• Tidak ada hasil yang ditemukan

INFORMASI DIKECUALIKAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI SUMATERA UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "INFORMASI DIKECUALIKAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI SUMATERA UTARA"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

PROVINSI SUMATERA UTARA

Website : www.diskominfo.sumutprov.go.id Email : [email protected]

[email protected]

INFORMASI DIKECUALIKAN

(2)

DEFINISI INFORMASI PUBIK

PASAL 1 ANGKA 1 (UU KIP)

Informasi Publik adalah informasi yang

dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim dan/atau diterima oleh suatu Badan Publik yang

berkaitan dengan negara dan/atau

penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan Undang-

Undang ini serta informasi lain yang berkaitan

dengan kepentingan publik

(3)

BATASAN INFORMASI PUBIK

KRITERIA 1

- Dihasilkan, disimpan, dikelola,dikirim dan/atau diterima oleh suatu Badan Publik

- Berkaitan dengan Penyelenggara dan/atau

Penyelenggaraan negara dan/atau badan publik lainnya

KRITERIA 2

- Informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik

Catatan : Kriteria 1 dan 2 tidak bersifat kumulatif

(4)

DIKECULI KAN TERBUKA

INFORMASI PUBLIK

DIUMUMKAN BERKALA DIUMUMKAN SERTA MERTA

DIUMUMKAN SETIAP SAAT

RAHASIA NEGARA RAHASIA PRIBADI RAHASIA

BISNIS

Pasal 9

Pasal 10

Pasal 11

Pasal 22

Pasal 6 Ayat (3) Huruf a

Pasal 6 Ayat (3) Huruf b

Pasal 6 Ayat (3) Huruf c

KLASIFIKASI INFORMASI PUBLIK

MENURUT UU 14 TAHUN 2008

(5)

TERTUTUP

PRIVAT

- Tidak boleh digunakan orang lain, kecuali diijinkan oleh peiliknya.

- Pelarangan untuk melindungi hak-hak pribadi pemilik

JENIS INFORMASI PUBLIK

PRIVAT VS PUBLIK

PUBLIK

- Boleh digunakan oleh semua orang, selain yang dilarang

- Pelarangan untuk melindungi kepentingan bersama

TERBUKA

(6)

TIGA KERAHASIAAN DASAR

Pasal 17 huruf a, c,

d, f dan i

NEG ARA Pasal 17 huruf b, d dan e

BISN IS Pasal 17

huruf g dan h

PRI BA DI

(7)

• Penetapan kerahasiaan negara bertujuan untuk melindungi kepentingan nasional yang

direpresentasikan oleh lembaga-lembaga negara.

Poin pentingdari kerahasiaan negara adalah

kejelasan rumusan dan kriteria agar dalam praktik tidak menimbulkan multi tafsir.

• Umumnya kerahasiaan bidang pertahanan dan

kemanan negara, penegakan hukum dan surat

menyurat antar Badan Publik Negara

(8)

• Penetapan kerahasiaan bisnis bertujuan untuk

menjamin agar persaingan usaha yang sehat tetap berlangsung. Jika rahasia bisinis tidak dilindugi,

maka persaingan usaha tidak sehat akan terus terjadi serta tidak ada penghargaan pada inovasi dan karya intelektual seseorang

• Umumnya menyangkut rahasia dagang dan

kekayaan hak intelektual

(9)

• Penetapan kerahasiaan pribadi bertujuan

melindungi kepentingan-kepentingan privat atau pribadi warga negara.

• Meliputi akta otentik yang bersifat pribadi dan

wasiat, latar belakang pendidikan, jejak rekam

kesehatan, kondisi keuangan, dan hasil-hasil

evaluasi psikologis.

(10)

Mekanisme Uji Konsekuensi

2 prinsip untuk memastikan pengeculian

atas suatu informasi

2 Prinsip

Pengeculian

UJI

KEPENTINGAN PUBLIK

UJI

KONSEKUENSI

(11)

Tahapan Uji Konsekuensi

1. Klasifikasi Informasi yang dimohon 2. Identifikasi dasar hukum pengeculian 3. Identifikasi tujuan pengeculian

4. Analisis konsekuensi yang dapat ditimbulkan 5. Identifikasi pengeculian atas pengeculian

6. Merumuskan kesimpulan

(12)

ASAS PENGECUALIAN DI BADAN PUBLIK:

KONSEKUENSI BAHAYA

(13)

Asas Pengecualian dalam UU KIP

Pasal 2 UU KIP:

(1) Setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap Pengguna Informasi Publik.

(2) Informasi Publik yang dikecualikan bersifat ketat dan terbatas.

(3) Setiap Informasi Publik harus dapat diperoleh setiap Pemohon Informasi Publik dengan cepat dan tepat waktu, biaya ringan dan cara sederhana.

(4) Informasi Publik yang dikecualikan bersifat rahasia sesuai dengan UndangUndang, kepatutan, dan kepentingan umum

didasarkan pada pengujian tentang konsekuensi yang timbul apabila suatu informasi diberikan kepada masyarakat serta setelah dipertimbangkan dengan seksama bahwa menutup

Informasi Publik dapat melindungi kepentingan yang lebih besar daripada membukanya atau sebaliknya

D ASAR H UKUM

(14)

Terbuka

Kerahasiaan Mendasar (Pasal 6 dan

Pasal 17)

① Bersifat rahasia sesuai undang-undang,

② Berdasarkan pengujian atas konsekuensi yang ditimbulkan.

③ Mempertimbangkan kepentingan umum:

berdasarkan pengujian atas kepentingan

publik.

Operasionalisasi Asas Pengecualian

(Perspektif Rule Consequentialism)

(15)

Jenis dan Sifat Pengecualian

dalam UU KIP

(16)

Jenis Pengecualian Dalam UU KIP

Pasal 6 UU KIP:

(1) Badan Publik berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

(2) Badan Publik berhak menolak memberikan Informasi Publik apabila tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundangndangan.

(3) Informasi Publik yang tidak dapat diberikan oleh Badan Publik, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. informasi yang dapat membahayakan negara;

b. informasi yang berkaitan dengan kepentingan perlindungan usaha dari persaingan usaha tidak sehat;

c. informasi yang berkaitan dengan hakhak pribadi;

d. informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan;

dan/atau

e. Informasi Publik yang diminta belum dikuasai atau didokumentasikan.

Pengecualian Substansial

Pengecualian Prosedural

Kerashaisaan Mendasar:

Rahasia Negara,

Rahasia untuk persaingan

yang sehat,

Rahasia

Pribadi

(17)

UU KIP memiliki dua Jenis Pengecualian Informasi, yakni:

1. Pengecualian substansial, tidak boleh diberikan kepada publik karena secara

substansial informasi tersebut termasuk dalam kategori yang harus dirahasiakan berdasarkan Undang-undang. Pasal 6 ayat (1)

2. Pengecualian prosedural, suatu informasi yang secara substansial terbuka namun hanya

dapat diakses melalui suatu prosedur yang secara khusus diatur oleh peraturan perundang-

undangan. Pasal 6 ayat (2)

(18)

KERAHASIAAN NEGARA

KERAHASIAAN UNTUK

PERSAINGAN YG SEHAT

KERAHASIAAN ATAS HAK PRIBADI

Pasal 17 a,c,d,e,f, i Pasal 17 b Pasal 17 g, h

a. Penegakan Hukum c. Pertahanan dan

Keamanan

d. Kekayaan alam Indonesia e. Ketahanan ekonomi

nasional

f. Hubungan internasional i. Surat-surat badan publik

yang sifatnya rahasia, kecuali atas putusan Komisi Informasi dan Pengadilan.

b. Perlindungan

Persaiangan usaha yang sehat dan Perlindungan atas Kekayaan intelektual

g. Akta Otentik dan Wasiat Seseorang

h. Informasi Pribadi (finansial, kapabilitas, riwayat hidup, kondisi fisik dan psikologis)

Kelompok Informasi Dikecualikan

(19)
(20)

Pasal 19 UU KIP

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di setiap Badan Publik wajib melakukan pengujian tentang konsekuensi sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 17 dengan saksama dan penuh

ketelitian sebelum menyatakan Informasi Publik tertentu dikecualikan untuk diakses oleh setiap Orang.

---

Penjelasan Pasal 2 ayat (4)

Yang dimaksud dengan “konsekuensi yang timbul” adalah

konsekuensi yang membahayakan kepentingan yang dilindungi berdasarkan UndangUndang ini apabila suatu Informasi dibuka.

(21)

1. MENGKLARIFIKASI DAN MENGIDENTIFIKASI DASAR HUKUM PENGECUALIAN INFORMASI (SUBSTANSIAL MAUPUN

PROSEDURAL)

 Pada tahap ini PPID (melalui petugas informasi) perlu mempertajam informasi apa sesungguhnya yang dimohon sesuai dengan tujuan pemohon.

 Jika sudah jelas, apakah informasi tersebut dikecualikan secara prosedural? Jika ya, apa dasar hukumnya? Jika ada berikan

pemberitahuan tertulis kepada pemohon.

 Jika dikecualikan secara substansial, apakah pengecualian

bersifat absolut? Jika ya, apa dasar hukumnya? Buat penetapan PPID dan sampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada

pemohon.

 Jika pengecualian tidak bersifat absolut, identifikasi dokumen apa yang memuat informasi tersebut.

 Identifikasi dasar hukum pengecualian (baik dari UU KIP maupun UU lain)

(22)

2. MENGIDENTIFIKASI KEPENTINGAN YANG AKAN DILINDUNGI MELALUI PENGECUALIAN ATAS INFORMASI.

 Cermati secara jelas ketentuan dalam peraturan perundang- undangan yang mengecualikan informasi tersebut dan uraikan pasal pengecualian yang ada dalam peraturan perundang-

undangan tersebut.

 Kepentingan apa yang ingin dilindungi?

 Jika dalam pasal tersebut tidak dijelaskan kepentingan yang akan dilindungi, lihat risalah pembahasan terkait pasal

tersebut atau naskah akdemik yang menjadi dasar penyusunan peraturan tersebut.

 Jika tidak ditemukan, undang ahli yang kompeten untuk

menjelaskan tujuan pengecualian atau kepentingan yang ingin dilindungi oleh pengecualian tersebut.

 Deskripsikan ketentuan pengecualian dan kepentingan yang ingin dilindungi.

(23)

3. MEMERIKSA RELEVANSI PENGECUALIAN INFORMASI PUBLIK YANG DIATUR OLEH PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERHADAP PERMOHONAN INFORMASI.

 Cermati Relevansi jangka waktu.

Apakah informasi yang dikecualikan masih relevan dari sisi jangka waktu pengecualian? Jika tidak, pelajari ketentuan yang mengatur tata cara pemberian informasi.

 Relevansi konteks.

Apakah konteks pengecualian masih relevan pada waktu permintaan informasi diajukan? Misal: seorang anak angkat

meminta informasi mengenai tanah waris orang tua angkatnya yang tak memiliki anak kandung. Pada saat permohonan penetapan

status anak angkat masih dalam proses di pengadilan. Pada saat keberatan penetapan sudah selesai.

 Relevansi tujuan.

Apakah tujuan pengecualian masih relevan walaupun secara

gtamatikal pasal tertentu mengecualikan informasi tersebut? Misal:

informasi 10 debitur UKM terbaik berikut aset mereka. Informasi masuk informasi dikecualikan atas dasar kerahasiaan pribadi, namun pada malam pemberian penghargaan Bank BUMN kreditor telah mengumumkannya. Hal lain: sesorang meminta informasi rute perjalanan Presiden di luar neger setelah presiden kembali

(24)

1. Klarifikasi informasi yang diminta

2. Mengidentifikasi konsekuensi negatif yang ditimbulkan atau kepentingan yang akan dilindungi dengan menutup informasi.

3. Mengidentifikasi dasar hukum (baik UU KIP maupun UU lain) yang mendukung alasan menutup informasi tersebut beradasrkan daftar konsekuensi negatif (Pasal dan ayat) 4. Jika ada, apakah dasar hukum pengecualian tersebut

masih relevan?

5. Membuat kesimpulan:

buka jika terbukti tidak ada dasar hukum

buka jika terbukti ada dasar hukum tapi sudah tidak relevan

tutup jika terbukti ada dasar hukum dan relevan

(25)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

1) Humerulurus adalah tulang tunggal pada lengan. Humelurus terdiri dari bagian kepala membuat yang masuk dengan pas ke dalam rongga glenoid, bagian leher

Penanganan terhadap bahaya longsoran tanahjuga dilakukan pada jembatan Penggaron yang berada di ruas jalan tol Trans Jawajalur Semarang – Solo Km 427 + 400 – 427 + 800 dengan

PNS bermasalah - UUD Negara RI Tahun 1945 Pasal 28A s/d 28 H - Mengungkap data pribadi PNS - Melanggar HAM Melindungi data pribadi PNS yang bersifat rahasia Tidak terbatas

Mengungkap data pribadi nasabah yang bersifat rahasia - Menjaga privasi - Melindungi dari penyalahgunaan data/informasi yang bersangkutan. 41 Data EX Tapol G 30 S/PKI

- UU Nomor 14 tahun 2008 tentang KIP Pasal 17 huruf i (Memorandum atau surat-surat antar Badan Publik atau intra Badan Publik yang menurut sifatnya dirahasiakan kecuali atas

51 Keterangan tentang cacat fisik dan/ mental UU No 24 Tahun 2013 Pasal 84 ayat (1) Selama UU masih berlaku Data pribadi merupakan data yang Melindungi data pribadi

Sehingga dengan pemanfaatan teknologi dan komputer grafis dalam inovasi pengembangan motif batik secara digital tentunya akan meberikan kemudahan dan kecepatan

Hasil analisis Data Warehouse yang dibuat dapat memberikan informasi yang lebih jelas untuk pihak Dispenda dan mempermudah dalam menganalisis peningkatan jumlah