• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPETENSI PETANI JAGUNG DALAM BERUSAHATANI DI LAHAN GAMBUT: KASUS PETANI JAGUNG DI LAHAN GAMBUT DI DESA LIMBUNG KABUPATEN PONTIANAK KALIMANTAN BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KOMPETENSI PETANI JAGUNG DALAM BERUSAHATANI DI LAHAN GAMBUT: KASUS PETANI JAGUNG DI LAHAN GAMBUT DI DESA LIMBUNG KABUPATEN PONTIANAK KALIMANTAN BARAT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPETENSI PETANI JAGUNG DALAM BERUSAHATANI DI LAHAN GAMBUT: KASUS PETANI JAGUNG DI LAHAN

GAMBUT DI DESA LIMBUNG KABUPATEN PONTIANAK KALIMANTAN BARAT

M A L T A

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

(2)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Kompetensi Petani Jagung dalam Berusahatani di Lahan Gambut: Kasus Petani Jagung di Lahan Gambut di Desa Limbung, Kabupaten Pontianak – Kalimantan Barat, adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Mei 2008

Malta NIM I32060081

(3)

ABSTRACT

MALTA. 2008. Competency of Corn Farmers in Growing Corn in Peatlands:

Case Study of Corn Farmers in Peatlands at Limbung Village in Pontianak District, Province of West Borneo. Under direction of RICHARD W.E.

LUMINTANG, and BASITA G. SUGIHEN.

Agricultural development is a series of efforts to increase farmers‟ income, to create employment, to alleviate poverty, to assure food security, and to encourage regional economic development. By increasing agricultural products, it is hoped that farmers will be able to improve their income. In line with this effort, the quality of human resources in the field of agriculture is one of the essential factors in increasing agricultural products.

The aims of this study were (1) to learn the competency level of corn farmers in peatlands, (2) to identify the factors related to the competency of corn farmers in peatlands, and (3) to find out the corn farmers‟ performance in peatlands and the relationship between the competency of corn farmers in peatlands and their performance. The research method used was descriptive- corelational. The research population consisted of 38 corn farmers in peatlands at Limbung village in Pontianak district, while the data collection was conducted on census basis from the 38 farmers. The data collection was carried out from August until September 2007. The analysis of the data was performed by using the correlation test of Rank Spearman.

The research results showed that (1) the competency of corn farmers was of average level, (2) the competency was closely related to the production support and farmers‟ interaction with the extension educator, (3) the farmers‟ performance was of low level and the competency was positively correlated with the performance level of corn farmers in peatlands.

Key words: corn farmer, competency, performance, peatlands

(4)

RINGKASAN

MALTA. 2008. Kompetensi Petani Jagung dalam Berusahatani Jagung di Lahan Gambut: Kasus Petani Jagung di Lahan Gambut di Desa Limbung Kabupaten Pontianak – Kalimantan Barat. Dibimbing oleh RICHARD W.E. LUMINTANG and BASITA G. SUGIHEN.

Pembangunan pertanian merupakan rangkaian upaya untuk meningkatkan pendapatan petani, menciptakan lapangan kerja, mengentaskan kemiskinan, memantapkan ketahanan pangan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah.

Melalui peningkatan produksi hasil pertanian dapat diupayakan peningkatan pendapatan petani.

Salah satu upaya untuk memacu produksi hasil pertanian adalah dengan program ekstensifikasi lahan gambut. Potensi gambut Indonesia mempunyai luasan sekitar 20 juta ha. Luas lahan gambut di Provinsi Kalimantan Barat mencapai 1.993.519 ha dan diperkirakan sekitar 15 persen (299.028 hektar) dapat dimanfaatkan untuk lahan pertanian.

Lahan gambut sudah sejak lama dijadikan sebagai lahan usahatani, terutama untuk komoditas jagung dan padi, namun teknologi yang diterapkan oleh petani masih bersifat tradisional, sehingga hasilnya relatif masih rendah yaitu sekitar 1 sampai 1,6 ton per hektar. Salah satu upaya peningkatan produksi jagung adalah dengan meningkatkan kompetensi petani.

Pengelolaan lahan gambut untuk usahatani jagung membutuhkan keseriusan dan harus menggunakan teknologi yang tepat, antara lain dalam pengolahan lahan dan teknis budidaya (penanaman, pemupukan, pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit, panen, dan pascapanen), disamping kompetensi petani dalam merencanakan kegiatan usahatani dan memasarkan hasil.

Kompetensi petani dalam berusahatani jagung di lahan gambut masih rendah karena belum memperhatikan keterkaitan faktor-faktor penentu yang berpengaruh.

Upaya-upaya dalam mengembangkan kompetensi dapat dilakukan dengan mengetahui sejauhmana tingkat kompetensi yang telah dimiliki oleh petani dalam berusahatani jagung di lahan gambut dan mengkaji faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan tingkat kompetensi tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

(1) Sejauhmanakah tingkat kompetensi petani jagung di lahan gambut ? (2) Faktor – faktor apa sajakah yang berhubungan dengan kompetensi petani jagung di lahan gambut? (3) Sejauhmanakah tingkat kinerja petani dan hubungan kompetensi dengan kinerja petani jagung di lahan gambut?

Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2007 di desa Limbung kabupaten Pontianak. Populasi penelitian adalah 38 petani jagung di lahan gambut di desa Limbung kabupaten Pontianak, dan pengumpulan data dilakukan secara sensus kepada 38 petani tersebut. Data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari responden dan informan penelitian, melalui wawancara dan pengamatan langsung di lapangan. Selanjutnya data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif, serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan digunakan uji korelasi Rank Spearman.

(5)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kompetensi petani jagung di lahan gambut di desa Limbung termasuk kategori sedang, sedangkan tingkat kinerja petani termasuk kategori rendah; faktor yang penting diperhatikan untuk mengembangkan kompetensi petani adalah: umur, pendidikan formal, pengalaman berusahatani, interaksi dengan penyuluh, sarana produksi, dan keterlibatan dalam kelompoktani. Usaha meningkatkan kompetensi petani dapat dilakukan dengan meningkatkan interaksi penyuluh dengan petani; penyuluh dan petugas pertanian hendaknya memotivasi petani supaya terlibat aktif dalam kelompoktani dan mendorong pengembangan kelompoktani sebagai wadah belajar para petani dengan program-program yang dibutuhkan petani.

(6)

Hak cipta milik IPB, tahun 2008 Hak cipta dilindungi Undang-Undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

(7)

KOMPETENSI PETANI JAGUNG DALAM BERUSAHATANI DI LAHAN GAMBUT: KASUS PETANI JAGUNG DI LAHAN

GAMBUT DI DESA LIMBUNG KABUPATEN PONTIANAK KALIMANTAN BARAT

M A L T A

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

(8)

JUDUL TESIS : KOMPETENSI PETANI JAGUNG DALAM

BERUSAHATANI DI LAHAN GAMBUT: KASUS PETANI JAGUNG DI LAHAN GAMBUT DI DESA LIMBUNG, KABUPATEN PONTIANAK – KALIMANTAN BARAT

NAMA : MALTA

NIM : I 352060081

Disetujui Komisi Pembimbing

Ir. Richard W.E. Lumintang, MSEA Ketua

Dr. Ir. Basita Ginting Sugihen, M.A.

Anggota

Diketahui Ketua Program Studi/Mayor

Ilmu Penyuluhan Pembangunan

Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr. Ir. Siti Amanah, M.Sc. Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, M.S.

Tanggal Ujian: 29 April 2008 Tanggal Lulus:

(9)

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr. Ir. Djuara P. Lubis, M.S.

(10)

PRAKATA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan pertolongan-Nya karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Judul penelitian adalah

“Kompetensi Petani Jagung dalam Berusahatani di Lahan Gambut: Kasus Petani Jagung di Lahan Gambut di Desa Limbung, Kabupaten Pontianak – Kalimantan Barat.”

Penyelesaian karya ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.

Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada komisi pembimbing yaitu: Bapak Ir. Richard W.E. Lumintang, MSEA dan Bapak Dr. Ir. Basita G.

Sugihen, M.A. yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dengan sabar dalam menyelesaikan karya ilmiah ini. Rasa terima kasih juga ingin penulis sampaikan kepada :

(1) Ibu dan kakak-kakak yang senantiasa memberikan dukungan kepada penulis.

(2) Sekretariat Badan Litbang Pertanian yang telah menyediakan sebagian dana untuk penelitian, melalui program Kerjasama Kemitraan Penelitian Pertanian dengan Perguruan Tinggi (KKP3T) anggaran tahun 2007.

(3) Kepala UPTD Pertanian dan Peternakan Kecamatan Sungai Raya dan Penyuluh di desa Limbung Kabupaten Pontianak.

(4) Para enumerator yang telah membantu pengumpulan data.

(5) Semua responden/petani jagung di desa Limbung Kabupaten Pontianak yang telah berkenan diwawancarai dalam pengumpulan data penelitian.

(6) Ade‟ “Ume” atas segala curahan waktu, semangat, fikiran, serta tenaga yang didekasikan.

(7) Teman-teman mahasiswa S2 dan S3 PPN - SPs IPB: Pa‟ Lukman, Bu Anna, Pa‟ Sihab, Bu Syam, Bu Maria, Pa‟ Yo, Bu Riana, Pa‟ Hatta, Pa‟ Ayat, Bu Suci, mas Ba‟do, Pa‟ Eka, Pa‟ Oos, Pa‟ Eko, Pa‟ Dirlan, Pa‟ Mardin, dan Pa‟

Ikhsan, atas segala bantuan, masukan dan semangatnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Mei 2008 Malta

Referensi

Dokumen terkait

Berdasar pada hasil eksplorasi kemampuan awal statistis mahasiswa pada topik statistika deskripsi dalam penelitian ini, maka indikator yang masih belum mendapat capaian maksimal

Para siswa pada umumnya hanya tahu soal meminjam dan membaca buku perpustakaan saja dan itupun dilakukan dalam waktu yang teramat singkat, yaitu pada jam-jam

Penilaian awal stabilitas untuk memperki- rakan letak titik berat kapal secara melintang dila- kukan berdasarkan rumusan dari Rawson and Tupper (1994) dengan berat kapal

Pada gambar 9 hingga gambar 14 dapat dilihat perbandingan hasil keluaran respon mesin pada multi machine dengan kontrol LQR-GSO..

Ada dua belas orang pengintai yang pergi mengamat-amati tanah baru yang dijanjikan Allah.. Warnailah para pengintai yang baik dan tuliskanlah kata-kata “Percaya

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan

(1) Untuk membiayai penyelenggaraan urusan Pemerintahan yang menjadi tugas dan fungsi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Perlindungan hukum para pihak dalam perjanjian anjak piutang meliputi perlindungan hokum bagi perusahaan anjak piutang yang memberikan jasa pembiayaan dengan cara