• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Sejarah Perusahaan

PT. Primayudha Mandirijaya adalah salah satu produsen terkemuka dan eksportir terbaik kualitas benang dari Indonesia. Primayudha memproduksi berbagai benang putih mentah untuk produksi kain tenun dan rajutan cocok untuk pakaian, perabotan, dan sektor industri dengan memasukkan Ring dan Vortex (MVS) berputar

Sejak awal tahun 1998, kami telah memilih untuk teknologi terbaru yang tersedia di berputar untuk memenuhi kebutuhan pelanggan untuk produk yang memberikan nilai penuh untuk uang mereka.

Perusahaan ini memiliki 60 Cincin Frames, 18 terbaru Murata mesin Vortex dan 39 Murata Jet mesin berputar dengan total kapasitas 122.000 spindle. Hal ini dapat menghasilkan sekitar 30.000 ton benang per tahun. Luas lahan total di mana perusahaan tersebut berada adalah 22 hektar dan karena itu memiliki ruang yang cukup untuk ekspansi masa depan.

Primayudha melayani pasar domestik dan internasional, mengekspor bagian terbesar dari produksinya ke lebih dari 30 negara di seluruh dunia.

(2)

Sementara tumbuh bersama dengan pelanggan setia kami dan karyawan, usaha kami untuk menghasilkan kualitas yang konsisten dan tinggi benang pintal, akan menjadi proses yang terus menerus.

PT Primayudha berkomitmen untuk pelanggan kami untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam hal kualitas produk dan After Sales Service dan kami menempatkan pentingnya tertinggi untuk 'Nilai', 'Kualitas' dan 'Kepuasan'.

2. Lokasi Perusahaan

PT. Primayudha Mandirijaya didirikan pada tahun 1997 dan mulai produksi komersial pada tahun 1998 sebagai Spinning Mill manufaktur benang pintal. perusahaan ini terletak di Kabupaten Boyolali Jawa Tengah yang berjarak sekitar 60km dari Kota Semarang dan sekitar 50km dari Solo. Hal ini dapat dicapai dengan satu jam penerbangan dari Jakarta dan satu lagi satu jam dengan jalan. Lokasi pabrik adalah lokasi yang indah dekat kaki Gunung Merbabu.

3. Tujuan Umum Didirikan Perusahaan

Pemberdayaan Sumber daya manusia yang melimpah merupakan tujuan kami dan profit adalah sesuatu yang datang beriringan ketika ada niat baik yang di realisasikan menjadi sesuatu yang bisa bermanfaat bagi banyak/ sebagian besar manusia. PT Primayudha berkomitmen untuk pelanggan kami untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam hal kualitas produk dan After Sales Service dan kami menempatkan pentingnya tertinggi untuk 'Nilai', 'Kualitas' dan 'Kepuasan'.

(3)

4. Struktur Organisasi Perusahaan Tugas dan Fungsi masing-masing bagian :

a. Direktur/pimpinan

Perusahaan PT Primayudha dipimpin oleh seorang Direktur. Tugas dan tanggung jawab antara lain :

1) Bertanggung jawab atas pengelolaan seluruh kegiatan perusahaan 2) Mengusahakan tercapainya tujuan perusahaan dengan anggaran

dasar

3) Menyempurnakan kebijakan umum perusahaan yang telah ditetapkan

5. General manager

Tugas dan wewenang dari General Manager meliputi : 1) Menetapkan pemasaran dan menyusun strategi pemasaran

2) Menetapkan pengangkatan, mutasi, kenaikan atau penurunan jabatan, gaji, dan pemberhentian inti perusahaan

3) Mewakili untuk dan atas nama perusahaan dalam menyelenggarakan hubugan dengan pihak luar.

6. Assisten General Manager

Berhubungan dengan bagian produksi dan gudang serta bertanggung jawab kepada general manager.

(4)

7. Bagian Administrasi dan Keuangan

Terdiri dari kasir, perbankan, dan EDP (electronic Data Processing), mempunyai tugas untuk melaksanakan kegiatan di lingkungan bagian administrasi dan keuangan meliputi :

1) Perencanaan dan pengendalian anggaran pendapatan perusahaan. 2) Penyelenggaraan administrasi keuangan dan uum secara tertib dan

teratur.

8. Bagian personalia

Mempunyai fungsi sebagai pembantu pimpinan dalam kegiatan pelaksanaan tenaga/karyawan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan. Bagian personalia mempunyai tugas yang meliputi :

1) Mengkoordinasi karyawan bagian personalia dan membuat laporan hasil kerja.

2) Bertugas untuk menarik, menyeleksi, menempatkan, melaksanakan training, dan memberhentikan tenaga kerja.

9. Bagian produksi

Bagian ini berfungsi mewakili pimpinan dalam memimpin pelaksaan kegiatan produksi dengan kebijakan yang ditetapkan. Bagian produksi mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain :

1) Bertanggung jawab atas ketepatan jumlah, dan mutu barang yang dibeli dan pengalokasiannya.

2) Bertanggung jawab terhadap pendistribusian order dari buyers kepada para mitra pengrajin.

(5)

3) Bertanggung jawab terhadap tersedianya barang mentah dan jalannya proses finishing.

4) Menyusun laporan di lingkungan produksi. 10. Bagian pemasaran

Mempunyai fungsi mewakili pimpinan dalam kegiatan pemasaran sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan. Tugas dan tanggung jawabnya meliputi :

1) Melaksanakan strategi pemasaran sesuai dengan kebijakan pemasaran yang ditetapkan oleh direktur.

2) Bertanggung jawab atas pengembangan pemasaran.

3) Merencanakan dan menyelenggarakan kegiatan pemasaran untuk meningkatkan hasil usaha.

4) Membuat laporan atas usaha pengembangan pemasaran. 11. Bagian Gudang

Bagian ini mempunyai tugas dan wewenang :

1) Bertanggung jawab terhadap penerimaan dan pengeluaran stok bahan mentah ataupun bahan yang lainnya.

2) Memelihara dan merawat barang selama dalam gudang.

3) Aktif koordinasi dengan bagian lain guna mmperoleh data yang diperlukan.

(6)

12. Kebijakan Perusahaan

Dalam aktivitasnya sebagai perusahaan, PT Primayudha melakukan beberapa kebijakan perusahaan, antara lain kebijakan kepada:

a. Customer (Pelanggan)

1) Perusahaan menjaga pelayanan baik kualitas maupun pelayanan terhadap pelanggan

2) Menjalin kerjasama yang mengutamakan kepercayaan b. Instansi

1) Bersama pemerintah menjalin kerjasama yang saling menguntungkan

2) Bersama perguruan tinggi dan sekolah, menjalin kerjasama dalam penelitian dan kerja praktek

3) Bersama aparat keamanan / kepolisian setempat menjalin dalam pengamanan preventif (patroli)

c. Masyarakat

1) Perusahaan memperhatikan dinamika yang ada di masyarakat sekitar tentang sosial, budaya, serta ekonomi dan pembangunan. 2) Menjalin keakraban dengan masyarakat sekitar semisal

memberikan dana bagi pemohon dengan mengajukan proposal, menjalin silaturahmi pada bulan puasa.

d. Karyawan

(7)

2) Selain memberi gaji juga memperhatikan kesejahteraan karyawannya, yaitu memberikan makan siang, asuransi, dan THR.

3) Adanya suatu kegiatan pada hari khusus misalnya 17 Agustus dengan mengadakan upacara bendera, lomba-lomba dan pembagian hadiah bagi yang menang. Acara ini bertujuan untuk menjalin keakraban antar karyawan staf dan non staf.

4) Adanya kegiatan rutin untuk satpam yaitu olahraga yudo pada hari Jumat sore dan olahraga lari pada hari Selasa sore.

B. Pembahasan

1. Kebijakaan tentang keselamataan dan kesehataan kerja di PT Primayudha

PT Primayudha menerapkaan suatu kebijakaan K3 yaitu dengan memberikaan libur 1x setiap satu minggu sekali,bekerja satu hari selama 8 jam,dan mewajibkaan setiap pekerja maupun orang luar memakai masker dan sepatu guna untuk melindungi diri di dalam area perusahaan.kemudiaan PT Primayudha akan membuat dokumen tentang kebijakaan kesehataan dan keselamataan tenaga kerja seperti perusahaan yang lainya yang bergerak di bidang produksi dan ekspor impor.contohnya sebagai berikut .

(8)

Safety Policy of Production Department Dikeluarkan : September, 3rd2002 Perbaikan : –

draft-Tgl Berlaku : February, 2003

Halaman : 1/1

Distribusi : All Production Employee

Departemen Produksi xxxxxxxxxxxx berkomitment secara bersungguh-sungguh untuk melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di seluruh proses produksi.

Kami berkeyakinan bahwa seluruh karyawan adalah aset yang sangat berharga bagi perusahaan, oleh karena itu merupakan prioritas utama kami untuk melindungi seluruh karyawan dari penyakit kerja, kecelakaan kerja dan cidera. untuk dapat menjamin pelaksanaan yang efesien maka kami menerapkan Sistem pengelolaan Keselamtan dan Kesehatan Kerja dengan semangat perbaikan secara berkelanjutan dan mentaati peraturan pemerintah, Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja perusahaan dan persyaratan keselamatan lainnya.

Merupakan perhatian perusahaan untuk menyediakan program, pelatihan dan semua yang berhubungan dengan anggaran untuk menjamin pemenuhan terhadap persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Ini adalah Kebijakan kita untuk keselamatan dan kesehatan kerja. Setiap karyawan produksi termasuk kontraktor dan suplier harus mengikuti Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan kerja Departemen Produksi ini.

Jakarta, February 3rd2003

Production Manager Operation Manager

Gambar: 3.1 contoh dokumen kebijakan SMK 3 Sumber : Sunarto, 2010

(9)

PT Primayudha telah menerapkan peraturan K3 sesuai dengan regulasi perundang-undangan yang berlaku dalam bidang K3. Dasar Hukum yang digunakan dalam menerapkan peraturan K3 di PT Primayudha antara lain:

a. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pada Paragraf 5 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja:

1) Pasal 86 dinyatakan bahwa:

a) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:

b) Keselamatan dan Kesehatan Kerja c) Moral dan Kesusilaan

d) Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama.

2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya K3.

a) Pasal 87 (1) dinyatakan bahwa: setiap perusahaan Wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.

Dari kedua pasal tersebut jelas bahwa setiap perusahaan yang mempekerjakan pekerja / buruh wajib memberikan perlindungan

(10)

pelaksanaan dari pasal 86 dan 87 UU Nomor 13 Tahun 2003 tersebut adalah diterbitkannya Permenaker No. Per-05/MEN/1996 tentang SMK3.

b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per-05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen K3

Dalam ketentuan umum peraturan ini, yang dimaksud dengan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tenggung jawab, pelaksanaan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pasal 3 peraturan ini menyebutkan:

1. Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak seratus orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakitbatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja wajib menerapkan Sistem Manajemen K3

2. Sistem Manajemen K3 sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) wajib dilaksanakan oleh pengurus, Pengusaha dan seluruh tenaga kerja sebagai satu kesatuan.

(11)

3. PT. Primayudha perlu mempunyai Pedoman atau Peraturan K3 sendiri.

2. . Upaya-upaya pengendalian resiko bahaya yang dilakukan untuk mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja bagi tenaga kerja di PT Primayudha Mandiri.

Tidak terlepas dari proses proses produksi dapat berjalan lancar dan efisien, maka kecelakaan kerja harus dapat diminimalisir di suatu perusahaan. Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dapat terjadi oleh beberapa faktor yang kurang mendapat perhatian dan penanganannya. Untuk melindungi tenaga kerjanya, PT Primayudha membuat kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut :

a. Pengaturan Waktu Kerja

Proses produksi PT Primayudha dilakukan sesuai pesanan buyer dari segi bentuk maupun ukuran. Menurut Pasal 77 ayat (2) Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan mengatur bahwa tenaga kerja hanya diperbolehkan bekerja 7 jam sehari dan 40 jam seminggu untuk 6 hari kerja. PT Primayudha menetapkan hari kerja dari senin sampai sabtu (6 hari). Untuk Senin – Jumat bekerja selama 8 jam yaitu pukul 08.00 s/d 16.00 WIB, tetapi karywan

(12)

Sedangkan untuk hari Sabtu bekerja selama 5 jam yaitu pukul 08.00 – 13.00 WIB tanpa waktu istirahat.

b. Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Upaya PT Primayudha untuk memberikan hak tenaga kerja yaitu berupa Jaminan Josial Tenaga Kerja (Jamsostek). Program Jamsostek sebagaimana didasarkan pada Undang-Undang No. 3 Tahun 1992, pada prinsipnya merupakan sistem asuransi sosial bagi pekerja (yang mempunyai hubungan industrial) beserta keluarganya. Jamsostek dapat dikatakan suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja sakit, hamil, bersalin, hari tua, dan meninggal dunia.

Kesejahteraan sosial yang diadakan bagi tenaga kerja PT Primayudha yakni Jaminan hari tua, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian dan jaminan pemeliharaan kesehatan yang merupakan program dari PT Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja).

Berikut merupakan kesejahteraan sosial yang diadakan di PT Primayudha:

1) Jaminan Hari Tua

Program jaminan hari tua ditujukan sebagai pengganti terputusnya penghasilan tenaga kerja karena meninggal, cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan sistem tabungan hari tua. Kepesertaan jaminan hari tua bersifat wajib secara nasional bagi

(13)

semua tenaga kerja yang memenuhi persyaratan. Persyaratan yang dimaksudkan adalah khusus bagi tenaga kerja harian lepas, borongan dan tenaga kerja dengan perjanjian kerja waktu tertentu yang harus bekerja di perusahaannyalebih dari tiga bulan.

2) Jaminan Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja yang terjadi di saat melakukan pekerjaan akan mendapat jaminan dari perusahaan. Besarnya jaminan kecelakaan kerja telah ditentukan dalam Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2002. Jaminan yang diberikan dalam bentuk pengobatan dan perawatan, biaya rehabilitasi penyakit yang timbul karena hubungan kerja, ongkos pengangkutan tenaga kerja dari tempat kejadian kecelakaan kerja ke rumah sakit.

3) Jaminan Kematian

Kematian muda atau kematian dini pada umumnya akan menimbulkan kerugian finansial bagi merekan yang ditinggalkan. Kerugian ini dapat berupa kehilangan mata pencaharian atau penghasilan dari yang meninggal, dan kerugian yang diakibatkan oleh biaya perawatan selama yang bersangkutan sakit serta biaya pemakaman. Jaminan kematian ini diberikan kepada pekertja/buruh bertujuan untuk menggati segala kerugian tersebut yang disebabkan oleh kematian karena hubungan kerja. Jaminan kematian akan

(14)

4) Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Pemeliharaan kesehatan bertujuan agar tenaga kerja memperoleh kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial sehingga memungkinkan dapat bekerja secara optimal. Jaminan pemeliharaan kesehatan yang di selenggarakan di PT Primayudha adalah paket pemeliharaan kesehatan dasar yang meliputi: Rawat jalan tingkat pertama; Rawat jalan tinggat lanjut; Rawat inap.

c. Investigasi Kecelakaan Kerja

Investigasi kecelakaan kerja merupakan suatu kegiatan inspeksi tempat kerja secara khusus, yang dilakukan setelah terjadinya peristiwa kecelakaan atau insiden yang menimbulkan penderitaan/cidera kepada karyawan serta mengakibatkan kerugian dan kerusakan terhadap properti dan asset perusahaan lainnya. Investigasi kecelakaan dan insiden merupakan hal yang sangat penting dan krusial untuk dilakukan, karena untuk mencari apa yang sebenarnya terjadi dan mendapatkan solusi terbaik guna mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan kecelakaan sering terabaikan.

Investigasi kecelakaan yang diadakan di PT Primayudha dilakukan oleh staf perusahaan terpilih yang tergabung didalam Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3). Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan jika terjadi kecelakaan kerja di PT Primayudha:

(15)

1) Jika kecelakaan kerja menyebabkan cidera pada karyawan maka atasan langsung korban segera memberikan pertolongan pertama dengan P3K yang telah disediakan.

2) Atasan langsung korban melaporkan kejadian tersebut ke pihak personalia.

3) Petugas keamanan/satpam yang ditunjuk akan mengantar korban ke rumah sakit yang telah ditunjuk perusahaan untuk diberi perawatan lebih lanjut.

4) Setelah itu pihak P2K3 melakukan investigasi di lokasi kejadian kecelakaan.

Setelah melakukan investigasi manajemen akan melakukan perbaikan-perbaikan agar kejadian yang sama tidak terulang kembali. Tindakan perbaikan ini meliputi:

1) Tindakan Perbaikan Sementara

Tindakan perbaikan sementara ini dilakukan dengan menangani penyebab dasar kecelakaan seperti; jika kecelakaan terjadi karena kurangnya pengetahuan, maka perlu diberikan instruksi ulang sesegera mungkin.

2) Tindakan Perbaikan Permanen

Tindakan perbaikan permanen harus diarahkan baik terhadap faktor manusia maupun faktor pekerjaan sebagai penyebab

(16)

melakukan penyuluhan kepada karyawan agar lebih memperhatikan prosedur kerja.

d. Upaya-upaya pengendalian Resiko PT Primayudha

Suatu keadaan tempat kerja yang aman dan nyaman sangat di pengaruhi oleh faktor yang mendukung dalam terciptanya Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Tenaga kerja sngat rentan dan dekat dengan resiko bahaya yang ditimbulkan dalam pekerjaan yang dilakukannya. Resiko bahaya yang dapat mengancam Keselamatan dan Kesehatan Kerja tersebut dapat dikenali dengan dilakukan identifikasi bahaya di tempat kerja. PT Primayudha mempekerjakan 322 tenaga kerja, dalam upaya mengurangi angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang terjadi akibat potensi bahaya di tempat kerja menerapkan beberapa upaya yang terdiri yakni:

a. Pembentukan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) PT Primayudha

Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) wajib dibentuk oleh perusahaan yang memiliki tenaga kerja minimal 100 orang atau berpotensi terjadi kebakaran, peledakan, keracunan dalam proses produksi maupun bahan-bahan yang dipergunakan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. PT Primayudha berupaya dalam peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yakni dengan mematuhi Pasal 2 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan

(17)

Transmigrasi Nomor: Per.04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja untuk membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT Primayudha

Pembentukan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) PT Primayudha telah ditetapkan dan disahkan dengan Surat Keputusan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar Nomor: 560/117 dengan susunan organisasi telah dibentuk sesuai dengan Pasal 3 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: Per.04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja.

Di dalam melakukan fungsi dan tugas untuk meningkatkan kinerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Panitia Pembina Keselamatan Kerja PT Primayudha melakukan program kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja antara lain sebagai berikut: 1) Identifikasi resiko bahaya tempat kerja

Mesin-mesin produksi dan peralatan kerja yang semakin canggih dapat menjadi sumber bahaya bagi karyawan. Sumber-sumber bahaya yang dapat mengancam Keselamatan dan kesehatan Kerja tersebut dapat diketahui dengan adanya

(18)

dilakukan secara rutin yakni satu bulan sekali dengan dibuat laporan secara tertulis berupa checklist. Inspeksi dilakukan dengan tujuan menemukan sumber potensi bahaya sebelum mengakibatkankecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Kegiatan Inspeksi tersebut antara lain:

a) Melakukan pengecekan APAR untuk mengetahui kadaluarsa keguanaannya. Jika ada APAR yang sudah kadaluarsa atau isinya berkurang, maka akan segera di ganti atau diisi ulang. Keberadaan APAR sangat penting untuk mencegah kebakaran yang lebih besar.

b) Melakukan pengecekan terhadap peralatan PPPK yang berada disetiap divisi.

c) Mengidentifikasi adanya ketidakfungsian mesin-mesin dan peralatan kerja di PT Primayudha.

2) Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dilaksanakan guna meningkatkan pengetahuan tenaga kerja dalam mengenali dan mengantisipasi potensi bahaya di tempat kerja. Pelatihan yang diadakan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT Primayudha diharapkan meningkatkan motivasi tenaga kerja untuk memakai alat pelingdung diri yang telah disediakan serta menekan angka kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja yang disebabkan karena kelalaian dari

(19)

tenaga kerja maupun dari potensi bahaya di tempat kerja. Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dilakukan oleh Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Primayudha ini biasanya dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali.

3) Pelatihan Keadaan Darurat

Keaadaan darurat seperti terjadi kebakaran bisa terjadi setiap saat dan dimana saja sehingga perusahaan perlu mempersiapkan suatu cara penanggulangan guna mengurangi dampak kerugian yang ditimbulkan. PT Primayudha dalam melaksanakan upaya pengendalian resiko bahaya di tempat kerja memberikan dan menyelenggarakan pelatihan tanggap darurat bagi tenaga kerja yang diselenggarakan setiap 6 (enam) bulan sekali. Pelatihan ini melibatkan semua elemen karyawan dari bagian keamanan perusahaan, karyawan lapangan, sampai karyawan staf. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam pelatihan tersebut adalah:

a) Memberi pengarahan kepada karyawan tentang jenis-jenis APAR beserta kegunaannya masing-masing.

b) Melatih karyawan menggunakan APAR saat terjadi keadaan darurat kebakaran.

(20)

c) Melatih karyawan menyelamatkan diri saat terjadi keadaan darurat sepeti gempa dan kebakaran dengan melewati jalur evakuasi yang telah ditentukan.

Pelatihan tanggap darurat tersebut merupakan salah satu pembinaan pengurus dalam hal ini Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT Primayudha untuk meningkatkan kinerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 4) Pertemuan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Komitmen Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) PT Primayudha dalam mengenai isu-isu keselamatan dan kesehatan kerja, menyusun rencana dan pemantauan program-program terkait keselamatan dan kesehatan kerja agar tetap efisien dan efektif yakni dengan menyelenggarakan rapat atau pertemuan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3). Agenda pertemuan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT Primayudhaa rutin diadakan setiap 1 (satu) bulan sekali. Didalam pertemuan tersebut membahas permasalahan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja yaitu antara lain:

a) Penyusunan program pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi tenaga kerja.

(21)

b) Mengadakan diskusi dengan tenaga kerja terkait permasalahan-permasalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada saat melakukan pekerjaan.

c) Membahas hasil evaluasi program kerja yang telah direncanakan.

b. Menyediakan Alat Pelindung Kebakaran

Bahaya kebakaran merupakan peristiwa yang dapat terjadi dengan cepat dan sangat dihindari. Akibat dari kebakaran dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian yang sangat fatal. Guna menghindarkan atau menekan seminimal mungkin kerugian yang disebabkan oleh kebakaran PT Primayudha menyediakan alat pemadam api berupa:

1) Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

Alat pemadam api yang bersifat mudah dibawa (portable) adalah Alat Pemadam Api Ringan (APAR). PT Primayudha memiliki 57 unit APAR yang dipasang disetiap divisi dengan jenis APAR yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masing-masing divisi. Jenis-jenis APAR yang terdapat di PT Primayudha adalah:

(22)

Gambar 3.1 Tabung APAR a) CO2

Alat pemadam kebakaran jenis CO2 merupakan campuran dari alumunium sulphat dan dodium bikarbonat yang menjadi buih dan buihnya mengandung gas CO2. Alat pemadam kebakaran ini hanya untuk memadamkan api yang berasal dari benda padat dan api yang berasal dari benda cair dan gas. Sama sekali tidak boleh untuk memadamkan kebakaran listrik dan kebakaran karbit, sebab obat-obat ini menganduk air. PT Primayudha memiliki alat pemadam kebakaran jenis ini sebanyak 7 unit.

b) DC Powder

Alat pemadam kebakaran jenis DC Powder berisi bubuk kimia kering dan dapat digunakan untuk memadamkan segala jenis api. Bubuk ini juga tidak berbahaya bagi makanan dan manusia. Alat pemadam

(23)

kebakaran jenis ini paling banyak dimiliki oleh PT Primayudha yaitu 38 unit.

c) Foam

Alat pemadam kebakaran jenis Foam ini berupa cairan yang mengandung tekanan (dipadatkan) dan digunakan untuk memadamkan kebakaran jenis api yang berasal dari benda padat, benda cair dan gas, dan api yang diakibatkan oleh korsluiting aliran listrik. Zat ini bila mengenai makanan tidak membahayakan. PT Primayudha memiliki alat pemadam kebakaran jenis ini sebanyak 12 unit.

2) Mobil Pemadam

PT Primayudha memiliki satu unit mobil pemadam kebakaran yang merupakan hasil rangkaian sendiri karyawan bagian mesin. Mobil pemadam kebakaran ini digunakan untuk memadamkan api skala besar yang tidak dapat dipadamkan menggunakan APAR. Jika terjadi kebakaran besar di area pabrik, maka lebih dahulu mobil kebakaran PT Primayudha ini digunakan untuk memadamkan api sambil menunggu mobil pemadam dari Dinas Pemadam Kebakaran kota setempat.

Gambar

Gambar 3.1 Tabung APAR a) CO2

Referensi

Dokumen terkait

Pantai Medewi terkenal dengan keindahan pantai berbatu. Di pesisir pantai tersebut terdapat bangunan hotel dan restaurant. Hasil analisis pengolahan citra landsat, bahwa tahun

Kesimpulan dari penelitian ini, bahwa sampai sekarang taklik talak masih memiliki urgensi dalam perkawinan, karena adanya kemaslahatan, kekuatan hukum, adat

Menurut Yamada (1999:8-11) seorang sosiolog dari Universitas Tokyo Gakusei melalui buku yang beliau keluarkan yang berjudul The Age of Parasite Singles yang terbit pada tahun

Nilai-nilai yang terkandung dalam adat ini searah dengan nilai-nilai dalam ajaran islam, yaitu meminta persetujuan pihak wanita untuk dijadikan calon istri juga

Pertama, optimalisasi pengembangan diri untuk mendongkrak prestasi (vokasional) sekolah dapat dilakukan dengan memosisikan kegiatan ekstrakurikuler setara

Carcinoembryonic antigen (CEA) merupa- kan salah satu tumor marker yang sudah banyak digunakan secara luas diseluruh dunia. Penggunaan utamanya pada kanker

Strabismus A-V pattern merupakan bagian dari bentuk strabismus horizontal inkomitan yang menggambarkan adanya perbedaan signifikan pada deviasi horizontal antara

Tahapan penting pada metode shortcut untuk menentukan jumlah stage teoritis yang digunakan pada reflux ratio operasi (R) adalah dengan menggunakan grafik dari Gilliand