PEKERJAAN : PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH SISTEM PERPIPAAN DESA KANANDEDE KEC. LIMBONG LOKASI : DESA KANANDEDE KECAMATAN LIMBONG KAB. LUWU UTARA
PROPINSI : SULAWESI SELATAN
T.A : 2015
(Rp)
1. PEKERJAAN PENDAHULUAN
-2. PEKERJAAN BANGUNAN INTAKE
-3. PEKERJAAN PEMB. BAK PENAMPUNGAN ( RESERVOIR ) 1 UNIT
-4. PEK. PEMBANGUNAN SAMBUNGAN RUMAH (SR) : 19 UNIT
-5. PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA
-6. PEKERJAAN PAS. PIPA PELINTAS 1 UNIT
-7. PENGADAAN DAN PEMASANGAN ACSESORIS PIPA
-8. PEKERJAAN FINISHING -A Jumlah 0,00 B PPN 10 % 0,00 C J u m l a h 0,00 D Dibulatkan 0,00 Masamba, ………2015 Penawar, PT/CV. ………. NAMA JELAS Direktur/Direktris JUMLAH HARGA NO. URAIAN Terbilang : RUPIAH
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH SISTEM PERPIPAAN DESA KANANDEDE KEC. LIMBONG LOKASI : DESA KANANDEDE KECAMATAN LIMBONG KAB. LUWU UTARA
PROPINSI : SULAWESI SELATAN T.A : 2015
a c d e f = d x e
1. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. Pembersihan Lahan Jalur Pipa Ls 1,00 Rp - Rp
-2. Pengukuran dan Pematokan & Pas. Bowplank Ls 1,00 Rp - Rp
-Jumlah 1 Rp
-2. PEKERJAAN BANGUNAN INTAKE
1. Pekerjaan Galian Tanah M³ 8,25 Rp - Rp
-2. Urugan Tanah Kembali M³ 2,75 Rp - Rp
-3. Pekerjaan Pasangan Batu Kali M³ 27,50 Rp - Rp
-4. Plesteran Voegh M² 62,15 Rp - Rp
-5. Pintu Saringan Bh 1,00 Rp - Rp
-Jumlah 2 Rp
-3. PEKERJAAN PEMB. BAK PENAMPUNGAN ( RESERVOIR ) 1 UNIT
1. Galian Tanah M³ 2,02 Rp - Rp
-2. Urugan Tanah Kembali M³ 0,67 Rp - Rp
-3. Pekekerjaan Pasangan Batu Kali M³ 3,28 Rp - Rp
-4. Pek. Pas. 1/2 Batu Bata 1 : 3 M² 6,41 Rp - Rp
-5. Pekerjaan Beton Tumbuk Dasar Lantai M³ 0,70 Rp - Rp
-6. Pekerjaan Bekisting Dinding M² 55,46 Rp - Rp
-7. Pekerjaan Bekisting Plat M² 7,04 Rp - Rp
-8. Pek. Pembesian Beton Kg 546,17 Rp - Rp
-9. Pek. Beton Kolom, Balok, Sloof, Dinding dan Plat M³ 7,10 Rp - Rp -10. Pek. Beton Pengikat Pipa (Truss Block) M³ 0,25 Rp - Rp
-11. Pek. Plesteran Dinding M² 79,50 Rp - Rp
-12. Pek. Acian Dinding M² 79,50 Rp - Rp
-13. Stop Kran Ø3" ( Penguras) Bh 1,00 Rp - Rp
-14. Stop Kran Ø2" ( Outlet Bak Reservoir ) Bh 1,00 Rp - Rp
-15. Flange Steel 3" Bh 1,00 Rp - Rp
-16. Flange Bell End 3" Bh 1,00 Rp - Rp
-17. Flange Steel 2" Bh 1,00 Rp - Rp
-18. Flange Bell End 2" Bh 1,00 Rp - Rp
-19. Karet Packing Bh 2,00 Rp - Rp
-20. Penutup Bak Penampung Bh 2,00 Rp - Rp
-21. Pipa Penguapan Ø 2" Bh 2,00 Rp - Rp
-Jumlah 3 Rp
-4. PEK. PEMBANGUNAN SAMBUNGAN RUMAH (SR) : 19 UNIT
1. Pekerjaan Galian Tanah M³ 7,95 Rp - Rp
-2. Urugan Tanah Kembali M³ 2,65 Rp - Rp
-3. Pek. Beton Tiang Sambungan Rumah M³ 0,98 Rp - Rp
-4. Pekerjaan Bekisting M² 5,70 Rp - Rp
-5. Acian Floor Licin M² 108,73 Rp - Rp
-6. Pipa PVC 3/4 " M' 152,00 Rp - Rp
-7. Kran Air Ø3/4" Bh 38,00 Rp - Rp
-8. Sambungan Kran Air Ø3/4" Bh 38,00 Rp - Rp
-9. Ben 90 PVC Ø3/4" Bh 38,00 Rp - Rp
-10. Tee PVC Ø3/4" Bh 19,00 Rp - Rp
-11. Lem Pipa Tube 17,00 Rp - Rp
-12. Seal Tape Rol 17,00 Rp - Rp
-13. Clamp Sadle DN 2x3/4" Bh 19,00 Rp - Rp
-Jumlah 4 (Untuk 19 Unit SR) Rp
-5. PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA
1. Galian Tanah Untuk Instalasi Pipa M³ 173,18 Rp - Rp
-2. Urugan Tanah Kembali M³ 57,73 Rp - Rp
-3. Pipa GIP Ø3" Medium B ( intake dan bak reservoir ) M' 8,80 Rp - Rp -4. Pipa GIP Ø2" Medium B ( Pipa Outlet bak reservoir ) M' 1,70 Rp - Rp -5. Pipa PVC S12,5 - 3"- RR ( dari Pipa GIP Intake ke Bak Reservoir M' 348,00 Rp - Rp -6. Pipa PVC S12,5 - 2"- RR ( dari Bak reservoir Ke Jaringan SR ) M' 936,00 Rp - Rp
-7. Timbunan Tanah Kembali M³ 57,73 Rp - Rp
-Jumlah 5 Rp
-ANLISA HARGA SATUAN
NO URAIAN SATUAN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH
a c d e f = d x e
NO URAIAN SATUAN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH
b 6. PEKERJAAN PAS. PIPA PELINTAS 1 UNIT
1. Pekerjaan Galian Tanah M3 4,24 Rp - Rp
-2. Pek. Pas Batu Kali M3 2,55 Rp - Rp
-3. Pek. Beton M3 1,36 Rp - Rp
-4. Baja tulangan Kg 96,17 Rp - Rp
-5. Pekerjaan Bekisting M2 1,92 Rp - Rp
-6. Pipa GIV - 2" (Crossing Sungai) M' 39,00 Rp - Rp
-7. Band All Plange 45° Ø 2" Bh 4,00 Rp - Rp
-8. Plange Steel - 2" Bh 2,00 Rp - Rp
-9. Plange Bell End - 2" Bh 2,00 Rp - Rp
-10. Karet Packing Bh 2,00 Rp - Rp
-11. Ben 90° PVC Ø2" Bh 4,00 Rp - Rp
-12. Shock Pipa GIV Ø 2" Bh 5,00 Rp - Rp
-13. Sling Utama Ø 1/2" M' 43,00 Rp - Rp
-14. Sling Penggantung Ø 1/4" M' 9,00 Rp - Rp
-15. Kuku Macan Ø 1/2" Bh 4,00 Rp - Rp
-16. Kuku Macan Ø 1/4" Bh 28,00 Rp - Rp
-Jumlah 6 ( 1 Unit) Rp
-7. PENGADAAN DAN PEMASANGAN ACSESORIS PIPA
1. Pemasangan Stop Kran Dia. 3" Intake (Outlet dan Penguras) Bh 2,00 Rp - Rp
-2. Air Valve (Ventil Udara) Ø 2" Bh 1,00 Rp - Rp
-3. Flange Steel Ø3" Bh 1,00 Rp - Rp
-4. Flange Bell End Ø3" Bh 1,00 Rp - Rp
-5. Karet Packing Bh 1,00 Rp - Rp -6. Bh 2,00 Rp - Rp -7. Bh 2,00 Rp - Rp -8. Bh 2,00 Rp - Rp -Jumlah 7 Rp -8. PEKERJAAN FINISHING
1. Pengetesan Jaringan Jam 100,00 Rp - Rp
-2. Pengecetan Penutup Bak Penampung M² 0,72 Rp - Rp
-3. Pembersihan Sisa Pekerjaan Ls 1,00 Rp - Rp
-Jumlah 8 Rp
-Bend Pipa PVC 90° S 12,5 - Ø3" Pipa Inlet Bak Reservoir Bend Pipa PVC 90° S 12,5 - Ø2" Pipa Outlet Bak Reservoir Tee PVC S12,5 90° Ø2"
Penggalian 1 m3 tanah biasa sedalam 1 m'
Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp) A TENAGA 1 Pekerja L.01 OH 0,750 Rp - Rp -2 Mandor L.04 OH 0,025 Rp - Rp -Rp
B Overhead & Profit 5 % Rp
-C Rp
-Pengurugan 1 m3 dengan pasir urug
Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp) A TENAGA 1 Pekerja L.01 OH 0,300 Rp - Rp -2 Mandor L.04 OH 0,010 Rp - Rp -Rp B BAHAN Pasir urug - m3 1,200 Rp - Rp -Rp C Rp
-D Overhead & Profit 5 % Rp
-E Rp
-Pengurugan kembali 1 m3 galian tanah
Pengurugan kembali 1 m3 galian dihitung 1/3 kali dari koefisien pekerjaan galian
Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp) A TENAGA Pekerja L.01 OH 0,500 Rp - Rp -Mandor L.04 OH 0,050 Rp - Rp -Rp B Rp -C Rp
-Pemasangan 1 m3 pondasi batu kosong (anstamping)
Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp) A TENAGA 1 Pekerja L.01 OH 0,780 Rp - Rp -2 Tukang batu L.02 OH 0,390 Rp - Rp -3 Kepala Tukang L.03 OH 0,039 Rp - Rp -4 Mandor L.04 OH 0,039 Rp - Rp -Rp B BAHAN 1 Batu Kali - m3 1,200 Rp - Rp -2 Pasir urug - m3 0,432 Rp - Rp -Rp C Jumlah (A+B) Rp
-D Overhead & Profit 5 % Rp
-E Rp
-No Uraian Kode Satuan Koefisien
Harga Satuan Pekerjaaan (C+D) Harga Satuan Pekerjaaan (A+B)
Kode Satuan
JUMLAH TENAGA KERJA
Harga Satuan Pekerjaaan (C+D)
Harga Satuan Pekerjaaan (A+B)
No Uraian Kode Satuan Koefisien
JUMLAH TENAGA KERJA
JUMLAH HARGA BAHAN
Jumlah (A+B)
Koefisien
JUMLAH TENAGA KERJA
Overhead & Profit 5 %
JUMLAH TENAGA KERJA
JUMLAH HARGA BAHAN
No Uraian Kode Satuan Koefisien
Pemasangan 1 m3 pondasi batu Kali campuran 1SP:4PP
Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp) A TENAGA 1 Pekerja L.01 OH 1,500 Rp - Rp -2 Tukang batu L.02 OH 0,750 Rp - Rp -3 Kepala Tukang L.03 OH 0,075 Rp - Rp -4 Mandor L.04 OH 0,075 Rp - Rp -Rp B BAHAN
Batu Kali/Batu Gunung - m3 1,200 Rp - Rp -Semen Porlant - Kg 163,000 Rp - Rp -Pasir pasang - m3 0,520 Rp - Rp
-Rp
C Jumlah (A+B) Rp
-D Overhead & Profit 5 % Rp
-E Harga Satuan Pekerjaaan (D+E) Rp
-Membuat 1 m3 lantai kerja beton mutu f' = 7,4 Mpa (K 100), slump (3-6) cm, w/c = 0,87
Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp) A TENAGA 1 Pekerja L.01 OH 1,200 Rp - Rp -2 Tukang batu L.02 OH 0,200 Rp - Rp -3 Kepala Tukang L.03 OH 0,020 Rp - Rp -4 Mandor L.04 OH 0,060 Rp - Rp -Rp B BAHAN 1 Semen portland Kg 230,000 Rp - Rp -2 Pasir beton Kg 893 Rp - Rp -3 Kerikil (Maks. 30 mm) Kg 1027 Rp - Rp -4 Air Ltr 200 Rp - Rp -Rp C PERALATAN -Rp D Rp -E Rp -F Rp
-Membuat 1 m3 beton mutu f' = 16,9 Mpa (K 200), slump (12 ±2) cm, w/c = 0,61
Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp) A TENAGA 1 Pekerja L.01 OH 1,650 Rp - Rp -2 Tukang batu L.02 OH 0,275 Rp - Rp -3 Kepala Tukang L.03 OH 0,028 Rp - Rp -4 Mandor L.04 OH 0,083 Rp - Rp -Rp B BAHAN 1 Semen portland Kg 352,000 Rp - Rp -2 Pasir beton Kg 731 Rp - Rp -3 Kerikil (Maks. 30 mm) Kg 1031 Rp - Rp -4 Air Ltr 215 Rp - Rp -Rp C PERALATAN -Rp D Rp -E Rp
-F Harga Satuan Pekerjaaan (D+E) Rp
-Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
Overhead & Profit 5 % Jumlah (A+B+C)
JUMLAH HARGA BAHAN JUMLAH TENAGA KERJA JUMLAH TENAGA KERJA
JUMLAH HARGA BAHAN
No Uraian Kode
Jumlah (A+B+C)
Satuan Koefisien
No Uraian Kode Satuan Koefisien
Overhead & Profit 5 %
No Uraian Kode Satuan Koefisien
JUMLAH TENAGA KERJA
JUMLAH HARGA ALAT JUMLAH HARGA BAHAN
Membuat 1 kg dengan besi polos atau besi ulir
Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp) A TENAGA Pekerja L.01 OH 0,007 Rp - Rp -Tukang besi L.02 OH 0,007 Rp - Rp -Kepala Tukang L.03 OH 0,001 Rp - Rp -Mandor L.04 OH 0,000 Rp - Rp -Rp B BAHAN
Besi beton (polos/ulir) Kg 1,050 Rp - Rp -Kawat beton Kg 0,015 Rp - Rp -Rp C PERALATAN -Rp D Rp -E Rp -F Rp
-Membuat 1 m2 bekisting untuk dinding
Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp) A TENAGA 1 Pekerja L.01 OH 0,660 Rp - Rp -2 Tukang Kayu L.02 OH 0,330 Rp - Rp -3 Kepala Tukang L.03 OH 0,033 Rp - Rp -4 Mandor L.04 OH 0,033 Rp - Rp -Rp B BAHAN
1 Kayu kelas III m3 0,030 Rp - Rp -2 Paku 5 - 10 cm Kg 0,400 Rp - Rp -3 Minyak bekisting Ltr 0,200 Rp - Rp -4 Balok kayu kelas II m3 0,020 Rp - Rp -5 Plywood tebal 6 mm Lbr 0,350 Rp - Rp -6 Dolken bambu Batang 3,000 Rp - Rp -7 Penjaga jarak bekisting/spacer Bh 4,000 Rp - Rp
-Rp C PERALATAN -Rp D Rp -E Rp -F Rp
-Membuat 1 m2 bekisting untuk kolom
Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp) A TENAGA 1 Pekerja L.01 OH 0,660 Rp - Rp -2 Tukang Kayu L.02 OH 0,330 Rp - Rp -3 Kepala Tukang L.03 OH 0,033 Rp - Rp -4 Mandor L.04 OH 0,033 Rp - Rp -Rp B BAHAN
1 Kayu kelas III m3 0,040 Rp - Rp -2 Paku 5 - 10 cm Kg 0,400 Rp - Rp -3 Minyak bekisting Ltr 0,200 Rp - Rp -4 Balok kayu kelas II m3 0,015 Rp - Rp -5 Plywood tebal 6 mm Lbr 0,350 Rp - Rp -6 Dolken Bambu Batang 2,000 Rp - Rp
-Rp C PERALATAN -Rp D Rp -E Rp -F Rp
-Overhead & Profit 5 %
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
Jumlah (A+B+C)
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
JUMLAH HARGA ALAT
Overhead & Profit 5 %
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
JUMLAH HARGA BAHAN
Jumlah (A+B+C)
No Uraian Kode Satuan Koefisien
No
Satuan Koefisien
No Uraian Kode
Uraian Kode Satuan Koefisien
JUMLAH TENAGA KERJA
JUMLAH HARGA ALAT JUMLAH HARGA BAHAN JUMLAH TENAGA KERJA
Jumlah (A+B+C) Overhead & Profit 5 %
JUMLAH TENAGA KERJA
JUMLAH HARGA BAHAN
Membuat 1 m2 bekisting untuk lantai
Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp) A TENAGA Pekerja L.01 OH 0,660 Rp - Rp -Tukang Kayu L.02 OH 0,330 Rp - Rp -Kepala Tukang L.03 OH 0,033 Rp - Rp -Mandor L.04 OH 0,033 Rp - Rp -Rp B BAHAN
Kayu kelas III m3 0,040 Rp - Rp -Paku 5 - 10 cm Kg 0,400 Rp - Rp -Minyak bekisting Ltr 0,200 Rp - Rp -Balok kayu kelas II m3 0,015 Rp - Rp -Plywood tebal 6 mm Lbr 0,350 Rp - Rp -Dolken Bambu Batang 6,000 Rp - Rp
-Rp C PERALATAN -Rp D Rp -E Rp -F Rp
-Pemasangan 1 m2 dinding bata merah (5x11x22) cm tebal 1/2 batu campuran 1SP:2PP
Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp) A TENAGA 1 Pekerja L.02 OH 0,300 Rp - Rp -2 Tukang batu L.02 OH 0,100 Rp - Rp -3 Kepala tukang L.03 OH 0,0100 Rp - Rp -4 Mandor L.04 OH 0,0150 Rp - Rp -Rp B BAHAN 1 Bata merah - bh 70,000 Rp - Rp -2 Semen portland - kg 18,950 Rp - Rp -3 Pasir pasang - m3 0,0380 Rp - Rp -Rp C PERALATAN 1 -Rp D Rp -E Rp -F Rp
-Pemasangan 1 m2 plesteran 1SP:2PP tebal 15mm
Harga Satuan Jumlah Harga (Rp) (Rp) A TENAGA 1 Pekerja L.02 OH 0,300 Rp - Rp -2 Tukang batu L.02 OH 0,100 Rp - Rp -3 Kepala tukang L.03 OH 0,0100 Rp - Rp -4 Mandor L.04 OH 0,0150 Rp - Rp -Rp B BAHAN 1 Semen portland - kg 10,224 Rp - Rp -2 Pasir pasang - m3 0,020 Rp - Rp -Rp C PERALATAN - - - - Rp - Rp -Rp D Rp -E Rp -F Rp
-JUMLAH HARGA BAHAN JUMLAH TENAGA KERJA
Koefisien No
JUMLAH HARGA BAHAN
Jumlah (A+B+C) No
JUMLAH HARGA ALAT
Overhead & Profit 5 %
Overhead & Profit 5 % Harga Satuan Pekerjaaan (D+E) Jumlah (A+B+C)
JUMLAH HARGA ALAT
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
Uraian Kode
Kode Satuan
JUMLAH TENAGA KERJA
Uraian
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E) Jumlah (A+B+C)
Overhead & Profit 5 %
JUMLAH HARGA ALAT JUMLAH HARGA BAHAN JUMLAH TENAGA KERJA
No Uraian Kode Satuan Koefisien
Pemasangan 1 m2 finishing siar pasangan bata merah
Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp) A TENAGA 1 Pekerja L.02 OH 0,150 Rp - Rp -2 Tukang batu L.02 OH 0,075 Rp - Rp -3 Kepala tukang L.03 OH 0,0080 Rp - Rp -4 Mandor L.04 OH 0,0080 Rp - Rp -Rp B BAHAN 1 Semen portland - kg 3,108 Rp - Rp -Rp C PERALATAN - - - 0 Rp - Rp -Rp D Rp -E Rp -F Rp
-Pemasangan 1 m2 finishing siar pasangan batu kali, campuran 1SP:2PP
Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp) A TENAGA 1 Pekerja L.02 OH 0,300 Rp - Rp -2 Tukang batu L.02 OH 0,150 Rp - Rp -3 Kepala tukang L.03 OH 0,0150 Rp - Rp -4 Mandor L.04 OH 0,0150 Rp - Rp -Rp B BAHAN 1 Semen portland - kg 6,320 Rp - Rp -2 Pasir pasang - m3 0,012 Rp - Rp -Rp C PERALATAN - - - 0 Rp - Rp -Rp D Rp -E Rp -F Rp -Pemasangan 1 m2 acian
Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp) A TENAGA 1 Pekerja L.02 OH 0,200 Rp - Rp -2 Tukang batu L.02 OH 0,100 Rp - Rp -3 Kepala tukang L.03 OH 0,0100 Rp - Rp -4 Mandor L.04 OH 0,0100 Rp - Rp -Rp B BAHAN 1 Semen portland - kg 3,250 Rp - Rp -Rp C PERALATAN - - - - Rp - Rp -Rp D Rp -E Rp -F Rp -Uraian
JUMLAH TENAGA KERJA
No Uraian
Overhead & Profit 5 % Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
Kode Satuan Koefisien
JUMLAH HARGA BAHAN
Satuan Koefisien
Overhead & Profit 5 %
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
JUMLAH HARGA ALAT
No
Uraian
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
Jumlah (A+B+C) Overhead & Profit 5 %
JUMLAH HARGA ALAT
Jumlah (A+B+C)
Satuan JUMLAH HARGA BAHAN
JUMLAH HARGA ALAT
JUMLAH TENAGA KERJA
JUMLAH HARGA BAHAN JUMLAH TENAGA KERJA
Jumlah (A+B+C)
No Kode Koefisien
Pemasangan 1 m' pipa PVC φ 75 mm
Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp) A TENAGA 1 Pekerja L.02 OH 0,08 Rp - Rp -2 Tukang pipa L.02 OH 0,04 Rp - Rp -3 Mandor L.04 OH 0,01 Rp - Rp -Rp B BAHAN 1 Pipa PVC φ 75 mm m' 1,00 Rp - Rp -Rp C PERALATAN
Sewa Tripot/Tackel & hndle crane 2 T - hari 0,01 Rp - Rp
-Rp D Rp -E Rp -F Rp -Pemasangan 1 m' pipa PVC φ 50 mm
Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp) A TENAGA 1 Pekerja L.02 OH 0,08 Rp - Rp -2 Tukang pipa L.02 OH 0,04 Rp - Rp -3 Mandor L.04 OH 0,01 Rp - Rp -Rp B BAHAN 1 Pipa PVC φ 50 mm m' 1,00 Rp - Rp -Rp C PERALATAN
Sewa Tripot/Tackel & hndle crane 2 T - hari 0,01 Rp - Rp
-Rp
D Rp
-E Rp
-F Rp
-Pemasangan 1 m' pipa PVC tipe AW φ ¾"
Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp) A TENAGA Pekerja L.02 OH 0,036 Rp - Rp -Tukang batu L.02 OH 0,060 Rp - Rp -Kepala tukang L.03 OH 0,0060 Rp - Rp -Mandor L.04 OH 0,0020 Rp - Rp -Rp B BAHAN Pipa PVC φ ¾" m' 1,200 Rp - Rp -Perlengkapan 35% 0,350 Rp - Rp -Rp C PERALATAN -Rp D Rp -E Rp -F Rp -Satuan Satuan Koefisien Koefisien
JUMLAH HARGA ALAT Overhead & Profit 5 %
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
JUMLAH HARGA ALAT JUMLAH HARGA BAHAN
No Uraian Kode
Jumlah (A+B+C) Overhead & Profit 5 % Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
JUMLAH TENAGA KERJA
JUMLAH HARGA BAHAN
JUMLAH HARGA ALAT Jumlah (A+B+C)
JUMLAH HARGA BAHAN
Kode Satuan
Koefisien Jumlah (A+B+C)
Overhead & Profit 5 %
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
No Uraian Kode
No Uraian
JUMLAH TENAGA KERJA JUMLAH TENAGA KERJA
Pemasangan 1 m' pipa GIP φ 63 mm
Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp) A TENAGA 1 Pekerja L.02 OH 0,35 Rp - Rp -2 Tukang pipa L.02 OH 0,17 Rp - Rp -3 Mandor L.04 OH 0,03 Rp - Rp -Rp B BAHAN 1 Pipa GIP φ 63 mm m' 1,00 Rp - Rp -Rp C PERALATAN
Sewa Tripot/Tackel & hndle crane 2 T - hari 1,00 Rp - Rp
-Rp
D Rp
-E Rp
-F Rp
-Pemasangan 1 m' pipa GIP φ 50 mm
Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp) A TENAGA 1 Pekerja L.02 OH 0,35 Rp - Rp -2 Tukang pipa L.02 OH 0,17 Rp - Rp -3 Mandor L.04 OH 0,03 Rp - Rp -Rp B BAHAN 1 Pipa GIP φ 50 mm m' 1,00 Rp - Rp -Rp C PERALATAN
Sewa Tripot/Tackel & hndle crane 2 T - hari 1,00 Rp - Rp
-Rp
D Rp
-E Rp
-F Rp
-Pemasangan 1 buah Air Valve φ 50 mm
Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp) A TENAGA 1 Pekerja L.02 OH 1,43 Rp - Rp -2 Tukang pipa L.02 OH 0,72 Rp - Rp -3 Mandor L.04 OH 0,14 Rp - Rp -Rp B BAHAN 1 Air Valve φ 50 mm bh 1,00 Rp - Rp -Rp C PERALATAN
Sewa Tripot/Tackel & handle crane 2T - hari 0,10 Rp - Rp
-Rp
D Rp
-E Rp
-F Rp
-Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
Jumlah (A+B+C) Overhead & Profit 5 %
Kode Satuan
Uraian No
Satuan Koefisien
Koefisien
Kode Satuan Koefisien
JUMLAH TENAGA KERJA
No Uraian
JUMLAH HARGA ALAT JUMLAH HARGA BAHAN JUMLAH TENAGA KERJA
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
JUMLAH HARGA BAHAN
JUMLAH HARGA ALAT
Jumlah (A+B+C) Overhead & Profit 5 %
JUMLAH HARGA ALAT JUMLAH HARGA BAHAN Overhead & Profit 5 %
Harga Satuan Pekerjaaan (D+E)
Jumlah (A+B+C)
JUMLAH TENAGA KERJA
Pengecatan 1 m2 permukaan baja galvanis secara manual sistem 3 lapis
Harga Satuan Jumlah Harga
(Rp) (Rp) A TENAGA 1 Pekerja L.02 OH 0,400 Rp - Rp -2 Tukang cat L.02 OH 0,800 Rp - Rp -3 Kepala tukang L.03 OH 0,0800 Rp - Rp -4 Mandor L.04 OH 0,0200 Rp - Rp -Rp B BAHAN 1 Cat dasar kg 0,1100 Rp - Rp -2 Cat antara kg 0,1700 Rp - Rp -3 Cat penutup kg 0,0800 Rp - Rp -4 Kwas bh 0,0100 Rp - Rp -5 Pengencer ltr 0,0100 Rp - Rp -Rp C PERALATAN -Rp Rp -Rp D Rp -E Rp
-F Harga Satuan Pekerjaaan (D+E) Rp
-No Uraian Kode Satuan Koefisien
JUMLAH TENAGA KERJA
JUMLAH HARGA ALAT JUMLAH HARGA BAHAN
Jumlah (A+B+C)
1. HARGA BAHAN
No Jenis Bahan Satuan Harga Satuan
Air Ltr Rp
-1 Batu Kali / Batu Gunung M³ Rp
-2 Batu Merah Bh Rp
-3 Kayu Klas-II Lokal M³ Rp -4 Kayu Klas-III Lokal M³ Rp -5 Kayu Klas-IV. untuk Bekisting M³ Rp
-6 Kerikil Ayak M³ Rp -Kerikil Ayak kg Rp -7 Pasir Pasang M³ Rp -Pasir Pasang Kg Rp -8 Pasir Urug/Timbunan M³ Rp -9 Triples (Plywood) 6 mm M³ Rp -10 Spacer (penjaga jarak bekisting) Bh Rp -11 Semen Bosowa PC. 50Kg zak Rp -Semen Bosowa PC. 50Kg Kg Rp -12 Semen Tonasa PC. 50Kg zak Rp -Semen Tonasa PC. 50Kg Kg Rp
-13 Lem Pipa Bh Rp
-14 Seal Tape (Isolasi Pipa) Bh Rp
-15 Baja Tulangan kg Rp
-16 Stop Kran Pipa GIV -3" Bh Rp -17 Stop Kran Pipa GIV -2" Bh Rp -18 Shock Pipa GIV Ø 2" Bh Rp
-19 Hari Rp
-20 Pentil Udara (Air Valve) 2" Bh Rp -21 Kawat Pengikat Beton Kg Rp
-22 Cat Besi/Kayu Kg Rp
-23 Meni Besi/Kayu Kg Rp
-24 Minyak Cat Ltr Rp
-25 Minyak Bekisting Ltr Rp
-26 Kuas 2,5" BH Rp
-27 Pipa Gip 3" Medium B - 6 M Btg Rp -28 Pipa Gip 3" Medium B - 6 M M' Rp -29 Pipa Gip 2" Medium B - 6 M Btg Rp -30 Pipa Gip 2" Medium B - 6 M M' Rp -31 Pipa PVC S12,5 -3" - SNI (RR) Btg Rp -32 Pipa PVC S12,5 -3" - SNI (RR) M' Rp -33 Pipa PVC S12,5 -2" - SNI (RR) Btg Rp -34 Pipa PVC S12,5 -2" - SNI (RR) M' Rp -35 Pipa PVC AW -3/4" Btg Rp -36 Pipa PVC AW -3/4" M' Rp -37 Shock kran Air 3/4" Bh Rp -38 Kran Air 3/4" Bh Rp -39 Tee PVC AW dia 3/4" Bh Rp -40 Elbow PVC AW dia 3/4" Bh Rp -41 Sling ø 1/2" M' Rp -42 Sling ø 1/4" M' Rp -43 Kuku Macan ø 1/2" Bh Rp -44 Kuku Macan ø 1/4" Bh Rp -45 Paku Biasa 5-10 cm Kg Rp -46 Dolken Bambu Btg Rp -47 Ben 90° PVC S12,5 dia 3" Bh Rp -48 Ben 45° PVC S12,5 dia 2 " Bh Rp -49 Bend All Plange 45° Ø 2" Bh Rp -50 Flange Steel Ø3" Bh Rp -51 Flange Bell End Ø3" Bh Rp -52 Flange Steel Ø2" Bh Rp -53 Flange Bell End Ø2" Bh Rp -54 Penutup Bak Penampung Bh Rp -55 Pipa Penguapan Pipa 2" Bh Rp
-56 Bh Rp
-57 Karet Packing Bh Rp
-58 Clamp Sadle 2" x 3/4" Bh Rp -DAFTAR HARGA BAHAN DAN UPAH
Keterangan
Sewa Tripot/Tackel & hndle crane 2 T
2. DAFTAR UPAH
No Uraian Satuan Harga Satuan
1 Pekerja Hari Rp
-2 Tukang Hari Rp
-3 Kepala Tukang Hari Rp
-4 Mandor Lapangan Hari Rp
-5 Mekanik Hari Rp
-6 Mekanik Pembantu Hari Rp -7 Operator Kurang Terlatih Hari Rp -8 Operator Pembantu Hari Rp -9 Operator Terlatih Hari Rp
-10 Sopir Truk Hari Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 0,00 100
2 0,00
3 0,00
4 0,00
5 PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA 0,00 6 PEKERJAAN PAS. PIPA PELINTAS 1 UNIT 0,00 7 PENGADAAN DAN PEMASANGAN ACSESORIS PIPA 0,00
8 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
TIME SCHEDULE
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA DINAS PEKERJAAN UMUM
PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH SISTEM PERPIPAAN DESA KANANDEDE KEC. LIMBONG TAHUN ANGGARAN 2015
NO URAIAN PEKERJAAN BOBOT BULAN I BULAN II BULAN III BULAN IV KET.
PEKERJAAN PENDAHULUAN PEKERJAAN BANGUNAN INTAKE
PEKERJAAN PEMB. BAK PENAMPUNGAN ( RESERVOIR ) 1 UNIT
50
PEK. PEMBANGUNAN SAMBUNGAN RUMAH (SR) : 19 UNIT
Penawar,
PEKERJAAN FINISHING
JUMLAH BOBOT PEKERJAAN RENCANA KERJA MINGGUAN KUMULATIF RENCANA KERJA REALISASI PEKERJAAN MINGGUAN KUMULATIF REALISASI PEKERJAAN DEVIASI
PT/CV. ……….
NAMA JELAS
Syarat - Syarat Umum
1
BAB I
SYARAT-SYARAT & PENJELASAN UMUM
1.1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah
PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH SISTEM PERPIPAAN DESA KANANDEDE KEC. LIMBONG
1.2. Pekerjaan harus sesuai dengan :
a. Uraian dan syarat-syarat umum pekerjaan ini (Spesifikasi Umum Perpipaan ).
b. Semua gambar-gambar perencanaan yang telah dibuat oleh konsultan perencana dan telah diketahui oleh Pengelola Teknik Proyek.
c. Petunjuk-petunjuk dari Pemimpin Proyek dan unsur-unsur teknik lainnya baik lisan maupun tertulis.
d. Syarat-syarat umum untuk pelaksanaan pemborongan pekerjaan umum di Indonesia (A.V. 1941).
e. Syarat-syarat perburuhan
f. Standar bahan/material dan peralatan
Semua bahan/material maupun peralatan yag dipasang secara permanen harus baru
dan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, jika menggunakan di luar yang ditentukan dalam spesifikasi harus dibuat amandemen.
Jika tidak disebutkan dalam spesifikasi penggunaan bahan/material maupun peralatan
yang dipergunakan dalam pelaksanaan konstruksi maka dapat dipergunakan daftar standar yang dikeluarkan oleh organisasi resmi sebagai berikut :
PKKI : Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia
PBI : Peraturan Beton Indonesia
SII : Standar Industri Indonesia
HGPS : Hydraulic Gate and Penstock Association Japan
JRA : Japan Road Association
SSPC : Steel Structures Painting Council
ASBR : (Water and Power Resources Service, United States Departement of
the Interior (Formerly United States Bureau of Reclamation).
AWS : American Welding Society
ASTM : American Society for Testing and Materials
AISA : American Iron and Steel Institute
ACI : American Conrete Institute
JCEA : Japan Civil Engineer Association
AASHTO : American Association of State Highways and Transportaion Officials
JIS : Japanese Industrian Standard
Syarat - Syarat Umum
2
1.3. Pekerjaan Pendahuluan
a. Dalam waktu 15 hari setelah menerima surat perintah, kontraktor harus mengirimkan Rencana Pelaksanaan Kerja, Metode Pelaksanaan dan Laporan Kegiatan secara rinci yang sesuai rencana kerja global yang telah diajukan dalam pelelangan. Rincian tersebut harus mencantumkan Program Pelaksanaan:
Mobilisasi/Demobilisasi
Survey dan Testing Lapangan
Daftar Bahan dan Peralatan Khusus
Kemungkinan Kelambatan Pekerjaan
b. Rencana pelaksanaan kerja disusun dalam bentuk bagan (Bar Chart dan/atau S-Curve). c. Mobilisasi/demobilisasi tenaga kerja dan peralatan serta pengadaan bahan material. d. Pelaksana lapangan yang cakap/terampil sesuai bidang disiplin ilmunya.
e. Basecamp dan direksi keet, dengan ketentuan sebagai berikut :
Ukuran bangunan 3 x 4 m untuk Direksi Keet dan 3 x 5 m untuk Basecamp, tinggi
langit-langit 2,50 m.
Tiang dari kayu kelas III ukuran 10/10 cm.
Rangka atap dan dinding kayu dari kayu kelas III ukuran 5/10 dan 5/7 cm.
Pada lantai digunakan Rabat Beton 1pc : 3psr : 5krl Dan Di floor licin
Dinding terbuat dari tripleks yang dilengkapi pintu dan jendela yang cukup untuk
penerangan jendela udara.
Atap seng gelombang.
Ruang Direksi Dilengkapi kursi meja ½ biro, meja tamu, papan tempel ukuran 122 x 244
cm, gambar pelaksanaan dan bester serta jadwal pelaksanaan pekerjaan, perlengkapan P3K/obat-obatan.
Contoh material yang akan digunakan/diuji.
f. Papan Nama Proyek g. Dokumen kontrak
Konsep dokumen kontrak disiapkan oleh Pemilik Pekerjaan namun penggandaannya
oleh kontraktor.
Jumlah dokumen kontrak sebanyak yang telah ditetapkan pada syarat-syarat
administrasi, kontraktor harus menyiapkan maksimum 5 (lima) set untuk pelaksanaan di lapangan. Jumlah tersebut sudah termasuk yang harus disiapkan oleh kontraktor untuk Direksi Pekerjaan dan Engineer Konsultan yang ditunjuk.
h. Gambar-gambar kerja yang selalu siap di lapangan i. Laporan
1.4. Laporan
Kontraktor harus membuat laporan kegiatan pekerjaan dengan menggunakan format yang telah disetujui oleh Direksi.
Syarat - Syarat Umum
3
a. Buku harian yang mencatat semua petunjuk-petunjuk, keputusan-keputusan dan detail-detail penting dari unsur teknik.
b. Laporan harian, berisi hal-hal berikut :
Kondisi musim/cuaca
Jumlah staf dan pekerja yang bekerja
Jumlah dan jenis material dan peralatan di lapangan
Laporan kemajuan pekerjaan, termasuk lokasi serta perhitungan volume setiap hari.
Kejadian yang menghambat pekerjaan.
Kejadian atau kondisi yang mengakibatkan keterlambatan kemajuan (progres)
pekerjaan.
Semua informasi yang berkaitan dengan pekerjaan.
e. Laporan Mingguan
Setiap akhir minggu dibuat laporan dengan format yang telah disetujui dan membuat
program rencana kerja minggu berikutnya.
Setiap satu minggu sekali diadakan rapat antara personil inti dari kontraktor dengan
Direksi lapangan untuk membahas kelancaran pekerjaan. d. Laporan Bulanan
Setiap tanggal 25 bulan berjalan, Kontraktor harus sudah membuat laporan dengan
menggunakan format yang telah disetujui. Laporan tersebut meliputi laporan fisik dan laporan keuangan.
Laporan berisi (tidak mutlak dibatasi) hal-hal sebagai berikut :
Secara rinci uraian pekerjaan yang dilaksanakan pada periode bulan tersebut.
Ringkasan komulatif kemajuan fisik dan progres keuangan untuk setiap kegiatan
utama.
Prosentase hasil kera terhadap seluruh pekerjaan yang tercantum dalam kontrak.
Penjelasan penyebab keterlambatan pelaksanaan dan usulan pemecahan untuk
mengejar ketinggalan dan kehilangan waktu.
Rencana kerja bulan berikutnya.
Daftar peralatan mesin-mesin konstruksi dan bahan/material yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan termasuk mesin-mesin yang baru didatangkan maupun yang dikeluarkan dari lokasi lapangan pekerjaan termasuk periode mesin-mesin dan peralatan tidak digunakan.
Jumlah total volume dari jenis pekerjaan yang tercantum dalam daftar volume (Bill of
Quantity).
Kondisi cuaca secara umum, termasuk pencatatan periode serta intensitas hujan
setiap hari.
Daftar kecelakaan :
Masuk rumah sakit atau meninggal bila ada.
Syarat - Syarat Umum
4
Kerusakan hunian, material dan peralatan.
Schedule progres kemajuan yang menunjukkan tanggal penerimaan dan jumlah dan
tagihan yang dikirim tetapi belum dibayar.
Perkiraan jumlah pembayaran dari pemilik untuk bulan periode berikutnya.
Foto-foto pelaksanaan pekerjaan pada bulan tersebut.
e. Foto-foto Pelaksanaan Pekerjaan
Kontraktor harus membuat foto yang menggambarkan kemajuan pelaksanaan
pekerjaan, foto harus menunjukkan keadaan sebelum dimulai pelaksanaan, sedang dalam pelaksanaan dan setelah selesai pelaksanaan. Pengambilan fot harus dalam satu titk dan arah yang sama.
Tiga lembar cetak foto untuk setiap pemotretan harus diserahkan kepada Direksi dalam
jangka waktu 10 (sepuluh) hari.
Ukuran foto 3R
Setiap foto harus dilampirkan sebagai berikut :
Penjelasan ringkas, termasuk lokasi dan kode nomor
Nomor foto dan tanggal pengambilan
Nama kontraktor
Nama proyek
Negatif film harus diserahkan juga kepada Direksi dengan diberi label dan mudah
disimpan.
1.5. Gambar-Gambar Pelaksanaan
Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan yang cermat terutama ukuran-ukurannya maupun dimensi dari segi yang tertera di dalam gambar rencana tersebut. Bila ada yang tidak sesuai atau kurang jelas harus dikonfirmasikan kepada Direksi. Semua yang meragukan harus dimintakan penegasan dari Direksi dalam bentuk tertulis.
a. Format Gambar
Bahasa
Semua gambar dan data perhitungan pendukungnya yang harus disiapkan oleh kontraktor menggunakan bahasa Indonesia, bila ada gambar yang berbahasa asing diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Satuan
Semua satuan menggunakan sistem metrik.
Ukuran
Semua gambar menggunakan ukuran standard, JIS, ukuran A3 , kecuali ada perintah lain atau persetujuan dari Direksi.
Judul
Konsep tentang judul maupun format semua gambar yang disiapkan oleh kontraktor, ditunjukkan terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan Direksi.
Syarat - Syarat Umum
5
Penomoran
Referensi penomoran gambar menggunakan sistem penomoran gambar teknik. Urutan penomoran akan ditetapkan oleh Direksi. Bila kontraktor bermaksud memberikan referensi penomoran untuk kepentingan sendiri bisa menambahkan kolom pada kolom-kolom judul.
Indeks Gambar
Tiap-tiap gambar yang dihasilkan diberikan indeks. Lembaran-lembaran indeks gambar harus diserahkan kepada direksi.
b. Gambar di lapangan
Semua lembaran gambar yang paling akhir mendapatkan persetujuan revisi oleh direksi segera dikirim ke kantor lapangan kontraktor.
Gambar-gambar tersebut harus selalu ada di lapangan dan sewaktu-waktu selalu dapat dipergunakan untuk pemeriksaan oleh Direksi.
Gambar pelaksanaan (Construction Drawing)
Semua gambar untuk dilaksanakan (construction drawing) diberikan oleh Pemilik yang disiapkan oleh Konsultan.
Dalam gambar ini jelas menunjukkan tata letaknya, dimensinya, jenis konstruksinya dan seterusnya seperti yang disebutkan dalam spesifikasi atau petunjuk direksi.
Gambar Kerja (Working Drawing)
Kontraktor harus membuat gambar kerja (working drawing) dan gambar tersebut
mengacu pada gambar untuk dilaksanakan (construction drawing) yang diberikan oleh pemilik pekerjaan.
Gambar kerja harus detail dan dicantumkan jumlah material yang digunakan (bar
bending schedule, list of material, dll), juga mempertimbangkan kemudahan pemeriksaan/inspeksi dari prosedur kerja maupun metode pelaksanaan yang akan dikerjakan di lapangan oleh Kontraktor.
Gambar kerja diajukan kepada Direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap cetak biru (blue
print) untuk dilakukan pemeriksaan sampai mendapatkan persetujuan. Bila ada perubahan dalam gambar kerja, maka harus dalam bentuk tertulis yang ditandatangani oleh Direksi dan gambar perubahan ini merupakan bagian daripada Gambar Kerja.
Dari gambar kerja yang telah disetujui, ternyata setelah memperhatikan kondisi
pondasi, hasil galian maupun hasil test laboratorium, konstruksi yang dikehendaki lain dan perlu perubahan gambar kerja, maka perubahan tersebut harus dalam bentuk tertulis dari Direksi pekerjaan. Semua biaya gambar kerja berikut perubahan-perubahannya menjadi beban kontraktor.
Gambar kerja dalam beberapa item pekerjaan juga digunakan sebagai dasar acuan
pengajuan Tagihan Pembayaran (Monthly Payment) Kontraktor.
Syarat - Syarat Umum
6
Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum dimulai pekerjaan dari tiap seksi pekerjaan, kontraktor harus sudah mengirimkan gambar-gambar fasilitas/bangunan sementara yang akan dipergunakan di daerah areal proyek seperti gambar gudang, rencana kantor, tempat penyimpanan peralatan mesin, asrama pekerja dan bangunan, bangunan lainnya yang diusulkan oleh kontraktor. Gambar-gambar harus mendapatkan persetujuan dari Direksi.
Bila ternyata dalam pelaksanaan ada perubahan, kontraktor juga harus mendapatkan persetujuan dari Direksi perihal perubahan tersebut baik dari segi lokasi maupun konstruksinya.
Gambar Terlaksana (As Built Drawing)
1. Selama pelaksanaan konstruksi pekerjaan, kontraktor harus mengikuti seksama dan mencocokkan dengan gambar kerja. Ketidakcocokan dengan gambar kerka yang telah disetujui, supaya dicantumkan perubahan-perubahannya dan konstruksi pekerjaan yang dikerjakan sesuai dengan keadaan yang dikerjakan/dengan keadaan sebenarnya untuk selanjutnya dibuat gambar terlaksana.
2. Penyesuaian gambar dengan pelaksana pekerjaan di lapangan akan diadakan pemeriksaan oleh Direksi Teknik.
Bila dari hasil pemeriksaan ternyata ditemukan ketidak sesuaian maka dalam jangka 14 (empat belas) hari, kontraktor harus telah memperbaiki gambar tersebut, sehingga gambar terlaksana benar-benar sesuai dengan yang dilaksanakan di lapangan.
Setelah mendapatkan persetujuan maka Kontraktor menggandakan di samping untuk keperluannya sendiri, sebanyak 3 (tiga) set diserahka kepada Direksi/Engineer.
3. Gambar terlaksana harus dibuat di atas, kertas A3 yang berkualitas baik dari memudahkan dalam penggandaannya. Selanjutnya gambar terlaksana yang telah selesai dan telah mendapatkan persetujuan dari Direksi/Engineer diserahkan kepada pemilik pekerjaan oleh kontraktor.
4. Dalam jangka waktu 1 (satu) bulan setelah penandatanganan serah terima
pekerjaan 100%, kontraktor harus sudah menyerahkan gambar terlaksana lengkap yang terdiri dari 1 ( Satu) set gambar lengkap cetakan ukuran penuh (A 3)
Gambar-Gambar Lain
Selain gambar-gambar yang disebutkan di atas, gambar-gambar lain yang masih diperlukan dalam pelaksanaan seperti gambar metode pelaksanaan, skema diagram ataupun grafik jadwal pelaksanaan pekerjaan, harus diserahkan juga untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi/Engineer.
1.6. Jika ada perbedaan gambar dan syarat-syarat teknik, maka syarat-syarat teknik yang harus diikuti. Jika ada perbedaan pada gambar dan atau ukuran-ukuran maka gambar skala yang lebih besar yang diikuti, dan jika terdapat keragu-raguan dari isi dokumen proyek, maka kontrakor
Syarat - Syarat Umum
7
harus mendiskusikan atau minta penjelasan pada direksi teknik, dan dalam terjadi pertentangan isi antara dokumen-dokumen yang ada maka yang menentukan adalah tingkat “kekuatan” dari dokumen yang dimaksud sebagaimana telah ditetapkan dalam salah satu bagian dari dokumen proyek.
1.7. Survey dan Pengukuran Kembali
a. Paling lambat 15 hari setelah penandatanganan kontrak, kontraktor diwajibkan untuk melaksanakan survey lapangan yang lengkap terhadap kondisi fisik dan struktur jalan lama. Kemudian harus mengajukan atau menyerahkan laporan lengkap dan detail dari hasil survey ini kepada direksi teknik. Laporan itu berupa rencana kerja secara tertulis, menjelaskan secara terperinci urutan-urutan dan cara pelaksanaan pekerjaan, termasuk hal-hal khusus bila perlu, misalnya cuaca/curah hujan dan sebagainya.
b. Titik referensi atau Bench Mark (BM), telah ditetapkan oleh Pemilik di lapangan seperti dapat diperiksa di dalam gambar.
Pengecekan BM sebelum digunakan sebagai pedoman kordinat dan elevasi harus diadakan pengecekan dan verifikasi tentang akurasinya.
Kontraktor harus membuat titik referensi/BM sementara untuk kepentingan kontraktor sendiri dalam melaksanakan pekerjaan, tetapi setiap titik/BM sementara harus mendapat persetujuan direksi lapangan.
c. Kontraktor harus menyampaikan secara Direksi, rencana pemasangan patok-patok dalam waktu tidak kurang dari 48 jam, mendahului pelaksanaannya. Pematolan dilakukan oleh kontraktor di bawah supervisi direksi dan bila dianggap perlu direksi dapat melakukan perubahan-perubahan di lapangan dan dalam hal ini akan disampaikan secara tertulis kepada kontraktor.
d. Kontraktor harus mempersiapkan alat-alat ukur yang diperlukan di lapangan sehubungan dengan pekerjaan ini, termasuk yang diperlukan oleh direksi untuk pengecekan.
1.8. Peralatan
Kontraktor harus mengajukan daftar peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan schedule pada rencana dan kontraktor mempersiapkan peralatan lapangan sebelum pelaksanaan dimulai seperti tanda pengaman lalu lintas, rol meter, mal ukuran kemiringan, papan nama proyek dan foto keadaan.
1.9. Bahan Bangunan
Bahan bangunan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat minimal seperti yang ditetapkan dalam peraturan umum mengenai bangunan di Indonesia.
a. Air
Air untuk pengecoran beton harus air tawar yang tidak mengandung mineral dan alkalide. Selanjutnya harus memenuhi syarat-syarat yang sebagaiman diuraikan dalam PBI-1971 dan PUBB (NI-12) 1971.
Syarat - Syarat Umum
8
b. Portland Cement (PC)
Digunakan Portland Cement (PC) biasa yang mempunyai kualitas mineral sampai dengan
S.400 (semen tonasa atau semen bosowa), berdasarkan kualifikasi yang diteatpkan dalam NI-8.
Semen yang telah mengeras/membantu atau berbungkah tidak boleh dipergukan lagi.
c. Pasir
Pasir pasangan dan pasir beton dipergunakan pasir yang memenuhi syarat baik dan bersih, tidak mengandung lumpur serta tidak terlalu halus telah disetujui oleh Pihak Direksi. Selanjutnya harus memenuhi syarat-syarat sebagaimana yang diuraikan dalam PBI-1971 dan PUBB (NI-12) 1971.
d. Batu
Untuk pasangan pondasi dipakai batu gunung atau batu kali yang sudah pecah jenis keras, bersih dan permukaan tidak licin, ukuran besar rata-rata 20 cm. Sedangkan untuk pasangan tembok dipakai batu-bata kualitas baik dan telah mendapat persetujuan direksi.
e. Kayu
Kayu yang digunakan adalah kayu kelas I jenis bayam dan kayu kelas II Kalapi atau yang berkualitas baik/mutu “A”.
f. Kerikil
Kerikil beton yang digunakan adalah kerikil cipping yang tidak mengandung lumpur. g. Besi Beton
Besi beton digunakan besi U24 sesuai syarat atau peraturan Bahan Bangunan Indonesia. h. Timbunan Pilihan
Timbunan pilihan harus terdiri dari bahan tanah atau batu yang memenuhi ketentuan SNI 03-1744-1989 dan SNI 03-1742-1989 atau disetujui secara tertulis oleh Direksi pekerjaan. 1.10. Sumber Material
Kontraktor harus mencari sendiri sumber-sumber bahan sub base yang memenuhi syarat dan mengajukan daftar kepada direksi mengenai sumber (asal) subbase yang akan digunakan. Direksi bersama kontraktor mengambil contoh material tersebut untuk keperluan pemeriksaan sebelum memberikan persetujuannya, biaya-biaya untuk itu menjadi tanggungan kontraktor. 1.11. Pemeriksaan testing dan persetujuan
Kontraktor harus menyerahkan hasil pemeriksaan sebelum sumber bahan tersebut dieksploitir. Segala biaya yang menyangkut pemeriksaan tersebut menjadi tanggungan kontraktor. Material-material yang contohnya masih dalam tahap pemeriksaan, atau sifat-sifatnya meragukan belum diperkenakan untuk dibawah ke job site, dan bila material yang telah ada di job site ternyata tidak memenuhi syarat yang ditetapkan, direksi berhak untuk menolaknya dan kontraktor harus segera menyingkirkannya atas biaya sendiri.
Syarat - Syarat Umum
9
1.12. Penyimpanan Material
A. Harus disimpan sedemikian rupa sehingga tidak mengalami perubahan komposisi (segregasi) dan sedapat mungkin ditumpuk di tempat yang ditunjuk/ disetujui direksi. Segala biaya yang dikeluarkan termasuk ganti rugi bila penyimpanan tersebut berada di luar batas penguasaan jalan, menjadi tanggungan kontraktor.
B. Penempatan material harus diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu lalu lintas dan tidak mengurangi mutu material dalam pelaksanaan pekerjaan.
C. Jenis bahan material yang akan dimasukkan ke dalam lokasi harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu oleh pengawas lapangan dengan memberikan contoh bahan. D. Bahan material yang ditolak harus dikeluarkan dari lokasi proyek atas tanggungan/biaya
pemborong sendiri selambat-lambatnya 2 x 24 jam sejak waktu ditolak bahan material tersebut.
1.13. Persyaratan Material
Semua material harus bersih dan kotoran-kotoran, bahan-bahan organik dan bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki. Material yang dipakai sebagai bahan subbase adalah Agregat Kelas C yang penggunaannya masing-masing dijelaskan dalam petunjuk teknis Departemen PU Bina Marga dan diupayakan bahan yang berada di sekitar lokasi.
1.14. Biaya-Biaya
Kontraktor menanggung segala biaya ganti rugi/kompensasi biaya-biaya retribusi dan sebagainya yang sehubungan dengan pengambilan/ penandatanganan material-material tersebut, namun tidak ada mata pembiayaan khusus untuk hal ini sehingga kesemuanya telah harus diperhitungkan dalam harga satuan material tersebut.
1.16. Lalu Lintas
Lalu lintas pengalihan (penyimpanan) perlu disediakan untuk kendaraan roda dua sedangkan kendaraan roda empat tidak diperkenangkan lewat di atas permukaan jalan beton yang baru dikerjakan sampai siapa untuk dilewati. Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan akibat lalu lintas.
Syarat – Syarat Teknis
1
BAB II
PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan ini terdiri dari pengumpulan dan analisa data sekunder, dimana data-data yang terkumpul minimum terdiri dari :
a. Peta lokasi yang sementara dilaksanakan b. Peta rupa bumi
c. Kondisi lokasi baik itu letak geografis, pencapaian iklim, hidrologi dan kemiringan lahan.
2. Penelitian Lapangan
Dilakukan untuk mengetahui keadaan di lapangan yang sebenarnya dan
mengkorelasikannya dengan hasil data sekunder, dimana hasil dari penelitian ini akan diplotkan kedalam peta tata ruang dilapangan.
Pekerjaan ini mencakup pekerjaan :
1. Pengukuran untuk mengetahui elevasi dari kemiringan lahan dalam lokasi yang kondisinya berbukit dan jarak jalur pipa yang akan dipergunakan.
2. Data hasil pengukuran dipakai untuk menentukan letak Pipa PVC S12,5 Ø3” dan Ø 2” dan Pipa yang akan disambung menuju desa dan dusun
a. Titik letak Bak Reservoir serta bangunan Pelengkap lainnya yang dimaksudkan agar kebutuhan akan air bersih oleh warga masyarakat dapat merata. Sambungan Langsung Pipa kerumah-rumah ini diletakkan pada ketingian di bawah peil reservoir. b. Jalur pipa distribusi dari Pipa Induk ke Desa yang dituju. Bahan pipa yang digunakan adalah pipa PVC S.12,5 memenuhi Standar SNI atau ISO ( Type Injuction ) dengan tekanan kerja min. 10 Bar, Pipa PVC S.12,5 mulai dari ukuran Ø2,5 Inch Kemudian Pada Jarak Tertentu di alikan ke Pipa PVC. S.12,5 Ø2 Inci dan Pipa PVC AW Ø1 agar mendapatkan tekanan air yang tinggi dari bak Resevoar hingga ke bak hidran umum dan kran umum maka diusahakan jangan sampai terjadi kebocoran pipa terutama pada setiap sambungan maka dalam pelaksanaannya harus hati hati dan telitih dalam penyambungan pipa apalagi menggunakan gelang karet dan Untuk menjaga sambungan antar pipa agar tak lepas, pada daerah yang dianggap kritis dipasangkan trust block dari beton sebagai penopang pipa.
c. Pekerjaan Jembatan Pipa dibuat jika ada pipa yang memotong alur sungai d. Pekerjaan Sambungan Langsung khusus pada Fasilitas Rumah Ibadah (Mesjid) e. Pipa yang telah tersambung terlebih dulu dites pengalirannya sebelum ditimbun
tanah , untuk memudahkan mengetahui apabila ada kebocoran pada setiap sambungan pipa.
3. Urain syarat-syarat dan gambar kerja
Uraian syarat-syarat teknis/spesifikasi dan gambar kerja digunakan sebagai pedoman dasar dalam pelaksanaan pekerjaan ini, serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari uraian dan syarat-syarat ini.
Jika didalam gambar terdapat kekurang jelasan atau perbedaan-perbedaan, kontrktor diwajibkan menanyakan kepada direksi serta membuat gambar-gambar pelengkap atas petunjuk-petunjuk direksi dan disahkan oleh pimpinan proyek.
Tidak dibenarkan samasekali bahwa kontraktor untuk memperbaiki sendiri hal-hal tersebut di atas. Akibat kelalaian kontraktor dalam hal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor.
Syarat – Syarat Teknis
2 4. Pengamanan
Setelah kontraktor mendapatkan batas-batas daerah kerja dan lain sebagainya maka kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala yang ada di daerahnya mengenai : a. Kehilangan dan kerusakan dan bahan yang ada di lokasi pekerjaan
b. Kecelakaan dan keselamatan kerja sepenuhnya merupakan tanggung jawab kontraktor.
5. Rencana Kerja
Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan, kontraktor harus bersama-sama dengan direksi mendiskusikan rencana kerja dan rencana waktu pelaksanaan setelah pelulusan pekerjaan.
Dua hari sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus memberi tahu Direksi agar petugas setempat dapat diberi tahu akan adanya kegiatan pelaksanaan.
Kontraktor harus menyerahkan secara rinci :
a. Jadwal pelaksanaan proyek sesuai persyaratan kontrak. b. Alat yang akan digunakan dan spesifikasi alat.
c. Bahan utama yang harus disediakan sesuai dengan spesifikasi yang diusulkan dalam penawaran.
d. Tenaga ahli dan tenaga terampil yang berpengalaman yang dpekerjakan. e. Tenaga kerja yang akan dipekerjakan.
f. Rencana secara rinci tentang cara yang akan diusulkan untuk pelaksanaan
dilapangan yang berhubungan dengan kontruksi. Encana kerja ini akan dipakai oleh Direksi sebagai dasar untuk menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan keterlambatan pekerjaan dan prestasi kontraktor.
g. Contoh Bahan
Kontraktor harus menyampaikan contoh bahan kepada Direksi dengan mutu bahan yang diusulkan pemakaiannya. Bila tidak sesuai sebagaimana contoh yang disetujui, kontraktor harus mengeluarkan bahan tersebut dari lapangan dan harus menggantinya dengan yang ditentukan.
h. Jaminan akan bahan / material yang akan dipakai. Bahan / material yang ditawarkan sesuai jumlah yang diberikan harus dipenuhi dalam pelaksanaan pekerjaan sebenarnya. Jika menyimpang maka kontraktor harus menggantinya sesuai dengan penawaran.
6. Pembersihan Lapangan
Kontraktor harus mengusahakan agar lapangan tetap bersih, tidak ada sisa-sisa material atau sampah yang berserakan. Setelah penyempurnaan pekerjaan maka segala bahan-bahan sisa , sampah-sampah dan kontruksi sementara harus dikeluarkan dari lapangan sehingga keadaan lapangan kembali seperti ke keadaan semula.
7. Laporan, Foto Lapangan dan Sebagainya
Kontraktor harus membuat foto pelaksanaan pekerjaan dimulai dari persiapan mobilisasi bahan, tiap-tiap pekerjaan yang sedang dikerjakan maupun yang telah selesai dikerjakan, sedangkan laporan foto kemajuan bulanan dilakukan sesuai dengan persyaratan kontrak.
Laporan Kemajuan Pekerjaan
Laporan harian, minguan dan bulanan tentang tentang kemajuan pekerjaan harus dibuat oleh kontraktor. Laporan tersebut harus menggambarkan banyaknya pekerjaan yang telah diselesaikan, bahan yang dipakai sebenarnya, bahan di dalam gudang, jumlah pegawai dan pekerja yang melaksanakan pekerjaan lapangan dan jumlah akumulatif semua kegiatan yang telah dislesaikan atau sedang dilaksanakan yang hasil akhirnya dihitung dalam bobot presentase terhadap seluruh kegiatan.
Bersamaan dengan penyampaian laporan mingguan rencana kerja yang akan dilaksanakan dalam minggu berikutnya juga disampaikan secara resmi kepada pemberi tugas.
Syarat – Syarat Teknis
3
8. Gambar dan Buku Persyaratan di Lapangan
Dilapangan Kontraktor harus menyimpan dengan baik satu salinan semua gambar, buku persyaratan, catatan tambahan ( agenda ), gambar yang disetujui. Perintah perubahan lainnya, dalam keadan baik serta ditandatangani dengan catatan tersebuat juga tersedia untk Direksi.
9. Gambar Sesuai Pelaksanaan
Kontraktor harus membuat ghambar-gambar Terlaksana ( As Build Drawing ) sesuai pelaksanaan memenuhi pasal yanberkaitan dalam hal tersebut dari persuaratan umum kontraktor dalam rangkap 6 ( enam ).
Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan untuk kontrak ini harus dibuat dengan menggunakan peta-peta dari Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigran yang disediakan oleh Direksi. Konteraktor harus mengunakan tanda-tanda dan ketebalan garis menurut lampiran yang terkait dari dokumen ini.
10. Force Majeure
a. Yang dianggap sebagai Force Majeure adalah akibat-akibat dari kejadian di luar kemampuan pemborong baik langsung maupun tidak langsung antara lain malapetaka alam meliputi :
Gempa Bumi B a n j i r T a u f a n P e t i r Kebakaran Sabotase
Kejadian-kejadian akibat termasuk yang timbul selama pelaksanaan
berlangsung, kontraktor diharuskan melapor mengajukan persoalannya kepada Direksi dalam waktu paling lambat 3 x 24 Jam.
b. Jika waktu sebagaimana dinyatakan dalam ad. a ini telah dilampaui sedangkan laporan belum juga disampaikan maka kontrakor kehilangan haknya untuk mengajukan claim dan lain sebagainya yang berhubungang dengan pasal ini. c. Dalam hal ini untuk lancarnya pekerjaan haruslah ada kerjasama yang baik
antara Kontraktor, Konsulan Supervisi/Penyedia dan Direksi.
11. Kenaikan Harga
Harga borongan adalah harga mati ( fixed price ), baik harga kontrak maupun harga satuannya.
Apabila selama masa pelaksanaan terjadi kenaikan harga untuk pekerjan ini maka tidak diadakan perhitungan Fluktuasi harga. Kontraktor sudah harus memperhitungkan kenaikan harga dalam penawaranya.
PEKERJAAN INTAKE
1. Pekerjaan Galian
a) Galian dibuat sesuai dengan gambar teknis/kondisi lapangan. b) Dimensi galian mengikuti gambar teknis/kondisi lapangan,
c) Kemiringan galian harus diperhatikan stabilitas lereng sehingga galian tidak longsor.
d) Dasar galian harus dalam dan rata kecualidinyatakan lain dari pihak direksi sesuai pertimbangan teknis dilapangan .
e) Tanah galian yang berkualitas tidak dapat digunakan sebagai tanah urug. f) Tanah galian yang tidak dipakai harus dibuang ditempat yang sudah ditentukan
oleh Direksi/Supervisi sehingga tidak menganggu pelaksanaan pekerjaan dan lingkungan.
Syarat – Syarat Teknis
4
2. Pekerjaan Urungan Tanah
a) Timbunan kembali Bekas Galian (Urugan Tanah Kembali)
Pelaksanaan pekerjaan urugan tanah kembali/timbunan diambilkan dari tanah hasil galian, penimbunan dilakukan pada bagian-bagian peil yang terlalu rendah dan penimbunan kembali sisi luar dan sisi dalam dari pasangan pondasi batu kali.
3. Pekerjaan Beton
a) Beton yang digunakan adalah beton mutu K. 175.
b) Bahan beton terdiri dari semen, pasir, Batu Pecah dan besi sebagai tulangan. c) Semen yang digunakan harus semen jenis PC.
d) Pasir yang digunakan harus pasir yang berkualitas baik, bersih dari kotoran yang dapat merusak kontruksi, berkualitas baik dan berkadar Lumpur maksimum 5%.
e) Pasir yang digunakan harus jenis pasir cor bersi dari kotoran yang dapat merusak konstruksi, berkualitas baik dan berkadar Lumpur maksimum 5%. f) Batu Pecah yang digunakan harus kerikil yang berkualitas baik, keras tidak
porous, bersih dari bahan-bahan yang dapat merusak konstruksi, dengan ukuran seragam diameter antara 2-3 cm
g) Air yang digunakan harus air tawar, bersih dari segala kotoran yang dapat merusak konstruksi.
h) Besi tulangan menggunakan besi yang memenuhi standar SLL, diameter tulangan sesuai dengan gambar teknis.
i) Bekisting dibuat dari papan kayu tebal 2cm atau triplek 4mm.
j) Penyambungan papan bekisting harus rapi kuat , tidak bocor dan bagian dalam
harus rata.
k) Bekisting harus kuat menahan beban selama masa pekerjaan pengecoran berlangsung dan tidak mengalami lendutan pada semua permukaan bekisting.
l) Pemasangan besi beton harus memenuhi syarat teknis dan mendapat
persetujuan dari Direksi/Supervisi.
m) Beton bertulang digunakan untuk plat dasar, dinding vertical,dinding penyekat dan plat penutup
n) Beton tidak bertulang digunakan untuk lantai kerja
4. Pasangan Batu Kali
a) Pasangan batu kali dimaksudkan sebagai dinding Intake, dimensi pondasi sesuai dengan gambar tekhnis.
b) Pasangan batu kali menggunakan spesi campuran 1 : 3
c) Batu yang digunakan harus batu kali belah, atau batu gunung belah, kuat, bersih tidak porous dan tidak retak.
d) Pasir yang digunakan sebagai campuran spesi harus pasir berkualitas baik, bersih dari kotoran yang dapat merusak konstruksi dan berkadar Lumpur maksimum 5 %.
e) Air yang digunakan harus bersih dari segala kotoran yang dapat merusak konstruksi.
f) Semen yang digunakan harus jenis PC.
g) Batu yang dipasang harus dibasahi secara merata sampai jenuh sebelum dipasang.
h) Pemasangan batu kali harus dengan baik, saling mengikat satu sama lain.
i) Pemasangan batu kali harus menghindari rongga-rongga yang terlalu banyak
Syarat – Syarat Teknis
5 PEKERJAAN PERPIPAAN
1 Pekerjaan Persiapan.
a. Pemeriksaan patok-patok sepanjang jalur perpipaan oleh Kontraktor bersama dengan Direksi/Supervisi. Apabila terdapat kesulitan menemukan patok-patok yang hilang, patok pengganti segera dibuat dengan persetujuan Direksi/Supervisi. b. Jalur pipa harus dibersihkan dari kotoran-kotoran yang dapat mengganggu
pelaksanaan pekerjaan.
c. Pembuangan ketoran harus ditempat yang sudah ditentukan, tidak mengganggu pekerjaan.
2. Pekerjaan Galian
a. Galian dibuat sesuai dengan gambar teknis/kondisi lapangan. b. Dimensi galian mengikuti gambar teknis atau kondisi lapangan.
c. Kemiringan galian harus diperhatikan stabilitas lereng sehingga galian tidak longsor.
d. Galian dasar harus dala da rata kecuali dinyatakan lain.
e. Tanah galian yang berkualitas baik dapat digunakan sebagai tanah urug.
f. Tanah galian yang tidak terpakai harus dibuang ditempat yang sudah ditentukan oleh Direksi/Supervisi sehingga tidak menggangu pelaksanaan dan pekerjaan dan lingkngan.
3. Pekerjaan Urungan Tanah
a. Tanah urug yang digunakan sebagai tanah urungan harus tanah yang berkualitas baik, bersih dari ketoran yang dapat merusak kontruksi.
b. Permukaan tanah urungan harus datar dan rata.
c. Pengurungan dilakukan selapis demi selapis dan dipadatkan. Ketebalan maksimum setiap lapis 5 cm padat. Ketebalan urungan sesuai dengan gambar teknis.
d. Dimensi dan bentuk urungan harus dibuat sesuai dengan gambar teknis. 4. Pekerjaan Perpipaan
a. Pipa yang digunakan harus 100% baru, tidak rusak dan tidak cacat.
b. Bahan pipa transmisi dan distribusi menggunakan pipa PVC S.12,5 Ø 3 Inch dan 2 Inch dan pipa PVC S. 12,5 memenuhi Standar SNI atau ISO ( Type Injuction ) dengan tekanan kerja min. 10 Bar Ø 3 Inch dan 2 Inch .
c. Accessories yang dipasang harus terbuat dari PVC S.12,5 memenuhi standar SNI dan ISO .
d. Water meter menggunakan type horizontal, drivice, direct reading dengan body bronze dan mechanism plastic
e. Sebelum dipasang bagian dalam pipa dan perlengkapan pipa harus dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menganggu.
f. Pemasangan pipa harus diperhatikan sudut kemiringan pipa sehingga dapat
mengalir dengan baik.
g. Penyambungan pipa menggunakan socket atau reducer. Pada percabangan menggunakan tee atau tee accros sesuai dengan percabangan.
h. Pemotongan pipa harus menggunakan alat yang sesuai dengan jenis pipa. Hasil pemotongan harus baik sesuai dengan maksud dan tujuan pemotongan.
i. Sambungan pipa yang akan disambungkan harus dibersihkan dari kotoran.
Sesuia sambungan harus menggunakan seal tape.
j. Elbow atau bend digunakan pada belokan vertical dan horizontal pipa.
k. Sudut belokan pipa harus tidak melebihi dari sudut belokan yang ditentukan oleh pabrik.
l. Pemasangan accessories harus sesuai dengan gambar teknis. Kedudukan pipa
harus benar-benar pada peil yang telah ditenukan.
m. Pada saat pemasangan pipa, parit galian harus dalam keadaan kering.
n. Semua ujung pipa yang terakhir harus ditutup dengan dop diperkuat dengan truch block dari beton.
Syarat – Syarat Teknis
6
5. Pekerjaan Pengetesan Perpipaan dan Pembersihan Pipa
a. Pengetesan dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan sambungan dan mengetahui kebocoran pada pipa dan sambungan pipa.
b. Pengetesan dilakukan bagian dari bagian panjang dari keseluruhan panjang pipa. Panjang setiap bagian pipa tidak melebihi dari 300M.
c. Pengetesan dilakukan dengan cara hidrostatis pressure test dan leakage test. d. Bila pada saat pengetesan terjadi kerusakan pada perpipaan kontraktor diwajibkan memperbaiki atas biaya kontraktor.
e. Bila pada saat pengetesan ditemukan hal-hal yang tidak memenuhi persyaratan, kontraktor memperbaiki sehingga memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. f. Pengetesan harus disaksikan dan disetujui oleh Direksi/superfisi.
g. Setelah diyakini bahwa jaringan perpipaan sudah sempurna maka dilakukan pembersihan pipa.
h. Air yang digunakan untuk pembersihan pipa harus benar-benar air bersih yang mendapatkan persetujuan dari Direksi/Supervisi.
6. Pekerjaan Jembatan Pipa
a. Letak jembatan pipa harus mendapat persetujuan dari Direksi/Supervisi. b. Jembatan pipa dibangun pada pelintasan sungai atau saluran air.
c. Bentang jembatan, konstruksi jembatan harus sesuai dengan gambar tekhnis. 7. Pekerjaan Kembali
a. Apabila pada saat pelaksanaan terjadi pembongkaran-pembongkaran konstruksi bangunan yang ada, maka kontraktor harus membangun kembali konstruksi tersebut dengan kualitas yang sama. Yang dimaksud dengan konstruksi bangunan disini termasuk rumput dan tanaman.
b. Semua biaya yang timbul akibat perbaikan ditanggung oleh kontraktor.
PEKERJAAN BAK RESERVOIR (BAK PENAMPUNGAN)
1 Pekerjaan Galian
a. Galian dibuat sesuai dengan gambar teknis/kondisi lapangan. b. Dimensi galian mengikuti gambar teknis/kondisi lapangan,
c. Kemiringan galian harus diperhatikan stabilitas lereng sehingga galian tidak longsor.
d. Dasar galian harus dalam dan rata kecuali dinyatakan lain dari pihak direksi sesuai pertimbangan teknis dilapangan .
e. Tanah galian yang tidak dipakai harus dibuang ditempat yang sudah ditentukan oleh Direksi/Supervisi sehingga tidak menganggu pelaksanaan pekerjaan dan lingkungan.
2. Pasangan Batu Kali
a. Pasangan batu kali menggunakan spesi campuran 1 : 3
b. Batu yang digunakan harus batu kali belah, atau batu gunung belah, kuat, bersih tidak porous dan tidak retak.
c. Pasir yang digunakan sebagai campuran spesi harus pasir berkualitas baik, bersih dari kotoran yang dapat merusak konstruksi dan berkadar Lumpur maksimum 5 %.
d. Air yang digunakan harus bersih dari segala kotoran yang dapat merusak konstruksi.
e. Semen yang digunakan harus jenis PC.
f. Batu yang dipasang harus dibasahi secara merata sampai jenuh sebelum
dipasang.
g. Pemasangan batu kali harus dengan baik, saling mengikat satu sama lain. h. Pemasangan batu kali harus menghindari rongga-rongga yang terlalu banyak