• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN HUMAS PEMDA SRAGEN DALAM MENINGKATKAN CITRA LEMBAGA (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Peranan Humas PEMDA Sragen Dalam Peranan Humas Pemda Sragen Dalam Meningkatkan Citra Lembaga (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Peranan Humas Pemda Srage

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN HUMAS PEMDA SRAGEN DALAM MENINGKATKAN CITRA LEMBAGA (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Peranan Humas PEMDA Sragen Dalam Peranan Humas Pemda Sragen Dalam Meningkatkan Citra Lembaga (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Peranan Humas Pemda Srage"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN HUMAS PEMDA SRAGEN DALAM MENINGKATKAN CITRA LEMBAGA (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Peranan Humas PEMDA Sragen Dalam

Meningkatkan Citra Lembaga Melalui Program Car Free Day)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh : Anang Wibowo

L 100080077

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

iii ABSTRAK

Anang Wibowo , L 100080077 , PERANAN HUMAS PEMDA SRAGEN DALAM MENINGKATKAN CITRA LEMBAGA (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Peranan Humas PEMDA Sragen Dalam Meningkatkan Citra Lembaga Melalui Program Car Free Day), 2013

Program Car Free Day yang dimulai sejak awal bulan Januari 2012 bertujuan untuk memperbaiki citra positif pemda Sragen atas Kasus yang dibuat Bupati Sragen Untung Wiyono dalam kasus korupsi. Kasus tersebut tentunya menjadikan citra Pemda Sragen menjadi turun pesat oleh karena itu PR Pemda Sragen mengadakan event untuk menjalin hubungan yang kondusif, baik secara fisik maupun secara psikologis agar mengembalikan kepercayaan publik kepada Pemda Sragen. Penelitian ini mencoba menjelaskan dan menceritakan Peranan Public Relations PEMDA Sragen Dalam Meningkatkan Citra Lembaga Melalui Program Car Free Day. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.

Dari analisis peneliti menunjukkan bahwa penelitian ini menggunakan analisis interaktif. Analisis interaktif merupakan anlisis yang berbentuk interaksi dengan proses pengumpulan data berbagai proses siklus. Dalam bentuk ini peneliti tetap bergerak diantara tiga komponen analisis, yaitu reduction (reduksi data), data display (sajian data), dan data conclusion drawing (penarikan kesimpulan). Ketiga komponen diatas akan berinteraksi dengan proses pengumpulan data sebagai proses siklus. Dalam penelitian ini, penulis tetap berada dalam lingkungan interaksi tersebut sampai pengumpulan data bergerak ke reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan.

Untuk mencapai tujuan yang diinginkan maka pemerintah Kabupaten Sragen melalui peranan PR Pemda Sragen dalam hal berkomunikasi dengan publik mengadakan program car free day yang berjalan seperti apa yang diharapkan dan dapat diterima dengan baik oleh publik. Kegiatan Car Free Day yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sragen dapat meningkatkan citra positif Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen dan hingga saat ini kegiatan tersebut terus berjalan yang membuktikan program car free day berhasil sesuai dengan tujuan awal dari pemerintah Kabupaten Sragen

(4)

1 A. Latar Belakang

Peranan humas dalam suatu lembaga dalam hal ini Pemda Sragen sangat penting untuk membangun citra yang positif, selain itu PR juga sebagai media kehumasan untuk selalu menjadi jembatan membangun situasi komunikasi yang kondusif antara Pemda dan masyarakat dalam rangka membangun citra dari pemda itu sendiri, apalagi citra Pemda Sragen pernah jatuh karena adanya beberapa kasus yang menerpa mantan pemimpin kabupaten Sragen periode sebelumnya, yang telah diketahui oleh masyarakat Sragen maupun luar kota Sragen melalui beberapa media, baik cetak maupun televisi.

Pernah diberitakan diharian Solopos(http://www.solopos.com/2013/01/

14/eksekusi-untung-akhirnya-untung- wiyono-jalani-eksekusi-di-lp-kedungpane-368314), diakses 3 April 2013.

SEMARANG – Mantan Bupati Sragen, Untung Wiyono akhirnya

mendatangi kantor Kejaksaan Tinggi (Kejakti) Jateng, untuk menjalani eksekusi. Untung didampingi pengacaranya Dani Sriyanto, tiba di Kantor Kejakti, Jl Pahlawan, Kota Semarang sekitar pukul 10.00 WIB, Senin (14/1/2013). Setelah melengkapi berkas administrasi di bagian pidana khusus (Pidsus) Kejati Jateng, sekitar pukul 12.45 WIB, mantan Bupati Sragen yang mengenakan batik warna biru langsung dibawa ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas 1 Kedungpane, Kota Semarang. Sesuai keputusan kasasi Mahkamah Agung (MA), Untung akan menjalani masa hukuman selama tujuh tahun penjara. ”Kedatangan saya ke Kejakti bukan menyerahkan diri, tapi datang sendiri sebagai warga negara yang taat hukum akan menjalani eksekusi,” katanya ketika dicegat wartawan saat hendak meninggalkan kantor Kejakti.

(5)

2 menyatakan akan melakukan upaya hukum Peninjauan Kembali (PK). Langkah PK tersebut, ujar Untung akan dilakukan setelah menerima salinan putusan kasasi MA tertanggal 18 September 2012, yang sampai sekarang belum diterima. ”Insya Allah akan mengajukan PK, setelah menerima salinan resmi putusan kasasi MA. Banyak novum [bukti hukum] baru,” paparnya. Pengacara Untung, Dani Sriyanto, menambahkan salinan putusan kasasi MA sangat penting, supaya ada kepastian hukum. ”Jangan hanya sekadar petikan saja, karena bisa saja terjadi menipulasi putusan kasasi MA. Kami minta kejaksaan segera menyerahkan bukti salinan putusan tersebut,” ungkap pengacara asal Semarang ini. Sementara, Asisten Tindaak Pidan Khusus (Aspidsus) Kejati Jateng, Wilhelmus Lingitubun, memberikan apresiasi kepada Untung Wiyono yang datang sendiri untuk menjalani kasasi.

(6)

3 free day (CFD) mampu mengajarkan

masyarakat untuk hidup sehat dan lingkungan pun dapat juga menjadi sehat karena kegiatan ini. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Sragen, karena dalam kegiatan ini tentunya ada juga kegiatan jual-beli yang secara otomatis akan menciptakan hasil laba, yang lebih utama bagi kegiatan car free day (CFD) dapat juga merupakan ajang silaturahmi bagi masyarakat dengan masyarakat maupun masyarakat dengan pejabat Pemda, karena memang dalam kegiatan ini semua orang berbaur menjadi satu dalam satu suasana.

B. Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu :

“Bagaimana Peranan humas Pemda Sragen dalam meningkatkan citra lembaga melalui program Car Free Day (CFD)?”

C. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan berasal dari bahasa latin communicaton, dan bersumber dari kata communi yang mempunyai arti sama makna. Jika kedua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada satu kesamaan makna dan menghasilkan sebuah pesan mengenai apa yang dipercakapkan (Effendy, 1990:9). Komunikasi pada hakikatnya merupakan proses penyampaian pesan yang berasal dari pikiran oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan) secara langsung atau tatap muka (face to face) melalui saluran media (mediated) dengan tujuan tertentu sehingga menimbulkan efek atau feedback dari pesan yang disampaikan

(7)

4 Dalam karya The Structure and function of communication in society, Harold Lasswel mengatakan bahwa “Cara baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who,Says, What Channel, to Whom, With

What Effect?” (Effendy, 1990:10).

Kegiatan manusia merupakan proses dimana komunkasi dibentuk berdasarkan pesan yang disampaikan melalui perilaku kehidupan sosial yang dibentuk oleh masyarakat. Komunikasi juga terdiri dari lima unsur penting yakni siapa (sumber/komunikator), pesan, media atau saluran, untuk siapa (penerima) dan efek. Kelima unsur tersebut merupakan proses komunikasi yang akan terus berkesinambungan dan saling berhubungan antara unsur satu dengan yang lainnya. (Mulyana, 2005:62).

2. Public Relations

Public relations adalah fungsi

manajemen yang menilai sikap publik,

mengidentifikasi kebijaksanaan dan tata cara seorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan public (Effendy, 1993:116).

Sedangkan pengertian public relations menurut Danandjaja (2011:14),

public relations sebagai landasan teknik

dan teori yang digunakan untuk menyesuaikan hubungan dengan public sesuai pokok masalahnya. Public relations sebagai landasan teori dan

teknik mempresentasikan penggunaan sosiolog, psikologi, ilmu pengetahuan politik dan ekonomi, seperti juga ketrampilan-ketrampilan khusus dari wartawan, seniman-seniman ahli organisatoris, praktis periklanan, dll,

agar dapat secara kusus pada bidang permasalahan tertentu.

(8)

5 lembaga untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh masyarakat sehingga upaya yang dilakukan oleh lembaga sesuai dengan apa yang diinginkan oleh masyarakat. Praktik PR dalam suatu lembaga tidak semata-mata hanya untuk kepentingan publik saja tetapi juga untuk kepentingan lembaga itu sendiri, PR dalam kegiatanya akan menyampaikan saran maupun ide kreatifnya kepada lembaga yang berkaitan dengan mengajukan tindakan-tindakan yang terencana sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat.

3. Konsep Special Event

Menurut Ruslan (2000:110) dalam bukunya Kiat dan Strategi Kampanye PR menyatakan bahwa: "special Event

adalah merancang kemasan produk, gengsi, trendi, hingga menanamkan daya ingat lebih kuat (awareness) di benak konsumen atau public sasaranya".

Tujuan Special Event adalah: "Agar masyarakat atau public sasaran memperoleh pengenalan, pengetahuan, pengertian yang mendalam dan diharapkan dari acara tersebut dapat menciptakan citra positif terhadap produk atau perusahaan yang diwakili.(Ruslan, 1998:217)

Definisi special event adalah "Special events are defined as specific

rituals, presentation, performances, or

celebrations that are consciously planned

and created to mark special accasions or

- to achieve particular social, cultural, or

corporate obiectives. "special event

adalah suatu ritual istimewa penunjukan, penampilan, atau perayaan yang pasti direncanakan dan dibuat untuk menandai acara-acara khusus atau untuk mencapai tujuan sosial, budaya, atau tujuan bersama-sama. (Allen,2002:11).

Event dibedakan menjadi public

(9)

6 dalam public event adalah: perayaan budaya, seni atau hiburan, bisnis atau perdagangan, kompetisi olahraga pendidikan dan ilmu pengetahuan, rekreasi, serta politik atau kenegaraan. Sedangkan private event meliputi perayaan pribadi seperti peringatan hari jadi atau anniversaries, liburan keluarga pesta pemikahan, dan pesta ulang tahun, serta event - event social seperti, pesta-pesta, gala, dan acara reuni.(Getz, 1997:7)

Dari teori yang disampaikan oleh Getz diatas, event yang diadakan oleh Pemda Sragen yaitu car free day (CFD) merupakan acara yang sifatnya public event. Car free day (CFD) merupakan event yang sifatnya mencakup umum

artinya event ini diadakan memang untuk keseluruhan masyarakat kabupaten Sragen tidak terkecuali pejabat-pejabatnya. Setiap peristiwa tentunya tidak akan lepas dari dampak positif

maupun negatif, tergantung dari bagaimana kita mengantisipasinya dan meyikapinya.

(10)

7 penyelenggaraan event diantararanya dampak sosial, lingkungan, ekonomi, politik dan pariwisata.

4. Pengertian Citra

Citra pada suatu organisasi, lembaga maupun perusahaan menjadi hal yang sangat dominan, mengingat citra tersebut pada akhirnya akan berpengaruh pada keyakinan maupun respon dari stakeholder.

Menurut Alifahmi, Citra mencerminkan pemikiran, emosi dan persepsi individu atas apa yang mereka ketahui. Terkadang, persepsi diyakini sebagai realitas karena persepsi membentuk citra. Untuk itu, diperlukan peningkatan dan pemasaran citra (image marketing) yang bukan sekedar bias

tampil elegan dengan iklan atau menyatakan sebagai yang terbesar atau terbaik, melainkan lebih dari itu, mengupayakan agar nama dan reputasi (perusahaan/produk) serta persepsi

publik semakin positif. Kumpulan citra di benak publik pastilah membentuk reputasi bagi perusahaan atau lembaga yang diwakili. Reputasi mencerminkan persepsi publik tindakan-tindakan perusahaan pada masa mendatang dibandingkan dengan pesaing utamanya. Jadi reputasi bias baik atau buruh besar atau kecil, dan kuat atau lemah. (Elvinaro Ardianto, 2010:99-101 )

D. Metodologi Penelitian

(11)

8 random sampling yaitu penelitian sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya dan menggunakan wawancara yang mendalam serta bertatap muka dalam mengumpulkan data yang diperoleh. Selain wawancara juga mengunakan teknik observasi dan studi dokumentasi untuk melengkapi data tersebut. Teknik analisis data menggunakan .analisa interaktif, yaitu bahwa ketiga komponen aktivitasnya berbentuk interaksi dengan proses pengumpulan data berbagai proses siklus. Dalam bentuk ini peneliti tetap bergerak diantara tiga komponen analisis, yaitu reduction (reduksi data), data display (sajian data), dan data

conclusion drawing (penarikan

kesimpulan) (Pawito, 2007:19). Validitas data menggunakan trianggulasi data sumber dimana narasumber yakni Pejabat Humas Pemda Sragen sebagai

keabsahan data yang dikroscek kembali dengan data yang diperoleh lewat wawancara.

E. Penyajian Data dan Pembahasan Special Event adalah memberikan

informasi secara langsung (tatap muka) dan mendapatkan timbal balik yang positif dari publik dan menjadi media komunikasi sekaligus mendapatkan publikasi suhingga pada akhirnya publik sebagai target sasaran akan memperoleh pengenalan, pengetahuan, dan pengertian mendalam. Dari ajang khusus tersebut juga diharapkan akan tercipta citra positif perusahaan atau produk yang diwakilinya.

Car Free Day dilatarbelakangi

(12)

9 Free Day adalah bersepeda dan jalan

kaki. CFD juga sangat menguntungkan para penjual sepeda karena sepeda semakin digemari orang-orang penikmat Car Free Day. Efek terbaik yang diberikan dari pemberlakuan Car Free Day adalah terciptanya sarana

masyarakat untuk berekreasi bersama keluarga, berkumpul dengan teman, dan bersosialisasi dengan masyarakat. Ini cakupannya sangat luas, semua orang bisa mengikuti. Tidak mengenal kaya dan miskin. Tidak mengenal usia. Tidak mengenal status sosial lainnya.

Dampak positif lain yang hadir dari penerapan CFD ini adalah animo masyarakat untuk berolahraga yang meningkat. Ruas-ruas jalan yang ditetapkan sebagai kawasan CFD hampir selalu dipenuhi masyarkat yang berolahraga. Mulai dari sekedar berjalan kaki, bersepeda bahkan tak jarang yang bermain sepak bola atau bulutangkis.

Kondisi ini berdampak langsung kepada peningkatan kualitas kesehatan masyarkat

Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen merupakan salah satu institusi pemerintah yang tengah menjalankan kebijakan green zone di wilayah Kabupaten Sragen pada umumnya melalui berbagai langkah-langkah strategis atau kebijakan program baru. Salah satunya adalah mengadakan kegiatan Car Free Day.

Kebijakan Car Free Day memiliki tujuan jangka panjang yaitu menciptakan mutual understanding antara masyarakat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen dan berakhir pada munculnya brand image sebagai green zone. Tujuan green zone akan

(13)

10 mencapai tujuan green zone melalui formula kebijakan komunikasi seperti fact finding, planning, action and

communication dan evaluation. Tahap

fact finding dan planning dilakukan

oleh perumus kebijakan melalui observasi lingkungan yang ternyata masih sangat minimnya jumlah ruang terbuka hijau serta tingkat polusi udara yang cukup tinggi terlebih Kabupaten Sragen yang didukung dengan topologi atau lokasi yang sangat mendukung untuk dikembangkannya kebijakan tersebut. Tahapan action

communication dijalankan oleh

Hubungan Masyarakat (Humas) sebagai pelaksana kebijakan tersebut sekaligus bagian yang menjalankan kebijakan komunikasinya. Pemda Kabuapten Sragen lebih cenderung menekankan pada upaya publisitas dan pemanfaatan media dalam membangun citranya sebagai green zone, melalui

pendistribusian press release kepada sejumlah media dengan ekspektasi yakni intensitas publikasi pemberitaan sebanyak-banyaknya dan membangun hubungan jangka panjang dengan wartawan dalam upaya pemberitaan pada media melalui pengadaan acara bersama rekan pers dan sebagainya, pengadaan kegiatan (event) juga menjadi pilihan dalam melaksanakan startegi komunikasi dalam kegiatan car free day setiap hari Minggu. Sementara

(14)

11 Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen merupakan pembuat kebijakan dari kegiatan Car Free Day yang dilakukan di Kabupaten Sragen. Dalam mensukseskan kebijakan-kebijakan tersebut maka Pemeirntah Daerah Kabupaten /Sragen mengajak peran serta masyarakat, BUMD dan juga pihak swasta untuk tetap berkomitmen penuh di dalam mensukseskan kegiatan Car Free Day setiap hari Minggu

tersebut.

F. Analisis Data

Kebijakan Car Free Day yang dilaksanakan oleh Humas Pemerintah Daerah kabupaten Sragen merupakan salah satu bentuk kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang baik. Hal tersebut terbukti dari hasil wawancara bahwa salah satu bentuk kepedulian Pemerintah Daerah pada lingkungan adalah dengan

mengadakan Car Free Day dengan adanya Car Free Day tersebut diharapkan lingkungan menjadi lebih bersih, mengurangi dampak polusi udara sekaligus bisa menjadi ajang rekreasi bagi masyarakat Sragen pada khususnya.

Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Effendy (2002 : 24) yang menyatakan bahwa hubungan masyarakat merupakan proses komunikasi antara lembaga dengan masyarakatnya untuk menjalin komunikasi yang diharapkan oleh kedua belah pihak, sehingga menjadikan dua variabel ini memiliki kedekatan yang diharapkan baik secara fisik maupun psikologis dan hasil itu dapat dilihat dari fakta yang ada dilapangan.

(15)

12 oleh Humas Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen. Menurut Ruslan (2000:112) "Special Event merupakan suatu peristiwa istimewa atau khas yang berlangsung dan dirancang secara khusus dalam program acara kehumasan yang dikaitkan dengan event tertentu. Dikatakan special event karena merupakan sesuatu yang tidak umum atau istimewa.

Hasil wawancara dengan informan masyarakat diketahui bahwa masyarakat memandang positif kegiatan Car Free Day sebagai sarana hiburan bagi masayrakat dan hal tersebut berpengaruh pada image masyarakat terhadap citra dari Pemerintah Kabupaten Sragen.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Jefkins (1997 : 362) bahwa kegiatan atau event yang dilakukan secara benar dan bermanfaat oleh organisasi,

lembaga, maupun perusahaan akan menjadikan gambaran bagaimana sikap dari lembaga tersebut. “Citra diartikan sebagai kesan, gambaran atau impersi yang tepat sesuai dengan kenyataan atau sosok keberadaan atau jasa-jasa suatu organisasi.

G. Kesimpulan

Humas Pemerintah Kabupaten Sragen berperan sebagai wakil dalam menjadi penghubung antara pemerintah dan masyarakat serta membentuk citra positif humas melakukan kegiatan sosial, humas menyelesaikan masalah dengan komunikasi dua arah sedangkan fungsi Humas Pemerintah Kabupaten Sragen adalah membina hubungan yang harmonis antara pemerintah dengan masyarakat.

(16)

13 communication) kepada pihak eksternal

maupun pihak internal. Kegiatan kepada pihak eksternal membangun citra adalah melalui Car Free Day. Car Free Day merupakan salah satu bentuk strategi media relations dari Pemerintah

Kabupaten Sragen dalam mengembangkan jaringan dalam upaya

membentuk opini positif bagi masyarakat. Pengembangan jaringan ini sangat penting, karena jaringan inilah yang sering dinyatakan sebagai modal sosial (social capital) yang akan mendukung keberhasilan Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen dalam menjalankan kegiatannya ataupun program-program di masa depan.

H.PERSANTUNAN

Terima Kasih kepada Bapak Mokhamad Toharudin selaku pembimbing pertama yang telah mengajarkan banyak pengetahuan dan pengalaman yang diberikan serta tempat

mencurahkan keluh kesah selama menjadi pembimbing.

Terima Kasih kepada bapak Agus Triyono selaku pembimbing kedua yang telah memberikan ilmu dan motivasi umtuk terus berkembang ke arah yang lebih baik selama menjadi pembimbing.

H. Daftar Pustaka

Allen,J.,O’Toole,Wiliam,McDonnell ,Ian , and Harris, Robert.(2002),

festival and special

event management(2nd edition). Australia.

Ardianto, Elvinaro. (2010).Metode Penelitian untuk Public Relations. Bandung: Simbiosa.

Danandjadja. 2011. Peranan Humas

Perusahaan. Yogyakarta:

Graha Ilmu

Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, Hal. 62)

Effendy, Onong Uchjana. 1990. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosda karya

Effendy, Onong Uchjana. 1993. Human relations dan public relations. Bandung: CV Mandar Maju

(17)

14

Komunikasi logis. Bandung : Remaja

Rosdakarya

Getz, D, Event Management and Event Tourism. New York: Cognizant Communications Jefkins, Frank. 1997.Periklanan.

Jakarta: PT. Erlangga

Noor, Any. 2009. Manajemen event. Jakarta: CV Alfa Beta Corporation. 1997.

Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogjakarta: LkiS.

Ruslan, Rosady. 2000. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada

Ruslan, Rosady. 1998. Manajemen Humas dan Manajemen

Komunikasi: Konsepsi dan

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menjelaskan solusi yang diambil guru dalam mengatasi kendala yang dihadapi saat melaksanakan pembelajaran berbasis masalah dengan memanfaatkan koran sebagai sumber

Alat tangkap di Perairan Teluk Apar yang menangkap ikan pelagis dominan terdiri atas sebelas jenis alat tangkap, yaitu: purse seine, jaring insang hanyut, jaring

Crozer dan Baker [1] dalam penelitian- nya berjudul “Contextual Learning in Math Education for Engineers” menyimpulkan perlu dilakukan kritik terhadap struktur buku- buku

Untuk mendapatkan luas tanam dapat diukur areal tanamnya atau mengukur areal yang belum ditanami, sehingga berdasarkan data spasial luas baku sawah akan diperoleh luas tanam

Berdasarkan uraian-uraian di atas dan berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa dalam perencanaan supervisi akademik yang dilakukan

(2) Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pengawas Sekolah juga merencanakan, mengevaluasi, dan melaporkan hasil pelaksanaan pembinaan, pemantauan,

Presentasi beberapa tugas mahasiswa yang dianggap dapat dijadikan sebagai contoh untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap

Galur-galur yang diuji memiliki perbedaan pada semua karakter kuantitatif yang diuji, meliputi karakter tinggi tanaman, tinggi dikotomus, diameter batang, lebar