yang berwujud. Ontologi adalah teori atau ilmu tentang wujud, tentang hakikat yang ada. Ontologi tidak banyak berdasarkan pada alam nyata tetapi berdasarkan pada logika semata.

Noeng Muhadjir mengatakan bahwa ontologi membahas tentang yang ada, yang tidak terkait oleh satu perwujudan tertentu. Sedangkan jujun mengatakan bahwa ontologi membahas apa yang kita ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu atau dengan kata lain suatu pengkajian mengenai teori tentang yang ada. Sidi Gazalba mengatakan bahwa ontologi mempersoalkan sifat dan keadaan terakhir dari kenyataan. Karena itu ontologi disebut ilmu hakikat, hakikat yang bergantung pada pengetahuan. Dalam agama ontologi memikirkan tentang tuhan.

2) Epistemology

Epistemologi atau teori pengetahuan ialah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengendalaian-pengendalian, dan dasar-dasarnya serta pengertian mengenai pengetahuan yang dimiliki, mula-mula manusia percaya

(10)

bahwa dengan kekuatan pengenalanya ia dapat mencapai realitas sebagaimana adanya. Mereka mengandaliakan begitu saja bahwa pengetahuan mengenai kodrat itu mungkin, meskipun beberapa di antara mereka menyarankan bahwa pengetahuan mengenai struktur kenyataan dapat lebih dimunculkan dari sumber-sumber tertentu ketimbang sumber-sumber lainya. Pengertian yang diperoleh oleh manusia melalui akal, indra, dan lain-lain mempunyai metode tersendiri dalam teori pengetahuan, di antaranya adalah:

a) Metode Induktif

Induktif yaitu suatu metode yang menyimpulkan pernyataan-pernyataan hasil observasi yang disimpulkan dalam suatu pernyataan yang lebih umum.

b) Metode Deduktif

Deduktif ialah suatu metode yang menyimpulkan bahwa data-data empirik diolah lebih lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang runtut hal yang harus ada dalam metode deduktif adalah adanya perbandingan logis antara kesimpulan itu sendiri penyelidikan bentuk logis itu bertujuan apakah teori tersebut mempunyai sifat empiris atau ilmiah.

c) Metode Positivisme

Metode ini dikeluarkan oleh Agus Comte (1798-1857). Metode ini berpangkal dari apa yang telah diketahui, faktual dan positif. Ia menyampaikan segala uraian atau persoalan di luar yang ada sebagai fakta apa yang diketahui secara positif adalah segala yang tampak dari segala gejala. Dengan demikian metode ini dalam bidang filsafat dan ilmu dibatasi kepada bidang gejala saja.

d) Metode Kontemplatif

(11)

Metode ini mengatakan adanya keterbatasan indera dan akal manusia untuk memperoleh pengetahuan, sehingga objek yang dihasilkan pun berbeda-beda yang harusnya dikembangkan suatu kemampuan akal yang disebut intuisi.

e) Metode Dialektis

Dalam filsafat, dialektika mula-mula berarti metode tanya jawab untuk mencapai kejernihan filsafat. Metode ini diajarkan oleh Socrates. Namun Plato mengartikannya sebagai diskusi logika. Kini dialektika berarti tahapan logika yang mengajarkan kaidah-kaidah dan metode-metode penuturan, juga menganalisis sistematik tentang ide untuk mencapai apa yang terkandung dalam pandangan.

3) Aksiologi

Aksiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu axios yang berarti nilai dan logos yang berarti teori. Jadi aksiologi adalah “teori tentang nilai“. Menurut Bramel, aksiologi terbagi dalam tiga bagian yaitu moral conduct (tindakan moral), esthetic expression (ekspresi keindahan), dan sosio-political life (kehidupan sosial politik).

Sedangkan menurut Jujun S. Suriansumantri dalam bukunya Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar mengartikan aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Dalam Encyclopedia of Philosophy dijelaskan bahwa aksiologi disamakan dengan Value and Valuation. Ada tiga bentuk Value and Valuation yaitu nilai yang digunakan sebagai kata benda abstrak, nilai sebagai benda konkret, dan nilai digunakan sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai, member nilai dan dinilai.

Dari definisi di atas terlihat jelas bahwa aksiologi menjelaskan tentang nilai.

Nilai yang dimaksud disini adalah sesuatu yang dimiliki oleh manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai. Nilai dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika dan estetika.

(12)

Makna “etika“ dipakai dalam dua bentuk arti yaitu suatu kumpulan pengetahuan mengenai penilaian terhadap perbuatan manusia, dan suatu predikat yang dipakai untuk membedakan hal, perbuatan manusia. Maka akan lebih tepat kalau dikatakan bahwa objek formal dari sebuah etika adalah norma kesusilaan manusia, dan dapat dikatakan pula bahwa etika mempelajari tingkah laku manusia ditinjau dari segi baik dan tidak baik dalam suatu kondisi. Sedangkan estetika berkaitan dengan nilai tentang pengalaman keindahan yang dimiliki oleh manusia terhadap lingkungan dan fenomena di sekelilingnya.

2. Objek Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu sebagaimana halnya dengan bidang-bidang ilmu lainnya juga memiliki dua macam objek yaitu objek material dan objek formal.

a) Objek Material Filsafat ilmu

Objek Material filsafat ilmu yaitu suatu bahan yang menjadi tinjauan penelitian atau pembentukan pengetahuan atau hal yang di selidiki, di pandang atau di sorot oleh suatu disiplin ilmu yang mencakup apa saja baik hal-hal yang konkrit ataupun yang abstrak.

Menurut Dardiri bahwa objek material adalah segala sesuatu yang ada, baik yang ada dalam pikiran, ada dalam kenyataan maupun ada dalam kemungkinan.

Segala sesuatu yang ada itu di bagi dua, yaitu :

1) Ada yang bersifat umum, yakni ilmu yang menyelidiki tentang hal yang ada pada

umumnya.

2) Ada yang bersifat khusus yang terbagi dua yaitu ada secara mutlak dan tidak

mutlak yang terdiri dari manusia dan alam.

b) Objek Formal Filsafat Ilmu

(13)

Objek formal adalah sudut pandang dari mana sang subjek menelaah objek materialnya. Setiap ilmu pasti berbeda dalam objek formalnya. Objek formal filsafat ilmu adalah hakikat ilmu pengetahuan yang artinya filsafat ilmu lebih menaruh perhatiannya terhadap problem mendasar ilmu pengetahuan. Seperti apa hakikat ilmu pengetahuan, bagaimana cara memperoleh kebenaran ilmiah dan apa fungsi ilmu itu bagi manusia. Problem inilah yang di bicarakan dalam landasan pengembangan ilmu pengetahuan yakni landasan ontologis, epistemologis dan aksiologis.

3. Tujuan Filsafat Ilmu

Di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai semakin menajamnya spesialisasi ilmu maka filsafat ilmu sangat diperlukan. Sebab dengan mempelajari filsafat ilmu, kita akan menyadari keterbatasan diri dan tidak terperangkap ke dalam sikap oragansi intelektual. Hal yang lebih diperlukan adalah sikap keterbukaan kita, sehingga mereka dapat saling menyapa dan mengarahkan seluruh potensi keilmuan yang dimilikinya untuk kepentingan bersama.

Filsafat ilmu sebagai cabang filsafat yang membicarakan tentang hakikat ilmu yang mengandung manfaat sebagai berikut :

a) Filsafat ilmu sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga orang menjadi kritis terhadap kegiatan ilmiah.

b) Filsafat ilmu merupakan usaha merefleksi, menguji, mengkritik asumsi dan metode keilmuan. Sebab kecenderungan kita menerapkan suatu metode ilmiah tanpa memperhatikan struktur ilmu pengetahuan itu sendiri. Satu sikap yang diperlukan disini adalah menerapkan metode ilmiah yang sesuai dengan struktur ilmu pengetahuan bukan sebaliknya.

(14)

c) Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan.

Setiap metode ilmiah yang dikembangkan harus dapat dipertanggungjawabkan secara logis-rasional, agar dapat dipahami dan dipergunakan secara umum.

(15)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial maupun historis, karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat. Filsafat telah merubah pola pemikiran bangsa Yunani dan umat manusia dari pandangan mitosentris menjadi logosentris. Perubahan pola pikir tersebut membawa perubahan yang cukup besar dengan ditemukannya hukum- hukum alam dan teori-teori ilmiah yang menjelaskan bagaimana perubahan- perubahan itu terjadi.

Filsafat ilmu adalah tinjauan kritis tentang pendapat ilmiah dengan menilai metode-metode pemikirannya secara netral dalam kerangka umum cabang pengetahuan intelektual.

Dari sinilah lahir ilmu-ilmu pengetahuan yang selanjutnya berkembang menjadi lebih terspesialisasi dalam bentuk yang lebih kecil dan sekaligus semakin aplikatif dan terasa manfaatnya. Filsafat sebagai induk dari segala ilmu membangun kerangka berfikir dengan meletakkan tiga dasar utama, yaitu ontologi, epistimologi dan aksiologi. Dan objek dari filsafat ilmu dapat terbagi menjadi dua yaitu objek material dan objek formal.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat_ilmu

https://www.slideshare.net/AndhinaFitrianitaPutri/definisi-filsafat-ilmu https://www.slideshare.net/musrifinpadang/ruang-lingkupfilsafatilmu https://www.rangkumanmakalah.com/definisi-filsafat-ilmu-dan-tujuannya/

Referensi

Dokumen terkait

Objek material filsafat atas tiga bagian, yaitu yang ada dalam alam empiris,yang ada dalam pikiran, dan yang ada dalam kemungkinan adapun, objek formal,dan rasional adalah sudut

Biologi Merupakan ilmu tentang kehidupan bersifat luas mencakup semua aspek kehidupan dan berpengaruh pada kehidupan kita sehari-hari, mulai dari makanan yang kita

Berdasarkan materi yang tertulis di makalah ini nisa disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan dan filsafat berkembang dengan sangat cepat sampai saat ini, hal ini disebabkan

Sejarah kelahiran dan perkembangan filsafat ilmu sangat membantu kita untuk dapat lebih mengenal dan memahami filsafat ilmu itu sendiri, sebab pengetahuan tentang sejarah

Manfaat lain yang didapatkan diantaranya adalah filsafat dapat bersifat menolong dan mendidik, filsafat dapat melatih pemikiran dalam pemecahan masalah dalam kehidupan

Namun mengingat banyaknya masalah kehidupan yang tidak bisa dijawab oleh ilmu, maka filsafat menjadi tumpuan untuk menjawabnya, filsafat memberi penjelasan atau jawaban substansial

Saat ini ruang lingkup filsafat hukum adalah mempelajari mengenai permasalahan- permasalahan yang terkait dengan tujuan hukum dalam kehidupan sehari-hari terutama

Dengan demikian, ilmu pengetahuan dapat diartikan sebagai keseluruhan lanjutan sistem pengetahuan manusia yang telah dihasilkan oleh hasil kerja filsafat kemudian dibukukan