• Tidak ada hasil yang ditemukan

Observatorium Geomagnetik Lombok akan segera dibangun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Observatorium Geomagnetik Lombok akan segera dibangun"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Observatorium Geomagnetik Lombok

akan segera dibangun

Press rilis untuk kunjungan GeoForschungsZentrum (GFZ) Potsdam Jerman ke Universitas Mataram (23 – 28 Januari 2011)

Setelah melalui proses persiapan yang cukup panjang, akhirnya Observatorium Geomagnetik Lombok akan segera dibangun awal tahun ini. Melalui kerjasama tripartit (tiga pihak) antara Universitas Mataram (Unram), the Helmholtz-Zentrum Potsdam Deutsches GeoForschungsZentrum (GFZ) – Jerman, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok

Tengah, sebuah perjanjian kerjasama telah ditandatangani pada tanggal 3 Nopember 2010. Lokasi observatorium direncanakan di Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur.

Dr. Monika Korte, ketua Kelompok Kerja Observatorium Geomagnetik di GFZ dan ketua Divisi V pada IAGA

(International Association of

Geomagnetism and Aeronomy),

disambut secara resmi oleh Prof. Sunarpi (Rektor Unram) dan anggota Tim Pelaksana dari Unram, pada tanggal 24 Januari 2011.

Dr. Monika Korte, ketua Kelompok Kerja Observatorium Geomagnetik di GFZ dan sekaligus ketua Divisi V (Observatorium Geomagnetik, Survey dan Analisis) pada IAGA (International

Association of Geomagnetism and Aeronomy), telah berkunjung ke Universitas Mataram pada

23 – 28 Januari 2011 yang baru lalu. Dalam pertemuannya dengan Prof. Sunarpi (Rektor Unram) dan anggota tim pelaksana dari Unram pada tanggal 24 Januari 2011, dia mengatakan bahwa kerjasama antara kedua institusi tersebut sesungguhnya telah dimulai dengan adanya studi Doktoral tentang geomagnetik (medan magnet bumi) yang dilakukan oleh salah satu staff pengajar Unram di GFZ dari tahun 2005 sampai 2010. Sementara itu, Rektor Unram mengharapkan bahwa akan semakin banyak lagi staff pengajar Unram yang memperoleh kesempatan belajar di Jerman, yang akan dapat difasilitasi dengan adanya kerjasama dengan GFZ ini.

(2)

Pada hari berikutnya, Drs. H.L. Normal Suzanna (wakil Bupati Lombok Tengah) dan jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah menyambut kunjungan perwakilan dari GFZ tersebut dalam sebuah pertemuan resmi di Ruang Sidang Utama Kabupaten Lombok Tengah. "Sungguh jelas bahwa pendirian observatorium ini nanti akan memberikan banyak sekali manfaat pada daerah ini, salah satunya adalah sebagai wahana pembelajaran ilmiah", kata Drs. Suzanna. Menurutnya, dengan melihat banyaknya manfaat dari observatorium ini nanti bagi masyarakat, maka pemerintah daerah siap memberikan dukungan penuh. Sebagai salah satu bentuk dukungan, pemerintah daerah telah menyiapkan lahan seluas satu hektar untuk observatorium tersebut. "Dengan adanya observatorium ini nanti, ancaman bahaya bencana alam dapat dideteksi sedini mungkin. Dengan demikian kita akan dapat menekan jumlah korban bencana alam”, Drs. Suzanna menambahkan. Dia mengharapkan observatorium geomagnetik dapat memberikan sumbangan besar bagi kemajuan pengembangan ilmu pengetahuan di daerah ini.

Drs. H.L. Normal Suzanna (Wakil Bupati Lombok Tengah) menyambut kunjungan Dr. Korte dalam sebuah pertemuan resmi di Ruang Sidang Utama Kabupaten Lombok Tengah, dan menyerahkan Surat Keputusan Bupati tentang pemanfaatan lahan Pemda

untuk pendirian Observatorium

Geomagnetik Lombok.

Setelah pertemuan tersebut, Dr. Korte melakukan peninjauan langsung ke calon lokasi Observatorium Geomagnetik Lombok bersama dengan tim pelaksana dari Unram dan Pemda kabupaten Lombok Tengah. Selanjutnya, dia juga melakukan kunjungan ke Kabupaten Lombok Utara dan bertemu secara informal dengan H. Djohan Sjamsu, SH (Bupati Lombok Utara) pada keesokan harinya. Di kabupaten Lombok Utara, sebuah stasiun pemantau geomagnetik untuk memonitor fluktuasi geomagnetik akan didirikan, berlokasi di kompleks Pondok Pesantren Nurul Bayan. Stasiun ini akan didedikasikan untuk keperluan pemantauan bencana gempa bumi jangka menengah di wilayah sekitar pulau Lombok. Dalam kunjungan ke kedua kabupaten tersebut, dia menyampaikan pidato-pidato tentang medan magnet bumi dan perlunya pendirian observatorium dan stasiun geomagnetik di pulau Lombok.

Mengacu pada pidato Dr. Korte, medan magnet bumi memainkan peran penting untuk melindungi Bumi kita dari terpaan badai angin matahari dan sinar-sinar kosmis yang mampu

(3)

memberikan pengaruh merusakkan pada peralatan-peralatan berteknologi modern. Dia selanjutnya menjelaskan bahwa sudah sejak lama, keingintahuan mengenai proses geodinamik yang membangkitkan medan tersebut, telah menjadi motivasi untuk mempelajari medan magnet bumi di GFZ. Di wilayah Indonesia, dimana manusia harus hidup di tengah ancaman bahaya bencana alam (khususnya gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi), penting sekali untuk memahami dengan baik bencana-bencana ini agar pengaruh kerusakan yang ditimbulkan bencana tersebut dapat dikurangi. Jika pengukuran-pengukuran geomagnetik dilakukan pada suatu daerah, sinyal-sinyal magnetik yang bernilai tinggi dan rendah dapat diinterpretasikan untuk memperkirakan struktur batuan-batuan yang beraneka ragam di bawah kaki kita, yang tidak dapat dilihat secara kasat mata. Seperti itulah pengukuran-pengukuran magnetik dapat membantu kita untuk mendapatkan die tentang apa yang sesungguhnya terjadi di wilayah yang kita sebut sebagai kerak bumi, dan dimanakah (misalnya) gempa bumi bermula atau aktivitas vulkanik muncul. Dengan demikian, survey-survey geomagnetik di permukaan bumi dan investigasi anomali-anomali magnetik lokal dapat memberikan pemahaman-pemahaman baru yang lebih dalam tentang kondisi-kondisi geologi dan tektonik, dan survey-survey tersebut jelas akan dapat mendukung metode-metode lain (khususnya seismologi) untuk keperluan mitigasi bencana jangka panjang dan menengah.

Dr. Korte menyampaikan sebuah pidato di Pondok Pesantren Nurul Bayan (Kabupaten Lombok Utara), tempat

akan dibangunnya sebuah stasiun

pemantau fluktuasi geomagnetik, yang

akan digunakan untuk keperluan

mitigasi bencana gempa bumi.

Dr. Korte menambahkan, bahwa medan geomagnetik itu senantiasa berubah-ubah setiap waktu, dan oleh karenanya medan serta perubahannya haruslah dipantau secara kontinyu melalui jaringan observatorium geomagnetik di seluruh dunia. Pendirian observatorium geomagnetik di pulau Lombok, yang merupakan langkah awal kerjasama antara GFZ, Unram, dan Kabupaten Lombok Tengah, akan menghasilkan pengukuran-pengukuran perubahan medan magnet bumi secara kontinyu. “Data-data itu akan sangat berguna untuk mempelajari medan magnet secara global dan akan sangat penting untuk mendapatkan hasil-hasil yang benar-benar bagus dari survey-survey geomagnetik dan investigasi anomali magnetic yang akan dilakukan selanjutnya”, kata Dr. Korte. Dia menyebutkan pula bahwa telah ada sekitar

(4)

150 observatorium geomagnetik di seluruh dunia, yang dioperasikan oleh berbagai institusi. Namun demikian, jika kita ingin mengetahui secara keseluruhan, fenomena global dari medan magnet bumi dan apa yang disebut sebagai geodinamo yang membangkitkan medan magnet di dalam inti bumi, tidaklah terlalu bermanfaat jika kita hanya memiliki data dari satu tempat atau lokasi yang berjumlah sangat sedikit di permukaan bumi. Oleh karena itu, banyak observatorium yang telah mengorganisir dirinya ke dalam sebuah program jaringan internasional yang disebut INTERMAGNET. Dalam kerangka ini, Observatorium Geomagnetik Lombok direncanakan sebagai sebuah observatorium modern yang akan menjadi bagian dari program INTERMAGNET ini dan akan mengisi kekosongan yang penting dalam jaringan global.

Dr. Korte juga menjelaskan bahwa di daerah dengan vulkanisme yang tinggi sebagaimana pulau Lombok, semestinya terdapat potensi tinggi untuk eksploitasi energi geothermal. Investigasi anomali-anomali magnetik yang dipadukan dengan metode geofisika lainnya dapat memberikan informasi berharga untuk mengevaluasi potensi tersebut. Dia juga menyebutkan manfaat-manfaat praktis dari observatorium baru yang akan dibangun ini, di antaranya adalah untuk keperluan navigasi laut maupun udara, yakni dengan menggunakan data deklinasi magnetik, yang menunjukkan besarnya penyimpangan jarum kompas terhadap arah utara yang sebenarnya. Dia berharap pengukuran-pengukuran deklinasi magnetik yang akan dihasilkan dari observatorium yang baru ini, nantinya akan sangat bermanfaat untuk menunjang beroperasinya bandara internasional yang juga baru dibangun di Lombok (Bandara Internasional Lombok – BIL, editor).

Sebagai penutup, Dr. Korte menekankan bahwa kerjasama ilmiah untuk mendirikan observatorium geomagnetik baru ini dan kerjasama lanjutan untuk menggunakan data-data geomagnetik yang dihasilkan nanti akan memperkuat tradisi kerjasama antara Indonesia-Jerman. Dia berharap bahwa kerjasama ini akan sesukses proyek kerjasama besar untuk peringatan dini tsunami sepanjang pantai pulau Sumatra dan Jawa (German Indonesia Tsunami Early Warning System – GITEWS, editor). Kenyataan bahwa banyak pihak yang tertarik dan telah serta akan memberikan dukungannya pada proyek observatorium ini, merupakan pertanda yang baik akan keberhasilannya, dan Dr. Korte menyampaikan terimakasih yang tulus atas semuanya itu.

Untuk melengkapi manfaat kunjungan Dr. Korte ke Universitas Mataram, dia telah diminta untuk memberikan sebuah kajian khusus tentang geomagnetik dalam kuliah umum yang dihadiri oleh sekitar 200 mahasiswa. Di sana dia menyampaikan upaya-upaya ilmiah terakhir yang telah dilakukan para ilmuwan di seluruh penjuru dunia untuk dapat memahami medan magnet bumi dengan lebih baik.

(5)

Dr. Korte diminta untuk memberikan

kajian khusus tentang geomagnetik

dalam sebuah studium general di Universitas Mataram, yang dihadiri oleh sekitar 200 mahasiswa.

--- end ---

Informasi lebih lanjut tentang Observatorium Geomagnetik Lombok dapat diperoleh melalui: Dr. Teti Zubaidah <tetizubaidah@unram.ac.id>

Jurusan Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mataram

Jl. Majapahit 62 Mataram 83125 Nusa Tenggara Barat INDONESIA

Phone +62 370-636126/636755 Fax +62 370-636523

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini diperoleh kesimpulan terdapat korelasi positif antara asupan energi mahasiswa fakultas kedokteran terhadap massa lemak tubuh dan lingkar

1) Guru membuka pelajaran dengan salam dan melaksanakan tindakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) namun ada satu kegiatan yang tidak dilakukan

Pengajaran mata pelajaran fisika di SMA dimaksudkan sebagai sarana untuk melatih para siswa agar dapat menguasai pengetahuan, konsep dan prinsip fisika, memiliki kecakapan

Spesifikasi dari penelitian peran key farmer sebagai opinion leader melalui komunikasi kelompok dalam penerimaan inovasi petani kakao lebih berfokus pada kecerdasan key

Didalam penelitian ini, faktor-faktor tersebut akan diolah menurut preferensi pemerintah dan badan usaha yang terlibat dalam pelayanan angkutan lyn di Kota, sehingga

Gambar 5.1 Proses Pencarian coverage area Setelah didapatkan input data, langkah selanjutnya adalah menghitung luas coverage area dari semua BTS yang ada pada BSC

Dalam kondisi itu, truk-truk yang memuat cangkang melebihi tonase dan kapasitas turut memperparah kerusakan jalan (Firdaus, 1999 dalam Sentosa, 2012). Pemilihan

Pendekatan Teknokratis (strategis dan berbasis kinerja) yaitu perencanaan dilakukan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah, yang merupakan suatu