• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

IV.1 Gaya dan Tema Perancangan

Konsep gaya dan tema perancangan interior Condotel di Jimbaran, Bali. Mempunyai tema the fascination culture of Bali with deluxe touch in contemporary style “ ( Pesona budaya Bali dengan sentuhan mewah dalam gaya kontemporer).

Dengan menggunakan gaya kontemporer dan sentuhan budaya bali yaitu dari keindahan kain tenun Gringsing double ikat dan motifnya yang berasal dari masyarakat Bali Aga dan beberapa ornamen pendukung dari Bali, seperti keindahan bunga kamboja dan seni pahat batu alam khas Bali, serta kain poleng dan kakul .

Konsep perancangan interior bergaya kontemporer, yang dimaksud dengan desain kontemporer adalah desain yang mengacu pada apa yang digunakan sekarang atau gaya masa kini, sebab dasar bangunan yang merupakan condotel yang merupakan bangunan vertikal masa kini, serta berfokus pada garis-garis sederhana, bersih, dan rapi terkadang dalam desain kontemporer di perlukan pencahayaan digunakan untuk mempertegas suatu ruangan.

a. Gaya Kontemporer :

Penerapan gaya ini diterapkan pada gaya furniture, pemilihan material serta warna yang mengacu pada gaya kontemporer.

b. Tema the fascination culture of Bali with deluxe touch in contemporary style “ ( Pesona budaya Bali dengan sentuhan mewah dalam gaya kontemporer) :

Pemilihan tema ini didasari dari keindahan budaya Bali, diterapkannya motif dari kain Gringsing ini akan diterapkan sebagai ukiran dari

(2)

IV.2 Citra Ruang

Konsep citra ruang mengacu pada unsur yang melengkapi gaya dan tema desain interior. Konsep citra ruang berpengaruh penting terhadap pemilihan gaya dan tema yang di gunakan dan berpengaruh terhadap pengunjung maupun pengelola di Condotel. Tema dari perancangan adalah the fascination culture of Bali with deluxe touch in contemporary style “ ( Pesona budaya Bali dengan sentuhan mewah dalam gaya kontemporer) menggambarkan keindahan pesona budaya bali yang berasal dari motif kain tenun Gringsing dan ornamen pendukung lainnya yang agar terciptanya suasana Bali pada citra ruangan yang ada di Condotel dengan gaya kontemporer sehingga menghadirkan suasana yang nyaman, aman, bersih, tenang, mewah, serta alami.

Kontemporer : Penerapan furniture, warna serta material dan aksen yang membuat ruangan pada interor Condotel bergaya kontemporer atau kekinian.

Nyaman : Menerapkan furniture sesuai standart, mengoptimalkan penghawaan, menciptakan suasana yang alami.

Bersih : Memilih material yang mudah dibersihkan seperti kaca, cat yang mudah dibersihkan apabila terkena noda.

Tenang : Pemilihan material yang membuat tenang seperti penerapan material akustik yang dapat meredam kebisingan.

Mewah : Kesan mewah didapat dari sentuhan material kuningan, serta penggunaan material seperti marmer dan juga pencahayaan yang membuat ruangan terasa mewah.

Alami : Diterapkannya material alami seperti penggunaan batu alam, kayu maupun bambu.

Aman : Penggunaan material yang aman dan tidak berbahaya serta pemilihan furniture yang tentu saja memiliki keamanan bagi sang pengguna nya.

Suasana ruang pilihan berdasarkan persayaratan ruang pada bab sebelumnya adalah sebagai berikut :

(3)

a. Lobby & Receptionist

Nyaman, aman, terbuka ,tertib arti nyaman dan aman seperti penjelasan di atas sedangkan terbuka, yang dimaksud penulis adalah ruangan tidak memiliki partisi atau sekat yang membuat ruangan sempit, dan tertib dalam arti penataan furniture yang teratur.

b. Restaurant

Rapih, bersih, nyaman, tenang, aman c. Meeting Room

Rapih, bersih, tenang, nyaman, ergonomi. d. Kamar Tidur ( Junior Suite )

(4)

(Sumber : https://id.pinterest.com/search/pins/lobby , diakses 29-03-2017 )

Gambar 4.2 Citra Ruang Restaurant dan Toilet

(Sumber : https://id.pinterest.com/search/pins/restaurant , diakses 29-03-2017 )

(5)

(Sumber: https://id.pinterest.com/search/pins/meetingroom diakses 29-03-2017 )

Gambar 4.4 Citra Ruang Kamar Tidur

(Sumber : https://id.pinterest.com/search/pins/bedroom , diakses 29-03-2017 ) IV.3 Konsep Warna

Konsep warna dalam perancangan interior Condotel di Jimbaran, Bali. Menggunakan warna monochromatic dengan mendominasi warna putih, dan abu-abu sebagai warna dasar, sedangkan warna Bali dan warna alam seperti warna coklat, hitam, merah, kuning, hijau sebagai warna aksen pendukung warna.

Warna putih menjadikan dasar dari setiap desain perancangan pada tiap tiap ruangan di Condotel sebab mengusung gaya kontemporer yang identik dengan warna monochrome pada gaya di interior Condotel ini.

Konsep warna monokrom teraplikasikan hampir disemua area condotel sebagai warna dasar, untuk warna alami dan warna khas dari kain Gringsing hanya sebagai aksen agar ruangan tidak terkesan monokrom, untuk gradasi warna cokelat diaplikasikan sebagai salah satu perwakilan warna alami yang berasal dari

(6)

warna kayu, serta sentuhan warna emas yang menjadi aksen dan membuat ruangan terasa mewah.

Berikut adalah konsep warna yang diaplikasikan secara umum pada seluruh area interior Condotel di Jimbaran, Bali.

Gambar 4.5 Konsep Warna

 Untuk area lobi dan resepsionis diterapkan dominan warna putih agar terlihat clean, dan lebih elegan dalam menyambut tamu, serta

dikombinasi dengan warna putih gading dan monokrom dari warna coklat, sedikit emas dan aksen warna alami agar ruangan terasa sejuk.

Gambar 4.6 Konsep Warna Pada Area Lobi dan Resepsionis

Area Restaurant , untuk area restaurant yang akan digunakan warna yang lebih gelap sehingga mendapatkan kesan ruang yang hangat dan relax serta sentuhan aksen warna dari kain Gringsing Untuk menonjolkan identitas khas budaya Bali nya.

(7)

Gambar 4.7 Konsep Warna Pada Area Restaurant

Area Meeting Room, untuk area meeting room akan digunakan warna yang cenderung netral yaitu penggunaan warna monokrom dengan sentuhan warna emas.

Gambar 4.8Konsep Warna Pada Area Meeting Room

Area Bedroom dengan tipe ( Junior Suite) akan menggunakan

warna cenderung monokrom yang netral dilengkapi aksen emas, cokelat, serta warna khas Kain Gringsing yang didapat dari warna kain itu sendiri.

(8)

IV.4 Konsep Material (Lantai, Dinding, Plafond)

1. Lantai

Lantai sebagai salah satu komponen yang penting pada sebuah bangunan. Pemilihan material penutup lantai yang tepat akan sangat mendukung fungsi dan keindahan bangunan tersebut. Kini, terdapat berbagai macam pilihan material penutup lantai mulai dari textile & carpet, ceramic & stone, laminated flooring, vinyl, wooden parquet, dan sebagainya. Berikut adalah material penutup lantai yang akan digunakan pada interior Condotel.

No Nama Ruang Material Merk dan Tipe

1 Lobi dan Resepsionis Marmer - Ex : Gani marble tile Type : Laurent Black Uk : 60x90 cm. - Ex : Eleganza Tile Type : Coast Line Uk : 60 x 60 cm. - Ex : Gani Marble Type : Traventino Rosso Uk : 60 x 90 cm

- Ex : Eleganza Tile Type : River Trav Uk : 60 x 60 cm - Ex : Eleganza Tile Type : Gem Stone Uk : 60 x 60 cm

2 Meeting Room Karpet - Ex : Goodrich

Type : VV04 – Mud Uk : 50 x 50 cm - Ex : Goodrich Type : Light Grey

(9)

Uk : 50 x 50 cm - Ex Goodrich Type : Charcoal Uk : 50 x 50 cm 3 Restaurant Marmer dan granit tile - Ex : Gani Marble Type : Roman Jade Uk : 60 x 90 cm

- Ex : Gani marble tile Type : Laurent Black Uk : 60x90 cm. - Ex : Indogress Type : Scurno Uk : 60 x 60 cm

4 Junior Suite Room Marmer

dan granit tile - Ex : Gani Marble Type : Serpeggianto Uk : 60 x 60 cm - Ex : Indogress Type : Grigio Uk : 40 x 40 cm Tabel 4. 1 Material Lantai Ruang Khusus

2. Dinding

Sebuah dinding memiliki fungsi pembatas ruangan, pembatasan menyangkut penglihatan, sehingga manusia terlindung dari pandangan langsung, biasanya berhubungan dengan kepentingan– kepentingan pribadi atau khusus. (Mangunwijaya, 1980 : 339)

(10)

NO Nama Ruang Material Merk dan Tipe 1 Lobi dan Resepsionis Kaca tempered dan Cutting Sticker emas (backdrop receptionist) - Marmer - Batu Alam - Ex : Gani Marble Type : Serpeggianto Uk : 60 x 60 cm

2 Meeting Room Wallpaper - Ex : Goodrich

Type : GU2813 Quantum

3 Restaurant Marmer dan

Batu Alam

- Ex : Gani Marble Type : Serpeggianto Uk : 60 x 60 cm

- Ex : GRC Deco Stone

4 Junior Suite Room Wallpaper

dan Cat

- Ex : Good Rich Type : Az53027 - Ex : Dulux

Colour : Absolute White - Ex : Dulux

Colour : Ascot White Type : DSISC10126 Tabel 4.2 Material Dinding Ruang Khusus 3. Plafond

Pengertian istilah ceiling/langit-langit/plafond, berasal dari kata “ceiling”, yang berarti melindungi dengan suatu bidang penyekat sehingga terbentuk suatu ruang.

Secara umum dapat dikatakan Ceiling adalah sebuh bidang (permukaan) yang terletak di atas garis pandang normal manusia, berfungsi sebagai

(11)

pelindung (penutup) lantai atau atap dan sekaligus sebagai pembentuk ruang dengan bidang yang ada dibawahnya.

No Nama Ruang Material Merk dan Tipe

1 Lobi dan Resepsionis Gypsum

Board

- Ex : Yoshino Board Uk : 9mm

2 Meeting Room Gypsum

Akustik - Ex : Jayapanel Uk : 9mm 3 Restaurant Gypsum Board - Ex : Yoshino Board Uk : 9mm

4 Junior Suite Room Gypsum

Board

- Ex : Yoshino Board Uk : 9mm

Tabel 4.3 Material Plafon Ruang Khusus 1. Lantai

Lobby dan Receptionist

Konsep material lantai dalam perancangan ruangan lobi dan resepsionis di Condotel menggunakan material lantai Marmer dengan corak warna netral

Gambar 4.10 Konsep Material Lantai Area Lobby & Receptionist  Restaurant

Konsep material lantai dalam perancangan ruang restoran di Condotel menggunakan material lantai seperti marmer bercorak

(12)

abu-abu atau coklat atau lantai kayu solid yang membuat suasana restoran hangat.

Gambar 4.11 Konsep Material Lantai Area Restaurant

Meeting Room

Konsep material lantai dalam perancangan ruang rapat di Condotel menggunakan material lantai karpet, selain sebagai penutup lantai, material lantai sebagai material akustik untuk meredam suara, dengan dominan warna monokrom dengan corak emas atau coklat sebagai aksen agar pola tidak terlihat monoton.

Gambar 4.12 Konsep Material Lantai Area Meeting Room Area Bedroom dengan tipe ( Junior Suite)

Menggunakan material lantai berupa lantai marmer untuk area kamar agar ruangan terasa bersih dan mewah.

(13)

2. Dinding

Lobby dan Receptionist

Konsep material dinding dalam perancangan ruangan lobi dan resepsionis di Condotel menggunakan material marmer dengan beberapa pengaplikasian elemen estetis, kombinasi bahan kayu, kuningan atau pahatan.

Gambar 4.14 Konsep Material Dinding Area Lobby & Receptionist  Restaurant

Konsep material dinding dalam perancangan ruang restoran di Condotel menggunakan material yang tidak jauh berbeda dengan konsep lobi dan reepsionis menggunakan kayu, dan sentuhan marmer ataupun menggunakan emultion paint.

(14)

Gambar 4.15 Konsep Material Dinding Area Restaurant

Meeting Room

Konsep material dinding dalam perancangan ruang rapat di Condotel menggunakan material akustik untuk meredam suara,maupun

memantulkan suara seperti penggunaan material kayu dengan perbedaan bentuk, wallpaper, rockwool ataupun cat dinidng sebagai berikut :

(15)

Area Bedroom dengan tipe (Suite) Menggunakan material seperti wallpaper, dengan beberapa elemen estetis dari budaya Bali.

Gambar 4.17 Konsep Material Dinding Area Ruang Tidur 3. Plafon

Lobby dan Receptionist

Penggunaan material plafon menggunakan plafond gypsum dengan sentuhan kayu sebagai berikut :

(16)

Gambar 4.18 Konsep Plafon Area Lobby & Receptionis Restaurant

Konsep plafon dalam perancangan ruang restoran di Condotel menggunakan material yang tidak jauh berbeda dengan konsep lobi dan resepsionis menggunakan kayu, dan juga gypsum

(17)

Meeting Room

Konsep material plafon dalam perancangan ruang rapat di Condotel menggunakan material gypsum akustik untuk meredam suara,maupun kayu memantulkan suara seperti berikut :

Gambar 4.20 Konsep Plafon Area Meeting Room

Area Bedroom dengan tipe ( Junior Suite) Menggunakan material gypsum pada plafon dengan konsep desain sebagai berikut :

(18)

IV.5. Konsep Furniture

Konsep furniture untuk semua ruangan pada interior di Condotel¸Jimbaran ini menggunakan furniture dengan gaya kontemporer sesuai dengan gaya dan konsep yang digunakan untuk perancangan interior Condotel ini, berikut adalah beberapa konsep furniture yang akan digunakan pada interior ruangan masing-masing, seperti lobby dan receptionist, restaurant, meeting room dan kamar tipe suite.

Lobby dan Receptionist

(19)

Restaurant

Gambar 4.23 Konsep Furniture Area Restaurant

(20)

Gambar 4.24 Konsep Furniture Area Meeting Room Area Bedroom dengan tipe ( Jumior Suite)

(21)

Gambar 4.25 Konsep Furniture Area Bedroom dengan tipe ( JuniorSuite)

IV.6 Konsep Pencahayaan

Konsep pencahayaan pada interior Condotel di Jimbaran, Bali, adalah sebagai berikut:

 Pada area lobi pencahayaan yang akan digunakan selain cahaya matahari langsung adalah daylight, untuk menekankan kesan homey, dan hemat energy, serta digunakan beberapa pencahayaan buatan pada area ruang tunggu dan juga resepsionis, seperti menggunakan lampu LED, downlight dan lampu gantung.

(22)

Gambar 4.26 Konsep Lampu Area Restaurant

 Area Restoran akan digunakan pencahayaan langsung, dan tipe cahaya warm light agar pada saat makan tamu hotel akan merasa dijamu dengan suasana yang megah.

Gambar 4.27 Lampu Gantung

 Ruang Rapat akan digunakan pencahayaan langsung dan tidak langsung agar pencahayaan tersebar merata dalam ruangan, karena ruangan ini termasuk dalam ruang kerja dimana membutuhkan pencahayaan yang baik.

(23)

Gambar 4.28 Lampu LED Gambar 4.29 Lampu Downlight  Ruang-ruang kamar, pencahayaan langsung juga dibutuhkan pada

ruang kamar pada saat beraktivitas di dalamnya, cahaya difus pada saat tamu hotel beristirahat.

Gambar 4.30 Lampu Meja

Gambar 4.31 Lampu LED Gambar 4.32 Lampu Downlight

(24)

IV.7 Konsep Penghawaan

Konsep penghawaan pada area interior Condotel di Jimbaran, Bali menggunakan penghawaan buatan di karenakan polusi udara yang di dapat dari lokasi bangunan yang terletak persis di pinggir jalan raya, tetapi tidak di pungkiri system penghawaan alami juga diterapkan dalam bangunan tersebut. Pada penghawaan buatan menggunakan AC diffuser dan split.

Gambar 4.34 AC Diffusser

Gambar 4.35 AC split wall

IV.8 Konsep Akustik Ruang

Konsep akustika pada area interior Condotel menggunakan akustika dari eksisting pada dinding, dinding beton yang dapat menyerap dan memantulkan suara. Pada lantai menggunakan lantai carpet yang dapat menyerap suara, konsep akustik pada plafon menggunakan gypsum yang dapat menyerap suara. Jadi suara dapat di control dari material tersebut.

(25)

Gambar 4.36 Gypsum Accoustic Gambar 4.37 Rockwool

Gambar 4.38 Lantai Karpet

Lantai karpet ini juga sebagai peredam suara, namun hanya digunakan di beberapa area/ruangan tertentu. Seperti kamar, ruang rapat.

IV.9 Konsep Signage

Konsep Signage ini bertujuan untuk penyampaian info dari pihak pengelola kepada para staf, karyawan dan tamu hotel, serta sebagai sistem komunikasi untuk proses kerja para pengelola dengan pihak – pihak luar. Beberapa alat yang dapat diaplikasikan pada sistem ini yaitu, telepon, Wi-Fi, sound system, dll.

(26)

Gambar 4.39 Konsep Signage

IV. 10 Konsep Bentuk dan Motif

a. Konsep bentuk

Konsep bentuk dan motif sangat berpengaruh terhadap desain yang kita rancang, konsep bentuk berpengaruh pada elemen interior yaitu pola lantai, dinding dan plafond serta mempengaruhi psikologi pengunjung tamu Condotel maupun para pekerja. Konsep motif sangat berpengaruh pada identitas dari konsep perancangan interior Condotel yang mengangkat kebudayaan dari Bali yaitu motif yang terdapat pada kain Gringsing khas masyarakat Bali Aga yang memiliki makna dan filosofi tersendiri.

(27)

Konsep bentuk menggunakan bentuk dasar geometris seperti lingkaran dan persegi, namun menggunakan sentuhan beberapa bentuk asimetris sebagai aksen.

Nama Bentuk Bentuk Makna Bentuk

Persegi ( Geometris )

Dengan garis yang kaku dan tegas mengesankan formalitas, perintah dan rasioanalitas. Namun bentuk kotak juga memiliki kesan kejujuran dan kestabilan. Dari segi psikologi bentuk kotak memiliki kesan kemapanan, keamanan, damai dan persamaan.

Lingkaran ( Geometris )

Bentuk ini memiliki kesan melindungi dan kesempurnaan dengan garis lingkaran utuh. Dari segi psikologi, kesan yang timbul adalah hangat, nyaman, kasih aying atau cinta dan keselarasan. Selain itu dapat menyimbolkan kesatuan dan integritas. Dengan garis yang lengkung bulatan juga dapat mewakili gerakan.

Tabel 4. 4 Konsep Bentuk b. Konsep Motif

Menggunakan motif dari kain Gringsing yaitu Lubeng dan juga Cemplong, motif yang terdapat di dua kain Gringsing ini memiliki makna dan filosofi masing-masing. Berikut adalah motif dan motif dasar dari kain Gringsing Lubeng dan Cemplong yang akan digunakan pada interior Condotel :

(28)

Gambar 4.40 Kain Gringsing Lubeng

No Gambar Motif Keterangan

1 Motif tapak dara sebagai lambang

jalanya matahari adalah kerangka dasar

motif swastika. Lambang wastika ini merupakan lambang jalanya matahari

2 Bentuk motif ini juga merupakan

perkembangan dari tanda ples (+) yang mempunyai makna sebagai lambang jalanya matahari.

Tabel 4.5 Motif Dasar dan Makna Kain Lubeng

(29)

No Gambar Motif Keterangan

1

Motif ini mempunyai bentuk seperti bunga. Yang dalam masyarakat Tenganan Pagringsingan bunga adalah salah satu sarana prasarana untuk upacara adat dan upacara keagamaan.

2 Motif ini mempunyai bentuk seperti

bintang yang mempunyai empat sudut yang melambangkan empat arah mata angin yaitu selatan, barat, utara, dan timur.

Tabel 4.6 Motif Dasar dan Makna Kain Cemplong

Gambar 4.42 Motif Kakul Siput

Sumber : Pengembangan Ornamen Tradisional Bali ISI Denpasar Motif kakul ini berasal dari bentuk keong dimodifikasi/ diimajinasikan dengan pandangan tampak sehingga menjadi sebuah bentuk lingkaran dengan garis melengkung, sedangkan motif yang terdapat pada kain Gringsing Lubeng dan Cemplong yang sering digunakan pada upacara adat atau keagamaan di desa Pagringsingan, Karangasem, Bali.

Pemilihan motif ini didasari motif perwakilan dari kain Gringsing yang banyak digunakan, serta motif dari ragam hias bali yaitu kakul yang bentuk dasar berasal dari keong yang hidup di air, cocok dengan identiknya daerah jimbaran

(30)

yang dekat dengan pantai nya, selain itu mendukung dengan konsep bentuk yaitu bentuk geometris.

IV.11 Konsep Utilitas

Konsep utilitas adalah konsep untuk penanganan kebakaran, tindak kriminalitas dan pencegahan terror. Berikut konsep utilitas yang di gunakan pada bangunan dan interior Condotel di Jimbaran, Bali.

1. Fire alarm secara otomatis memberikan alarm tanda bahaya mengenai kebakaran. Bunyi alarm harus terdengar di seluruh ruangan.

Gambar 4. 43 Fire alarm

2. Smoke detector pemadaman dengan cara mendeteksi asap yang muncul, kemudian disampaikan kepada fire alarm dan sprinkler. jarak antara smoke detector 75m2/unit.

Gambar 4. 44 Smoke detector

3. Sprinkler alat ini akan mengeluarkan air jika terkena api. Di letakkan di plafon, jarak antar sprinkler 25m2/unit.

(31)

4. Hydrant untuk pemadaman setempat, pemadaman yang bisa dilakukan sesegera mungkin.

Gambar 4.46 Hydrant

5. Exit atau pintu keluar, pintu ini menghubungkan langsung keluar. Tahan api selama 2 jam, shaft tertutup dan terbuat dari beton tahan api.

Gambar 4. 47Pintu Keluar

6. CCTV camera, mengawasi aktivitas di dalam area publik dan semi publik pada interior Condotel. Dipasang di ceiling dan terletak di tempat trategis sehingga bisa memantau keseluruhan ruang.

Gambar 4. 48 CCTV camera

7. Walk Through Metal Detector, Pemeriksaan badan dengan melewati metal detector jika membawa benda tajam dan bahan peledak maka akan berbunyi

(32)

IV.12 Aktivitas dan fasilitas pada ruang khusus.

Ruang Aktivitas Fasilitas Konfigurasi QTTY Jumlah

Resepsionis, Lobby Dan Ruang Tunggu ( Publik ) - Meeting Room. ( Semi Publik) -Berdiri -menunggu -duduk -main hp -membaca majalah - Rapat - Diskusi - Presentasi -Meja Resepsionis -Kursi -Soffa -Coffe Table -Meja Rapat -Kursi Rapat -Kabinet -Proyektor 7,9 m X 7,9 m = 62,41m2 6 m X 5,58 m = 33,48 m2 1 3 62,41m2 33,48 m2 x 3 = 100,44 m2 Restoran -Makan -Minum -Bercakap -Meja makan -Kursi Makan -meja prasmanan 13m x 6 m = 78 m2 1 78 m2

(33)

Ruang Aktivitas Fasilitas Konfigurasi QTTY Jumlah Kamar Tidur Tamu Condotel ( Suite Type) (PRIVATE) -Tidur -makan -menelpon - membaca buku -main hp -Mandi -menikmati Fasilitas kamar - kamar mandi (wc,shower) -Tempat Tidur -Meja Kerja -Daybed -Kursi Kerja -Nakas -Lemari -Credenza -living room set 6,65 m x 6,45m = 42,89 m2 4 42,89 m2 x 4 = 171,5 m2 JUMLAH 412,35 m2 SIRKULASI (30%) 536,055 m2

TOTAL KESELURUHAN + SIRKULASI 948,405 m2

Tabel 4.7 Besaran ruang pilihan

Untuk akvast besaran ruang khusus dengan total keseluruhan + sirkulasi yaitu 948,405 m2 .

IV.13 Konsep Sirkulasi

Konsep sirkulasi yang terdapat pada Condotel untuk area ruang khusus, Konsep pola sirkulasi pada lantai 1 yang terdiri dari area lobi dan resepsionis menggunakan konsep sirkulasi radial, untuk area restaurant hingga meeting room menggunakan pola sirkulasi linear, untuk lantai 2-5 yang terdiri dari ruang khusus yaitu beberapa tipe kamar, dan diantaranya kamar Suite Junior Type

menggunakan pola sirkulasi linear.

(34)

(35)

IV.14 Zoning, Grouping , dan Layout Zoning terpilih

Gambar 4.52 Zoning Lantai 1

Gambar 4.53 Zoning Lantai 2-5

Kelebihan :

(+) Area publik yaitu pintu masuk terletak jauh dari area private sehingga kenyamanan area private pada lantai 1 – 5 tidak terganggu.

(+) Area Semi publik yaitu dapur pada lantai 1 dekat dengan area restoran sehingga mempermudah dalam proses pelayanan dalam bidang food & beverage. (+) Hanya terdapat area private pada lantai 2-5 yang merupakan kamar tidur.

(36)

Grouping terpilih

Gambar 4.54 Grouping Lantai 1

Gambar 4.55 Grouping Lantai 2-5

Kelebihan :

(+) Area lobby dan resepsionis terletak di dekat pintu masuk utama.

(+) Meeting room dan restaurant terletak di tengah, sehingga tidak mengganggu area manapun.

(+) Kamar terletak jauh dari area lobi dan resepsionis

(+) Kantor terletak di dalam, sehingga tidak terganggu oleh area lobi (+) Untuk lantai 2-5 hanya untuk kamar tidur dengan semua jenis tipe. Kekurangan :

( - ) Dapur dekat dengan kamar dan kantor , dapat menimbulkan kebisingan

-Kamar Deluxe -Kamar Deluxe (twin) -Kamar Suite Junior

(37)

Layout

Layout lantai 1 pada Condotel di Jimbaran, Bali. Ruangan yang terdapat di lantai 1 antara lain, lobi dan resepsionis, meeting room, restoran, front office serta 4 buah kamar bertipe deluxe +.

Berikut adalah layout pada area lantai 1 Condotel di Jimbaran, Bali.

(38)

Layout lantai 2-5 pada Condotel di Jimbaran, Bali. Ruangan yang terdapat di lantai 2-5 terdiri dari ruang kamar dengan tipe suite junior di dekat lift serta tipe deluxe dengan 1 kasur dan twin.

(39)

Perspektif

(40)
(41)
(42)

Gambar

Gambar 4.3  Citra Ruang Meeting Room
Tabel 4.2  Material Dinding Ruang Khusus  3.  Plafond
Tabel 4.3  Material Plafon Ruang Khusus  1.  Lantai
Gambar 4.14  Konsep Material Dinding Area Lobby & Receptionist
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pertanggungjawaban ini dituangkan melalui laporan keuangan yang tidak hanya dapat diperoleh oleh DPRD tetapi juga oleh publik, dalam hal ini yaitu masyarakat, Lembaga Swadaya

Tugas akhir ini merupakann salah satu syarat yang harus dilakukan setiap mahasiswa/i Teknik Informatika untuk dapat menyelesaikan pendidikan di Program D-3

Tujuan Surat Arahan Ketua Pengarah ini adalah untuk memaklumkan tentang langkah-langkah yang perlu diambil oleh Ketua Bahagian/Pengarah Politeknik dan semua pegawai di

Hal yang sama mengenai dampak dari prokrastinasi bagi perusahaan juga dikemukakan oleh Hardjana (1994) dimana dari hasil penelitian yang dilakukannya, didapatkan hasil

Dari unsur budaya bahasa, berdasarkan hasil observasi dan wawancara 4 pasangan kawin campur yaitu Bapak Sulis, Bapak Bejo, Bapak Mardi dan Bapak Supaiman mendominasi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi responden (agen) mengenai variabel insentif dan pencapaian mengenai kinerja responden (agen), serta untuk

Metode analisis yang akan digunakan adalah uji beda t-test untuk menguji apakah ada perubahan tarif pajak penghasilan badan tahun 2008 terhadap praktik manajemen

Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 1998 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen Kehutanan Dan Perkebunan (Lembaran Negara Republik