• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI BERMAAIN KOTAK PINTAR PADA Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Melalui Bermain Kotak Pintar Pada Anak Kelompok B2 TK Aisyiyah 05 Ngringo Jaten Karanganyar Tahun Pelajaran 201

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI BERMAAIN KOTAK PINTAR PADA Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Melalui Bermain Kotak Pintar Pada Anak Kelompok B2 TK Aisyiyah 05 Ngringo Jaten Karanganyar Tahun Pelajaran 201"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI BERMAAIN KOTAK PINTAR PADA ANAK KELOMPOK B2 TK AISYIYAH 05 NGRINGO JATEN

KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 AUD

Pendidikan Guru – Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD)

Disusun Oleh : SUPRAPTI A53A100038

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI BERMAIN KOTAK PINTAR PADA ANAK

KELOMPOK B2 TK AISIYAH 05 NGRINGO JATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Suprapti, A53A100038, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, 63 halaman.

Penilitian ini bertujuan untuk kemandirian anak kelompok B2 TK Aisiyah 05 Ngringo tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan di TK Aisiyah 05 Ngringo Jaten Karanganyar, dengan subyek penelitian adalah anak didik kelompok B2 yang berjumlah 20 anak. Metode penelitian menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi berupa lembar observasi peningkatan berhitung, wawancara dan dokumentasi. Analisa data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif komparatif, dimana hasil observasi yang diperoleh akan direfleksikan kemudian dianalisa dan diambil tindakan. Keabsahan data diperiksa dengan trianggulasi.. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan dalam hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa mengimplementasikan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemandirian anak kelompok B2. Perkembangan berhitung anak sebelum menggunakan kegiatan membilang hanya 30%. Setelah adanya tindakan siklus satu menunjukkan perkembangan berhitung anak mencapai 61,2% dan siklus dua mencapai 83,8%. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa kegiatan berhitung memberikan kontribusi terhadap peningkatan kemampuan anak kelompok B2 TK Aisiyah 05 Ngringo Jaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013 dikatakan berhasil yang ditargetkan 80% ternyata pada siklus dua sudah melibihi target yaitu 83,8%.

(5)

1

A. PENDAHULUAN

Ibu guru TK Aisyiyah 05 Ngringo mempunyai harapan supaya

anak-anak kreatif dalam hal berhitung. Terutama mengenal angka 1-10 untuk

kelompok B2. Ibu guru mengajarkan kepada anak-anak dengan cara

permainan dan menyanyi supaya anak bisa gemar berhitung dan tidak bosan.

Melalui bermain yang dirancang guru secara bermutu anak dapat berkembang

secara fisik, emosi, kognisi, sosial. Karena itu kegiatan anak perlu difasilitasi

oleh guru di sekolah.

Beberapa permasalahan yang ditemukan dari hasil observasi pada

awalnya kemampuan mengenal konsep bilangan pada siswa kelompok B2 TK

Aisyiyah 05 Ngringo masih rendah, dimana anak mampu menyebutkan

urutan bilangan dengan benar namun ketika diminta untuk menunjukkan

lambang bilangannya ternyata masih kurang tepat. Kurangnya kreatifitas guru

dalam penyampaian pembelajaran berhitung (pengenalan koonsep bilangan)

serta model pembelajaran yang kurang menarik dan interaktif.

Melihat kondisi demikian penulis merasa perlu untuk mencoba

mencari berbagai macam teknik dan strategi untuk membantu meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan. Kegiatan tersebut adalah “Permainan

Kotak Pintar”. Melalui kotak pintar konsep-konsep berhitung sederhana lebih

mudah difahami anak, antara lain mengenal konsep bilangan dari 1-10 selain

itu melalui permainan “Kotak Pintar” anak belajar dengan berbuat (learning

by doing) di mana anak secara aktif terlihat dalam pembelajaran.\

Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus

dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal, anak

memiliki karakteristik yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, anak

selalu aktif dan selalu ingin tahu terhadap apa yang dilihat, didengar dan

dirasakan.

Untuk memecahkan masalah ini kami mengajukan untuk penggunaan

media “Kotak Pintar. Penerapan metode dan pemanfaatan media kotak pintar

(6)

2

B. METODE PENELITIAN 1. Setting Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TK Aisyiyah 05 Ngringo, Jaten,

Karanganyar. Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah anak didik

kelompok B2 tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 20 anak.

b. Waktu Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut :

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan

No Kegiatan Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pembuatan Proposal ฀ ฀

2 Perencanaan Penelitian ฀

3 Penyusunan Instrumen ฀

4 Pelaksanaan Siklus 1

(Pengumpulan dan Analisis

Data)

฀ ฀ ฀

5 Pelaksanaan Siklus 2

(Pengumpulan dan Analisa)

฀ ฀ ฀

6 Penyusunan Data ฀ ฀

2. Metode Penelitian

a. Pengertian Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan

pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar,

pandangan-pandangan filosofis dan idiologis, pertanyaan dan isu-isu

yang dihadapi.

b. Macam-macam Metode Penelitian

1) Penelitian kuantitatif

2) Penelitian deskriptif

(7)

3

4) Penelitian tindakan

5) Penelitian dan pengembangan

c. Metode Penelitian yang Dipakai

Metode yang dipakai dalam penelitian ini ialah metode penelitian

tindakan, dalam hal ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

Action Research). Dalam Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan

Kelas disebutkan PTK ialah suatu penelitian yang dilakukan secara

sistematis efektif terhadap suatu perencanaan sampai dengan penilaian

terhadap tindakan nyata didalam kelas yang berupa kegiatan belajar

mengajar untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.

d. Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah para

siswa TK Aisyiyah 05 Ngringo Jaten Karanganyar kelompok B2 yang

berjumlah 20 (dua puluh) anak yang terdiri dari 15 (lima belas)

laki-laki dan 5 (lima) perempuan.

3. Prosedur Penelitian

Pengamatan Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan

Siklus 1

Pengamatan

Perencanaan Refleksi Pelaksanaan

(8)

4

4. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif data yang

tidak dapat diwujudkan dengan angka, huruf, indeks dan lain

sebagainya yang bersifat menarik. Biasanya data ini bersifat verbal

(kata-kata), alasannya agar siswa dapat meningkatkan kemampuann

berhitung melalui kotak pintar.

5. Pengumpulan Data dan Validitas Data dan Analisis Data yang Dibutuhkan dalam Penelitian

a. Observasi

Data tentang kemampuan mengenal konsep bilangan yang

diperoleh oleh anak didik kelompok B2 TK Aisiyah 05 Ngringo Jaten

Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013.

b. Dokumentasi

Penulis memerlukan dokumentasi antara lain absen siswa, hasil

pengamatan, laporan hasil berlajar anak, satuan bidang

pengembangan, catatan lapangan, foto kegiatan anak dan arsip-arsip

yang berhubungan dengan penelitian.

6. Pengumpulan Data

a. Data kemampuan konsep bilangan untuk anak

b. Data penggunaan alat peraga “Kotak Pintar”

7. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Lembar observasi kemampuan berhitung anak

1) Menentukan indikator yang akan digunakan untuk mengetahui

(9)

5

2) Menjabarkan indikator ke dalam butir-butir amatan yang

menunjukkan pencapaian indikator yang dapat dilakukan anak

ketika melaksanakan kegiatan.

Tabel 3.2

Butir amatan pedoman Observasi Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak Dengan Menggunakan Permainan Kotak Pintar

No Indikator Butir Amatan jumlah

1 Membilang atau

membilang dengan gambar bintang 1-7.

3. Menarik garis pada gambar dengan tulisan yang sesuai ... bulan

... bintang ... matahari

4. Bermain kotak pintar menghitung dengan biji jagung 1-15.

5. PT membuat 4 urutan paola misal bulan, bintang, matahari, awan.

5

2 Membilang dengan menunjuk benda-benda samapai 10

1. Menyusun puzzel “gambar

gunung”.

2. Bermain kotak pintar menghitung mundur dari 9-1 dengan menggunakan kerikil.

3. Memberi tanda “A” pada

gambar yang letaknya diatas dan “B” pada gambar yang letaknya dibawah. membilang dan menyebutkan lambang bilangannya dengan hitungan mundur 7,6,5,4,3,2,1. 2. Mengisi pola dengan guntingan

kertas emas “gambar gunung”. 2

3) Menentukan deskriptor butir amatan dengan pemberian skor.

4) Membuat lembar observasi yang digunakan untuk mencatat hasil

(10)

6 Tabel 3.3

Pedoman observasi proses penerapan bermain “Kotak Pintar” Untuk Guru

No Komponen Aspek pengamatan

Pelaksanaan Pengajaran

Prasiklus Siklus I Siklus II

Y T Y T Y T

(11)

7

9.Saat melakukan pembelajaran

guru yang

melakukan pengamatan. 10. Guru

memberikan reward / hadiah kepada anak yang mampu menjawab. 3. Penutup 1.Melakukan

review kegiatan. 2.Memberikan

simpulan.

8. Teknik Analisis Data

Untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan, maka data

yang telah terkumpul perlu untuk dicatat di analisis dan dilakukan refleksi

guna di ambil tindakan selanjutnya. Pada penelitian ini digunakan audiens

berdasarkan observasi terhadap peningkatan kemampuan berhitung anak dan observasi terhadap penggunaan alat peraga “Kotak Pintar”.

Analisis data dari hasil observasi terhadap guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran berhitung dengan alat peraga “Kotak Pintar” akan digunakan untuk melakukan refleksi, agar peneliti dapat menentukaan

tindakan pada siklus selanjutnya.

Sedangkan analisis data terhadap kemampuan berhitung anak

dilakukan beberapa tahapan sebagai berikut :

1. Menjumlah skor yang dicapau anak pada setiap butir amatan.

2. Membuat tabulasi skor observasi peningkatan kemampuan berhitung

(12)

8

Tabel 3.4

Lembar tabulasi skor observasi peningkatan kemampuan berhitung anak melalui alat peraga “Kotak Pintar”

No Nama Nomor butir amatan Jumlah %

1 2 3 4 5 6

3. Menghitung prosentase pengingkatan kemampuan berhitung anak

melalui penggunaan alat peraga “Kotak Pintar” dengan cara sebagai

berikut :

a. Prosentase pencapaian kemampuan

b. Skor maksimum

Skor maksimum adalah butir amatan x jumlah butir amatan.

c. Mengisikan hasil perhitungan prosentase pencapaian kemampuan

berhitung anak pada kolom ( % )

4. Membandingkan hasil prosentase pencapaian kemampuan berhitung

setiap anak dengan prosentase keberhasilan pada tiap siklus yang telah

ditentukan peneliti.

Tabel 3.5

Lembar perbandingan hasil prosentase pencapaian tiap anak. Dengan prosentase

keberhasilan

No Nama anak Prosentase pencapaian

Prosentase

keberhasilan

Status

pencapaian

1

2

3

5. Menghitung prosentase pencapaian kemampuan berhitung anak secara

(13)

9

9. Indikator Kerja

Untuk mengukur keberhasilan penggunaan alat peraga kotak pintar

dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak dengan melihat hasil

pembelajaran sebagai berikut :

- Diharapkan jumlah anak yang dapat mencapai indikator

kemampuan berhitung sebesar 80%-100%.

Tabel 3.6

Lembar perbandingan hasil prosentase setiap anak dengan prosentase

keberhasilan

No Keberhasilan penelitian Siklus I Siklus II Data-data prosentase

kreativitas anak dalam 1 kelas

65% 80%

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Latar Penelitian

a. Ptofil TK Aisiyah 05 Ngringo Jaten Karanganyar

b. Deskripsi kelas

c. Deskripsi siswa

1) Kondisi fisik sekolah

2) Mental

3) Data anak didik

d. Data pendidik dan tenaga kependidikan

2. Refleksi Awal

Identifikasi Masalah :

a. Kurangnya kemampuan dalam mengenal konsep bilangan pada anak

didik kelompok B2, terutama dalam mengenal lambang bilangan dan

menghitung dengan kepingan fambar benda-benda langit.

b. Strategi pembelajaran yang kurang variatif membuat anak tidak

memotivasi dalam mengikuti pembelajaran.

c. Kurangnya media pembelajaran yang variatif sehingga anak kurang

(14)

10

d. Masih adanya ketergantungan anak pada pengantar membuat anak

kurang mandiri.

3. Analisis Pencarian fakta

a. Hasil pengamatan siklus 1

Pada pelaksanaan siklus 1 ini kemampuan berhitung anak sudah

meningkat dibanding sebelum ada tindakan. Setiap indikator kinerja

yang telah diterapkan yaitu menjawab pertanyaan guru dengan penuh

percaya diri, mengurutkan bilangan angka 1-20 dengan prosentase

yang mencapai 61,2%. Pada siklus penelitian belum bisa dikatakan

berhasil walaupun kemampuan berhitung anak pada setiap

indikatornya sudah meningkat karena belum semua indikator

mencapai prosentase yang ditetapkan oleh peneliti.

b. Hasil pengamatan siklus 2

Pada penelitian siklus 2 ini kemampuan berhitung anak sudah

meningkat pada setiap indikator-indikator kinerja yang telah

ditetapkan yaitu menjawab pertanyaan dari ibu guru dengan penuh

percaya, menghitung mundur dan menyebutkan angka yang ada di

gambar bend-benda langit dengan prosentase mencapai 83,8%.

Sehingga dengan penelitian hitung menghitung atau membilang

melalui kotak pintar mengalami peningkatanm dan menghasilkan

yang baik.

c. Pembahasan hasil penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan

setiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pada penelitian ini

juga dilaksanakan dalam 4 tahap pada setiap siklusnya yang meliputi :

(1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap observasi, (4)

tahap refleksi.

Hasil prosentase oeningkatan kemampuan konsep bilangan anak

dapat di jelaskan bahwa pada pra siklus yang belum mencapai

perkembangan sebanyak 70%, siklus 1 keberhasilan mencapai 61,2%

(15)

11

D. KESIMPULAN

Dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan kotak

pintar dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak bisa dituangkan dalam

bermain kotak pintar secara bebas sesuai dengan kemauan anak, oleh karena

itu seorang pendidik harus dapat menghafal dan mengetahui bilangan dengan

cara, sarana ataupun media yang disediakan yang sangat menarik sehingga

membuat anak merasa senang. Setelah anak merasa senang maka anak

muncul hafalan dan pengetahuan bilangan secara optimal. Semua itu bisa kita

lihat dari hasil penelitian yang selalu menunjukkan peningkatan dari pra

siklus, siklus satu sampai siklus dua yang awalnya bermain kotak pintar iu

sangat membosankan kini menjadi menyenangkan dan menarik bagi anak.

Hasil penelitian secara klasikal pra siklus, siklus satu 61,2% dan siklus dua

83,8% diperoleh presentasi yang sangat pesat, yaitu 80% telah menuntaskan

anak dalam pembelajaran bermain kotak pintar.

E. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Permainan Berhitung di Taman Kanak-kanak. Jakarta : Pusat Perkembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan TK dan PLB.

Dheni Nurbiana, dkk. 2005. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta : Pusat Penelitian Universitas Terbuka.

Dinas Pendidikan Nasional. 2006. Standar Kompetensi TK dan BA Kurikulum 2004. Jakarta : Depdiknas.

Hildayani Rini, dkk. 2004. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Pusat Penelitian Universitas Terbuka.

Mashitoh, dkk. Strategi Pembelajaran TK. Jakarta : Pusat Penelitian Universitas Terbuka.

Solehudin M, dkk. 2007. Pembaharuan Pendidikan TK. Jakarta : Pusat Penelitian Universitas Terbuka.

Gambar

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan
Tabel 3.4
Tabel 3.6 Lembar perbandingan hasil prosentase setiap anak dengan prosentase

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa melalui kotak pintar dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak pada Kelompok B TK Ngudi Utomo Gondang Kecamatan Ngawen

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan kognitif dapat bermain tebak-tebakan pada anak kelompok B TK Pertiwi 2 Sidodadi Masaran Sragen mengalami peningkatan pada

Hasil yang diperoleh adalah kegiatan bermain dengan menggunakan bentuk bintang pada pembelajaran berhitung, dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak kelompok B TK

berhitung permulaan melalui permainan kereta bernomor. Untuk mengembangkan kemampuan berhitung permulaan anak. melalui permainan kereta bernomor pada anak kelompok A di

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan berhitung anak kelompok A TK Kenari III Dragan Musuk Tahun Pelajaran 2013/2014 sebelum dilaksanakan

Adapun masalah yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah apakah permainan pancing pintar dapat meningkatkan kemampuan berhitung permulaan pada anak kelompok A

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal kosakata Bahasa Inggris melalui penggunaan media papan flannel pada anak TK Kelompok B2 di TK ABA Ambarbinangun.

Peneliti melakukan wawancara dengan guru Kelompok B2 TK Al-Kautsar bagaimana kemampuan membaca anak kelompok B2, Apa saja yang digunakan dalam kegiatan membaca