• Tidak ada hasil yang ditemukan

sejarah filsafat ilmu dan ruang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "sejarah filsafat ilmu dan ruang "

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial maupun historis karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat ,

sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Filsafat telah berhasil mengubah pola pemikiran bangsa Yunani dan umat manusia dari

pandangan mitosentris menjadi logosentris. Awalnya, bangsa Yunani dan bangsa lain di dunia beranggapan bahwa semua kejadian di alam ini dipengaruhi oleh gagasan-gagasan magi dan mitologi yang bersifat ghoib dan tidak rasional. Oleh karenanya, kelahiran berfikir ilmiah itu merupakan suatu revolusi besar dalam dunia filsafat dan ilmu pengetahuan. Dengan filsafat, pola pikir yang selalu tergantung pada pandangan mitosentris diubah menjadi pola pikir yang tergantung pada rasio.

Namun, perubahan dari pola pikir mitosentris ke logosentris membawa implikasi yang tidak kecil. Alam dengan segala gejalanya, yang selama ini ditakuti kemudian didekati dan bahkan dieksploitasi. Perubahan yang mendasar adalah ditemukannya hukum-hukum alam dan teori-teori ilmiah yang menjelaskan perubahan yang terjadi, baik di alam jagad raya (makrokosmos) maupun alam manusia (mikrokosmos). Dari penelitian alam jagad raya, bermunculan ilmu pengetahuan seperti ilmu astronomi, kosmologi, fisika, kimia dan sebagainya, sedangkan dari manusia muncul ilmu sosiologi, biologi, psikologi dan sebagainya. Ilmu-ilmu tersebut kemudian menjadi lebih terspesialisasi dalam bentuk yang lebih kecil dan sekaligus semakin aplikatif dan terasa manfaatnya.

II. Rumusan Masalah

(2)

2. Siapa tokoh – tokoh yang telah memberikan sumbangan perubahan berfikir pada masa klasik hingga modern?

3. Bagaimana sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dari masa Yunani hingga masa kontemporer?

4. Apa saja sumbangsih pemikiran para filsuf untuk perkembangan filsafat?

III.Tujuan

1. Mengetahui sejarah perkembangan filsafat

2. Mengetahui sejarah perkembangan Ilmu Pengetahuan

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Filsafat

Sejarah awal munculnya khazanah pemikiran filsafat tidak bisa dilepaskan begitu saja dengan kebudayaan dan peradaban Yunani. Pasalnya, di negeri itulah filsafat lahir dan berkembang hingga mencengangkan peradaban dunia lain hingga abad ini. Munculnya filsafat di Yunani tersebut akibat kemahiran bangsa Yunani dalam merajut dan menyempurnakan peradaban besar lainnya pada saat itu seperti Mesir dan Mesopotamia. Salah satu alasan filsafat muncul di Yunani yakni karena berbeda dengan Negara lainnya, Yunani lebih dikenal sebagai negeri yang tidak mempersoalkan perbedaan antara status sosial, seperti kasta pendeta, dan iklim itulah yang membuat perkembangan pemikiran begitu pesat.

Klasifikasi tahap sejarah filsafat Barat dibagi menjadi empat tahap penting yaitu filsafat klasik, Abad pertengahan, Modern, dan Kontemporer.

I. Filsafat Klasik

Adapun di era filsafat klasik, khazanah pemikiran filsafat dibagai menjadi dua zaman, yakni: pra-Socrates dan zaman keemasan.

Pra-Socrates: Filsafat Alam

Filsafat Yunani periode awal seringkali disebut sebagai filsafat, alam. Penyebutan tersebut didasarkan pada munculnya banyak ahli pikir alam yang mengfokuskan pemikirannya pada apa yang diamati disekitarnya, yakni alam semesta. Mereka mencari unsur induk (arche) yang dianggap asal dari segala sesuatu. Pandangan para filsuf ini melahirkan monisme, yaitu aliran yang

menyatakan hanya satu kenyataan fundamental. Kenyataan tersebut dapat berupa jiwa, materi, Tuhan atau substansi lainnya yang tidak dapat diketahui.

(4)

Thales bisa dikatakan adalah filsuf pertama. Pemikirannya yang sangat terkenal adalah zat utama yang menjadi dasar semua kehidupan adalah air.

 Anaximenes (585-528 SM)

Anaximenes berkeyakinan bahwa yang menjadi asal dunia adalah udara. Sebab, udaralah yang meliputi seluruh alam dan udara pula yang menjadi dasar hidup bagi manusia untuk bernafas. Tidak hanya itu saja,

Anaximenes merupakn tokoh yang member pengaruh besar terhadap Phytagoras dan banyak pemikir spekulatif selanjutnya.

Pemikiran para filsuf dari Miletus yakni Thales, Anaximander, dan

Anaximenes memberikan dasar bagi lahirnya para filsuf di kemudian hari. Adapun pelajaran yang dapat di ambil dari mereka. Pertama, tidak

mempercayai pengetahuan yang didasarkan pada mitos. Kedua, pengetahuan diperoleh melalui proses berfikir dan mengamati. Ketiga, asal-muasal segala sesuatu terdiri dari satu hal yang tunggal.

 Phytagoras (582-496 SM)

Phytagoras adalah matematikawan dan filsuf yang paling dikenal melalui teoremanya. Phytagoras percaya bahwa segala sesuatu di dunia ini berhubungan dengan matematika. Menurut dia , dasar segala sesuatunya bilangan. Pemikiran Phytagoras mengenai ajaran agama. Ajarannya ia wujudkan dalam bentuk ordo keagamaan yang di berbagai tempat mampu memperoleh kekuasaan atas Negara dan meneguhkan kekuasaan pendeta. Meski demikian, Phytagoras tetap menjadi tokoh berpengaruh pada para pemikir selanjutnya. Bahkan, model kombinasi Phytagoras hingga saat ini masih terus menjadi bahan acuan pemikiran. Terutama kombinasi

matematika dan teologi yang bermula dari Phytagoras tersebut.

Zaman keemasan

(5)

Socrates merupakan generasi pertama dari tiga ahli filsafat besar dari Yunani . Socrates mengarahkan pemikirannya pada manusia sebagai objek pemikirannya sebagai pemikiran filsafatnya. Peran dan Teknik Socrates dalam upaya mendobrak ilmu pengetahuan yakni dengan cara mengamati hal-hal yang konkret dan yang beragam coraknya tapi pada jenis yang sama. Lalu unsur-unsur yang berbeda itu dihilangkan hingga tinggallah unsure yang sama dan yang bersifat umum.Sumbangsih Socrates yang terpenting bagi pemikiran Barat ialah metode penyelidikannya yang dikenal dengan metode elenchus yang banyak diterapkan untuk menguji konsep moral yang pokok.

 Plato (427-347 SM)

Plato juga dikenal sebagai salah seorang filsuf yunani yang sangat berpengaruh. Sumbangsih Plato dalam yang terpenting ialah tentang gagasan mengenai ide. Plato percaya bahwa ide ialah realita yang sebenarnya dari segala sesuatu yang ada dan dapat dikenal dengan pancaindra . Karen aide adalah realita yang sebenarnya maka bagi Plato ide bukanlah sekedar gagasan atau gambaran yang hampir berada didalam pemikiran manusia.

 Aristoteles (384-322 SM)

Aristoteles juga termasuk tokoh yang berpengaruh dan menyita perhatian public luas hingga saat ini. Dari karya-karya aristoteles kita bisa

(6)

II. Filsafat Abad Pertengahan

Fisafat abad pertengahan lazim disebut Filsafat skolastik, kata ini diambil dari kata schuler yang berarti ajaran atau sekolah. Abad pertengahan ini juga dapat dikatakan sebagai suatu masa yang penuh dengan upaya menggiring manusia ke sistem kepercayaan yang picik dan fanatik, dengan menerima ajaran gereja secara membabi buta , dan oleh karenanya perkembangan ilmu pengetahuan terhambat dan masa ini penuh dengan dominasi gereja yang bertujuan untuk membimbing umat kearah kehidupan yang saleh tapi disisi lain dominasi gereja ini tanpa dibarengi dengan memikirkan martabat dan kebebasan manusia yang punya pikiran perasaan keinginan dan cita-cita untuk menentukan masa depannya sendiri. Secara garis besar filsafat abad ini dibagi menjadi dua periode , yakni Periode Skolastik Islam, Periode Skolastik Kristen dan Skolastik Thomas Aquinas (1225-1274)

Periode Filsafat Skolastik Islam

Filsafat dikalangan Muslim baru dimulai pada awal abad VIII karena pada abad pertama perkembangan islam tidak terdapat paham-paham selain wahyu. Periode Skolatik Islam dapat dibagi dalam 5 masa yakni: periode kalam pertama , periode filsafat pertama, periode kalam kedua dan periode filsafat kedua

1. Periode Kalam Pertama .

Periode ini di tandai dengan adanya aliran-aliran ilmu kalam yakni: khawarij, murjiah, qadariyah, jabariyah, mu’tazilah, ahlussunnah. 2. Periode Filsafat Pertama

Periode ini ditandai dengan munculnya ilmuwan dan ahli-ahli dalam berbagai bidang yang menaruh perhatian pada filsafat Yunani (Aristoteles) yakni: a.) Al-Kindi (806-873M) b.) Al-Razi (865-925M) c.) Al-Farabi (870-950) d.) Ibnu-Sina (980-1037).

(7)

Periode ini ditandai dengan tampilnya tokoh-tokoh kalam penting dan mempunyai pengaruh yang besar pada perkembangan ilmu kalam berikutnya, mereka antara lain: Al-Asyari, adalah penganut aliran dan paham Asy’ariyah dan Al-Matudiri, Al-Ghazali. adalah seorang, namun karna ia tidak menemukan kepuasan dengan metode kalam maka ia berpindah ke filsafat, namun di filsafat ia juga tidak mendapat kepuasan akhirnya dia berpindah ke pemikiran tasawuf yang membawa kepuasan pada dirinya . Sikapnya terhadap filsafat dan filsuf tercermin pada bukunya yang berjudul tahafut al-falasifah (keracunan para filsuf) 4. Periode Filsafat Kedua

Sampai di pertengahan abad ke-12 orang-orang Barat belum mengenal filsafat Aristoteles secara keseluruhan, Skolatik Islamilah yang membawa perkembangan filsafat di barat dan bukan hanya filsafat saja, melainkan filsuf muslim juga memberi sumbangan bagi Eropa dalam bidang ilmu pengetahuan

5. Periode Kebangkitan

Masa ini dimulai dengan adanya kesadaran dan kebangkitan dunia Islam setelah mengalami kemerosotan alam pikiran manusia sejak abad XV-abad XIX.

Periode Filsafat Skolastik Kristen

1. Masa Skolastik Awal (abad 9-12 M)

Masa ini merupakan kebangkitan pemikiran abad pertengahan setelah terjadi kemerosotan, karena kuatnya dominasi gereja. Pada masa ini, persoalan pemikiran yang paling menonjol ialah hubungan antara rasio dengan wahyu (agama). Menurut Anselmus (1033-1109) bahwa rasio dapat mencapai kebenaran agama seluruhnya dan sebaliknya agama atau kepercayaan dapat menolong rasio, sehingga dengan kepercayaan orang akan mempunyai pengertian lebih jelas.

(8)

Masa ini, merupakan masa kejayaan skolastik yang berlangsung dari tahun 1200-1300 M . Secara garis besarnya ada beberapa faktor yang

menjadikan masa Skolatik mencapai keemasan, yakni: a.) adanya

pengaruh dari Aristoteles, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina sejak abad ke-12 hingga abad ke-13 telah tumbuh menjadi ilmu pengetahuan yang luas. b.) tahun 1200M, didirikan Universitas Almamater di Perancis , Universitas ini merupakan gabungan dari beberapa sekolah. Almamater inilah sebagai embrio berdirinya universitas di Paris, Oxford, Montpellier, Cambridge, dan lain-lainnya.

3. Masa Skolatik Akhir

Masa ini ditandai dengan kemalasan berfikir filsafati sehingga

menimbulkan stagnasi pemikiran filsafat Skolastik Kristen. Tokoh yang terkenal pada masa ini ialah Nicolas Cusanus (1401-1404). Dan Ia adalah pemikir pengujung masa Skolastik. Menurutnya, ada tiga upaya

mempersatukan seluruh pemikiran abad pertengahan ke suatu sintesis yang lebih luas.

Periode Skolastik Thomas Aquinas (1225-1274)

Puncak tradisi pemikiran skolastisisme adalah pada masa Thomas Aquinas. Ia bermaksud menunjukkan bahwa iman Kristen didasarkan pada akal budi dan hukum yang bersifat rasional.Ia juga memadukan dinamika pemikiran di Yunani, Arab dan Yahudi.Dan tidak ada pertentangan antara rasio, akal budi dengan Wahyu Tuhan.

III. Filsafat Modern

(9)

Filsafat Renaissance

Ada 3 filsuf penting pada masa ini yakni: NIccolo M,. Blaise P,. Francis B. 1 . Niccolo Machiavelli (1469-1527) dari Italia. Di bidang Filsafat politik

Baru pada titik extrim, Ia dikecam sebagai guru penipuan dan

penghianatan politik, sebagaiinkarnasi dari kekuatan licik dan brutal dari dunia politik dan penggagas totalitarianisme modern. Di lain pihak, Ia dipuja sebagai pahlawan Italia yang bersemangat dan mengabdikan diri untuk kebaikan warga negaranya, sebagai pemikir yang member

sumbangsih besar pada kebebasan dan nasib manusia.

2. Francis Bacon (1561-1626) dari London. Francis B. adalah peletak dasar bagi metode induksi modern dan menjadi pelopor yang mensistematisasi secara logis prosedur ilmiah. Gagasannya tentang metode ilmiah terkenal dengan nama induksi Baconian. Semua filsafatnya bersifat praktis yakni untuk menjadikan manusia menguasai kekuatan-kekuatan alam dengan perantaraan penemuan-penemuan ilmiah.

3. Blaise Pascal(1623-1662 M) . Minat utamanya ialah fisafat dan agama, sedangkan hobinya ialah matematika dan geometri proyektif. Pascal dengan semua kekurangan dan kelebihannya mencoba menghadirkan pengkajian rerigius, eksplorasi ilmiah dan matematisnya dan telah menjadikannya sebagai seorang intelektual yang hebat dan terkenal di abad ke-17.

Filsafat Modern

Para filsuf zaman modern menegaskan bahwa pengetahuan tidak berasal dari kitab suci atau ajaran agama, tidak juga dari para penguasa, tetapi dari diri

(10)

indriawi. Sedangkan para filsuf penganut aliran empirisme antara lain John Locke (1632-1704 M), David Hume(1711-1776) dan lain-lain. Lalu mucul aliran

kritisisme, yang mencoba memadukan kedua pendapat berbeda itu. Dan para filsuf penganut aliran kritisisme antara lain: Soren Kierkegaard(1818-1855).

IV. Filsafat Kontemporer

Filsafat modern yang konon katanya, sudah lebih sempuna ternyata masih ada sisi kurangnya hingga akhirnyamuncul pemikiran baru dan atas pemikiran yang disebut pemikiran filsafat kontemporer.

Beberapa tokoh yang bisa disebut dalam pemikiran filsafat barat abad kontemporer adalah : William James, Michele Foucault, Karl poper, Martin heiddeger, Bertrand Russel, Jeanpaul Sartre, Albert Chamus, Jurgen Haabermas, Richard Rorty, J.Derrida, John Dewey dan mazhab Frankfurt,

1. William James (1842-1910 M)

William James menanamkan filsafatnya dangan “Pragmatism” dan juga dengan istilah “Radikal Pragmatime”. Yang dimaksud dengan Pragmatis yaitu aliran yang mengajarkan bahwa yang benar ialah apa yang

membuktikan dirinya sebagai yang benar dengan perantaraann yang akibat-akibatnya bermanfaat secara praktis. Sedangkan yang dimaksud dengan Empirisme Radikal ialah empirisme yang harus tidak menerima suatu unsure alam dalam bentuk apapun yang tidak dialami secara langsung

2. Jonh Dewey (1859-1952)

(11)

B. Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Pada BAB II makalah ini, membahas tentang sejarah berkembangnya Ilmu Pegetahuan. Dan kami membaginya menjadi 4 masa yaitu

 Masa Yunani  Masa Renaissance  Masa Modern  Masa Kontemporer

Yang selanjutnya akan dibahas melalui materi di bawah ini :

I. Masa Yunani ( abad 7 – 2 SM )

Masa Yunani dianggap sebagai zaman keemasan berkembangnya Ilmu Pengetahuan, di masa ini orang Yunani tidak lagi percaya dengan mitologi– mitologi atau mitos–mitos. Orang Yunani tidak mau dan tidak bisa menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap pasrah atau sikap menerima begitu saja (receptive attitude), melainkan orang Yunani menumbuhkan suatu sikap yeng senang menyelidiki sesuatu secara kritis dan kemudian sesuatu yang diselidiki itu dapat diungkapkan dan dibuktikan secara ilmiyah dan sikap inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya ilmu pengetahuan modern, dan sikap ini menjadikan bangsa Yunani tampil sebagai ahli-ahli pikir yang terkenal sepanjang masa.

Tokoh tokoh ilmuwan dari Yunani beberapa diantaranya adalah :

 Thales ( 624 – 548 SM )

Thales mempersoalkan tentang asal mula terbebentuknya jagat raya, yang menurut pendapatnya asal dari alam semesta ini adalah air, karena air adalah unsur tepenting bagi setiap akhluk hidup, air juga dapat berubah menjadi benda gas dan benda padat.

 Phytagoras ( 567 – 500 SM )

(12)

bilangan adalah unsur utama dari alam dan sekaligus menjadi ukuran, dan dia juga menyatakan pendapat bahwa bumi itu bundar.

 Dan masih banyak lagi tokoh – tokoh pemikir dari Yunani, diantaranya yaitu : Plato (427-347 SM), Aristoteles (387-372 SM), Sakrates (770-399 SM) dan masih banyak lagi yang lainya.

II. Zaman Renaissance (14 – 17 M )

Renaissance adalah zaman peralihan ketika budaya pada saat abad pertengahan mulai berub\ah menjadi suatu kebudayaan modern. Renaissance adalah awal mula kebangkitan pemikiran yang bebas dari dogma – dogma agama yang selama ini telah membelenggu kebebasan dalam mengemukakan kebenaran filsafat dan ilmu, tidak mudah untuk membuat garis pembatas antara zaman renaissance dengan zaman modern, sementara orang menganggap zaman modern adalah hasil pengembangan dari zaman renaissance.

Pada zaman renaissance manusia disebut sebagai animal rationale, karena pada masa ini pemikiran manusia mulai bebas dan berkembang. Penemuan – penemuan ilmu pengetahuan yang ada pada zaman modern sudah mulai dirintis pada zaman renaissance, misalnya pada bidang astronom salah satu tokohnya yaitu Coperniccus yang mencetuskan teori heliosentrisme yaitu pendapat bahwa matahari berada di pusat jagat raya dan bumi mempunyai 2 gerak yaitu rotasi (perputaran bumi pada porosnya) dan revolusi (perputaran bumi mengelilingi matahari). Teori yang dikemukakan oleh Coperniccus telah membantah teori yang dikemukakan oleh Ptolomeus bahwa bumi sebagai pusat jagat raya (teori

geosentris)

III. Zaman Modern ( 17 – 19 M )

(13)

Penemuan di bidang ilmiyah pada zaman modern diantaranya yaitu : Analytic Geometri yang dikemukakan oleh Descartes (1596 – 1650 M ). Descartes dikenal sebagai Bapak Filsafat Modern.

Teori Gravitasi, penghitungan kalkulus, dan optika yang dikemukakan oleh Issac Newton ( 1643 – 1727 )

Dan masih banyak ilmuan – ilmuan yang lain seperti Charles Darwin dan JJ Thomson

IV. Zaman Kontemporer ( abad 20 – dst. )

Zaman Kontemporer adalah zaman yang ada pada saat ini atau lebih tepatnya pada abad 20, yang ditandai dengan kemajuan keilmuan dan berkembangnya teknologi dengan sangat pesat, sehingga terjadi spesialisasi – spesialisasi ilmu yang sangat tajam. Ilmuan pada zaman kontemporer ini mengetahui hal sedikit tetapi secara mendalam.

Zaman kontemporer adalah babak lanjutan dari zaman modern, hal yang membedakan pangamatan tentang ilmu pengetahuan di zaman modern dan kontemporer yaitu zaman modern adalah era perkembangan ilmu pengetahuan yang berawal sejak sekitar abad 15, sedangkan zaman kontemporer memfokuskan sorotanya pada berbagai perkembangan terakhir yang terjadi hingga saat sekarang.

Melihat sejarah perkembangan ilmu pada zaman kontemporer tidak lain adalah mengamati pemanfaatan dan pengembangan lebih lanjut dari rentetan ilmu sebelumnya, kondisi itulah yang selanjutnya mengalami percepatan atau bahkan radikalisasi yang tidak jarang berada di luar dugaan manusia itu sendiri.

BAB III

(14)

A.

Kesimpulan

Berdasarkan materi yang tertulis di makalah ini nisa disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan dan filsafat berkembang dengan sangat cepat sampai saat ini, hal ini disebabkan karena fasilitas yang semakin hari semakin baik juga ditunjang dengan teknologi yang semakin baik pula dan berkenbangnya ilmu pengetahuan juga berkat berkembangnya pemikiran para filsuf yang menginginkan adanya perkembangan berfikir , yang tidak hanya percaya pada mitos dan kekuata-kekuatan gaib.

Sikap masyarakat yang selalu menuntut, menunggu nunggu dan

mendambakan pembaharuan dari ilmu pengetahuan tersebut, dan juga titunjang leh tercukupinya gizi masyarakat,sehingga mengakibatkan masyarakat semakin cerdas dan cepat berkembang cara berfikirnya.

Namun di sisi lainya ada juga faktor yang mengkhawatirkan, yaitu aspek spiritual dan gaya hidup yang semakin materialistik. Ilmu pengetahuan dan aspek spiritual serta filsafat perlu diseimbangkan, karena pada dasarnya kita hidup di dunia ini adalah sebagai usaha untuk mendapatkan kehidupan yang bahagia di akhirat kelak.

B. SARAN

Dengan tersusunnya makalah ini semoga bisa bermanfaat bagi kita semua untuk mengetahui dan memahami tentang sejarah perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan yang telah berkembang hingga saat ini.

DAFTAR PUSTAKA

(15)

 Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat UGM. 2007. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

peralatan yang ada di sekolah juga tidak kalah penting dalam rangka mewujudkan tujuan dari pendidikan jasmani.Penyelenggaraan program pendidikan jasmani hendaknya

Seorang laki-laki berusia 23 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan batuk berdarah disertai dahak kehijauan sejak 2 hari yang lalu, batuk tanpa darah dikeluhkan sejak 1 bulan ,

Berdasarkan penelitian yang penulis bahas dapat diketahui bahwa menurut Al- Zarnuji cara peserta didik dalam mencari ilmu yang pertama ialah niat, Pelajar harus

Maka, apabila seorang manajer proyek dalam tas kerjanya masih penuh dengan pekerjaan yang dibawa pulang untuk dilembur di rumahnya; atau di atas mejanya bertumpuk

Tabel 1 merincikan persentase butiran sedimen per fraksi, dimana ditemukan bahwa pada daerah aliran sungai (stasiun 1-5) memiliki kandungan fraksi kerikil dan pasir sangat

2 Aktor / Actor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi

Data hasil pengujian kuat tekan antara resin poliester dan penambahan serat daun nenas dengan orientasi serat acak (serat pendek) dan serat searah (serat panjang) dapat

Pasien dalam penelitian ini kekuatan ototnya minimal pada derajat hanya berupa perubahan tonus dan maksimal sampai pada derajat mampu menggerakkan sendi dan dapat