• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Dasar Penelitian

Metode dasar dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Rukajat (2018), metode deskriptif merupakan suatu metode dalam penelitian yang berusaha menggambarkan fenomena yang terjadi secara nyata, aktual, realistik, nyata pada saat ini, karena penelitian ini untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Menurut Siyoto dan Ali (2015) penelitian kuantitatif menekankan pada fenomena-fenomena objektif yang dikaji secara kuantitatif.

B. Metode Penentuan Lokasi

Lokasi dalam peneltian ini dilakukan secara sengaja atau purposive, yaitu lokasi penelitian dipilih secara sengaja sesuai dengan tujuan penelitian (Suryaningsum dan Anis, 2018). Penelitian dilakukan di Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri. Pemilihan lokasi penelitian dengan pertimbangan bahwa usaha yang mengolah jagung menjadi produk marning jagung paling banyak terdapat di Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri.

C. Metode Pengambilan Sampel

Sampel merupakan bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya (Mukhtazar, 2012). Pemilihan dan penentuan sampel sebagai responden dalam penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling, yaitu penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu berdasarkan pada kepentingan atau tujuan penelitian (Mufarrikoh, 2020). UMKM yang mengolah jagung menjadi marning jagung di Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri terdapat 4 UMKM dan sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 4 UMKM dengan pertimbangan bahwa 4 UMKM tersebut merupakan jumlah total UMKM yang mengolah jagung menjadi marning jagung di Kecamatan Bulukerto

UMKM yang mengolah jagung menjadi marning jagung di Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri terdapat 4 UMKM dan sampel dalam penelitian

20

(2)

ini yaitu sebanyak 4 UMKM dengan pertimbangan bahwa 4 UMKM tersebut merupakan jumlah total UMKM yang mengolah jagung menjadi marning jagung di Kecamatan Bulukerto.

Tabel 4. Data UMKM Marning Jagung di Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri

Sumber : Dinas KUKM dan Perindag Kabupaten Wonogiri, 2019 D. Sumber dan Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan dengan mengumpulkan data dari lokasi penelitian dan dokumentasi (Prakoso, 2018). Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan langsung di tempat usaha marning jagung dan melakukan wawancara.

Wawancara dilakukan dengan responden yaitu pemilik usaha atau UMKM marning jagung. Wawancara dilakukan dengan mennggunakan daftar pertanyaan yang telah dibuat sebelum melaksanakan penelitian ini. Hasil dari penelitian ini berupa identitas responden, bahan baku yang digunakan, alat produksi yang digunakan, proses produksi, proses pemasaran, biaya- biaya produksi.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh pihak lain (Yulianto et al., 2018). Data sekunder diperoleh dari instansi terkait seperti BPS Kabupaten Wonogiri, Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri dan buku atau literature yang berkaitan dengan penelitian ini.

Data sekunder yang digunakan berupa data jumlah penduduk Kabupaten Wonogiri, keadaan umum wilayah Kabupaten Wonogiri, keadaan pertanian

No Nama UMKM Pemilik UMKM Alamat UMKM

1. CCW Harsiwi Bulukerto

2. Lancar Suras Bulukerto

3. KD Narsi Bulukerto

4. Mekar Tarni Bulukerto

(3)

Kabupaten Wonogiri, dan jumlah UMKM marning jagung di Kabupaten Wonogiri.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu wawancara, observasi, dan pencatatan.

1. Wawancara

Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab antara orang yang mencari informasi dengan orang yang memberi informasi (Untoro, 2010).

Wawancara atau interview dilakukan kepada pemilik usaha marning jagung.

Wawancara dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian. Daftar pertanyaan digunakan untuk mencari informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

2. Observasi

Observasi adalah cara pengumpulan data langsung dari lapangan (Raco, 2010). Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung di tempat usaha pengolahan jagung menjadi marning jagung yang diteliti untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam penelitian.

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan salah satu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan menganalisis isi dokumen yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia, baik dalam bentuk catatan dokumen maupun variabel berupa catatan-catatan, buku, surat kabar, transkrip, majalah, dan lain-lain. Data yang didapatkan dari analisis dokumen dapat digunakan sebagai data pelengkap dan pendukung terhadap data primer yang telah diperoleh (Mukhtazar, 2020). Dokumentasi dari penelitian ini yaitu berupa catatan-catatan mengenai hasil wawancara dengan responden, foto kegiatan dan proses produksi.

(4)

F. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan perhitungan biaya, penerimaan, keuntungan, efisiensi usaha, dan nilai tambah. Menurut Effendy (2021), rumus menghitung biaya, penerimaan, keuntungan sebagai berikut :

1. Biaya

Biaya yang dihitung merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan oleh produsen marning jagung selama periode penelitian berlangsung, yang teridiri dari biaya tetap, biaya variabel, dan biaya total. Biaya tetap yaitu biaya penyusutan alat dan pajak bumi bangunan (PBB). Biaya variabel terdiri dari biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya bahan bakar, biaya transport, biaya tenaga kerja, biaya kemasan, dan biaya lain-lain.

Biaya total merupakan penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel. Biaya total produksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

TC = TFC + TVC Keterangan :

TC = Total Cost / total biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi marning jagung (Rp)

TFC = Total Fixed Cost / biaya tetap (Rp) terdiri dari biaya penyusutan alat, dan biaya PBB.

TVC = Total Variable Cost / biaya variabel (Rp) terdiri dari biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya bahan bakar, biaya tenaga kerja, dan biaya listrik dan air.

2. Penerimaan

Penerimaan diperoleh dengan cara mengalikan jumlah produksi marning jagung dengan harga jual marning jagung tersebut. Kemasan marning jagung bervariasi, yaitu terdiri dari kemasan 100 gram, 200gram, dan 1 kilogram. Rumus untuk menghitung penerimaan adalah sebagai berikut :

TR = (P1xQ1) + (P2xQ2) + (P3xQ3)

(5)

Keterangan :

TR = Total Revenue / total penerimaan dari penjualan marning jagung (Rp) P1 = Harga jual marning jagung kemasan 100 gram (Rp)

P2 = Harga jual marning jagung kemasan 200 gram (Rp) P3 = Harga jual marning jagung kemasan 1 kilogram (Rp)

Q1 = Jumlah marning jagung kemasan 100 gram yang terjual (bungkus) Q2 = Jumlah marning jagung kemasan 200 gram yang terjual (bungkus) Q3 = Jumlah marning jagung kemasan 1 kilogram yang terjual (bungkus) 3. Keuntungan

Keuntungan merupakan hasil dari total penerimaan dikurangi dengan total biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Untuk mengetahui keuntungan dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

𝜋 = 𝑇𝑅 – 𝑇𝐶 Keterangan :

𝜋 = Keuntungan

𝑇𝑅 = Total Revenue / total penerimaan dari penjualan marning jagung (Rp) 𝑇𝐶 = Total Cost / total biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi

marning jagung (Rp) 4. Efisiensi Usaha

Analisis R/C Ratio dilakukan untuk mengetahui seberapa besar penerimaan yang mungkin dihasilkan dari setiap satu rupiah yang dikeluakan dalam proses produksi marning jagung. Analisis ini juga digunakan untuk melihat kelayakan suatu usaha. Menurut Padangaran (2013), berikut ini merupakan rumus untuk mengetahui efisiensi dari usaha pengolahan jagung menjadi marning jagung beserta kriteriannya :

R/C Ratio = 𝑇𝑅 / 𝑇𝐶 Keterangan :

TR = Total Revenue / total penerimaan dari penjualan marning jagung (Rp) TC = Total Cost / total biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi

marning jagung (Rp)

(6)

Kriteria efisiensi usaha sebagai berikut :

a. R/C Ratio > 1, berarti usaha pengolahan jagung menjadi marning jagung efisien / menguntungkan.

b. R/C Ratio = 1, berarti usaha pengolahan jagung menjadi marning jagung tidak untung dan tidak rugi (impas).

c. R/C Ratio < 1, berarti usaha pengolahan jagung menjadi marning jagung tidak efisien / rugi.

5. Nilai Tambah

Nilai tambah pada usaha pembuatan marning jagung dapat diketahui melalui perhitungan dengan menggunakan metode hayami. Dengan menggunakan metode hayami maka dapat diketahui faktor konversi, koefisien tenaga kerja, nilai produk, sumbangan input lain, nilai tambah, imbalan tenaga kerja, tingkat keuntungan, serta marjinnya. Menurut Hidayat, et al., (2012), metode hayami memiliki beberapa kelebihan yaitu kemudahan dalam pemahaman dan penggunaannya, serta mampu memberikan informasi yang cukup lengkap. Dalam penelitian-penelitian terdahulu, metoode hayami merupakan metode untuk mengetahui nilai tambah yang paling sering digunakan. Berikut ini merupakan rumus untuk menghitung nilai tambah dengan menggunakan metode hayami :

(7)

Tabel 5. Rumus Perhitungan Biaya dan Nilai Tambah Metode Hayami No Variabel Satuan Nilai

I. Output, Input, dan Harga

1. Output Kg (1)

2. Bahan Baku Kg (2)

3. Tenaga Kerja HOK/

produksi (3)

4. Faktor Konversi (4)=(1)/(2)

5. Koefisien Tenaga Kerja HOK/Kg (5)=(3)/(2)

6. Harga Output Rp/Kg (6)

7. Upah Tenaga Kerja Rp/HOK (7) II. Penerimaan dan

Keuntungan

8. Harga Bahan Baku Rp/Kg (8) 9. Sumbangan Input Lain Rp/Kg (9)

10. Nilai Output Rp/Kg (10)=(4)x(6) 11. a. Nilai Tambah Rp/Kg (11a)=(10)-(9)-(8)

b. Raiso Nilai Tambah % (11b)=[(11a/(10)]x100%

12. a. Imbalanan Tenaga Kerja

Rp/Kg (12a)=(5)x(7)

b. Bagian Tenaga Kerja % (12b)=[(12a)/(11a)]x100%

13. a. Keuntungan Rp/Kg (13a)=(11a)-(12a)

b. Tingkat Keuntungan % (13b)=([13a)/(11a)]x100%

III.

Balas Balas Jasa Pemilik Faktor Produksi 14.

Marji Marjin Rp/Kg (14)=(10)-(8)

a. Pendapatan Tenaga Kerja

% (14a)=[(12a)/(14)]x100%

b. Sumbangan Input Lain

% (14b)=[(9)/(14)]x100%

c. Keuntungan Perusahaan

% (14c)=[(13a)/(14)]x100%

Sumber : Hayami dalam Hasanah et al., (2015) Keterangan :

(1) Output berupa marning jagung (2) Bahan baku berupa jagung

(3) Tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi marning jagung dalam bentuk HOK (Hari Orang Kerja) dalam satu periode analisis.

Menurut Zaman, et al., (2020) rumus menghitung HOK sebagai berikut :

(8)

(4) Faktor konversi diperoleh dari output dibagi dengan nilai input atau bahan baku

(5) Koefisien tenaga kerja diperoleh dari tenaga kerja dibagi dengan input atau bahan baku

(6) Harga output merupakan harga jual marning jagung pada satu periode analisis

(7) Upah rata-rata merupakan jumlah upah rata-rata yang diterima oleh tenaga kerja.

(8) Harga bahan baku utama per kilogram dalam suatu periode analisis (9) Sumbangan atau biaya input lainnya terdiri dari biaya bahan baku,

biaya bahan penolong, biaya bahan bakar, biaya listrik dan air, biaya PBB, biaya penyusutan alat, biaya transport, dan biaya kemasan.

(10) Nilai output diperoleh dari faktor konversi dibagi dengan harga output

(11) Nilai tambah diperoleh dari nilai output dikurangi sumbangan input lain dikurangi harga bahan baku

(12) Rasio nilai tambah diperoleh dari nilai tambah dibagi nilai output dikalikan 100% dan merupakan prosentase nilai tambah dari nilai output

(13) Imbalan tenaga kerja diperoleh dari koefisien tenaga kerja dikali upah rata-rata tenaga kerja

(14) Bagian tenaga kerja diperoleh dari imbalan tenaga kerja dibagi nilai tambah dikali 100% dan merupakan prosentase imbalan tenaga kerja terhadap nilai tambah

(15) Keuntungan diperoleh dari nilai tambah dikurangi imbalan tenaga kerja

(16) Tingkat keuntungan diperoleh dari keuntungan dibagi nilai tambah dikali 100% dan merupakan prosentase keuntungan dari nilai tambah (17) Marjin merupakan selisih dari nilai output dikurangi dengan harga

bahan baku

(9)

(18) Keuntungan perusahaan diperoleh dari keuntungan dibagi marjin dikali 100%

(19) Pendapatan tenaga kerja diperoleh dari imbalan tenaga kerja dibago marjin dikali 100%

(20) Sumbangan input lain diperoleh dari sumbangan input lain dibagi marjin dikali 100%

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor perilaku anak yang berhubungan dengan penyakit kecacingan pada pada anak di Desa Pahokng Kecamatan Mempawah

ede Ahmad Ghazali dan Heri Gunawan mengemukakan dalam bukunya Studi Islam Suatu Pengantar dengan Pendekatan Interdisipliner mengemukakan bahwa hal yang terpenting dalam

Penjenisan nilai karakter, baik dari tujuan pendidikan nasional maupun seperti yang diungkapkan Saryono atau mungkin diungkapkan oleh pakar lain, kemungkinan besar bisa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis model Van Hiele terhadap pemahaman konsep geometri ditinjau dari kemampuan visualisasi

GESCHEHNISSE ein Müller hatte drei Söhne nach dem Tod wurde die Erbe verteilt der älteste bekommt eine Mühle, der zweite, einen Esel und der dritte einen Kater der dritte Sohn

Maksud batu nisan Aceh Darussalam dalam penulisan skripsi ini adalah batu nisan atau batu penanda kubur yang sudah dipahat dan dibentuk sedemikian rupa dengan berbagai

“ubah keadaan fisik suatu benda atau sistem”, sebaiknya Hypermart Assalam melakukan penambahan tempat duduk pada bagian tunggu dengan menyesuaikan tingkat kunjungan

Salah satu sifat yang istimewa dari geometri proyektif ialah prinsip dualitasnya (principle of duality) yang menyatakan, bahwa dalam bidang proyektif setiap