• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Kurikulum Taman Kanak-Kanak dalam Menumbuhkan Keterampilan Dasar Membaca dan Menulis.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Kurikulum Taman Kanak-Kanak dalam Menumbuhkan Keterampilan Dasar Membaca dan Menulis."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN

MENULIS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

oleh :

MUTI FAUZIAH 0909181

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014

(2)

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN

MENULIS

Oleh

Muti Fauziah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Muti Fauziah 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

MUTI FAUZIAH

0909181

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM

MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Dr. H. Rudi Susilana, M.Si NIP. 19661019 199102 1001

Pembimbing II

Dr. Badru Zaman, M.Pd NIP. 19740806 200112 1002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ketua Prodi

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Teknologi Pendidikan

Dr. Toto Ruhimat, M.Pd Dr.Rusman, M.Pd

(4)

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Muti Fauziah (0909181). Implementation Curriculum Kindergarten Basic Skills in Fostering Reading and Writing.

Thesis, Department of Curriculum Technology Education, Faculty of Education, University of Indonesia, 2014

This study contradicts the general problem formulation, namely: "How to implement a kindergarten curriculum in fostering basic skills of reading and writing?". More specifically, the formulation of the problem in this thesis examines: First, how do teachers make lesson planning in growing basic skills of reading and writing in kindergarten?. Second, how is the implementation of learning in fostering basic reading and writing skills in kindergarten?. Third, the evaluation of learning how to grow the basic skills of reading and writing in kindergarten?. Fourth, what are the factors inhibiting and supporting implementation of the kindergarten curriculum in the basic skills of reading and writing?. The purpose of this study is to obtain information and an overview of how the implementation of the kindergarten curriculum in fostering basic reading and writing skills. This study used a descriptive method with a quantitative approach. The research instrument used in the form of questionnaires, interviews, observation, and study documentation. Location of the study consisted of 12 kindergartens in the district of North Cimahi. Subjects were teachers and principals. The sampling technique used is stratified random sampling. Data analysis was performed with the steps: First, mendeskrifsikan questionnaire data. Second, the calculation of chi square. Third, the calculation of percentages. Fourth, conclusion.

Based on the results of the study, formulated the conclusion, that the majority of kindergarten teachers in the District of North Cimahi can prepare students had pre-reading and writing skills in accordance with the curriculum, but not all teachers can develop games or methods that can foster children's interest in reading. The specific conclusions of this study are: First, general kindergarten teacher in the District of North Cimahi make lesson planning by studying the curriculum documents first. Second, implementation of activities fosters the skills of reading and writing in kindergarten Northern District of Cimahi incorporated into the preliminary activities, core and cover. Third, the majority of evaluations were used by nursery school in the District of North Cimahi is the collection of the work, the child's ability to speak, and the ability of the child complete the task. Fourth, enabling and inhibiting factors that are crucial in reading and writing is the method. There are many teachers who find it difficult, making the learning method that is safe and appropriate for activities that can foster the basic skills of reading and writing.

(5)

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Muti Fauziah (0909181). Implementasi Kurikulum Taman Kanak-Kanak dalam Menumbuhkan Keterampilan Dasar Membaca dan Menulis.

Skripsi, Jurusan Kurikulum Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, tahun 2014

Penelitian ini bertolak pada rumusan masalah umum, yaitu :“Bagaimana implementasi kurikulum taman kanak-kanak dalam menumbuhkan keterampilan dasar membaca dan menulis?”. Secara lebih khusus, rumusan masalah dalam skripsi ini meneliti tentang : Pertama, bagaimanakah guru membuat perencanaan pembelajaran dalam menumbuhkan keterampilan dasar membaca dan menulis di Taman Kanak-Kanak?. Kedua, bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dalam menumbuhkan keterampilan dasar membaca dan menulis di Taman Kanak-Kanak?. Ketiga, bagaimanakah evaluasi pembelajaran dalam menumbuhkan keterampilan dasar membaca dan menulis di Taman Kanak-Kanak?. Keempat, apa saja faktor penghambat dan pendukung implementasi kurikulum Taman Kanak-Kanak dalam keterampilan dasar membaca dan menulis?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi dan gambaran mengenai bagaimana implementasi kurikulum taman kanak-kanak dalam menumbuhkan keterampilan dasar membaca dan menulis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen utama penelitian yang digunakan berupa angket, adapun wawancara dan studi dokumentasi merupakan instrumen pendukung. Lokasi penelitian terdiri atas 12 TK di Kecamatan Cimahi Utara. Subjek penelitian adalah guru dan kepala sekolah. Teknik sampling yang digunakan adalah stratified random sampling. Analisis data dilakukan dengan langkah: perhitungan persentase dan perhitungan chi kuadrat.

Berdasarkan hasil penelitian, dirumuskan kesimpulan, bahwa sebagian besar guru TK di Kecamatan Cimahi Utara dapat mempersiapkan muridnya memiliki keterampilan pra membaca dan menulis sesuai dengan kurikulum, namun tidak semua guru dapat mengembangkan permainan atau metode yang dapat menumbuhkan minat anak dalam membaca. Adapun kesimpulan khusus dari penelitian ini adalah: Pertama, Secara umum guru TK di Kecamatan Cimahi Utara membuat perencanaan pembelajaran dengan mempelajari dokumen kurikulum terlebih dahulu. Kedua, Pelaksanaan kegiatan menumbuhkan keterampilan membaca dan menulis TK di Kecamatan Cimahi Utara dimasukan ke dalam kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Ketiga, Sebagian besar evaluasi yang digunakan oleh sekolah TK di Kecamatan Cimahi Utara adalah dengan pengumpulan hasil karya, kemampuan anak berbicara, dan kemampuan anak menyelesaikan tugas. Keempat, faktor pendukung dan penghambat yang sangat krusial dalam kegiatan membaca dan menulis adalah metode. Masih banyak Guru yang merasa kesulitan, membuat metode pembelajaran yang aman dan tepat untuk kegiatan yang dapat menumbuhkan keterampilan dasar membaca dan menulis.

(6)

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK ... ix

DAFTAR DIAGRAM ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Hasil Penelitian ... 7

F. Struktur Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Dasar Kurikulum ... 10

1. Pengertian dan Komponen Kurikulum ... 10

2. Peran dan Fungsi Kurikulum ... 12

3. Pengembangan Kurikulum ... 14

B. Implementasi Kurikulum Taman Kanak-Kanak ... 15

1. Konsep dan Tujuan Kurikulum TK ... 15

2. Ruang Lingkup Kurikulum TK ... 17

3. Prinsip dan Karakteristik Kurikulum TK ... 17

4. Peranan Guru Sebagai Pelaksana Kurikulum ... 18

C. Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak ... 20

1. Teori Belajar ... 20

(7)

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Tujuan Pembelajaran TK ... 22

b. Isi/Materi Pembelajaran TK ... 23

c. Strategi/Metode Pembelajaran TK ... 25

d. Media/Sarana Pembelajaran TK ... 27

e. Evaluasi Pembelajaran TK ... 28

D. Kemampuan Pra Membaca dan Menulis di TK ... 31

1. Pengertian Pra Membaca ... 31

2. Tahapan Membaca Anak Pra Sekolah ... 31

3. Pengertian Pra Menulis ... 32

4. Tahapan Menulis Anak Pra Sekolah ... 33

E. Penelitian Terdahulu ... 34

F. Asumsi ... 35

BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ... 36

B. Desain Penelitian ... 39

C. Metode Penelitian ... 41

D. Definisi Operasional ... 42

E. Instrumen Penelitian ... 43

F. Teknik Uji Instrumen ... 45

G. Teknik Pengolahan Data ... 48

H. Analisis Data ... 48

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 52

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 83

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 98

B. Saran ... 100

(8)

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Batas Kesempatan Perkembangan ... 22

2.2 Tema Pembelajaran dalam Satu Tahun ... 24

2.3 Metode Pembelajaran Taman Kanak-kanak ... 26

2.4 Model Pembelajaran Berpusat Pada Anak dan Guru ... 27

3.1 Populasi TK di Kecamatan Cimahi Utara ... 36

3.2 Ukuran Sampel Penelitian ... 38

3.3 Sampel TK di Kecamatan Cimahi Utara ... 38

3.4 Sub Variabel Penelitian ... 39

3.5 Kode Responden dalam Kisi-kisi Instrumen... 43

3.6 Bobot Nilai Angka Skala Likert ... 44

3.7 Tabel Interpretasi Nilai r ... 47

3.8 Uji Realibilitas Instrumen Variabel X... 48

3.9 Penafsiran Persentase ... 50

4.1 Jawaban Guru Mengenai Implementasi Kurikulum ... 53

4.2 Kriteria Interpretasi Skor X ... 54

4.3 Mempelajari Dokumen Kurikulum ... 56

4.4 Mengidentifikasi Tema Menjadi Sub Tema ... 57

4.5 Menentukan Alokasi Waktu ... 58

4.6 Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran ... 59

4.7 Rekapituasi Hasil Perhitungan Mengenai Penyusunan RKH ... 60

4.8 Perlunya Tambahan Waktu di Luar Jam Pelajaran ... 61

4.9 Menentukan Materi Pembelajaran ... 62

4.10 Menetapkan Kegiatan Pra Membaca dan Menulis... 63

4.11 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Menetapkan Metode Pembelajaran ... 64

4.12 Menentukan Alat/Bahan/Sumber Pembelajaran ... 65

4.13 Menentukan Evaluasi Pembelajaran ... 66

4.14 Mengembangkan Permainan dalam Memperkenalkan Bacaan ... 68

4.15 Menyampaikan Kegiatan yang Akan di Lakukan ... 69

(9)

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.17 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Indikator Menumbuhkan

Kreativitas dan Kemandirian Anak ... 71

4.18 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Indikator Meningkatkan Pengertian Pentingnya Membaca dan Menulis ... 73

4.19 Mendiskusikan Kegiatan yang telah Dilakukan ... 75

4.20 Menginformasikan Kegiatan Esok Hari ... 76

4.21 Penilaian Berdasarkan Pengumpulan Karya/Portofolio ... 77

4.22 Meminjamkan Buku Cerita Kepada Anak ... 78

4.23 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Faktor Pendukung dan Penghambat Berdasarkan Indikator Iklim Sekolah ... 79

4.24 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Faktor Pendukung dan Penghambat Berdasarkan Indikator Kreatifitas Guru ... 81

4.25 Sikap Guru Mengenai Implementasi Kurikulum ... 82

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK 2.1 Sistem Kurikulum ... 12

2.2 Keterkaitan Antara Komponen Pembelajaran ... 29

3.1 Interval Interpretasi Skor... 50

(10)

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR DIAGRAM

4.2 Persentase Guru Mempelajari Pedoman Pengembangan

Program Pembeajaran ... 56

4.3 Persentase Responden yang Mengganti Tema Setiap Tahun ... 57

4.4 Persentase Penetapan Alokasi Waktu ... 58

4.5 Persentase Kegiatan Permulaan Membaca dan Menulis Merupakan Pembiasaan dan Mempertimbangkan Tuntutan Masyarakat ... 59

4.6 Persentase Guru Membuat Rencana Kegiatan Harian ... 60

4.7 Persentase Penetapan Indikator dalam RKH... 60

4.8 Persentase Penambahan Jam di Luar Pembelajaran... 61

4.9 Persentase Pemilihan Materi di Sesuaikan dengan Minat Anak ... 62

4.10 Persentase Menghafal Huruf Alfabet Beserta Simbolnya ... 63

4.11 Persentase Buku Penuh Gambar dapat Mendorong Anak Membaca... 64

4.12 Persentase Mengajarkan Anak Membaca Melalui Metode Eja ... 65

4.13 Persentase Menentukan Alat/Bahan/Sumber Pembelajaran ... 66

4.14 Persentase Penilaian Anak Dilakukan Melalui Pengamatan ... 67

4.15 Persentase Memperkenalkan Bacaan Melalui Berbagai Permainan ... 68

4.16 Persentase Bercakap-Cakap Dengan Anak Mengenai Kegiatan ... 69

4.17 Persentase Pengenalan Alfabet Sebelum Belajar Membaca ... 70

4.18 Persentase Membimbing Anak Membaca Melalui gambar ... 70

4.19 Persentase Membimbing Anak Pra Menulis ... 71

4.20 Persentase Menceritakan Dongeng Lewat Buku Bergambar ... 72

4.21 Persentase Anak Menunjukan Perhatian Saat Menyimak Cerita ... 73

4.22 Persentase Membimbing Anak Berperan Menyerupai Karakter ... 74

4.23 Persentase Mendemonstrasikan Tulisan Melalui Media Kertas ... 74

4.24 Persentase Bercakap-Cakap Tentang Kegiatan yang telah dilakukan ... 75

4.25 Persentase Bercakap Tentang Perasaan Anak dan Kegiatan Esok... 76

4.26 Persentase Kegiatan Menulis Berdasarkan Karya/Portofolio ... 77

4.27 Persentase Meminjamkan Buku Cerita ... 79

(11)

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.29 Persentase Kegiatan Membaca Dilakukan Seraya Bermain ... 80

4.30 Persentase Membimbing Anak Membaca Satu/Dua Kata ... 81

4.31 Persentase Anak TK Harus Bisa Membaca dan Menulis... 82

4.32 Persentase Guru Tidak Dapat Mengembangkan Kurikulum ... 83

(12)

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan merupakan proses belajar manusia dalam mendapatkan

pengetahuan. Melalui pendidikan berbagai aspek kehidupan dikembangkan

dengan proses belajar dan pembelajaran. Belajar atau mencari ilmu dalam

islam hukumnya wajib, berlaku dari buaian ibu sampai liang lahat. Hal ini

berarti bahwa setiap manusia, mempunyai tanggung jawab terhadap dirinya

untuk mempelajari banyak hal. Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah dalam

UUD 1945 pasal 31 menyebutkan bahwa, “Setiap warga negara berhak

mendapatkan pendidikan”. Adapun proses pembelajaran baik formal, non

formal maupun informal tidak lepas dari peranan kurikulum sebagai pedoman

dalam melaksanakan pembelajaran. Pedoman pembelajaran sejak dari Taman

Kanak-Kanak sampai dengan Perguruan Tinggi, diarahkan dan disesuaikan

dengan visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU.RI

No.20 Tahun 2003.

Pedoman pembelajaran atau kurikulum sifatnya harus dinamis, artinya

tidak ketinggalan zaman. Oleh sebab itu pengembang kurikulum termasuk

guru harus memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang hal tersebut.

Dalam praktiknya setidaknya pengembang kurikulum dapat mempelajari

perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, tingkat kecerdasan

peserta didik, serta kebutuhan masyarakat.

Peranan kurikulum dalam pembelajaran tentu sangat krusial, tidak

terkecuali kurikulum Taman Kanak-Kanak (TK). Dalam perkembangannya,

masyarakat telah menunjukkan kepedulian terhadap masalah pendidikan,

pengasuhan, dan perlindungan anak usia dini untuk usia 0 sampai dengan 6

tahun dengan berbagai jenis layanan sesuai dengan kondisi dan kemampuan

yang ada, baik dalam jalur pendidikan formal maupun non formal.

Penyelenggaraan PAUD jalur pendidikan formal berbentuk Taman

(13)

2

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan menganggap, pendidikan di usia dini merupakan hal yang sangat

penting. Mereka berpendapat bahwa usia prasekolah atau balita sebagai fase

yang sangat fundamental bagi perkembangan individu. Solehuddin (2000,

hlm.2) memandang, “kepribadian orang dewasa ditentukan oleh cara-cara

pemecahan konflik antara sumber-sumber kesenangan awal dengan tuntutan

realita pada masa anak”. Hal tersebut mengindikasikan bahwa masa

kanak-kanak merupakan cerminan kepribadian orang dewasa. Sejalan dengan

pemikiran tersebut Departemen Pendidikan Nasional (2005, hlm.1) mengutarakan bahwa, “pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar menempati posisi yang sangat strategis dalam

pengembangan sumber daya manusia”. Oleh karena itu pendidikan penting

untuk diperoleh semua anak. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, perkembangan sosial-budaya, meledaknya informasi dan

penduduk, mengakibatkan tuntutan masyarakat terhadap pendidikan menjadi

tinggi. Beban tugas dan tanggung jawab sekolah semakin berat dan kompleks.

Hal ini tidak hanya terjadi pada tingkat pendidikan dasar, menengah, atau

tinggi, tetapi berpengaruh pada pendidikan pra sekolah. Kecemasan orang tua

terhadap masa depan anak dan tingkat persaingan di dalam pendidikan

Sekolah Dasar (SD), diperkirakan memicu para orang tua membebani anak

usia 4-6 tahun untuk bisa membaca, menulis, dan berhitung (calistung).

Pemahaman orang tua yang salah serta kurangnya sosialisasi kurikulum dari

pihak sekolah terhadap orang tua murid, membuat anak yang tidak siap

belajar membaca dan menulis menjadi stres. Dalam Undang-Undang Sistem

Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 pada pasal 1 ayat (14) menyatakan

bahwa:

pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan agar anak memasuki pendidikan lebih lanjut.

Tugas utama dalam Pendidikan Anak Usia Dini adalah mempersiapkan anak

(14)

3

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keterampilan dan intelektual agar dapat melakukan adaptasi dengan kegiatan

belajar yang sesungguhnya di Sekolah Dasar. Hal tersebut sejalan dengan

pendapat Nishom (2012) bahwa:

TK merupakan lembaga Pendidikan pra-skolastik dan pra-akademik. Dengan demikian TK tidak mengemban tanggung jawab utama dalam membina kemampuan skolastik atau akademik anak seperti kemampuan membaca, menulis dan berhitung.

Dalam kurikulum TK 2010 tercantum salah satu target sasaran kompetensi

dasar untuk anak usia TK dalam aspek berbahasa adalah bertujuan agar anak

didik mampu mendengarkan, berkomunikasi secara lisan, memiliki

perbendaharaan kata dan mengenal simbol-simbol yang melambangkannya.

Tentunya dari kompetensi dasar tersebut salah satu hasil belajar yang

diharapkan muncul adalah anak dapat mengenal simbol-simbol sederhana

(pra menulis), mengenal bahwa ada hubungan antara bahasa lisan dengan

tulisan (pra membaca). Artinya anak didik diperkenalkan pada keterampilan

membaca dan menulis hanya pada tahap menumbuhkan dan memperkenalkan

saja dan bukan memahirkan anak membaca dan menulis.

Berdasarkan informasi online detik.com 5 juni 2012 lalu, belasan anak

gagal masuk SD karena tidak bisa membaca dan menulis. Hal ini

mengisyaratkan bahwa sedini mungkin anak harus bisa membaca dan

menulis. Fenomena tersebut membuat masyarakat yang menyekolahkan

anaknya berharap, tamat TK/RA bisa terampil membaca dan menulis.

Padahal tidak ada jaminan, anak yang bisa membaca dan menulis lebih

dahulu, akan lebih sukses masa depannya daripada mereka yang terlambat.

Komisi Nasional Perlindungan Anak merilis data pada Maret 2012 lalu

terjadi 2.386 kasus pelanggaran dan pengabaian terhadap anak sepanjang

tahun 2011. Angka ini naik 98% dibanding tahun lalu. Mayoritas anak-anak

ini stres karena kehilangan masa bermainnya. Anak-anak sudah disibukkan

dengan akademik seperti les, sekolah, dan kursus bahkan sejak usia balita.

Arist Merdeka Sirait, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak dalam

(15)

4

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Negara gagal memberi jaminan perlindungan kepada anak-anak. Kalau kita lihat sistem kurikulum di PAUD, anak-anak harus dapat membaca, menulis dan berhitung baru bisa masuk SD. Padahal harusnya anak usia dini itu hanya dikenalkan dengan konsep-konsep dasar kehidupan saja seperti bersosialisasi dan bergaul.

Arist beranggapan kurikulum PAUD terlalu kaku dan membuat anak-anak

menjadi tertekan. Ia juga menegaskan bahwa mutu pendidikan di Indonesia

lebih rendah dibandingkan Vietnam. Salah satu alasannya adalah karena

anak-anak tidak diberikan alternatif kurikulum selain yang diajarkan di

sekolah. Hingga akhirnya lembaga pra sekolah bukan lagi tempat bermain, tetapi beralih fungsi menjadi “pesekolahan dini”.National Assosiation for the Education of Young Children Amerika Serikat (NAEYC) dalam Sujiono

(2012, hlm.202) menerbitkan suatu panduan pendidikan bagi anak usia dini

(usia 8 tahun ke bawah) yang salah satunya menekankan penerapan bermain

sebagai alat utama belajar anak. Sejalan dengan itu, kebijakan Pemerintah

Indonesia dibidang pendidikan prasekolah (1994/1995) juga menganut prinsip “bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain”.

Kita memang tidak bisa menutup mata dan secara tegas menentukan

bahwa di Taman Kanak-Kanak pengenalan keterampilan membaca dan

menulis diharamkan, ini merupakan persoalan besar ketika berhubungan

dengan tuntutan Sekolah Dasar dan orang tua. Karena ternyata pelajaran di

kelas satu Sekolah Dasar sulit diikuti jika asumsinya anak didik lulusan TK

sama sekali belum bisa membaca dan menulis. Beberapa ahli berpendapat

bahwa anak usia dini harus belajar membaca dan menulis juga bukan tanpa

alasan. Mereka berkeyakinan bahwa perkembangan otak anak pada usia dini

sangat baik. Menurut psikolog anak dari Hopskin University, Dr. Leon

Eisenberg dalam Maimunah (2009, hlm.312) menjelaskan. ‘Antara usia 9

bulan hingga usia 4 tahun, kemampuan menyerap informasi tidak ada

bandingannya. Anak-anak usia ini mempunyai keinginan belajar yang paling

besar seumur hidupnya’. Sejalan dengan pendapat tersebut beberapa ahli

meyakinkan dengan berbagai penelitian. Hal ini dijelaskan oleh Solehuddin

(16)

5

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kontruksi jaringan otak ternyata hanya akan hidup bila diprogram melalui berbagai rangsangan. Tanpa dirangsang atau digunakan, otak manusia tidak akan berkembang, karena pertumbuhan otak memiliki keterbatasan waktu.

Oleh karena itu, tidak bisa kita pungkiri bahwa usia dini merupakan masa

keemasan, yang sayang sekali jika dilewatkan begitu saja oleh para orang tua

dan guru. Pentingnya usia dini tentu saja tidak bisa disalah artikan dengan

tidak mengindahkan aspek perkembangan anak. Memaksakan anak untuk

mampu membaca dan menulis akan membuat anak stres dan malas belajar.

Sehingga rasa tidak nyaman ketika di TK, akan berdampak pada proses

pembelajarannya ketika di SD. Anak yang pada masa prasekolahnya

mendapat rangsangan yang cukup dalam mengembangkan kedua belah

otaknya akan memperoleh kesiapan yang menyeluruh untuk belajar secara

sukses disaat memasuki SD. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat

Solehudin (2000:5) bahwa,

kegagalan anak dalam belajar pada tahap awal akan menjadi prediktor penting bagi kegagalan belajar pada kelas-kelas berikutnya. Begitu pula, kekeliruan belajar awal bisa menjadi penghambat bagi proses belajar selanjutnya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa, orang tua dan guru pra sekolah

merupakan tokoh penting dalam pembelajaran anak. Pembelajaran anak usia

dini yang baik adalah yang tidak memaksa dan sesuai dengan perkembangan

anak. Adapun orang tua dan guru harus lebih bijaksana dalam menyikapi hal

ini, tidak serta merta karena takut anak tertinggal atau pamor sekolah

menurun hingga melupakan psikologis anak. Bertitik tolak dari latar belakang

di atas, penulis tertarik untuk mengkaji dan mendeskripsikan kondisi di

lapangan terkait dengan pembelajaran keterampilan berbahasa di Taman

Kanak-Kanak. Adapun judul penelitian ini adalah, “Implementasi Kurikulum Taman Kanak-Kanak Dalam Menumbuhkan Keterampilan Dasar Membaca Dan Menulis”. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang implementasi kurikulum Taman Kanak-Kanak, mulai dari

(17)

6

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya,

maka rumusan masalah penelitian ini adalah : “Bagaimana implementasi

kurikulum taman kanak-kanak dalam menumbuhkan keterampilan dasar

membaca dan menulis?”. Untuk mempermudah penelitian, permasalahan

tersebut dirumuskan menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai

berikut :

1. Bagaimanakah guru membuat perencanaan pembelajaran dalam

menumbuhkan keterampilan dasar membaca dan menulis di Taman

Kanak-Kanak?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dalam menumbuhkan

keterampilan dasar membaca dan menulis di Taman Kanak-Kanak?

3. Bagaimanakah evaluasi pembelajaran dalam menumbuhkan

keterampilan dasar membaca dan menulis di Taman Kanak-Kanak?

4. Apa saja faktor penghambat dan pendukung implementasi

kurikulum Taman Kanak-Kanak dalam keterampilan dasar

membaca dan menulis?

C. BATASAN MASALAH

Dalam penelitian ini agar masalah penelitian tidak terlalu luas,

maka terdapat batasan masalah sebagai berikut :

1. Impelementasi kurikulum tahap perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi dibatasi hanya pada aspek menumbuhkan keterampilan

berbahasa atau keaksaraan.

2. Keterampilan berbahasa yang ada dalam penelitian ini dibatasi

pada keterampilan dasar membaca dan menulis.

3. Penelitian dilakukan terhadap guru,tempat penelitiannya ditentukan

(18)

7

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan umum dilakukannya penelitian ini adalah untuk

memperoleh gambaran dan deskripsi secara terperinci, sistematis dan

akurat mengenai implementasi kurikulum Taman Kanak-Kanak dalam

menumbuhkan keterampilan membaca dan menulis.

Tujuan khusus penelitian :

1. Menganalisis perencanaan pembelajaran dalam menumbuhkan

keterampilan dasar membaca dan menulis di Taman Kanak-Kanak

2. Menganalisis gambaran implementasi kurikulum pada proses

pembelajaran membaca dan menulis di Taman Kanak-Kanak

3. Menganalisis implementasi kurikulum pada evaluasi pembelajaran

membaca dan menulis di Taman Kanak-Kanak

4. Menuliskan faktor penghambat dan pendukung implementasi

kurikulum Taman Kanak-Kanak dalam keterampilan dasar

membaca dan menulis.

E. MANFAAT HASIL PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi

semua pihak khususnya praktisi dan pengembang kurikulum, guru TK,

Program Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD), bagi

peneliti selanjutnya, dan umumnya bagi orang tua didik dan semua pihak

yang memerlukan sehingga dapat memberikan nilai positif untuk

meningkatkan kualitas pendidikan yang baik. Lebih spesifik manfaat yang

diharapkan tersebut diantaranya :

 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini akan memperlihatkan gambaran mengenai

bagaimana implementasi kurikulum TK dalam menumbuhkan

keterampilan dasar membaca dan menulis. Dengan diketahui

gambaran implementasinya, maka terungkap fakta dan sifat

populasi didalamnya. Hal ini akan mendorong praktisi pendidikan

(19)

8

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lebih memperhatikan metode yang tepat dan aman. Dalam

menumbuhkan keterampilan dasar membaca dan menulis di Taman

Kanak-Kanak.

 Manfaat Praktis

a. Manfaat Bagi Guru

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan sehingga

termotivasi untuk mencari alternatif model atau strategi

pembelajaran yang sesuai. Dalam upaya merangsang kesiapan

anak dalam membaca dan menulis.

b. Manfaat Bagi jurusan PGPAUD

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pengetahuan dan memberikan inspirasi untuk meningkatkan

kemampuan pengembangan bahasa khususnya kemampuan

membaca dini bagi anak usia dini

c. Manfaat Bagi Orang tua Peserta Didik

Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan para orang tua

mengerti bagaimana pembelajaran yang semestinya di Taman

Kanak-Kanak.

d. Manfaat Bagi Peniliti

Menambah pengalaman dan wawasan mengenai anak usia pra

sekolah, serta belajar berkontribusi dalam mengembangkan

pengetahuan.

e. Peneliti lebih lanjut

Dapat digunakan sebagai rujukan atau masukan untuk

(20)

9

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. STRUKTUR PENELITIAN

Struktur penelitian berisi tentang urutan penulisan dari setiap bab

dan bagian bab dalam skripsi, mulai dari Bab I hingga Bab terakhir.

Adapun struktur penelitian skripsi ini mengikuti pedoman penyusunan

karya tulis ilmiah di Universitas Pendidikan Indonesia yakni sebagai

berikut :

a. Bab I Pendahuluan : latar belakang penelitian, identifikasi dan

rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat, dan struktur

organisasi.

b. Bab II Kajian Pustaka : kajian pustaka mempunyai peran yang

sangat penting. Kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritik

dalam menyusun pertanyaan penelitian.

c. Bab III Metode Penelitian : lokasi dan subjek populasi/sampel

penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi

operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen,

teknik pengumpulan data dan analisis data.

d. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan : pengolahan atau analisis

data, pembahasan atau analisis temuan

e. Bab V Kesimpulan dan Saran : menyajikan penafsiran dan

pemaknaan penelitian terhadap hasil analisis temuan penelitian.

f. Daftar Pustaka : memuat semua sumber tertulis secara alfabetis.

g. Lampiran-Lampiran : semua dokumen yang digunakan dalam

(21)

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat pelaksanaan penelitian. Penelitian

ini dilaksanakan di 12 TK yang berada di daerah Kecamatan Cimahi Utara.

2. Subjek Populasi

Pada penelitian ini sumber informasi adalah kepala sekolah dan guru

Taman Kanak-Kanak. Penetapan kepala sekolah dan guru sebagai sumber

informasi, karena subjek tersebut merupakan orang yang

mengimplementasikan kurikulum dan disampaikan dalam proses belajar

mengajar. Sumber utama informasi adalah guru, sedangkan informasi yang

didapatkan dari kepala sekolah merupakan pelengkap dan penguat informasi.

Menurut Sugiono (2011, hlm.117) “populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Berdasarkan batasan tersebut, yang menjadi populasi

penelitian ini adalah seluruh Sekolah Taman Kanak-Kanak di Kecamatan

Cimahi Utara yang berjumlah 35 sekolah. Berikut adalah rincian populasi TK

di Kecamatan Cimahi Utara berdasarkan kategori. Pertimbangan kategori

unggulan, menengah dan rendah di ambil berdasarkan informasi dari

pengawas TK Dinas Pendidikan Kota Cimahi.

Tabel 3.1

Populasi TK di Kecamatan Cimahi Utara

No Nama TK Jumlah Guru

Unggulan

1 TK Tridaya 11

2 TK Plus Mekarsari

Pasundan Putra

6

3 TK Asih Putera 1 9

(22)

37

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5 TK IT Generasi Harapan 8

5 TK Riyadlol Hasanah

6 TK Salima 3

(Sumber : Dinas Pendidikan Kota Cimahi Tahun 2014 )

3. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah guru TK kelas B dan kepala sekolah

TK yang berada di Kecamatan Cimahi Utara dengan masing-masing sekolah

diwakili oleh 2 orang guru dan 1 orang kepala sekolah. Menurut Arifin (2012,

hlm.215) sampel adalah “sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau

dapat juga dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk mini

(23)

38

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneliti adalah stratified random sampling. “Teknik ini digunakan bila

populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional” (Sugiono, 2011, hlm.124). Untuk menentukan jumlah sampel secara proporsional, peneliti mengambil 30% dari jumlah populasi. Maka

jumlah TK yang akan dijadikan sampel yaitu: 30% dari 35 TK. Hasilnya ialah

12 TK dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.2

Ukuran Sampel Penelitian

Kategori

Jumlah TK Jumlah Guru

Populasi Sampel

sekolah lebih dari 100. Maka penentuan jumlah sampel yang peneliti lakukan

didasarkan pada penentuan jumlah sampel menurut Arikunto (2010, hlm.112)

adalah:

Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.

Adapun nama sekolah Taman Kanak-Kanak yang peneliti jadikan sampel

penelitian adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3

Sampel TK di Kecamatan Cimahi Utara

No Nama TK Kepala

TK Guru Kategori

1 TK Tridaya 1 2 Unggulan

2 TK Asih Putera 1 1 2 Unggulan

3 TK Bahrul’Ulum 1 2 Menengah

4 TK Mutiara Hikmah 1 2 Menengah

(24)

39

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6 TK Dayang Sumbi 1 2 Menengah

Penelitian ini hanya mempunyai satu variabel, yaitu implementasi

kurikulum Taman Kanak-Kanak dalam menumbuhkan kemampuan dasar

membaca dan menulis. Berdasarkan hal tersebut, maka desain penelitian

dirancang berdasarkan rumusan penelitian, yaitu :

Tabel 3.4

Sub Variabel Penelitian

Variabel X Sub Variabel

Perencanaan pembelajaran dalam menumbuhkan keterampilan dasar membaca dan menulis di Taman Kanak-Kanak

X1

Pelaksanaan pembelajaran dalam menumbuhkan keterampilan dasar membaca dan menulis di Taman Kanak-Kanak

X2

Evaluasi pembelajaran dalam menumbuhkan keterampilan dasar membaca dan menulis di Taman Kanak-Kanak

X3

Faktor penghambat dan pendukung implementasi kurikulum Taman Kanak-Kanak dalam keterampilan dasar membaca dan menulis

X4

Dalam penelitian ini, desain yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif

dengan jenis survei. Menurut Bungin (2013:98)

(25)

40

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun prosedur yang digunakan dalam penelitian ini meliputi, tahap persiapan

penelitian, pelaksanaan penelitian dan penyusunan laporan.

 Tahap Persiapan Penelitian

Pada tahap ini kegiatan dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

 Menetapkan masalah yang akan dikaji

 Mencari sumber untuk memperoleh teori yang tepat mengenai

permasalahan yang akan dikaji

 Membuat proposal penelitian

 Telaah kurikulum mengenai program pembelajaran di TK dan tingkat

pencapaian perkembangan bidang bahasa untuk mengetahui indikator

yang ingin dicapai terkait dengan membaca dan menulis  Menentukan populasi TK

 Menentukan TK yang akan dijadikan sampel penelitian

 Membuat surat perizinan penelitian dari kampus dan Dinas Pendidikan

Kota Cimahi

 Menghubungi pihak sekolah tempat penelitian akan dilaksanakan  Membuat dan menyusun instrumen penelitian

 Mengkonsultasikan dan men-judgment instrumen  Menguji coba instrumen yang telah di-judgment

 Analisis hasil uji coba instrumen untuk menentukan kelayakan

dijadikan instrumen penelitian

 Tahap Pelaksanaan Penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:

 Pengamatan kegiatan pembelajaran di kelas selama kegiatan

berlangsung yang dilakukan oleh observer

 Menyebarkan instrumen angket penelitian pada responden penelitian

(26)

41

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Tahap Akhir Penelitian

 Mengolah data hasil penyebaran angket  Mengolah data hasil wawancara

 Menarik simpulan berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari

pengolahan data dan penemuan di lapangan

 Membuat laporan penelitian

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena analisis data

menggunakan perhitungan statistik. Metode yang digunakan pada penelitian ini

adalah metode deskriptif. Menurut Arifin (2012, hlm.54) penelitian deskriptif

adalah “penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu peristiwa atau kejadian

yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap

peristiwa tersebut”.

Penggunaan metode deskriptif dalam penelitian ini adalah untuk

menganalisis, bagaimana penerapan kurikulum TK dalam menumbuhkan

keterampilan dasar menulis dan membaca. Langkah-langkah dalam penelitian ini

adalah data yang telah terkumpul diklasifikasikan, dianalisis, dan diambil suatu

kesimpulan. Metode ini tidak menuntut adanya hipotesis yang akan diuji. Adapun

variabel utama dalam penelitian ini adalah kompetensi siswa TK di dalam

kurikulum, gambaran implementasi kurikulum pada proses pembelajaran

membaca dan menulis di Taman Kanak-Kanak, serta faktor penghambat dan

pendukung implementasi kurikulum terkait dengan keterampilan membaca dan

(27)

42

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini digunakan beberapa istilah, agar tidak terjadi

kesalahpahaman. Dalam penggunaan beberapa istilah tersebut maka disusunlah

definisi operasional berikut ini:

1. Implementasi Kurikulum TK

Implementasi adalah suatu pelaksanaan atau penerapan perencanaan

pembelajaran di kelas dalam mengoptimalkan perkembangan bahasa anak,

khususnya pada kegiatan yang dapat menumbuhkan keterampilan dasar

membaca dan menulis. Implementasi kurikulum dalam penelitian ini

merupakan penerapan kurikulum terpadu menggunakan pendekatan

pembelajaran tematik.

2. Kurikulum Taman Kanak-Kanak (TK) adalah seperangkat rancangan atau

rencana-rencana program belajar melalui bermain, yang dapat

dipergunakan sebagai acuan mengembangkan seluruh potensi

perkembangan yang dimiliki oleh setiap anak. Dalam konteks penelitian

ini implementasi kurikulum Taman Kanak-kanak adalah proses

penterjemahan kurikulum TK, kedalam rancangan silabus dan RKH untuk

proses pelaksanaan program kegiatan bermain, yang dapat menumbuhkan

keterampilan dasar membaca dan menulis.

3. Taman Kanak-Kanak (TK)

TK adalah jalur pendidikan formal untuk anak usia 4 – ≤6 tahun, dalam

penelitian ini penulis fokus di TK B atau kelompok usia 5 –≤6 tahun.

4. Menumbuhkan Keterampilan Dasar Membaca dan Menulis

TK memberikan kemungkinan kepada anak didiknya untuk

mengembangkan seluruh aspek perkembangannya, salah satunya bahasa.

Keterampilan dasar membaca dan menulis di TK adalah anak dapat

mengenal simbol-simbol sederhana (pra menulis), mengenal bahwa ada

hubungan antara bahasa lisan dengan tulisan (pra membaca). Artinya anak

didik diperkenalkan pada keterampilan membaca dan menulis hanya pada

tahap menumbuhkan minat dan memperkenalkan saja dan bukan

(28)

43

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap

fenomena sosial maupun alam. Sehingga pada saat mengukur harus ada alat ukur

yang baik. Menurut Sugiyono (2011, hlm.148) instrumen penelitian adalah “suatu

alat yang digunakan untuk mengkur fenomena alam atau sosial yang diamati”.

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan yaitu angket atau kuesioner

sebagai instrumen utama, wawancara, dan studi dokumentasi sebagai instrumen

pendukung. Untuk memudahkan dalam pembuatan kisi-kisi instrumen, peneliti

membuat kode untuk setiap responden sebagai berikut :

Tabel 3.5

Kode Responden Dalam Kisi-Kisi Instrumen

No Responden Instrumen Kode

1 Kepala Sekolah Wawancara KS

2 Guru Angket dan Studi

Dokumentasi G

a. Angket

Angket digunakan sebagai instrumen utama dalam penelitian ini, hal ini

karena angket dapat memungkinkan mengumpulkan data dalam waktu yang

bersamaan dan dalam populasi cukup besar. Bentuk angket yang digunakan

adalah berstruktur dengan jawaban tertutup, yaitu angket menyediakan

beberapa kemungkinan jawaban dengan memilih alternatif jawaban yang

telah disediakan. Angket ini menggunakan skala likert, dengan gradasi

pernyataan positif dan negatif berupa kata-kata. Pernyataan yang terdapat

dalam angket digunakan pada pengumpulan data tentang implementasi

kurikulum TK oleh guru yaitu: pembuatan rencana kegiatan harian (X1) dan faktor penghambat dan pendukung dalam implementasi kurikulum TK (X4). Angket yang dibuat menggunakan pernyataan dengan alternatif jawaban

sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju

(29)

44

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.6

Bobot Nilai Angka Skala Likert

Pernyataan SS S TS STS

Positif 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4

(Sumber: Sugiono, 2011, hlm.135)

Isi pernyataan dalam angket digunakan pula untuk mengumpulkan data

pelaksanaan kegiatan (X2) dan evaluasi kegiatan membaca dan menulis (X3). Yaitu dengan menggunakan kata-kata antara lain: selalu (SL), sering (SR),

pernah (P), dan tidak pernah (TP). Adapun pemberian bobotnya adalah:

Tabel 3.6

Bobot Nilai Angka Skala Likert

Pernyataan SL SR P TP

Positif 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4

(Sumber: Sugiono, 2011, hlm.135)

b. Wawancara

Wawancara digunakan untuk memperoleh data pendukung mengenai

implementasi kurikulum TK terkait kebijakan Kepala Sekolah dalam

kegiatan membaca dan menulis. Jenis wawancara yang digunakan dalam

penelitian adalah wawancara berstruktur dengan menggunakan pedoman

wawancara yang telah dibuat sebelumnya secara sistematis dan lengkap.

Untuk memperoleh hasil wawancara yang akurat dan memiliki bukti untuk

dipertanggungjawabkan, maka peneliti menggunakan alat bantu berupa alat

perekam.

c. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data

langsung dari tempat penelitian, meliputi silabus, rencana kegiatan

(30)

45

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dokumentasi ini digunakan pada pengumpulan data kurikulum yang

dijadikan pedoman oleh guru TK serta perencanaan pembelajaran membaca

dan menulis dalam bentuk silabus dan RKH.

F. Teknik Uji Instrumen 1. Uji Validitas

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian harus dapat

mengukur dan mengungkapkan data yang diperlukan. Hal ini dapat diketahui

melalui uji validitas yang dapat menentukan valid tidaknya sebuah instrumen. “valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. (Sugiyono, 2011, hlm.173). Untuk menguji validitas

konstrak, peneliti menggunakan penimbangan (judgement) oleh ahli (expert),

yaitu ahli kurikulum dan ahli pembelajaran untuk pendidikan anak usia dini.

Setelah pengujian dari ahli, uji coba instrumen dilakukan dengan uji

validitas isi. Pelaksanaan uji coba instrumen ini dilakukan dengan

menyebarkan instrumen berupa angket kepada 24 guru sebagai responden.

Pada penelitian ini, untuk mengetahui tingkat validitas instrumen maka

digunakan koefisien korelasi dengan menggunakan rumus korelasi

product-moment dari Pearson. Adapun rumus korelasi product-moment, yaitu:

� = �Σ − Σ ΣY

√{�Σ − ΣX }{�Σ − ΣY }

(Sumber : Arifin, 2011, hlm.279)

Keterangan :

r : Koefisien korelasi Pearson X : Jumlah jawaban item

N : Jumlah responden Y : Jumlah item keseluruhan

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diperoleh data hasil uji validitas dari

50 item pernyataan yang ada pada angket, tentang implementasi kurikulum taman

(31)

46

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut diujicobakan kepada 24 responden atau guru TK di wilayah Kecamatan

Cimahi Utara. Hasil perhitugan validitas instrumen dalam penelitian ini,

menggunakan program Microsoft Excel 2007. Untuk mengetahui butir item yang

valid dan tidak valid dilakukan dengan cara membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel pada taraf kepercayaan 95% atau α = 0,05. Apabila nilai rhitung > rtabel, maka item instrumen tersebut dinyatakan valid, begitupun sebaliknya jika nilai

rhitung < rtabel maka item instrumen dinyatakan tidak valid. Nilai rtabel dari n = 24 yaitu sebesar 0,423. Instrumen yang diujicobakan sebanyak 50 item pernyataan.

Hasil dari perhitungan uji validitas instrumen variabel yang diuji cobakan dari

50 item pernyataan terdapat 31 item yang dinyatakan valid dan 19 item yang

dinyatakan tidak valid. Setiap item yang dinyatakan tidak valid dibuang, yaitu

item no 1, 3, 6, 12, 14, 23, 24, 26, 28, 29, 32, 34, 35, 36, 41, 42, 46, 47, dan 50

karena item lainnya yang valid masih dapat mewakili indikator yang ada. Adapun

instrumen yang digunakan dalam penelitian sebanyak 31 item pernyataan, yaitu

no 2, 4, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 25, 27, 30, 31, 33, 37, 38,

39, 40, 41, 43, 44, 45, 48, dan 49.

2. Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas instrumen

menggunakan pengujian reliabilitas dengan internal consistency. Menurut

Sugiyono (2011, hlm.185), “pengujian reliabilitas dengan internal

consistency, dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja,

kemudian data diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu.” Hasil analisis

dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Untuk

perhitungan uji reliabilitas menggunakan rumus Croncbach’s Alpha atau

Koefisien Alpha. Menurut Arikunto (2010, hlm.196), “rumus alpha

digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0,

misalnya angket atau soal bentuk uraian”. Pada penelitian ini, angket

digunakan sebagai instrumen utama, sehingga uji realibilitas dianggap

(32)

47

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan dalam menguji realibilitas soal yaitu dengan menggunakan Croncbach’s Alpha adalah sebagai berikut :

� = (� − ) ( −� Σ��2

�2 )

(Sumber: Arikunto 2010, hlm.239)

Keterangan :

� : reliabilitas instrumen

� : banyaknya butir item

��2 : jumlah varians item

��2 : varians total

Setelah harga r11 diperoleh, kemudian dibandingkan dengan tabel interpretasi nilai r, sebagai berikut:

Tabel 3.7

Tabel Interpretasi Nilai r

Interval Koefisien Interpretasi

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

(Sumber : Sugiyono, 2011, hlm.257)

Reliabilitas angket akan terbukti jika harga r11> r tabel, dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil perhitungan uji realibilitas instrumen dalam penelitian ini

(33)

48

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.8

Uji Realibilitas Instrumen Variabel X (Implementasi Kurikulum)

Variabel Cronbach's Alpha N of Items

Implementasi kurikulum TK dalam

membaca dan menulis ,869 50

Suatu instrumen dinyatakan realibel jika rhitung > rtabel. Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui uji realibilitas angket dari 50 item didapat rhitung = 0,869 dengan nilai rtabel dari n = 24 pada α = 0,05 adalah 0,423. Dengan demikian nilai rhitung > rtabel atau 0,869 > 0,423 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan dinyatakan realible dengan tingkat interpretasi

nilai r sangat kuat dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.

G. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data a. Teknik Pengolahan Data

Setelah data diperoleh dari penyebaran angket, dan studi dokumentasi.

Langkah selanjutnya adalah mengolah data menurut Bungin (2013,

hlm.174-178)

Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data dilaksanakan. Pada penelitian kuantitatif, pengolahan data secara umum dilaksanakan dengan melalui tahap memeriksa (editing), proses pemberian identitas (coding), dan proses pembeberan (tabulating).

1. Editing. Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai

menghimpun data di lapangan. Proses editing dimulai dengan memberi

identitas pada instrument penelitian yang telah terjawab.

2. Coding. Pengkodean maksudnya bahwa ada yang telah diedit tersebut

(34)

49

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Tabulating. Maksud tabulasi adalah memasukan data pada tabel-tabel

tertentu dan mengatur angka-angka serta menghitungnya.

b. Teknik Analisis Data

Hasil uji instrumen yang telah terbukti valid dan realibel kemudian

dianalisis. Data yang akan dianalisis dikumpulkan dan merupakan data mentah

yang harus diolah, data tersebut berupa uraian yang penuh deskripsi mengenai

subjek yang diteliti. Seperti pengetahuan guru tentang penerapan kurikulum

TK, pengalaman dan pendapat guru terkait membaca dan menulis. Data yang

dikumpulkan kemudian dianalisis, tujuannya adalah menyederhanakan seluruh

data yang terkumpul, menyajikannya dalam susunan yang sistematis, kemudian

mengolah dan menafsirkannya.

1. Perhitungan Persentase

Teknik persentase digunakan untuk melihat banyaknya responden

menjawab suatu item pernyataan dalam angket. Menurut Bungin (2013,

hlm.181) “Penghitungan data dengan distribusi frekuensi ini dapat dilakukan

dengan menghitung frekuensi data tersebut kemudian dipresentasikan”.

Adapun rumus untuk menghitung sebaran persentase dari frekuensi

tersebut, menggunakan rumus :

=

×

%

(Sumber: Bungin 2013, hlm.182)

Keterangan :

� = Persentase

= Frekuensi nilai yang diperoleh

= Jumlah Seluruh Nilai

% = Bilangan Tetap

Untuk memperoleh penafsiran, maka persentase dari kemungkinan

jawaban ditafsirkan berdasarkan skor penelitian. Skor penelitian adalah skor

(35)

50

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk menginterpretasikan hasil perhitungan sesuai dengan criteria interpretasi

skor yang telah ditetapkan. Adapun cara yang ditetapkan dalam menentukan

criteria interpretasi skor, seperti yang dikemukakan Riduwan (2010, hlm.40),

sebagai berikut:

a. Menghitung skor indeks maksimum, dengan cara :

(skor tertinggi= 4) x (jumlah item setiap aspek) x (jumlah responden = 30)

b. Menghitung skor indeks minimum, dengan cara :

(skor terendah= 1) x (jumlah item setiap aspek) x (jumlah responden = 30)

c. Menghitung rentang untuk kategori interpretasi skor, dengan cara :

d. Menetukan kriteria interpretasi skor seperti berikut:

Skor Minimum Skor Maksimum

TB KB B SB

Grafik 3.1 Interval Interpretasi Skor

Adapun untuk menafsirkan skor setiap pernyataan, peneliti menggunakan tabel

persentase sebagai berikut :

Tabel 3.9 Penafsiran Persentase

Persentase Penafsiran

0% - 1% Tidak Ada

1% - 25% Sebagian Kecil

26% - 49% Kurang Dari Setengahnya

50% Setengahnya

51% - 75% Lebih Dari Setengahnya

76% - 99% Sebagian Besar

100% Seluruhnya

(36)

51

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Chi Kuadrat

Uji kuadrat chi, secara umum digunakan dalam penelitian untuk menguji

apakah ada perbedaan antara frekuensi yang diperoleh dengan frekuensi yang

diharapkan. Menurut Bungin (2013, hlm.202) perhitungan Chi Kuadrat adalah “untuk menguji apakah frekuensi yang terdapat pada masing-masing sampel berbeda secara signifikan atau hanya kesalahan pengambilan sampel”. Adapun

rumus menghitung Chi Kuadrat adalah sebagai berikut :

� = ∑ � −

Keterangan :

x2 : Chi Kuadrat

fo : frekuensi yang diperoleh

(37)

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi kurikulum

taman kanak-kanak dalam menumbuhkan keterampilan dasar membaca dan menulis,

diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Simpulan Umum

Simpulan umum yang didapat pada penelitian ini yaitu, implementasi

kurikulum TK dalam menumbuhkan keterampilan dasar membaca dan menulis di

Kecamatan Cimahi Utara sangat beragam. Hal tersebut dapat dilihat mulai dari

penyusunan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi

pembelajaran, dan informasi dari guru dan kepala sekolah tentang faktor

pendukung dan penghambat dalam implementasi kurikulum di TK Kecamatan

Cimahi Utara. Secara lebih khusus, kesimpulan tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut.

2. Simpulan Khusus

1. Secara umum guru TK di Kecamatan Cimahi Utara membuat perencanaan

pembelajaran dengan mempelajari dokumen kurikulum terlebih dahulu.

Kemudian menetapkan dan memilih tema yang dapat mempersatukan

kompetensi dan setiap indikator. Untuk bidang bahasa (membaca dan

menulis), kegiatan dimasukan kedalam tema yang sesuai dan mendukung.

Setelah itu dibuat bagan atau matriks, dari hasil pembuatan bagan atau matriks

tersebut disusunlah rencana kegiatan mingguan (RKM), dan rencana kegiatan

harian (RKH). Semua itu disusun sebelum pelaksanaan pembelajaran.

2. Pelaksanaan kegiatan menumbuhkan keterampilan membaca dan menulis TK

di Kecamatan Cimahi Utara dilakukan pada tiga waktu. Yaitu, kegiatan

pendahuluan, inti dan penutup. Dalam kegiatan pendahuluan, guru memberi

(38)

100

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendongeng, bernyanyi, atau bertanya tentang kondisi anak. Sedangkan pada

kegiatan inti rata-rata guru melaksanakan kegiatan yang sering dilakukan

seperti menyanyikan huruf alphabet, membaca gambar tanpa tulisan, bermain

dadu huruf dll. Menurut analisis peneliti, dalam proses pelaksanaan

menumbuhkan keterampilan dasar membaca dan menulis. Guru TK di

Kecamatan Cimahi Utara masih gamang, hal berdasarkan hasil angket

meliputi; bagaimana cara guru memperkenalkan huruf alphabet, intensitas

guru menumbuhkan minat membaca anak melalui dongeng, media gambar,

dan bermain peran. Hal ini didukung dari pernyataan sebagian besar kepala

sekolah, bahwa guru merasa kebingungan menerapkan metode yang tepat dan

aman untuk anak. Sehingga beberapa sekolah melaksanakan kegiatan

membaca dan menulis yang berorientasi akademik, diluar jam kurikulum.

Untuk kegiatan penutup guru TK di Kecamatan Cimahi Utara melaksanakan

kegiatannya dengan bernyanyi, bercakap-cakap tentang kegiatan esok hari,

merecall kegiatan yang telah dilakukan dan berdoa.

3. Prosedur pelaksanaan evaluasi yang dilakukan oleh guru TK di Kecamatan

Cimahi Utara yaitu melalui pengamatan sehari-hari. Penilaian hasil belajar

dilakukan dengan cara pengumpulan hasil karya, kemampuan anak berbicara,

dan kemampuan anak menyelesaikan tugas. Beberapa sekolah diantaranya

memberikan PR untuk mengetahui kemampuan anak dalam menulis dan

membaca.

4. Faktor pendukung utama kegiatan membaca dan menulis TK di Kecamatan

Cimahi Utara adalah dukungan dari orangtua, guru dan kepala sekolah.

Sebagian besar kepala sekolah di Kecamatan Cimahi Utara mendukung

kegiatan membaca dan menulis, asalkan kegiatan dilakukan seraya bermain

dan mengikuti perkembangan anak. Sedangkan faktor penghambat kegiatan

membaca dan menulis TK di Kecamatan Cimahi Utara diantaranya, guru

masih gamang untuk melaksanakan kegiatan membaca dan menulis yang tepat

dan aman untuk anak, ini merupakan faktor penghambat yang paling besar.

Selain itu faktor penghambat lainnya adalah koleksi buku yang masih sangat

(39)

101

Muti Fauziah, 2014

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK DALAM MENUMBUHKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBACA DAN MENULIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dirumuskan, penulis mengajukan

saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru PAUD

 Guru diharapkan banyak menerapkan model pembelajaran yang berpusat

pada anak dalam kegiatan membaca dan menulis.

 Guru dapat menjadi contoh kongkrit membaca dan menulis untuk anak.  Guru dan sekolah dapat mengkondisikan lingkungan yang kaya akan

bahan cetak, tanda-tanda, tabel, dan pajangan-pajangan yang membuat

anak terstimulasi untuk membaca dan menulis tanpa disadari.

 Guru diharapkan dapat membuat sebuah metode yang aman dan tepat,

karena gaya belajar setiap anak berbeda-beda.  Perlunya sosialisasi kurikulum terhadap orangtua.

2. Bagi Orangtua Siswa

 Perlunya meningkatkan pemahaman terhadap para orang tua, bahwa

menumbuhkan minat lebih baik dibandingkan hanya berorientasi pada

kemampuan anak untuk membaca dan menulis.

 Orang tua siswa diharapkan dapat menciptakan kondisi belajar yang

kondusif dirumah, dengan menjadi model menulis dan membaca untuk

anak.

3. Bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

 Mengingat pentingnya pendidikan anak usia dini, diharapkan pihak

jurusan dapat bekerjasama dengan jurusan PGPAUD dalam

mengembangkan metode pembelajaran membaca dan menulis yang tepat

dan aman untuk anak.

 Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan kajian oleh

mahasiswa mengenai implementasi kurikulum atau pun pengembangan

Gambar

Tabel Interpretasi Nilai r ........................................................................................
Tabel 3.2 Ukuran Sampel Penelitian
Tabel 3.4 Sub Variabel Penelitian
Tabel 3.5 Kode Responden Dalam Kisi-Kisi Instrumen
+5

Referensi

Dokumen terkait

Jadi kesimpulan bahwa melalui media kartu gambar dapat mengembangkan kemampuan membaca pada anak kelompok B di TK Anggrek Lanjaran Musuk Boyolali tahun

Surakarta, 2011. Penelitian ini bertujuan untuk menigkatkan kemampuan membaca permulaan bagi anak kelompok B TK 03 Wukirsawit Kecamatan Jatiyoso Karanganyar. Metode penelitian

Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode permainan bahasa dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak kelompok B di TK Bhakti Pertiwi Selodoko

Pada SDN Pasirkaliki Mandiri 1 Kelurahan Pasirkaliki Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi terdapat peserta didik Down Syndrome yang mengalami kesulitan dalam membaca, untuk

Ditambah keterampilan membaca juga menunjang keterampilan mendengar dan berbicara karena menurut Tarigan (1990:1) setiap keterampilan berbahasa erat sekali dengan tiga

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apa sajakah yang dibutuhkan siswa dalam suatu buku suplemen Bahasa Prancis di SMA pada keterampilan membaca dan menulis

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan membaca permulaan pada anak kelompok B2 usia

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan korelasi keterampilan membaca teks prosedur dan keterampilan menulis teks prosedur siswa kelas VII SMP Negeri 1 Banuhampu Kabupaten