• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR OLEH: BEATRIX OCTAVIANI SIMORANGKIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR OLEH: BEATRIX OCTAVIANI SIMORANGKIR"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

ANALISIS NILAI INTRINSIK SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN

PENDEKATAN PRICE TO EARNING RATIO PADA PT. ERAJAYA SWASEMBADA TBK

PERIODE 2017-2019

OLEH:

BEATRIX OCTAVIANI SIMORANGKIR 172101039

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2020

(2)
(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang berjudul “Analisis Nilai Intrinsik Saham dengan Menggunakan Pendekatan Price to Earning Ratio pada PT. Erajaya Swasembada Tbk Periode 2017-2019” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam tugas akhir ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, September 2020

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan Syukur di ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat, dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini yang berjudul "Analisis Nilai Intrinsik Saham Dengan Menggunakan Pendekatan Price to Earning Ratio Pada PT Erajaya Swasembada Tbk Periode 2017-2019" sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi D-III Keuangan Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan dan penulisan Tugas Akhir ini, peneliti banyak memperoleh bimbingan dan arahan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatra Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si., selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatra Utara.

3. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar, SP, MBA, selaku Sekeretaris Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

(5)

5. Ibu Dra. Lisa Marlina, M.Si., selaku Dosen Penguji yang telah berkenan meluangkan waktu.

6. Seluruh Dosen Pengajar dan Pegawai di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah membantu dengan baik.

7. Teristimewa kepada kedua orang tua peneliti, Ayah saya Rudolf PH Simorangkir dan Ibunda Marlyn D Pakpahan tercinta serta abang saya Nicholas Pratama dan Michael Juniver yang telah memberikan kasih sayang, doa semangat, dukungan moril maupun materil dan memberi bimbingan, saran dan nasehat sehingga peneliti dapat menyelesaikan pendidikan.

8. Kepada Sahabat tersayang saya yaitu Fani Theresa dan Chairani Ulfah yang telah memberi semangat kepada peneliti.

9. Kepada Hendrawan Cristian Aritonang yang telah membantu peneliti dalam menyusun tugas akhir ini.

Tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dan banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun kata bahasanya. Oleh karena itu peneliti mengharapkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan dan wawasan bagi pembaca.

Medan, September 2020 Peneliti

Beatrix Octaviani Simorangkir NIM. 172101039

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

1.5 Jadwal Kegiatan ... 9

1.6 Sistematika Penulisan... 10

BAB II PROFIL PT ERAJAYA SWASEMBADA TBK 2.1 Sejarah Singkat PT. Erajaya Swasembada Tbk ... 12

2.2 Identitas Perusahaan... 13

2.3 Visi, Misi, & Nilai-Nilai Luhur Perusahaan ... 13

2.4 Struktur Organisasi... 14

2.5 Job Description ... 14

2.6 Data Karyawan ... 16

2.7 Komposisi Pemegang Saham ... 18

2.8 Entitas Anak ... 20

2.9 Jaringan Usaha Kegiatan... 21

2.10 Kinerja Perusahaan ... 22

2.11 Rencana Kegiatan ... 23

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pasar Modal ... 25

3.2 Saham ... 28

3.3 Harga Saham... 33

3.4 Penilaian Saham ... 38

3.5 Nilai Intrinsik Saham ... 43

(7)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan... 58 4.2 Saran ... 59 DAFTAR PUSTAKA ... 60

(8)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Jadwal Kegiatan Observasi Tugas Akhir... 10

2.1 Komposisi Karyawan Menurut Pangkat... 17

2.2 Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan ... 17

2.3 Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Usia ... 18

2.4 Komposisi Pemegang Saham Per 31 Desember 2019 ... 18

2.5 Komposisi Saham Yang Dimiliki Oleh Dewan Komisaris dan Direksi... 19

2.6 Komposisi Pemegang Saham Lokal dan Asing ... 19

2.7 Entitas Anak ... 20

3.1 Perhitungan Price to Earning Ratio Pada ERAA Periode 2017-2019 ... 49

3.2 Perhitungan Nilai Intrinsik Saham Dengan Menggunakan Pendekatan PER Pada ERAA Periode 2017 2019... 53

3.3 Analisis Nilai Intrinsik Saham Dengan Menggunakan Pendekatan PER Pada ERAA Periode 2017-2019 ... 54

3.4 Keputusan Investasi Melalui Analisis Nilai Intrinsik Saham Dengan Menggunakan Pendekatan PER Pada ERAA Periode 2017-2019 ... 56

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman 1.1 Grafik Pergerakan Harga Per Lembar Saham Pada PT.

Erajaya Swasembada Tbk Periode 2017-2019 ... 5

1.2 Grafik Price to Book Value Pada PT. Erajaya Swasembada Tbk Periode 2017-2019... 6

1.3 Grafik Kinerja Keuangan Pada PT. Erajaya Swasembada Tbk Periode 2017-2019 ... 7

2.1 Struktur Organisasi PT. Erajaya Swasembada, Tbk ... 14

2.2 Sorotan Kinerja ERAA Periode 2017-2019... 22

2.3 Rasio Kinerja Perusahaan ERAA Periode 2017-2019... 22

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi mendorong masyarakat untuk beriorentasi pada perkembangan bisnis baik dibidang moneter maupun non moneter. Salah satunya dengan menginvestasikan modal pada sektor keuangan, contohnya dengan cara pembelian saham pada bursa saham. Dalam investasi, investor sebagai pihak yang kelebihan dana, dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan jenis investasi apa yang tepat untuk meningkatkan nilai dari dana yang dimilikinya.

Menurut Halim (2018) pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi.

Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa mendatang. Menurut Yuliah (2019) pada dasarnya, modal investor dapat diinvestasikan pada aset riil dan aset finansial. Investasi pada aset finansial berupa saham berpotensi menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan melakukan investasi pada produk investasi lainnya. Imbal hasil yang lebih tinggi tersebut mendorong investor untuk bersedia melakukan investasi pada

(11)

2

tujuan untuk melakukan transaksi jual beli atas instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan. Perkembangan pasar modal Indonesia salah satunya dalam bentuk saham menunjukkan pencapaian positif. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan dari tahun ke tahun jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2007, Bursa Efek Indonesia yang merupakan penggabungan dari Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta diresmikan. Pada tahun peresmian tersebut, hanya terdapat 384 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Menurut data resmi dari Indonesian Stock Exchange (2020) peningkatan selalu terjadi setiap tahun bahkan mencapai 677 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2020. Peningkatan tersebut didasarkan oleh adanya pencetusan strategi oleh Bursa Efek Indonesia dalam meningkatkan jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dimana Bursa Efek Indonesia meyakinkan manajemen perusahaan bahwa dengan go public, perusahaan berpeluang bertahan dalam jangka panjang karena diawasi otoritas, para investor, dan juga publik.

Saham merupakan sebuah instrumen investasi di pasar modal yang memberikan imbal hasil (return) dan risiko (risk) yang tinggi dibandingkan dengan instrumen investai yang lainnya (high risk high return). Return yang didapatkan investor dari saham adalah dividen dan capital gain (harga jual saham lebih besar dari harga beli). Pergerakan harga saham cenderung fluktuatif, sangat cepat dan susah ditebak. Besarnya potensi kerugian akan berbanding lurus dengan potensi keuntungan yang diperoleh. Karena hal ini, diperlukan suatu analisis

(12)

3

penilaian (valuasi) harga saham emiten yang dipilih oleh para investor dengan tepat dan cermat yang dapat dijadikan dasar membuat keputusan investasi.

Menurut Nugraha (2017) dalam melakukan investasi, nilai wajar saham yang akan dibeli maupun dijual sangat penting untuk diketahui oleh investor, sebab hal ini akan mempermudah investor dalam memperkirakan kemungkinan keuntungan serta kerugian yang akan terjadi di masa depan. Menurut Natalia (2019) dengan mengetahui nilai intrinsik investor dapat mengetahui kategori saham mana saja yang tergolong murah dan mana saja yang tergolong mahal. Hal itu sesuai dengan tujuan dari penilaian saham itu sendiri yaitu untuk mengetahui apakah harga pasar suatu saham dinilai terlalu tinggi (overvalued) atau terlalu rendah (undervalued). Menurut Lutfiana (2019) apabila nilai saham terlalu rendah (undervalued), maka saham tersebut layak untuk dibeli. Sebaliknya, jika suatu saham menunjukkan nilai yang terlalu tinggi (overvalued) berarti saham tersebut layak untuk dijual. Untuk menilai saham, terdapat metode-metode yang mempermudah investor untuk mengetahui nilai saham dan menentukan pilihan investasi.

Menurut Halim (2018) harga saham merupakan salah satu ukuran yang penting bagi seorang investor dalam mengambil keputusan investasi. Salah satu

(13)

4

perbandingan nilai intrinsik suatu saham dengan harga pasarnya guna menentukan apakah harga pasar tersebut sudah mencerminkan nilai intrinsiknya atau belum.

Menurut Tandelilin (2017) salah satu pendekatan yang populer untuk mengestimasi harga wajar saham (nilai intrinsik) suatu perusahaan adalah pendekatan PER (price to earning ratio). Harga saham sangat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan dimana semakin baik kinerja suatu perusahaan maka investor melihat saham perusahaan tersebut sebagai suatu prospek yang positif di pasar modal. Setiap adanya perubahan harga saham dapat menghasilkan keuntungan atau kerugian untuk investor berupa capital gain atau capital loss. Oleh karena harga saham sangat mempengaruhi keuntungan dan kerugian yang diperoleh investor, maka investor dapat melakukan perbandingan harga wajar saham dengan harga pasar saham agar investor dapat menghasilkan strategi investasi pada saham yang tepat. Termasuk salah satu perusahaan yang bergerak di sub sektor perdagangan eceran yaitu PT. Erajaya Swasembada, Tbk. (ERAA), juga mengalami perubahan harga saham tiap periode nya.

Dapat dilihat dari Gambar 1.1 pergerakan harga per lembar saham dari perusahaan ERAA mengalami fluktuasi yang dimana akhirnya mengalami kenaikan. Selama tahun 2017 harga per lembar saham ERAA mengalami kenaikan sebesar 21,49%. Lalu terjadi kenaikan sebesar 72,11% pada kuartal I 2018 hingga selama 2018 harga per lembar saham ERAA mengalami kenaikan sebesar 73,91%. Namun terjadi penurunan sebesar 24,29% pada kuartal I 2019 namun selama 2019 harga per lembar saham ERAA hanya mengalami kenaikan sebesar 1,41%. Namun pada kuartal I tahun 2020, harga per lembar saham ERAA

(14)

5

mengalami penurunan sebesar 91,98%. Adapun penyebab utama dari turunnya harga saham ERAA pada Q1 2020 karena terjadi pandemi global yaitu Covid 19 yang menyebar luas di belahan dunia termasuk di Indonesia pada awal tahun 2020. Hal itu menyebabkan seluruh sektor perusahaan yang ada dunia harus membatasi proses bisnis mereka dan terjadi banyak ketidakpastian dalam dunia sehingga banyak investor atau masyakarat yang menarik kembali dana mereka dari pasar modal. Bila diakumulasikan kenaikan harga saham perusahaan ERAA dari awal tahun 2017 sampai dengan akhir tahun 2019 adalah sebesar 196,7%, dimana jumlah tersebut termasuk sebagai fenomena kenaikan harga saham yang sangat tinggi dalam 3 periode. Namun, tingginya harga pasar perusahaan ERAA ini tidak secara langsung membuktikan bahwa harga saham tersebut overvalued (harga pasar saham terlalu mahal) atau undervalued (harga pasar saham terlalu murah) melainkan harus dilakukan perhitungan dan analisis nilai intrinsik saham tersebut terlebih dahulu.

1265

2440 2400 2200

1770 1920 1825 1795 1500

2000 2500 3000

Harga Per Lembar Saham ERAA (Rp.)

(15)

6

Grafik Pergerakan Harga Per Lembar Saham Pada PT. Erajaya Swasembada, Tbk. Periode 2017-2020

Pada kriteria penilaian intrinsik saham, bila harga pasar lebih kecil dibandingkan dengan nilai intrinsik, maka saham tersebut dinilai undervalued.

Bila harga pasar lebih besar dibandingkan dengan nilai intrinsik, maka saham tersebut dinilai overvalued dan bila harga pasar sama dengan nilai intrinsik maka saham tersebut dinilai wajar harganya.

Sumber: www.idx.com

Gambar 1.2

Grafik Price to Book Ratio Pada PT. Erajaya Swasembada, Tbk.

Periode 2017-2019

Dapat dilihat dari gambar 1.2 pergerakan PBV dari perusahaan ERAA mengalami fluktuasi yang akhirnya mengalami penurunan. Dimana yang awalnya di Q1 2017 PBV dari ERAA berada di atas 1 lalu terjadi penurunan pada Q2 2018 menjadi dibawah 1 hingga stabil sampai Q4 2019 dan kembali mengalami kenaikan di Q1 2020 menjadi diatas 1. Bila dinilai berdasarkan kriteria analisis nilai intrinsik saham, maka pada Q1 2017 - Q1 2018 saham ERAA adalah saham

1,98 1,95

1,49 1,74

1,07

0,61 0,59 0,67 0,87

0,78 0,83 0,87 1,74

0 0,5 1 1,5 2 2,5

Q1 (2017)

Q2 (2017)

Q3 (2017)

Q4 (2017)

Q1 (2018)

Q2 (2018)

Q3 (2018)

Q4 (2018)

Q1 (2019)

Q2 (2019)

Q3 (2019)

Q4 (2019)

Q1 (2020)

Price to Book Value (PBV) ERAA

(16)

7

yang overvalued. Sedangkan pada Q2 2018 - Q4 2019 saham ERAA adalah saham yang undervalued. Lalu pada Q1 2020 saham ERAA kembali menjadi saham yang overvalued. Namun untuk menilai nilai intrinsik yang optimal pada suatu saham tidak cukup hanya melihat dari satu pendekatan. Diperlukan pendekatan lain untuk menilai apakah saham tersebut adalah saham yang overvalued, undervalued atau bernilai wajar.

Selain itu hingga saat ini ERAA juga merupakan salah satu perusahaan yang masuk dalam indeks LQ-45, dimana indeks LQ-45 merupakan indeks yang terdiri dari 45 perusahaan yang memiliki nilai transaksi tertinggi dalam satu periode tertentu. Dengan begitu bisa menjadi indikator bahwa saham ERAA bukan merupakan saham gorengan, yaitu saham yang diperdagangkan bukan berdasarkan kinerja keuangan atau fundamentalnya tetapi sering diperdagangkan oleh para "bandar saham" untuk memperoleh keuntungan.

Adapun kinerja keuangan dari ERAA pada periode 2017 sampai dengan 2019 adalah sebagai berikut:

132% 150%

130%

139%

163%

100,00% 96%

120,00%

140,00%

160,00%

180,00%

Kinerja Keuangan ERAA

(17)

8

Grafik Kinerja Keuangan Pada PT. Erajaya Swasembada, Tbk Periode 2017-2019

Dapat dilihat pada Gambar 1.3 data kinerja keuangan ERAA tergolong bagus. Memiliki tingkat ROE (Return on Equity) lebih besar dari 5,93% berarti dapat menghasilkan laba sebesar 5,93% dari tiap modalnya. Lalu memiliki tingkat ROA (Return on Asset) lebih besar dari 3,03% berarti dapat menghasilkan laba sebesar 3,03% dari tiap asetnya. Memiliki tingkat CR (Current Ratio) lebih dari 130% berarti perbandingan aset lancar atas hutang lancarnya sebesar 130%.

Namun memiliki tingkat DER (Debt to Equity Ratio) yang lebih dari 100%, berarti total hutang lebih besar dibandingkan dengan total modalnya.

Dari uraian dan fenomena diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul "Analisis Nilai Intrinsik Saham dengan Menggunakan Pendekatan Price to Earning Ratio pada PT. Erajaya Swasembada Tbk.

Periode 2017-2019".

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah "Bagaimana nilai intrinsik saham PT. Erajaya Swasembada Tbk. yang diukur dengan pendekatan price to earning ratio selama periode 2017- 2019"?.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melihat nilai intrinsik saham dengan menggunakan pendekatan price to earning ratio dari tahun 2017,2018 dan 2019.

1.4 Manfaat Penelitian

(18)

9

Penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut:

a. Bagi Investor

Penelitian ini bermanfaat sebagai salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi sehingga mampu menghasilkan strategi investasi yang tepat untuk mendapatkan keuntungan yang optimal.

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat sebagai penambah pengetahuan tentang penilaian nilai intrinsik saham dengan menggunakan pendekatan price to earning ratio.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini bermanfaat sebagai informasi, wawasan dan referensi yang dapat dijadikan sebagai perbandingan dalam melakukan penelitian tentang penilaian harga wajar (nilai intrinsik) saham di masa yang akan datang.

1.5 Jadwal Kegiatan

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan Observasi Tugas Akhir

Sumber: Peneliti (2020)

(19)

10

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah : BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini, menjelaskan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, jadwal kegiatan dan sistematika penulisan.

BAB II : PROFIL PT. ERAJAYA SWASEMBADA TBK

Dalam bab ini, menjelaskan mengenai sejarah, visi, misi, struktur organisasi, job description, jaringan usaha kegiatan, kegiatan usaha terkinidan rencana kegiatan PT. Erajaya Swasembada Tbk.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini, menjelaskan mengenai teori dan pembahasan penelitian sesuai dengan topik yang diambil.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini, penulis akan mengambil kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan beberapa saran yang

No Kegiatan

Maret April Mei

Minggu Ke Minggu Ke Minggu Ke I II III IV I II III IV I II III IV

1 Persiapan 2 Pengumpulan

Data 3 Penulisan

(20)

11

mungkin akan bermanfaat bagi PT. Erajaya Swasembada Tbk di masa yang akan datang.

(21)

BAB II

PROFIL PT. ERAJAYA SWASEMBADA, TBK 2.1. Sejarah Singkat PT. Erajaya Swasembada, Tbk

PT Erajaya Swasembada Tbk (“Perseroan”) didirikan pada tanggal 8 Oktober 1996 berdasarkan Akta No. 7 tanggal 8 Oktober 1996 yang dibuat dihadapan Myra Yuwono, SH, Notaris di Sukabumi, yang telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 2016 pada Berita Negara Republik Indonesia No.41 tanggal 23 Mei 1997. Perseroan memperoleh izin usaha sebagai (1) Pedagang Besar Berbagai Barang dan Perlengapan Rumah Tangga Lainnya YTDL, (2) Perdagangan Besar Mesin, Peralatan dan Perlengkapan Lainnya, (3) Perdagangan Besar Peralatan Telekomunikasi, dan (4) Jasa Sertifikasi. Pada tanggal 14 Desember 2011 Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham “ERAA”.

Erajaya Group menjalankan kegiatan usaha importir, distribusi dan perdagangan ritel perangkat telekomunikasi selular seperti telepon selular dan tablet, subscriber identity module card (SIM Card), voucher isi ulang operator jaringan selular, aksesoris, perangkat Internet of Things (IoT), penjualan voucher Google Play, serta menawarkan layanan produk Value Added Services, seperti layanan perlindungan ponsel melalui produk TecProtec dan juga layanan pembiayaan ponsel yang bekerjasama dengan perusahaan multifinance terkemuka di Indonesia.

(22)

Erajaya Group saat ini tidak saja salah satu perusahaan importir, distribusi dan perdagangan ritel peralatan telekomunikasi selular terbesar yang terintegrasi,

(23)

12

namun juga salah satu perusahaan yang paling terpercaya dalam bisnis usahanya di Indonesia.

2.2. Identitas Perusahaan

1. Nama Perusahaan : PT. Erajaya Swasembada Tbk.

2. Alamat Kantor Pusat : Jl. Gedong Panjang No.29 - 31 Pekojan - Tambora Jakarta Barat 11240 - Indonesia

3. Alamat Korespondensi : Erajaya Playa, Jl. Bandengan Selatan No. 19 - 20 Pekojan - Tambora Jakarta Barat 11240 - Indonesia

4. Email : [email protected]

[email protected]

5. Website : www.erajaya.com

6. Bidang Usaha : Importir, Peritel & Distribusi Perantara Telekomunikasi

7. Modal Dasar : Rp. 3.900.000.000.000 8. Modal Ditempatkan & Disetor : Rp. 1.595.000.000.000 9. Jumlah Karyawan (Per 31 Desember 2019) : 2.235 Karyawan 2.3. Visi, Misi & Nilai - Nilai Luhur Perusahaan

1. Visi PT. Erajaya Swasembada Tbk

Menyediakan perangkat bergerak dan solusi untuk meningkatkan kualitas dan gaya hidup

(24)

13

2. Misi PT. Erajaya Swasembada Tbk

Menjadi perusahaan terdepan di bidang distribusi dan ritel yang memiliki akses langsung kepada konsumen dan pengecer secara terintegrasi, yang menyediakan rangkaian lengkap perangkat bergerak dan solusi

3. Nilai - Nilai Luhur Perusahaan a. Innovation (Berpikir strategis)

b. Leadership (Kepemimpinan yang strategis, kemampuan memimpin orang lain dan kemampuan mengembangkan orang lain)

c. Excellent Customer Service (Mitra yang dapat diandalkan, berorientasi pada kualitas dan berorientasi pada prestasi)

d. Agility (Ketangkasan dalam berkreasi) e. Digital (Kesadaran akan teknologi)

(25)

14

2.4. Struktur Organisasi

Sumber: https://www.erajaya.com (2020) Gambar 2.1

Struktur Organisasi PT. Erajaya Swasembada, Tbk.

2.5. Job Description

Terkait dengan Struktur Organisasi Perusahaan, dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Komisaris

Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris mempunyai peran yang sangat penting dalam mengawasi jalannya usaha Perusahaan, sehingga diperlukan suatu Pedoman Kerja sebagai pedoman bagi Dewan Komisaris dalam

(26)

15

melaksanakan tugas, tanggung jawab dan wewenangnya untuk memenuhi kepentingan Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan lainnya.Dengan adanya Charter ini, Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya setiap saat akan bertindak dan bersikap berdasarkan prinsip-prinsip GCG secara konsisten yaitu Transparasi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi, dan Kewajaran, sesuai dengan Standar Etika dan Nilai-nilai yang berlaku di Erajaya, serta selalu mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan.

2. Presiden Direktur

Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan, menyetujuji anggaran perusahaan dan memimpin para direktur fungsional.

3. Direktur

Direktur mempunyai peran yang penting dalam mengelola jalannya usaha Perusahaan, sehingga diperlukan suatu Pedoman kerja (Charter) sebagai pedoman sebagai Direksi dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab, dan wewenangnya untuk memenuhi kepentingan Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan lainnya. Dengan adanya Pedoman Kerja ini, maka Direksi akan senantiasa

(27)

16

Sesuai dengan surat ketua BAPEPAM dan LK No.29/PM/2004, tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja Komite Audit di perusahaan publik menunjukan bahwa pengawasan internal merupakan hal yang sangat penting untuk menjamin tercapainya tujuan pendirian perusahaan. Piagam Internal Audit ini merupakan salah satu penjabaran dari pedoman pelaksanaan GCG dan disusun untuk menjadi norma – norma acuan kerja bagi Unit Audit Internal (UAI) agar dapat bekerja secara profesional sesuai dengan tujuan penugasannya dan sekaligus sebagai sarana komunikasi agar kerja Unit Audit Internal (UAI) dapat diterima dan didukung oleh unit kerja lainnya.

5. Komite Audit

Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk Dewan Audit. Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Audit mempunyai peran yang sangat penting untuk membantu Dewan Komisaris melakukan pengawasan jalannya usaha Perusahaan, sehingga diperlukan suatu Pedoman Kerja yang berfungsi sebagai pedoman bagi Dewan Audit dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.

Pedoman kerja Komite Audit disusun sebagai pedoman bagi Komite Audit dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif, efisien, transaparan, kompeten, independen dan dapat dipertanggungjawabkan yang sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.6. Data Karyawan

Adapun karyawan pada PT Erajaya Swasembada Tbk dibagi atas 3 komposisi yaitu sebagai berikut:

(28)

17

1. Komposisi Karyawan Menurut Pangkat Tabel 2.1

Komposisi Karyawan Menurut Pangkat

Keterangan Informasi 2018 2019 (%) Komisaris dan Direksi 29 42 44,8%

Manajer 160 224 40,0%

Asisten Manajer 229 284 24,0%

Supervisor 589 764 29,7%

Staff 1.228 1.183 -7,7%

Jumlah 2.235 2.447 9,5%

Sumber: https://www.erajaya.com (2020)

2. Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan Tabel 2.2

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan Keterangan Informasi 2018 2019 (%)

S2 35 49 40,0%

S1 964 1.106 14,7%

(29)

18

3. Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Usia Tabel 2.3

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Usia

Keterangan Informasi 2018 2019 (%)

<25 224 182 -18,8%

25 – 30 776 875 12,8%

31 – 40 906 975 7,6%

>40 329 415 26,1%

Jumlah 2.235 2.447 9,5%

Sumber: https://www.erajaya.com (2020) 2.7. Komposisi Pemegang Saham

1. Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2019 Tabel 2.4

Komposisi Pemegang Saham Per 31 Desember 2019 Pemegang Saham Jumlah Saham Kepemilikan PT. Eralink International 1.738.996.040 54,51%

Publik 1.451.003.960 45,49%

Total 3.190.000.000 100%

Sumber: https://www.erajaya.com (2020)

(30)

19

2. Komposisi Saham Yang Dimiliki oleh Dewan Komisaris dan Direksi Tabel 2.5

Komposisi Saham Yang Dimiliki oleh Dewan Komisaris dan Direksi Pemegang Saham Jabatan Jumlah Saham Kepemilikan Ardy Hady Wijaya Komisaris

Utama

1.253.960 0,04%

Richard Halim Kusuma

Komisaris 1.250.000 0,04%

Budiarto Halim Direktur Utama 1.250.000 0,04%

Hasan Aulia Wakil Direktur Utama

1.250.000 0,04%

Sintawati Halim Direktur 1.500.000 0,05%

Andreas Harun Djumadi

Direktur 1.250.000 0,04%

Sim Chee Ping Direktur 1.250.000 0,04%

Djohan Sutanto Direktur 105.000 0,003%

Sumber: https://www.erajaya.com (2020)

3. Komposisi Pemegang Saham Lokal dan Asing Tabel 2.6

Komposisi Pemegang Saham Lokal dan Asing

Pemegang Saham Jumlah Saham Jumlah Saham Kepemilikan Pemegang Saham

Domestik Perorangan Institusi

Total Pemodal

16.876 292 17.168

374.097.448 2.261.487.264 2.635.584.712

11,73%

70,89%

82,62%

(31)

20

Sumber: https://www.erajaya.com (2020) 2.8. Entitas Anak

Tabel 2.7 Entitas Anak No Entitas Anak Domisili Tahun

Operasi

Kepemilikan Total Aset (Rp) 1 PT. Erafone

Artha Retailindo ("EAR")

Jakarta 2013 99,46% 2.419.776.624

2 PT Teletama Artha Mandiri ("TAM")

Jakarta 2005 99,99% 2.151.145.198

3 PT Mitra International Indonesia (MII)

Jakarta 2017 99,99% 899.914.104

4 PT Nusa

Gemilang Abadi (NGA)

Jakarta 2006 9,98% 516.335.746

5 PT Sinar Eka Selaras (SES)

Jakarta 2011 99,99% 374.679.579

6 Era

Internasional Network Sdn.

Bhd. (EIM)

Malaysia 2015 49,00% 328.253.831

7 PT Ersa Sukses Abadi (ESA)

Jakarta 2011 99,99% 273.389.566

8 PT Mandiri Sinergi Niaga (MSN)

Jakarta 2011 99,99% 122.311.349

9 Erajaya Swasembada Pte. Ltd. (ESS)

Singapura 2018 100,00% 110.968.072

10 Era International Network Pte.

Ltd. (EIS)

Singapura 2015 95,00% 80.044.794

11 PT Nusantara Prima Sukses Artha (NPSA)

Jakarta 2017 99,99% 49.603.805

(32)

21

Lanjutan Tabel 2.7

No Entitas Anak Domisili Tahun Operasi

Kepemilikan Total Aset (Rp) 12 PT Azec

Indonesia Management Services (AIMS)

Jakarta 2001 99,99% 32.446.374

13 Erajaya Holding Pte. Ltd. (EH)

Jakarta 2018 100,00% 10.096.645

14 PT Data Tekno Indotama (DTI)

Jakarta 2019 99,99% 3.740.619

15 PT Indonesia Orisinil

Teknologi (IOT)

Jakarta 2018 99,99% 1.074.220

Sumber: https://www.erajaya.com (2020) 2.9. Jaringan Usaha Kegiatan

Jaringan Usaha Ritel PT. Erajaya Swasembada terdapat CG Computers Sdn Bhd di Malaysia, Data Citra Mandiri, Erafone Artha Retailindo, Eraspace Dotcom, Mitra Internasional Indonesia, Nusa Abadi Sukses Artha di Indonesia, Era International Network Pte Ltd dan Erajaya Swasembada Pte Ltd di Singapura, Erafone Dotcom di Urban Republic. Jaringan Usaha Distribution PT. Erajaya Swasembada terdapat Citra Anugrah Sukses Abadi, Nusa Gemilang Abadi, Jagad Utama Lestari, Prakarsa Prima Sentosa, Sinar Eka Selaras, Teletama Artha

(33)

22

2.10. Kinerja Perusahaan

1. Sorotan Kinerja Perusahaan

Sumber: https://www.erajaya.com (2020) Gambar 2.2

Sorotan Kinerja ERAA Periode 2017-2019 2. Rasio Kinerja Perusahaan

Sumber: https://www.erajaya.com (2020)

2422992

3474418

3294490

348546

911458

316970 1635818

2313100

2328995

0 500000 1000000 1500000 2000000 2500000 3000000 3500000 4000000

2017 2018 2019

Sorotan Kinerja ERAA Periode 2017-2019

Penjualan Bersih (Rp. Puluh Juta) Laba Bersih (Rp. Juta) Modal Kerja Bersih (Rp. Juta)

9

18

7 4

7

1,4 3

2,45 0 0,9

5 10 15 20

2017 2018 2019

Rasio Kinerja Perusahaan ERAA (Dalam Persen % )

ROE ROA NPM

(34)

23

Gambar 2.3

Rasio Kinerja Perusahaan ERAA Periode 2017-2019 3. Kinerja Usaha Terkini

PT. Erajaya Swasembada akan terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang senantiasa selalu ditingkatkan. Erajaya menjalankan kegiatan usaha importir, distribusi dan perdagangan ritel perangkat telekomunukasi seluler seperti telepon selular dan tablet, subscriber identity module card (SIM CARD), voucher isi ulang operator jaringan selular, aksesoris, perangkat Internet of Things (loT), penjualan voucher Google Play, serta menawarkan layanan produk Value Added Services, seperti layanan perlindungan ponsel melalui produk TecPritec dan juga layanan pembiayaan ponsel yang bekerjasama dengan perusahaan multifinance terkemuka di Indonesia. Saat ini, Erajaya ada peningkatan penjualan setelah gerai dibuka tetapi belum maksimal, sehingga kinerjanya belum dapat dilihat secara keseluruhan karena adanya pandemi Covid-19 .

2.11. Rencana Kegiatan

Rencana kerja tahun 2020 PT Erajaya Swasembada Tbk antara lain adalah:

1. Meningkatkan kualitas komunikasi perusahaan terbuka dengan pemegang saham atau investor

(35)

24

perusahaan.

5. Memaksimalkan proses peluncuran produk-produk baru 6. Mencari ide tentang kebutuhan konsumen

7. Mencari trend melalui riset dan kunjungan eksposisi 8. Meningkatkan jaringan distribusi

9. Melakukan strategi pengelolaan TI.

Menetapkan strategi perdagangan/penjualan yang tepat sasaran secara efektif dan efisien sehingga diharapkan dapat mengoptimalkan anggaran belanja

(36)

25

(37)

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pasar Modal

Menurut Hartono (2017) pasar modal adalah suatu tempat yang mempertemukan pembeli dan penjual efek dengan risiko berupa laba dan rugi.

Pasar modal bisa menjadi sarana perusahaan dalam meningkatkan kebutuhan akan dana jangka pajang dengan cara menawarkan saham atau obligasi.

Menurut UU No. 8 Tahun 1995 pasal 1 ayat 13 pasar modal adalah suatu pasar yang mempunyai kegiatan melakukan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal bisa menjadi sarana yang efektif untuk membentuk modal serta alokasi dana yang bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat banyak guna menunjang pembangunan dan pembiayaan nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.

Menurut Wahyuni (2019) adapun tujuan dari pasar modal adalah sebagai berikut:

1. Mempercepat proses perluasan keikutsertaan masyarakat dalam pemilikan saham perusahaan.

2. Pemerataan pendapatan masyarakat melalui pemerataan pemlikan saham.

3. Mendorong semangat keikutsertaan masyarakat dalam hal pengerahan serta penghimpunan dana secara produktif.

Adapun manfaat pasar modal adalah sebagai berikut:

(38)

26

1. Bagi Emiten

a. Pasar modal dijadikan jalan pintas guna menghimpun dana masyarakat yang memberikan emiten berbagai keuntungan. Dalam kondisi dimana rasio hutang perusahaan telah tinggi maka akan sulit menarik pinjaman baru dari bank, oleh karena itu pasar modal menjadi alternatif lain.

b. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar, dan dapat sekaligus diterima oleh emiten pada saat pasar perdana.

c. Tidak ada covenant sehingga manajemen dapat sekaligus lebih bebas (mempunyai keleluasaan) dalam mengelola dana yang diperloleh perusahaan.

d. Tingkat solvabilitas emiten tinggi sehingga memberikan citra perusahaan dan ketergantungan terhadap bank kecil. Waktu dalam mengelola dana tak terbatas.

e. Cash flow hasil penjualan saham biasanya akan lebih besar daripada harga nominal perusahaan. Emisi saham sangat cocok untuk membiayai perusahaan yang berisiko tinggi.

f. Tidak ada beban financsial hyang tetap, profesionalisme manajemen meningkat.

(39)

27

a. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi.

Meningkatnya nilai investasi terwujud pada meningkatnya return saham yang menjadi capital gain. Sebagai pemegang saham investor memperoleh dividen, dan sebagai pemegang obligasi investor memperoleh bunga tetap setiap tahun.

b. Bagi pemegang saham mempunyai hak suara dalam RUPS, dan hak suara dalam RUPO bagi pemegang obligasi.

c. Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi misalnya dari saham A ke saham B sehingga dapat mengurangi risiko dan meningkatkan keuntungan.

d. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen untuk memperkecil risiko secara keseluruhan dan memaksimumkan keuntungan.

3. Bagi Lembaga Penunjang

Berkembangnya pasar modal juga akan mendorong perkembangan lembaga penunjang menjadi lebih profesional dalma memberikan pelayanan sesuai dengan bidang masing-masing. Keberhasilan pasar modal tidak terlepas dari peran lembaga penunjang. Manfaat lain dari berkembangnya pasar modal adalah munculnya lembaga penunjang baru sehingga semakin bervariasi, likuiditas efek semakin tinggi.

4. Bagi Pemerintah

Bagi pemerintah, berkembangnya pasar modal merupakan alternatif lain sebagai sumber pembiayaan pembangunan selain dari sektor perbankan dan tabungan pemerintah. Pembangunan yang semakin pesat memerlukan dana yang

(40)

28

semakin besar pula, untuk itu perlu dimanfaatkan potensi dana masyarakat.

Adapun manfaat yang langsung dirasakan oleh pemerintah adalah:

a. Sebagai sumber pembiayaan badan usaha milik negara sehingga tidak lagi bergantung pada subsidi dari pemerintah.

b. Manajemen badan usaha menjadi lebih baik karena manajemen dituntut untuk lebih profesional.

c. Meningkatkan pendapatan dari sektor pajak, penghematan devisa bagi pembiayaan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja.

3.2 Saham

Menurut Nugraha (2017) saham sangat erat kaitannya dengan kegiatan bisnis, dengan menerbitkan saham perusahaan dapat menjadikannya sebagai sumber pendanaan jangka panjang. Selain itu saham dapat juga dijadikan sebagai instrumen untuk berinvestasi. Saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan sesorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Menurut Yuliani (2014) saham menjadi salah satu alternatif investasi di pasar modal yang paling banyak digunakan oleh para investor karena keuntungan yang diperoleh lebih besar dan dana yang dibutuhkan investor untuk melakukan investasi tidak begitu besar jika dibandingkan dengan obligasi. Alasan seorang

(41)

29

Menurut Fahmi (2012) saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang paling banyak diminati oleh investor, karena mampu memberikan tingkat pengembalian yang menarik. Saham adalah kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan, dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang telah dijelaskan kepada setiap pemegangnya.

Saham dibagi atas beberapa jenis yaitu:

1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, maka saham dibedakan menjadi dua yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).

a. Saham Biasa (common stock)

Saham biasa adalah saham yang menempatkan pemiliknya paling akhir terhadap klaim. Pemegang saham biasa akan mendapatkan keuntungan apabila perusahaan memperoleh laba. Pemegang saham biasa mendapatkan prioritas paling akhir dalam pembagian keuantungan (dividen) dan penjualan aset perusahaan apabila terjadi likuidasi.

b. Saham Preferen (preferred stock)

Saham preferen merupakan gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham biasa. Artinya disamping memiliki karakteristik seperti obligasi, juga memiliki karakteristik seperti saham biasa. Karakteristik obligasi misalnya, saham preferen memberikan hasil yang tetap seperti bunga obligasi. Saham preferen biasanya memberikan pilihan tertentu atas pembagian dividen. Ada pembeli saham preferen yang menghendaki penerimaan dividen yang besarnya tetap setiap tahun, ada pula yang menghendaki untuk didahulukan dalam pembagian dividen dan lain

(42)

30

sebagainya. Memiliki karakteristik seperti saham biasa, sebab tidak selamanya saham preferen bisa memberikan penghasilan seperti yang dikehendaki pemegangnya.

2. Ditinjau dari cara peralihan

a. Saham ata unjuk (bearer stock) artinya pada saham tersebut tidak tertulis nama pemilik. Saham ini sangat mudah dipindah tangankan (dialihkan) kepemilikan (seperti uang) sehingga memiliki likuiditas yang lebih tinggi.

b. Saham atas nama (registered stock) merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, dan peralihannya melalui prosedur tertentu.

3. Ditinjau dari kinerja perdagangan

a. Saham unggulan atau biasa disebut blue chip stock,merupakan saham biasa dari perusahaan yang memiliki reputasi yang tinggi, sebagai leader dari industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil, dan konsisten dalam pembayaran dividen.

b. Saham pendapatan (income stock), saham dari emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayar tahun sebelumnya. Emiten ini biasanya mampu menghasilkan pendapatan yang tinggi dandengan teratur memberika dividen tunai.

(43)

31

namun memiliki ciri growth stock. Umumnya saham ini berasal dari daerah dan kurang terkenal dikalangan emiten.

d. Saham spekulatif (speculative stock) saham dari emiten yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun. Namun emiten saham ini memiliki potensi penghasilan pendapatan di masa datang, meskipun penghasilan tersebut belum dapat dipastikan.

e. Saham siklikal (counter cyclical stock) saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi ekonomi harga saham ini tetap tinggi.

f. Saham bertahan (devensive/countercyclical stock) saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi ekonomi harga saham ini bertahan tinggi dan mampu memberikan dividen tinggi, sebagai akibat kemampuan emitennya mendapatkan penghasilan yang tinggi pada kondisi resesi sekalipun.

Pada dasarnya semua bentuk investasi mengandung peluang keuntungan dan potensi kerugian atau risiko disisi lain. Seperti tabungan dan deposito di bank memiliki risiko yang kecil karena tersimpan aman di bank, tetapi kelemahannya adalah mempunyaipeluang keuntungan yang kecil dibanding dengan investasi saham. Investasi di properti misalkan rumah atau tanah, semakin lama harganya akan semakin tinggi, namun memiliki likuiditas yang kecil, sedangkan jika berinvestasi emas, kita akan bergantung pada fluktuaktif harga emas. Begitu juga dengan investasi saham,mempunyai potensi keuntungan dan risiko sesuai dengan prinsip investasi yaitu high risk high return, low risk low return. Semakin tinggi

(44)

32

potensi keuntungan yang akan terjadi, maka semakin tinggi pula risiko kerugian yang mungkin terjadi, demikian pula sebaliknya.

Khusus untuk investasi saham, adapun peluang keuntungan yang didapatkan adalah sebagai berikut:

1. Dividen

Dividen merupakan kuntungan yang diberikan kepada pemegang saham yang bersumber dari kemampuan emiten untuk mencetak laba bersih dari operasinya. Laba bersih yang dimaksud adalah pendapatan bersih setelah pajak (income after tax). Pembagian dividen berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dividen yang dibagikan emiten kepada pemegang saham dapat berupa dividen tunai (cash dividend) yang berarti setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai. Dividen juga dapat dibagikan dalam bentuk dividen saham (stock dividend) yang berarti setiap pemegang saham diberikan saham baru dengan proporsi tertentu.

2. Keuntungan Modal (Capital Gain)

Capital Gain adalah keuntungan yang diperoleh investor dari selisih harga jual dengan harga beli (harga jual lebih tinggi daripada harga beli). Kerugian investasi dalam bentuk saham yaitu apabila investor menjual saham pada harga

(45)

33

dalam investasi saham yaitu risiko likuidasi, dimana emiten dinyatakan bangkrut oleh pengadilan atau dibubarkan. Dalam hal ini para pemegang saham mendapat prioritas pengembalianpaling akhir setelah semua kewajiban emiten terpenuhi.

Jika terdapat sisa setelah memenuhikewajiban, maka sisa tersebut akan dibagikan kepada seluruh pemegangsaham secara proporsional.

3.3 Harga Saham

Menurut Astuti (2019) harga saham merupakan harga penutupan pasar saham selama periode untuk tiap-tiap jenis saham yang dijadikan sampel dan pergerakannya senantiasa diamati oleh para investor. Harga saham mengalami fluktuasi dari waktu ke waktu. Hal tersebut dipengaruhi oleh tingkat permintaan dan penawaran, apabila suatu permintaan mengalami permintaan berlebihan maka akan mengakibatkan harga yang cenderung naik. Akan tetapi apabila yang meningkat adalah penawaran, maka harga saham akan menurun.

Menurut Lestari (2020) harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan. Ketika harga saham suatu perusahaan terus mengalami kenaikan maka kepercayaan investor akan perusahaan tersebut semakin baik dan kepercayaan investor terhadap pengelolaan perusahaan tersebut dianggap semakin bagus. Semakin banyak permintaan terhadap saham suatu emiten maka dapat menaikkan nilai emiten. Sebaliknya, jika harga saham mengalami penurunan menerus berarti dapat menurunkan nilai emiten dimata investor atau calon investor.

Adapun faktor faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga saham adalah sebagai berikut:

(46)

34

1. Faktor Eksternal

a. Pengumuman dari pemerintah

Seperti perubahan suku bunga pada tabungan dan deposito, nilai tukar mata uang asing, inflasi, dan berbagai peraturan ekonomi dan deregulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

b. Pengumuman hukum (legal announcements)

Seperti tuntutan karyawan untuk perusahaan atau manajer mereka dan tuntutan perusahaan terhadap manajer mereka.

c. Pengumuman industri sekuritas (securities announcements)

Seperti laporan pertemuan tahunan, perdagangan orang dalam, volume atau harga saham perdagangan, pembatasan / penundaan perdagangan.

d. Gejolak politik domestik

Seperti pemilihan umum presiden dan wakil presiden dan juga pemilihan kabinet kementrian.

e. Masalah di dalam negeri dan luar negeri

Seperti terjadinya pandemi global yang dapat mempengaruhi masyarakat atau kegiatan masyarakat secara global.

(47)

35

perusahaan tersebut bisa menarik keuntungan dari operasionalnya. Hal ini dapat dilihat dengan melalui analisis fundamental perusahaan yaitu dengan melihat rasio - rasio keuangan perusahaan tersebut. Rasio keuangan merupakan salah satu analisis yang banyak digunakan karena sangat sederhana, dengan menggunakan operasi aritmatika, namun interpetasinya sangat kompleks. Analisis rasio sangat bermakna untuk investigasi lebih lanjut karena angka rasio yang diperoleh dari pos yang saling terkait dan berhubungan secara ekonomis.

Menurut Syahyunan (2015) penggolongan rasio sebaiknya dilihat sebagai cara pembahasan saja, sebab memang terdapat variasi dalam penggolongan rasio, jenis rasio keuangan ini antara lain:

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu.

Macam-macam rasio likuiditas a. Rasio Lancar

Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban kewajiban lancar dengan mengunakan aktiva lancar yang ada.

Adapun rumus dari rasio lancar adalah sebagai berikut:

Sumber: Syahyunan (2015) b. Rasio Cepat

(48)

36

Rasio cepat menunjukkan sejauh mana aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi untang lancar.

Adapun rumus dari rasio cepat adalah sebagai berikut:

Sumber: Syahyunan (2015) 2. Rasio Leverage

Rasio Leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh utang-utangnya. Macam - macam rasio leverage:

a. Debt Ratio

Debt Ratio mengukur jumlah aset perusahaan yang dibiayai oleh hutang atau modal yang berasal dari kreditur.

Adapun rumus dari debt ratio adalah sebagai berikut:

Sumber: Syahyunan (2015) b. Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio menunjukkan perbandingan hutang dan ekuitas dalam

(49)

37

Sumber: Syahyunan (2015)

3. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasional baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya. Macam-macam rasio aktivitas:

a. Total Asset Turnover

Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan.

Adapun rumus dari total asset turnover adalah sebagai berikut:

Sumber: Syahyunan (2015) b. Fixed Asset Turnover

Rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada aset tetap dalam menghasilkan penjualan.

Adapun rumus dari fixed asset turnover adalah sebagai berikut:

Sumber: Syahyunan (2015) 4. Rasio Profitabilitas

(50)

38

Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal dan sebagainya. Macam-macam rasio profitabilitas:

a. Gross Profit Margin

Gross Profit Margin mengukur efisiensi pengendalian harga pokok (biaya produksi), mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien.

Adapun rumus dari gross profit margin adalah sebagai berikut:

Sumber: Syahyunan (2015) b. Return on Equity

Return on Equity mengukur seberapa besar kontribusi modal dalam menciptakan laba bersih suatu perusahaan

Adapun rumus dari return on equity adalah sebagai berikut:

(51)

39

Sumber: Syahyunan (2015) 3.4 Penilaian Saham

Menurut Yuliah (2019) terdapat 3 jenis nilai yang terdapat dalam penilaian saham yaitu nilai buku (book value), nilai pasar (market value), nilai intrinsik (intrinsic value). Memahami ketiga konsep nilai ini merupakan hal yang perlu dan berguna, karena dapat digunakan untuk mengetahui saham saham mana yang bertumbuh (growth) dan yang murah (undervalue). Dengan mengetahui nilai buku dan nilai pasar, pertumbuhan dapat diketahui. Pertumbuhan perusahaan menunjukkan Investmen Opportunity Set (IOS) atau set kesempatan investasi di masa yang akan datang. Mengetahui nilai pasar dan nilai intrinsik dapat digunakan untuk mengetahui saham-saham mana yang murah, tepat nilainya atau yang mahal.

Adapun 3 jenis penilaian saham adalah sebagai berikut:

1. Nilai Buku

Nilai buku merupakan nilai saham di pasar saham menurut pembukuan perusahaan emiten. Nilai buku mencerminkan seberapa besar aktiva bersih untuk saham yang dimiliki oleh investor. Ada beberapa nilai buku, yaitu:

a. Nilai nominal (par value)

Merupakan nilai kewajiban yang ditetapkan untuk tiap-tiap lembar saham.

b. Agio saham (additional paid-in capital atau excess of par value)

Merupakan selisih yang dibayar oleh pemegang saham kepada perusahaan dengan nilai nominal saham nya.

(52)

40

c. Nilai modal disetor (paid in capital)

Merupakan total yang dibayar oleh pemegang saham kepada perusahaan emiten untuk ditukarkan dengan saham preferen atau dengan saham biasa. Nilai modal disetor merupakan penjumlahan total nilai nominal ditambah dengan agio saham.

d. Laba ditahan (retained earnings)

Merupakan laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham. Laba yang tidak dibagikan ini diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai sumber dana internal.

Nilai buku per lembar saham menunjukkan aktiva bersih (net assets) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham.

2. Nilai Pasar

Nilai pasar merupakan nilai saham di pasar saham yang terbentuk oleh permintaan dan penawaran saham di pasar modal atau disebut juga dengan harga pasar sekunder.

Beberapa harga yang ada di pasar modal antara lain:

a. Preview Price

(53)

41

c. Highest Price

Menunjukkan harga tertinggi atas suatu saham yang terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut.

d. Lowest Price

Menunjukkan harga terendah atas suatu saham yang terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut.

e. Last Price

Menunjukkan harga terakhir yang terjadi atas suatu saham f. Change

Menunjukkan selisih antara harga pembukaan dengan harga terakhir yang terjadi.

g. Harga Rata-Rata

Harga rata-rata merupakan rata-rata dari semua harga transaksi suatu saham atau dari harga tertinggi dan terendah. Dengan mengetahui ketiga harga ini (harga tertinggi, harga terendah dan harga rata-rata) cukup penting, sebab dari sini dapat diketahui seberapa jauh kekuatan dan kelemahan suatu saham dalam satu hari bursa, satu bulan atau satu tahun bursa.

3. Nilai Intrinsik

Nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham. Nilai intrinsik (NI) merupakan present value arus kas yang diharapkan dari saham tersebut. Pedoman yang digunakan adalah sebagai berikut:

(54)

42

a. Apabila NI > harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai undervalued. (harganya terlalu rendah), dan karenanya seharusnya dibeli atau ditahan apabila saham tersebut telah dimiliki.

b. Apabila NI < harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai overvalued (harganya terlalu mahal) dan karenanya seharusnya dijual.

c. Apabila NI = harga pasar saat ini, maka saham tersebut dinilai wajar harganya dan berada dalam kondisi keseimbangan.

Adapun 3 faktor yang mempengaruhi nilai intrinsik adalah:

1. Nilai aktiva perusahaan

Aktiva-aktiva fisik yang dimiliki suatu perusahaan memiliki nilai pasar.

Aktiva ini dapat dilikuidiasi untuk membayar kembali kepada kreditur dan untuk dibagikan kepada pemegang saham.

2. Kemungkinan pendapatan, dividen dan aliran kas di masa mendatang.

Faktor-faktor seperti pendapatan, dividen dan aliran kas di masa mendatang akan mempengaruhi nilai sekarang dari saham.

3. Kemungkinan pertumbuhan masa depan.

Prospek perusahaan akan pertumbuhan masa depan mempengaruhi nilai intrinsik saham.

(55)

43

Analisa fundamental menggunakan data fundamental yaitu data yang berasal dari keuangan perusahaan, misalnya laba, dividen yang dibayar, penjualan, dan lain sebagainya untuk menentukan nilai dari saham. Model berdasarkan faktor fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan:

1) Mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang

2) Menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh tafsiran harga saham

b. Analisis teknikal (technical analysis)

Analisis teknik menggunakan data dari pasar saham (misalnya harga dan volume transaksi saham) untuk menentukan nilai suatu saham. Secara umum analisa teknikal dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Analisa teknikal didasarkan pada data pasar yang dipublikasikan

2) Fokus analisa teknikal adalah ketepatan waktu, penekanannya hanya pada perubahan harga.

3) Analisa teknikal berfokus pada faktor-faktor internal melalui pergerakan di dalam pasar dan atau suatu saham.

4) Para analisis teknikal cenderung lebih berkonsentrasi pada jangka pendek, karena teknik-teknik analisis teknikal dirancang untuk mendeteksi pergerakan harga dalam jangka waktu yang relatif pendek.

3.5 Nilai Intrinsik Saham

(56)

44

Menurut Mardiyanto (2011) nilai intrinsik atau nilai wajar suatu komoditas adalah nilai sekarang dari serangkaian arus kas masuk yang akan dihasilkan pada masa mendatang. Nilai (atau besarnya nilai sekarang dari arus kas masuk) daru suatu komoditas ditentukan oleh bauran dari tiga elemen, yakni risiko, imbal hasil dan waktu.

Menurut Ikatan Bankir Indonesia (2017) nilai intrinsik saham atau yang dikenal sebagai nilai teoretis adalah nilai saham yang sebenarnya atau seharusnya terjadi.

3.6 Jenis-Jenis Pendekatan Nilai Intrinsik Saham

Menurut Tandelilin (2017) terdapat beberapa pendekatan dalam penentuan nilai intrinsik saham berdasarkan analisis fundamental. Adapun beberapa pendekatan tersebut adalah:

1. Pendekatan nilai sekarang (present value approach)

Pendekatan ini dilakukan dengan menghitung seluruh aliran kas yang akan diterima pemegang saham dari suatu saham di masa mendadtang, dan kemudian didiskontokan dengan tingkat bunga diskonto (biasanya sebesar tingkat return yang diisyaratkan)

Adapun model persamaan model pertumbuhan konstan ini bisa dituliskan

(57)

45

D1 = Dividen yang akan diterima dalam jumlah konstan selama periode pembayaran dividen

k = Tingkat return yang diisyaratkan investor

g = Tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan dari saham 2. Pendekatan rasio harga terhadap nilai buku (Price to Book Value)

Pendekatan ini dipakai sebagai pendekatan alternatif untuk menentukan nilai suatu saham, karena secara teoritis, nilai pasar suatu saham haruslah mencerminkan nilai bukunya. Rasio harga terhadap nilai buku ini kebanyakan digunakan untuk menilai saham-saham sektor perbankan.

Adapun rumus dari pendekatan ini adalah sebagai berikut:

Sumber: Tandelilin (2017) Keterangan

PBV = Price to Book Value

3. Pendekatan rasio harga terhadap earning (Price to Earning Ratio)

Pendekatan ini merupakan pendekatan yang lebih populer dipakai di kalangan analis saham dan para praktisi. Pendekatan ini dilakukan dengan menghitung seberapa rupiah yang yang diinvestasikan ke dalam suatu saham untuk memperoleh pendapatan (earning) dari saham tersebut.

Sumber: Tandelilin (2017) Keterangan:

(58)

46

PER = Price to Earning Ratio

EPS = Earning Per Share (Laba per Lembar Saham) 3.7 Analisis Nilai Intrinsik Saham

Menurut Hartono (2017) adapun tujuan dari analisis nilai intrinsik saham yaitu untuk mengetahui saham-saham yang murah, tepat nilainya, atau yang mahal. Dengan melakukan analisis nilai intrinsik pada suatu saham diharapkan dapat mengurangi risiko dan mengoptimalkan return saham yang diharapkan.

3.8 Price to Earning Ratio

Menurut Fahmi (2014) price to earning ratio (PER) adalah perbandingan antara market price per share (harga pasar per lembar saham) dengan earning per share (laba per lembar saham). Semakin tinggi nilai PER maka semakin kecil keuntungan yang didapat setiap lembar saham dan semakin rendah nilai PER maka semakin besar keuntungan yang didapat setiap lembar saham. Penilaian dengan PER ini membandingkan harga saham dengan nilai intrinsik saham sehingga diperoleh posisi nilai saham yang sebenarnya. Penilaian saham dengan pendekatan PER adalah untuk membuat analisis harga saham dengan memperhatikan kinerja keuangan yang dianggap mempengaruhi nilai saham.

Adapun rumus untuk menghitung price to earning ratio (PER) adalah

Gambar

Grafik  Pergerakan  Harga  Per Lembar  Saham  Pada  PT. Erajaya  Swasembada,  Tbk. Periode  2017-2020
Tabel 2.7  Entitas  Anak  No  Entitas Anak  Domisili  Tahun

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang

Terlepas dari permasalahan yang peneliti temukan dalam penerapan hafalan Al-Qur’an model sima’i di Pesantren Tahfizh Qur’an Yatim Nurani Insani, banyak santri yang

Dapat membuat Sistem pendukung keputusan yang berguna untuk mengetahui kelompok nilai akademik siswa SDN Lakarsantri I/472 Surabaya. Mampu menemukan kelompok

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan terhadap penerapan teknik probing-prompting pada mata pelajaran matematika materi perkalian siswa kelas III

Jamur yang mengkontaminasi baik pada beras dan jagung di pasar Kereneng, Agung, Badung dan Ketapaian adalah. Aspergillus flavus, Aspergillus niger dan

Heru prasetia, Pakaian, Gaya, dan Identitas Perempuan Islam , (Desantara Foundation:Depok, 2010), 35.. besar meluangkan waktu kosong mereka dengan kegiatan yang berhubungan

Kementerian Hukum dan HAM bertanggungjawab memberikan layanan kepada seluruh masyarakat secara adil dan berkepastian hukum, khususnya dibidang administrasi hukum

Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif dengan panel data yaitu gabungan antara cross-section maupun time series