• Tidak ada hasil yang ditemukan

dan Pemberdayaan Perempuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "dan Pemberdayaan Perempuan"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

K bij k d S i Kebijakan dan Strategi

Pembangunan Kesetaraan Gender Pembangunan Kesetaraan Gender

dan Pemberdayaan Perempuan d l

dalam

RPJMN 2010-2014 RPJMN 2010 2014

Disampaikan oleh:

Nina Sardjunani Nina Sardjunani

Deputi Bidang Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan Bappenas

Di ik   d  W k h P  RKA KL   R if G d

Disampaikan pada Workshop Penyusunan RKA­KL yang Responsif Gender Bappenas, 17 Januari 2012

(2)

OUTLINE:

I. PUG dalam Perencanaan Kebijakan dan Program  di Tingkat Nasional 2000‐2012

di Tingkat Nasional 2000‐2012 II. Arahan RPJPN 2005‐2025

III. Arahan RPJPN untuk RPJMN 2010‐2014 IV. RPJMN 2010‐2014 KGPP 4

V. Perencanaan & Penganggaran yang Responsif  Gender (PPRG)

Ge de ( G)

VI. Peran Bappenas dalam PPRG VII Ti d k L j t

VII. Tindak Lanjut

(3)

I. ARAHAN RPJPN 2005-2025

1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral,

MISI 2005-2025

beretika, berbudaya, beradab 2. Mewujudkan bangsa yang

berdaya saing

VISI

2005-2025

Tujuan negara (UUD 45)

3. Mewujudkan masyarakat

demokratis berlandaskan hukum 4. Mewujudkan Indonesia aman,

• Melindungi tumpah darah

• Memajukan

MAJU MAJU

j ,

damai, dan bersatu

5. Mewujudkan pemerataan

pembangunan dan berkeadilan

• Memajukan kesejahteraan umum

M d k

MANDIRI MANDIRI

ADIL ADIL

6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari

7. Mewujudkan Indonesia menjadi

• Mencerdaskan kehidupan bangsa

• Ikut

MAKMUR MAKMUR

. Mewujud a do es a e jad negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional

melaksanakan ketertiban dunia

3

8. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional

(4)

PUG dalam Perencanaan Kebijakan dan Program di Tingkat Nasional (Tahun 1998‐2009) g ( )

Repeta 2001

RKP 2006

(Perpres 19 program RG

RPJPN 2005

Repeta 2001

(UU No. 35/2000)

( p

No.39/2005) 26 program RG

RPJPN 2005- 2025

(UU 17/2007)

Penyusunan 

GBHN Propenas

2000 2004

Repeta 2002

(UU No.19/2001)

RKP 2005 RPJMN 2004- 2009

RKP 2007

(Perpres No. 19/2006)

Penyusunan  GAP (1998)

1999 - 2004 2000 – 2004

(UU No. 25/2000)

Repeta 2003

(UU No.29/2002)

2009

(Perpres No. 7/2005)

“Transisi”

19 program B b 12 d n 13

RKP 2008

(Perpres N 18/2007 )

Repeta 2004

KKG sebagai salah satu

tujuan pemb

19 program responsif

gender (RG) 32 program

RG

Bab 12 dan 13 bab lainnya

SNPK

No. 18/2007 )

Draft Kepmen PPN ttg PPRG

(UU No. 28/2003)

RKP 2009 (Perpres No.

38/2008) pemb

38 program RG

PUG sebagai salah satu prinsip

Inpres 9/2000

SNPK

/ )

RG prinsip

pengarusutamaan Æsemua kebijakan, program & kegiatan Sumber: Direktorat KP3A-Bappenas

(5)

PUG dalam Perencanaan Kebijakan dan Program di Tingkat Nasional (Tahun 2009‐2012) g ( )

PUG : Prionas

Lainnya Bidang RKP 2011

PMK No.

104/PMK.02/2010:

7 K/L pilot + K/L ekpolsoskum

PUG sebagai salah Lainnya Bidang

Kesra, sbg salah satu dr 3

pengarusutamaan 56 kegiatan K/L

d l ik

(Perpres No.19/2010)

g satu prinsip pengarusutamaan Æsemua kebijakan, program & kegiatan

PMK No.

93/PMK.02/2011:

K/L yg telah PMK No.

119/PMK.02/2009:

7 K/L pilot

RKP 2010 RPJMN 2010-

dalam matriks

RKP 2012

(Perpres No.29/2011)

28 K/L + 10 i i il

RKP 2009

didampingi KPP&PA

(Perpres No.

21/2009)

“Transisi”

2014

(Perpres No.

5/2010)

RKP 2013

provinsi pilot

(Perpres No.

38/2008) PMK No.

93/PMK.02/2011:

Transisi

Reformasi Perencanaan dan

Penganggaran RKP 2014

SEDANG DISUSUN

Kepmen PPN No.

30/M.PPN/HK/03/2009: PMK hanya mengatur teknis pelaksanaan

5

Tim Teknis dan Tim Pengarah PPRG

PMK hanya mengatur teknis pelaksanaan PPRG di K/L dan daerah yang dibiayai oleh Dekon/TP

Sumber: Direktorat KP3A-Bappenas

(6)

MISI 2: Mewujudkan bangsa yang berdaya saing

SASARAN POKOK ARAH PEMBANGUNAN

Pendidikan

- Peningkatan kualitas SDM untuk mendukung Kualitas SDM

§ IPM

masyarakat yang berharkat, bermartabat, berakhlak mulia, dan menghargai keberagaman

- Menumbuhkan kebanggaan kebangsaan, akhlak mulia,

§ IPG

§ Penduduk tumbuh seimbang

serta kemampuan peserta didik untuk hidup bersama dalam masyarakat yang beragam

Kesehatan seimbang

Kesehatan

Pemberdayaan Perempuan dan Anak:

- Peningkatan kualitas hidup perempuan,

kesejahteraan, perlindungan anak, penurunan kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi

- Penguatan kelembagaan dan jaringan PUGg g j g Pemuda

(7)

Tahapan dan Perkembangan Pembangunan Gender dalam RPJPN 2005-2025

2005 2025

RPJMN 2005-2009 RPJMN 2010-2014 RPJMN 2015-2019 RPJMN 2020-2024

Peningkatan

kesejahteraan rakyat:

Terwujudnya Peningkatan

kesejahteraan rakyat:

Meningkatnya Peningkatan kesejahteraan

rakyat: Meningkatnya kesetaraan gender Indonesia yang adil dan

demokratis: Meningkatnya kesetaraan gender di berbagai

RPJMN 2005 2009 RPJMN 2010 2014 RPJMN 2015 2019 RPJMN 2020 2024

j y

kesetaraan gender

Bab 12: Peningkatan Kualitas Kehidupan dan Peran

g y

kesetaraan gender g

g g

bidang pembangunan Buku I:Program Prioritas Nasional Lainnya di Bidang Kesejahteraan Rakyat;

Perempuan serta Kesejahteraan dan

Perlindungan Anak Æ untuk seluruh K/L;

Buku II-Bab I: Pengarusutamaan GenderÆ seluruh K/L;

Buku II-Bab II: Bidang

Pembangunan Sosial Budaya seluruh K/L;

1. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan

Perempuan;

2 Program Penguatan

g y

dan Kehidupan Beragama ÆProgram Peningkatan Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan 2. Program Penguatan

Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak;

3. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan

Pemberdayaan Perempuan (khusus KPP&PA);

Buku III: Program Prioritas

Nasional Lainnya: Bidang Politik, H k m Dan Keamanan

Peningkatan Kualitas Anak dan

Perempuan. Hukum Dan Keamanan,

Perekonomian Dan Kesejahteraan Rakyat.

(8)

II. Arahan RPJPN 2005-2025 untuk RPJMN 2010- 2014

RPJMN 2010-2014 ditujukan untuk lebih

memantapkan penataan kembali Indonesia di p p segala bidang dengan menekankan upaya

peningkatan kualitas sumber daya manusia

termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing

perekonomian.

(9)

Kondisi yang Ingin Dicapai dalam Kondisi yang Ingin Dicapai dalam Kondisi yang Ingin Dicapai dalam Kondisi yang Ingin Dicapai dalam

RPJMN 2010

RPJMN 2010--2014 2014

6.Meningkatnya kesejahteraan rakyat yang ditunjukkan oleh membaiknya yang ditunjukkan oleh membaiknya berbagai indikator pembangunan

SDM a l : SDM, a.l.:

y meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat yang didukung dengan masyarakat yang didukung dengan

pelaksanaan sistem pendidikan nasional yang mantap;

yang mantap;

y meningkatnya kesetaraan gender;

9

(10)

PUG DALAM RPJMN 2010-2014

BUKU 1

Prioritas Nasional

BUKU 2

Prioritas Bidangg

11 Prioritas Nasional:

1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola 2. Pendidikan

11 Bidang :

1. Kebijakan pengarusutamaan dan lintas bidang Æ Pengarusutamaan Gender (PUG) 3. Kesehatan

4. Penanggulangan Kemiskinan 5. Ketahanan Pangan

6. Infrastruktur

g g ( )

2. Pembangunan sosial budaya dan kehidupan beragama

Sub bidang : pembangunan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan 7. Iklim Investasi dan Iklim Usaha

8. Energi

9. Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana 10. Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pasca-

g p y p p

Fokus Prioritas: Peningkatan kapasitas kelembagaan PUG dan pemberdayaan perempuan.

3. Ekonomi konflik

11. Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi Prioritas Lainnya :

4. Ilmu pengetahuan dan teknologi 5. Sarana dan prasarana

6. Politik

7. Pertahanan dan keamanan 1. Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

2. Bidang Perekonomian

3. Bidang Kesejahteraan Rakyat

Substansi Inti: Perumusan kebijakan dan pedoman bagi t ( i t i ) G d l h

8. Hukum dan aparatur 9. Wilayah dan tata ruang

10. Sumber daya alam dan lingkungan hidup 11. Sistem pendukung manajemen

penerapan pengarusutamaan (mainstreaming) Gender oleh Kementerian Negara dan Lembaga Pemerintah

Nonkementerian lainnya, termasuk perlindungan bagi perempuan dan anak terhadap berbagai tindak kekerasan.

pembangunan nasional

(11)

(Buku I)

(Buku I) VISI, MISI, Agenda Presiden terkait KGPP VISI, MISI, Agenda Presiden terkait KGPP d l RPJMN 2010

d l RPJMN 2010 2014 2014 dalam RPJMN 2010

dalam RPJMN 2010--2014 2014

1.Visi Indonesia 2014 ke-3:

Keadilan:

T j d b dil d t

Terwujudnya pembangunan yang adil dan merata, yang

dilakukan oleh seluruh masyarakat secara aktif, yang hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia.

2 Mi i P b k 3

2.Misi Pembangunan ke-3:

Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang

3.Agenda Kelima: Pembangunan yang Inklusif dan Berkeadilan 3.Agenda Kelima: Pembangunan yang Inklusif dan Berkeadilan 4.Prioritas Nasional:

Program Prioritas Nasional Lainnya di Bidang Kesejahteraan Rakyat

Rakyat

Æ Perumusan kebijakan dan pedoman bagi penerapan pengarusutamaan

(mainstreaming) Gender oleh Kementerian Negara dan Lembaga Pemerintah Nonkementerian lainnya, termasuk perlindungan bagi perempuan dan anak terhadap berbagai tindak kekerasan

terhadap berbagai tindak kekerasan.

(12)

(BUKU II)

(BUKU II) –– BAB I BAB I

P t   d  d l   b   d l h 

P t   d  d l   b   d l h 

PENGARUSUTAMAAN GENDER (1) PENGARUSUTAMAAN GENDER (1)

ƒƒ Pengarusutamaan gender dalam pembangunan adalah  Pengarusutamaan gender dalam pembangunan adalah  strategi yang digunakan untuk mengurangi kesenjangan  strategi yang digunakan untuk mengurangi kesenjangan  antara penduduk laki

antara penduduk laki‐‐laki dan perempuan Indonesia  laki dan perempuan Indonesia  antara penduduk laki

antara penduduk laki laki dan perempuan Indonesia  laki dan perempuan Indonesia  dalam mengakses dan mendapatkan manfaat 

dalam mengakses dan mendapatkan manfaat 

pembangunan, serta meningkatkan partisipasi dan  pembangunan, serta meningkatkan partisipasi dan 

t l    b

t l    b

mengontrol proses pembangunan.

mengontrol proses pembangunan.

ƒƒ Pengarusutamaan gender (PUG) dilakukan dengan  Pengarusutamaan gender (PUG) dilakukan dengan 

i t ik   ktif ( d t  d d  k   i t ik   ktif ( d t  d d  k   mengintegrasikan perspektif (sudut pandang) gender ke  mengintegrasikan perspektif (sudut pandang) gender ke  dalam proses pembangunan di setiap bidang.

dalam proses pembangunan di setiap bidang.

12 12

(13)

(BUKU II)

(BUKU II) –– BAB I BAB I

PENGARUSUTAMAAN GENDER (2) PENGARUSUTAMAAN GENDER (2)

P   t   d   k   h ilk  

P   t   d   k   h ilk  

PENGARUSUTAMAAN GENDER (2) PENGARUSUTAMAAN GENDER (2)

ƒƒ Penerapan pengarusutamaan gender akan menghasilkan Penerapan pengarusutamaan gender akan menghasilkan  kebijakan publik yang lebih efektif untuk mewujudkan  kebijakan publik yang lebih efektif untuk mewujudkan 

pembangunan yang lebih adil dan merata bagi seluruh penduduk  pembangunan yang lebih adil dan merata bagi seluruh penduduk 

p g y g g p

p g y g g p

Indonesia, baik laki

Indonesia, baik laki‐‐laki maupun perempuan.laki maupun perempuan.

ƒƒ Piranti analisis yang dapat digunakan untuk strategi Piranti analisis yang dapat digunakan untuk strategi  pengarusutamaan gender  ‘‘

pengarusutamaan gender antara lain antara lain adalah adalah ‘‘Alur Kerja Analisis Alur Kerja Analisis  Gender

Gender’’ ((Gender Analysis PathwayGender Analysis Pathway –– GAP). GAP). 

ƒƒ Dengan demikian diharapkan bahwa Dengan demikian diharapkan bahwa pengintegrasian gender ke pengintegrasian gender ke 

ƒƒ Dengan demikian diharapkan bahwa Dengan demikian diharapkan bahwa pengintegrasian gender ke pengintegrasian gender ke  dalam siklus perencanaan dan penganggaran di tingkat pusat dan  dalam siklus perencanaan dan penganggaran di tingkat pusat dan  daerah

daerah akan membuat akan membuat pengalokasian sumber daya pembangunan pengalokasian sumber daya pembangunan pp gg y py p gg menjadi lebih efektif, akuntabel, dan adil

menjadi lebih efektif, akuntabel, dan adil dalam memberi manfaat dalam memberi manfaat  kepada perempuan dan laki

kepada perempuan dan laki‐‐laki.laki.

13 13

(14)

(Buku II) Bab I – Kebijakan/Isu Nasional PUG

a) Peningkatan kualitas hidup dan peran perempuan dalam 

pembangunan, melalui harmonisasi peraturan perundangan  dan pelaksanaannya di semua tingkat pemerintahan  dengan  dan pelaksanaannya di semua tingkat pemerintahan, dengan  melibatkan seluruh pemangku kepentingan. 

b) Peningkatan perlindungan perempuan terhadap berbagai  b) Peningkatan perlindungan perempuan terhadap berbagai 

tindak kekerasan, melalui upaya‐upaya  pencegahan,  pelayanan, dan pemberdayaan. 

pe aya a , da pe be dayaa

c) Peningkatan kapasitas kelembagaan PUG dan pemberdayaan  perempuan.

p p

(15)

(BUKU III) MATRIKS SINKRONISASI PUSAT DAN DAERAH DALAM PENCAPAIAN PRIORITAS NASIONAL PRIORITAS LAINNYA: BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN, PEREKONOMIAN DAN KESEJAHTERAAN

RAKYAT

SUBSTANSI INTI/

KEGIATAN PRIORITAS

INSTANSI PELAKSANA

SASARAN PELAKSANAAN DI WILAYAH SUMATERA JAWA KALIMANT

SULAWESI NUSA

MALUKU PAPUA SUMATERA

BALI AN SULAWESI

TENGGARA MALUKU PAPUA

Kesejahteraan Rakyat:

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Rakyat:

Perumusan kebijakan dan pedoman bagi penerapan

pengarusutamaan

p

Perlindungan Anak

pengarusutamaan

(mainstreaming) Gender (PUG) oleh Kementerian dan Lembaga

Pemerintah Non

ƒ Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang sosial, politik, dan hukum.

ƒ Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang ekonomi Pemerintah Non

Kementerian Lainnya, termasuk perlindungan bagi perempuan dan anak terhadap berbagai

ƒ Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang ekonomi.

ƒ Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan perempuan terhadap berbagai tindak kekerasan.

anak terhadap berbagai tindak kekerasan

Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Perempuan.

(16)

III. Perencanaan dan Penganggaran III. Perencanaan dan Penganggaran

yang Responsif Gender (PPRG)

(17)

ƒ Alat dan proses yang dirancang untuk memfasilitasi suatu analisis  gender dalam penyusunan anggaran negara dan alokasi sumber ddaya.

ƒ Merupakan alat untuk mencapai kesetaraan gender.

ƒ PPRG BUKAN berarti membagi anggaran 50% untuk laki laki dan

ƒ PPRG BUKAN berarti membagi anggaran 50% untuk laki‐laki dan  50% untuk perempuan, bukan pula pemisahan anggaran khusus  bagi perempuan.

ƒ PPRG dipakai untuk melihat keseluruhan anggaran pemerintah  dari perspektif gender, agar dapat mengintegrasikan kebutuhan  laki‐laki dan perempuan, anak laki‐laki dan perempuan, dan p p p p

kelompok yang termarginalkan.

Æ Integrasi Isu gender ke dalam perencanaan dan penganggaran:

Æ Tidak untuk menambah anggaran baru

Æ Tidak untuk menambah anggaran baru

Æ Menggunakan indikator/keluaran yang sudah tersedia

(18)

I. DEMOKRATISASI

(Masyarakat dan DPR dapat berperan besar dalam penyusunan anggaran yang responsif gender)

responsif gender) II. DESENTRALISASI

(Meningkatkan partisipasi masyarakat, pemantauan) III.PEM (Public Expenditure Management)

UU 17/2003 tentang Keuangan Negara, UU 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, PP 20/2004 tentang RKP, PP 21/2004 tentang RENJAg , g , g

K/L, PP 58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan di Pusat dan Daerah, PP 39/2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan dan Permendagri nomor 59 tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

Keuangan Daerah.

(Pelaksanaan Unified Budget, Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah, dan Anggaran Berbasis Kinerja).

S b l

S b l t l ht l h dit t kdit t k Sebelumnya

Sebelumnya telahtelah ditetapkanditetapkan::

€ INPRES 9/2000 tentang PUG; dan

€ KEPUTUSAN MENEG.PPN/KEPALA BAPPENAS NO. KEP.30/M.PPN/HK/03/2009,

tentang Pembentukan Tim Pengarah dan Tim Teknis Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender.

(19)

Alur

Alur Kerja Kerja Analisis Analisis Gender Gender

((

Gender Analysis Pathway Gender Analysis Pathway

= GAP)= GAP)

((

y y y y

))

ANALISIS KEBIJAKAN YANG

RESPONSIF GENDER KEBIJAKAN, RENCANA

AKSI KE DEPAN

1. - Pilih Kebijakan/Program/

Kegiatan yang akan dianalisis:

- Identifikasi dan tuliskan tujuan Kebijakan/Program/Kegiatan

6. Rumuskan kembali tujuan kebijakan/

Program/Proyek/

Kegiatan pembangunan

7. Susun Rencana Aksi yang responsifgender 2. Sajikan Data Pembuka Wawasan

Terpilah Menurut Jenis Kelamin - Kuantitatif

PELAKSANAAN

MONITORING

&

y g p g

- Kualitatif PELAKSANAAN

PENGUKURAN HASIL ISU GENDER

EVALUASI

8. Tetapkan Baseline

PENGUKURAN HASIL

3.Temu kenali isu gender di proses

4. Temu kenali isu gender di

5. Temu kenali di isu gender di

9. Tetapkan Indikator Gender

di proses perenc kebij/prog/

keg

internal lembaga/

budaya org

gender di eksternal lembaga

19 PERENCANAAN

(20)

ƒ Dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Nomor Kep 30/M PPN/HK/03/2009 tentang Tim Bappenas Nomor Kep.30/M.PPN/HK/03/2009 tentang Tim

Pengarah dan Tim Teknis Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender, untuk memastikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan PUG dan PPRG di seluruh kementerian/lembaga.

ƒ Pengintegrasian gender dalam perencanaan dan g g g p

penganggaran pada RPJMN tahap kedua (periode 2010-2014), yang memuat kebijakan, indikator, dan sasaran yang

if d d t il h d responsif gender dan terpilah gender.

ƒ Pengintegrasian gender ke dalam dokumen perencanaan

Kementerian/lembaga (Renstra dan Renja K/L periode 2010- 2014), yang memuat kebijakan, indikator, dan sasaran yang responsif gender

responsif gender.

(21)

ƒ Kemenkeu menetapkan PMK Nomor 93/PMK.02/2011 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan j y j

Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. PMK ini akan menjadi dasar penerapan ARG untuk T.A. 2012 dan

l

selanjutnya.

ƒ PMK Nomor 93/PMK.02/2011 merupakan kelanjutan dari PMK 104/2010 t t P t j k P d P l h

104/2010 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelahaan

Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2011 dan PMK 119/2009 untuk T A 2010

Tahun Anggaran 2011, dan PMK 119/2009 untuk T.A. 2010.

ƒ Di dalam PMK 93/2011 ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RKA-K/L berkenaan dengan diperhatikan dalam penyusunan RKA K/L berkenaan dengan anggaran responsif gender (ARG), antara lain:

1. Penerapan ARG pada penganggaran diletakkan pada output. p p p g gg p p Relevansi komponen input dengan output yang akan dihasilkan harus jelas.

(22)

2. K/L yang wajib menerapkan ARG adalah K/L yang telah

mendapatkan pendampingan Perencanaan dan Penganggaran mendapatkan pendampingan Perencanaan dan Penganggaran

yang Responsif Gender (PPRG) oleh Kementerian

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP dan e be dayaa e e pua da e l du ga a ( da PA).

3. Penerapan ARG fokus pada kegiatan dan output kegiatan p p g p g dalam rangka:

a. penugasan prioritas pembangunan nasional; p g

p p g

;

b. pelayanan kepada masyarakat (service delivery); dan/atau c pelembagaan pengarusutamaan gender/PUG (termasuk di c. pelembagaan pengarusutamaan gender/PUG (termasuk di dalamnya capacity building, advokasi gender, kajian,

sosialisasi, diseminasi dan/atau pengumpulan data terpilah). , p g p p )

(23)

Peran Bappenas dalam PPRG

à Sebagai motor penggerak Æ memfasilitasi K/L mitra untuk penerapan ARG.

‚ Menyusun RKP dan Renja-KL mitra yang responsif gender, bersama- sama dengan K/L mitra terkait;

‚ Menelaah kegiatan-kegiatan prioritas yang akan disusun GBS-nya dariMenelaah kegiatan kegiatan prioritas yang akan disusun GBS nya dari K/L mitra pada Pertemuan Tiga Pihak *;

‚ Menelaah GBS K/L mitra bersama dengan Kementerian Keuangan; dan

M t d l i l k k i t k i t K/L it

‚ Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan K/L mitra yang telah disusun GBS-nya bersama dengan KPP&PA.

à Sebagai g K/L pilot p Æ menerapkan ARG untuk kegiatan UKE II p g masing-masing:

‚ Menyusun GAP untuk kegiatan UKE II terkait;

Menyusun GBS di tingkat output pada kegiatan terkait (1 GBS untuk 1

‚ Menyusun GBS di tingkat output pada kegiatan terkait (1 GBS untuk 1 output);

‚ Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang

l h di G S

telah disusun GBS-nya.

23

(24)

Usulan Terkait Penerapan PPRG dalam Dokumen  Perencanaan*) 

Perencanaan*) 

Lampiran 1 :

Revisi Petunjuk Pelaksanaan Pertemuan Tiga Pihak dalam Rangka Penyusunan Revisi Petunjuk Pelaksanaan Pertemuan Tiga Pihak dalam Rangka Penyusunan  RKP dan Renja K/L Tahun 2013: format Dokumen Kesepakatan Pertemuan  Tiga Pihak  Æ Penambahan butir 

VII  K i  P i i    Ak  Di  GBS  ( l h b i K i

VII: Kegiatan Prioritas yang Akan Disusun GBS­nya (setelah butir Kegiatan  Prioritas dan Non‐Prioritas, sebelum butir Usulan Inisiatif Baru)

KODE PROGRAM / 

KEGIATAN PRIORITAS INDIKATOR TARGET 

2013 ALOKASI

2013

*) Sebagaimana tercantum dalam memorandum Deputi SDMK kepada Deputi Pendanaan Pembangunan No. 030/D.1/01/2012, tertanggal 31Januari 2012.

(25)

Lampiran 2: Usulan

Check List

Penelaahan GBS

Unsur

P l h Pertanyaan Jawaban*)

Penelaahan Pertanyaan Jawaban

Program Apakah program yang dipilih merupakan Program Prioritas Nasional yang ada dalam RPJMN 2010 – 2014 **) dan Pencapaian MDGs?

N/B/M***) Apakah mer pakan kegiatan ang terkait dengan ser ice deli er ?

Apakah merupakan kegiatan yang terkait dengan service delivery?

1. Apakah nama program, kegiatan, indikator kinerja kegiatan, dan output kegiatan telah sesuai dengan hasil restrukturisasi?

2 Analisa Situasi:

2. Analisa Situasi:

a. Apakah isu gender yang teridentifikasi didukung oleh data terpilah yang dikumpulkan dan dianalisis sebagai (pembuka wawasan)?

b A k h t l h t k i (k j ) d d

b. Apakah telah mencantumkan isu (kesenjangan) gender pada proses perencanaan;

internal lembaga; dan/atau di eksternal?

c. Apakah kesetaraan gender tercatat jelas sebagai sesuatu yang ingin dicapaiÆ tecermin dalam indikator:

output?

suboutput?

d. Apakah telah dicantumkan indikator (baik yang tercantum dalam RPJMN/Renstra, maupun indikator proxy) yang akan digunakan sebagai baseline dalam pengurangan kesenjangan gender tersebut?

25

pengurangan kesenjangan gender tersebut?

e. Adakah perubahan dalam tujuan suboutput kegiatan yang telah mengakomodasikan perspektif gender?

(26)

Lampiran 2: Usulan

Check List

Penelaahan GBS

Unsur Unsur

Penelaahan Pertanyaan Jawaban*)

3. Apakah rencana aksi dalam GBS dapat menjawab:

a hasil analisis situasi?

a. hasil analisis situasi?

b. isu gender yang teridentifikasi :

o pada proses perencanaan; internal; eksternal?

o tujuan ? o tujuan ?

o kerangka pikir (jika ada), yang mencerminkan gender concern

4 Apakah alokasi anggaran output kegiatan sesuai dengan yang tercantum dalam pagu indikatif?

indikatif?

5 Apakah dampak/hasil output kegiatan berkontribusi pada pengurangan kesenjangan gender?

6 Apakah output/suboutput terkait langsung dengan indikator yang ada di RPJMN 2010- 6 Apakah output/suboutput terkait langsung dengan indikator yang ada di RPJMN 2010

2014 (Buku I dan/atau Buku II Bab I)?

*)Disusun oleh KPP&PA, Bappenas, dan Kemkeu, dan disempurnakan oleh Dr. Yulfita Raharjo (Gender Adviser-

AIPEG) d W k h P RKA KL R if G d di B 17 J i 2012

AIPEG) pada Workshop Penyusunan RKA-KL yang Responsif Gender di Bappenas, 17 Januari 2012.

Keterangan:

*) Diisi dengan tanda (√) jika ‘Ya’ dan tanda (x) jika ‘Tidak’.

**) Lihat RPJMN 2010-2014 untuk Buku 1 (Prioritas Nasional), atau Buku 2 bab 1 (Pengarusutamaan ) ( ), ( g Gender).

***) N: Nasional, B: Bidang, M: MDGs.

(27)

Tindak Lanjut

ƒ Pelatihan dan mentoring pada K/L mengenai pemilihan program &

penyusunan GBS (Kementerian PP dan PA, Kementerian Keuangan, Bappenas) Æ kegiatan/program yang mendukung pencapaian Bappenas) Æ kegiatan/program yang mendukung pencapaian prioritas nasional dan pencapaian target-target MDGs.

ƒ Penelaahan GBS Æ K/L terkait bersama Bappenas dan Kemenkeu.pp

ƒ Pendampingan dalam proses implementasi ARG (Kementerian PP dan PA).

ƒ Monev dan pelaporan pelaksanaan ARG (Kementerian PP dan PA, Bappenas, Kementerian Keuangan) Æ Bappenas telah melaksanakan Evaluasi Uji Coba PPRG 2009-2010 di 7 K/L pada tahun 2011.

ƒ Saat ini sedang disusun Stranas PPRG (untuk pusat dan daerah) oleh 4

ƒ Saat ini sedang disusun Stranas PPRG (untuk pusat dan daerah) oleh 4

driver (Bappenas, Kemenkeu, Kemendagri, KPP&PA), yang dikoordinasikan oleh Bappenas.

ƒ Tahun 2012: akan diterapkan ARG di 28 K/L*) (termasuk BAPPENAS) dan 10 provinsi pilot (Jatim, Jateng, DIY, Banten, Jabar, Sumut, Babel, Kepri,

Kalbar Lampung) Æ Kemendagri diharapkan dapat berperan aktif sebagai Kalbar, Lampung) Æ Kemendagri diharapkan dapat berperan aktif sebagai driver, terutama untuk penyusun landasan hukum dan instrumen PPRG di daerah.

(28)

*) 

Untuk T.A. 2012, ARG akan diterapkan pada 28 K/L

1. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, 15. Kementerian Perhubungan, 1. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi,

2. Kementerian Perdagangan,

3. Kementerian Koperasi dan UKM,

15. Kementerian Perhubungan,

16. Kementerian Pendidikan Nasional, 17. Kementerian Agama,

4. Kementerian Perindustrian, 5. Kementerian Kehutanan, 6 K t i P t i

18. Kementerian Kesehatan, 19. BKKBN,

20 K t i S i l 6. Kementerian Pertanian,

7. Kementerian Kelautan dan Perikanan, 8. Kementerian Komunikasi dan Informatika,

20. Kementerian Sosial ,

21. Kementerian Lingkungan Hidup,

22. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, ,

9. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas,

10 K t i ESDM

y ,

23. Mahkamah Agung

24. Kementerian Pertahanan, 10. Kementerian ESDM,

11. Badan Pertanahan Nasional;, 12. Kementerian Keuangan,

25. Kementerian Dalam Negeri, 26. Kementerian Hukum dan HAM, 27 Sekretariat Negara dan

12. Kementerian Keuangan,

13. Kementerian Pekerjaan Umum, 14. Kementerian Perumahan Rakyat,

27. Sekretariat Negara , dan

28. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Keterangan: yang berwarna kuning adalah K/L yang berfungsi sebagai driver.

Sumber: Surat KPP-PA kepada Kemenkeu dan Bappenas No. B-2019/Set/KPP-PA/10/2011

(29)

29

Referensi

Dokumen terkait

Setelah Anda dapat menentukan sumbu simetri dan titik balik dari suatu grafik kuadrat yang diketahui persamaannya, selanjutnya Anda akan pelajari cara menentukan sifat definit

Tabel 4.16 Hasil pengujian respon sistem terhadap perubahan

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) akan melakukan Penawaran Umum Obligasi Subordinasi III Tahun 2018 dengan pokok obligasi yang ditawarkan sebanyak-banyaknya Rp500

S eminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK), merupakan agenda tahunan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Udayana, dan tahun 2015

Puncak yang dihasilkan pada kromatogram merupakan suatu indikasi kadar trigonelin sehingga kadar trigonelin dalam biji kopi dapat ditentukan.. HASIL

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH PELAYANAN, LOKASI DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT

Universitas Mercu Buana dalam Program Studi Arsitektur memiliki program Praktik Profesi bagi mahasiswanya untuk melibatkan mahasiswa memiliki pengalaman secara langsung pada