• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara global, pertambahan populasi manusia adalah ancaman terbesar dari masalah lingkungan hidup, karena setiap orang memerlukan energi, lahan dan sumberdaya yang besar untuk bisa bertahan hidup. Keseimbangan antara lingkungan dan populasi dapat tercapai jika pertambahan populasi dapat ditekan pada kondisi ideal. Tetapi kenyataannya, populasi tumbuh lebih cepat dari kemampuan lingkungan kita untuk memperbaiki sumberdaya yang ada. Oleh karena itu, jika tidak ada tindakan untuk mengendalikan lingkungan hidup maka diprediksi daya dukung lingkungan hidup semakin lama tidak akan mampu menopang pertambahan populasi manusia.

Eksploitasi sumberdaya alam secara berlebihan dan berkurangnya pemanfaatan sumber daya manusia telah menciptakan masyarakat yang tidak adil secara sosial, sehingga melahirkan kesenjangan antar golongan dalam suatu bangsa. Kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup diyakini timbul sebagai akibat dari berbagai aktivitas manusia yang meningkat seiring dengan perkembangan jumlah penduduk. Meningkatnya aktivitas manusia dalam berbagai bidang, terutama perindustrian, telah menimbulkan berbagai masalah sosial dan lingkungan hidup. Akibat dari pencemaran dan kerusakan di suatu tempat, dampaknya dirasakan pula oleh tempat yang jauh. Masalah lingkungan berkembang lebih lanjut tidak saja aspek ekologi tetapi juga aspek sosial, ekonomi dan politik. Isu dasar yang dihadapi semua bangsa adalah menjaga keseimbangan antara kegiatan pembangunan ekonomi yang memanfaatkan sumber daya alam dengan daya dukung lingkungan hidup yang terbatas.

Pembangunan industri telah mempengaruhi kualitas lingkungan hidup. Perhatian masyarakat dunia terhadap lingkungan hidup dimulai

(2)

sejak tahun 1972 di stockholm. Hal ini dipertegas pada KTT bumi di Rio de Janeiro pada tahun1992, dimana isu lingkungan menjadi masalah politik dan ekonomi, khususnya berkaitan dengan perdagangan internasional dan masalah pemberian bantuan dari negara maju kepada negara-negara berkembang.

Isu lingkungan global pada saat ini meliputi : 1) perubahan iklim global, 2) kehilangan keanekaragaman hayati, 3) penipisan lapisan ozon, 4) degradasi/perusakan air tawar, 5) desertifikasi dan degradasi lahan, 6) deforestasi dan pemanfaatan hutan secara tidak berkelanjutan, 7) lingkungan kelautan, dan 8) polutan organik persisten.

Dalam rangka melaksanakan tanggung jawab tersebut, SKPD Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bogor berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan sektor lingkungan hidup. Rangkaian program telah disusun untuk mencapai maksud tersebut yang dituangkan dalam naskah Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup tahun 2010 - 2014.

Rencana Strategis memaparkan strategi pencapaian tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bogor secara umum. Sehingga untuk mendapat gambaran yang lebih detail dari proses pembangunan tersebut perlu dituangkan dalam Rencana Kerja Tahunan.

Sesuai dengan UU No. 25 tahun 2004 tentang SPPN, maka RPJMD Kota Bogor Tahun 2010-2014 merupakan satu bagian yang utuh dari manajemen kinerja di lingkungan Pemerintah Kota Bogor khususnya dalam menjalankan agenda pembangunan yang telah tertuang dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kota Bogor. RPJMD tersebut bagi SKPD akan dijadikan pedoman penyusunan Renstra SKPD. Setiap tahunnya, RPJMD akan dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Pemerintah Kota Bogor, dan RKPD ini akan dijadikan acuan bagi SKPD untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) SKPD.

Berkaitan dengan UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, penjabaran RPJMD kedalam RKPD Kota Bogor akan dijadikan

(3)

pedoman bagi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Bogor. Sedangkan bagi SKPD, berdasarkan Renja SKPD disusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA). Setelah RAPBD disahkan menjadi APBD, maka disusun rincian APBD dalam bentuk DPA SKPD.

Gambaran mengenai hubungan antara Renstra Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bogor tahun 2010-2014 dengan dokumen perencanaan lainnya baik dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan maupun sistem keuangan ditunjukkan pada gambar 1.1.

Gambar 1.1

Hubungan Renstra Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bogor dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

SKPD PEMDA RENSTRA SKPD 2010-2014 RPJMD KOTA BOGOR 2010-2014 RENJA SKPD RKPD RKA SKPD RAPBD DPA SKPD APBD

HUBUNGAN RENSTRA SKPD DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA

1.2 Landasan Hukum

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bogor sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Bogor yang dibebani tugas melaksanakan sebagian fungsi pemerintahan daerah Kota Bogor di bidang Lingkungan Hidup, yang eksistensi dan kewenangannya dinyatakan secara sah berdasarkan ketentuan-ketentuan hukum, yang tertuang di dalam beberapa produk perundangan-undangan sebagai berikut:

(4)

1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan lembaran Negara Nomor : 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 140 Tambahan lembaran Negara Nomor : 5059);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82 Tambahan lembaran Negara Nomor 4737); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89 Tambahan lembaran Negara Nomor : 4741);

5. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;

6. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kota Bogor;

7. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

8. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Air Tanah;

9. Peraturan Walikota Bogor Nomor 12 Tahun 2006 tentang Ijin Pembuangan Air Limbah;

10. Peraturan Walikota Bogor Nomor 13 tahun 2008 tentang Pengendalian Pemanfaatan Air Bawah Tanah;

11. Peraturan Walikota Bogor Nomor 30 tahun 2010 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Tata Kerja dan Uraian Tugas Jabatan Struktural di Lingkungan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

(5)

12. Peraturan Walikota Bogor Nomor 10 tahun 2011 tentang Nilai Perolehan Air Tanah (NPA).

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya Rencana Kerja Tahunan ini adalah untuk memberi gambaran informasi Program, kegiatan-kegiatan serta rencana Anggaran yang akan dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bogor pada tahun 2014, baik Belanja Tidak Langsung maupun pelaksanaan Belanja Langsung.

Sedangkan tujuan penyusunan Rencana kerja ini adalah untuk : 1. Sebagai bahan dasar Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran 2. Sebagai pedoman bagi Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota

Bogor dalam melaksanakan kegiatannya pada tahun 2014 dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan pada Rencana Strategis.

3. Sebagai bahan acuan untuk mengevaluasi kinerja kegiatan dan kinerja sasaran di tahun 2013 pada akhir tahun.

1.4 Sistimatika Penulisan Bab I. Pendahuluan

Pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum penyusunan rancangan Renja SKPD agar substansi pada bab-bab berikutnya dapat dipahami dengan baik.

1.1 Latar Belakang

Mengemukakan pengertian ringkas tentang Renja SKPD, Proses penyusunan Renja SKPD, keterkaitan antara Renja SKPD dengan dokumen RKPD dan Renstra SKPD serta ditindaklanjuti dengan proses penyusunan RAPBD.

1.2 Landasan Hukum

Memuat penjelasan tentang Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang SOTK, kewenangan SKPD serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD.

1.3 Maksud dan Tujuan

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renja SKPD.

(6)

1.4 Sistematika Penulisan

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan renja SKPD serta susunan garis besar dokumen.

Bab II. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu

Bab ini memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu (tahun n-2) dan perkiraan capaian tahun berjalan (tahun n-1), mengacu pada APBD tahun berjalan yang seharusnya pada penyusunan Renja sudah disahkan, selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target Renstra SKPD berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Renja SKPD tahun sebelumnya. Review hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan realisasi Renstra SKPD mengacu pada laporan kinerja tahunan SKPD dan / atau realisasi APBD untuk SKPD yang bersangkutan. Tabel yang perlu disajikan dalam bagian ini adalah tabel Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD dan Pencapaian Renstra SKPD (tabel 1).

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

Berisikan kajian terhadap capaian kinerja pelayanan SKPD berdasarkan indicator kinerja yang sudah ditentukan dalam SPM, maupun terhadap IKK sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007

2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD Berisikan uraian mengenai :

a. Sejauh mana tingkat kinerja pelayanan SKPD dan hal kritis yang terkait dengan pelayanan SKPD.

b. Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD.

c. Dampaknya terhadap pencapaian RPJMD dan terhadap capaian program nasional seperti SPM.

d. Tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan SKPD. e. Formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang

strategis untuk ditindaklanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun yang direncanakan.

2.4 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat Berisikan uraian mengenai :

a. Penjelasan tentang proses bagaimana usulan program / kegiatan usulan pemangku kepentingan tersebut diperoleh.

b. Penjelasan kesesuaian usulan tersebut dikaitkan dengan isu-isu penting penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD.

(7)

Bab III. Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan

3.1 Telaahan terhadap kebijakan Nasional dan Propinsi

Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan sebagaimana dimaksud yaitu penelaahan yang menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional dan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi SKPD.

3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD

Perumusan tujuan dan sasaran didasarkan atas rumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja Renstra SKPD.

3.3 Program dan Kegiatan

Berisikan penjelasan rumusan rencana program dan kegiatan SKPD tahun 2014 dan prakiraan maju (tahun n+1), sebagaimana tabel 2.

Bab IV. Penutup.

Berisikan uraian catatan penting yang perlu mendapat perhatian, baik dalam rangka pelaksanaan, maupun ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan dan kaidah pelaksanaan serta rencana tindak lanjut.

(8)

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD Evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja Tahun 2012, 2013 dan 2014 serta Target Capaian Program sesuai dengan Renstra BPLH dan RPJMD Kota Bogor Tahun 2010-2014 mencakup 5 (lima) Program dengan sasaran dan indikator kinerja Sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan

Program ini mempunyai sasaran terpantaunya kualitas air, terpantaunya kualitas udara, terpantaunya kualitas tanah dan meningkatnya pengawasan pelaksanaan pengelolaan lingkungan. Indikator kinerja dan target capaian program dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.1. Target Capaian Program Peningkatan Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan

SASARAN PROGRAM indikator program Capaian Program

Target Capaian Program 2011 2012 2013 2014 1 Terpantaunya kualitas air

Tingkat pemenuhan baku mutu

kualitas air 98% 98 % 98% 98% Persentase jumlah sampling yang di

pantau 100 % 100 % 100% 100% 2 Terpantaunya kualitas udara

Tingkat pemenuhan baku mutu

kualitas udara 80 % 80 % 80% 80% Persentase jumlah sampling yang di

pantau 100 % 100 % 100% 100% 3 Terpantaunya kualitas tanah

Tingkat pemenuhan baku mutu

kualitas tanah - 5% 5% 5% Persentase jumlah sampling yang di

pantau - 5% 5% 5%

4

Meningkatnya pengawasan pelaksanaan pengelolaan lingkungan

Persentase usaha/kegiatan yang telah memiliki dokumen lingkungtan yang sudah melaksanakan kewajiban sesuai dengan ketentuan lingkungan

11,89 % 15% 20% 25% Persentase pelnggaran pengelolaan

lingkungan 95 % 90% 85% 80%

Berdasarkan tabel diatas bahwa capaian semua indikator sasaran pada tahun 2011 capaian sasaran program rata-rata terealisasi 100 % sesuai target, hanya indikator Persentase usaha/kegiatan yang telah memiliki dokumen lingkungan yang sudah

(9)

melaksanakan kewajiban sesuai dengan ketentuan lingkungan terealisasi 11,890 % dari target 10 % . Data tersebut berdasarkan perhitungan sampai dengan tahun 2011 terdapat 328 usaha/kegiatan yang telah mempunyai dokumen yang terdiri dari SPPL sejumlah 227 usaha/kegiatan, Amdal sebanyak 3 usaha/kegiatan dan UKL/UPL sebanyak 98 usaha/kegiatan. Berdasarkan pemantauan baru 39 usaha/kegiatan yang melaporkan atau melaksanakan sesuai dengan pengelolaan lingkungan. Sedangkan pada tahun 2012 semua indikator terealisasi 100 %

2. Program Peningkatan dan Pengendalian Polusi

Program ini mempunyai sasaran terkendalinya polusi limbah cair dari usaha dan atau kegiatan, terpantaunya pengelolaan limbah B3 dan menurunnya dampak lingkungan akibat emisi gas buang. Indikator kinerja dan target capaian program dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.2. Target Capaian Program Peningkatan dan Pengendalian Polusi

Berdasarkan tabel diatas bahwa capaian semua indikator sasaran pada tahun 2011 rata-rata terealisasi 100 % sesuai target, hanya indikator sasaran menurunnya dampak lingkungan akibat emisi gas buang dimana jumlah biodesel yang dihasilkan pada tahun 2011 tidak tercapai dari target 43.800 liter/tahun hanya terealisasi 12.050

SASARAN PROGRAM indikator program

Capaian Program Target Capaian kerja 2011 2012 2013 2014

1

Terkendalinya polusi limbah cair dari usaha dan atau kegiatan

Tingkat pemenuhan baku mutu

kualitas limbah cair 25 % 30% 35% 40 % Persentase jumlah sampling

yang dipantau 30 % 40 % 50 % 60 %

2 Terpantaunya pengelolaan limbah B3 Jumlah kegiatan usaha yang diawasi dan dibina 30 30 30 30

3

Menurunnya dampak lingkungan akibat emisi gas buang

Jumlah biodesel yang dihasilkan

(10)

liter/tahun. Sedangkan pada tahun 2012 hanya terealisasi 16.658 liter/tahun atau 38,03 %

3. Program Peningkatan Pengendalian Kualitas dan Akses Informasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup

Program ini mempunyai sasaran meningkatnya edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan hidup dan meningkatnya ketersediaan data dan informasi lingkungan. Indikator kinerja dan target capaian program dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.3. Target Capaian Program Peningkatan Pengendalian Kualitas dan Akses Informasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup

Berdasarkan tabel diatas bahwa pada tahun 2011 capaian sasaran program rata-rata terealisasi 100 % sesuai target, hanya indikator tingkat ketersediaan SLHD hanya terealisasi 94,18 %

Tidak terealisasinya sesuai dengan target karena ada data yang tidak tersedia/dimiliki ketersediaan data yang dimiliki pada instansi terkait seperti jumlah indusri, penggunaan pupuk. Berdasarkan Pedoman Penyusunan SLHD, data yang harus tersedian sejumlah 17 data sedangkan junlah data yang tersedia pada tahun 2011 sejumlah 15 data.

SASARAN PROGRAM indikator program

Capaian Program Target Capaian kerja 2011 2012 2013 2014 1 Meningkatnya edukasi dan komunikasi masyarakat dibidang lingkungan hidup

Jumlah sekolah yang dibina untuk menjadi sekolah berbudaya lingkungan pertahun

1 6 1 1

Jumlah kelompok masyarakat yang terbina aspek lingkungan hidup

2 2 2 2 2 Meningkatnya ketersediaan data dan informasi lingkungan Tingkat ketersediaan SLHD 80 % 80 % 95% 100 %

(11)

4. Program Kemitraan Lingkungan Hidup

Program ini mempunyai sasaran meningkatnya kemitraan pemerintah, perguruan tinggi, masyarakat swasta, swasta dalam bidang lingkungan hidup. Indikator kinerja dan target capaian program dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.4. Target Capaian Program Peningkatan Pengendalian Kualitas Akses Informasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup

B

Berdasarkan tabel diatas bahwa capaian pada tahun 2011 capaian sasaran program tercapai 300 % dari dari target 1 terealisasi 3 jumlah kemitraan

Terlampaunya dari target berdasarkan dari jumlah kemitraan yang terjalin atara swasta dan pemerintah di bidang lingkungan hidup antara lain kemitraan dengan Carefour dalam hal pengumpulan minyak jelantah dan PT Mitra dalam hal pengelolaan sampah.

3. Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam Program ini mempunyai sasaran meningkatnya penanganan lahan kritis dan meningkatnya konservasi sumberdaya air. Indikator kinerja dan target capaian program dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

SASARAN PROGRAM indikator program Capaian Program

Target Capaian kerja 2011 2012 2013 2014 1 Meningkatnya kemitraan

pemerintah, perguruan tinggi, masyarakat, swasta dalam bidang lingkungan

Jumlah kemitraan

(12)

Tabel 2.5. Target Capaian Program Perlindungan dan konservasi Sumberdaya Alam

Berdasarkan tabel diatas, bahwa persentase pencapaian kinerja terhadap sasaran indikator persentase luas penanganan lahan kritis pada tahun 2011 sebesar 1,20 % atau 131,86 % . Penanganan lahan kritis pada tahun 2011 dilakukan melalui kegiatan penanaman dibantaran sungai sebanyak 600 pohon yang ditanah pada bantaran sungai di daerah kelurahan panaragan dan sindangbarang. Kegiatan lain adalah penanaman penanaman massal dalam rangka green school dan green city yang merupakan bantuan propinsi dan penaman pohon dalam dalam rangka OBIT yang berlokasi di Kelurahan Tanah Baru Kecamatan Bogor Utara.

Persentase pencapaian kinerja terhadap indikator jumlah mata air yang terlindungi pada tahun 2011 hanya 3 sumber mata air dari target 5 atau sebesar 60 %. Tidak tercapainya target disebabkan dengan dana 83.290.730,- hanya 3 sumber mata air yang dapat dilindungi yang berlokasi Kelurahan Ciparigi, lokasi RT 4 RW IV, Kelurahan Pamoyanan, lokasi RT 1 RW II dan Kelurahan Tegallega, lokasi RT 1 RW 1.

Persentase pencapaian kinerja terhadap sasaran jumlah usaha/kegiatan yang dipantau penggunaan air tanah dalanya pada tahun 2011 sebesar 100 % dari target. Sedangkan pencapaian kinerja terhadap sasaran jumlah sumur resapan tahun 2011 sebesar 943 atau 106,71 % dari target 843 .

SASARAN PROGRAM indikator program Capaian Program

Target Capaian kerja 2011 2012 2013 2014 Meningkatnya penanganan lahan kritis Persentase luas penanganan lahan kritis (kumulatif)

1,20 % 2,6 % 1.06 1.13% Meningkatnya konservasi

sumberdaya air

jumlah mata air yang

terlindungi 3 2 5 5 Jumlah Usaha/kegiatan

yang dipantau 160 169 150 150 Jumlah Sumur Resapan 953 1065 943 993

(13)

Program dan kegiatan diatas merupakan urusan lingkungan hidup yang merupakan urusan wajib untuk mendukung misi Kota Bogor menjadi Kota yang bersih dengan sarana prasarana transportasi yang berkualitas. Program dan kegiatan lain yang mendukung kinerja Badan Pengelolan Lingkungan Hidup Kota Bogor antara lain :

1. Program pelayanan administrasi perkantoran

Program ini mempunyai sasaran terpenuhinya kebutuhan dasar operasional unit kerja Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bogor dalam mendukung tugas pokok dan fungsi. Indikasi kegiatan program ini adalah pengelolaan rumah tangga dengan output terpenuhinya kebutuhan dasar operasional unit kerja. sumber anggaran berasal dari dana APBD Kota sejumlah Rp. 174.505.700,-. Sampai dengan akhir bulan Desember 2011 telah terealisasi sejumlah Rp. 167.746.324 % atau 96,13%. Sedangkan pada tahun 2012 jumlah anggaran Rp.256.150.000,- terealisasi Rp 228.790.878,- atau 89,32%.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program ini mempunyai sasaran meningkatnya sarana dan prasarana operasional Badan. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2011 dan 2012 adalah kegiatan pemeliharaan rutin/berkala inventaris kantor dan pengadaan inventaris kantor.

a. Pemeliharaan Rutin/berkala Inventaris Kantor

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan sarana dan prasarana operasional kerja BPLH Kota Bogor. Anggaran kegiatan ini sejumlah Rp. 72.987.000,-, sampai dengan akhir Desember 2011 telah terealisasi sebesar Rp. 63.970.000,- atau 87,65 % sedangkan pada tahun 2012 anggaran sejumlah Rp. 100.000.000,-, yang telah terealisasi sebesar Rp. 98.849.000,- atau 98,85% dengan kegiatan berupa Upah kerja pemeliharaan

(14)

kantor (Perbaikan/penggantian komponen komputer, mesin tik, AC, Mebelair, listrik) belanja bahan baku bangunan, pemeliharaan gedung, pemeliharaan kendaraan operasional dinas roda 4 sebanyak 2 unit dan peralatan kantor.

b. Pengadaan Inventaris Kantor

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan sarana dan prasarana operasional kerja BPLH Kota Bogor dan hasil yang akan dicapai adalah terpenuhinya sarana dan prasarana yang optimal didalam mendukung kegiatan aparatur BPLH Kota Bogor

Anggaran kegiatan ini sejumlah Rp 134.600.000,-, sampai dengan bulan Desember 2011 telah terealisasi Rp. 132.375.000,- atau 98,35. Realisasi fisik sampai dengan bulan Desember 2011 telah 100 % sedangkan pada tahun 2012 anggaran sejumlah Rp. 163.580.000,-, yang telah terealisasi Rp.161.697.000,- atau 98,85%.

Kegiatan Inventarisasi kantor berupa pembelian barang dan jasa dilaksanakan melalui pengadaan barang dan jasa dengan metode pengadaan langsung antara lain : Pengadaan sepeda motor sebanyak 2 unit, pengadaan mesin tik 1 unit, Pengadaan brankas sebanyak 1 unit, Pengadaan filling cabinet sebanyak 2 buah, Pengadaan komputer terdiri dari komputer PC sebanyak 3 unit dan laptop sebanyak 2 unit, pengadaan printer sebanyak 4 unit, pengadaan kursi lipat sebanyak 40 buah, pada pengadaan dispenser sebanyak 3 buah, pengadaan kamera sebanyak 1 unit dan pengadaan handycam sebanyak 1 unit. Sedangkan pada tahun 2012 pengadaan sepeda motor sebanyak 2 unit, penggandaan mesin tik 1 unit, penggandaan filing cabinet sebanyak 6 buah, pengadaan komputer terdiri dari komputer PC sebanyak 4 unit dan Note Book sebanyak 2 unit, pengadaan printer sebanyak 5 unit, pengadaan kursi sandaran

(15)

sebanyak 15 buah, pengadaan kulkas sebanyak 1 buah, pengadaan kamera sebanyak 1 unit, pengadaan TV LCD sebanyak 1 unit, pengandaan lemari arsip 1 unit, pengadaan rak arsip 1 unit, pengadaan meja ½ biro 12 buah, penggandaan AC

Split 1 pk I unit, pengadaan pemotong rumput sebanyak 1 buah, penggandaan pemotong kertas sebanyak 1 unit, dan pengadaan wireless 1 buah.

3. Program peningkatan dan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan.

Program ini mempunyai sasaran tercapainya penyusunan laporan akuntabilitas instansi pemerintah, laporan tahunan dan Rencana kerja Badan. kegiatannya adalah penyusunan perencanaan, laporan dan capaian kinerja Badan, keluaran yang diharapkan adalah tersusunnya Rencana Kerja Tahun 2012, Laporan Semester 1, LAKIP, LKPJ dan Laporan Tahunan 2011.

Kegiatan Penyusunan perencanaan, pelaporan dan capaian kinerja badan dengan jumlaha anggaran Rp. 25.000.000,- sampai dengan bulan Juni 2011 telah terealisasi Rp. 25.000.000,- atau 100 %. Sedangkan pada tahun 2012 anggaran sejumlah Rp. 25.000.000,-, yang telah terealisasi Rp. 23.300.000,- atau 93,20%

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

Analisis kinerja Pelayanan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bogor dapat dilihat pada penerapan SPM bidang Lingkungan Hidup. SPM Bidang Lingkungan Hidup adalah keterntuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar bidang lingkungan hidup yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperolah setiap warga secara minimal.

Ruang Lingkup SPM Bidang Lingkungan Hidup Kota Bogor adalah : 1. Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air.

(16)

3. Pelayanan Penyediaan Informasi Status Kerusakan Lahan dan /atau Tanah untuk Produksi Biomassa

4. Pelayanan Tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan

pencemaran dan/atau perusakan lingkungan

Tabel 2.6. Bidang SPM Lingkungan Hidup

No Jenis Layanan

Periodesasi Pencapaian layanan (%)

2010 2011 2012 2013

1 Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air. 40 60 80 100 2 Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara

dari sumber tak bergerak 40 60 80 100 3

Pelayanan Penyediaan Informasi Status Kerusakan Lahan dan /atau Tanah untuk Produksi Biomassa

40 60 80 100

4

Pelayanan Tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan

pencemaran dan/atau perusakan lingkungan

60 70 80 90

2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD

Isu adalah permasalahan yang dijumpai dan menjadi suatu opini publik yang harus segera dicari penyelesaiannya. Isu ini dapat berskala makro atau skala mikro. Isu-isu yang berkembang di masyarakat harus didukung oleh data-data yang valid, sehingga bukan isu yang tanpa dasar.

Strategis merupakan hal sangat penting, mendasar dan prioritas yang menghasilkan efek tertentu dan sangat menentukan kondisi selanjutnya.

Isu strategis di bidang sumberdaya alam dan lingkungan hidup adalah adanya ancaman terhadap krisis lingkungan pada masa depan yang diakibatkan oleh tingginya tingkat pencemaran dan degradasi lingkungan. Antisipasi terhadap kondisi ini pada masa depan adalah dengan melakukan berbagai tindakan yang tepat serta menjalankan aturan dan kebijakan yang terkait dengan pengelolaan dan pengendalian lingkungan.

Isu lainnya adalah mengatasi semakin meningkatnya pencemaran lingkungan dan pemanasan suhu udara akibat polusi yang ditimbulkan

(17)

oleh semakin meningkatnya kendaraan bermotor dan proporsi ruang terbangun. Oleh karena itu diperlukan integrasi dengan tantangan transportasi dan tata ruang yang ramah lingkungan.

Adapun permasalahan mendesak yang harus segera ditangani terkait dengan kondisi lingkungan di Kota Bogor adalah sebagai berikut :

1. Masalah Pencemaran Air. a. Pencemaran Air Tanah

Air tanah atau air bawah permukaan, berdasarkan letak, sifat dan kondisinya fisiknya dapat dikelompokan ke dalam air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal terdapat pada akuifer dan pada bagian atasnya tidak tertutup oleh lapisan kedap air. Air tanah dalam dijumpai pada sumur-sumur bor. Kedalaman permukaan air tanah sangat ditentukan oleh topografi setempat, yaitu pada tempat bertopografi rendah, dan pada tempat dengan topografi tinggi.

b. Pencemaran Air Permukaan

Air permukaan adalah badan air yang terbuka yang dapat berupa sungai atau situ. Sumber pencemaran terhadap air permukaan di Kota Bogor terutama adalah pabrik, rumah sakit, pusat perbelanjaan, restoran, dan rumah tangga yang membuang limbahnya langsung ke badan air. Limbah tersebut dapat menurunkan kualitas fisik, kimia dan biologis air sungai atau situ. Hasil pemantauan parameter pencemaran di bagian hilir, tengah dan hulu sungai Cisadane, Cipakancilan, Ciparigi, Ciluar, Cibalok, Cidepit, dan Cibanten menunjukan bahwa kandungan BOD, COD, kekeruhan dan coli tinja pada seluruh titik pemantauan relative tinggi. Demikian hasil pengukuran pada inlet dan outlet Situ Gede dan Situ Panjang. Kandungan coli tinja yang tinggi menyebabkan badan air tersebut tidak layak untuk keperluan rumah tangga, terutama mandi dan mencuci bahan makanan.

(18)

2. Masalah Pencemaran Udara dan Kebisingan.

Pencemaran udara dapat berupa meningkatnya kandungan debu, polutan atau timbulnya bau yang tidak sedap di udara. Debu timbul dari aktivitas transportasi dan kegiatan pembangunan fisik yang menimbulkan penimbunan, pembongkaran bangunan. Pencemaran udara akibat debu sifatnya fluktuatif, dan intensitasnya tinggi terutama pada musim kemarau. Sedangkan pada musim penghujan relative rendah karena partikel debu akan larut oleh air hujan.

Polutan udara umumnya bersumber dari sisa pembakaran sumber energi dalam aktifitas permukiman, transportasi dan industri. Polutan yang banyak menjadi masalah dari aktivitas terutama adalah CO, Timbal (Pb), Hidrokarbon, SO2, H2S dan NH3.

Sumber utama pencemaran udara dan kebisingan di Kota Bogor adalah aktivitas transportasi. Tingginya arus tranportasi terutama angkutan umum telah menimbulkan pencemaran udara akibat emisi gas buang yang dihasilkan. Berdasarkan uji pemantauan di beberapa lokasi sample menunjukan bahwa peningkatan kandungan NO2 pada beberapa lokasi telah melampaui baku mutu lingkungan. Demikian juga untuk senyawa lain seperti CO dan Hidrocarbon.

Berdasar hasil pemantauan selama tiga tahun terakhir tingkat kebisingan yang terjadi di Kota Bogor disebabkan oleh aktivitas transportasi dan industri.

3. Pencegahan Dampak Lingkungan.

Upaya untuk meminimalkan dampak yang terjadi serta menghindari penurunan kualitas lingkungan maka upaya preventif harus dilakukan mengingat perbaikan lingkungan memerlukan waktu yang panjang dan biaya yang besar. Upaya pencegahan dimulai dari awal aktivitas antara lain: Rencana Pembangunan di Kota Bogor diharuskan dilengkapi dengan dokumen lingkungan berupa: AMDAL, UPL-UKL, SPPL yang dapat membantu Pemda dalam proses pengambilan keputusan serta menjadi bahan acuan pengawasan. Pemantauan dan pengawasan

(19)

dari pelaksanaan AMDAL, UKL-UPL, SPPL, dilakukan setiap tahun untuk kegiatan atau usaha dan dituangkan dalam monitoring dan evaluasi.

2.4 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Usulan masyarakat sampai dengan saat ini belum terakomodir karena baru tahap penyerapan aspirasi melalui forum Musrembang baik tingkat kelurahan maupun kecamatan yang sedang berjalan.

(20)

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bogor mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan di bidang pengelolaan lingkungan hidup.

Untuk melaksanakan tugas pokok diatas Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Lingkungan Hidup;

2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pengelolaan lingkungan hidup;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan lingkungan hidup;

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai tugas dan fungsinya.

Mempedomani Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan, maka Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bogor yang mempunyai fungsi menjalankan urusan pemerintahan di bidang lingkungan hidup mempunyai kewenangan pada 2 sub bidang yaitu bidang pengendalian dampak lingkungan dan konservasi sumber daya alam (SDA).

Bidang pengendalian dampak lingkungan terbagi atas beberapan sub-sub bidang antara lain pengolahan limbah bahan berbaha beracun

(B3), kewenangan pemerintah daerah dalam hal pengawasan pelaksanaan pengelolaan limbah B3, izin pengumpulan limbah, penyimpanan sementara dan lokasi pengolahan B3, pengawasan pelaksanaan pemulihan akibat pencemaran limbah B3, pengawasan pelaksanaan sistem tanggap darurat serta pengawasan penanggulangan kecelakaan pengelolaan limbah B3. Semua kewenangan ini dalam skala kota.

(21)

Kewenangan sub-sub bidang Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) antara lain penilai dan pengawasan AMDAL bagi

terhadap jenis usaha/atau kegiatan yang mempunyai dampak penting terhadap lingkungan sesuai dengan standar, norma dan prosedur yang telah ditetapkan serta pemberian rekomendari UKL dan UPL.

Kewenangan sub-sub bidang Pengelolaan kualias air dan pengendalian pencemaran air antara lain pengelolaan kualitas air,

penetapan kelas air pada sumber mata air, pengaturan pengelolaan kulaitas air dan pengendalian pencemaran air baik pada sumber mata air maupun sumber air lainnya, perizinan pembuangan dan pemanfaatan air limbah ke tanah mapun ke air.

Kewenangan lain dari sub-sub bidang pengeloaan kualitas udara dan pengendalian pencemaran udara meliputi pemantauan kualitas udara

ambien, emisi sumber bergerak dan tidak bergerak, melaksanakan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan kualitas udara serta pengawasan terhadap penataan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara.

Kewenangan sub-sub sistem pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan tanah untuk kegiatan meliputi pengawasan atas pengendalian

kerusakan tanah/lahan akibat kegiatan yang berdampak atau yang diperkirakan berdampak.

Kewenangan sub-sub sistem pelayanan bidang lingkungan hidup

yaitu penyelenggaraan pelayanan di bidang pengelolaan lingkungan hidup, dalam melaksanakan kewenangan tersebut Pemerintah Kota Bogor telah menerbitkan Perda Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Perda ini bertujuan melindungi Kota Bogor dari pencemaran kerusakan lingkungan, meningkatkan upaya mewujudkan kota bogor yang bersih, sehat, nyaman dan berwawasan lingkungan. Kewenangan lainya adalah penegakan hukum terhadap perusakan lingkungan.

Bidang lain yang merupakan kewenangan pemerintah daerah adalah sub bidang konservasi sumberdaya alam (SDA) yang terdiri dari

(22)

sub-sub bidang keanekaraman hayati dengan kewenangan dalam hal koordinasi dalam perencanaan konservasi keanekaragaman hayati, penetapan, pelaksanaan dan pemantauan serta pengawasan terhadap keberlanjutan konservasi keanekaragaman hayati.

3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis lingkungan strategis. Tujuan mengarahkan perumusan strategi, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka merealisasikan Misi dan Visi. Berdasarkan tujuan yang ditetapkan, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bogor akan mengetahui hal-hal yang harus dicapai dalam kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya.

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh lembaga dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulanan atau bulanan. Sasaran menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran memberikan fokus pada penyusunan kegiatan sehingga bersifat spesifik, terinci, dapat dicapai, dan diupayakan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat diukur.

Strategi merupakan aturan atau arahan untuk mencapai misi dan tujuan yang dapat meliputi kegiatan atau program secara keseluruhan. Strategi dibangun melalui pemanfaatan semua kekuatan (sumberdaya) dan peluang secara optimal serta memperhatikan semua kelemahan dan ancaman sebagai bahan koreksi. Strategi merupakan cara mencapai tujuan dengan memanfaatkan semua kelebihan dan meminimumkan kelemahan.

Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman/pegangan/ petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna

(23)

tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan misi instansi pemerintah. Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah untuk mencapai tujuan.

Misi Pertama Tujuan

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian lingkungan hidup.

2. Meningkatkan peran pelaku ekonomi dalam upaya meminimalkan aktivitas yang akan memberikan dampak negative kepada lingkungan.

Sasaran

1. Meningkatkan edukasi dan komunikasi masyarakat dibidang lingkungan hidup

2. Meningkatkan ketersediaan data dan informasi lingkungan

3. Meningkatkan kemitraan pemerintah, perguruan tinggi, masyarakat, swasta dalam bidang lingkungan hidup

Strategi

1. Meningkatkan upaya pengelolaan dan pengendalian pencemaran sumber daya alam dan lingkungan hidup.

2. Meningkatkan pembuatan dokumen lingkungan bagi pelaku ekonomi.

Kebijakan

1. Menjaga kelestarian serta meningkatkan kualitas lingkungan hidup. 2. Meningkatkan pengertian terhadap stakeholder terhadap kondisi

lingkungan yang terjadi

3. Melakukan penilaian penghijauan terhadap sekolah-sekolah. 4. Mendorong industri agar kegiatannya berwawasan lingkungan.

5. Mengembangkan sistem monitoring, lingkungan dengan melibatkan perguruan tinggi, LSM/Masyarakat

(24)

Misi Kedua: Tujuan

1. Meningkatkan keahlian aparat pengelolaan lingkungan.

2. Meningkatkan Pelayanan di bidang pengelolaan lingkungan kota.

Sasaran

1. Meningkatnya kemampuan aparat pengelola lingkungan. 2. Meningkatnya disiplin petugas pengelola lingkungan Kota.

Strategi

1. Mengembangan Karir melalui Diklat. 2. Meningkatkan pembinaan Aparatur BPLH.

Kebijakan

1. Memberikan kesempatan kepada aparat pengelola lingkungan untuk memperoleh pendidikan dan pelatihan yang berkualitas.

2. Mendorong terselenggaranya pelayanan kepada masyarakat dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal dan bertanggung jawab.

Misi Ketiga: Tujuan

1. Meningkatkan pengendalian pencemaran dan perusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Sasaran

1. Terpantaunya kualitas air, udara dan tanah.

2. Meningkatkan pengawasan pelaksanaan pengelolaan lingkungan. 3. Terkendalinya polusi limbah cair dari usaha dan atau kegiatan 4. Terpantaunya pengelolaan limbah B3

5. Menurunnya dampak lingkungan akibat emisi gas buang 6. Meningkatkan penanganan luas penganganan lahan kritis 7. Meningkatkan konservasi sumberdaya alam

(25)

Strategi

1. Meningkatkan upaya pemulihan dan konservasi sumberdaya air, udara dan tanah serta Pengendalian sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Kebijakan

1. Dilakukan evaluasi dan monitoring setiap kegiatan yang berdampak pada lingkungan.

2. Mendorong peningkatan kepedulian dalam pengendalian pencemaran sumber daya alam.

3.3. Program dan Kegiatan

Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.

Dalam Renstra Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bogor tahun 2010-2014, program dan kegiatan dikategorikan kedalam Program/Kegiatan lokasilitas SKPD, Program/ Kegiatan Lintas SKPD dan Program/kegiatan Kewilayahan. Program/ kegiatan SKPD adalah sekumpulan rencana kerja suatu SKPD. Program Lintas SKPD adalah sekumpulan rencana kerja beberapa SKPD. Program Kewilayahan dan Lintas Wilayah adalah sekumpulan rencana kerja terpadu antar-Kementerian/Lembaga dan SKPD mengenai suatu atau beberapa wilayah, Daerah, atau kawasan. Rentra adalah Rencana Strategis yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu lima tahun dan berisikan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan. Berikut disajikan Program dan Kegiatan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bogor tahun 2010-2014.

Rencana kinerja tahun 2014 sesuai dengan Renstra BPLH dan RPJMD Kota Bogor Tahun 2010-2014 mencakup 5 (tujuh) Program dengan sasaran dan indikator kinerja Sebagai berikut :

(26)

1. Program Peningkatan Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan

Program ini mempunyai sasaran Terpantaunya kualitas air, terpantaunya kualitas udara, terpantaunya kualitas tanah dan meningkatnya pengawasan pelaksanaan pengelolaan lingkungan. Indikator kinerja dan target capaian program dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.1. Target Capaian Program Peningkatan Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan

SASARAN

PROGRAM indikator program

Target Capaian Program 2014 Capaian kerja

Satu Tahun 1 Terpantaunya

kualitas air

Tingkat pemenuhan baku mutu kualitas air

98 % 100 % Persentase jumlah sampling yang

dipantau 100 % 100%

2 Terpantaunya kualitas udara

Tingkat pemenuhan baku mutu

kualitas udara 80 %

100% Persentase jumlah sampling yang

dipantau 100 %

100%

3 Terpantaunya kualitas tanah

Tingkat pemenuhan baku mutu

kualitas tanah 5%

100% Persentase jumlah sampling yang

dipantau 5% 100% 4 Meningkatnya pengawasan pelaksanaan pengelolaan lingkungan

Persentase usaha/kegiatan yang telah memiliki dokumen lingkungan yang sudah melaksanakan kewajiban sesuai dengan ketentuan lingkungan

25% 100%

Persentase pelanggaran

pengelolaan lingkungan 80 % 100%

Dalam mendukung tercapainya sasaran program 1 tahun dicapai melalui 8 kegiatan yang bersumber dari APBD Kota Dana yang bersumber dari APBD Kota sejumlah 6 kegiatan antara lain :

1. Pemantauan dan pengawasan terhadap AMDAL, UKL-UPL,SPPL di Kota Bogor Implementasi kegiatan dan atau usaha wajib AMDAL di Kota Bogor

(27)

2. Inventarisasi dan Identifikasi sumber pencemaran 3. pengujian dan analisa kualitas Lingkungan

4. Pemeliharaan Alat Pemantau Kualitas Udara (ISPU) 5. Pengendalian Pencemaran Air

6. Penegakan Hukum Lingkungan

7. Pembangunan sarana dan prasarana pengendalian pencemaran air

8. Invetarisasi dan identifikasi Emisi Gas Rumah kaca

Rincian lokasi, output, target dan indikasi sumber dan jumlah anggaran dapat dilihat pada lampiran rencana kegiatan tahun 2014.

2. Program Peningkatan dan Pengendalian Polusi

Program ini mempunyai sasaran terkendalinya polusi limbah cair dari usaha dan atau kegiatan, terpantaunya pengelolaan limbah B3 dan menurunnya dampak lingkungan akbibat emisi gas buang. Indikator kinerja dan target capaian program dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.2. Target Capaian Program Peningkatan dan Pengendalian Polusi

SASARAN PROGRAM indikator program

Target Capaian kerja 2014 Capaian Kerja

Satu Tahun

1

Terkendalinya polusi limbah cair dari usaha dan atau kegiatan

Tingkat pemenuhan baku

mutu kualitas limbah cair 40 % 100 % Persentase jumlah

sampling yang dipantau 60 % 100 % 2 Terpantaunya

pengelolaan limbah B3

Jumlah kegiatan usaha

yang diawasi dan dibina 30 100 % 3

Menurunnya dampak lingkungan akibat emisi gas buang

Jumlah biodesel yang dihasilkan

43.800

(28)

Dalam mendukung tercapainya sasaran program 1 tahun dicapai melalui 3 kegiatan yang bersumber dari APBD Kota Bogor antara lain :

 Pengelolaan Minyak Jelantah

 Pengujian dan analisa kualitas limbah cair (kegiatan usaha/industri)  Pengawasan dan pembinaan kegiatan usaha penghasil limbah B3

Kegiatan yang bersumber dari dana APBD Propinsi Jawa Barat adalah Pembuatan instalisasi pengelolaan limbah minyak jelantah. Rincian lokasi, output, target dan indikasi sumber dan jumlah anggaran dapat dilihat pada lampiran rencana kegiatan tahun 2014.

3. Program Peningkatan Pengendalian Kualitas dan Akses Informasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup

Program ini mempunyai sasaran meningkatnya edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan hidup dan meningkatnya ketersediaan data dan informasi lingkungan. Indikator kinerja dan target capaian program dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.3. Target Capaian Program Peningkatan Pengendalian Kualitas dan Akses Informasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup

SASARAN PROGRAM indikator program

Target Capaian kerja 2014 Capaian kerja satu tahun 1 Meningkatnya edukasi dan komunikasi masyarakat dibidang lingkungan hidup

Jumlah sekolah yang dibina untuk menjadi sekolah berbudaya lingkungan pertahun

1 100 %

Jumlah kelompok masyarakat yang terbina aspek lingkungan hidup

2 Kel 100 % 2 Meningkatnya

ketersediaan data dan informasi lingkungan

Tingkat ketersediaan SLHD

(29)

Dalam mendukung tercapainya sasaran program 1 tahun dicapai melalui 5 kegiatan antara lain :

1. Identifikasi terhadap kegiatan dan/usaha serta UKM di Kota Bogor terhdap dampak lingkungan

2. Peyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) di Kota Bogor 3. Peningkatan Edukasi dan Komunikasi di Bidang Lingkungan Hidup 4. Penyusunan Rencana Perlindungan dan pengelolaan Lingkungan

Hidup (RPPLH)

5. Peningkatan Edukasi dan komunikasi Masyarakat di bidang Lingkungan Hidup.

Kegiatan yang bersumber dari dana APBD Propinsi Jawa Barat adalah Peningkatan Edukasi dan komunikasi Masyarakat di bidang Lingkungan Hidup.

Rincian lokasi, output, target dan indikasi sumber dan jumlah anggaran dapat dilihat pada lampiran rencana kegiatan tahun 2014.

4. Program Kemitraan Lingkungan Hidup

Program ini mempunyai sasaran meningkatnya kemitraan pemerintah, perguruan tinggi, masyarakat swasta, swasta dalam bidang lingkungan hidup. Indikator kinerja dan target capaian program dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.4. Target Capaian Program Peningkatan Pengendalian Kualitas dan Akses Informasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup

SASARAN PROGRAM indikator program

Target Capaian kerja 2014 Capaian kerja

satu tahun 1 Meningkatnya kemitraan

pemerintah, perguruan tinggi, masyarakat, swasta dalam bidang lingkungan

(30)

Dalam mendukung tercapainya sasaran program 1 tahun dicapai melalui 1 kegiatan yaitu peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan dan monitoring, pengawasan dan penyelesaian kasus lingkungan hidup. Rincian lokasi, output, target dan indikasi sumber dan jumlah anggaran dapat dilihat pada lampiran rencana kegiatan tahun 2014.

5. Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam

Program ini mempunyai sasaran meningkatnya penanganan lahan kritis dan meningkatnya konservasi sumberdaya air. Indikator kinerja dan target capaian program dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.5. Target Capaian Program Perlindungan dan konservasi sumberdaya Alam

SASARAN PROGRAM indikator program

Target Capaian kerja 2014 Capaian kerja

Satu tahun

1 Meningkatnya penanganan lahan kritis

Persentase luas penanganan lahan kritis (kumulatif)

1,13% 100 %

2 Meningkatnya konservasi sumberdaya air

jumlah mata air yang

terlindungi 5 100% Jumlah Usaha/kegiatan

yang dipantau 150 100%

Jumlah Sumur Resapan 993 titik 100%

Dalam mendukung tercapainya sasaran program 1 tahun dicapai melalui 8 kegiatan yang terdiri dari dana APBD Kota dan APBD Pr0pinsi. Kegiatan yang bersumber dari dana APBD Kota antara lain :

1. Perlindungan sumber mata air

(31)

3. Evaluasi dan Updating Data Hasil kajian Zona Air 4. Pembangunan sumur pantau

5. Pembangunan sumur resapan air hujan

6. Perlindungan, pelestarian dan pengembangan bioversity dengan sehati dan pemerhati Arboretum.

7. Rencana Umum Kebijakan Energi Daerah 8. Inventarisasi Keanekaragaman Hayati

Rincian lokasi, output, target dan indikasi sumber dan jumlah anggaran dapat dilihat pada lampiran rencana kegiatan tahun 2014.

Program dan kegiatan diatas merupakan urusan lingkungan hidup yang meupakan urusan wajib untuk mendukung misi Kota Bogor menjadi Kota yang bersih dengan sarana prasarana transportasi yang berkualitas. Program dan kegiatan lain yang mendukung kinerja Badan Pengelolan Lingkungan Hidup Kota Bogor antara lain :

1. Program pelayanan administrasi perkantoran

Program ini mempunyai sasaran terpenuhinya kebutuhan dasar operasional unit kerja Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bogor dalam mendukung tugas pokok dan fungsi. Indikasi kegiatan program ini adalah pengelolaan rumah tangga dengan output terpenuhinya kebutuhan dasar operasional unit kerja. Indikasi sumber anggaran berasal dari dana APBD Kota sejumlah Rp. 350.000.000,-

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program ini mempunyai sasaran meningkatnya sarana dan prasarana operasional Badan. Indikasi kegiatan pemeliharaan rutin/berkala inventaris kantor dan pengadaan inventaris kantor.

Keluaran kegiatan pemeliharaan rutin/berkala inventaris kantor adalah terpeliharanya sarana dan prasarana Badan dengan indikasi anggaran berasal dari APBD Kota sejumlah Rp. 350.000.000,-, sedangkan keluaran yang diharapkan dari kegiatan pengadaan inventaris kantor adalah terpenuhinya sarana dan prasarana yang

(32)

optimal sebagai pendukung kegiatan aparatur Badan. Indikasi anggaran berasal dari APBD Kota sejumlah Rp. 400.000.000,- dan Peningkatan Bangunan Gedung BPLH dengan indikasi anggaran sejumlah Rp. 3.000.000.000,- ( Tiga Milyar Rupiah)

3. Program peningkatan dan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan.

Program ini mempunyai sasaran tercapainya penyusunan laporan akuntabilitas instansi pemerintah, laporan tahunan dan Rencana kerja Badan. Indikasi kegiatannya adalah penyusunan perencanaan, laporan dan capaian kinerja Badan, keluaran yang diharapkan adalah tersusunnya Rencana Kerja Tahun 2015, LAKIP 2014, Laporan Semester dan Laporan Tahunan 2014, serta LPPD/EPPD/LKPJ Tahun 2014. Indikasi anggaran berasal dari APBD Kota sejumlah Rp 35.000.000,-

Adapun Program dan Kegiatan pada Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun Anggaran 2014 dan Perkiraan Maju tahun 2015 dapat dilihat pada tabel di halaman lampiran.

(33)

BAB V P E N U T U P

Naskah Rencana Kerja Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bogor tahun 2014 ini merupakan arahan bagi pegawai Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bogor dalam menjalan tugas dan fungsi sebagai Satuan kerja Pemerintahan Kota Bogor sebagaimana yang diamanatkan oleh Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 03 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah.

Diperlukan konsistensi dan disiplin yang kuat dari setiap pegawai Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bogor untuk merealisasikan Rencana Kerja ini agar terciptanya Kota Bogor yang bersih, nyaman dan berwawasan lngkungan.

Gambar

Tabel 2.1.  Target  Capaian  Program  Peningkatan  Pengendalian  pencemaran dan perusakan lingkungan
Tabel 2.2.  Target  Capaian  Program  Peningkatan  dan  Pengendalian  Polusi
Tabel  2.3.  Target  Capaian  Program  Peningkatan  Pengendalian  Kualitas  dan  Akses  Informasi  Sumberdaya  Alam  dan  Lingkungan Hidup
Tabel  2.4.  Target  Capaian  Program  Peningkatan  Pengendalian  Kualitas  Akses  Informasi  Sumberdaya  Alam  dan  Lingkungan  Hidup
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu pemaparan cuaca ( weathering ) terhadap karakteristik komposit HDPE–sampah organik berupa kekuatan bending dan

Masalah utama yang akan dijawab dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah : Apakah penerapan Metode pembelajaran Make a Match (Menjodohkan) dan MediaKartundapat

Penggabungan matriks polimer sweablle dan senyawa effervescent dalam tablet, ketika tablet tertelan dan kontak dengan cairan lambung yang bersifat asam, akan timbul CO 2

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel struktur aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal karena perusahaan lebih cenderung menggunakan

Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa berdasarkan hasil penelitian di Dusun Polaman Argorejo dari 90 responden yang diteliti, responden yang tidak aktif mengikuti senam

Sistem penjaminan mutu Insitusi dan prodi berjalan dengan baik. Penerapan standar dan prosedur mutu melalui tahapan prosedur kerja sesuai dengan standar yang telah ditetapkan

Latar belakang yang membuat Karantina menjadi penting adalah kenyataan bahwa tindak “Karantina” dapat mencegah, melindungi masuk dan tersebarnya OPT dari negara lain dang

Representasi makna keadilan dari dialog di atas adalah sebagai berikut: terlihat pada percakapan di atas, terlihat nilai moral keadilan pada tokoh Pastor