PROPOSAL
PENELITIAN “PENGARUH APLIKASI TIGA JENIS HERBISIDA NON- SELEKTIF TERHADAP EFIKASI, KECEPATAN PENGENDALIAN GULMA,
PERTUMBUHAN TANAMAN, DAN HASIL PANEN PADA BUDIDAYA PADI SAWAH, PADI PASANG SURUT, JAGUNG, DAN KELAPA SAWIT”
Kerjasama
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG Dengan
PT SYNGENTA INDONESIA
BANDARLAMPUNG
AGUSTUS 2020
Judul Penelitian : Pengaruh Aplikasi Tiga Jenis Herbisida Non-Selektif Terhadap Efikasi, Kecepatan Pengendalian Gulma, Pertumbuhan Tanaman, dan Hasil Panen pada Budidaya Padi Sawah, Padi Pasang Surut, Jagung, dan Kelapa Sawit
Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Prof. Dr. Ir. Nanik Sriyani, M.Sc.
b. Jabatan Fungsional : Profesor
c. Program Studi : Agronomi & Hortikultura Anggota Peneliti
a. Nama Lengkap : Dr. Ir. Hidayat Pujisiswanto, M.Si.
b. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
c. Program Studi : Agronomi & Hortikultura Jumlah Penelitian : 6 percobaan
Lokasi kegiatan : Laboratorium Ilmu Gulma Fakultas Pertanian Unila;
Kebun petani di Natar, Lampung Selatan;
Balai Penelitian Lahan Pasang Surut, Banjar Baru, Kalimantan Selatan
Lama kegiatan : 6-8 bulan
Total Biaya Penelitian : Rp 252.043.000,- Sumber dana : PT Syngenta Indonesia
Bandar Lampung, 19 Agustus 2020 Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian Unila Ketua Peneliti,
Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banua, M.S. Prof. Dr. Ir. Nanik Sriyani, M.Sc.
NIP 196110201986031002 NIP 196201011986032001
PENGUJIAN LAPANG EFIKASI HERBISIDA
GRAMOXONE 276 SL (ba. parakuat diklorida), ROUNDUP 486 SL (ba. glifosat), DAN BASTA 150 SL (ba. glufosinate)
UNTUK PENYIAPAN LAHAN DAN PENGENDALIAN GULMA UMUM PADA BUDIDAYA JAGUNG
1. LINGKUP PENGUJIAN
Pengujian yang dilakukan dalam kondisi lapangan 2. PEMOHON DAN PELAKSANA PENGUJIAN
2.1. Pemohon Pengujian : PT. Syngenta Indonesia
2.2. Pelaksana Pengujian : Fakultas Pertanian, Universitas Lampung (UNILA)
2.3. Peneliti : Tim peneliti Fakultas Pertanian UNILA Prof. Dr. Ir. Nanik Sriyani, M.Sc. dan Tim 3. LOKASI DAN WAKTU
3.1. Lokasi : Lampung
3.2. Waktu : Agustus – November 2020 4. BAHAN DAN ALAT
4.1. Bahan
4.1.1. Kultivar : Semua varietas jagung tahan bulai yang
dianjurkan digunakan untuk daerah Lampung 4.1.3. Pupuk : Disesuaikan dengan kebutuhan kultivar dan
anjuran perkebunan daerah setempat 4.1.4. Herbisida : Gramoxone 275 SL, Roundup 386 SL, dan Basta 150 SL
4.2. Alat
4.2.1. Sprayer knapsack semi automatic, nozel warna biru 4.2.3. Oven listrik
4.2.4. Timbangan analitik 4.2.5 Kuadrat
5. METODE PERCOBAAN
5.1. Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Teracak Lengkap
5.2. Perlakuan
Perlakuan Dosis (l/ha)
½ X 1 X 2 X
Gramoxone 276 SL (b.a parakuat diklorida)
1.25 2.5 5
Roundup 486 SL (b.a glifosat) 1.25 2.5 5 Basta 200 SL (b.a glufosinate) 2.5 5 10 Pengendalian gulma manual sekali bersamaan dengan saat
aplikasi herbisida
Kontrol tanpa pengendalian gulma
5.3. Ulangan
Ulangan sebanyak 5 (lima) kali
5.4. Analisis Data
Pengolahan data dikerjakan dengan metode analisis ragam. Apabila perlakuan menunjukkan pengaruh nyata, maka dilakukan uji lanjut terhadap perbedaan nilai rata-rata pada taraf kepercayaan 5% dengan prosedur uji yang sesuai dengan rancangan percobaan.
5.5. Satuan Petak Percobaan
Satuan petak percobaan berukuran minimal 3 m x 5 m. Jarak antar kelompok percobaan adalah sekitar 1 m. Penentuan tata letak setiap satuan petak percobaan di dalam suatu kelompok dilakukan sedemikian rupa sehingga sebaran gulma sasaran relatif merata.
6. PELAKSANAAN PERCOBAAN 6.1. Penyiapan/Pengolahan Lahan
Tidak dilakukan pengolahan lahan, persiapan lahan dilakukan dengan penggunaan herbisida yang diuji.
6.2. Penanaman
Benih jagung ditanam dengan cara ditugal, ditanam sebanyak 2-3 benih tiap lubang, dengan jarak tanam 20 cm x 75 cm.
6.3. Pemupukan
Pada waktu tanam, 30 kg N + 45 kg P2O5 + 45 K2O per ha; pada umur 3 minggu setelah tanam, 30 kg N per ha; dan saat primordia bunga, 30 kg N per ha. Atau menurut anjuran setempat.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan dilakukan sebaik-baiknya untuk menjamin tercapainya tujuan percobaan efikasi herbisida yang diuji. Apabila untuk pemeliharaan tersebut perlu digunakan pestisida tertentu maka penggunaan pestisida tersebut dijaga supaya tidak mengganggu pengaruh herbisida yang diuji terhadap gulma sasaran.
6.5. Kondisi Gulma
Terdapat gulma umum pada tingkat moderat dengan penutupan minimal 50% dan terdistribusi relatif merata pada saat aplikasi herbisida ke-1.
6.6. Aplikasi Herbisida
. Aplikasi herbisida dilakukan dengan cara menyemprotkan herbisida ke seluruh permukaan gulma secara merata dengan menggunakan alat semprot punggung semiotomatik dan nozel flat (kipas) dengan tekanan kg/cm2 (15-20 p.s.i). Volume air yang digunakan adalah sekitar 500 l/ha sesuai hasil kalibrasi.
6.7. Waktu dan Banyaknya Aplikasi
. Aplikasi herbisida dilakukan dua (2) kali. Aplikasi ke-1 dilakukan 7 hari sebelum tugal tanam (HSebT) secara pascatumbuh (post emergence) pada saat penutupan gulma >50%. Aplikasi ke-2 dilakukan pada 25-30 hari setelah tanam (HST), sebelum pemupukan kedua. Untuk aplikasi ke-2 sungkup akan digunakan pada saat aplikasi herbisida.
7. PENGAMATAN
7.1. Pengamatan Gulma 7.1.1. Jumlah Contoh
Data contoh biomasa gulma pada setiap satuan petak perlakuan diamati sebanyak dua petak kuadrat, menggunakan kuadrat berukuran 0,5 m x 0,5 m. Letak petak kuadrat ditetapkan secara sistematis.
7.1.2. Waktu Pengambilan Contoh 7.1.2.1. Sebelum Aplikasi
Pengambilan contoh gulma untuk data biomassa, kerapatan dan frekuensi dilakukan sebelum aplikasi herbisida yang dimaksudkan untuk menganalisis vegetasi menggunakan teknik sum dominance ratio (SDR).
7.1.2.2. Setelah Aplikasi
Pengambilan contoh gulma untuk data biomassa dilakukan pada saat 7, 14, 21, 28, 45, dan 60 hari setelah aplikasi (HSA).
7.1.3. Cara Pengambilan Contoh 7.1.3.1. Gulma Sasaran
Contoh gulma yang diambil adalah gulma sasaran, yaitu spesies gulma yang menjadi target herbisida yang diuji yaitu gulma daun lebar, daun sempit, dan teki.
7.1.3.2. Biomasa Gulma
Gulma yang masih segar dipotong tepat setinggi permukaan tanah, kemudian dipisahkan setiap speiesnya, selanjutnya dikeringkan pada temperatur 80oC selama 48 jam atau sampai mencapai bobot kering konstan dan kemudian ditimbang.
7.2. Pengamatan Tanaman Jagung 7.2.1. Jumlah Contoh
Jumlah contoh tanaman jagung untuk pengamatan fititoksisitas adalah banyak 10 tanaman dalam satuan petak perlakuan yang ditentukan secara acak.
7.2.2. Fitoksisitas
Tingkat keracunan dinilai secara visual terhadap ke sepuluh tanaman contoh, diamati pada umur 7, 14, dan 21 Hari Setelah Tanam (HST) atau 14, 21, dan 28 HSA, dengan nilai skoring sebagai berikut:
0 = Tidak ada keracunan, 0 – 5 % bentuk dan atau warna daun dan atau pertumbuhan tanaman tidak normal.
1 = Keracunan ringan, >5 – 20 % bentuk dan atau warna daun dan atau pertumbuhan tanaman tidak normal.
2 = Keracunan sedang, >20 – 50 % bentuk dan atau warna daun dan atau pertumbuhan tanaman tidak normal.
3 = Keracunan berat, >50 – 75 % bentuk dan atau warna daun dan atau pertumbuhan tanaman tidak normal.
4 = Keracunan sangat berat, >75 % bentuk dan atau warna daun dan atau pertumbuhan tanaman tidak normal.
8. KRITERIA EFIKASI
Herbisida yang diuji dinyatakan efektif apabila:
8.1. Biomassa gulma pada petak perlakuan herbisida relatif sama dengan perlakuan manual dan lebih ringan dibandingkan dengan kontrol.
8.2. Dapat mengendalikan gulma saat tanam pada 7 HSA dan dapat mengendalikan gulma sampai 8 minggu setelah aplikasi kedua.
8.3. Tidak menurunkan hasil panen tanaman jagung.
8.4. Fitotoksisitas yang ditolerir adalah keracunan ringan pada tanaman jagung.
Lampiran 1. Jadwal pengujian herbisida Gramoxone 276 SL, Roundup 486 SL, dan Basta 150 SL pada tanaman jagung
NO KEGIATAN
Bulan ke-1
Bulan ke-2
Bulan ke-3
Bulan ke-4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan lokasi
2 Ploting
3 Analisis vegetasi awal dan aplikasi
4 Pengamatan 7 HSA
5 Pengamatan 14 HSA 6 Pengamatan 21 HSA
7 Pengamatan 28 HSA
8 Pengamatan 45 HSA
9 Pengamatan 60 HSA
10 Analisis data
11 Penyusunan laporan
RENCANA ANGGARAN PENGUJIAN LAPANG
EFIKASI HERBISIDA GRAMOXONE 276 SL, ROUNDUP 486 SL, DAN BASTA 150 SL UNTUK PENYIAPAN LAHAN DAN PENGENDALIAN GULMA UMUM PADA BUDIDAYA JAGUNG
NO URAIAN JUMLAH BIAYA
SATUAN
TOTAL BIAYA
1 Kompensasi lahan + 0,25 ha 1.000.000 1.000.000
Subtotal-1 1.000.000
2 Bahan dan Alat Benih jagung
Kantong plastik, kertas, cat, dll.
Pupuk urea Pupuk SP-36 Pupuk KCl Plang percobaan
ATK, sabit, meteran, dll.
Insektisida/fungisida
1 kantong 1 paket
2 kantong (@ 50 k)
1 kantong (50 k) 1 kantong (50 k) 15+1 buah 1 paket 2 botol
350.000 300.000 2.000
3.000 3.000 15.000 300.000 200.000
350.000 300.000 200.000 150.000 150.000 300.000 300.000
200.000
Subtotal-2 1.950.000
3 Upah Tenaga Kerja & Fasilitas Plotting/Pembuatan petak percobaan Aplikasi Herbisida (2 kali)
Penanaman Pemupukan Penyulaman
Penyiangan mekanis (1 kali) Pemanenan gulma (7 kali)
Pemilahan & pengovenan gulma (7 kali) Panen tanaman
Penanganan & pengeringan sampel Tanaman
5 HOK 2 x 2 HOK 4 HOK 3 x 2 HOK 2 HOK 4 HOK 7 x 2 HOK 7 x 2 HOK 4 HOK 2 HOK
100.000 150.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000
500.000 600.000
400.000 600.000 200.000 400.000 1.400.000 1.400.000 400.000 200.000
Subtotal-3 6.100.000
4 Biaya Perjalanan & Akomodasi Transportasi (sewa mobil dan bensin) Akomodasi
8 kali 5 org x 8 kali
800.000 100.000
6.400.000 4.000.000
Subtotal-4 10.400.000
5 Analisis Data, Laporan, & Dokumentasi Analisis data
Pengetikan & perbanyakan laporan Dokumentasi
1 paket 5 eks 1 paket
2.000.000 100.000 300.000
2.000.000 500.000 300.000
Subtotal-5 2.800.000
6 Honorarium Peneliti
Pengawas Lapang
2 org x 3 bulan 2 org x 3 bulan
1.000.000 500.000
6.000.000 3.000.000
Subtotal-6 9.000.000
7 Fee Institusi (10%) 2.824.000
Subtotal-7 2.824.000
Total 1-7 34.375.000 (Tiga puluh empat juta tiga ratus tujuh puluh lima ribu rupiah) Total Biaya:
Rp 34.375.000,- (Tiga puluh empat juta tiga ratus tujuh puluh lima ribu rupiah)