• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI REALITAS TINGKAT KEPUASAN LEMBAGA PENDIDIKAN TERHADAP ALUMNI PRODI IPAI UPI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI REALITAS TINGKAT KEPUASAN LEMBAGA PENDIDIKAN TERHADAP ALUMNI PRODI IPAI UPI."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

No. FPIPS: 2125/UN.40.2.6.1/PL2014

STUDI REALITAS TINGKAT KEPUASAN LEMBAGA PENDIDIKAN TERHADAP ALUMNI PRODI IPAI UPI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjani Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam

Oleh

Gelar Riksa Abdillah NIM 1001961

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

STUDI REALITAS TINGKAT KEPUASAN LEMBAGA PENDIDIKAN TERHADAP ALUMNI PRODI IPAI UPI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjani Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Gelar Riksa Abdillah 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

STUDI REALITAS TINGKAT KEPUASAN LEMBAGA PENDIDIKAN TERHADAP ALUMNI PRODI IPAI UPI

Oleh:

Gelar Riksa Abdillah 1001961

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I

Drs. A. Toto Suryana Af, M.Pd. NIP. 195704171988031001

Pembimbing II

Agus Fakhruddin, S.Pd., M.Pd. NIP. 197608172005011001

Mengetahui,

Ketua Prodi Ilmu Pendidikan Agama Islam Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)
(5)

Gelar Riksa Abdillah, 2014

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap Alumni Prodi IPAI UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMAKASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ...1

DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR DIAGRAM... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR TRANSLITERASI ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

BAB IPENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

E. Sistematika Penulisan... Error! Bookmark not defined.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA... Error! Bookmark not defined.

A. Profesionalisme Guru PAI ... Error! Bookmark not defined.

B. Kompetensi Profesional Dalam Dimensi Kepuasan ...Error! Bookmark

not defined.

1. Kompetensi Pengetahuan ... Error! Bookmark not defined.

2. Kompetensi Sikap ... Error! Bookmark not defined.

3. Kompetensi Keterampilan (Soft Skill)... Error! Bookmark not

defined.

(6)

Gelar Riksa Abdillah, 2014

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap Alumni Prodi IPAI UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Mutu Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.

D. Kepuasan... Error! Bookmark not defined.

BAB IIIMETODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Lokasi penelitian dan Populasi ... Error! Bookmark not defined.

1. Lokasi Penelitian... Error! Bookmark not defined.

2. Populasi ... Error! Bookmark not defined.

3. Sampel... Error! Bookmark not defined.

B. Desain Penelitian... Error! Bookmark not defined.

C. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

D. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined.

E. Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined.

F. Pengembangan Instrumen ... Error! Bookmark not defined.

G. Teknik Pengumpulan Data... Error! Bookmark not defined.

H. Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not

defined.

A. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1. Kepuasan Lembaga Pendidikan Terhadap Kompetensi Pengetahuan Lulusan Prodi IPAI UPI ... Error! Bookmark not defined.

2. Kepuasan Lembaga Pendidikan Terhadap Kompetensi Kemampuan (Soft Skill) Lulusan Prodi IPAI UPI . Error! Bookmark not defined.

3. Kepuasan Lembaga Pendidikan Terhadap Kompetensi Sikap

(Attitude) Lulusan Prodi IPAI UPI ... Error! Bookmark not defined.

4. Kepuasan Lembaga Pendidikan Terhadap Kompetensi Minat

(7)

Gelar Riksa Abdillah, 2014

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap Alumni Prodi IPAI UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1. Kepuasan Lembaga Pendidikan Terhadap Kompetensi Pengetahuan Lulusan Prodi IPAI UPI ... Error! Bookmark not defined.

2. Kepuasan Lembaga Pendidikan Terhadap Kompetensi Kemampuan (Soft Skill) Lulusan Prodi IPAI UPI . Error! Bookmark not defined.

3. Kepuasan Lembaga Pendidikan Terhadap Kompetensi Sikap

(Attitude) Lulusan Prodi IPAI UPI ... Error! Bookmark not defined.

4. Kepuasan Lembaga Pendidikan Terhadap Kompetensi Minat

(Interest) Lulusan Prodi IPAI UPI .... Error! Bookmark not defined.

BAB VKESIMPULAN DAN REKOMENDASI . Error! Bookmark not defined.

A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

B. Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.

(8)

i

Gelar Riksa Abdillah, 2014

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap Alumni Prodi IPAI UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan Terhadap Alumni Prodi IPAI UPI

Oleh: Gelar Riksa Abdillah NIM 1001961

Universitas merupakan tempat bagi pendidikan tingkat tinggi yang berorientasi menciptakan spesialisasi bagi para praktisinya. Termasuk program studi Ilmu Pendidikan Agama Islam (IPAI) UPI yang mengupayakan mahasiswanya untuk dapat menjadi pilar pendidikan di masyarakat terutama dalam hal pendidikan Islam. Dalam masalah tersebut dirasa perlu untuk mengukur mutu lembaga. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas mutu tersebut adalah kualitas alumni atau lulusan IPAI. tentunya lulusan IPAI ini tersebar di berbagai daerah dan profesi. Namun dalam penelitian ini, yang menjadi fokus masalah adalah para alumni yang bergerak di bidang pendidikan. Untuk menilai mutu alumni, perlu dilakukan survey dan penelusuran terhadap lembaga pendidikan tempat alumni tersebut bekerja. Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat kepuasan sebuah lembaga pendidikan terhadap kinerja alumni prodi IPAI UPI. Kepuasan tersebut ditinjau dari empat kompetensi utama bagi seorang pendidik dalam tinjauan kepuasan mutu. Yaitu kompetensi pengetahuan, keterampilan (soft skill), sikap, dan minat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Sementara data diolah melalui analisis deskriptif. Setelah dilakukan penelitian, hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan lembaga pada alumni prodi IPAI dalam kompetensi pengetahuan cukup memuaskan, kepuasan lembaga terhadap alumni dalam kompetensi keterampilan sangat memuaskan, kepuasan lembaga terhadap alumni dalam kompetensi sikap sangat memuaskan dan kepuasan lembaga terhadap alumni dalam kompetensi minat dinilai memuaskan. Kesimpulannya, bahwa secara keseluruhan, lembaga pendidikan menilai kinerja alumni IPAI memuaskan dan sangat baik ditinjau dari empat kompetensi yang diharapkan oleh sekolah terhadap alumni prodi IPAI UPI.

(9)

ii

Gelar Riksa Abdillah, 2014

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap Alumni Prodi IPAI UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

A Study of the Reality of Satisfaction Levels of Education Institution with the Alumni of Islamic Education Science Study Program of Indonesia University

of Education (UPI) By: Gelar Riksa Abdillah

Student ID 1001961

University is the site for higher education oriented towards developing specialization for the practitioners. Including in the development is the study program of Islamic Education Science of Indonesia University of Education (UPI) that attempts to develop its students to be the education pillars in the society, ultimately in the field of Islamic education. In this regard, it is perceived to be

necessary to measure the institution’s quality. One of the factors that can improve

the institution’s quality is the quality of Islamic Education Science study program

alumni or graduates. Certainly, graduates of the program are disseminated in various regions and professions. However, this research focused on the alumni working in the field of education. To assess alumni quality, a survey and tracking study have to be conducted to the education institutions where the alumni currently are working. Hence, the research aimed to find satisfaction level of an education institution with the performance of the alumni of Islamic Education Science, UPI. The satisfaction is viewed from four main competencies of an educator in the perspective of quality satisfaction, namely knowledge, soft skills, attitudes, and interest. The method employed in this research was descriptive using quantitative approach, while data were analyzed descriptively. Research results show that the satisfaction level of the education institution with the alumni of Islamic Education Science Study Program in the competency of knowledge was quite satisfactory, the satisfaction level with alumni in the skill competency was very satisfactory, the satisfaction level with the alumni in the competency of attitude was very satisfactory, and the satisfaction level with the alumni in the interest competency was satisfactory. In conclusion, the education institution in general assessed the performance of the alumni of Islamic Education Science Study Program of UPI as very good reviewed from the four competencies expected by the institution from the alumni.

(10)

3

Gelar Riksa Abdillah, 2014

(11)

1

Gelar Riksa Abdillah, 2014

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap Alumni Prodi IPAI UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Universitas merupakan jenjang pendidikan tinggi dalam proses menuntut ilmu. Pada tahapan ini, pelaku pendidikan telah berfokus kepada spesialisasi dalam sebuah disiplin ilmu, karena pada tingkat inilah para peserta didik disiapkan untuk berbuat nyata di dunia kerja sesuai dengan ilmu yang dipelajarinya. Universitas pun menjadi tempat peserta didik memperoleh gelar sarjana, yang menjadi legitimasi resmi telah dikuasainya suatu bidang ilmu.

Keberadaan para sarjana di masyarakat idealnya memberikan dampak positif, karena sesuai bidang ilmunya mereka akan berbuat untuk memajukan peradaban di masyarakat. Peran universitas sangatlah penting dalam proses melahirkan sarjana ini, untuk memfasilitasi setiap peserta didik agar benar-benar menguasai suatu bidang untuk digunakan di masyarakat. Karena secara alamiah ada hubungan memberi dan menerima antara masyarakat dan perguruan tinggi sesuai dengan yang diungkapkan oleh Gafur (2008 hlm. 5) bahwa masyarakatlah yang memberikan asupan sumber daya dan dana yang diperlukan universitas, dan masyarakat pula yang nantinya akan menerima atau memanfaatkan hasil pelayanan yang diberikan oleh perguruan tinggi.

(12)

2

Gelar Riksa Abdillah, 2014

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap Alumni Prodi IPAI UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(IPAI) yang berfokus pada upaya melahirkan praktisi pendidikan dalam bidang pendidikan Islam dan pendidikan agama Islam.

Hal ini didukung dengan pernyataan ketua Prodi IPAI UPI, Dr. Endis Firdaus, M.Ag., bahwa pada awalnya, berdirinya prodi IPAI adalah hasil pemikiran yang cukup lama beberapa dosen sebagai pendorong salah satu moto UPI, yaitu religius. Adalah Profesor Muchsin yang sebelumnya mendirikan jurusan Bahasa Arab di UPI yang menjadi salah satu pelopor dalam mendirikan prodi ini. beliau kemudian banyak merekrut dosen agama Islam untuk bersama-sama merumuskan pendirian prodi IPAI ini.

Akhirnya, pada tanggal 23 Agustus 2006 Prodi IPAI berhasil didirikan, dan pada tahun 2007 melakukan penerimaan mahasiswa baru. Masih menurut Dr. Endis Firdaus, pada awalnya prodi IPAI didirikan dengan tujuan Islamisasi pengetahuan, oleh karena itu prodi ini didirikan sebagai program non-guru. dengan rancangan lulusannya memiliki akses yang lebih luas dalam hal lapangan pekerjaan dan aksi nyata di masyarakat, mulai dari kementerian agama, pesantren, atau lembaga pendidikan Islam lainnya. intinya lebih luas daripada sekolah. Namun seiring berjalannya waktu keinginan para mahasiswa justru berbeda dari apa yang ditargetkan prodi, para mahasiswa justru berkeinginan menjadi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah. Oleh karena itu, prodi pun mendesain kembali kurikulumnya untuk menjadikan program studinya sebagai program keguruan. Tentunya hal ini setelah melalui berbagai pertimbangan dan pertemuan para dosen.

(13)

3

Gelar Riksa Abdillah, 2014

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap Alumni Prodi IPAI UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sampai saat ini telah banyak lulusan dari prodi ini yang menyebar di berbagai daerah guna mengamalkan ilmu yang telah didapat. Walaupun tidak semua alumni IPAI bergerak di bidang pendidikan, namun tentunya mereka yang bergerak di bidang pendidikan pun harus mendapatkan pantauan dan dilihat bagaimana perannya di lembaga tersebut.

Adapun yang menjadi permasalahan saat ini adalah apakah para alumni IPAI telah memberikan yang terbaik untuk instansi yang menjadi tempat bekerjanya atau tidak. Hal ini perlu diteliti. Urgensinya adalah guna mengevaluasi proses pendidikan dan pembelajaran yang berlangsung di prodi IPAI itu sendiri. Apakah sudah tepat. Apakah ada yang perlu ditingkatkan atau mungkin dikurangi bahkan dihilangkan.

Adapun kepuasan tersebut dapat diukur dalam berbagai aspek, di antaranya yaitu aspek pengetahuan (knowledge), kemampuan (skill), sikap (attitude), dan minat (interest). Menurut Benandin dan Joice (Umiarso, 2011 hlm. 82) Keempat hal tersebut merupakan faktor produktivitas utama bagi Sumber Daya Manusia (SDM) di sekolah untuk menjamin mutu pendidikannya. Karena mau tidak mau, pada zaman ini, mutu pendidikan adalah prioritas utama dari sebuah lembaga pendidikan.

Inilah yang menjadi latar belakang utama penelitian ini, kompetensi alumni IPAI UPI harus dapat ditelusuri dan diketahui berdasarkan keempat hal di atas. Jika ternyata lembaga pendidikan merasakan kepuasan terhadap kinerja dan kompetensi mereka, maka IPAI UPI sebagai sebuah program studi telah berhasil menjamin mutu SDM dan melakukan proses pendidikan.

(14)

4

Gelar Riksa Abdillah, 2014

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap Alumni Prodi IPAI UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Adapun, lebih lanjut dikemukakan oleh Barnawi dan Arifin (2012 hlm. 37) mengenai guru yang harus melaksanakan tugasnya didasari prinsip-prinsip profesionalitas. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah, Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang sesuai dengan bidang tugas. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.

Kemudian juga memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai prestasi kerja. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan. Memeiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.

Hal ini akan berkaitan dengan penjaminan mutu prodi itu sendiri, dalam penjaminan mutu, memang perlu utuk melihat kondisi di lapangan secara konkrit, melihat kenyataan yang ada. Seperti yang dikemukakan oleh Deming (Tampubolon, 2001 hlm. 39) bahwa untuk meningkatkan mutu diperlukan memahami kenyataan-kenyataan terlebih dahulu. Kita tidak akan bisa mendapatkan hasil dari sebatas memperkirakan, tetapi perlu melihat keadaan yang sesungguhnya. Dalam upaya mencapai tujuan awal Prodi IPAI, maka mutu harus diperhatikan betul.

(15)

5

Gelar Riksa Abdillah, 2014

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap Alumni Prodi IPAI UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bisa kita sebut sebagai pelanggan, dalam hal ini adalah lembaga pendidikan. Bagaimanapun prodi IPAI perlu memiliki daya jual bagi lembaga-lembaga pendidikan agar eksistensinya terus terjaga.

Memperhatikan proses menjadi sangat penting sebagai focus utama dalam melakukan perbaikan dan penjaminan mutu. Hal ini berhubungan dengan kualitas yang akan terus diperbaiki dari tahun ke tahun. Khususnya selama delapan tahun berdirinya prodi IPAI sampai tahun 2014 ini, prodi IPAI telah meluluskan tiga angkatan, yang seharusnya, kinerjanya di lembaga pendidikan sudah bisa menjadi cerminan bagaimana hasil binaan dan proses pendidikan yang berlangsung di prodi IPAI.

Melalui penelitian ini peneliti berupaya untuk mengukur kepuasan lembaga pendidikan yang menggunakan jasa alumni prodi IPAI. Dengan mengukur kepuasan tersebut kita bisa mengerti bagaimana kinerja alumni prodi IPAI. Adapun yang disebut kepuasan menurut Rust dan Oliver (2010 hlm. 203) adalah

customer’s fulfillment response, atau jawaban atas kebutuhan pelanggan. Apabila dengan hadirnya alumni IPAI di sebuah lembaga, kemudian kebutuhan lembaga tersebut terpenuhi, maka mereka telah terpuaskan. Dan mutu prodi IPAI terbilang baik.

Guna mengetahui kinerja lulusan IPAI di masyarakat inilah peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga

Pendidikan Terhadap Alumni Prodi IPAI UPI. B. Rumusan Masalah

(16)

6

Gelar Riksa Abdillah, 2014

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap Alumni Prodi IPAI UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IPAI UPI itu sendiri. Realitas lulusan prodi IPAI dalam bidang pendidikan ini sangat penting untuk diketahui, karena itu juga menjadi tolak ukur keberhasilan prodi dalam menjalankan proses pembinaan mahasiswa dalam upaya menghasilkan pendidik yang berkualitas dan profesional. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah,

1. Bagaimana kepuasan lembaga pendidikan terhadap kompetensi pengetahuan lulusan prodi IPAI UPI?

2. Bagaimana kepuasan lembaga pendidikan terhadap kompetensi kemampuan (soft skill) lulusan prodi IPAI UPI?

3. Bagaimana kepuasan lembaga pendidikan terhadap kompetensi sikap (attitude) lulusan prodi IPAI UPI?

4. Bagaimana kepuasan lembaga pendidikan terhadap kompetensi minat (interest) lulusan prodi IPAI UPI?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan-tujuan yang harus dapat menjawab permasalahan yang ada. Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah,

1. Untuk mengetahui kepuasan lembaga pendidikan terhadap kompetensi pengetahuan lulusan prodi IPAI UPI.

2. Untuk mengetahui kepuasan lembaga pendidikan terhadap kompetensi kemampuan (skill) lulusan prodi IPAI UPI.

3. Untuk mengetahui kepuasan lembaga pendidikan terhadap kompetensi sikap (attitude) lulusan prodi IPAI UPI.

(17)

7

Gelar Riksa Abdillah, 2014

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap Alumni Prodi IPAI UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Manfaat Penelitian

Tentunya penelitian ini mendatangkan manfaat kepada berbagai pihak jika berhasil dilaksanakan dengan baik Manfaat diadakannya penelitian ini bagi beberapa pihak adalah,

1. Bagi peneliti, dapat menemukan tingkat kepuasan pengguna alumni prodi IPAI.

2. Bagi alumni, dapat menjadi ukuran kinerja mereka selama berada di lingkungan lembaga pendidikan.

3. Bagi pihak Prodi IPAI bisa menjadi sumber riset untuk meningkatkan kualitas Prodi sekaligus bahan evaluasi bagi Prodi.

E.Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam memperhatikan struktur dan pemecahan masalah dalam penelitian ini, maka sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, yang terdiri dari: a. Latar Belakang b. Rumusan Masalah c. Tujuan Penelitian d. Manfaat Penelitian e. Pendekatan dan Metode Penelitian f. Sistematika Penelitian.

BAB II Tinjauan Pustaka, yang berisi kumpulan teori mengenai a. Profesionalisme Guru PAI, b. Profesionalisme Guru Dalam Tinjauan Kepuasan Kinerja c. Manajemen Mutu Pendidikan, dan d. Tingkat Kepuasan.

(18)

8

Gelar Riksa Abdillah, 2014

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap Alumni Prodi IPAI UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan mengenai tingkat kepuasan lembaga pendidikan terhadap kinerja alumni Prodi IPAI ditinjau dari aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan minat.

(19)

37

Gelar Riksa Abdillah, 2014

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap Alumni Prodi IPAI UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian dan Populasi

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang diambil dalam penelitian ini bukanlah satu lokasi khusus, melainkan banyak lokasi. Dalam penelitian Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan Terhadap Alumni Prodi IPAI UPI ini peneliti mengambil lokasi di seluruh sekolah tempat alumni prodi IPAI bekerja. Baik sebagai tenaga pendidik (guru) atau pun tenaga kependidikan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar semua data yang dibutuhkan untuk penelitian ini bisa terpenuhi.

2. Populasi

Arikunto (2010 hlm. 173) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Artinya jika penelitian yang dilakukan adalah penelitian terhadap populasi maka yang diteliti adalah seluruh elemen dengan atribut dan kategori yang sama. Contohnya: seluruh mahasiswa jurusan tertentu, atau semua buku terbitan tahun tertentu.

Sementara itu menurut Sugiyono (2007 hlm. 90) yang dimaksud dengna populasi adalah, “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Artinya dalam pandangan ini seluruh objek yang dianggap memiliki ciri khas dan kategori tertentu yang dapat diteliti.

(20)

38

Gelar Riksa Abdillah, 2014

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap Alumni Prodi IPAI UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesimpulan. Yang kedua adalah populasi target, yaitu populasi dengan alasasn yang kuat memiliki kesamaan karakteristik dengan populasi terukur.

Pada dasarnya populasi adalah keseluruhan subjek yang diteliti untuk kemudian dianalisis, disimpulkan dan kesimpulan tersebut berlaku untuk seluruh populasi.

Adapun Arikunto (2010 hlm. 174) menggambarkannya sebagai berikut. Berlaku untuk Disimpulkan

Data Dianalisis

Gambar 3. 1 Siklus Populasi

(Sumber: Arikunto, 2010 hlm. 174) Adapun populasi yang peneliti ambil dalam penelitian ini adalah seluruh alumni prodi IPAI UPI tahun lulusan 2011-2013.

3. Sampel

Menurut Sugiyono (2007 hlm. 91) yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik sebuah ppopulasi. Apabila jumlah populasi sangat besar dan peneliti tidak mungkin meneliti seluruh populasi tersebut, maka peneliti bisa menggunakan sampel, hal yang diteliti dan didapatkan pada sampel akan diberlakukan bagi seluruh populasi.

Pada penelitian ini, sampel yang digunakan adalah sampel total, atau keseluruhan dari populasi, hal ini dikarenakan jumlah subjek yang diteliti tidaklah begitu besar dan bisa didapatkan data serta hal-hal yang perlu diketahui dari subjek tersebut.

A. Desain Penelitian

[image:20.596.170.513.231.366.2]
(21)

39

Gelar Riksa Abdillah, 2014

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap Alumni Prodi IPAI UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sukmadinata (2010 hlm.287) yang dimaksud dengan desain penelitian adalah rancangan bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan. Ia pun menambahkan dalam penelitian yang bersifat kualitataif atau kuantitatif desain penelitian lebih mengarah kepada langkah-langkah dalam pengumpulan data.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain survey, menurut Blaxter (2001 hlm. 114) survey adalah riset dengan ide utama menanyai sekelompok orang dengan pertanyaan-pertanyaan. Sementara pendapat dari Sukmadinata (2010 hlm. 82) survey adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang populasi yang besar dengan menggunakan sampel yang relatif kecil. Lebih lanjut dikemukakan bahwa survey ditujukan untuk memperoleh gambaran umum tentang karakteristik populasi, metode ini cukup sederhana namun mampu mengumpulkan informasi-informasi yang dinilai penting.

Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa survey bukan merupakan metode ilmiah, namun pendapat ini disangkal oleh Arikunto (2010 hlm. 152) bahwa survey merupakan metode yang ilmiah, sesuai persyaratan sebuah metode dikatakan ilmiah ada tiga, yaitu sistematis, berencana, dan mengikuti prosedur ilmiah. Dan survey memenuhi ketiga persyaratan tersebut.

Selain itu alasan peneliti menggunakan metode survey ini adalah agar seluruh data bisa terhimpun maksimal, dan setiap lembaga pendidikan perlu dikunjungi satu persatu dan diambil datanya di setiap lembaga itu satu persatu juga.

B. Metode Penelitian

Menurut Sukmadinata (2010 hlm. 52) metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi.

(22)

40

Gelar Riksa Abdillah, 2014

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap Alumni Prodi IPAI UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris,dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Artinya metode merupakan cara dalam melakukan penelitian, metode ini membutuhkan pendekatan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Menurut Sukmadinata (2010 hlm. 72) metode deskriptif adalah metode paling dasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan atai menggambarkan fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia.metode ini mengkaji bentuk, aktivitasm karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaannya dengan fenomena lain.

Peneliti beranggapan bahwa dengan metode deskriptif ini hasil penelitian bisa digambarkan dengan lebih akurat, lebih luas dan lebih mampu menonjolkan hasil penelitian setelah diolah.

Adapun pendekatan yang digunakan dalam metode ini adalah pendekatan kuantitatif. Di mana peneliti melakukan survey dengan kuesioner dan pengumpulan data-data numerik.

Menurut Blaxter (2001 hlm. 93) pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang memerhatikan pengumpulan dan analisis data dalam bentuk numerik. Menitik beratkan pada serangkaian data yang relatif berskala besar dan representatif dan seringkali disajikan dan diterima ssalah oleh kita sebagai suatupengumpulan fakta-fakta.

Sukmadinata (2010 hlm. 95) menuturkan bahwa penelitian kuantitatif mengambil jarak antara peneliti dengan objek yang diteliti sementara penelitian kualitatif menyatu dengan situasi dan fenomena yang diteliti.

(23)

41

Gelar Riksa Abdillah, 2014

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap Alumni Prodi IPAI UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menghindari adanya kesalah pahaman serta untuk memperjelas istilah-istilah esensial yang menjadi pokok bahasan dalam penelitian ini. Peneliti akan memberikan keterangan pengertian mengenai istilah-istilah tersebut. Adapun istilah- istilah tersebut adalah:

1. Studi Realitas: Realitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kondisi sesungguhnya yang terjadi di lapangan berkenaan dengan tingkat kepuasan lembaga pendidikan yang diteliti terhadap alumni prodi IPAI.

2. Kepuasan: Kepuasan yang dimaksud adalah kepuasan dari lembaga pendidikan terhadap kinerja dari alumni prodi IPAI UPI. Adapun kepuasan itu sendiri bermakna tercapainya ekspektasi dari lembaga oleh kinerja alumni. 3. Lembaga pendidikan: Lembaga pendidikan yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah semua lembaga yang bergerak di bidang pendidikan, baik itu sekolah, lembaga bimbel, atau pun sekolah nonformal yang merupakan tempat bekerja lulusan prodi IPAI UPI.

4. Alumni prodi IPAI UPI: Alumni prodi IPAI UPI yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh lulusan prodi Ilmu Pendidikan Agama Islam UPI yang lulus pada tahun 2011-2013

D. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2007 hlm. 119) pada dasarnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka tentu saja harus ada alat ukur yang baik, alat ukur dalam penelitian itulah yang disebut dengan isntrumen. Jadi instrumen penelitian tidak lain adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena yang sedang diamati, dengan istilah lain fenomena tersebut disebut variabel penelitian.

(24)

42

Gelar Riksa Abdillah, 2014

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap Alumni Prodi IPAI UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Intrumen penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah angket. Instrumen tersebut dianggap cocok untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Adapun untuk menyusun instrumen terlebih dahulu perlu dibuat kisi-kisi penelitian yang akan menjadi pedoman untuk menurunkannya menjadi sebuah angket. Kisi-kisi penelitian adalah poin-poin inti dari variabel penelitian yang diturunkan menjadi indikator-indikator yang kemudian nanti menjadi butir-butir pernyataan atau pertanyaan.

E. Pengembangan Instrumen

[image:24.596.106.506.468.645.2]

Seperti telah dijelaskan sebelumnya mengenai instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. Instrumen yang digunakan adalah angket. Adapun instrumen tersebut perlu dikembangkan dalam sebuah kisi-kisi.

Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Instrumen Kepuasan Lembaga Pendidikan Terhadap Kinerja Alumni Prodi IPAI UPI

Variabel Penelitian Aspek Indikator

Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap

kompetensi alumni

1. Integritas Etika dan moral 1. Kemampuan untuk menunjukkan integritas, sikap yang jujur, dan terbuka sebagai karyawan.

2. Kemampuan menunjukkan prilaku baik sebagai perwujudan moralitas yang positif dalam setiap tindakan

3. Kemampuan untuk bertindak sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku

4. Kemampuan untuk bertanggung jawab dalam menjalankan setiap tugas

(25)

43

Gelar Riksa Abdillah, 2014

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap Alumni Prodi IPAI UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Keahlian berdasarkan

bidang ilmu

(profesionalisme)

1. Kemampuan bekerja secara professional dan penuh tanggung jawab

2. Kemampuan bekerja penuh kreativitas ketika memecahkan persoalan-persoalan

3. Kemampuan mengembangkan/menyusun program-program kegiatan sesuai dengan tanggung jawabnya dan terkait dengan visi-misi lembaga

4. Kemampuan mengembangkan

keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.

5. Kemampuan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri

3. Bahasa Inggris 1. Kemampuan menggunakan bahasa

inggris di lingkungan pekerjaan

2. Kemampuan memahami teks-teks berbahasa inggris

3. Kemampuan memahami/menangkap informasi lisan berbahasa inggris

4. Kemampuan berbahasa inggris secara lisan

5. Kemampuan berbahasa inggris secara tulisan

4. Penggunaan T eknologi Informasi

1. Kemampuan untuk menggunakan perangkat multimedia (pc, laptop, multimedia projector, dll.) untuk menunjang karirnya sebagai seorang profesional.

2. Kemampuan menggunakan aplikasi MS Word dan MS Excel atau aplikasi lainnya yang sejenis untuk melakukan kegiatan administrasi sekaitan dengan tugas profesionalnya.

3. Kemampuan menggunakan aplikasi MS Powerpoint atau aplikasi lainnya yang sejenis untuk presentasi sekaitan dengan tugas profesionalnya.

4. Kemampuan menggunakan aplikasi email dan atau aplikasi situs-situs jejaring sosial untuk berbagi dan menerima informasi

(26)

44

Gelar Riksa Abdillah, 2014

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap Alumni Prodi IPAI UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Komunikasi 1. Kemampuan bekerja sama dengan banyak pihak/orang untuk pengembangan kapasitas dan kemampuan sesuai dengan tanggungjawabnya

2. Kemampuan mengungkapkan pendapat atau ide sendiri secara komunikatif

3. Kemampuan berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan atasan, rekan sejawat, konsumen (pengguna), dll.

4. Kemampuan menggunakan bahasa yang sesuai dengan komunikan (orang yang diajak bicara)

5. Kemampuan berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

6. Kerjasama T im 1. Kemampuan bekerjasama dalam satu tim

2. Kemampuan mendengarkan dan menerima pendapat atau ide dari orang lain

3. Kemampuan memanage konflik yang terjadi dalam kelompok

4. Kemampuan untuk bertoleransi

5. Kemampuan untuk menghormati dan menghargai orang lain

7. Pengembangan Diri 1. Kemampuan untuk merencanakan dan mengimplementasikan pengembangan kapasitas diri sebagai seorang profesional

2. Kemampuan memiliki keingintahuan dan ketertarikan dalam hal-hal baru yang terkait dengan tugas profesionalnya.

3. T ergolong orang yang memiliki motivasi yang tinggi

4. Kemampuan mengevaluasi dan merefleksi pekerjaannya untuk mengembangkan kapasitasnya sebagai seorang professional

5. Keaktifan dalam organisasi prosfesi

(Sumber: Tim Pengembang Instrumen Prodi IPAI)

(27)

45

Gelar Riksa Abdillah, 2014

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap Alumni Prodi IPAI UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

empat pilihan jawaban yaitu “sangat baik”, “baik”, “cukup”, dan “kurang”.

Adapun peneliti menggunakan instrumen ini dengan tujuan seluruh lembaga sekolah tempat para alumni bekerja.

F. Teknik Pengumpulan Data

Setelah instrumen selesai dikerjakan, maka akan berlanjut bagaimana cara menggunakan instrumen tersebut. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, peneliti menggunakan instrumen angket. Angket adalah suatu alat ukur yang berisi pernyataan-pernyataan yang disertai dengan skala-skala yang akan menjawab kebutuhan dari indikator-indikator yang telah ditetapkan.

Sugiyono (2007 hlm. 162) berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Teknik ini sangat efisien bila peneliti megnetahui betul variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

Begitu juga Sukmadinata (2010 hlm. 219) yang berpendapat bahwa angket adalah teknik pengumpulan data secara tidak langsung. Di mana peneliti dan responden bisa tidak bertemu secara langsung, karena responden hanya tinggal menjawab sejumlah daftar pernyataan dan pertanyaan tertulis.

Sementara itu Blaxter (2001 hlm. 270) berpendapat bahwa angket adalah strategi yang sangat sederhana untu kmenemukan jawaban atas permasalahan yang menarik peneliti.

Lebih rincinya lagi adalah Arikunto (2010 hlm. 195) yang mengemukakan bahwa ada beberapa jenis angket.

1. Dari Cara Menjawab

Ada dua jenis angket yaitu atngket terbuka di mana responden menjawab pertanyaann dengan kalimatnya sendiri. Angket tertutup, jawaban sudah disediakan.

(28)

46

Gelar Riksa Abdillah, 2014

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap Alumni Prodi IPAI UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ada dua jenis angket yaitu angket langsung di mana responden menjawab tentang dirinya sendiri dan yang kedua, angket tidak langsung di mana responden menjawab tentang orang lain.

3. Dari bentuknya

Ada empat macam angket, pertama angket pilihan ganda, kedua angket isian, ketiga angket check list, daftar di mana responden hanya tinggal membubuhkan tanda check dan terakhir skala bertingkat, pernyataan yang diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan.

Dari pernyataan di atas disimpulkan bahwa angket merupakan cara yang sederhana dalam mengumpulkan data, namun memerlukan kemampuan menyusun pernyataan yang dapat terkorelasi dengan variabel penelitian yang hendak diukur. Penelitian ini sendiri menggunakan tipe angket tertutup dan tidak langsung dengan bentuk check list, di mana responden diminta untuk membubuhkan tanda pada skala bertingkat yang telah disediakan.

G. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif ini membuat peneliti tidak menggunakan rumus-rumus statistik yang sudah disediakan. Melainkan menafsir data-data kuantitatif secara gamblang dari data yang sudah didapatkan dengan instrumen yang dimiliki. Dari data tersebut kemudian dideskripsikan secara jelas dan rinci, mengenai angka-angka yang diperoleh.

Karena instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

dengan empat pilihan yaitu “sangat baik”, “baik”, “cukup”, dan “kurang”, maka

(29)

94

Gelar Riksa Abdillah, 2014

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap Alumni Prodi IPAI UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab V ini peneliti akan menguraikan simpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Studi Realitas Kepuasan Lembaga Pendidikan Terhadap Kinerja Alumni IPAI UPI.

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian ke lembaga pendidikan tempat alumni bekerja sebagai pendidik maupun tenaga pendidik, berikut adalah beberapa simpulan peneliti terhadap hasil yang berhasil didapatkan.

1. Kepuasan lembaga pendidikan terhadap kinerja alumni IPAI dalam hal kompetensi keilmuan dan profesional, dinilai oleh sekolah cukup baik, hal ini ditunjukkan dengan persentase kepuasan yang sedikit lebih unggul daripada ketidak puasan. Indikator yang berlaku adalah alumni IPAI mendapatkan penilaian baik dan sangat baik dalam kemampuan bekerja secara profesional dan sesuai dalam bidangnya, serta menguasai materi dan hal-hal yang diperlukan dalam tugas keprofesionalannya. Akan tetapi hal ini tidak diikuti oleh kompetensi para alumni IPAI dalam kompetensi berbahasa Inggris, karena terbukti, kemampuan berbahasa Inggris para alumni tidak ternilai baik oleh lembaga-lembaga pendidikan yang ada. Namun hal ini pun menjadi cukup berdasar dikarenakan alumni IPAI tidak begitu diharuskan menggunakan bahasa Inggris dalam pekerjaannya, sehingga kemampuan bahasa Inggris ini tidak begitu bisa terukur secara akurat.

(30)

95

Gelar Riksa Abdillah, 2014

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap Alumni Prodi IPAI UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ada di sekolah. Lembaga pendidikan pun merasa sangat bisa mengandalkan kemampuan para alumni IPAI dalam kelancaran pekerjaan mereka, terutama mengenai hal-hal yang berhubungan dengan teknologi digital dan aplikasi-aplikasi terapan lainnya. Kemampuan keterampilan terapan ini juga berhubungan dengan kreativitas dalam melakukan pembelajaran, yang terbukti para alumni IPAI dinilai sangat kreatif dalam melakukan proses-proses pembelajaran menurut lembaga pendidikan yang ada.

3. Kepuasan lembaga pendidikan dalam hal kompetensi sikap dinilai sangat memuaskan oleh lembaga pendidikan. Angka persentase yang muncul pun luar biasa tinggi dalam hal kepuasannya, bahkan bisa dibilang mendekati sempurna. Ini menunjukkan bahwa kompetensi sikap para alumni IPAI bisa dibilang sangat baik. Hal ini berkenaan dengan kemampuan para alumni dalam menunjukkan kesopanan, kesantunan, serta kemampuan memperlakukan orang dari berbagai kalangan, baik atasan mapun rekan kerja sesuai dengan yang seharusnya.

4. Kepuasan lembaga pendidikan dalam hal kompetensi minat juga bisa dibilang memuaskan dalam penilaian lembaga pendidikan. Walaupun ada sedikitnya yang tidak puas, namun secara keseluruhan dapat dikatakan, kompetensi minat para alumni IPAI bisa dikatakan baik. Hal ini berkenaan dengan kecenderungan para alumni IPAI untuk mau mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas profesional mereka. Serta kemampuan dan kecenderungan untuk mencintai pekerjaan mereka, para alumni IPAI berhasil menunjukkan keinginan serta kesungguhan untuk mengembangkan diri ke arah yang lebih baik dalam dunia profesinya.

B. Rekomendasi

(31)

96

Gelar Riksa Abdillah, 2014

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap Alumni Prodi IPAI UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bidang pendidikan, dan butuh juga melakukan pengukuran kepuasan terhadap lembaga tempat para alumni bekerja. Maka dari itu maka peneliti memberikan rekomendasi untuk pihak-pihak di bawah ini.

1. Kepada Alumni IPAI

Kepada para alumni hendaknya memperhatikan tingkat kepuasan dari lembaga serta penilaian individunya. Serta diharapkan untuk mempertahankan apa yang sudah baik dan menggali hal-hal yang lebih baik. Serta para alumni disarankan bisa meningkatkan profesionalisme selaku pendidik dan tidak berhenti untuk terus belajar. Karena meningkatnya kualitas individu, akan meningkatkan kualitas lembaga tersebut.

2. Kepada Prodi IPAI UPI

Kepada prodi IPAI UPI agar mampu menutupi kekurangan-kekurangan yang ada pada kualitas lulusan. Hal yang paling disorot terutama penggunaan bahasa Inggris. Selain itu pertahankan nilai-nilai kebaikan yang menjadikan alumni IPAI mampu memiliki sikap yang santun dan teladan. Serta perlu mengoptimalkan kembali soft skill alumni IPAI yang sudah baik, agar mampu menjadi lebih baik. Sehingga tingkat kepuasan yang diberikan oleh lembaga-lembaga pendidikan ini benar-benar bisa dipertenggungjawabkan.

3. Kepada Peneliti Selanjutnya

(32)

Gelar Riksa Abdillah, 2014

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap Alumni Prodi IPAI UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

_____. (2005). Al-Qur`ān dan Terjemahnya Al-Jumānatul `Alī (Seuntai Mutiara yang Maha Luhur). (D. A. RI, Penerj.) Bandung: CV Penerbit J-Art.

Alfaidah, F. (2007). Pengaruh Kepuasan Kerja Karyawan Terhadap

Produktivitas Kerja Pada Koperasi Agro Niaga Jabung Malang. Malang: UIN Malang.

Alma, B. (2010). Guru Profesional. Bandung: Alfabeta. Arikunto, S. (2010). Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Barnawi, & Arifin. (2012). Etika & Profesi Kependidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Blaxter, L. (2001). Seluk Beluk Melakukan Riset. Jakarta: PT Indeks.

Danim, S. (2012). Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Kencana Prenada Media. Elfindri. (2011). Soft Skills Untuk Pendidik. Bukittinggi: Baduose Media.

Falah, S. (2012). Guru Adalah Ustadz, Ustadz Adalah Guru. Jakarta: Republika. Fathurrohman, P. (2012). Guru Profesional. Bandung: Refika Aditama.

Fattah, N. (2012). Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. Bandung: Rosda. Gafur, A. H. (2008). Manajemen Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi Di

Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Gray, B. D. (1974). Effective Teaching. New Jersey: Educational Technology Publications.

Gu, C. D. (2010). The New Lives Of Teacher. New York: Routledge. Hadis, A. (2011). Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Idris, A. B. (2009). Menjadi Guru Unggul. Yogyakarta: Ar Ruzz.

Kusnandar. (2009). Guru Profesional Impelementasi KTSP dan Sukses Dalam sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Press.

McAshan, H. (1981). Competency-Based Education and Behavioral objectives. New Jersey: Educational Technology Publication.

Mulyasa, E. (2011). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

Musfah, J. (2011). Peningkatan Kompetensi Guru. Jakarta: Prenada.

Naik, K. (2010). Customer Satisfaction And Behavioural Intentions in Retailing. European Journal Of Social Sciences, 201-211.

(33)

Gelar Riksa Abdillah, 2014

Studi Realitas Tingkat Kepuasan Lembaga Pendidikan terhadap Alumni Prodi IPAI UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oliver, R. &. (2010). Customer's Satisfaction And Behavioural intentions. Europena Journal of Social Sciences, 200-213.

Parkay, F. W. (2011). Menjadi Seorang Guru. Jakarta: Indeks Permata Puri Media.

Poedjosoebroto. (1968). Didaktik dan Metodik Untuk Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Ganaco.

Ramayulis. (2010). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Rochman, C. (2011). Pengembangan Kompetensi Kepribadian Guru. Bandung: Nuansa Cendekia.

Sagala, S. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.

Sallis, E. (2008). Total Quality Management. Yogyakarta: IRCiSoD. Samana. (1994). Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Kanisius.

Sanjaya, W. (2011). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Prenada Media Grup.

Saondi, O., & Suherman, A. (2012). Etika Profesi Keguruan. Bandung: Refika Aditama.

Singh, H. (2006). The Importance of Customer Satisfaction in Relation to Customer Loyalty And Retention. Kuala Lumpur: Asia Pacific University College of Technology & Innovation.

Soelaeman. (1985). Menjadi Guru. Bandung: CV Diponegoro.

Stronge, J. H. (2013). Kompetensi Guru-Guru Efektif. Jakarta: Indeks Permata Putri Media.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta: Bandung. Sukmadinata, N. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda. Suprianto, J. (2006). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Szwarc, P. (2005). Researching Customer Satisfaction & Loyalty. London: Kogan Page.

Tampubolon, D. (2001). Perguruan Tinggi Bermutu. Jakarta: PT Gramedi Pustaka.

Umiarso. (2011). Manajemen Mutu Sekolah. Jogjakarta: IRCiSoD.

wibowo, A. (2012). Menjadi Guru Berkarakter. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Zazin, N. (2011). Gerakan Menata Mutu Pendidikan. Yogyakarta: Ar Ruzz

Gambar

Gambar 3. 1 Siklus Populasi
Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Instrumen Kepuasan Lembaga Pendidikan Terhadap Kinerja Alumni Prodi IPAI UPI

Referensi

Dokumen terkait

Dimana penentuan umur kelelahan struktur kayu dari meranti payo ini memakai metode Palmgren Miner rule dengan didasarkan pada data yang didapat dari hasil

Nah oleh sebab itu kita harus menjaga kebersihan lingkungan sekolah kita, agar dalam belajar kita merasa enak, nyaman, dan betah serta semangat.. Saat ini kesadaran untuk

Pada siklus III pertemuan 5 dan 6, dari hasil refleksi yang dilakukan diperoleh simpulan bahwa guru sudah dapat melaksanakan tahpan- tahapan pembelajaran dengan baik,

[r]

Keindahan arsitektur kasunan Surakarta dapat anda nikmati ditempat ini // Bangunan yang diberinama Rumah Sleman Private Boutique hotel yang berdiri dilahan seluas 6000 meter

Keindahan arsitektur kasunan Surakarta dapat anda nikmati ditempat ini // Bangunan yang diberinama Rumah Sleman Private Boutique hotel yang berdiri dilahan seluas 6000 meter

Permasalahan dalam penelitian ini adalah pengadopsian segala hal berbau Barat yang terjadi di Jepang pada sekitar akhir abad ke-18, yang disebut dengan istilah

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pelimpahan wewenang sebagai variabel moderating tidak layak lagi digunakan sebagai variabel antara (moderating) karena