• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III IMPLEMENTASI PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD ISLAM AL AZHAR 25 SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III IMPLEMENTASI PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD ISLAM AL AZHAR 25 SEMARANG"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

IMPLEMENTASI PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD ISLAM

AL AZHAR 25 SEMARANG

Bab ini merupakan penyajian data tentang gambaran implementasi penilaian aspek psikomotorik pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di SD Islam al Azhar 25 yang berlokasi di JL. Wr. Supratman Kav. 31-32 Semarang. Untuk memperoleh data peneliti menggunakan teknik dokumentasi dan interviu. Secara garis besar pelaksanaan penilaian di SD Islam al Azhar Semarang ini meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil penilaian.

Berikut adalah data tentang implementasi penilaian aspek psikomotorik mata pelajaran pendidikan agama Islam di SD Islam al Azhar 25 Semarang: A. Perencanaan

Ada beberapa persiapan atau perencanaan yang dilakukan oleh guru sebelum proses pengambilan nilai dijalankan sebagai bentuk kegiatan prapenilaian, yaitu:

1. Menetapkan tujuan yang akan menjadi target atau sasaran penilaian. 2. Menetapkan bahan materi penilaian.

3. Menginformasikan kepada siswa waktu dan tempat pelaksanaan penilaian. 4. Menentukan aspek indikator pengukuran untuk setiap ketrampilan.

5. Menentukan instrument dengan berbagai sarana diantaranya, daftar absen, blangko nilai praktek, dan rekap nilai praktek.

1. Tujuan Penilaian

Tujuan atau target yang ingin dicapai dari pelaksanaan penilaian psikomotorik pendidikan agama Islam di SD Islam al Azhar 25 semarang adalah untuk menilai kemampuan siswa dalam ketrampilan–ketrampilan yang dirinci ke dalam jenjang tujuan khusus sesuai dengan tingkatan kelas.

(2)

Kelas I:

1. Membaca huruf–huruf hijaiyyah dengan harakat fathah, kasrah, dan dhammah.

2. Menghafal surat–surat pendek dalam al Qur’an. 3. Mempraktekan wudlu. 1

Kelas II:

1. Membaca huruf hijaiyyah dengan tanda baca mad, tanwin, sukun, dan tasydid.

2. Menghafal surat–surat pendek dalam al Qur’an. 3. Menghafal bacaan–bacaan dalam sholat. 4. Mempraktekan sholat fardlu.

5. Menghafal bacaan adzan dan iqomah. 2 Kelas III:

1. Membaca kata yang mengandung alif syamsiyah dan qomariyah. 2. Membaca kata yang mengandung qalqalah sugra dan kubra.3 3. Menghafal surat–surat pendek dalam al Qur’an.

4. Mempraktekan tayamum.

5. Mempraktekan sholat berjamaah, jum’at, rawatib,dan tahiyyatul masjid.

6. Menghafal do’a dan dzikir sesudah sholat. Kelas IV:

1. Menghafal surat–surat pendek dalam al Qur’an. 2. Menghafal arti bacaan sholat.

3. Mempraktekan sujud syukur, syahwi, dan tilawah. Kelas V:

1. Membaca hukum bacaan (idhar, idgam, ikhfa’, dan iqlab) dan (idgam mimi, syafawi, dan idhar syafawi).

1 Interviu dengan Titik Sholihati, Tanggal, 7 Februari 2006, Pkl. 10. 15.

2 Interviu dengan Nur Milhan, Tanggal, 6 Februari 2006, Pkl. 08. 00.

(3)

2. Menghafal surat – surat pendek dalam al Qur’an. 3. Mempraktekan sholat Idul Fitri dan Idul Adha. 4. Menghafal arti bacaan sholat. 4

Berdasarkan keterangan dari beberapa guru di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan yang ingin dicapai dari penilaian psikmotorik pendidikan agama Islam adalah ingin mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memiliki ketrampilan membaca dan menghafal bacaan serta mempragakan gerakan. Tujuan–tujuan tersebut merupakan kompetensi dasar yang menjadi patokan dalam pemberian materi khusus untuk lingkup psikomotorik.

2. Materi Penilaian

Materi yang diajarkan dalam Pendidikan Agama Islam sekaligus menjadi sebagai bahan penilaian untuk aspek psikomotorik pendidikan agama Islam di SD Islam al Azhar 25 Semarang adalah sebagai berikut : Kelas I:

1. Huruf-huruf hijaiyyah dengan harakat fathah, kasrah, dan dhamamh. 2. Surat–surat pendek dalam al Qur’an antara lain:

a. al Fatihah b. an Nas c. al Falaq d. al Ikhlas e. al Lahab f. An Nashr 3. Wudlu. 5 Kelas II:

1. Huruf–huruf hijaiyyah dengan tanda baca mad, tanwin, sukun, dan tasydid.

4 Interviu dengan Muthohar, Tanggal, 16 Februari 2006, Pkl. 09. 00.

5 Interviu dengan Titik Sholihati, Tanggal, 7 Februari 2006, Pkl. 10. 15.

(4)

2. Surat–surat pendek dalam al Qur’an yaitu: a. al Kafirun. b. al Kaustar. c. al Maun. d. al Quraisy. 3. Sholat

4. Adzan dan iqomah. 6 Kelas III:

1. Alif lam Syamsiyah.dan qamariyah. 2. Qalqalah sugra dan kubra.

3. Surat– urat pendek dalam al Qur’an yaitu: a. Al fill. b. Al Humazah. c. Al ‘Asr. d. An Nas. e. Al Insyiroh. f. Adh Dhuha. 4. Tayamum. 5. Sholat

6. Bacaan dzikir dan do’a sesudah sholat. Kelas IV:

1. Surat–surat pendek dalam al Qur’an yaitu: a. al Lail. b. asy Syams. c. al Balad. d. al Fajr. e. al Ghaziah. f. al A’la. 2. Sholat Jum’at

(5)

3. Sujud syukur, syahwi, dan tilawah. Kelas V:

1. Hukum bacaan idhar, idgam, ikhfa’, iqlab, idgam mimi, ikhfa’ syafawi, dan idhar syafawai.

2. Surat–surat pendek dalam al Qur’an yaitu: a. ath Thoriq.

b. al Buruj. c. al Insyiqoq. d. al Mutaffifin. e. al Infithor.

4. Sholat Idul Fitri dan Idul Adha. 7

Materi tersebut merupakan bahan acuan dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SD Islam al Azhar 25 Semarang sekaligus bahan yang dinilai setelah pelajaran selesai diberikan khusus untuk lingkup psikomotorik.

3. Waktu Pelaksanaan Penilaian.

Berdasarkan keterangan Muthohar bahwa penilaian aspek psikomotorik pendidikan agama Islam di SD Islam al Azhar 25 Semarang dilakukan setelah materi selesai disampaikan.8 Pernyataan senada juga diungkapkan oleh guru lain. Penilaian di lakukan secara terus menerus mulai jenjang kelas satu sampai kelas berikutnya dengan melihat proses perkembangan kompetensi siswa dalam menjalankan ibadah di sekolahan. Kemudian untuk memperoleh data setiap indikator kompetensi siswa, penilaian hanya dilakukan sekali serta tidak dilakukan dalam satu waktu dengan pemberian materi.Tempat yang digunakan untuk menilai siswa di ruang kelas dan kadang di PSB (Pusat Sumber Belajar). 9

7 Interviu dengan Muthohar, Tanggal, 16 Februari 2006, Pkl. 09. 00. 8 Interviu dengan Muthohar, Tanggal, 23 Februari 2006, Pkl. 09.00.

9 Interviu denganTitik Sholihati, Tanggal, 7 Februari 2006, Pkl. 10. 15.

(6)

4. Menspesifikan Data yang Dibutuhkan untuk Menyusun Instrument Penilaian.

Secara garis besar ketrampilan yang menjadi target penilaian dikelompokan menjadi tiga yaitu kategori membaca, menghafal bacaan dan mempragakan atau mempraktekan gerakan.

Adapun aspek dan indikator yang menjadi standar penilaian psikomotorik pendidikan agama Islam di SD Islam al Azhar 25 Semarang secara rinci adalah sebagai berikut:

1. Membaca

Aspek yang dinilai berdasarkan keterangan Siti A’isyah adalah segi harakat, mahraj, dan kelancaran.10 Sedangkan Titik Sholihati hanya menilai segi harakat dan mahraj.11 Termasuk kategori dalam penilaian ketrampilan membaca diantaranya:

a. Huruf–huruf hijaiyyah

b. Kata atau kalimat yang mengandung alif lam Syamsiyah dan qamariyah.

c. Kata atau kalimat yang mengandung qalqalah sugra dan kubra. d. Kata atau kalimat yang mengandung bacaan idhar, idgam, ikhfa’,

iqlab, idgam mimi, ikhfa’ syafawi, dan idhar syafawai. 2. Menghafal

Aspek yang dinilai menurut Muthohar adalah segi harakat, mahraj, dan kelancaran. 12 Tergolong kategori ketrampilan menghafal adalah sebagai berikut :

a. Surat–surat pendek al Qur’an

b. Adzan dan iqomah dengan indikator sebagai berikut: - Bacaan takbir

- Bacaan syahadat tauhid dan rasul

10 Interviu dengan Sit A’isyah, Tanggal, 25 Februari 2006, Pkl. 12. 30. 11 Interviu dengan Titik Sholihati, Tanggal, 21 Februari 2006, Pkl. 10.15.

(7)

- Bacaan adzan - Bacaan iqomat

- Bacaan kalimat tauhid - Do’a sesudah adzan 13

c. Bacaan niat wudlu dan tayamum d. Sholat dengan indikator sebagai berikut:

- Niat takbirotul ihram - Do’a iftitah

- Membaca surat al Fatihah

- Surat ad Dhuha (surat pendek al Qur’an) - Do’ a ruku’

- Do’a i’tidal - Do’a sujud

- Do’a duduk diantara dua sujud - Tahiyat akhir

- Do’a sesudah tahiyat. 14 3. Mempragakan / mempraktekan

Aspek yang menjadi standar penilaian untuk ketrampilan mempragakan menurut Muthohar adalah dari keluwesan dan ketepatan.15 Sedangkan Nur Milhan dan Titik Sholihati hanya berdasarkan pada ketepatan gerakan. Ketrampilan dalam kategori ini adalah:

a. Wudlu dengan indikator sebagai berikut: - Membasuh wajah

- Membasuh tangan sampai siku - Mengusap sebagian kepala - Membasuh telinga

13 Interviu dengan Nur Milhan, Tanggal, 13 Februari 2006, Pkl. 08. 00. 14 Blangko Nilai Praktek PAI.

15 Interviu dengan Muthohar, Tanggal, 16 Februari 2006, Pkl. 09. 00.

(8)

- Membasuh kaki 16

b. Tayamum dengan indikator sebagai berikut: - Mengusap muka

- Mengusap tangan - Tertib

c. Sholat dengan indikator yang dinilai sebagai berikut: - Berdiri

- Mengangkat kedua tangan - Bersedekap

- Gerakan intiqol dengan takbir - Ruku’

- I’tidal didahului takbir - Sujud didahului takbir

- Duduk (iftirasy) diantara dua sujud - Sujud kedua

- Duduk tawaruk

- Telunjuk kanan gerakan syahadat - Salam ke kanan

- Salam ke kiri 17

Aspek-aspek di atas merupakan hasil penetapan yang dilakukan oleh masing–masing guru.

5. Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian untuk aspek psikomotorik pendidikan agama Islam di SD Islam al Azhar 25 Semarang adalah tes perbuatan. Kemudian sarana yang dipakai diantaranya blangko–blangko penilaian praktek yang memuat indikator yang harus dikuasai oleh siswa.

16 Interviu dengan Titik Sholihati, Tanggal 21 Februari 2006, Pkl. 10. 15. 17 Blangko Nilai Praktek PAI.

(9)

Bentuk penyusunan sebagaimana tergambar dalam sebuah skema, kolom ke bawah merupakan urutan absen siswa sedangkan ke samping adalah indikator yang dinilai. Sedangkan bentuk lembar penilaian yang dibuat oleh Muthohar untuk menilai ketrampilan praktek sholat dia dengan menyatumkan bobot skor untuk setiap aspek.

Contoh 1

Pedoman Penilaian Praktek

No Nama Indikator

1 Perlu Bantuan Menguasai Berhasil

2

3

Sumber: Blanko Nilai Progress Report

Contoh 2

Pedoman Nilai Praktek Sholat

No A bs en Murid Berdi ri Mengangkat ked ua Bers edekap Gerak an i nt iqal deng an Rukuk I’ti dal Sujud didahului ta kbir Duduk (i ftirasy)

Sujud ke-2 Duduk

ta

waruk

Telunjuk ka

nan gerak

an

syahadat Salam ke kanan Salam kekiri Jumlah Nilai

7 8 8 8 8 8 8 7 8 8 7 7

1

2

Sumber: Blanko Nilai Praktek Sholat SD Islam al Azhar 25 Semarang

B. Pelaksanaan

Berdasarkan keterangan dari Muthohar bahwa “penilaian psikomotorik berkaitan dengan praktek dimana penilaian yang digunakan adalah penilaian

(10)

secara langsung“. 18 Ditambah pemaparan dari Titik Sholihati “penilaian psikomotorik merupakan penilaian tanpa ada kegiatan tulis menulis, tetapi langsung perbuatan atau ucapan, jadi penilaian psikomotorik titik tekannya adalah menilai kemampuan membaca, menghafal, dan mempragakan/ mempraktekan“. 19 Teknik penilaian yang digunakan di SD Islam al Azhar selama ini adalah pendengaran dan pengamatan (observasi). Proses pengambilan nilai dilaksanakan secara langsung pada saat siswa melakukan praktek di kelas.

1. Teknik Penilaian

Target penilaian psikomotorik pendidikan agama Islam di SD Islam al Azhar 25 Semarang adalah meliputi aspek membaca, menghafal, dan mempragakan/mempraktekan. Berikut adalah teknik penilaian masing–masing ketrampilan:

1. Penilaian Membaca.

Membaca merupakan salah satu ketrampilan yang menjadi target kompetensi dalam penilaian psikomotorik. Teknik penilaian membaca di SD Islam al Azhar 25 Semarang selama ini sebagaimana keterangan dari Siti A’isyah adalah dengan mendengarkan siswa dalam melafalkan kata atau kalimat. Indikator yang menjadi karakteristik penilaian atas kemampuan siswa adalah membaca suatu kata atau kalimat sesuai dengan harakatnya, sesuai dengan mahrojul huruf serta dilakukan secara lancar. 20

Proses pengambilan nilai berdasarkan keterangan Titik Sholihati, yaitu dengan melakukan review (mengulang) materi yang akan dinilai terlebih dahulu. Kemudian satu persatu siswa diminta untuk menunjukan kemampuanya dan guru menyimak langsung setiap kata

18 Interviu dengan Muthohar, Tanggal, 23 Februari 2006, Pkl. 09. 00. 19 Interviu dengan Titik Sholihati, Tanggal, 14 Februari 2006, Pkl. 10. 15.

20 Hasil interviu dengan Siti A’isyah, Tanggal, 25 Februari 2006, Pkl. 12. 30.

(11)

atau kalimat yang diucapkan mulai awal hingga akhir. 21 Hal tersebut berbeda dengan apa yang telah dilakukan oleh Siti A’ isyah, dia tanpa ada review terlebih dahulu tetapi langsung meminta siswa untuk menunjukan kemampuanya.22 Tempat yang diambil adalah di ruang kelas dan terkadang di Pusat Sumber Belajar (PSB).

2. Penilaian Menghafal.

Menghafal merupakan tingkatan kompetensi yang mengabungkan antara kemampuan ingatan (memory) dengan kemampuan lisan (pelafalan). Target utama dari kemampuan ini yaitu menghafal suatu bacaan. Pada dasarnya penilaian menghafal memiliki titik tekan yang sama dengan ketrampilan membaca yaitu menilai kemampuan siswa dalam melafalkan suatu kata, kalimat atau bacaan.

Berdasarkan keterangan dari Muthohar, penilaian yang dilakukan guru atas kemampuan menghafal juga serupa dengan teknik menilai kemampuan membaca yaitu dengan mendengarkan siswa melafalkan suatu bacaan begitu juga dengan indikator penilaianya. Tempat yang digunakan di ruang kelas dan di ruang PSB. 23

3. Penilaian Mempragakan atau mempraktekan.

Mempragakan merupakan suatu ketrampilan yang membutuhkan gerakan sebagian ataupun seluruh tubuh mulai dari kepala sampai kaki. Aplikasi teknik penilaian yang dipakai guru adalah pengamatan atau observasi langsung terhadap siswa. Target atau indikator utama dalam kemampuan ini adalah mempragakan atau mempraktekan segala gerakan dengan tepat serta luwes.24 Adapun karekteristik aspek-aspek dari setiap ketrampilan yang berisi urain/

21 Interviu dengan Titik Sholihati, Tanggal, 14 Februari 2006, Pkl. 10. 15. 22 Pengakuan Sit A’isyah, Tanggal, 25 Februari 2006, Pkl. 12. 30.

23 Hasil interviu dengan Muthohar, Tanggal, 23 Februari 2006, Pkl. 09. 00. 24 Interviu dengan Muthohar, Tanggal, 23 Februari 2006, Pkl. 09. 00.

(12)

pernyataan tentang ranah perbuatan yang akan diukur adalah sebagai berikut:

a. Wudlu.

- Membasuh wajah secara merata.

- Membasahi tangan baik bagian dalam maupun luar secara merata sampai sedikit di atas siku.

- Mengusap sebagian kepala

- Membasahi telinga secara merata baik bagian dalam maupun luar.

- Membasahi kaki secara merata mulai telapak kaki sampai sedikit di atas mata kaki.25 (tidak ditemukan dokumen)

b. Tayamum

- Mengusap seluruh bagian muka secara merata dengan kedua tangan.

- Mengusap tangan kanan mulai ujung–ujung jari sampai siku dengan tangan kiri secara merata, begitu juga dengan tangan kiri.

- Mendahulukan muka dari tangan. c. Sholat

- Posisi tubuh tegak lurus dengan wajah melihat tempat sujud. - Mengangkat kedua tangan sesaat dengan telapak tangan

terbuka secara bersamaan sampai posisi sejajar dengan telinga.

- Menempelkan tangan didada bagian tengah dengan tangan kanan memegang tangan kiri.

- Mengangkat kedua tangan sesaat dengan telapak tangan terbuka.

- Membungkukan tubuh dengan posisi punggung lurus dengan kepala serta kedua tangan memegang lutut.

(13)

- Menegakkan tubuh secara sambil diiringi mengangkat kedua tangan.

- Membungkukan tubuh dengan kedua lutut menempel lantai, kemudian diikuti kedua tangan dan dahi, serta ujung kedua jari - jari kaki memancat lantai serta posisi kedua tangan tepat didepan lutut.

- Duduk dengan posisi kedua kaki diletakan dibawah pantat serta kedua tangan diatas paha.

- Duduk dengan posisi kaki kiri diletakan dibawah kaki kanan - Meluruskan jari telunjuk tangan kanan dengan tetap meletakan

di atas paha

- Menengok ke kanan kemudian kekiri sampai 90 derajat dengan mata melihat pada bahu. 26 (tidak ditemukan dokumen)

Proses pengambilan nilai ketrampilan wudlu menurut Titik Sholihati dengan mempragakan terlebih dahulu di depan para siswa gerakan-gerakan wudlu yang akan dinilai. Kemudian satu persatu siswa diminta ke depan untuk mendemonstrasikan gerakan-gerakan tersebut. Dengan memakai pedoman blanko penilaian dia mengamati seluruh gerakan siswa awal hingga akhir. Waktu yang dibutuhkan untuk menilai satu siswa rata-rata lima menit.27

Ketrampilan tayamum berdasarkan pemaparan Muthohar yaitu dengan langsung meminta siswa mempraktekan gerakan tayamum kemudian dia mengamati secara seksama mulai gerakan awal hingga akhir. Begitu juga dengan ketrampilan sholat teknik yang digunakan sama dengan menilai ketrampilan tayamum. Untuk menilai ketrampilan tayamum setiap siswa membutuhkan waktu rata–rata dua

26 Interviu dengan Muthohar, Tanggal, 23 Februari 2006, Pkl. 09. 00.

(14)

menit sedangkan untuk ketrampilan mempragakan gerakan sholat sampai lima menit dengan mengambil lokasi di ruang kelas.28

Sistem pengambilan data baik ketrampilan membaca, menghafal atau mempragakan yang dilakukan oleh guru dengan langsung memberikan nilai atas hasil kemampuan siswa pada kolom blangko penilaian progress dengan tanda (√) atau chek list. 29

2. Teknik Penskoran

Pemberian skor untuk tes psikomotorik pendidikan agama Islam di SD Islam al Azhar 25 Semarang menggunakan ukuran standar. Proses penilaian dilakukan secara langsung ketika siswa melakukan praktek. Untuk ketrampilan membaca dan menghafal khusus kelas I s/d kelas III menggunakan sistem kualitatif (huruf). Sedangkan kelas IV dan V menggunakan kuantitatif (angka).

Untuk mengukur suatu ketrampilan guru menggunakan skala sebagai berikut. Skala A jika indikator dikerjakan dengan berhasil, B jika menguasai, C jika perlu bantuan.30 (sudah menjadi kesepakatan para guru). Sedangkan Muthohar, untuk memperoleh nilai akhir dia dengan menjumlahkan hasil dari setiap indikator.

Kemudian untuk penyajian akhir dilembar penilaian perkembangan murid kelas I s/d III memakai huruf. Akan tetapi untuk kelas IV dan V penyajian hasil akhir memakai angka dengan rentang nilai 0 s/d 10 yang dimasukkan kedalam lembar daftar nilai perkembangan murid. 31

28 Interviu dengan Muthohar, Tanggal, 23 Februari 2006, Pkl. 09. 00. 29 Blangko Penilaian Progress.

30 Hasil Interviu dengan Titik Sholihati, Tanggal, 21 Februari 2006, Pkl. 10. 15.

31 Lembar Laporan Perkembangan Murid.

(15)

C. Pelaporan Hasil Penilaian

Hasil dari seluruh penilaian kemampuan psikomotorik pendidikan agama Islam siswa SD Islam al Azhar 25 Semarang ditulis dalam lembar Laporan Perkembangan Murid. Perkembangan Murid dilakukan ketika proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sehingga merupakan hasil pengamatan yang sesungguhnya terjadi pada siswa. Laporan Perkembangan Murid untuk kelas I s/d III diberikan kepada orang tua murid setiap akhir term atau tiga bulan sekali. Sedangkan kelas IV dan V sistem pelaporan yang dijalankan adalah enam bulan sekali atau diakhir semester. Hasil nilai pada lembar Laporan Perkembangn Murid untuk kolom praktek merupakan rata– rata dari beberapa nilai ketrampilan yang dilakukan oleh guru selama satu semester. 32

Contoh 1

LAPORAN PERKEMBANGAN MURID Nama Murid : No. Induk : Kelas : P erlu Ban tua n Me ng uasa i Be rh as il

I. PENDIDIKAN AGAMA ISLAM • Hafal rukun Iman

• Hafal syahadatain dan artinya • Hafal doa mau belajar

• Hafal doa mau tidur dan bangun tidur

II. PENDIDIKAN AL QUR’AN • Hafal surat al-Fatihah

• Hafal surat an-Nas

(16)

Contoh 2

LAPORAN PERKEMBANGAN MURID Nama Murid / No Induk :

Kelas/ Semester /TP :

NO MATA PELAJARAN Prestasi

Hasil Belajar Teori 1 Pendidikan Agama Islam

Praktek Teori 2 Pendidikan al Qur’an

Praktek Sumber: Blanko Laporan Perkembangan Murid SD Islam al Azhar 25 Semarang D. Data Penilaian Psikomotorik Pendidikan Agama Islam Siswa SD Islam al

Referensi

Dokumen terkait

The maximum and minimum population of Azotobacter chroococcum and Trichoderma viride was found after 1 month (30 days) as compare to other months and was seen up to 120 days. In

Sutarman, “Metode Demonstrasi Menggunakan Mikroskop Pada Mata Pelajaran Biologi Tentang Mikroskop Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIIE SMP Negeri 2 Dempet

Salah satu metode yang banyak digunakan dalam mengukur estimasi ukuran dari perangkat lunak adalah Function Point Analysis (FPA) [2][3].. FPA pertama kali dikenalkan

Profil kemampuan komunikasi siswa dalam pemecahan masalah verbal, subjek PBT: (a) Tahap memahami masalah terdiri dari mencermati/menerjemahkan masalah dari

 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang kurang sesuai dengan data, tidak terdapat pengembangan hasil pada masalah lain.  Kerjasama

Paradigma yang salah inilah yang mendorong mahasiswa melakukan manipulasi data, sehingga mengisi data dengan pendapatan yang tinggi sehingga menyebabkan mahasiswa

Bagi strategi daya tindak emosi-kognitif, kajian ini mendapati 100.0% responden menjalani hidup satu hari pada satu masa selari dengan keputusan kajian warga Finland walau

Untuk itu dimohon kehadiran saudara untuk pembuktian kualifikasi dimaksud dengan membawa seluruh dokumen kualifikasi asli / telah dilegalisir oleh pihak yang berwenang serta