• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERHITUNGAN DANA PENSIUN DIPERCEPAT DENGAN METODE INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM DAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERHITUNGAN DANA PENSIUN DIPERCEPAT DENGAN METODE INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM DAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

PERHITUNGAN DANA PENSIUN DIPERCEPAT DENGAN METODE INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM DAN METODE

PROJECTED UNIT CREDIT

SKRIPSI

Maulana Ichsan 11140940000027

PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2021 M / 1442 H

(2)

i

PERHITUNGAN DANA PENSIUN DIPERCEPAT DENGAN METODE INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM DAN METODE

PROJECTED UNIT CREDIT

Skripsi

Diajukan kepada

Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Sains dan Teknologi

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Matematika ( S.Mat )

Oleh:

Maulana Ichsan 11140940000027

PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2021 M / 1442 H

(3)

ii

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR- BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Januari 2021

Maulana Ichsan 11140940000027

(4)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini berjudul “Perhitungan Dana Pensiun Dipercepat dengan Metode Individual Level Premium dan Metode Projected Unit Credit” yang ditulis oleh Maulana Ichsan, NIM. 11140940000027 telah di uji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Senin, 18 Januari 2021. Skripsi ini telah diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Program Study Matematika.

Menyetujui, Pembimbing I

Mahmudi, M.Si NIDN. 2029048801

Pembimbing II

Yanne Irene, M.Si

NIP.19741231 200501 2 018

Penguji I

Irma Fauziah, M.Sc

NIP.19800703 201101 2 005

Muhaza Liebenlito, M.Si NIDN. 2003098802

Mengetahui, Dekan Fakutas Sains dan Teknologi

Prof.Dr.Lily Surayya E. P., M.Env.Stud NIP. 19690404 200501 2 005

Ketua Program Studi Matematika

Dr. Suma’inna, M.Si

NIP.19791208 200701 2 015

(5)

iv

PERSEMBAHAN DAN MOTTO

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk Mama dan Adik tercinta yang tidak bosan untuk memberi semangat kepada penulis, Almarhum Ayah penulis semoga

bahagia di alam sana

Motto

هِسْفَنِل ُدِهاَجُي اَمَّنِإَف َدَهاَج ْنَم َو

"Barang siapa yang bersungguh sungguh, sesungguhnya kesungguhan tersebut untuk kebaikan dirinya sendiri"

( Qs. Al-Ankabut: 6 )

َّاللّ ُمُكُمِ لَعُي َو ۖ ََّاللّ اوُقَّتا َو

"Bertaqwalah kepada Allah, maka Dia akan membimbingmu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala sesuatu."

( Qs. Al Baqarah: 282 )

(6)

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, segala puji serta syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, ridha, serta karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perhitungan Dana Pensiun Dipercepat dengan Metode Individual Level Premium dan Metode Projected Unit Credit”.

Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad Salallahu alaihi wasalam, para sahabat, keluarga, dan para pengikutnya yang insyaallah istiqomah hingga akhir zaman.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti mendapat banyak bimbingan, saran, kerja sama, dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan terimakasih kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Lily Surayya Eka Putri, M.Env.Stud., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Summa’inna, M.Si., selaku Ketua Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Irma Fauziah, M.Sc., selaku Sekretaris Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Mahmudi, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan ilmu pengetahuan, arahan, bimbingan, dan membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Yanne Irene, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan ilmu, arahan, bimbingan, dan membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

(7)

vi

6. Ibu Irma Fauziah, M.Sc dan bapak Muhaza Liebenlito, M.Si., selaku Dosen penguji dan Dosen Program Studi Matematika yang telah memberikan ilmu, saran, dan masukan pada peneliti.

7. Seluruh Ibu dan Bapak Dosen Program Studi Matematika yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang sangat bermanfaat.

8. Mama dan Adik peneliti yang selalu memberikan doa, nasihat, kasih sayang, semangat, dan dukungan moril maupun materil kepada peneliti.

9. Risda sebagai penyemangat dan pendorong yang tidak henti-hentinya memberikan semangat kepada peneliti.

10. Dyta, Crusita, Zenna, Lely, Faisal, dan Ridha yang telah berjuang dalam suka maupun duka, serta Nur Ana, Crusita, dan Ryan sebagai teman seperbimbingan yang telah menemani peneliti dalam menyusun skripsi.

11. Seluruh keluarga besar Finex Family, HIMATIKA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, KKN Balas Budi, dan Awake From Sleep terima kasih telah menemani selama ini dan mmeberikan pengalaman berharga.

12. Seluruh pihak yang telah membantu peneliti dalam mengerjakan skripsi ini maupun yang telah memberikan semangat dan kebahagiaan dalam kehidupan peneliti yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh.

Jakarta, 18 Januari 2021

Peneliti

(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PIBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Maulana Ichsan

NIM : 11140940000027

Program Studi :Matematika Fakultas Sains dan Teknologi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-Eksklusif-Free Right) kepada Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas karya ilmiah saya yang berjudul:

“Perhitungan Dana Pensiun Dipercepat dengan Metode Individual Level Premium dan Metode Projected Unit Credit”

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non- Eksklusif ini, Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Tenologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berhak untuk menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, dan menampilkan/mempublikasikannya di internet dan media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Sebagai bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta karya ilmiah ini menjadi tanggungjawab saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Jakarta Barat Pada tanggal: 17 Januari 2021 Yang membuat pernyataan

( Maulana Ichsan )

(9)

viii

ABSTRAK

Maulana Ichsan, Perhitungan Dana Pensiun Dipercepat dengan Metode Individual Level Premium dan Metode Projected Unit Credit, dibawah bimbingan Mahmudi, M.Si dan Yanne Irene, M.Si,.

Banyaknya pegawai yang akan pensiun tidak dapat diprediksi secara pasti.

Peraturan dari perusahaan yang begitu ketat dapat berakibat semakin besarnya peluang pegawai akan pensiun sebelum usia pensiun normal (pensiun dini). Selain itu kondisi perusahaan yang tidak kondusif juga menjadi faktor terbesar pegawai memutuskan untuk pensiun dini. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung besar iuran normal dan kewajiban aktuaria dengan menggunakan metode Individual Level Premium dan metode Projected Unit Credit pada program pensiun dipercepat. Untuk studi kasus, saya menggunakan data sekunder yang berasal dari dana pensiun PT. XYZ. Untuk studi kasus ini, hasil perhitungan menunjukkan bahwa iuran normal dengan metode Individual Level Premium lebih besar pada awal masa kerja, tetapi lebih kecil pada akhir masa kerja dibandingkan metode Projected Unit Credit. Hal ini diakibatkan oleh perhitungan iuran normal dengan metode Individual Level Premium tidak terpaku pada masa kerja yang mengakibatkan iuran normal metode Individual Level Premium bersifat konstan dari awal menjadi peserta sampai mendekati usia pensiun. Berbanding terbalik dengan iuran normal metode Projected Unit Credit yang terpaku pada masa kerja sehingga mengakibatkan iuran normal mengalami kenaikan tiap tahunnya.

Kewajiban aktuaria menggunakan metode Projected Unit Credit mengalami kenaikan yang sangat signifikan dibandingkan kenaikan metode Individual Level Premium yang terlihat lebih datar.

Kata Kunci : Individual Level Premium, Projected Unit Credit, pensiun dipercepat.

(10)

ix

ABSTRACT

Maulana Ichsan, Calculation of Accelerated Pension Funds using the Individual Level Premium Method and Projected Unit Credit Method, under the guidance of Mahmdi, M.Si and Yanne Irene, M.Si.

The number of employees who will retire can not be predicted with certainty. Company regulations that are so strict can result in greater chances of employees retiring before the normal retirement age (early retirement). In addition, the non-conducive condition of the company is also the biggest factor for employees to decide to retire early. This study aims to calculate the normal contributions and actuarial liabilities using the Individual Level Premium Method and Projected Unit Credit Method in the Accelerated Pension Program. For the case study, the writer used secondary data from PT. XYZ. The calculation results show that the normal contribution using the Individual Level Premium method is greater at the beginning of the working period, but smaller at the end of the working period than the Projected Unit Credit Method. This is because the normal contribution calculation using the Individual Level Premium method is not fixed on the working period which results in the normal contribution from the Individual Level Premium method being constant from the beginning of being a participant until approaching retirement age. It is inversely proportional to the normal fee for the Projected Unit Credit method, which is fixated on the working period so that the normal contribution increases every year. Actuarial liabilities using the Projected Unit Credit method experienced a very significant increase compared to the increase in the Individual Level Premium method, which looks flatter.

Keywords : Individual Level Premium, Projected Unit Credia, and Accelerated Retirement.

(11)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERSEMBAHAN DAN MOTTO ... iv

KATA PENGANTAR ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR NOTASI ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Batasan Masalah ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Dana Pensiun ... 5

2.2 Tabel Mortalitas ... 5

2.3 Simbol Komutasi ... 5

2.4 Fungsi Dasar Aktuaria ... 6

2.5 Present Value of Future Benefit ...8

2.6 Iuran Normal ... 8

(12)

xi

2.7 Kewajiban Aktuaria ... 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data Penelitian ... 9

3.2 Variabel Penelitian ... 9

3.3 Metode Analisis ... 9

3.4 Alur Penelitian ... 11

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data ... 12

4.2 Perhitungan Pembiayaan Dana Pensiun ... 12

4.2.1 Manfaat Pensiun ... 12

4.2.2 Iuran Normal ... 15

4.2.3 Kewajiban Aktuaria ... 21

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 24

5.2 Saran ... 25

REFERENSI ... 26

LAMPIRAN ... 28

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Contoh perhitungan Manfaat Pensiun Berdasarkan Lama Masa

Bekerja ... 13 Tabel 4.2. Manfaat Pensiun Peserta Dana Pensiun XYZ ... 13 Tabel 4.3. Perhitungan Iuran Normal Peserta 3 Berjenis Kelamin

Perempuan dengan metode Individual Level Premium

dan metode Projected Unit Credit ... 15 Tabel 4.4. Perhitungan Iuran Normal Peserta 16 Berjenis Kelamin

Laki-laki dengan metode Individual Level Premium dan metode

Projected Unit Credit ... 19 Tabel 4.5 Perhitungan Kewajiban Aktuaria Peserta 15 ... 21

(14)

xiii

DAFTAR NOTASI

𝑎̈𝑥 : Nilai tunai anuitas awal seumur hidup untuk seseorang berusia 𝑥 𝑎𝑥 : Nilai tunai anuitas akhir seumur hidup untuk seseorang berusia 𝑥 𝐵𝑟 : Manfaat pensiun yang terhimpun mulai dari usia masuk 𝑒 sampai

usia pensiun 𝑟

𝐷𝑥 : Hasil perkalian 𝑣𝑥 dan 𝑙𝑥

𝑑𝑥 : Jumlah orang yang meninggal antara usia 𝑥 dan 𝑥 + 1 𝑒 : Usia masuk menjadi peserta program pensiun

𝑟 : Usia pensiun dipercepat 𝑖 : Tingkat suku bunga

𝑘 : Proporsi gaji yang disiapkan untuk manfaat pensiun 𝑃 : Tingkat kenaikan gaji (%)

𝑞𝑥 : Peluang seseorang yang berusia 𝑥 akan meninggal antara usia 𝑥 dan 𝑥 + 1

𝑠𝑥 : Gaji peserta saat berusia 𝑥 tahun

𝑠𝑟−1 : Gaji terakhir satu tahun sebelum pensiun 𝑣𝑛 : Faktor diskonto selama 𝑛 tahun

𝑙𝑥 : Jumlah orang yang berusia tepat 𝑥 tahun

𝑁𝑥 : Akumulasi nilai dari 𝐷𝑥+𝑡 dengan 𝑡 = 0 sampai 𝑡 = 𝑟− 𝑥

𝑛 𝑥𝑝 : Peluang seseorang berusia 𝑥 akan hidup paling sedikit 𝑛 tahun

𝑟(𝐴𝐿)

𝑥 : Nilai kewajiban aktuaria yang dihitung atas manfaat yang dibayarkan pada usia pensiun 𝑟

𝑟(𝑁𝐶)

𝑥 : Iuran normal pada usia 𝑥 dengan usia pensiun 𝑟 (𝑃𝑉𝐹𝐵)

𝑟

𝑥 : Nilai sekarang ( pada usai 𝑥 ) manfaat pensiun ( pada usai 𝑟)

(15)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Data Peserta Dana Pensiun XYZ ... 28 Lampiran II Tabel Mortalitas Indonesia 2011 Jenis Kelamin Laki-laki ... 30 Lampiran III Tabel Mortalitas Indonesia 2011 Jenis Kelamin Perempuan ... 32 Lampiran IV Tabel Simbol Komutasi 𝐷𝑥 dan 𝑁𝑥 berdasarkan

TMI 2011 Jenis Kelamin Laki-laki ... 34 Lampiran V Tabel Simbol Komutasi 𝐷𝑥 dan 𝑁𝑥 berdasarkan

TMI 2011 Jenis Kelamin Perempuan ... 36 Lampiran VI Perhitungan Iuran Normal Peserta A menggunakan metode

Individual Level Premiun dan Constant Dollar ... 38 Lampiran VII Perhitungan Iuran Normal Peserta B menggunakan metode

Individual Level Premiun dan Constant Dollar ... 39 Lampiran VIII Perhitungan Iuran Normal Peserta C menggunakan metode

Individual Level Premiun dan Constant Dollar ... 40 Lampiran IX Perhitungan Iuran Normal Peserta D menggunakan metode

Individual Level Premiun dan Constant Dollar ... 41 Lampiran X Perhitungan Iuran Normal Peserta E menggunakan metode

Individual Level Premiun dan Constant Dollar ... 42 Lampiran XI Kewajiban Aktuaria Peserta 15 ... 43

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesejahteraan hari tua merupakan dambaan setiap orang, terutama pekerta yang berkerja pada sebuah perusahaan maupun suatu instansi pemerintahan.

Banyak cara dapat dilakukan untuk menjamin kesejahteraan hari tua. Mulai dari deposito jangka panjang, menabung di bank, dan program dana pensiun.

Program dana pensiun merupakan salah satu bentuk perencanaan masa depan yang bertujuan untuk menjamin kelangsungan hidup pegawai pada masa pensiun. Merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap pegawai yang telah mendedikasikan drinya selama masa kerja. Program pensiun dapat memberikan rasa aman akan kelangsungan hidup pegawai setelah tidak aktif lagi serta menciptakan ketenangan bagi pegawai karena kesejahteraan pegawai pada hari tua telah terjamin.

Dalam program dana pensiun, terdapat besarnya premi yang harus dibayarkan. Besarnya premi yang harus dibayarkan dalam asuransi pensiun dikenal dengan sebutan iuran normal. Pembayaran iuran normal tersebut dilakukan dalam bentuk pengurangan gaji pegawai selama bekerja yang memungkinkan terkumpulnya akumulasi dana yang cukup besar unutk pembayaran manfaat pensiun. Pembayaran manfaat pensiun dilakukan ketika seorang peserta program pensiun mencapai usia pensiun sesuai dengan aturan yang tertera pada peraturan dana pensiun.

Beberapa penyebab seorang pegawai pensiun, yaitu kematian yang terjadi pada saat masih aktif bekerja sehingga dibayarkan uang pensiun janda/dudanya, memilih berhenti sebelum usia pensiun sehingga dibayarkan uang pensiun pada saat mencapai usia pensiun dengan memperhatikan masa kerjanya, pegawai yang

(17)

2 masih aktif bekerja menjadi cacat sehingga tidak bisa bekerja lagi, atau pegawai yang telah mencapai usia pensiun sehingga uang pensiun harus segera dibayarkan.

Banyaknya pegawai yang akan pensiun tidak dapat diprediksi secara pasti.

Peraturan dari perusahaan yang begitu ketat dapat berakibat semakin besarnya peluang pegawai akan pensiun sebelum usia pensiun normal (pensiun dini). Selain itu kondisi perusahaan yang tidak kondusif juga menjadi faktor terbesar pegawai memutuskan untuk pensiun dini. Efek dari hal tersebut membuat pegawai tidak nyaman, sehingga memutuskan untuk pensiun dini dan mencari perusahaan lain.

Hal ini mengakibatkan perusahaan harus membayarkan uang pensiun kepada pegawainya yang pensiun. Apabila perusahaan tidak mempersiapkan secara matang akan hal ini, tentunya akan berimbas pada kondisi keuangan perusahaan yang akan menjadi tidak stabil. Diperlukan suatu perhitungan khusus untuk menghitung berapa besar dana yang harus perusahaan keluarkan untuk membayarkan manfaat pensiun kepada pegawainya serta berapa besar iuran normal yang harus dibayarkan peserta program pensiun. Besar manfaat pensiun yang dibayarkan perusahaan serta iuran normal yang dibayarkan pegawai dapat dihitung dengan metode aktuaria yang ada.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk menghitung berapa besar iuran normal yang harus dibayarkan tiap tahunnya oleh peserta program pensiun serta manfaat pensiun yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada pegawainya yang memutuskan untuk pensiun dini.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah

1. Bagaimana menghitung besarnya iuran normal dan kewajiban aktuaria program pensiun serta manfaat pensiun yang harus perusahaan bayarkan berdasarkan metode Individual Level Premium.

(18)

3 2. Bagaimana menghitung besarnya iuran normal dan kewajiban aktuaria program pensiun serta manfaat pensiun yang harus perusahaan bayarkan berdasarkan metode Projected Unit Credit.

3. Bagaimana perbedaan perhitungan iuran normal dan kewajiban aktuaria pada metode Individual Level Premium dan metode Projected Unit Credit.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah

1. Menghitung iuran normal dan kewajiban aktuaria peserta program pensiun pada program pensiun normal dengan Metode Individual Level Premium 2. Menghitung iuran normal dan kewajiban aktuaria peserta program pensiun

pada program pensiun dipercepat dengan Metode Projected Unit Credit.

3. Melihat perbedaan perhitungan iuran normal dan kewajiban aktuaria menggunakan metode Individual Level Premium dan Projected Unit Credit.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah mempermudah peserta program pensiun dalam menghitung berapa besar iuran normal yang harus dibayarkan serta mempermudah perusahaan dalam menghitung berapa besar manfaat pensiun yang harus dibayarkan kepada pegawai yang telah memasuki usia pensiun dan menjaga stabilitas keuangan perusahaan.

1.5. Pembatasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu,

1. Jenis pensiun yang dipakai adalah pensiun normal dan pensiun dipercepat.

2. Usia pensiun dipercepat (𝑟) adalah 46 tahun.

3. Anuitas yang digunakan adalah anuitas awal.

(19)

4 4. Proporsi kenaikan gaji (P) adalah 5% dari gaji awal selama setahun.

5. Proporsi gaji yang disiapkan untuk manfaat pensiun (k) adalah sebesar 2,5%

berdasarkan peraturan Dana Pensiun Antam.

6. Tingkat suku bunga yang digunakan diasumsikan sebesar 5%, 8%, dan 10%.

7. Peserta tidak dapat mengganti jenis program pensiun yang dipilihnya.

8. Retirement rate sebesar 1% diperoleh dari peraturan Dana Pensiun BNI.

9. Tabel mortalitas yang digunakan adalah Tabel Mortalitas Indonesia 2011.

(20)

5 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Dana Pensiun

Menurut UU No. 11 tahun 1992, Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun bagi pesertanya. Dana pensiun sendiri diselenggarakan dalam suatu program yang disebut Program Dana Pensiun (PDP). Salah satu Program Dana Pensiun adalah Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP). Program pensiun manfaat pasti adalah program pensiun yang manfaatnya (benefit) telah ditetapkan terlebih dahulu sejak karyawan pertama kali menjadi anggota program pensiun [6].

2.2. Tabel Mortalitas

Tabel mortalitas memuat besarnya peluang seseorang akan meninggal berdasarkan umur pada kelompok orang yang diasuransikan. Dirumuskan dengan [7] :

𝑑𝑥 = 𝑙𝑥− 𝑙𝑥+1 (2.1)

2.3. Simbol Komutasi

Simbol Komutasi didefinisikan sebagai berikut [5] : 1. Simbol 𝐷𝑥, didefinisikan :

𝐷𝑥 = 𝑣𝑥𝑙𝑥 (2.2)

2. Simbol 𝑁𝑥, didefinisikan :

𝑁𝑥 = 𝐷𝑥+ 𝐷𝑥+1+ ⋯ + 𝐷𝑟= ∑𝑟𝑡=0−𝑥𝐷𝑥+𝑡 (2.3)

(21)

6 2.4. Fungsi Dasar Aktuaria

Fungsi dasar aktuaria yang digunakan dalam penentuan pensiun antara lain sebagai berikut :

1. Fungsi Survival Komposit ( Composite Survival Function )

Fungsi survival komposit adalah fungsi yang menunjukkan peluang hidup seorang peserta akan tetap bekerja selama masa kerja aktif sampai waktu pensiun [4]. Dirumuskan dengan :

𝑝𝑥

𝑛 = 𝑙𝑥+𝑛

𝑙𝑥 (2.4)

2. Fungsi Tingkat Suku Bunga

Fungsi tingkat suku bunga digunakan untuk mendiskontokan suatu pembayaran yang akan datang ke waktu sekarang [4]. Dirumuskan dengan :

𝑣𝑛 = 1

(1+𝑖)𝑛 (2.5)

3. Fungsi Gaji

Jika peserta memperoleh peningkatan gaji sebesar P per tahun, maka besar gaji peserta saat berusia 𝑥 + 𝑡 berdasarkan gaji peserta saat usia 𝑥 adalah [8] :

𝑠𝑥+𝑡 = 𝑠𝑥 (1 + 𝑃)𝑡 (2.6)

4. Fungsi Manfaat

Fungsi manfaat dipakai untuk menentukan jumlah manfaat yang dibayarkan pada saat peserta pensiun, pemutusan pribadi, cacat, dan kematian.

Terdapat tiga jenis rumus manfaat yang sering digunakan dalam program pensiun manfaat pasti untuk menentukan besar manfaat pensiun pada usia 𝑟 ( 𝐵 𝑟), yaitu berdasarkan gaji terakhir, rata-rata gaji selama bekerja, dan rata-rata gaji selama n tahun terakhir [5].

(22)

7 a) Gaji terakhir

Gaji terakhir pada usia 𝑟 – 1 tahun yang diharapkan dinotasikan dengan 𝑠 𝑟−1 dirumuskan dengan

𝑠 𝑟−1 = (1 + 𝑠) 𝑟−1−𝑥𝑠𝑒 (2.7) dengan demikian, manfaat pensiun yang akan dibayar sampai usia 𝑟 tahun yang dinotasikan 𝐵𝑟 dirumuskan dengan

𝐵 𝑟 = 𝑘 𝑠 𝑟−1 ( 𝑟− 𝑒 ) (2.8) b) Asumsi rata-rata gaji selama bekerja

Rata-rata gaji yang diharapkan selama bekerja adalah

1

𝑟−𝑒[ 𝑠𝑒+ … + 𝑠𝑥+ 𝑠𝑥+1 + … + 𝑠 𝑟−1 ]

= 1

𝑟−𝑒[ 𝑠𝑥

(1+𝑠)𝑥−𝑒+ … + 𝑠𝑥+ (1 + 𝑠)𝑠𝑥 + … + (1 + 𝑠) 𝑟−𝑥−1𝑠𝑥 ]

= 1

𝑟−𝑒𝑠𝑥(1 + 𝑠)𝑒−𝑥[ 1 + … + (1 + 𝑠)𝑥−𝑒 + (1 + 𝑠)𝑥−𝑒+1+ … +

(1 + 𝑠) 𝑟−𝑒−1 ] (2.9)

Nilai akhir anuitas yang dilakukan selama 𝑟 – e tahun dengan peningkatan sebesar s dinotasikan dengan 𝑠 𝑟−𝑒|𝑠, sehingga menjadi

1

𝑟−𝑒 𝑠𝑒(1 + 𝑠)𝑒−𝑥𝑠 𝑟−𝑒|𝑠. (2.10) Oleh karena itu, manfaat yang diperoleh pegawai berusia 𝑟 tahun adalah

𝐵 𝑟 = 𝑘

𝑟−𝑒[ 𝑠𝑒(1 + 𝑠)𝑒−𝑥𝑠 𝑟−𝑒|𝑠]( 𝑟− 𝑒) (2.11) c) Asumsi rata-rata gaji selama n tahun terakhir

Rata-rata gaji yang diharapkan n tahun terakhir (Final Average Salary) adalah

FAS = 1

𝑛(1 + 𝑠) 𝑟−𝑒−1[(1 + 𝑠)1−𝑛+ ⋯ + 1 ]𝑠𝑒

= 1

𝑛(1 + 𝑠) 𝑟−𝑒−1𝑎̈𝑛|𝑠𝑠𝑒 (2.12)

Oleh harena itu, manfaat pensiun yang masih harus dibayar sampai berusia x tahun adalah

𝐵 𝑟 = 𝑘 𝐹𝐴𝑆 ( 𝑟− 𝑒) (2.13)

(23)

8 2.5. Present Value of Future Benefit ( PVFB)

Present value of future benefit adalah nilai sekarang dari manfaat pensiun yang akan diterima peserta program dana pensiun saat peserta memasuki usia pensiun yaitu saat peserta berusia 𝑟 tahun. Pembayaran manfaat pensiun dilakukan tiap tahun sampai peserta meninggal. Dirumuskan sebagai berikut [4]:

(𝑃𝑉𝐹𝐵)𝑥

𝑟 = 𝐵 𝑟𝑣 𝑟−𝑥𝑎̈ 𝑟 𝑟−𝑥𝑝𝑥. (2.14)

2.6. Iuran Normal

Iuran normal atau normal cost adalah iuran yang diperlukan dalam satu tahun untuk mendanai bagian dari nilai sekarang manfaat pensiun yang dialokasikan pada tahun berjalan sesuai dengan metode aktuaria [4]

1. Metode Indivudual Level Premium (𝑁𝐶)𝑥

𝐼𝐿𝑃 = 𝐵 𝑟𝑎̈ 𝑟 𝐷 𝑟′

(𝑇) 𝑁𝑒(𝑇)−𝑁

𝑟′

(𝑇) (2.15)

2. Metode Projected Unit Credit (𝑁𝐶)𝑥

𝑝𝑢𝑐 = (𝑃𝑉𝐹𝐵)𝑥

𝑟′

𝑟−𝑒 (2.16)

2.7. Kewajiban Aktuaria

Kewajiban aktuaria adalah kewajiban Dana Pensiun yang dihitung berdasarkan anggapan bahwa Dana Pensiun terus berlangsung sampai terpenuhinya seluruh kewajiban aktuaria kepada peserta dan pihak yang berhak [9]. Perhitungan besarnya kewajiban aktuaria dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain [4] :

1. Metode Individual Level Premiun 𝐼𝐿𝑃 ( 𝐴𝐿 ) 𝑟 𝑒 = 𝐼𝐿𝑃 𝑟( 𝑁𝐶 )𝑒 𝑁𝑒

(𝑇)− 𝐷 𝑟′

(𝑇)

𝐷𝑒(𝑇) (2.17)

2. Metode Projected Unit Credit 𝑃𝑈𝐶 (𝐴𝐿) 𝑟 𝑒 = 𝑥−𝑒

𝑟−𝑒 𝑟(𝑃𝑉𝐹𝐵)𝑒 (2.18)

(24)

9 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Data Penelitian

Data yang digunakan pada study kasus penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Dana Pensiun XYZ Kantor Cabang Pusat Jakarta. Data yang diberikan sebanyak 50 peserta program pensiun yang akan mendapatkan manfaat pensiun dengan Ratirement Rate sebesar 1% yang berasal dari ketentuan Dana Pensiun BNI. Serta 5 data tambahan dengan masa kerja acak dan asumsi gaji terakhir yang ditentukan. Data berisikan nama peserta, tanggal lahir peserta, gaji peserta, tanggal peserta menjadi peserta program pensiun.

3.2. Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini meliputi : 1. Usia masuk menjadi peserta program pensiun

2. Usia pensiun normal 3. Usia pensiun dipercepat 4. Tingkat suku bunga

5. Proporsi gaji yang digunakan untuk manfaat pensiun 6. Proporsi kenaikan gaji

3.3. Metode Analisis

Langkah analisis yang dilakukan untuk mencapai tujuan dari penelitian ini dijabarkan sebagai berikut :

1. Menyusun tabel simbol komutasi untuk nilai 𝐷𝑥 dan 𝑁𝑥 berdasarkan nilai pada tabel mortalitas Indonesia 2011 dengan asumsi tingkat suku bunga 5%, 8%, dan 10%.

(25)

10 2. Menentukan manfaat program pensiun dari masing-masing peserta berdasarkan iuran program pensiun sebesar 2.5% dari proporsi gaji yang diterima menggunakan persamaan (2.8)

3. Menghitung nilai sekarang manfaat pensiun berdasarkan manfaat pensiun pada saat usia pensiun, faktor diskonto, besarnya anuitas awal seumur hidup pada saat usia pensiun, dan besarnya peluang peserta akan hidup sampai usia x tahun menggunakan persamaan (2.14)

4. Menghitung besarnya iuran normal yang harus peserta keluarkan menggunakan metode Individual Level Premium dan metode Projected Unit Credit menggunakan persamaan (2.15) dan (2.16)

5. Menghitung besarnya kewajiban aktuaria menggunakan metode Individual Level Premiun dan metode Projected Unit Credit menggunakan persamaan (2.17) dan (2.18)

(26)

11 3.4 Alur Penelitian

Alur penelitian ini tertera pada gambar 3.1 dibawah

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Mulai Data dan Asumsi

yang didunakan

Menghitung tabel mortalitas dengan retirement rate 1%

Menghitung simbol komutasi

Menghitung manfaat pensiun Mengitung nilai sekarang manfaat pensiun

Menghitung iuran normal manggunakan metode ILP dan

PUC

Menghitung kewajiban aktuaria menggunakan metode ILP dan

PUC

Selesai

(27)

12 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data

Perhitungan dana pensiun ini menggunakan 50 data peserta dana pensiun dengan usia pensiun normal 56 tahun dan usia pensiun dipercepat 46 tahun. Data peserta dana pensiun diperoleh dari Dana Pensiun XYZ. Data lengkap terlampir pada lampiran I.

4.2 Perhitungan Pembiayaan Dana Pensiun

Perhitungan pembiayaan dana pensiun meliputi beberapa hal, antara lain manfaat pensiun, iuran normal, dan kewajiban aktuaria. Untuk perhitungan pensiun normal menggunakan metode Individual Level Premium sedangkan untuk perhitungan pensiun dipercepat menggunakan metode Constant Percent of Salary.

Metode individual level premium adalah nilai sekarang pada tanggal perhitungan aktuaria dari total manfaat pensiun dialokasikan secara merata pada setiap tahun masa kerja, yaitu sejak tanggal perhitungan aktuaria hingga usia pensiun normal.

Metode constant percent of salary merupakan metode dimana perhitungan nilai sekarang dari manfaat (benefit) pensiun ditentukan berdasarkan gaji peserta program pensiun mulai dari saat pertama kali masuk sampai dengan pensiun.

4.2.1 Manfaat Pensiun

Untuk melihat perhitungan manfaat pensiun berdasarkan lama masa kerja, pada tabel 4.1 terdapat 5 contoh masa kerja dengan gaji pokok terakhir per tahun sebesar Rp. 45.500.500. Perhitungan manfaat pensiun menggunakan persamaan (2.8). Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa peserta dengan masa kerja lebih lama mendapatkan manfaat pensiun lebih banyak dibandingkan dengan peserta dengan masa kerja lebih singkat.

(28)

13 Tabel 4.1. Contoh perhitungan Manfaat Pensiun Berdasarkan Lama Masa

Bekerja

Peserta

Masa Kerja (Tahun)

Gaji Terakhir (Rupiah) /

Tahun

Manfaat Pensiun Pada Usia (Rupiah) 46 Tahun 47 Tahun 48 Tahun A 22 Rp45.500.500 Rp22.522.748 Rp23.546.509 Rp24.570.270 B 25 Rp45.500.500 Rp25.594.031 Rp26.617.793 Rp27.641.554 C 24 Rp48.875.587 Rp26.392.817 Rp27.492.518 Rp28.592.218 D 19 Rp42.458.590 Rp18.151.047 Rp19.106.366 Rp20.061.684 E 28 Rp50.456.850 Rp31.787.816 Rp32.923.095 Rp34.058.374

Perhitungan manfaat pensiun untuk seluruh data peserta Dana Pensiun XYZ berdasarkan persamaan (2.8) tertera pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. Manfaat Pensiun Peserta Dana Pensiun XYZ

Peserta Masa Kerja (Tahun)

Gaji Terakhir (Rupiah)

Manfaat Pensiun Pada Usia (Rupiah) 46 Tahun 47 Tahun 48 Tahun 1 22 Rp48.354.125 Rp23.935.292 Rp25.023.260 Rp26.111.228 2 22 Rp45.743.422 Rp22.642.994 Rp23.672.221 Rp24.701.448 3 22 Rp40.414.499 Rp20.005.177 Rp20.914.503 Rp21.823.830 4 19 Rp47.415.116 Rp20.269.962 Rp21.336.802 Rp22.403.642 5 23 Rp53.176.747 Rp27.518.966 Rp28.715.443 Rp29.911.920 6 24 Rp46.229.467 Rp24.963.912 Rp26.004.075 Rp27.044.238 7 25 Rp39.587.263 Rp22.267.836 Rp23.158.549 Rp24.049.262 8 21 Rp58.857.201 Rp27.810.027 Rp29.134.314 Rp30.458.601 9 26 Rp35.226.476 Rp20.607.488 Rp21.400.084 Rp22.192.680 10 26 Rp40.650.685 Rp23.780.651 Rp24.695.291 Rp25.609.932 11 25 Rp19.646.122 Rp11.050.944 Rp11.492.981 Rp11.935.019 12 28 Rp22.785.403 Rp14.354.804 Rp14.867.476 Rp15.380.147 13 24 Rp20.509.977 Rp11.075.388 Rp11.536.862 Rp11.998.337 14 26 Rp32.646.033 Rp19.097.929 Rp19.832.465 Rp20.567.001 15 22 Rp27.940.018 Rp13.830.309 Rp14.458.959 Rp15.087.610 16 22 Rp28.317.360 Rp14.017.093 Rp14.654.234 Rp15.291.374

(29)

14

17 21 Rp39.934.752 Rp18.869.170 Rp19.767.702 Rp20.666.234 18 25 Rp37.824.114 Rp21.276.064 Rp22.127.107 Rp22.978.149 19 26 Rp34.419.928 Rp20.135.658 Rp20.910.106 Rp21.684.554 20 26 Rp35.008.584 Rp20.480.022 Rp21.267.715 Rp22.055.408 21 26 Rp32.855.472 Rp19.220.451 Rp19.959.699 Rp20.698.947 22 24 Rp22.274.236 Rp12.028.087 Rp12.529.258 Rp13.030.428 23 28 Rp34.672.131 Rp21.843.443 Rp22.623.565 Rp23.403.688 24 24 Rp34.169.584 Rp18.451.575 Rp19.220.391 Rp19.989.206 25 26 Rp24.557.345 Rp14.366.047 Rp14.918.587 Rp15.471.127 26 27 Rp34.923.006 Rp21.215.726 Rp22.001.494 Rp22.787.262 27 25 Rp33.429.864 Rp18.804.298 Rp19.556.470 Rp20.308.642 28 21 Rp28.555.926 Rp13.492.675 Rp14.135.183 Rp14.777.691 29 23 Rp22.109.530 Rp11.441.682 Rp11.939.146 Rp12.436.611 30 20 Rp56.630.318 Rp25.483.643 Rp26.757.825 Rp28.032.008 31 20 Rp55.073.909 Rp24.783.259 Rp26.022.422 Rp27.261.585 32 23 Rp46.145.555 Rp23.880.325 Rp24.918.600 Rp25.956.875 33 23 Rp34.021.636 Rp17.606.197 Rp18.371.684 Rp19.137.170 34 22 Rp32.401.558 Rp16.038.771 Rp16.767.806 Rp17.496.842 35 19 Rp44.974.371 Rp19.226.544 Rp20.238.467 Rp21.250.390 36 21 Rp47.401.514 Rp22.397.215 Rp23.463.749 Rp24.530.283 37 26 Rp29.852.778 Rp17.463.875 Rp18.135.562 Rp18.807.250 38 24 Rp39.938.421 Rp21.566.748 Rp22.465.362 Rp23.363.977 39 24 Rp41.703.196 Rp22.519.726 Rp23.458.048 Rp24.396.370 40 22 Rp31.047.447 Rp15.368.486 Rp16.067.054 Rp16.765.621 41 21 Rp56.308.793 Rp26.605.905 Rp27.872.853 Rp29.139.801 42 23 Rp68.078.200 Rp35.230.469 Rp36.762.228 Rp38.293.988 43 21 Rp56.958.735 Rp26.913.002 Rp28.194.574 Rp29.476.145 44 21 Rp45.898.972 Rp21.687.264 Rp22.719.991 Rp23.752.718 45 20 Rp29.389.169 Rp13.225.126 Rp13.886.382 Rp14.547.638 46 21 Rp22.959.516 Rp10.848.371 Rp11.364.960 Rp11.881.549 47 19 Rp51.510.479 Rp22.020.730 Rp23.179.716 Rp24.338.701 48 21 Rp56.790.303 Rp26.833.418 Rp28.111.200 Rp29.388.982 49 20 Rp17.367.516 Rp7.815.382 Rp8.206.152 Rp8.596.921 50 19 Rp28.672.943 Rp12.257.683 Rp12.902.824 Rp13.547.966

Berdasarkan tabel 4.2, dapat dilihat bahwa semakin besar gaji terakhir seorang peserta maka semakin besar pula manfaat pensiun yang akan diterimanya nanti.

(30)

15 Besar manfaat pensiun peserta bertambah besar setiap tahunnya pada masa pensiun.

4.2.2. Iuran Normal

Untuk melihat besarnya iuran normal yang harus peserta bayarkan, dapat dilihat pada lampiran VI, VII, VIII, IX, dan X dengan contoh data gaji dan masa kerja peserta pensiun seperti pada tabel 4.1. Iuran normal dihitung dengan menggunakan persamaan (2.15) dan (2.16). Berdasarkan tabel pada lampiran VI, VII, VIII, dan IX terlihat bahwa iuran normal yang dibayarkan peserta naik untuk setiap tahunnya. Hal ini diakibatkan oleh kenaikan gaji yang peserta terima setiap tahunnya. Tingkat suku bunga berpengaruh terhadap besarnya iuran yang peserta keluarkan. Semakin besar tingkat suku bunga maka akan semakin kecil iuran yang dibayarkan peserta. Iuran dengan tingkat suku bunga 5% lebih besar dibandingkan dengan iuran dengan tingkat suku bunga 8% dan 10%. Iuran normal menggunakan metode Individual Level Premium dengan tingkat suku bunga 5%

dan 8% lebih kecil dibandingkan iuran normal menggunakan metode Constant Dollar dengan tingkat suku bunga yang sama. Sedangkan untuk tingkat suku bunga 10%, iuran normal menggunakan metode Constant Dollar lebih kecil dibandingkan dengan metode Individual Level Premium pada awal masuk menjadi peserta program pensiun. Selanjutnya, diberikan bentuk perhitungan dari data Dana Pensiun XYZ.

Tabel 4.3 dibawah merupakan tabel perhitungan iuran normal dengan menggunakan metode Individual Level Premium dan metode Constant Dollar menggunakan persamaan (2.15) dan (2.16) untuk peserta 3 berjenis kelamin perempuan. Usia masuk menjadi peserta 24 tahun, usia pensiun normal 56 tahun dan usia pensiun dipercepat 46 tahun, dan gaji terakhir yang diterima selama setahun adalah Rp. 40.414.499.

Tabel 4.3. Perhitungan Iuran Normal Peserta 3 Usia

(Tahun)

NC ILP (Rupiah) NC PUC (Rupiah)

5% 8% 10% 5% 8% 10%

(31)

16 24 847.344 818.082 799.026 799.517 748.771 716.821 25 847.344 818.082 799.026 803.828 755.056 724.272 26 847.344 818.082 799.026 808.187 761.416 731.822 27 847.344 818.082 799.026 812.585 767.846 739.465 28 847.344 818.082 799.026 817.024 774.344 747.204 29 847.344 818.082 799.026 821.503 780.914 755.038 30 847.344 818.082 799.026 826.032 787.563 762.978 31 847.344 818.082 799.026 830.611 794.292 771.024 32 847.344 818.082 799.026 835.240 801.103 779.178 33 847.344 818.082 799.026 839.920 807.997 787.442 34 847.344 818.082 799.026 844.643 814.966 795.810 35 847.344 818.082 799.026 849.410 822.012 804.283 36 847.344 818.082 799.026 854.229 829.144 812.871 37 847.344 818.082 799.026 859.136 836.396 821.607 38 847.344 818.082 799.026 864.158 843.796 830.521 39 847.344 818.082 799.026 869.287 851.338 839.607 40 847.344 818.082 799.026 874.543 859.042 848.886 41 847.344 818.082 799.026 879.919 866.903 858.353 42 847.344 818.082 799.026 885.434 874.940 868.031 43 847.344 818.082 799.026 891.118 883.185 877.949 44 847.344 818.082 799.026 896.991 891.659 888.132 45 847.344 818.082 799.026 903.056 900.368 898.585

46 - - - - - -

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa iuran normal dengan metode Individual Level Premium konstan pada tiap tahunnya. Hal ini dikarenakan perhitungan iuran normal dengan metode Individual Level Premium tidak terpaku pada masa kerja karyawan. Sedangkan, iuran normal dengan metode Projected Unit Credit meningkat tiap tahunnya dikarenakan perhitungan iuran normal dengan metode Projected Unit Credit terpaku pada lamanya masa kerja.

(32)

17 Gambar 4.1 Grafik Iuran Normal dengan i = 5%

Berdasarkan gambar 4.1, dapat dilihat bahwa besar iuran normal dengan metode Individual Level Premium konstan setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan iuran normal dengan metode Individual Level Premium tidak terpaku pada masa kerja, berbanding terbaik dengan metode Projected Unit Credit yang mengalami kenaikan tiap tahunnya.

740,000 760,000 780,000 800,000 820,000 840,000 860,000 880,000 900,000 920,000

24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

ILP PUC

- 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 700,000 800,000 900,000 1,000,000

24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

ILP PUC

(33)

18 Gambar 4.2 Grafik Iuran Normal dengan i = 8%

Berdasarkan gambar 4.2, dapat dilihat bahwa besar iuran normal dengan metode Individual Level Premium konstan setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan iuran normal dengan metode Individual Level Premium tidak terpaku pada masa kerja, berbanding terbaik dengan metode Projected Unit Credit yang mengalami kenaikan tiap tahunnya.

Gambar 4.3 Grafik Iuran Normal dengan i = 10%

Berdasarkan gambar 4.1, dapat dilihat bahwa besar iuran normal dengan metode Individual Level Premium konstan setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan iuran normal dengan metode Individual Level Premium tidak terpaku pada masa kerja, berbanding terbaik dengan metode Projected Unit Credit yang mengalami kenaikan tiap tahunnya.

Selanjutnya, tabel 4.4 dibawah merupakan tabel perhitungan iuran normal dengan menggunakan metode Individual Level Premium dan metode Projected Unit Credit menggunakan persamaan (2.15) dan (2.16) untuk peserta 16 berjenis

- 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 700,000 800,000 900,000 1,000,000

24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

ILP PUC

(34)

19 kelamin laki-laki. Usia masuk menjadi peserta 24 tahun, usia pensiun normal 56 tahun dan usia pensiun dipercepat 46 tahun, dan gaji terakhir yang diterima selama setahun adalah Rp28.317.360.

Tabel 4.4. Perhitungan Iuran Normal Peserta 16 Usia

(Tahun)

NC ILP (Rupiah) NC PUC (Rupiah)

5% 8% 10% 5% 8% 10%

24 590.780 570.358 557.059 555.653 520.386 498.180 25 590.780 570.358 557.059 558.895 524.984 503.580 26 590.780 570.358 557.059 562.167 529.634 509.049 27 590.780 570.358 557.059 565.447 534.315 514.566 28 590.780 570.358 557.059 568.724 539.015 520.123 29 590.780 570.358 557.059 571.997 543.735 525.718 30 590.780 570.358 557.059 575.282 548.491 531.369 31 590.780 570.358 557.059 578.598 553.299 537.091 32 590.780 570.358 557.059 581.957 558.172 542.896 33 590.780 570.358 557.059 585.353 563.105 548.780 34 590.780 570.358 557.059 588.774 568.087 554.734 35 590.780 570.358 557.059 592.227 573.125 560.764 36 590.780 570.358 557.059 595.730 578.236 566.887 37 590.780 570.358 557.059 599.302 583.439 573.123 38 590.780 570.358 557.059 602.956 588.749 579.486 39 590.780 570.358 557.059 606.699 594.172 585.984 40 590.780 570.358 557.059 610.557 599.735 592.644 41 590.780 570.358 557.059 614.550 605.459 599.488 42 590.780 570.358 557.059 618.705 611.372 606.544 43 590.780 570.358 557.059 623.020 617.474 613.813 44 590.780 570.358 557.059 627.509 623.780 621.312 45 590.780 570.358 557.059 632.202 630.320 629.072

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa iuran normal dengan metode Individual Level Premium konstan pada tiap tahunnya. Hal ini dikarenakan perhitungan iuran normal dengan metode Individual Level Premium tidak terpaku pada masa kerja karyawan. Sedangkan, iuran normal dengan metode Projected Unit Credit meningkat tiap tahunnya dikarenakan perhitungan iuran normal dengan metode Projected Unit Credit terpaku pada lamanya masa kerja.

(35)

20 Selanjutnya, pada gambar 4.4 dan 4.5 akan diperlihatkan pengaruh besarnya tingkat suku bunga terhadap besarnya pembayaran iuran normal bagi peserta

Gambar 4.4 Iuran Normal Metode Indiivudial Level Premium

Berdasarkan gambar 4.4, dapat dilihat bahwa iuran normal dengan asumsi suku bunga 10% adalah yang paling terkecil dibandingkan dengan iuran normal dengan asumsi suku bunga 5% dan 8%.

540,000 550,000 560,000 570,000 580,000 590,000 600,000

24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

5%

8%

10%

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan pembelajaran pada pro- gram RSBI di SMPN 1 Trenggalek sudah menggunakan berbagai sumber belajar. Dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar dapat

Sebelum menikah calon pasangan menunjukkan rasa saling tertarik, yang dilanjutkan dengan membuat kesepakatan bersama untuk menikah, dan bersama-sama menghadapi

Untuk mengukur seberapa besar tingkat kerusakan produk yang dapat diterima oleh suatu perusahaan dengan menentukan batas toleransi dari cacat produk yang dihasilkan

Pendidikan karakter yang kuat dan kokoh merupakan hal yang penting dan harus ditanamkan sejak dini agar anak bangsa menjadi pribadi yang unggul

Pada metode Projected Benefit Cost, prinsip ekuivalensi dana pensiun merupakan model dasar yang digunakan pada setiap metode perhitungan aktuaria, yaitu nilai

Bagaimana menghitung besar manfaat pensiun normal, iuran pensiun, dan kewajiban aktuaria menggunakan gaji selama bekerja bagi peserta program dana pensiun menggunakan metode

Salah satu metode perhitungan aktuaria yang bisa digunakan untuk menghitung besarnya iuran dana pensiun adalah metode benefit prorate.Perhitungan kewajiban pensiun hanya

Penelitian ini bertujuan untuk menghitung dana pensiun yang meliputi iuran pensiun, kewajiban aktuaria, dan manfaat pensiun menggunakan metode projected unit credit