• Tidak ada hasil yang ditemukan

Supriatna mengakui, ia bukan sosok yang suka berkompetisi. Ia lebih

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Supriatna mengakui, ia bukan sosok yang suka berkompetisi. Ia lebih"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

S

upratna mengaku, a bukan sosok yang suka berkompets. Ia lebh suka mengs kekosongan. Dengan kata lan, ketka tdak ada orang yang mau melakukan tugas tertentu, maka a akan melakukannya. “Saya mempunya prnsp atau flosof, yang pentng ada manfaatnya dalam organsas kta.” Dengan skap hdup lebh suka mengs kekosongan tu pulalah yang mendorongnya untuk membuat buku Bahan Galan Industr, d mana buku sejens sebelumnya belum pernah ada d Indonesa. Sebagamana telah dtuturkan sebelumnya dalam buku n, peneltan-peneltan yang dlakukan oleh Supratna selalu berorentas pada manfaatnya bag masyarakat, terutama masyarakat kecl. Supratna member saran, agar penelt serng berkomunkas dan bergaul dengan petan. Karena a berasal dar keluarga yang egalter, a tdak pernah memandang rendah masyarakat kecl dan tdak merasa lebh pntar dar yang lan dengan lmu yang dmlknya. Ia memandang manusa sama derajatnya. Karenanya, a bsa bergaul dengan masyarakat kecl dan mengetahu kebutuhan mereka. Ia juga menyarankan, agar penelt juga belajar dar petan dan mau mendengarkan permasalahan-permasalahan yang sedang mereka hadap.

Sosok Cerdas Nan

Solutif

(2)

Brokrat Pertambangan Berjwa Wrausaha | Supriatna Suhala

Prnspnya, a sap menggal lmu dar sapapun, termasuk dar bnatang. Ia belajar secara smbols dar apa yang dlakukan lalat dan tawon. Bagnya, lalat adalah bnatang yang dapat hnggap d mana saja tetap menyebarkan penyakt terhadap

apa yang dhnggapnya. Sebalknya tawon, akan hnggap d bunga untuk menghsap madu dan membantu penyerbukan pada bunga tersebut. Berbeda dengan lalat yang senang hnggap d tempat yang kotor, tawon akan hnggap d tempat yang bersh. “Tap coba Anda ganggu tawon. Da tdak pedul sebesar berapa puluh klo Anda akan da lawan. Kalau perlu sampa mat. Kalau tdak dganggu, dambl madunya juga tdak apa-apa. Kalau lalat, baru dgnkan saja sudah kabur da,” kata Supratna sambl mengbaskan tangan. “Itu kan prnsp-prnsp kta belajar dar bnatang.” Supratna kadang-kadang perg ke lapangan untuk berkomunkas dengan masyarakat. Dar sana a mengetahu problem yang dhadap oleh masyarakat. Salah satunya tentang kurang mengertnya orang-orang pertanan akan magnesum. Mereka tdak mengetahu bahwa d alam, magnesum terdapat pada benda apa saja. “Orang pertanan tahunya magnesum ada d toko. Kalau orang pertanan butuh magnesum atau ntrogen, mereka akan ke toko. Kalau orang tambang tahu, semua mneral ada d alam.” Bag orang lulusan teknk pertambangan, ketka dmnta untuk mencarkan mneral tertentu msalnya magnesum, maka mereka segera memkrkan materal apa yang mengandung magnesum. Karena dulu belum ada Google, maka a harus mencarnya d perpustakaan.

Semua dokumen dbongkar sekalpun har Mnggu, sampa nformas yang dharapkan ketemu. “Kalau sekarang n sebetulnya jad penelt enak. Berkomunkas antar nternasonal dapat dlakukan lewat Google.

Jad sampa d mana ujung lmu pengetahuan tu kta bsa ketahu d nternet.”

Untuk dapat menghaslkan peneltan yang dbutuhkan oleh masyarakat, Supriatna mensyaratkan peneliti Puslitbang tekMIRA untuk

“Kalau sekarang ini sebetulnya jadi peneliti enak. Berkomunikasi antar internasional dapat dilakukan lewat Internet dan Google. Jadi sampai di mana ujung ilmu pengetahuan itu kita bisa ketahui di internet.”

(3)

peneltan secara fundamental dan teorts, karena tu merupakan doman dar unverstas sekelas ITB atau LIPI. Bagnya, Pusltbang tekMIRA harusnya menjalankan peneltan terapan. Terapan itu artinya apa? Menurutnya, terapan itu menggunakan titik berangkat sebuah penelitian dari masalah yang dihadapi, baik itu untuk masyarakat atau industri. Dari permasalahan itu barulah dicari bagaimana cara penyelesaiannya. Riset terapan juga bisa berupa cara bagaimana menyelesaikan permasalahan yang ada secara ekonomik, walaupun secara teknologi tidak menghasilkan sesuatu yang harus baru. Contohnya, ketika ada pengusaha yang mempunyai pabrik tekstil mengeluh ongkos produksi yang mahal, maka peneliti Puslitbang tekMIRA dapat memikirkan solusi apa yang bisa mereka tawarkan. Mereka bisa menelusuri apa yang menyebabkan produksi mereka menjadi mahal. Kalau masalahnya adalah bahan bakar untuk boiler mereka yang berupa solar itu mahal harganya, maka mereka bisa menawarkan sumber energi lain untuk mengganti solar. “Orang Pusltbang tekMIRA menghmbau untuk tdak usah memaka solar, paka batubara saja. Mereka

kemudan bsa melakukan peneltan, msalnya dengan mencampurkan batubaranya dengan prnsp water mix.

Batubara tersebut sebelumnya dglng lalu dcampur dengan ar untuk dsemprotkan ke tungku pembakaran.

Lebh lanjut a menjelaskan bagamana penggunaan batubara sebaga bahan bakar dapat menekan baya produks. Tenaga lstrk yang dbangktkan dengan desel dan menggunakan solar msalnya, baya yang dkeluarkan per klowatt-hours adalah sebesar 36 sen USD. Dengan penggunaan yang sama, maka baya yang dkeluarkan dengan menggunakan batubara adalah 6 sen USD. Dengan menggunakan

Untuk dapat menghasilkan peneliti-an ypeneliti-ang dibutuhkpeneliti-an oleh masyara-kat, Supriatna mensyaratkan peneliti Puslitbang tekMIRA untuk mengetahui kegunaan penelitian secara praktis bagi industri, pasar, atau masyarakat.

(4)

Brokrat Pertambangan Berjwa Wrausaha | Supriatna Suhala

geothermal bayanya 14 sen USD, dan sebesar 14-16 sen USD ketka

menggunakan gas. Sementara untuk natural gas, dperlukan baya 9-11 sen USD. Dengan memperhatkan perbandngan baya yang dkeluarkan tersebut, maka dapat dketahu bahwa baya termurah adalah ketka kta menggunakan batubara. Selan batubara, dengan menggunakan

hydropower baya yang harus dkeluarkan juga relatf sama.

Saat n PLN menjual lstrk kepada masyarakat sebesar 7 sen USD. Dengan demkan, hanya dengan menggunakan batubara dan hydropower yang

memungknkan bag PLN untuk mendapatkan keuntungan. Selan dar sumber energ d atas, baya yang dkeluarkan ketka kta menggunakan nuklr sebenarnya jauh lebh murah, yakn hanya 4 sen USD. Namun demkan, banyak su yang harus dpertmbangkan ketka kta memutuskan untuk menggunakan nuklr. Kemungknan penolakan dar masyarakat, bagamana membawa bahan bakunya, bagamana waste-nya harus

dkelola, dan mash banyak lag. Kalau semua hal tersebut dmasukkan, maka baya untuk nuklr juga akan menngkat. Bag Supratna, penggunaan batubara sesungguhnya akan memberkan banyak keuntungan. Batubara memang menyebabkan polus karbon yang relatf tngg, tetap saat n telah ada teknolog yang bsa memnmalsr polus karbon tersebut. Harga dar teknolog tersebut juga relatf terjangkau.

Gambar 15 Hadr Sebaga Narasumber Forum Perencanaan Kegatan Ltbang d Pusltbang tekMIRA

(5)

saja, hasl pabrk tersebut kemungknan besar akan terkontamnas bau batubara. Maka Pusltbang tekMIRA harus mengupayakan solusnya. Pabrk-pabrk lan yang memungknkan penggunaan batubara sebaga sumber energ adalah pabrk tekstl atau ndustr kecl, sepert pembakaran kapur dan genteng. Batubara juga dapat dgunakan untuk sumber energ bag ndustr peternakan ayam asalkan lokas peternakan tersebut tdak dalr oleh lstrk, atau peternak ngn menekan baya mengngat penggunaan brket batubara relatf lebh murah. “Nah rset-rset terapan yang sederhana sepert tu tdak perlu dlakukan oleh LIPI. Pusltbang tekMIRA harusnya menjawab hal semacam tu.”

Gambar 16 Narasumber Forum Perencanaan Kegatan Ltbang d Pusltbang tekMIRA

Untuk melakukan peneltan dengan topk yang bermanfaat, penelt harus terdr dar berbaga latar belakang dan dspln lmu. Supratna sendr sudah terbasa bernteraks dengan berbaga orang dengan latar belakang yang berbeda-beda. Namun demkan, banyak penelt yang hanya kutu buku. Banyak penelt yang secara kelmuan sangat panda, tetap tdak mampu berkomunkas dengan orang lan. “Jangankan kepada masyarakat. Dengan teman sependdkan saja kesultan.” Akbatnya, mesk mempunya sumber daya manusa yang hebat, sayangnya mereka tdak senang melakukan koordnas atau kolaboras. Mereka lebh senang untuk jalan sendr.

(6)

Brokrat Pertambangan Berjwa Wrausaha | Supriatna Suhala

Dspln lmu berbeda juga berguna untuk menghaslkan karya novatf. Supratna bercerta, a dulu punya teman yang sangat pntar, yang sudah menjad doktor d bdang tambang. Saat menempuh penddkan S3-nya, a butuh alat yang dapat dgunakan untuk mengukur kecepatan, yang saat tu belum ada d pasaran. Akhrnya sang teman memutuskan untuk belajar elektronka dan mencptakan alat tersebut. Dar sanalah muncul dua paten. Satu paten terkat dengan alat untuk mengukur kecepatan yang dapat dgunakan dalam sektor pertambangan, satu lag tentang elektronk. Alat pengukur kecepatan seharusnya dcptakan oleh orang elektronk. Namun demkan nyatanya saat tu belum ada d pasar. Menurut Supratna, bsa jad penyebabnya karena orang elektronk tdak mengert pertambangan. Alat tersebut baru bsa dcptakan setelah ada orang pertambangan yang belajar eketronk. “Makanya kenapa perlu

double degree. Penddkannya harus double degree. Kalau d luar neger double degree dperbolehkan, msalnya orang mengambl elektronka

dan kedokteran. Jad tdak boleh terkotak-kotak.”

Berdasarkan pengalaman, Supratna berpandangan bahwa pegawa pemerntah membutuhkan kualfkas yang berbeda dbandngkan dengan kualfkas sebaga dosen. Bag dosen, kemampuan yang dmlk harus semakn mengerucut dengan semakn tnggnya penddkan yang dtempuh, atau semakn tnggnya jabatan fungsonal akademk. Namun demkan, bag pegawa pemerntahan, lebh bak menempuh beberapa jurusan S1. Ilmu yang dmlk tdak perlu terlalu dalam asalkan beragam. Hal tu lebh bermanfaat karena memungknkan yang bersangkutan untuk mengert saat berkomunkas dengan orang-orang dar berbaga latar belakang. “Tdak usah terlalu dalam tap da dapat mengert saat berbcara dengan ahl hukum, atau sama orang ekonom.” Supratna member contoh, seorang brokrat yang hendak membangun suatu wlayah tentunya membutuhkan pengetahuan dar berbaga macam dspln. “Ada masalah hukum, masalah sosal, masalah ekonom, dan segala macam. Jad orang yang mengert banyak kelmuan barpun hanya kult-kultnya tu lebh nyambung saat berkomunkas.” Ia pun mengkrtk praktk yang ada d Indonesa, d mana seorang brokrat yang dplh basanya adalah orang yang mempunya penddkan yang sangat

(7)

dan menyelesakan masalah dar berbaga pendekatan dspln mu yang berbeda-beda.

Agar penelt d sebuah organsas semsal Pusltbang tekMIRA tdak hanya memkrkan topk peneltan dar sudut pandanganya sendr, peran pemmpn organsas sangat pentng. Seorang pemmpn harus mempunya vs untuk mengarahkan dan menjelaskan kepada kolega-koleganya mengapa topk rset tertentu sangat dperlukan. Supratna menggarsbawah, arahan semacam n perlu dlakukan seorang pemmpn, terutama penelt-penelt muda. Ia memberkan contoh. “Saya mnta tolong n. Petan n punya problem. Bsa tdak Anda membantu mereka?” Contoh lan, agar topk peneltan mplementatf, seorang pemmpn juga dapat mengarahkan anak buahnya untuk melakukan peneltan mula dar yang relatf kecl.

“Katakanlah, teknolog metalurg. Tdak usah jauh-jauh. Jangan mkr bkn mobl. Itu terlalu jauh. Sekarang bkn rem saja dulu. Bkn rem bar tdak mport. Rem tu bagan mana yang harus lebh lunak, mana yang harus keras. Msalnya begtu. Itu kelhatannya sederhana. Kalau soal bentuk mudah. Tetap lmu pengecoran tdak mudah sehngga ddapatkan kekerasan yang pas agar tahan untuk temperatur tngg. Bsa tdak kta? Mula dar yang sederhana. Kenapa? Dar stulah kta bsa berangkat.” Sekalpun dmula dar hal sederhana, tetap hal yang pentng menurut Supratna adalah bagamana kta bsa mandr dalam membuatnya. “Contohnya mengapa

d Iran tu sekarang

bsa membuat

pesawat terbang

mesk dembargo oleh Amerka? Kta dembargo dua tahun saja pesawat kta harus d-grounded.

Berbeda dengan Iran

Seorang pemimpin harus mempunyai visi untuk mengarahkan dan menjelaskan kepada kolega-koleganya mengapa topik riset tertentu sangat diperlukan.

Agar topik penelitian implementatif, seorang pemimpin juga dapat mengarahkan anak buahnya untuk melakukan penelitian mulai dari yang relatif kecil.

(8)

Brokrat Pertambangan Berjwa Wrausaha | Supriatna Suhala

yang malah menggunakan kesempatan tu untuk membuat spare part

buatan dalam neger. Sekalpun spare part produks Iran mempunya

daya tahan lebh rendah dar buatan Amerka, namun dar sanalah awal kemandran negara tersebut secara teknolog.

Sewaktu menjalankan stud S2 d Australa, Supratna mempunya seorang profesor yang telah menghaslkan banyak lulusan stud S3. Namun demkan, d mata Supratna, sang profesor tdak menguasa matematka tngkat tngg dan bahasa pemrograman. Alhasl, saat bertemu dengan sang profesor, a menyampakan pendapatnya kalau topk peneltan harus dselesakan dengan modelng. Jad harus dkerjakan dengan menggunakan komputer, tdak bsa dselesakan secara manual. Sejak saat tu, profesor tersebut selalu menyapa Supratna dengan sebutan ‘bos’. Tentunya sebutan tersebut membuat teman-temannya heran, karena sang profesor adalah sosok yang sangat dhormat d lngkungan mereka. Profesor tu juga sangat sbuk, namun Supratna dapat bertemu dengannya sewaktu-waktu. Padahal, orang-orang lan harus menunggu lebh dar satu mnggu untuk bertemu dengan sang profesor. Dar pengalaman tu, Supratna merasa penddkan yang dtermanya d ITB, terutama mata kulah matematka, sangat bagus. “ITB tu kelebhannya d matematka. Dulu sampa lulus saya tdak tahu gunanya untuk apa tu.” Tap waktu d Australa, a bsa melhat bagamana matematka tu sangat berguna untuk menyelesakan berbaga persoalan dalam peneltan. Banyak mahasswa d Australa bngung bagamana menggunakan matematka, padahal bagnya matematka sangat membantu. “Saya bsa melhat orang-orang tu pada bngung. Padahal semua tu ternyata bsa dpecahkan dengan pendekatan matemats ala orang engineering.” Sekalpun dkaruna kecerdasan, Supratna tetaplah sosok yang tdak ngn menonjolkan kemampuannya. “Jad stlahnya saya bukan cerdas tap karena berfkr simple.” Sekalpun terasa simple, namun pendapat

dan gagasannya sangat mplementatf. Menurutnya, pendapat dan gagasannya tersebut merupakan pertolongan yang Tuhan berkan kepadanya. “Dgrng sama Tuhan. Doa kta djawab. Dgrng ke arah yang orang memerlukan.”

Gambar

Gambar 15 Hadr Sebaga Narasumber Forum Perencanaan Kegatan Ltbang d Pusltbang  tekMIRA
Gambar 16 Narasumber Forum Perencanaan Kegatan Ltbang d Pusltbang tekMIRA

Referensi

Dokumen terkait

PUSKESMAS JAJAG Jalan PB Sudirman No. Jalan PB

Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan kaki tidak dapat berjalan sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat sebelumnya pasien sering keputihan berbau

Dikatakan sombong karena mereka mengetahui bahwa Allah swt., itu adalah Tuhan Yang Maha Kaya, Tuhan Yang Maha Memiliki dan Maha Pemberi, tetapi manusia itu ada yang tidak

PSP.. antara P3A/Poktan/Gapoktan dan harus tertulis dalam RUK. Jadwal kebutuhan tenaga kerja harus disesuaikan dengan target jumlah dan waktu. Bila kondisi

Isi dari clinical pathway ini didasarkan pada bukti-bukti dasar manajemen praktik terbaik dari stroke, yang telah dibuat berdasarkan pedoman untuk stroke akut,

Penelitian deteksi virus dengue dengan metode RT- PCR dilakukan di Laboratorium Virologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor untuk mendeteksi DENV pada nyamuk

Jenis tumbuhan tersebut berpeluang sebagai penambahan koleksi Akuatik di Kebun Raya Purwodadi yag kemungkinan berpotensi dalam fitoteknologi lingkungan.. Kata kunci: