• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDAYAGUNAAN DANA ZIS TERHADAP PROGRAM BEASISWA LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ) RUMAH CERDAS INDONESIA TANGERANG SELATAN SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENDAYAGUNAAN DANA ZIS TERHADAP PROGRAM BEASISWA LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ) RUMAH CERDAS INDONESIA TANGERANG SELATAN SKRIPSI"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDAYAGUNAAN DANA ZIS TERHADAP PROGRAM BEASISWA LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ) RUMAH CERDAS

INDONESIA TANGERANG SELATAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun Oleh:

Nur Afriani NIM: 1114053000002

KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2021 M/ 1442 H

(2)

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul Pengaruh Pendayagunaan Dana ZIS Terhadap Program

Beasiswa Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rumah Cerdas Indonesia Tangerang Selatan sudah diujikan dalam sidang munaqasah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 2 Agustus 2021.

Skripsi ini telah diterima sabagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada program studi Manajemen Dakwah.

Jakarta, 2 Agustus 2021 Sidang Munaqasah

Ketua Merangkap Anggota

Drs. Sugiharto, M.A NIP. 196608061996031001

Sekretaris Merangkap Anggota

Abdul Hafiz, S.Sos., M.A.

Anggota, Penguji I,

Khaeron Sirin, M.A NIP. 197510172005011004

Penguji II,

Abdul Wahid, M.Si NIDN. 2105018902

Pembimbing,

Amirudin, M.Si

NIP. 198206082011011003

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENDAYAGUNAAN DANA ZIS TERHADAP PROGRAM BEASISWA LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ) RUMAH CERDAS

INDONESIA TANGERANG SELATAN Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh Nur Afriani NIM: 1114053000002

Dosen Pembimbing

Amirudin, M.Si NIP: 19820608 201101 1 003

KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1442 H/ 2021 M

(4)

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nur Afriani NIM : 11140530000002

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul PENGARUH PENDAYAGUNAAN DANA ZIS TERHADAP PROGRAM BEASISWA LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ) RUMAH CERDAS INDONESIA TANGERANG SELATAN adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunannya. Adapun kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi. Saya bersedia melakukan proses yang semestinya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku jika ternyata skipsi ini sebagian atau keseluruhan merupakan plagiat dari karya orang lain.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan seperlunya.

Jakarta, 15 Juli 2021

Nur Afriani

(5)

i

ABSTRAK

Nur Afriani, NIM: 11140530000002, PENGARUH PENDAYAGUNAAN DANA ZIS TERHADAP PROGRAM BEASISWA LEMBAGA AMIL ZAKAT (LAZ) RUMAH CERDAS INDONESIA TANGERANG SELATAN

Studi ini bertujuan untuk menjelaskan konsep pendayagunaan dana ZIS berpengaruh pada program yang telah dilakukan oleh Rumah Cerdas Indonesia (RCI) kepada mustahik. Salah satu permasalahan nyata yang dihadapi Bangsa Indonesia adalah disparatis (ketimpangan) distribusi pendapatan dan kemiskinan. Dan solusi yang dapat diberikan untuk dapat mengurangi kemiskinan yaitu dengan upaya adanya kontribusi dari pihak yang mengeluarkan sebagian hartanya untuk di berikan kepada mereka yang membutuhkan dan pihak yang mampu menyalurkan dana zakat, infak, dan shadaqah dengan efektif dan efisien.

Maka dengan permasalahan tersebut penulis ingin meneliti pengaruh dari Pendayagunaan dana ZIS tersebut terhadap program beasiswa di Rumah Cerdas Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif dengan jenis metode deskriptif, yaitu masalah yang memandu peneliti untuk mengeskplorasi dan atau memotret situasi yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam. Teknik pengumpulan datanya dengan cara, penelitian lapangan/survey, sedangkan alat yang dugunakan untuk mengumpulkan data adalah menyebarkan kuesioner dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa LAZ Rumah Cerdas Indonesia (RCI) melakukan penyaluran dan pendayagunaan dana ZIS dalam bentuk beasiswa pendidikan dan membuat program-program pembinaan di asrama RCI. Mulai dari tahapan pendataan, pelayanan, maupun pengembangan diri bagi penerima beasiswa.

Pada program Beasiswa sudah berjalan efektif, terbukti berpengaruh dengan tercapainya tujuan dari program tersebut baik dari segi fasilitas dan pelayanan yang diberikan cukup memuaskan. LAZ Rumah Cerdas Indonesia (RCI) sudah berhasil memberdayakan 70 siswa dengan memberikan dana bantuan biaya sekolah juga pembinaan di asrama tersebut.

Kata kunci: Pengaruh, Pendayagunaan ZIS, Beasiswa, Rumah Cerdas Indonesia.

(6)

i

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN1

Huruf Arab Huruf Latin Keterangan

ا Tidak dilambangkan

ب B Be

ت T Te

ث Ts Te dan Es

ج J Je

ح H H dengan garis bawah

خ Kh Ka dan Ha

د D De

ذ Dz De dan Zet

ر R Er

ز Z Zet

س S Es

ش Sy Es dan Ye

ص S Es dengan garis di bawah

ض D De dengan garis di bawah

ط T Te dengan garis di bawah

ظ Z Zet dengan garis di bawah

ع „ Koma terbalik di atas hadap Kanan

غ Gh ge dan ha

ف F Ef

ق Q Ki

ك K Ka

ل L El

م M Em

ن N En

و W We

ه H Ha

ء , Apostrog

ي Y Ye

1Tim Penyusun, Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Pedoman Akademik Program Strata 1 2012/2013 (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2012), h.

381-383.

(7)

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji serta syukur penulis panjatkan atas Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian skripsi dengan judul “Pengaruh Pendayagunaan Dana ZIS Terhadap Program Beasiswa LAZ Rumah Cerdas Indonesia"

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos). Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan ilmu pengetahuan penulis.

Namun berkat dukungan dari berbagai pihak, skripsi ini dapat penulis selesaikan.

Dalam kesempatan ini penulis ingin berterima kasih kepada:

1. Suparto, M.Ed, Ph.D Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Siti Napsiah, MSW Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Sihabudin Noor, M.Ag Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum Cecep Castrawijaya, M.A Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.

2. Drs. Sugiharto, MA., CM Ketua Program Studi Manajemen Dakwah dan Amirudin M.Si Sekretaris Program Studi Manajemen Dakwah. Serta dosen- dosen Manajemen Dakwah yang telah membimbing dan memberikan banyak ilmu kepada penulis.

3. Amirudin M.Si, sebagai dosen pembimbing yang bersedia meluangkan waktu

(8)

i

untuk membimbing dan mengarahkan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

4. Kedua orang tua yaitu Andi Supiani dan Nurhayati yang selalu memberikan cinta, kasih sayang dan selalu mendoakan dimanapun dan kapanpun. Tak lupa juga untuk adik-adik yang selalu menghibur Sri Nur Sukma Dewi, Nur Hafidz Abdurrahman Shiddiq, Akhdan Maulana Yusuf Subarkah dan seluruh keluarga besar Yayasan Azzahidiyah, PonPes Raudlotul Khairat Sukabumi, Yayasan YATAQI, keluarga besar Lampung-Palembang yang telah banyak membimbing dan memberi arahan sampai hari ini.

5. Sahabat Pondokan Sutisna yakni Siti Mardliyah, Mety Rima Susanti, Mutia Hasna, Neng Nadia Sya'ima. Berserta Besty yakni Tatik Nurhalisah, Dina Rahmawati, Lauli Utami, Tsiqotun Naili Najah yang telah memberikan waktunya untuk selalu ada disaat sedih dan senang. Terimakasih atas canda tawanya.

6. Keluarga Yayasan Pesantren Baitussalam-Zia yang telah memberikan kesempatan belajar dan mengajar yang selalu memberi semangat dan dukungan.

7. Orang tua spiritual guru sehat yakni Om Bagus dan Mba Wie beserta Dewan Wali dan Dewan Asisten juga keluarga KAHFI BBC Motivator School angkatan 17 La-Fourmi yang tiada lelah memberi arahan dan bimbingan lewat ilmu-ilmu langit untuk bisa mengarungi perjalanan dibumi sebagai insan yang bisa memanusiakan manusia.

(9)

i

8. Keluarga besar Pendidikan Dasar Ulama (PDU MUI) angkatan IX atas ilmu dan berkah para kyai dan sahabat semuanya.

9. Keluarga besar Pendidikan Kader Ulama (PKU MUI) terkhusus angkatan XVII yang telah memberikan ilmu dan berkah-berkah kyai untuk terus menghidupkan nilai-nilai agama.

10. Keluarga besar Pendidikan Kader Mubaligh (PKM KODI DKI) terkhusus angkatan XXVII semoga tetap bisa menebarkan kebaikan dan nilai-nilai Islam keindonesiaan yang damai.

11. Keluarga besar Bintang Revolusi terkhusus Ka Archan dan Ka Dila selaku guru kehidupan kami terkhusus BR angkatan XVI Semoga tetatp menjadi Bintang dimanapun kita berada.

12. Keluarga besar S2 UIJ MPAI yang mewarnai hari dan perjalanan kuliah virtual. Semoga keberkahan selalu menyertai.

13. Keluarga besar FORMABI 2014 dan Ma’had Putri UIN Jakarta yang telah membersamai penulis dalam suka dan duka terkhusus Safurotun Zia, Cemong dan Ety kalian sudah luar biasa bertanggung jawab terhadap beasiswa yang telah diterima.

14. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Lampung (HML) yang telah melengkapi warna kekeluargaan penulis di tanah rantau.

15. Keluarga besar Riungan Mahasiswa Sukabumi (RIMASI) dalam hari ke hari telah mengajarkan penulis cinta budaya untuk dijunjung tinggi.

16. Keluarga besar PMII Cabang Ciputat terkhusus KOMFAKDA yang banyak

(10)

i

mewarnai jiwa kepemimpinan dan kemanusiaan selama penulis menempuh pendidikan.

17. Keluarga besar UKM HIQMA angkatan 2014 yang mengingatkan penulis untuk cinta Al-Qur’an dan shalawat.

18. Keluarga besar Gusdurian yang banyak mengajarkan penulis akan nilai-nilai humanis dan toleransi.

19. Kelurga besar Wirausaha Pelajar Indonesia (WPI) terkhusus orang tua angkat yakni Ka Beky & Mba Asih, Pak Yulikus & Bue yg selalu memberi arahan menjadi manusia mandiri. Terima kasih telah mengajak keliling berbagai provinsi untuk berbagi sesama pelajar dan memperkenalkan penulis pada dunia Profesional.

20. Keluarga besar Rumah Perempuan & Anak prov. Banten terkhusus RPA Kota Tangsel yang selalu semangat memberi bimbingan dilapangan untuk mendampingi kasus dan isu gender sehingga penulis bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat.

21. Keluarga besar DPP WASATHI yang telah menebarkan nilai-nilai dakwah rahmatan lil 'alamin sehingga penulis bisa tetap bermanfa'at.

22. Keluarga besar Aktivis Peneleh yang telah mewarnai nilai-nilai khas HOS.

Cokroaminoto untuk tetap menjaga nilai-nilai Islam dan Pancasila.

23. Keluarga besar IPNU-IPPNU, Ansor & Banser, Fatayat juga PCNU kota Tangerang Selatan yang mengajarkan penulis untuk berkhidmah dan

(11)

i

mengabdikan diri pada kyai dalam merefleksikan Islam Nusantara.

24. Keluarga besar Santri Mendunia yang terkoneksi di 34 Provinsi dan 30 Negara terkhusus para pengurus Pusat semoga selalu diberikan kesehatan dan tetap bisa bermanfa'at di tengah situasi pandemi ini.

Penulis berharap agar orang-orang tercinta, baik yang tercantum di atas atau pun tidak selalu diberi kesehatan dan dilimpahkan kasih sayang oleh Allah SWT.Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan.Namun, penulis telah menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat untuk masyarakat luas khususnya masyarakat yang berada dilingkungan penulis.

(12)

i

DAFTAR ISI

Abstrak ... .. i

Pedoman Transliterasi ... . ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... . 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ... 13

1. Pembatasan Masalah ... 13

2. Rumusan Masalah ... 13

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 14

1. Tujuan penelitian ... 14

2. Manfaat penelitian ... 14

D. Kajian Terdahulu ... 15

E. Sistematika Penulisan... 17

BAB II LANDASAN TEORI A. Pendayagunaan ... 19

1. Pengertian Pendayagunaan... 19

2. Jenis-jenis (Pola) Pendayagunaan ... 19

B. Lembaga Amil Zakat (LAZ) ... 21

1. Pengertian LAZ ... 21

2. Tujuan Pengelolaan Zakat ... 21

(13)

i

C. Zakat, Infaq dan Sedekah ... 22

1. Zakat ... 22

2. Inafaq... 35

3. Sedekat ... 35

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ... 38

1. Pendekatan dan Desain Penelitian ... 38

2. Lokasi Penelitian ... 39

B. Metode Penentu Sampel ... 39

1. Populasi ... 39

2. Sampel ... 40

C. Sumber Data ... 42

1. Data Primer ... 42

2. Data Skunder ... 44

D. Variabel dan Indikator Penilitian ... 45

1. Variabel ... 45

2. Indikator ... 45

E. Kerangka Konsep ... 46

F. Metode Analisis Data ... 46

1. Uji Statistik Deskriptif ... 46

2. Uji Kualitas Data ... 47

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Profil LAZ Rumah Cerdas Indonesia (RCI) ... 52

1. Sejarah Ruamh Cerdas Indonesia ... 52

2. Legal Formal ... 53

3. Visi dan Misi ... 53

4. Struktur Organisasi ... 54

(14)

i

5. Program RCI ... 55

6. Lokasi RCI ... 59

7. Cara Berdonasi ... 59

B. Karakteristik Responden Dan Distribusi Jawaban ... 59

1. Karekteristik Responden ... 59

2. Distribusi Jawaban ... 60

C. Hasil Analisis Dan Pembahasan ... 68

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 76

B. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 76

(15)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Banyak masyarakat yang menginginkan hidup sejahtera, namun dalam realita kehidupan justru kemiskinan semakin merajalela. Zakat bagi umat Islam, khususnya di Indonesia dan bahkan juga di dunia Islam pada umumnya, sudah diyakini sebagai bagian pokok ajaran Islam yang harus ditunaikan.2 Kata dasar zakat yaitu “zaka” yang berarti berkah, tumbuh, suci, bersih dan baik.

Sedangkan zakat secara terminologi berarti aktifitas memberikan harta tertentu yang diwajibkan Allah SWT dengan jumlah dan perhitungan tertentu untuk diserahkan kepada orang-orang yang berhak.3 Melalui syariat zakat, kehidupan orang-orang fakir, miskin, dan orang- orang menderita lainnya, akan terperhatikan dengan baik. Zakat merupakan salah satu bentuk pengejawantahan perintah Allah SWT untuk senantiasa melakukan tolong menolong dalam kebaikan dan takwa,4 sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Maidah: 2

ى َوْقَّتلا َو ِ رِبْلا ىَلَع اوُن َواَعَت َو …

“…Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa…”

2 Didin Hafidhuddin, Dkk, The Power Of Zakat: Studi Perbandingan Pengelolaan Zakat Asia Tenggara (Malang: UIN-Malang Press, 2008), h. 3

3 Sri Nurhayati, Akuntansi Syariah di Indonesia,Edisi 4, (Jakarta : Salemba Empat, 2015), h. 282

4 Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, (Jakarta: Gema Insani, 2002), h. 12

(16)

i

هنع الله يضر كلام نب سنأ ةزمه يبأ نع

ملسو هيلع الله ىلص الله لوسر مداخ – نع

:لاق ملسو هيلع الله ىلص يبنلا

هسفنل بحي ام هيخلأ بحي ىتح مكدحأ نمؤي لا

(ملسمو يراخبلا هاور)

“Dari Abu Hamzah Anas Bin Malik Rodhiyallahu ‘anhu pembantu Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wa Sallam dari Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: Tidak sempurna Iman seseorang sehingga ia mencintai saudaanya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. (HR Al-Bukhori dan Muslim).”

Gambar 1.1.

Persentase Kemiskinan Badan Pusat Statistik (BPS)

(17)

i

Masalah kesejahteraan sosial yang ada di dunia bahkan di Indonesia, hingga saat ini seolah masih menjadi pekerjaan rumah yang belum tuntas. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, salah satunya dari faktor ekonomi. Tercatat berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) selama periode Maret 2018 Indonesia mengalami titik terendah dalam hal persentase kemiskinan sejak tahun 1999, yakni sebesar 9,82 persen pada Maret 2018. Dengan persentase kemiskinan 9,82 persen, jumlah penduduk miskin atau yang pengeluaran per kapita tiap bulan di bawah garis kemiskinan mencapai 25,95 juta orang. Maret 2018 untuk pertama kalinya persentase penduduk miskin berada di dalam 1 digit. Kalau dilihat sebelumnya, biasanya 2 digit.5 Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "miskin" diartikan sebagai tidak berharta benda; serba kekurangan (berpenghasilan rendah).

Sedangkan fakir diartikan sebagai orang yang sangat berkekurangan; atau sangat miskin. Dari bahasa aslinya (Arab) kata miskin terambil dari kata sakana yang berarti diam atau tenang, sedang faqir dari kata faqr yang pada mulanya berarti tulang punggung.

Faqir adalah orang yang patah tulang punggungnya, dalam arti bahwa beban yang dipikulnya sedemikian berat sehingga "mematahkan"

5 Badan Pusat Statisktik (BPS) https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/16/130732026/

bps-maret-2018-persentase kemiskinan-indonesia-terendah-sejak-1999 diakses pada tanggal 07 Desember 2018 pukul 22.23

(18)

i

tulang punggungnya. Sebagai akibat dari tidak adanya definisi yang dikemukakan Al-Quran untuk kedua istilah tersebut, para pakar Islam berbeda pendapat dalam menetapkan tolok ukur kemiskinan dan kefakiran. Menurut James Midgley kesejahteraan sosial di ciptakan atas tiga elemen yaitu pertama sejauh mana masalah sosial ini diatur. Kedua sejauh mana kebutuhan dipenuhi dan ketiga sejauh mana kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup dapat disediakan.6

Zakat memiliki potensi untuk dikembangkan dalam peningkatan ekonomi masyarakat yang belum sejahtera, perkembangkan zakat pesat, namun pertumbuhannya jauh daru potensi yang ada. Dalam Outlook Zakat Indonesia 2018 yang dikeluarkan Pusat Kajian Strategis (Puskas) BAZNAS menyebut, potensi zakat di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 217 triliun. Namun, penghimpunan pada tahun 2018 zakat nasional yang terhimpun baru Rp 8,1 triliun.

Hal ini dipengaruhi banyak faktor, beberapa diantaranya, kurangnya pemahaman masyarakat tentang zakat, masih banyaknya masyarakat yang kurang percaya terhadap lembaga amil zakat. Selain menjadi umat yang taat kewajibannya dengan membayar zakat, masyarakat perlu menunaikannya melalui lembaga resmi yang sudah terjamin profesional dalam pengelolaan, penyaluran, dan transparan dalam kelembagaannya.

6 James Midgley, Pembangunan Sosial Perspektif Pembangunan Dalam Kesejahteraan Sosial, (Jakarta: Disperta Islam Departemen Agama RI, 2005). h.21

(19)

i

Angka kemiskinan Provinsi Banten hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) bulan September 2017 sebesar 5,59 persen. Angka ini berarti terjadi kenaikan 0,14 poin dibanding semester sebelumnya yang sebesar 5,45 persen. Kenaikan angka kemiskinan sebesar 0,14 poin sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk miskin sebanyak 24,79 ribu orang dari 675,04 ribu orang pada Maret 2017 menjadi 699,83 ribu orang pada September 2017.

Persentase penduduk miskin baik di daerah perkotaan maupun perdesaan mengalami peningkatan. Persentase penduduk miskin di perkotaan naik dari 4,52 menjadi 4,69 dan persentase penduduk miskin di perdesaan naik dari 7,61 pada Maret 2017 menjadi 7,81 pada September 2017.7 Dari data diatas bisa disimpulkan bahwa kemiskinan begitu memprihatinkan, hal ini sangat berpengaruh terhadap dunia pendidikan.

Dewasa ini bukan tanpa alasan karena semakin hari biaya semakin tinggi akhirnya minat belajar harus terhalang oleh biaya.

Tangerang Selatan merupakan suatu kota yang letak wilayahnya sangat strategis, hal ini menyebabkan tingginya tingkat urbanisasi yang memberikan dampak terhadap tingkat kemiskinan dan pengangguran di kota Tangerang Selatan. Pada akhirnya anak menjadi putus sekolah dan dipekerjakan untuk membantu ekonomi orang tua. Maka dari itu pemerintah melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun

7https://banten.bps.go.id/pressrelease/2018/01/02/366/angka-kemiskinan-provinsi- banten-september-naik-menjadi-5-59-persen.html

(20)

i

2010 tentang pedoman pembentukan Tim Koordinasi penanggulangan kemiskinan provinsi dan Kabupaten/Kota.8 Yusuf Qardhawi, seorang ulama kontemporer, menyatakan bahwa biaya pengobatan dan pendidikan pun termasuk kebutuhan primer yang harus dipenuhi.

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat, institusi yang diberikan amanat untuk mengelola zakat yaitu Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) adalah Lembaga yang melakukan pengelolaan zakat secara nasional, Lembaga Amil Zakat (LAZ) adalah lembaga yang dibentuk masyarakat yang memiliki tugas membantu pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.

Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) adalah satuan organisasi yang dibentuk oleh BAZNAS untuk membantu pengumpulan zakat. Tujuan pengelolaan zakat menurut Undang-undang Nomor 23 Pasal 3 adalah agar mampu meningkatkan efektifitas dan efissiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat serta mampu meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.9

Pendayagunaan adalah usaha atau kegiatan yang saling berkaitan dalam menciptakan tujuan tertentu dari penggunaan hasil zakat secara baik, tepat dan terarah agar lebih efektif bermanfaat dan berdayaguna

8 https://www.rmolbanten.com/read/2018/11/07/4206/Urbanisasi-Penyebab-

Kemiskinan-Di-Tangsel Meningkat- diakses pada tanggal 10 November 2019 Pukul 20.00 9 Dokumen Undang-Undang No 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat diakses 22 Mei 2018 jam 10.15 http://pusat.baznas.go.id/peraturan-perundang-undangan/

(21)

i

sesuai tujuan zakat. Pendayagunaan ialah bagaimana lembaga atau pengelola zakat mendayagunakan dana zakat yang telah terkumpul kepada mustahik atau delapan asnaf.

Sesuai dengan delapan asnaf potensi zakat salah satunya berpengaruh dalam penanggulangan siswa/i yang terancam putus sekolah yang tidak mampu membayarkan lagi biaya sekolahnya sehingga orangtua mempunyai tunggakan pembayaran sekolah. Masalah ini dipahami bahwa orangtua yang tidak mampu membayarkan sekolah dikelompokkan pada golongan gharimin.10

Pendidikan merupakan sebuah proses transformasi masyarakat dari kebodohan menuju kecerdasan. Pendidikan adalah proses perubahan masyarakat dari ketidakmampuan menjadi keahlian. Sekaligus pendidikan adalah sarana mengubah kemalasan menjadi kesadaran oleh karena itu pendidikan menjadi pondasi yang penting dalam perubahan masyarakat menuju kesejahteraan. Sehingga pendidikan harus mendapatkan prioritas yang tinggi dalam pembangunan.11

Berdasarkan dokumen potret pendidikan Indonesia yang diterbitkan BPS, mahalnya biaya pendidikan untuk jenjang SD, SMP, dan SMA, mayoritas membuat sebagian besar orang tua memilih menyekolahkan anaknya di sekolah negeri. Daya tarik dari sekolah negeri salah satunya adalah biaya sekolah yang lebih rendah karena telah

10 Nourmalinda, Pendayagunaan Zakat Untuk Program Bantuan Biaya Tunggakan Sekolah Di Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (BAZIS) Provinsi DKI Jakarta, h. 3

11 Muhamad Zaenudin, Pendayagunaan Zakat Lembaga Amil Zakat Portal Infaq Untuk Pendidikan Anak Pemulung Di Bantar Gebang, (Bekasi: 2010), h. 5

(22)

i mendapatkan subsidi dari pemerintah.

Sesuai pasal 31 Undang-undang Dasar 1945 ayat (1) konstitusi berbunyi setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.

Sementara pasal (2) menuliskan bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.12 Namun kenyataannya biaya pendidikan masih harus datang dari kantong masyarakat sendiri. Bahkan setiap tahun biayanya semakin bertambah.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pendidikan pada Januari 2020 sebesar 3,81% year-on-year (YoY). Sepanjang 2009-2019, inflasi pendidikan rata-rata mencapai 3,75% per tahun.

Gambar 1.2

Presentase Peserta Didik Menurut Jenjang Pendiidikan dan Status Sekolah Tahun Ajaran 2018/2019

Semakin tinggi jenjang pendidikan, biayanya pun kian membengkak. Ini membuat Angka Partisipasi Sekolah (APS) di tingkat

12 https://www.cnbcindonesia.com/news/20200204091730-4-134986/pak-jokowi-orang- miskin susah-makan-bangku-sekolahan/1 diakses pada tanggal 22 mei 2021 pukul 15.20

(23)

i

lanjutan semakin berkurang. BPS membagi kelompok rumah tangga berdasarkan pengeluaran menjadi lima kuintil. Semakin tinggi kuintil menggambarkan kelompok pengeluaran yang lebih besar.

Tabel 1.3

Karakteristik Demografi

Di kelompok kuintil pertama, masyarakat dengan kemampuan ekonomi terbawah, APS anak usia 7-12 tahun atau SD/sederajat memang tinggi yaitu mencapai 98,64%. Beranjak ke SMP/sederajat, APS turun menjadi 92,08%. Lebih tinggi lagi yaitu SMA/sederajat angkanya turun ke 62,81%. Sementara di level pendidikan tinggi yaitu usia 19-24 tahun, angkanya tinggal 15,24%.

APS terbesar berada pada kelompok umur 7-12 tahun yaitu 99,24% atau dapat dikatakan bahwa hampir semua anak usia 7-12 tahun sudah bersekolah. Semakin meningkat kelompok umur, nilai APS semakin menurun yang menandakan bahwa semakin bertambah usia penduduk, partisipasi sekolahnya juga semakin menurun. Terlihat bahwa

(24)

i

APS pada kelompok umur 16-18 sebesar 72,36%, artinya masih ada sekitar 28 persen penduduk pada kelompok umur ini yang tidak bersekolah, padahal pemerintah sedang gencar mengusahakan wajib belajar 12 tahun. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah,"

Laporan BPS menegaskan bahwa biaya memang menjadi pertimbangan utama bagi orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya.

Walau sudah ada anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang membuat uang masuk dan iuran bulanan menjadi gratis, tetapi masih ada biaya lain yang harus dikeluarkan. Walaupun biaya di beberapa jenjang pendidikan sudah mulai ditiadakan, tapi kenyataannya pendidikan memang membutuhkan biaya ekstra seperti biaya untuk seragam, buku pelajaran, perlengkapan alat tulis dan berbagai penunjang lain.

Biaya tersebut berpengaruh terhadap proses pendidikan anggota rumah tangga ketika perekonomian rumah tangga tersebut tersendat, sehingga secara otomatis dapat menghambat proses pendidikan. Apalagi biaya pendidikan dan kebutuhan sehari-hari yang semakin hari semakin meningkat, mengakibatkan rumah tangga dengan ekonomi rendah semakin sulit dalam memenuhi biaya pendidikan anggota rumah tangganya.

Sesuai dengan laporan BPS tingginya biaya pendidikan membuat kelompok masyarakat miskin kesulitan 'makan bangku' sekolah. BPS mencatat hanya 15,7% dari kelompok masyarakat di kuintil pertama yang

(25)

i

bisa tamat SMA/sederajat. Selain Linieritas biaya pendidikan dan jenjang pendidikan diduga menjadi penyebab terjadinya kondisi ini dan rendahnya kemampuan akademik siswa dalam beradaptasi pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta faktor lainnya.

Zakat dan pendayagunaannya membutuhkan manajemen yang baik, agar bukan hanya bernilai ibadah tapi juga bisa memberikan manfaat yang optimal untuk mustahiq. Ajaran zakat pada masa-masa perkembangan Islam bukan hanya merupakan perwujudan dari ketaatan perintah Allah dan Rosulnya sekaligus menjadi kekuatan sosial yang berfungsi memperkokoh bangunan kebersamaan diantara sesama umat muslim.13

Salah satu sebab belum berfungsinya zakat sebagai instrumen pemerataan dan belum optimal dan kurang efektifnya sasaran zakat karena pendayaguanaan dana zakat belum terlaksana sebagaimana mestinya. Dalam pelaksanaannya pendayagunaan memiliki kecenderungan dialokasikan dalam program bantuan sosial, program penguatan ekonomi, program dakwah maupun program kesehatan namun masih minim dalam bidang pendidikan.

Rumah Cerdas Indonesia disingkat RCI adalah Lembaga Amil Zakat (LAZ) lahir 19 Juli 2013 yang fokus pada pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui program dan aksi sosial. Lahir karena keprihatinan terhadap kondisi masyarakat yang belum terberdayakan

13 Dikutip Dari Kata Pengantar Penasehat Syari’ah Baitul Maal Pupuk Kujang K.H. DR.

Miftah Faridl.

(26)

i

dan kepeduliaan berbagai elemen masyarakat serta relawan sehingga terbentuklah sebuah badan hukum dengan legalitas Akte Notaris SK Menkumham Nomor: AHU-2814.AH.01.04. Tahun 2014 tanggal 22 Mei 2014.

Sejak didirikan pada tahun 2013 Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rumah Cerdas Indonesia sebagai Lembaga sosial berikhtiar menetapkan langkah dengan tidak hanya konsen terhadap anak yatim dan duafa tetapi juga pada program pemberdayaan elemen masyarakat lainnya guna memperluas nilai manfaat. Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rumah Cerdas Indonesia memiliki tugas untuk mengumpulkan zakat, mendistribusikan, dan mendayagunakan secara optimal dan profesional dengan tujuan untuk memberikan kemudahan bagi muzakki dalam melaksanakan kewajiban agama Islam serta membantu mustahiq untuk mensejahterakan hidupnya.14

Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rumah Cerdas Indonesia telah berdiri dalam kurun waktu lima tahun, memiliki lima cabang asrama seluruh Indonesia dengan jumlah siswa pertiap cabang kurang lebih antara 50-70 orang peserta didik mukim dan non mukim. Peserta didik mukim adalah peserta didik yang seluruh kebutuhan hidupnya ditanggung sesuai dengan tingkatannya masing-masing, sementara non mukim adalah peserta didik yang tidak tinggal di asrama tetapi wajib mengikuti program setiap sekali seminggu dan setiap peserta didik wajib

14 Dokumen LAZ Rumah Cerdas Indonesia

(27)

i

hafal Al-Qur’an setiap semester satu juz.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik meneliti dan mengkaji secara teoritis dan praktis mengenai pengaruh pendayagunaan dana ZIS terhadap program beasiswa LAZ RCI bagi siswa-siswi yatim, piatu dan duafa dari seluruh Indonesia. Maka penulis mengambil judul

“Pengaruh Pendayagunaan Dana ZIS Terhadap Program Beasiswa Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rumah Cerdas Indonesia Tangerang Selatan.”

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Dalam hal ini penulis memerikan batasan dan rumusan masalah agar materi yang dibahas tidak meluas dan fokus dalam pembahasannya.

1. Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah pembahasan skripsi ini, penulis membatasi masalah pada:

a. Efektivitas pendayagunaan dana zakat terhadap program beasiswa Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rumah Cerdas Indonesia Tangerang Selatan.

b. Mekanisme pendayagunaan dana zakat melalui program beasiswa Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rumah Cerdas Indonesia Tangerang Selatan.

c. Manfaat pendayagunaan dana zakat melalui program beasiswa Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rumah Cerdas Indonesia Tangerang

(28)

i Selatan.

2. Rumusan Masalah

Melalui pembatasan masalah di atas, maka untuk mempermudah penulisan skripsi ini, penulisan merumuskan masalah penelitian yaitu:

a. Apakah ada pengaruh pendayagunaan dana ZIS terhadap program beasiswa Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rumah Cerdas Indonesia Tangerang Selatan?

b. Seberapa besar pengaruh pendayagunaan dana ZIS terhadap program beasiswa Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rumah Cerdas Indonesia Tangerang Selatan.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui pengaruh pendayagunaan dana ZIS terhadap program beasiswa Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rumah Cerdas Indonesia Tangerang Selatan

b. Untuk mengetahui Seberapa besar pengaruh pendayagunaan dana ZIS terhadap program beasiswa Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rumah Cerdas Indonesia Tangerang Selatan

2. Manfaat Penelitian

a. Secara teoritis; memberikan sumbangan pemikiran bagi khazanah ilmu pengetahuan, mengingat persolaan zakat merupakan suatu kajian kontemporer yang menarik dan senantiasa berkembang

(29)

i seiring dengan kemajuan zaman.

b. Secara praktis; sebagai bahan masukan bagi pengurus Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rumah Cerdas Indonesia Tangerang Selatan, khususnya dalam rangka mengadakan self critict dan self evaluation yang pada gilirannya dapat menjadi titik tolak usaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas perannya dalam pendayagunaan dana zakat.

D. Kajian Terdahulu

No Aspek Perbandingan Studi Terdahulu Rencana Skripsi 1. a) Judul Skripsi

b) Fokus

Efektivitas Penyaluran Dana Beasiswa Etos Di Dompet Duafa Republika.

Penulis Muhammad

Bukhori (FIDKOM/UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011)

Skripsi ini membahas penyaluran dana beasiswa etos yang diprioritaskan untuk kaum duafa pada tingkat sekolah menengah ke atas sampai perguruan tinggi. Yang penyaluran dana ini diberi pengawasan oleh Dewan Pengawas Syariah yang bersifat

Pengaruh

Pendayagunaan Dana ZIS terhadap Program Beasiswa LAZ Rumah Cerdas Indonesia Tangerang Selatan.

Skripsi ini membahas mengenai Pengaruh Pendayagunaan Dana ZIS terhadap Program Beasiswa LAZ Rumah Cerdas Indonesia Tangerang Selatan.

Yang khusus untuk siswa-siswi yatim, piatu dan duafa dari

(30)

i c) Metode Penelitian

d) Waktu/Tempat

internal maupun eksternal.

Metodelogi penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif.

Penelitian skripsi ini dilakukan pada tahun 2010

diDompet Duafa

Republika.

seluruh Indonesia.

Metodelogi penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah kuantitatif dengan menggunakan

metode non

probability sampling teknik convenience sampling.

Penelitian skripsi ini dilakukan pada tahun 2018 di LAZ Rumah Cerdas Indonesia Tangerang Selatan.

2. a) Judul Skripsi

b) Fokus

Pengaruh merek, reputasi, kualitas pelayanan dan lokasi terhadap proses keputusan nasabah menggunakan produk tabungan di bjb syariah kcp.ciputat.

Skripsi ini membahas Mengenai Pengaruh merek, reputasi, kualitas pelayanan dan lokasi terhadap proses keputusan nasabah menggunakan produk

Pengaruh

Pendayagunaan Dana ZIS Terhadap Program Beasiswa LAZ Rumah Cerdas Indonesia Tangerang Selatan.

Skripsi ini membahas mengenai Pengaruh Pendayagunaan Dana ZIS Terhadap Program Beasiswa LAZ Rumah Cerdas Indonesia

(31)

i c) Metode Penelitian

d) Waktu/Tempat

tabungan di bjb syariah kcp.ciputat.

Metodelogi penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode non probability sampling teknik convenience sampling.

Penelitian skripsi ini dilakukan pada tahun 2017 di bjb syariah kcp.ciputat.

Tangerang Selatan.

Yang khusus untuk siswa-siswi yatim, piatu dan duafa dari seluruh Indonesia.

Metodelogi penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah kuantitatif dengan menggunakan

metode non

probability sampling teknik convenience sampling.

Penelitian skripsi ini dilakukan pada tahun 2018 di LAZ Rumah Cerdas Indonesia Tangerang Selatan.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan uraian singkat secara garis besar mengenai hal-hal pokok yang dibahas guna memudahkan dalam memahami dan melihat hubungan antara satu bab dengan bab yang lainnya. Adapun uraian dalam tiap bab adalah sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

(32)

i

Pada bab ini menjelaskan sebagian gamabaran umum tentang penulisan skripsi. Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, studi riview terdahulu, kerangka konsep, dan sistematika penulisan.

BAB II: LANDASAN TEORI

Bab ini terbagi menjadi tiga point yang akan menerangkan tentang: konsep pendayagunaan dana zakat, lembaga amil zakat, dan ZIS.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan pendekatan dan desain penelitian, rung lingkup penelitian, metode penentuan sampel, variable penelitian, definisi operasional dan indikator penelitian, teknik pengumpulan data, dan metode analisis data.

BAB IV: GAMBARAN UMUM RCI DAN HASIL ANALISIS DATA

Pada bab ini membahas profil Rumah Cerdas Indonesia, meliputi sejarah berdirinya, visi, misi, struktur organisasi dan program-program cerdas di Rumah Cerdas Indonesia dan hasil analisis data penelitian.

BAB V: PENUTUP

Pada bab ini merupakan bagian akhir berisikan kesimpulan dan saran.

(33)

19 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pendayagunaan

1. Pengertian Pendayagunaan

Pendayagunaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pengusahaan agar mampu mendatangkan hasil dan manfaat, atau suatu pekerjaan yang memberi pengaruh serta dapat mendatangkan perubahan yang berarti.15

Sedangkan untuk pengertian pendayagunaan zakat adalah bentuk pemanfaatan dana zakat secara maksimum tanpa mengurangi nilai dan kegunaannya, sehingga berdayaguna untuk mencapai kemaslahatan umat.16

2. Jenis-jenis (Pola) Pendayagunaan

Untuk pola pendayagunaan zakat terdapat 4 cara, yakni sebagai berikut:17

a. Konsumtif Tradisional

Zakat dibagikan kepada mustahik untuk dimanfaatkan secara

15 Muhammad Ali, Kamus Besar Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta: Pustaka Amani, 2005), cet. Ke - 1, h. 116.

16 Ridwan Mas‟ud & Muhamad, Zakat & Kemiskinan: Instrumen Pemberdayaan Ekonomi Umat, (Yogyakarta: UII Press, 2005), h. 103-104.

17 M. Arief Mufraini, Akuntansi dan Manajemen Zakat, (Jakarta: Kencana, 2012), cet.

Ke - 3, h. 153

(34)

i

20

langsung untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari, seperti pembagian zakat fitrah berupa beras dan uang kepada fakir miskin setiap idul fitri atau pembagian zakat maal kepada korban bencana alam.

b. Konsumtif Kreatif

Zakat diwujudkan dalam bentuk lain dari barang semula, seperti pemberian alat-alat sekolah dan beasiswa untuk para pelajar, atau bantuan sarana ibadah seperti sarung, mukena dan sarana ibadah lainnya.

c. Produktif Tradisional

Zakat pada kategori ini diberikan dalam bentuk barang- barang produktif, seperti pemberian bantuan ternak kambing, sapi baik itu sapi perah dan sapi biasa, alat-alat pertanian yang diperuntukkan untuk membajak sawah maupun berupa bibit-bibit dan pupuk, alat pertukangan, dan mesin jahit.

Pemberian seperti ini akan mampu menciptakan suatu usaha dan membuka lapangan pekerjaan bagi para mustahik atau orang yang membutuhkan pekerjaan.

d. Produktif Kreatif

Selanjutnya pendayagunaan (pentasharrufan) zakat tahap terakhir adalah zakat diwujudkan dalam bentuk pemberian modal, baik untuk membangun proyek sosial atau menambah modal usaha kecil, seperti pembangunan sekolah, sarana kesehatan atau tempat

(35)

i

21

ibadah maupun sebagai modal usaha untuk pengembangan usaha para pedagang kecil.

B. Lembaga Amil Zakat

1. Pengertian Pengelolaan Zakat (LAZ)

Sebagaimana disebutkan dalam UU N0.23 tahun 2011 pasal 1 ayat 1 tentang ketentuan umum pengelolaan zakat, bahwa yang dimaksu dengan lembaga amil zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengkoordinasian dalam pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat

Pengelolaan zakat melalui lembaga zakat akan bisa menjadikan zakat sebagai sumber dana yang cukup potensial untuk menunjang pembiayaan pembangunan, terutama pembangunan ekonomi dan agama guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat jasmani dan rohaninya.

2. Tujuan Pengelolaan Zakat

Dalam UU No.23 tahun 2011 pasal 3a tentang ketentuan umum pengelolaan zakat, telah disebutkan tujuan pengelolaan zakat, yaitu, peran Pertama, meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat. Kedua, Meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.

(36)

i

22

C. Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) 1. Zakat

a. Pengertian Zakat

Zakat ditinjau dari segi bahasa mempunyai beberapa arti, yaitu: keberkahan, pertumbuhan dan berkembang, kesucian, keberesan.18 Pada Al-Quran Surat At-taubah ayat 103 dijelaskan bahwa zakat itu mensucikan serta membersihkan harta kita

ٗةَقَد َص ۡمِهِلََٰوۡمَ

أ ۡنِم ۡذُخ ُ َّللَّٱَو ۡۗۡمُهَّل ٞنَكَس َكَتَٰوَل َص َّنِإ ۡۖۡمِهۡيَلَع ِ لَصَو اَهِب مِهيِ كَزُتَو ۡمُهُرِ هَطُت

ٌميِلَع ٌعيِمَس ١٠٣

Artinya : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S At-Taubah:103)

Zakat disebut (haq), karena memang zakat itu merupakan ketetapan bersifat pasti dari Allah SWT yagn harus diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya (mustahik).19 Pengertian

18 Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, (Jakarta: Gema Insani, 2002), h. 7

19 Elsi Kartika Sari, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, (Grasindo:Jakarta, 2006), h. 3

(37)

i

23

zakat menurut beberapa pakar ekonomi Islam adalah:20 Zakat menurut AM. Saefuddin ialah zakat memainkan peran penting dan signifikan dalam distribusi pendapatan dan kekayaan dan berpengaruh nyata pada tingkah laku konsumsi, zakat dapat berpengaruh pula terhadap pilihan konsumen dalam hal mengalokasikan pendapatannya untuk tabungan dan investasi dan konsumsi. Pengaruh-pengaruh baik dari zakat ini, yang mana pada aspek sosial ekonomi memberikan dampak terciptanya kemananan masyarakat dan menghilangkan pertentangan kelas karena ketajamannya perbedaan pendapatan.

Pelaksana zakat oleh negara atau pun pemerintah provinsi dan pemerintah daerah akan menunjang terbentuknya keadaan ekonomi yang growth with equity. Zakat menurut Muhammad Abdul Mannan adalah dalam bidang moral, zakat akan mengikis habis ketamakan dan keserakahan orang kaya. Dalam bidang sosial, zakat bertindak sebagai alat khas yang diberikan oleh agama Islam untuk menghapus kemiskinan dari masyarakat dengan menyadarkan orang kaya akan tanggung jawab sosial yang mereka miliki dalam bidang ekonomi.

b. Dasar Hukum Zakat

20 Anwar Abbas, Dasar-Dasar Ekonomi Islam, (Fakultas Syariah dan Hukum : Jakarta, 2009), h. 88

(38)

i

24

Zakat merupakan salah satu dari rukun Islam, sekaligus menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh karenanya hukum zakat adalah wajib bagi setiap umat muslim yang telah memenehui persyaratan dari ketentutan berzakat untuk mengeluarkan hak dari sebagian harta mereka untuk para mustahik atau orang yang membutuhkan sesuai dengan apa yang dimaktubkan di dalam Al-Quran yang berjumlah 8 golongan (ashnaf).

يالله َلْوُسَر ُتْعيَسَ : َلاَق اَمُهْ نَع ُالله َييضَر يباَّطَْلْا ينْب َرَمُع ينْب يالله يدْبَع ينَْحَّْرلا يدْبَع يبَِأ ْنَع يِ َََّْْع ُالله ََََّّ

يةَداَهَش : ٍسَْخَ َََّع ُمَلاْسيلإْا َينُِب : ُلْوُقَ ي َمَََّّسَو يءاَتْ ييإَو يةَلاَّصلا يماَقيإَو يالله ُلْوُسَر ًادَّمَُمُ َّنَأَو ُالله َّلايإ َِ َليإ َلا ْنَأ

َناَضَمَر يمْوَََو يتَْْ بْلا ي جَحَو يةاَكَّزلا ٌميَّْسُمَو ُّييراَخُبلا ُهاَوَر ”

Artinya : Dari Abu Abdur Rohman Abdullah bin Umar bin Khoththob Rodhiya allahu anhuma Ia berkata: Saya telah mendengar Rosulullahi Shollallhu alaihi wa sallam bersabda: Islam didirikan di atas lima perkara: Pertama: Tiada Tuhan yang berhak di sembah melainkan Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, kedua: Mendirikan Sholat, ketiga: Membayar Zakat, 27 keempat: Menunaikan haji di baitullah (Makkah), kelima: Berpuasa di bulan Romadhon. (HR Buhkori dan Muslim)

1) Al-Quran surat Al-Baqarah: 110

رۡيَخ ۡنِ م مُكِسُفنَِلِ ْاوُمِ دَقُت اَمَو ََۚةَٰوَكَّزلٱ ْاوُتاَءَو َةَٰوَل َّصلٱ ْاوُميِقَأَو اَمِب َ َّللَّٱ َّنِإ ِۡۗ َّللَّٱ َدَِع ُ وُدِجِ َ

(39)

i

25

ٞي ِصَب َنوُلَمۡعَت

Artinya : “Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Baqarah: 110)

2) Al-Quran surat Al-Baqarah: 195 ُمۡ

لٱ ُّبِ ُيُ َ َّللَّٱ َّنِإ َْۚآوَُِسۡحَأَو ِةَكُلۡهَّلتٱ َلَِإ ۡمُكيِدۡيَأِب ْاوُقۡلُت َلََو ِ َّللَّٱ ِليِبَس ِفِ ْاوُقِفنَأَو َنِِِسۡحۡ

١٩٥

Artinya : “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (Q.S. Al-Baqarah: 195)

3) Al-Quran surat At-Taubah: 60

Menjelaskan golongan-golongan yang berhak untuk menerima zakat:

ِباَقِ رلٱ ِفَِو ۡمُهُبوُلُق ِةَفَّلَؤُمۡلٱَو اَهۡيَلَع َنِلِمََٰعۡلٱَو ِنِكَٰ َسَمۡلٱَو ِءٓاَرَقُفۡلِل ُتََٰقَد َّصلٱ اَمَّنِإ۞

ٗة َضيِرَف ِِۖليِبَّسلٱ ِنۡبٱَو ِ َّللَّٱ ِليِبَس ِفَِو َنِمِرََٰغۡلٱَو ٞميِكَح ٌميِلَع ُ َّللَّٱَو ِۡۗ َّللَّٱ َنِ م

٦٠

Artinya : “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang- orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu´allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-

(40)

i

26

orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. At- Taubah: 60)

4) Al-Quran surat Adz-Dzariyat: 19

ِلِئٓاَّسلِ ل ٞ قَح ۡمِهِلََٰوۡمَأ ٓ ِفَِو ِموُرۡحَۡمۡلٱَو

١٩

Artinya : “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.”

(Q.S. Adz-Dzariyat: 19)

5) Al-Quran surat At-Taubah: 71

ۡمُه ُضۡعَب ُتَٰ َنِمۡؤُمۡلٱَو َنوَُِمۡؤُمۡلٱَو ِرَكَُمۡلٱ ِنَع َنۡوَهََۡيَو ِفوُرۡعَمۡلٱِب َنوُرُمۡ

أَي ٖۚ رضۡعَب ُءٓاَ ِلِۡوَأ

َّنِإ ُۡۗ َّللَّٱ ُمُهُ َحَۡ َيَس َكِئََٰٓلْوُأ َۚٓۥُ َلَوُسَرَو َ َّللَّٱ َنوُعيِطُيَو َةَٰوَكَّزلٱ َنوُتۡؤُيَو َةَٰوَل َّصلٱ َنوُميِقُيَو ٌزيِزَع َ َّللَّٱ

ٞميِكَح ٧١

Artinya : “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma´ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah;

sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. At-

(41)

i

27

Taubah: 71

6) Al-Quran surat Al-Bayyinah: 5

وُميِقُيَو َءٓاَفََُح َنيِ لٱ ُلَ َن ِصِلۡ ُمُ َ َّللَّٱ ْاوُدُبۡعَ ِلِ َّلَِإ ْآوُرِمُأ ٓاَمَوَ ََۚةَٰوَكَّزلٱ ْاوُتۡؤُيَو َةَٰوَل َّصلٱ ْا

ِةَمِ يَقۡلٱ ُنيِد َكِلََٰذَو ٥

Artinya : “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (Q.S. Al-Bayyinah: 5)

7) Al-Quran surat Ar-Rum : 39

َكَز نِ م مُتۡيَتاَء ٓاَمَو ِۡۖ َّللَّٱ َدَِع ْاوُبۡرَي َلََف ِساَّلنٱ ِلََٰوۡمَأ ٓ ِفِ ْاَوُبۡ َيِ ل اٗبِ ر نِ م مُتۡيَتاَء ٓاَمَو َنوُديِرُت رَٰٖو

َهۡجَو

َنوُفِع ۡضُمۡ

لٱ ُمُه َكِئََٰٓلْوُأَف ِ َّللَّٱ ٣٩

Artinya : ”Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).” (Q.S. Ar-Rum : 39)

(42)

i

28

c. Jenis-jenis Zakat

Harta atau jenis zakat yang dapat dikeluarkan atau disalurkan oleh muzakki terdapat bebarapa jenis dan kesemua jenis zakat ini diperuntukkan untuk para mustahik (orang yang berhak menerima zakat) dan juga sebagai pembersih harta para muzakki, diantaranya:

JENIS ZAKAT Zakat Fitrah Zakat Pertenakan

Zakat Emas dan Perak Zakat Rikaz (barang temuan) Zakat Maal Zakat Tanaman dan Buah-buahan Zakat Perniagaan Zakat Pertambangan

Sumber-sumber zakat dalam perekonomian modern sesuai dengan apa yang dituangkan dalam buku “Zakat dalam Perekonomian Modern”

karangan Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc. selaku mantan Ketua Umum BAZNAS periode tahun 2004-2011 meluaskan jenis-jenis harta yang bisa dikeluarkan zakatnya. Perluasan zakat ini tak lepas dari perkembangan zaman dan ekonomi di era globalisasi, diantaranya adalah:21

JENIS ZAKAT MODERN

Zakat Profesi Zakat Perdagangan Mata Uang Zakat Perusahaan Zakat Asuransi Syariah

Zakat Surat-surat Berharga Zakat Sektor Rumah Zakat Investasi Syariah Tangga Modern

21 Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, (Jakarta: Gema Insani, 2002), h. 91

(43)

i

29

d. Tujuan Zakat

Tujuan dari zakat menurut ulama Muhammad Said Wahbah zakat mempunyai beberapa tujuan yang sangat mulia, sebagai berikut: 22

1) Menggalang jiwa dan semangat saling menunjang dan solidaritas di kalangan masyarakat Islam.

2) Merapatkan dan mendekatkan jarak dan kesenjangan sosial dekonomi dalam masyarakat.

3) Menanggulangi pembiayaan yang mugkin timbul akibat berbagai bencana, seperti bencana alam maupun bencana lainnya.

4) Menutup biaya-biaya yang timbul akibat terjadinya konflik, persengketaan dan berbagai bentuk kekerasan dalam masyarakat.

5) Menyediakan suatu dana taktis dan khusus untuk penanggulangan biaya hidup para gelandangan, para pengangguran, dan para tunasosial lainnya, termasuk dana untuk membantu orang-orang yang hendak menikah tetapi tidak memiliki dan untuk itu.

22 Ibid, h. 55

(44)

i

30

Sedangkan menurut pendapat ulama kontemporer lainnya yaitu Yusuf Qardhawi tujuan zakat dibagi menjadi menjadi tiga yaitu:23

1) Tujuan Bagi Pihak Muzakki

a) Untuk mensucikan dirinya dari sifat kikir, rakus, egoistis, dan sejenisnya.

b) Melatih jiwa untuk bersikap terpuji seperti bersyukur atas nikmat Allah SWT.

c) Mengobati batin dari sikap berlebihan mencitai harta itu sendiri dari unsur noda dan cacat.

d) Melatih diri jadi pemurah dan berakhlak seperti akhlak Tuhan yang maha pemurah.

e) Menumbuhkembangkan harta itu sendiri sehingga memberi keberkahan bagi pemiliknya.

2) Tujuan bagi mustahik

a) Memenuhi kebutuhan hidup terutama kebutuhan primer sehari- hari.

b) Tersucikannya hati dari rasa dengki dan kebencian yang sering menyelimuti hati melihat orang kaya yang bakhil.

c) Selanjutnya akan muncul di dalam jiwa rasa simpatik, hormat, serta rasa bertanggung jawab untuk ikut mengamankan dan mendoakan keselamatan dan pengembangan harta orang-orang

23 Nuruddin Mhd. Ali, Zakat Sebagai Instrumen Dalam Kebijakan Fiskal, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), h. 32

(45)

i

31

yang dermawan.

3) Tujuan bagi kepentingan sosial a) Zakat bernilai ekonomis.

b) Merealisasikan fungsi harta sebagai alat perjuangan untuk menegakkan agama Allah SWT.

c) Mewujudkan keadilan sosial ekonomi masyarakat pada umumnya.

e. Muzakki dan Mustahik

a) Muzakki

Muzakki menurut Undang-Undang Zakat pada bab 1 Pasal 1 ayat 5 ialah seorang muslim atau badan usaha dalam hal ini badan usaha yang dimiliki oleh orang muslim dan menjalankan usaha yang sesuai dengan syariah dan berkewajiban menunaikan zakat. Kewajiban membayar zakat ini dibatasi kepada seorang muslim yang merdeka, dewasa yang berakal, yang memiliki kekayaan dalam jumlah tertentu dengan syarat tertentu.24

b) Mustahik

24 Isnawati Rais, Muzakki dan Kriterianya Dalam Tinjauan Fikih Zakat, (Majelis Ulama Indonesia Pusat), Jurnal Al-Iqtishad, Vol. 1, No. 1, Januari 2009, h. 99

(46)

i

32

Mustahik ialah orang yang berhak menerima dana zakat.25 sedangkan mustahik dibagi kedalam 8 golongan (ashnaf), diantaranya:26

1) Fakir

Orang-orang yang tidak berharta dan tidak pula mempunyai pekerjaan atau usaha tetap guna mencukupi kebutuhan hidupnya (nafkah), sedangkan orang yang menanggungnya (menjamin hidupnya) tidak ada.

2) Miskin

Orang-orang yang tidak dapat mencukupi hidupnya, meskipun ia mempunyai pekerjaan atau usaha tetap, tetapi hasil usahanya belum mencukupi kebutuhannya dan orang yang menanggungnya tidak ada untuk mempertimbangkan kedua kelompok itu agar dapat menerima zakat tidak cukup hanya dengan melihat atau didasarkan kebutuhan primer tetapi juga kebutuhan sekunder seperti pengobatan (kesehatan) dan pendidikan.

3) Amil

Mereka (panitia atau organisasi) yang diangkat oleh

25 Undang-Undang Zakat No. 23 Tahun 2011 Bab 1 Pasal Ayat 6

26 Elsi Kartika Sari, Pengatar Hukum Zakat dan Wakaf , (Jakarta: PT. Grasindo, 2006), h. 37-42

(47)

i

33

pihak berwenang yang akan melaksanakan segala kegiatan urusan zakat, baik mengumpulkan (fundrising), mendistribusikan (kepada para mustahik), maupun mengelolanya secara professional.

4) Muallaf

Orang yang dibujuk atau dilunakkan harinya. Orang yang baru masuk islam dan imannya masih lemah, mereka diberikan zakat sebagai bantuan untuk meningkatkan imannya.

5) Gharimin

Orang-orang yang tersangkut (mempunyai) utang karena kegiatanya dalam urusan kepentingan umum, antara lain mendamaikan perselisihan anatar keluarga, memelihara persatuan umat Islam, melayani kegiatan dakwah Islam dan sebagainya.

6) Riqab (budak atau hamba sahaya)

7) Fii Sabilillah (di jalan Allah SWT)

Segala jalan yang akan mengantarkan umat kepada keridhaan Allah SWT berupa segala amalan yang diizinkan Allah untuk memuliakan agama-Nya. Contohnya seperti:

menuntut ilmu dan bekerja.

(48)

i

34

8) Ibnu Sabil (orang yagn sedang dalam perjalanan)

Orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan dan tidak dapat mendatangkan tersebut dengan cara apa pun atau orang yang hendak melaksanakan perjalanan (musafir) yang sangat penting (darurat). Mustahik-mustahik ini pun memiliki beberapa etika yang harus dijaga dan dipatuhi, antara lain:27

a) Bersyukur kepada Allah SWT

Pemberian bantuan dana zakat, infak dan sedekah kepada para mustahik merupakan karunia Allah SWT yang harus disyukuri oleh penerimanya. Agar dana zakat, infak dan sedekah itu bertambah barokah dan bermanfaat.

b) Mempergunakan dana zakat, infak dan sedekah seefektif mungkin, terutama untuk keperluan yang paling utama dan mendesak.

c) Jujur dan tidak memanipulasi dana zakat, infak dan sedekah yang sudah diterima, dan tidak menempatkan pada dua atau lebih posisi mustahik sehingga mendapatkan dua porsi atau lebih.

d) Mendoakan para muzakki dengan doa yang diajarkan oleh

27 Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam Pemberdayaan Zakat, Panduan Zakat Praktis (Jakarta: CV. Sinergy Mutlisarana, 2013), h. 70-71

(49)

i

35

Rasulullah SAW Semoga Allah SWT, memberikan ganjaran pahal kepadamu sebagai imbalan pemberianmu itu sebagai pembersih dirimu dan semoga Allah SWT akan memberkati hartamu yang masih ada.

e) Tidak menunjukkan kebencian atau ketidak senangan kepada pengelola ketika tidak atau belum mendapatkan bagian dana zakat, infak dan sedekah.

2. Infak

a. Pengertian Infak

Secara bahasa, infaq berasa dari kata anfaqa إَبقبف ـ ۡ يُقف ۡ ـ ۡ أَقف ۡ yang berarti mengeluarkan sesuatu untuk kepentingan sesuatu. Sementara menurut syariat, infaq berarti mengeluarkan sebagian harta atau pendapatan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan agama islam. Jika zakat ada nisabnya maka infak dan sedekah terbebas dari nisab. Infak bisa dilakukan oleh siapapun, baik yang berpenghasilan rendah maupun sempit.28

3. Sedekah

a. Pengertian sedekah

Secara bahasa, shadaqah berasal dari kata sadaqa yang berarti benar. Orang yang sering bersedekah dapat diartikan sebagai orang yang benar pengakuan imannya. Sementara secara istilah atau terminologi

28 Elsi Kartika Sari, Pengatar Hukum Zakat dan Wakaf , (Jakarta: PT. Grasindo, 2006), h. 10

(50)

i

36

syariat, sedekah sama dengan infaq, yakni mengeluarkan sebagian harta atau pendapatan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan oleh agama.

Begitu juga sedekah merupakan pemberian yang dikeluarkan secara sukarela kepada siapa saja, tanpa nisab, dan tanpa adanya aturan waktu yang mengikat. Hanya saja, infaq lebih pada pemberian yang bersifat material, sedangkan shadaqah mempunyai makna yang lebih luas baik dalam bentuk pemberian yang bersifat materi dan non materi.29

b. Jenis-jenis sedekah

Sedekah sendiri memiliki pengertian yang luas, di mana terbagi menjadi 2 (dua) yang bersifat materil dan fisik (tangible) serta yang bersifat non fisik (intangible).30 Sedekah tangible terbagi menjadi fardhul wajib dan sunnah:

1) Fardhu a’in/wajib, terdiri dari:

a) Fardhu ain/diri adalah zkat yang terdiri dari zakat fitrah (zakat yang diperuntukkann atas diri atau jiwa) dan zakat maal (zakat yang berlaku atas harta manusia)

b) Fardhu kifayah ialah infaq 2) Sunnah adalah sedekah

Sedekah yang intangible:

a) Tasbih, tasmid, tahlil dan takbir

29 Muhammad Sanusi, The Power of Sedekah , (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009), h. 12

30 Elsi Kartika Sari, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, (Jakarta: PT Grasindo, 2006), h.

4

(51)

i

37

b) Senyum, tenaga untuk bekerja, membuang duri dari jalan, dan lain- lain.

c) Menolong atau membantu orang yang kesusahan dan memerlukan bantuan

d) Menyuruh kepada kebaikan atau kebijakan (berbuat makruf) e) Menahan diri dari kejahatan atau merusak

ZAKAT INFAK SEDEKAH

Wajib Sunnah (sukarela) Sunnah (sukarela)

Kadar pengeluarannya serta waktunya ditentukan

Kadar pengeluaran dan waktu tidak ditentukan

Kadar pengeluaran dan waktu tidak ditentukan Didistribusikan untuk 8

golongan, yaitu:

1. Fakir 2. Miskin 3. Amil 4. Muallaf 5. Riqab 6. Gharimin 7. Fii Sabilillah 8. Ibnu Sabil

Bisa didistribusikan ke siapa saja.

Bisa didistribusikan ke siapa saja.

Bersifat materi Bersifat materi Bersifat materi & non materi Dananya bersifat terikat Tidak terikat Tidak terikat

Jenis harta yang dapat dizakatkan ada beberapa jenis.

Tidak ada pembagian jenis harta.

Tidak ada pembagian jenis harta.

(52)

19 BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

1. Pendekatan dan Desain Penelitian

Pendekatan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol fenomena sosial melalui pengukuran objektif dan analisis numerik atau analisis terhadap variasi angka-angka.31

Penelitian survey yang di maksud adalah informasi yang diperoleh dari penelitian survey dapat dikumpulkan dari seluruh populasi dan dapat pula di kumpulkan dari sebagaian populasi.Survey yang di lakukan pada semua populasi dinamakan survey populasi atau penelitian sensus, sedangkan jika penelitian data hanya di lakukan pada sebagian populasi di sebut sebagai survey sample (Arikunto, 1998:75). Yaitu penulis yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengukuran data yang pokok.32

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu metode yang berusaha mencari gambaran

31Lexy J Moleong, “Metode Penelitian Kualitatif” (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), h. 31

32Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, “Metode Penelitian Survei” (Jakarta: LP3ES, 1995), h. 3

Gambar

Tabel 3.1  Skala Pengukuran Likert  Kode  Keterangan  Bobot Nilai
Tabel 3.3 Indikator Penelitian  VARIABEL  PENELITIAN  INDIKATOR  PENELITIAN  NO   ITEM  Pengaruh  Pendayagunaan  Dana ZIS  Pendidikan  1 1
Tabel 3.2 Kerangka Pemikiran
Tabel 4.1   Variabel X1  D a r i t a b e l Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted  Corrected  Item-Total  Correlation  Cronbach's  Alpha if Item Deleted X1_1 16,2381 19,161 ,404  ,735 X1_2 16,3095 17,195 ,538 ,701 X
+4

Referensi

Dokumen terkait

empiris yang fokus penelitiannya pada fenomena kontemporer dalam konteks kehidupan nyata. Studi kasus merupakan strategi yang tepat dalam penelitian dengan

Kata Kunci: Hasil Belajar, dan Model Pembelajaran Problem Based Learning ( PBL ). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model Problem Based Learning dapat

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) merupakan sebuah peraturan desa tentang rencana keuangan desa selama satu tahun yang disusun oleh Sekretaris Desa,

Posisi-posisi pekerjaan spesifik yang mengalami defisit dalam kelompok pekerjaan Ahli Hukum yang tidak dapat diklasifikasikan di tempat lain ditampilkan di bawah. Diskusi

Konsep Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan dasar dari semua perencanaan hidrologi tersusun dari DAS-DAS kecil, dan DAS kecil ini juga tersusun dari DAS-DAS yang lebih

[r]

Sehubungan dengan Program Kesehatan Keluarga tersebut maka, dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan akan data kesehatan yang uptodate serta sesuai dengan

Kinerja penyuluh kehutanan yang baik akan berkontribusi pada keberhasilan pencapaian tujuan penyuluhan kehutanan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti tingkat kinerja