• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PROGRAM KELOMPOK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) SIANTAR KOTA PEMATANG SIANTAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MANAJEMEN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PROGRAM KELOMPOK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) SIANTAR KOTA PEMATANG SIANTAR."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Risma Hula pea, NIM.OJ503036 I, Manajcmcn Pcmbcrdayaan Masy~1raknt

O~tlam Progmm Kelnmpol( Bcrmain di Sanggar KcgiMan Belajar ( SKB ) Si<tntar

Kohl

Pcmnt:m~ sian t:<u-, Program P~1 s casarjana , Universitas Ncgcri Mcd<lll, Dcscmbcr 2005

Pembl!rdayaan masyarakat dalmn penyclcngganwn pcndidikan merupakan tunlutan otonomi dacrah sckaligus m~ajadi jawaban atas tantangan globalisasi. Petnberdayaan mnsyurakat dilakukan untuk membuat masyarakat bcrdaya da n mcngoptima lkan pcranscrtanya dalam pcnyclenggaraaan pcndidikan. Fakta cnunjukkan bahwa upaya pcmberdny<:an masyarakat di SKB Siantar sudah dilakukan namun belum optimal. Jika hal ini tidak ditindak lanjuti, maka dikahawafr

ban 'ak a n mpero e pendidikan usia dini, dan

upaya peningkatan mutu pendidikan tidak tercapai sesuai dengan yang diharapkan, Pcnelitian 1111 di lakuk<m untuk mengctahul bagaimana pelaksanaan mana.remen pemberdayaan masy~m:tknt yang dilakukan pada program Kelompok Bcrmuin di SKI3 Sianlilr, hag:1illlana mutu JX ~n didibn Kelompok Bcrmain, serta ketcrkaitan pen1berdayaan masyarakal dcngan mutu pendidikan. Penelitian ini mcnggunakan metodc Kualitatif dcngan tcknik wawancara, obscrvasi dan studi dokumentasi dilakukan untuk mcmperolch data dari Kepala SKB, Penyelenggara Kelompok Bermain, Tenaga Pendidik Kelompok Bermain, Pamong Belajar SKB Siantar, orang

tua

warga belajar, tokoh pcndidikan, tokoh masyarakat, organisasi profesi, Oinas Pendidikan, Dinas Keschatan, Dinas Kcl~arga Berencana, dan warga belajar. Penelusuran informasi dihentikan apabi!a tidak ada lagi data yang baru. Selan_iutnya dilakukan va!idasi data dcngan trianggulasi , penggunaan bahan n:kr~nsi. s~:rta lllL'Illhandiugkau basi l \vawan~am <.lt.:ngan obscrvasi Jan tlokumc.:nl<Jsi.

Temuan · pcnclilian menujukknn bahwa fungsi-fungsi manajemen dalam pcmbcrdayaan rnasyarakat pada program Kc!ompok 13crmain di SKB Siantar antara lain : I) pen;ncana311 ( planninft ) mcliputi kegiatan pencntuan tujuan, anggaran dan pengelolaan. 2) pengorganisasian ( organizing ),meliputi kegiatan p(;nyusunan personil, penentuan tugas dan langgungjawab, hubungan komunikasi, kepengawasan, koordinasi., 3) pengarahan ( acluating ) meliputi kegiatan pcmberian motivasi dan pemecahan masalah, dan 4) pcngawasan { controlling )n1eliputi kegiatan mengawasi seluruh aspek kegiatan yang dilakukan pcnyelenggara, tenaga pcndidik, dalam pelaksanaan kegiatan maupun dana ..

(2)

ABSTRAC

Rism~l Hutapea,

NIM.

035030361,

Humun

Resources

Management

of

Playgroup

Program in Siantar Learning Activity Worl{Shop Pcmatangsiantar.

The~is,

Post

Grudunte Progrnm, Stutc U nivca·sity of Mcdnn, December 2005.

J I urn an Resources in \.'ducal ion administration arc demand of disdtrict

autonomy and also become answer of globalization challenges. Human resources are done

to

make powerful society

and to

improve their participation

in

education administration. Th~ fact shows that exertion of

human

resources in Siantar Learning Activity Workshop has been done but not maximum yet If the case is not followed

up, so it is frighten that there are many pre-school ages children who c~n not get

.

.

~

.

.

not approprial..: acccss~d with ~:xpc<.:lntion.

The research is done to find out how the accomplishment of human resources management is done

in

playgroup program in Siantar Learning Ativity Workshop, how the qualities of playgroup education. The research is used qualitative method by techniques of interview, observation and documentary study which is done to find out the data from the head master of Learning Activity Workshop, manager of playgroup, playgroup teachers, Pamong Belajar of Siantar Learning Activity Workshop, parents of student, education figur~s, society figures, professionorganization, Dines of Education, Dines of Health, Dines of Family Planning and students. Obsevation of information will bestopped if there is no more new data. Then, the validity of data is done triangulation. usc

rclcrcncc.

and also compare the result of interview to observation and documentary.

Finding

of

research shows that

the

functions of

human

resources management at playgroup program in Siantar Learning Activity Workshop are: 1) Planning, which consist of activities of f(mning aims, budgets, and administration, 2) Organizing, which consist of activities of organizing staffs, duties, responsibilities,

public

relation, audilors,coordination. 3) Actuating, which consist of activities which give motivation and problem solving, and 4) Controlling, which consist of activities to control all activities aspects done

by

organizer, playgroup teachers, inadministrating whether activity or budgds.

11 can he concluded lh:1l in exertion

or

human resources, there is a

management modd

us~d in planning, organizig, actuating and controlling. The

exertion

of hl1man resources

which is

done does

not

achieve satified result because the situation and condition from

institution and

societies

it

self. The qulity of

eduation

is necessary to · improve by more exertion of society participation in education administration.
(3)

DAFTAR lSI

AbsLrak ...

i

Abstract ... ii

Ucapan Tcrimakasih ... iii

Daftar lsi ... vi

Daftar Tabel .... : ... .ix

Daftar Diagram ... .. ... x

Daftar

Gatnbar ... .

Bab I : Pcnd:ahuluan

~

B.

A.

c.

D.

La tar Belakang ... I Fokus Penelitian ... 8

Pertanyaan Pcnelitian ... 9

Tujuan Pcnclitian ... 9

E. ManJ1mL

P<:rH.:litian ... . ...

9

F.

Batasan lstilah ... 10

Bab 11 : Land~1san Tco1·ctis A. Manajemen Pemberdayaan Masyarakat I. Manajcmcn a. Pcr.so.:l L;an ... 1 2 b.

Fungsi Manajcmcn ... . ... : ... 14

2. Pembcrday;JarJ Masyarakat a .. Pengcr1ian ...

I 9

b. Pentingnya Pcmberdayaan Masyarakat ... 24
(4)

~-

Tujuan ... . ... . ... 26

J. Fungsi ... 27

4. Program I<

egi~1tan

Bcl<~iar

... : ... 28

5. Hakckat Pcmbclajnran Kclompok Bcrmain ... 29

(•. I\·1Hkkalat1 1\•nllld<Unran ... 30

C. Pcmberdayaan l'vlasyarakat Dalam Program Kelompok Bennain ... ... 3 I D. Rnang Lingkup Manajemen Pembcrdayaan Masyarakat di Kclompok lkrmain ... 36

E. Mutu Pendidikan ... .. F. Keh:rkaitan J>cmbcrdayaan Masyarakat dcngan Mutu Pendidikan ... 42

G. Penelitian Yang Relcvan ... 43

Bab Ill : Mctodologi Pcnclitiau A. Alasan Mt?nggunakan Penelitian Kualitatif ... 44

13.

z

C. D. l.A)bsi d<m Waktu Pcnclitian ... 45

l.al<u. J·:Jltri, dn11 Kdwdirun 1\•ncliti ... .. ... 45

l.angkah-l:m~:·bh

[>(.~nc!itinn

... ... 49

~

L ·:. 1:. Tcknik /\nalisis Data ... 56

Validitas D;H;J ... .. ... 58

Bah IV Dcskripsi Tcmuan l\. Profil Sanggar Kl!giatan

Bch~iar

( SKB) Siantar ... . : ....

~

... 60

B. Profi! Kelompok

Bcrmain

SKB Siantar ... 69

C.

M;tnajemen

Pembercbyaan Masyarakat Program

Kelompok

Bennain ... _

...

83

D. Mutu

Pendidikan

Ke!OJr.pok

Bermain

SKB Siantar ... 90 E.

Keterkaitan

Pembcrdayaan Masyarakat dengan Mutu Pendidikan
(5)

Di Kelornpok Bcrmain SKB

Sian

tar ... 92

Bah V : Pembahasan Tc1uuan Penelitian

A. Keberadaan SKB Siantar ... 95

B.

Kdx~radaan

KL'Iompok 13crmain SKU Siantal' ... 97

C.

ManajL'mcn 1\'illbcrdayann Masyarakat Program

Kclomrok R::-rmain ... 101

D. Mulu Pl!ndidikan di Kclompok Bcrmain SKB Siantar ... 1 05 E. Kcll!rkaitan 1\:mberdayaan Masyarakat dcngan Mutu Pendidikan Di Kelompok lknnain SKB Sian tar ... , 106

F. Kcterhatas· Bab V : Sirnpulan, lmplika..,j dan Rekomendasi A. Simpldan ... 109

B. lmplikasi ... .. ... 111

C. Rekomendasi ... 112

Daftar Pustaka ... .. ... 115

(6)

lJAFTAR TABEL

Tabel 1

Da ftar Person

i

1 Sanggar Kegiatan Belajar ( SKB) Sian tar

Tahun 2005 . . . .. ... . . .. . . .. . .. . . .. . .. . 65

Tabc1 ::!

: Data

P~rsonil Ke!omnok Bcnnnin

SKR Siantar Tahun 2005 ... 70

Tabel 3 : Data Perkembangan Warga Belajar Kelompok

Bermain

Tabel 4

Tabel 5 : Analisa Pcngcmbangan Manajerial Kclompok Bermain

SKB

SimHar Tahun 2005 ... .. ... 87

z

[image:6.612.37.581.67.724.2]
(7)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram I

: Bagan Struktur Organisasi SKB Siantar Tahun 2005 ... 63

Diagram 2

: Bugan S!ruktur

Organisnsi Kclompok

B~!rmain

Tunas Harapan

~

a

z

~

,.

~

~

m

m

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Luhu· Bclnk:m~

Ke!llantpuan da>.ar ;m;tk pt:rlu Jip~.:rsi;1pkan ~cjak dini, bahkan sebelum

anak mengenal dunia pcrsekolaban, anak perlu

mcndapatk<~n

pelayanan

pendidikan. Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) merupakan usaba penting

untuk memperbaiki mutu D<:ndidikan anak-anak di masa de

Internet ( 26 Desember 2004) mengatakan bahwa:

Keberhasilan pendidiJ..:an anak usia dini di sembilan negara yang memiliki penduduk terbesar di dunia akan mempengaruhi tingkat mutu pendidikan anak d i dunia. K or.d isi di I ndone.,ia memang masih dalam proses pcrbaibn. Tahun 2000 dari 26.000.000 anak usia 0- 6 tahun baru sekitar 4.400.000 atuu 17 % yang sudah mcndapatkan layanan program PAUD mclalui Taman Kanak-kanak, Raudatul Athfal, Kelompok Bermain, Taman Belajar, Bina Keluarga Balita.

Rendahnya ku:tlitas hasi! pcndidikan juga bcrdampak terhadap rendahnya

kualitas sumber daya manusia ( SDM ) Indonesia. Rendahnya kualitas Sf)M

ter!ihat dari kualitas lulusan pendidikan. Rendahnya kualitas basil pendidikan

teritu tidak berdiri sendiri,melainkan terkait dengan kualitas siswa sebagai raw in

p.ll dari sistem pendidikan. Menurut hasil penclitian Balitbang Depdiknas ( 1999)

di duga bahwa tingginya angl\a I11Cngulung di kdas awal SO ( kelas I ) sebesar

13 % dan kclas 2 scbesar 8 % discbabkan oleh lem&hnya pembiaan anak pada

masa usia dini.

Sampai sejauh mana pemerintah Indonesia mewujudkan pentingnya

pembinaan ahak usia dini dapat dilihat dari kebijaksanaan pemerintah yaitu

(9)

amandcm<:n Undang { lndang Dasar 1945 pasal28 b aynt 2 yaitu neg,ara menjamin kelangsungan hidup, pengembangan dan perlindungan anak terhadap eksploitasi dan kekerasan. Pemt:rintah juga telah merativikasi Konvensi Hak Anak melalui KL'JWI.'S Non1or ~(~ t:1huu 11)90 ~~nng. 111~11g1UHhmg kcwujihun n~guru untuk pemenuhan hak anak. Sccara khu!'us pcmerintah juga tclah mengeluarkan Peraturan Pemcrintuh Nomor 27 tahun I 990 tentang Pendidikan Prasekolah. dan peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 1992 tentang peran

serta

masyarakat dalam pendidikan nasional. yang menyebutkan bahwa peran serta masyarakat berfungsi

unt uk ikut 1hemelihara, menumbuhkan, meningkatkan. dan mengembangkan

pendidikan nasional dan bcrtujuan untuk mewujU:dkan tujuan pendidikan nasional. Berdasarkan Undang - Undang Rl No.

:w

tahun 2003 tentang Sistem P ~ndidikan Nasional p<~s<d 2H llll.'ngalakatJ bahwa :

(I) Pcnditlik;m A nak l lsia Dini disdl·nggarakan sd1dum jenjang pcndidikan dasar.

(:2) Pendidikan Anak Usia Dini dupat disclcnggarakan melalui jalur pendidikHn

formal.non l'ormal.

dan a1au

in formaL

(3) Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak ( TK ). Raudatul Athfal ( RA ), dan bentuk lain yang sederajat.

(4) Pendidikan Anak Usia Dini padajalur pendidikan non formal berbentuk Kelompok Bermain ( KB ), Taman Penitipan Anak ( TPA ), atau bentuk lain yang sederajat.

(5) Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan in formal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingk ungrm.

(6) Ketcntuan mengenai Pcndidikan Anak Usia Dini. sebagaimana dirriak~ud

pada ayat (l). ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) diatur lebih lanjut 'ctengan Peraturan Pemerintnh.

(10)

Untuk dapat 1nensuks.:skan semua ini diperlukan adanya dukungan dan

rmrtisipasi

s~mua

pilwk haik individu, masyarakat, pemerintah. organisasi sosial kernasyarakatan dan bin-lain secara sinergi, terencana dan berkelanjutan.Seperti

yang tcrtuang dalam Uti Sisdiknas Nomor 20 tahun

:wo:

Bab XV Bagian Kesatu

pasal 54 yang 111enga1akan b<.ll\~ a:

( l)

P~.:ran

s~rta

n.asyarakat dalum pettdidikan mclipuli pcran serta pcrseorangan, ~elompok, kc!uarga, organisasi prol;:si, pengusaha,

dan

organi~asi

kemasyarakatan da!am penyelenggaraan dan pcngcndalian mutu ~wlayanan pendidibn.

rv:asyarakat dapat lkrperan serta sebagai sumber pelaksana dan pengguna hasil pendidikan.

Sejalan dengan diberlakukannya UU Nomor 21 tahun 1999 tentang Otonomi Dacrah yang meil'lakkan sl'ktor pendidikan scbagai salah satu yang

diotonomisasikan, dimana otoritas pengembangan pendidikan yang semu!a

bcrada dalam kekuasaan pl:mcrintah pusat kini diuclegasikan pada pemerintah

daerah.

PA UD sebagai bag ian dari sistem pendidikan nasional harus

mcmposisikan diriny<t. Jadi sangat tepa! hila Pl\lJD diposisikan dan dimulai dari

kcluarga. Pcmherdaya:111pun harus dimulai dari kelu:1rga dan pada gilirannya

pemherdayaan :nasyarakal.

Pemberdaynan masyarnkat mcrupakan tuntutan otonomi daerah sekaligus

menjadi jnwaban atas tantangan globalisasi. Hal ini !xrarti bahwa PAUD harus

nH:nerapkan uzas otonomi dacrah dimana pcndidikan

diselenggara~an

oleh kcJuarga, masyamkat,dan pemerintah sebagai satu kesatuan yang sistemik, terbuka

Jadi sejalan dengan U U No:nor 20 tahuil 200:1 ten tang Sisdiknas, ditegaskan

bahwa e_endidikan diselenggarakan secara demokratis, artinya bahwa keterlibatan

masyarakat dan otoritas pcngclola serta institusi pendukungnya akan lebih besar

(11)

dari pada pemerintah pusat. Pada pasal 9 juga dikatakan bahwa masyarakat

berperan serta calam perenc<lnaan, ~J e ngawa sa n, dan evaluasi program penddikan.

Hal ini dapat diwujudkan

melalui

keterlibatannya dalam komite

sekolah

atau

dewan pendidikan yang selanjutnya pada pasal 56 UU No.20 tahun 2003 dikatakan bahwa :

(I) Dalam pcningkatan mutu pelayanan pendidikan yang meliputi perencanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan melalui dewan pcndidikan dan komite sckolnh/mndrasah.

Dewan pendidikan, sebagai lembaga mandiri dibentuk dan berperan

dalam 11 •

pcrlimbangan,arahan. dan dukungan tenaga , sarana. dan prasarana serta pengawasan pendidikan di tingkat nasional, propinsi dan

kabupatenlkota yang tidak mempunyai hubungan hierarkis,

(3) Komite sekolah/madrasah scbagai lembaga mandiri dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan dan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tcnaga ,sarana, dan prasarana serta penli;awasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.

PAUD merupakan satu kesatuan dari sistem pendidikan untuk semua ( Education for All ) yang dimunculkan dalam salah satu butir The Dakkar

Framework .fi>r &lucatirm jhr All yang mcnyalakan bahwa memperluas dan mempcrbniki l<cseluruhan pl'rawntun dun p~.!ndidiknn nnnk dini usia terutmnn bt1gi anak-an:lk yang sangat ra1v;w dan kurang beruntung.

Dalam Undang U nd.mg Sistcm Pcndidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003

juga dik~nlllk :1kan pada ll:d1 XJ I I Bagi:m 4 pasal 49 ayat I !>ampai 5 bahwa

anggaran pend iclikan scbesar

:w

% dari APBN . Namun kenyataan yang ada .hal

ini masih jauh tbri yung di'l<Jrapkan. Anggaran pcmlidikan Indonesia hunya I, 4

% GNP yaitu dibawah nega1·a Singapura yang sebesar 3,0% GNP, ini pun masih

didistribusikan ke bc-rbagai instansi non Depdiknas yang mengelola pendidikan

(12)

Dari kondisi ini dapat kita lihat bahwa pcndidikan di Indonesia khususnya

Pendidikan Untuk Semua ( PUS ) masih belum dapat terealisasi sebagaimana

yang diharapk:u1, walaupu11 krbagai usaha tclah dil<lkukan baik melalui jalur pendidikan rormal st:perti ~lendidikan dasar sembilan tahun, pengembangan Kurikulum Berbasis Kompelcnsi, Manajemen Berbasis Sckolah, dan ltiin-lain

serta melalui pendidikan non formal seperli Kejar Paket A, Kejar Paket B,

PAUD, dan lain-lain.

Gutama dalal\\ Buktin PI\DU ( 2003, 4 ) mcngatakan bahwa dalam

pelaksanaan PAUD menghadapi lima persoalan utama yaitu yang berkenaan

dcngan : ( 1) kcnsep pendidikan anak usia dini, (2) sistem regulasi dan kebijakan program. (3) tatanan sistcm kcbnbagaan program dan ketenagaan, ( 4) kondisi

dan upaya pembcrdayaan masyaraka!,

s~rta

(5) akses dan mutu layanan

pend id ikan ana k usia di ni. Penanganan anak ak ihal dari person ian diatas pad a

gilirannya abn mengakibatkan lemahnya kezjasama dan koordinasi dari berbagai pihak terkait yang diharnpkan dapat membantu penyelenggaraan pendidikan

hL'I:jalun SL'StJai

J\:n~_.:an

ap<~

yang dilwrapkun.

Kdx~rpihak<ul

pada

m<:~syarakal

yang secara L'konomi kurang mampu masih sangal n:nJah, padahal mereka juga

memiliki hak untuk lllelidcipatkan pelayanan rendidikan.

Untuk nH:ngupayakan p<:layanan pendidiknn bagi anak usia dini, Sanggar

Kcgiat;m Bclaj<:r ( SKI\ ) yang merupakan Unit Pelaksana Tehnis· Daerah

Pendidikan l.uar Sd;oli\h n,,·nyelcnggarakan program Kelompok Bermain yang berbentuk organisnsi kcp..:ndiclikan luar sekolah yang ml"!nyediakan fasilitas dan

kemudahan pada anak usia dini untuk mempcroleh stimulasi perkembangan mdalui k(!gial:ln

y~111g

krpmgnun dan

mempcrgun~1kan

sarana permainan
(13)

bermakna. SK!1 Siatar yant; berdiri sejak 1998 dan b.aru mulai melaksanakan

pn1gram PAlliJ pada whun 1991). Dilingkung,an SK·n yaitu wi layah Kota

Pematangsiantar tcrdiri dar·i berbagai suku yang pada umumnya suku Batak

Simalungun dan 8atal< To ~)<", dan tingkat pendidikan mcreka juga masih rata-rata lama! Sl.ll' dan mala pl't1l'ahariun pcnduduk pada umumnya wiraswasta dan dagang. Dcngun situasi dan l.;ond :si yang seperti ini pcrlu adanya suatu upaya

untuk membcrdayakan masyarakat untl!k ikut serta dalam menunjang pendidikan.

Begitu juga halnya dcngan Program Kelompok Bennain yang dibina oleh

Pematangsiantar. Dalam aspek manajemcn, berkenaan dengan keterbatasan

sumber pendanaan , SKI3 Siantar mengalami berbagai hambatan. Dana yang disediakan oleh pernerintah sangat minim dan tidak cukup untuk menunjang terlaksananya pendidikan. Disisi lain. kcpedulian m<~ sy arakat cenderung rendah

untuk mcndukung h:rlaksananya program ini. Hal ini dapat dirasakan antara Jain :

( l) Pemahaman masyarakat terhadap program Kelompok Bermain masih kabur,

(2) Lcmahnya kemampuan rnasyurabt dalam membantu dana pendidikan, (3) rendahnya daya dukung dan fasilitas pendidikan yang ada, (4) Kurangnya

kepekaan pemerintah ten tang pentingnya program PA U

b.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk dapat menggalang dana seperti

mengajak orang tua warga belajar untuk turut serta membantu dana pend

..

;~J ikan,

melakukan sosialisasi kepada pemerintah, tokoh masyarakat/pendidikan, dinas

kesehatan, puskesmas. namun hasi!nya belum scsuai dengan apa yang diharapkan

Dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan, salah satu Kelompok

(14)

kerja sama berhagai pihak mulai dari pendiriannya, sampai proses pelaksanaan

p!.!ndidikan. Dengan tt.:rgalangnya dana mcrcka dapal meml'<lsilitasi sarana dan

prasaran<l pendidikan, membantu honor guru., dan mcriyediakan program ekstra

bagi anak didiknya. Dnlam manajemennya mereka

beke~ja

dengan terorganisir d:111 tlll'rnptrnyai slntk!ur· _v:urg .il'las. Dcngan kl:!wrad;ut yang dcmikian ini unuk

didik Jlll'rd.;a scnwkin hari scmakin hertambah. Sepcrli penuluran dari 'ialah

scorang gurunya rncngatakan bahwa anak didik rnereka banyak mengalami

kemajuan/penrbahan, dapat mengikuti pelajaran deng.an baik, bisa diperintah,

patuh.

Dari hasil grand tour di Kelompok B~rmain SKB Siantar dapat

diamati antara lain :

!. Pengdola program belum marnpu mcmberJayakan sumber daya yang ada

untuk !lll;!mbantu pengdo!Jan pend id ikan.

2. Tidak ada tampak keterl ibatan masyaraknt diluar Jembaga dalam struktur

organisasi K\:11\lllpok lkrrnairl.

Sangat minimnya bantuan I sumbangan dari orang tua warga belajar dalam

menunjang terlaksananya penJidikan.

4. Kehadiran orang tua pada setiap pertemuan yang telah direncanakan sangat

sedikit.

5. Ruang belajar dan

~an:ma

pennainan bdurn sesuai dengan apa yang

diharapakan baik dari segi jumlahnya dan keamanan lingkungan.

6. Kehadiran para petugas bimbingan bagi orang tua dan warga belajar tidak

sesuai dengan apa yang diharapkan.

(15)

7. Partisipasi pL:m<:rintah maupun masyarakat daiam rncmajukan program

Kelompok lkrmain sang::! minim.

Ada bc:bt:rapa hal yang mungkin timbul apabila hal ini tidak segera diatasi

yaitu:

1. 1\:nycknggaran lk'ndidikan tidak dapat bcrjalan at<~LJ tidak mcncapai tujuon

yang diinginkan.

1

Upaya peningkatan 1\ualit<ts pendidikan tidak tercapai.

Adapun alasan penulis ingin melakukan pene!itian di Kelompok Bermain

SKn Siantar adalah ( I l ( lp;1ya pcrh:1ikan mutu p~'IHiidikan h;mts dimulai pnda saal usia clini. ( :2) SKB d~1pat memberdayakan masyarakat dengan membcntuk Komitc P!.S sehingga !Ci'laksnna pendidikan yang menunjang program Kelompok

Bermain dalam semua aspck balk pendidikan, keschatan, maupun dalam

meningkatkan taraf hiclup orang tua anak didik dengan membekali mereka

keterampilan hidup.

B. Fokus Masalah

Berdasarkan lat.u- bl:iakang yang t~lah diuraikan diatas. PAUD yang

berada pada jalur pendidikan non formal yang dikelola oleh SKB Siantar dalam

bentuk Kelo!llpok Bcrmain memcrlukan aJanya manajemen pemberdayaan

masyarakat Y•lng nantiny<· dapat membantu terlaksananya penyelenggaraan

pendidikan. yan~ disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat setempat..

(16)

pe!akasanaan Manajemen remberdayaan Masyarakat da!mn Program Kelompok

Bermain di SKB Siantar.

C. Pc1·tanya2n Penelitian

Bcrtitik tolak dari fokus masalah di atas, maka yang menjadi pertanyaan

p~111:litian aJalall :

Bagairnana pclaksw.a<tn manajemen pemberd'lyaan masyarakat dilakukan di

Kelompok Bcrmain SKB Siantar?.

3. flagaimana ketcrbitan

ocrnberday<~an

masyarakat dcngan peningkatan mutu pendidikan di Kelompok Bermain SKB Siantar '?

D. Tuj ua n Penclil ian

Berdasa:kan rumusan masalah maka pene!;tian ini bertujuan

I. Untuk me 1getahui pelaksan:..an manajcmen pemberdayaan masyarakat di

Kelompok Bcrmain SKU Siantar

Untuk mengctahui mutu pendidikau Kelompok Bermain SKB Siantar.

Untuk mengctahui kcterkaitan

a:~tara

pemberdayaan masyarakat dengan

peningkatan mutLI pendidik<~n di Kelompok Bermain SKB Siantar.

E. Manfaat Penclitian

1-lasil penclitian 1111 diha1·apkan dapat bcrmanfaal secara teoretis dan

praktis.

1. Manlnat teort!ti~ :

(17)

a. Ha:-;il pendi1iar1 in' diharapkan dapal menjadi bahan bjian dalam

p~ngembangan mana_iernen pad a program Pendidikan A nak Usia Dini

khususnya Kelompnk Bermain di SKB.

h. D:1pa1 llJernheribrJ .~umhangan pernikiran terh:1dap perkemhangan ilmu

administrasi po:ndidikar~ pada umumnyl'l dan ilmu ldministrasi

pendid.kan luar sekobh pada khususnya.

M~url'aat praktis:

Sebagai bahan rnasukan bagi SKB

program lainnya untuk meningkatkan mutu melalui pelaksanaan

manajemen pernberdayaan masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan

masyarakat selempat.

Unruk

l~bih

meningkatkan pelayanan k:mbaga-Jembaga penyelenggara

J>i\ U D da lan1 rangka peningkalan mu!u p~:ndidikan.

z

c. Dinas Pcndidikan Kota Pcmatangsiantar untuk tctap mcmperhatikan dan mernbantu pcnyclenggaraan program PAUD agar be~jalan dengan efektif

dan disicn.

F. Batasan lstilah

Batasan istilah y<mg digunakan dalam pcnelitian ini adalah :

Manajemen Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu proses

pengkoordinasian dan pengintegrasian sumber daya masyarakat yang ada

dalam penyelenggaraan pcndidikan sccara holistik untuk menunjang

(18)

2. Kelompok Bermain, adalah wadah pembinaan usaha kesejahteraan anak

dengan rnengutamakan kegiatan bermain dan menyelenggarakan pendidikan

prasckolah bagi anak usia sckurang-kurangnya tiga tahun sampai memasuki

pendidikan dasar.

3. Sanggar Kegiatan Bebjar ( SKB ) ada!ah Unit Pe!aksana Teknis Daerah

Pcndidikan Luar Sckolah

yang

bcrlugns mclakukun

pcm~ualan

pcrcontollun dan pengendalian mutu pe!aksanaan program pendidikan luar sekolah

berdasarkan kebijaksanaan teknis Direktur Jendral Pendidikan Luar Sekolah.

Pendidikan Anak Usia Dini, adalah pendidikan yang diselenggarakan sebagai

upaya pembinaan dan pengembangan anak sejak Jahir sampai berusia enam

tahun , dilaksanakan melalui Ke!ompok Bermain, Taman Pendidikan Anak, dan bentuk lain yang sederajat.

(19)

BAH VI

SIMPULAN, IMJlLfi(ASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan deskripsi dari temuan penelitian yang telah diuraikan pada bab terdahulu, maka pada bagian ini peneliti mencoha menyimpulkan hasil dari

keseluruhan penditian yang Ielah dilakukan sebagai berikut:

I. Pcmbt;:rdayuan masyarakat pnda program Kelompok Bcrmain diperlukan untuk mengantarkan warga bclajar 111\.!njadi manusia scutuhnya, dimaJ1a ini merupakan tanggtmgjawab ma.sy<lnlkal dan

pl~mcrintah.

Masyarakat tcrutama

kcluarga/orang tua rm:rupakan pcnanggungjawab utama dalam optimalisasi dan perk emhangan annk, sednngkan pcml.'rintah mcmfasi litasl masyarakat

agar mereka dapa! mcngoptimalkan tumbuh kembang anak. Pemberdayaan

z

masyarakat telah dila:<ukan di SKB SiJntar pada program Ke}ompok

Bermain. Fungsi-fungsi rnanajcmen telah uilaksanakan yang sesuai dengan

pendapat Terry yang mengatakan bahwa fungsi manajemen meliputi:

- Perencaaan (planning ) meliputi kegiatan penentuan tujuan, anggaran, dan

pengelolaan. Dalam hal ini yang telibat adalah Kepala SKB, Pamong belajar dan Staf Tata Usaha

- PengcHgan isasian ( organi::ing ) meliputi kegiatan penyususnan personil,

pencntuan tuga:; dan tanggung jawab, hubungan komunikasi,

(20)

- Peng;:u·ahan ( actuatil7g) meliputi kegiatan pemberian motivasi, pemecahan masalah. Dalam hal ini ynng telibat adaluh Kcpaln SKB, Penyelenggara.

Pcngawasan ( controlling )meliputi kcgiatan mcngawasi. seluruh aspek kegiatan yang dilnkukan penyelcnggara maupun teneaga pendidik. Dalam hal

ini

yang terlibat

yaitu

Kepala SKB.

Kcemp:H fungsi ini mcrnpakan scrangkaian kcgiatan manajemen ya~g telah dilaksanakan . Namun dalam pclaksanaannya ketcr!ibatan masyarak.at di luar SKB tidak tampak, artinya tidak ada orang dari luar SKB yang dilibatkan dalam

2. Fungsi dan peran sctiap personil dalarn keorganisasian yang telah dibentuk pada umumnya cukup sederhana dan sesuai dengan kapasitas atau kemampuan fasilitas dan dana yang ada. Ditinjau dari sudut pendidikan dan pengalaman, hal ini tidak menjadi tolok · ukur keberhasilan program, karena akhirnya

mereka mampu monunjukkan kinerjanya yang baik berkat motivasi dan

a

bimbingan dari Kepala SKB dan memberikan kesempatan untuk mengikuti

pendidikan yang berkenaan dengan PAUD. Begitu juga dengan komunikasi yang teJjaHn antara setiap personil tidak kaku atau luwes.

Mutu pendidikan dari kelompok Bermain SKB Siantar sudah baik . Hal ini kelihatan dari pcrubahan siknp dun tingkah laku warga belajar, kemampuan baca, tulis, hitung yang sederhana, dan kcsic.pan mereka memasuki ~ - ~mgku

sekolah dasar., namun perlu untuk lebih ditingkatkan Jagi.

4. Pemberdayaan masya:·akat mempunyai kererkaitan dengan mutu pendidikan di Kelompok Bermain. Pe:trtisipasi masyarakat yang telah ditunjukkan menjadi motivasi bagi p~·nyelengg :uaan Kelompok Bermain untuk berusaha seoptimal

(21)

z

mungkin membcribn layanan yang t~rbaik. Komunikasi yang tcrbuka akan

lebih membuat masyarakat h~bih bcrdaya, mau mcm bantu baik dari moril

maupun materil.

B. I mplikasi

Penyclenggaraa" , _:1didikan

bagi

anak usia dini memerlukan berbagai

upaya guna mcmobilisasi seluruh potensi yang ada di masyarakat. Strategi yang

digunakan dal;un UJ1aya 111emDbilisasi b,!rbugai sumb~."r daya udalah m~.:lalui

p~mbcrdaya<.Jn masyarabt yuitu dulam hal 1111 kcluarga, organisasi

keprofesionalan. instansi terkait, lembaga swadaya masyarakat, dunia industri.

llpaya sosialis<tsi Jan peningk<Han pernn serta masyarakat dalam program

Kelompok Bennuin h~u •.1s melihat bahwa warga bclajar dan orang tua sebagai

bagian dari keluarga, sehingga upaya yang dilakukan perlu dipahami dan

mendapal dukungan dari masyarakat.

Untuk lebih menarik perhatian masyarakat, Jembaga pendidikan

menujukkan keberadaannnya den~~an membina para tenaga pendidik, berusaha melcngkapi sarana. Dengan demikia;, diharapkan masyarakat akan lebih tertarik.

Dengan pcndekatan yang bij::~ksnna yang dirnulai dengan informasi tentang 1"-'llggnlangan ketjasama dalam pl:mhinan pcndidikan, dan bahwa

pemtidikan

adalah merupakan tanggung jawab bersama antar lcmbaga dan masyarakat,

pimpinan lembaga memaparkan problem-problem yang dihadapi, dan sekaligus

(22)

Pemberduy<Jall masyan1kat akan bcrdmnpak terhadap kualitas lulusan Kelompok Bermain. Pcn1berdayaan masyarakat m~rupakan segala upaya fasilitasi guna meningkatkan pengetahuan dan kemarnpuan masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah. merencanakan dan mclakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat dan fhsilitas yang ada. Hal ini akan menghasilkan out pot yang lebih baik. De11gan demikian pemberdayaan masyarakat merupakan suatu pros~.:s. !'cdangk<tn kualitas out put nya adaluh has_ilnya.

l.kmikianjuga halny:1 dl·ng:111 kdK·radaan Kdompok Uermain SKB Siantar

;;_, <. { ap masay~r3 at kotu Pematnngusianrar khususnya dari keluarga

kurm1g mampu. An;1k-anak m~n.-ka dapat nh.::ngc~.:ap p~:ndidikan scpcrli layaknya di Taman Kanak-Kanak dengan biayl yang sangat n1Urah. Dengan berdirinya Kelompok Berrnain di Kota Pemangsiantar pada tahun 1999, mulailah bermunculan Kclornpok lkrtnain lainnya baik yang dise!enggarakan olch masyarakat maupun lembaga pendidikan .

C. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan dan implikasi hasil penelitian, maka untuk

meningkatkun

mut11 pcndidikan

di Kclompok 111!nnain SKB

Siantnr,adn beberapa hal yang mendapat perhatian yang perlu disampaikan kepada berbagai pihak yang terkait (stake holder) sl!bagai berikut :

1. Kepala · SKB selaku penyelenggara program perlu lebih meningkatkan kerjasa!Tianya terutama didalam lembaga sendiri untuk turut bersama-sama membina program ya:1g ada di SKB Y.hususnya Kelompok B~rmain .

Komunikasi y<mg terbuka, tidak kaku disertai motivasi dapat menambah

112

'.

..·

'

~f : '~

...

(23)

z

gair~th para stal'y:111g ada. Pc1lu msialisasi progn11n yang m~nyl!luruh kepada

setiap masyarakat dengan melibatkat1 setiap personil, sehingga masyarakat

dapat mcngcnal

l~bih

jauh lagi. dan mau

bekc~jasama

atau berpartisipasi mcmbina pcnuidikan. Kcpala SKB lehih mcngoptimalkan peran serta

masyarakat dengan memberdayabn mereka untuk bekerjasama dengan baik

untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Bagi penyelenggara Kelompok Bermain agar lebih meningkatkan kinerjanya lcmtama dalam llh:mbcrdayakan para tcnaga pendidik agar mtreka da at melayani warga bclajar scmaksimal mungkin dan diberi imbalan sesuz.i

dengan kcmampuan mcreka.

:1. Tcnaga PcndiJik Kl'lompok lknnain agar k·bih mcningkutkan pcndidikan dan kcterampilannya dalam membina warga belajar, mampu menciptakan inovasi dalam pcngajaran st;hingga ti.dak membosankan dan memhuat warga

belajar siap memasuki bangku pendidikan dasar, dengan adanya pcrobahan

sikap, perilaku dan pengetahuan mereka.

4. Bagi instansi terkait agar memberikan pelayanan yang terbaik untuk setiap

program kerjasama yang telah dijalin . Begitu juga dalam hal pemberian

masuka!l-masubn nwurnm bantuan lainnya agar lebih ditingkatkan, karena yang didik di Kclompok Bermain adalall warga masyarakat yang

k~lak

akan menjadi gcncrasi pencrus bangsn.

5. Dinas Pendidikan kiranya dapat membantu pclayanan pendidikan bagi penyelenggara dan tenaga pendidik dan juga ikut membantu pengadaan dana

(24)

6. Bagi penel iti lainnya yang berm in at untuk menel iti ten tang manajemen pemberdayaan masyarakat pada program PAUD untuk meneliti lebih dalam lagi variabcl-variabcl lain yang belum diteliti dalam tesis ini, sehingga nantinya dapat ditemukan permasalahan yang lebih dalam lagi tentang

rcnclitian ini.

7. Pihak SKB selaku penyelenggara program PAUD dapat membentuk Komite PLS untuk mcmbantu pengelolaan pendidikan dengan mengacu pada

kondisi masyarakat kotu Pcm;.Hungsiantar.

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Ariyati. 1997. Pemberdayaan Ma:;yarakat Pada Era Globalisasi Melalui Pengembangan Ketenagann Pendidikan Luar Sekolah, dalam Visi ( Media Kajian Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda) No. 04. Jakarta; Direktorat Pendidikan Luar scko!ah, Pcmuda dan Olah Raga.

Bafada\,

Ibrahim.

200t1.

:J~1sar-da:;ar Manajemen dan Supervisi Taman Kanak-Kanak Jakarta;

Bumi

Aksara.

Bungin, Burhan. 2003. Anolisis Data Penelitian Kualilatif. Jakarta ; PT.Raja Grafindo Persada.

Burhanuddin. 1994. Amdisi,, Administrasi /vlanajemen dan Kepemimpinan Pendidik,m. Jakarta; Bumi Aksara.

Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitoti/ Bandung; CV. Pustaka

Sctia.

Depdiknas. 2001. Pedrmwn Penyelenggoraan Pendidikan Pada Kelompok Bermain Jakarta ; Dcpdiknas.

--~-· 2002. Acuan Afcnu Pembdujorun poda Pendidikan Anak Dini Usia.

Jakarta ;Depdiknas.

Departt:m\:n Pcndidikan flan Kcbudayaan. 1999. Keputusan Direktur Jedral Pendidikan Luar .'-.'eko/ah Pemuda, dan 0/ah Raga No. 86./EIMS/1999.

Jabtrn; Depurtcm~:n Pcnddikan dan Kebuduyaan.

Direktorat PADU. 2002. Strategi Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat Dalam Rangb Mengembangkan Program PADU dalam Buletin PADU- Jurnal 1/miah Anak Dini Usia. Jaka11a; Direktorat PADU.

--·-·---·---·--.2002. Manajem'.!tj Penyelenggaraan Kelompok Bermain.

Jakartu; Dircktorat PADU.

.

Engkoswara. 1986. Memhina lndonesi:t Merdeka Me/rilui Pendidikan. Bahdung ; Yayas:m !\mal Kell!argu.

1-ladis, Fawz;a Asv.·in. 2002. Strategi Sosialisasi dalam Memberdayakan Masyarakat, dalam Buletin PADU- Jurnal!lmiah Anak Dini Usia. Jakarta; Direktorat PADU.

(26)

Herujito, Yayat M. 200 I. D1sar-dasar Manajemen. Jakarta; PT. Grasindo.

Ja!al, Fasli. 200:2. Meningkatkan Kcsadaran Masy••rakat akan Pentingnya PADU, dalam Bulrdin PADU- Jumal !/miah Anak Dnii Usia. Jakarta; Direktorat

PADU.

Kamars, Dachnel. 2002. Adminijfrasi Pendidikan Teori dan Praktek. Padang ; Universitas Putra Indonesia Press.

Moleong, L~!xy J. 2004. Metodo/ogi Pt.melitian Kualitati/ Bandung ; PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. :2002. Monajemen Bahasis Sekolah. Bandung

Rosdakarya. PT. Remaja

Partisipasi Masyarakat Da!am Penyelenggaruan Program Kelompok Belaj.-.r Paket A Sctara SO Di Sumatera Utara. Jurnal Penelitian Bidang

Pendidika11 l.uor Seko/ah Volume 8 Nomor 2 Tuhun 2002. Lembuga

Pcn~.:liLian Universitas Ncgcri Mcdan.

Patmonodewo, Soemiar!i. 200 I. PeiUiidikan Anak Pra Sekolah. Jakarta CV.

Wirakarsa.

Pidarta, Made.

~004

. . l!anajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta ; Bina Aksara. R.osadi, Damanhuri. 2002. Membangkitkan Molivasi Masyarakat Dalam

Pengembangan P10gram PADU , dalam Buletin PADU- Jurna/ flmiah

Anak Dini Usia. Jakarta; Direktorat PADU.

Saga!a, Syaiful. 2004. Mmu!ir.!men Berbasis -''ieko/ah dcm Masyarakut. Jakarta ;

PT. Rakasra Samasta.

Semia\\Hn, Conny R.

~002.

Pendidikan Annk Dini Lhia, l3clajar Mclalui Bermain, dalarn fJulr.ilin Pt1DU- Jurna/ 1/miah Anak Dini Usia. Jakarta; Direktorat PAOU.

S ihombing, l! mberto . .2001. Pcn.lidikan Luar Sekolah. Masalah, TantaAiggn don

Peluong. Jakarta; CV. Wimk:~rsa.

Sudono, Anggaini, 2000. Sumber .'Jelajar dan A/at Permt1inan. Jakarta PT. Grasindo.

Sutanti, Sri 1997. Ke/ompok Bermain. Jakarta; Meutia Cipta dan Widya Putra. Syufarma. 2003. Munajemen Pendidikan. Bandung; Alfabeta.

(27)

~- ····-··· ~----~·-···--···-··-··~ .. .

T~rry,

Gt:orgc It & Rue, Leslie 'W .. 2003.

Da.\·ar~Do,wr

Manajemen. Jakarta ;

Bumi Aksara.

Gambar

Tabel 1 Da ftar Person i 1 Sanggar Kegiatan Belajar ( SKB) Sian tar

Referensi

Dokumen terkait

signifikansi dari komposisi auditor yaitu 0,692 lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa komposisi komite audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

Ketika suatu organisasi semakin besar, dengan perangkat keras yang semakin banyak dan berbeda-beda dari berbagai jenis vendor, maka adalah merupakan tugas yang sulit

$ Minat Psikologi Sosial terhadap proses atribusi diawali dengan teori Fritz Heider (1958) yang peduli tentang usaha kita untuk memahami arti perilaku orang lain, khususnya

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Oktarini (2012) dengan judul “ Hubungan Perilaku Ibu tentang Pemberian Makanan dengan Status Gizi Anak Balita 1-5

(3) Apabila hasil pemilihan ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ternyata pada urutan pertama terdapat lebih dari satu orang yang memperoleh suara yang sama, maka

Menurut SRJ dan PDS 15 ,Berkaitan dengan keefektifan implementasi, Konsep Rian “empat tepat&#34; dari hasil wawancara dengan informan diketahui simpulan sebagai

Alhamdulillaahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Mempelajari Karakteristik Kimia

penelitian menunjukkan bahwa; 1) Perencanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan dilaksanakan secara berkelanjutan dan disesuaikan kebutuhan guru. Pengembangan keprofesian