Ahmadi, A. & Widodo, S. (1990). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Aji, C. R. (2009, 22 Januari). Kebutuhan pelayanan kesehatan
reproduksi remaja. Lokakarya strategi nasional kesehatan reproduksi remaja Lampung. Diakses dari
http://www.bkkn.go.id/hqweb/ceria/ma.55Kebutuhan.htm l. pada tanggal 6 Juni 2011.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta Azwar, S. (1999). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
---. (2003). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Yogyakarta : Pustaka Pelajar
---. (2007). Tes Prestasi. Fungsi dan Pengembangan
Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta : Pustaka pelajar Bambang, (2007). Pendekatan Knowledge Management Untuk
Pengembangan masyarakat.
Diakses:www.ilmukomputer.org/wpcontent/uploads/2007 /10/bse.kbe.pdf. pada tanggal 6 Juni 2011.
Bandura, A. (1977). Social Learning Theory. New York : General Learning Press.
BKKBN. (2001). Penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi. Diakses dari http://indonesia.unfpa.org/ application/assets/publications/Kebijakan_Strategi_Nasi onal_Kesehatan_Reproduksi_di_Indonesia.pdf.pdf. pada tanggal 6 Juni 2011.
---. (2008). Kurikulum Dan Modul Pelatihan Pemberian
Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja Oleh Pendidik
Sebaya. Diakses dari http://pustaka.bkkbn.go.id/
digilib/index.php?p=show_detail&id=9385 pada tanggal 6 Juni 2011.
Burrows,J., (2007) The Globalization Of Crime Diakses dari
www.cnj.jus.br/dpj/cji/.../Relatorio_ UNODC_Crime Organizado.pdf pada tanggal 7 Juni 2011.
Carruthers, P. (2002). The roots of scientific reasoning: infancy,
modularity, and the art of tracking, Cambridge University
Press, forthcoming. Diakses dari http://cogprints.org/2236/ pada tanggal 7 Juni 2011.
Damarsih, R, (2009). Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja SMA Di Surakarta. Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Skripsi (tidak
dipublikasikan). Diakses dari
etd.eprints.ums.ac.id/5959/1/J410050007 .PDF pada tanggal 6 Juni 2011.
Dwi,O. A. (2008). Analisis Lanjut Penelitian Mahasiswa Program Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia tentang Perilaku Seksual Mahasiswa dan Pelajar SMA pada Tahun 1998-2008. Tesis (tidak dipublikasikan). Jakarta: Universitas Indonesia. Diakses dari repository.upi.edu/skripsilist. php?export=xml pada tanggal 6 Juni 2011.
Engels S, James F, et.al. (1994). Perilaku Konsumen. Jakarta : Bina Rupa Aksara.
Forrest, S., Strange, V., Oakley, A., (2004). What do young people want from sex education? The results of a needs assessment from a peer-led sex education programme.
Taylor Francis Health Science. No. 4, 337–354
Gay, G. (1994). Synthesis of scholarship in multicultural education (Monograph). Oak Brook, IL: North Central Regional Educational Laboratory. Diakes dari
http://www.ncrel.org/sdrs/areas/issues/educatrs/leadrshp/ le0gay.htm pada tanggal 6 Juni 2011
Green L.W.,Kreuter M.W., (2000). Health Promotion Planning An
educational adn Environmental Approach. Maylield
Publishing Company. Diakses dari media.wiley.com/ product.../0787996149.pdf pada tanggal 6 Juni 2011. Hidayat, A. Aziz. (2007). Metode Penelitian Keperawatan Dan
Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika
Hapsari, R. M. (2007). Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Perilaku Kekerasan dalam Berpacaran pada Remaja Akhir. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Salatiga : Fakultas Psikologi UKSW.
H.R. Sadeghipour Roudsari, R. Sherafat-Kazemzadeh,1 M. Rezaeie1 and M. Derakhshan (2006). Reproductive health knowledge, attitudes and practices of Iranian and Afghan men in Tehran province. Eastern Mediterranean Health
Journal, Vol. 12, No. 6. ES
Hurlock, E.B. (1999). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan
Sepanjan Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.
---,--- (2004). Adolescent Development, Fourth Edition. Tokyo: Mc Graw - Hill.
Irawati dan Prihyugiarto, I. (2005). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Sikap Terhadap Perilaku Seksual Pria Nikah Pada Remaja Di Indonesia. Jakarta : BKKBN.
Diakses dari repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/ 28568/1/Reference.pdf pada tanggal 6 Juni 2011.
Juliandi H. & Lita S. A. (2004). Pengaruh peer education terhadap pengetahuan dan sikap mahasiswa dalam menanggulangi HIV/AIDS di Universitas Sumatera Utara. Diakses dari http://repository.usu.ac.id/
bitstream/123456789/3714/1/fkm-juliandi.pdf. pada tanggal 9 Juni 2010.
Jones, M. (1992) It pays to use peer leaders. Education and Health, 10(4), 49–54.Norton, New York. Diakses dari her.oxfordjournals.org/content/14/2/235.full pada tanggal 7 Juni 2011.
Kinnaird. (2003). Keluarga Makin Baik Hubungan
Orangtua-Remaja Makin Rendah Perilaku Seksual Pranikah.
http://www.kr.co.id/web/detail.php?sid=186024&actmen u=45. Diakses pada tanggal 16 Februari 2011.
Krupa C, Esmail E. (2010). Sexual Health Education for Children with Visual Impairments: Talking About Sex Is Not Enough. Journal of Visual Impairment & Blindness, AFB,
All Rights Reserved. Diakses dari
www.ccl-cca.ca/pdfs/.../EsmailFullReport.pdf pada tanggal 6 Juni 2011.
Mar’at. (1981). Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya.
Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran, Bandung:
Ghalia Indonesia.
Merriam, S. B., Caffarella, R. S., & Baumgartner, L. M. (2007).
Learning in adulthood: a comprehensive guide. San
Francisco: John Wiley & Sons, Inc.
Monks, F.J., Knoers, A.M.P., Hadinoto, S.R., (1999). Psikologi
Perkembangan pengantar dalam berbagai bagiannya.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Negara, M. O, (2004). Mengurai Persoalan Kehidupan Seksual dan
Reproduksi Perempuan. Jakarta: Jurnal Perempuan 41
Seksualitas. Diakses dari
ejournal.stainpurwokerto.ac.id/index.php/yinyang/article/. ../96/95 pada tanggal 16 Februari 2011.
Norlita, W. Emillia, O. Wilopo, S.A. (2005). Keefetivan motode simulasi dan metode brainstorming untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja. http://www.bkkn.go.id/hqweb/ceria/ma.55.
Kebutuhan.html. Diakses pada tanggal 6 Juni 2011. Notoatmodjo S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta.
---. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Pariani, S, (2009). Pengetahuan Remaja Tentang Sistem Reproduksi
Manusia Dan Pengalaman Pubertas di Indonesia.
Jakarta : BKKBN
Permata,S.P. (2003). Pengetahuan dan sikap remaja terhadap Kesehatan Reproduksi, kehamilan, dan keluarga berencana. Jurnal Penelitian. UNIB Vol. 9. No.2.Juli
2003. Diakses dari etd.eprints.ums.ac.id/5967/1/
J410050023PDF pada tanggal 6 Juni 2011
Rifai, (2008). Definisi Kesehatan Reproduksi Remaja. http://www.kesrepro.info/?q=node/380. Diakses pada tanggal 6 Juni 2011.
Rohmahwati D.A., Lutfiati, A., Sri M., (2008). Pengaruh Pergaulan
Bebas Dan Vcd Porno Terhadap Perilaku Remaja Di
Masyarakat. http://kbi.gemari.or.id/
beritadetail.php?id=2569 Diakses pada tanggal 7 Januari 2011
Seniati L. et, al. (2005). Psikologi Eksperimen. Jakarta : PT. Macanan Jaya Cemerlang
Sarwono W.S. (1998). Kenakalan Remaja. Jakarta: Grafindo Persada.
---.--. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta : Salemba Humanika.
Sudijono, A. (1992). Pengantar Statistik. Jakarta: Rineka Cipta
Santrock, J.W. (2007). Remaja edisi kesebelas. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama
Soetjiningsih, (2004). Buku Ajar: Tumbuh Kembang Remaja dan
Permasalahannya. Jakarta : Sagung Seto.
---, (2006). Remaja Usia 15 - 18 Tahun Banyak Lakukan
Perilaku Seksual Pranikah. http://www.ugm.
ac.id/index.php?page=rilis&artikel=1659. Diakses pada tanggal 6 Januari 2011.
Surajiyo. (2007). Filsafat ilmu & perkembangannya di Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara.
Suryoputro A., Nicholas J.F., Zahroh S., (2006). Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja Di Jawa Tengah: Implikasinya Terhadap Kebijakan Dan Layanan Kesehatan Seksual Dan Reproduksi. Makara Kesehatan.
vol.10. no.1 juni 2006: 29-40.
Syafrudin. (2008). Remaja Dan Hubungan Seksual Pranikah. http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1799376-remaja-dan-hubunganseksual-pranikah/. Diakses pada tanggal 6 Januari 2011.
Svenson, G. Burke, H. (2005). Formative Research on Youth Peer Education Program Productivity and Sustainability.
Youth Net Program : Family Health International Working Paper No. WP05 – 04.
Taufik. (2005). Perilaku seks di surakarta.
http://elfarid.multiply.com/journal/item/306. Diakses pada tanggal 7 Januari 2011
Turner, G, and Shepherd J. (1996). A method in search of a theory:
peer education and health promotion. Diakses dri
http://her.oxfordjournals.org/content/14/2/235.full pada tanggal 6 Juni 2011
Ueno, K, (2010). Mental Health Differences between Young Adults with and without Same-Sex Contact.A Simultaneous Examination of Underlying Mechanism. Journal of
Health and Social Behavior vol. 51 no. 4 391-407.
Diakses dari http://hsb.sagepub.com/ content/51/4/391.full#ref-50 pada tanggal 7 Juni 2011. Wawrzynski, M. Ph.D. (2009). Longitudinal Evaluation of Peer
Health Education on a College Campus: Impact on Health Behaviors. Michigan State University : Journal
of American College Health, Volume 57, No. 5, Pages
497-505. http://www.bacchusgamma. org/advisor-peer-education-resources.asp.Diakses pada tanggal 6 Juni 2011.
Yuenda V, L. (2009). Measuring classroom achievement by
frederick g. Brown. http://putrohari.
tripod.com/mengukur_pencapaian.htm. Diakses pada tanggal 7 Juni 2011.
Zanna,M.P. dan J.K. Rempel.(1988). Attitude : A New Look of an
Old Concept. Dalam D. Bar-Tal dan A.W. Kruglanski
(Eds.), The Social Psychology of Knowledge (Hal.315 – 334). Cambridge : Cambridge University Press. Diakses dari www.acrwebsite.org/volumes/display .asp?id.. pada tanggal 7 Juni 2011.