• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin besar perusahaan, maka semakin banyak informasi yang harus disediakan mengenai hal yang berhubungan dengan kegiatan operasionalnya, terutama hal yang berkaitan dengan penjualan. “Sistem informasi penjualan sangatlah penting bagi perusahaan yang merupakan salah satu fungsi utama diperusahaan. Tujuan utama perusahaan adalah untuk memperoleh laba dari hasil penjualan yang merupakan unsur terpenting dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Dan memperoleh laba sehingga penjualannya meningkat. Tujuan tersebut akan tercapai jika perusahaan melaksanakan penjualan sesuai dengan rencana”Widjajanto (2011:12).

Penjualan yangdilakukanPT Bina Pertiwi menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan yang dimulai dari pesanan, penjualan, pengambilan atau pengiriman barang, penerimaan barang, penagihan sampai dengan penerimaan kas atau kreditdaripelanggan.Menurut Budhidarmo (2011:13) penjualan adalah “Pendapatan yang diterima ditukarkan dengan barang atau jasa yang dicatat untuk suatu periode akuntansi tertentu, baik atas dasar kas (sebagaimana diterima) atau atas dasar akrual (sebagaimana diperoleh)”.

Berdasarkan Dalam hal ini risiko yang dapat mungkin terjadi dalam sistem informasi yang disebut SCN penjualan tersebut yaitu ketidak sesuaian alurdalam sistem dengan alur yang ada pada proses penjualan, sistem penjualantidak berfungsi dan terjadi perlambatan dalam melakukan proses penjualan. Maka, risiko tersebut dapat diatasi dengan sistem harus dibuat ulang untuk menyesuaikan alur yang digunakan.

Penulis memilih ISO 31000:2009 sebagai kerangka kerja manajemen risiko dalam penelitian ini, karena“Standar international manajemen risiko tersebut dianggap lebih mudah dan dapat memberikan feedback melalui tahap komunikasi dan konsultasi pada setiap aktifitas pengelolaan risiko”Alex (2012:2).

(2)

Menurut Vershoor (2011), ISO 31000 dimaksudkan untuk menjadi bagian dari standar yang berkaitan dengan manajemen risikountuk menyediakan paradigma yang diakui secara universal untuk para praktisi dan perusahaan yang menerapkan proses manajemen risiko.

Selain itu PT Bina Pertiwi (BP) adalah perusahaan yang berfokus di bidang agrikultur sepertiDiesel tractor, Excavator dan peralatan industri yang dimiliki sepenuhnya oleh PT United Tractors Tbk (UT). Bina Pertiwi hadir di seluruh Indonesia melalui kantor cabang, perwakilan, dan memonitor jarak jauh langsung ke area pelanggan. PT Bina Pertiwi (BP) menerapkan sebuah sistem informasi yang disebut SCN (SAP Community Network). Sistem SCN ini sendiri merupakan aplikasi yang dikembangkan dan dirancang khusus oleh pihak eksternal untuk PT Bina Pertiwi (BP). Secara ringkas, PT Bina Pertiwi mengimplementasikan sebuah aplikasi yang dapat mempermudah proses pencatatan, pemesanan, dan pembayaran pada proses penjualan barang yang dilakukan oleh PT Bina Pertiwi setiap harinya. salah satunya konfirmasi penjualan, pembuatan faktur, pembuatan invoice, pembayaran.

PT Bina Pertiwi (BP) memilih menggunakan sistem informasi SCNpada penjualannya karena PT Bina Pertiwi (BP) mengalami kesulitan dalam menganalisa informasi dan mengelola data-data yang begitu banyak yang akan membutuhkan waktu cukup lama untuk mengelola data-data tersebut. Oleh karena itu, diperlukannya sistem informasi akuntansiuntuk mengelola data menjadi informasi yang dapat mengasilkan laporansecara langsung dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

Berdasarkan hal-hal tersebut, dapat memungkinkan PT Bina Pertiwi (BP) berpotensi memiliki risiko pada proses bisnis penjualannya. Oleh karena itu dengan adanya kegiatan audit sistem informasi, penulis berharap dapat menemukan risiko-risiko yang dapat membantu mengurangi dampak dari yang berpotensi merugikan perusahaan secara finansial maupun non-finansial. Dalam penulisanini, penulisakanmengidentifikasi dan melakukan kegiatan penilaian risiko penjualan pada PT Bina Pertiwi (BP).termasuk penjualan unit PT Bina Pertiwi (BP)sehingga penulis membuat tugas akhir dengan judul “PENILAIAN RISIKO SISTEM INFORMASI PENJUALAN TUNAI PADA PT BINA PERTIWI (BP)”.

(3)

1.2 Ruang Lingkup

Dalam penulisan tugas akhir ini, ruang lingkup pembahasan akan dibatasi pada:

1. Penulis membahas sistem informasipada prosedur penjualan unit secara tunai dari pemesanan,pengiriman sampai penerimaan pembayaran pelanggan

2. Penulis membahas risiko-risiko maupun penilaian risiko yang terkait prosedur Penjualan Tunai.

3. Penulis berfokus untuk memantau dan melakukan evaluasi terhadap sistem telah diimplementasikan terkait dengan sistem informasi penjualan tunai

4. Pembahasan terkait dengan Penilaian Risiko sistem yang berjalan menggunakan metode standar dan kerangka kerja ISO 31000:2009

1.3 Tujuan dan manfaat

Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Melakukan analisa dan evaluasi terhadap penerapan sistem penjualan tunai pada PT Bina Pertiwi.

2. Mengidentifikasi, menganalisa,mengevaluasi risiko yang dapat terjadi pada sistem penjualan tunai juga memberikan solusi dan rekomendasi dari risiko yang telah ditemukan.

3. Memberikan penilaian dan arahan yang berorientasi pada bisnis dengan menggunakan standar ISO 31000:2009

Adapun manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Mengetahui proses dari sistem informasi SCN dalam proses penjualan

2. Menyesuaikan apakah sistem penjualan tunai telah sesuai dengan standar prosedur, dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajemen PT Bina Pertiwi

3. Mengetahui dampak dari risiko yang telah teridentifikasi dari sistem penjualan tunai di PT Bina Pertiwi.

4. Memberikan rekomendasi pengendalian risiko kepada perusahaan agar risiko pada sistem penjualan tunai dapat diminimalisir untuk meningkatkan efisiensi perusahaan.

(4)

5. Memberikan informasi kepada pembaca sehubungan dengan topik yang dibahas dalam penulisan tugas akhir ini.

1.4 Metodologi

Teknik yang dipakai untuk melengkapi metode penulisan ini adalah:

1. Metode pengumpulan data

Dalam penyusunan skripsi ini, data-data yang diperlukan diperoleh dari metode pengumpulan data yaitu sebagai berikut:

a. Studi Pustaka

Dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan penilaian risiko, sistem informasi, siklus pendapatan dan ISO 31000:2009 sebagai panduan dalam penyusunan tugas akhir ini serta membantu dalam memecahkan masalah. Perpustakaan tempat penulis melakukan riset yaitu berlokasi di Perpustakaan Universitas Bina Nusantara. Selain itu penulis juga menemukan data tambahan dari sumber informasi lainnya yaitu data-data dari internet.

b. Studi lapangan

Dilakukan pengamatan langsung terhadap perusahaan yang menjadi objek penulisan tugas akhir agar mendapatkan data dan informasi yang lebih akurat mengenai sistem informasi penjualan tunai pada PT Bina Pertiwi (BP).

Dalam studi lapangan ini, digunakan tiga metode,yaitu:

1. Wawancara ini dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan divisi Businness Process Project Selection Head(Bpk. M Lambang Aditya) dan Business Consultant(Bpk. Suhardi) di PT Bina Pertiwi, antara lain:

Wawancara ini terkait dengan sistem informasi mengenai proses bisnis yang terjadi, aplikasi apa saja yang digunakan untuk penjualan tuani yang sudah dijalankan sesuai dengan Standar Operational Procedure (SOP) di PT Bina Pertiwi. Observasi Suatu metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan objek penelitian.

(5)

2. Studi Dokumentasi

Yaitu mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen yang terkait dengan objek penelitian yang digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya dan berhubungan dengan masalah yang terkait untuk mendukung data yang telah diperoleh dari hasil wawancara.

2. Metode Analisa

Metode analisa dalam penulisan tugas akhir ini melakukan pengukuran manajemen risiko pada sistem penjualan tunai di PT Bina pertiwi, penulis menggunakan metode ISO 31000:2009 dari beberapa metode yang ada, karena dengan metode ISO 31000:2009, diharapkan seluruh risiko terkait dalam sistem penjualan tunaidapat teridentifikasi dan langkah-langkah yang tepat untuk mengelola risiko tersebut dapat diketahui.

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini terbagi menjadi 5 bab yang terkait satu sama lain. Berikut uraian masing-masing bab secara garis besar:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai latar belakang penulisan skripsi,pembatasan ruang lingkup penulisan,tujuan dan manfaat,metodologi yang digunakan dalam penulisan, serta sistematika penulisan skripsi yang merupakan gambaran dari secara keseluruhan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan teori-teori relevan yang berkaitan dengan topik prenulisan skripsi diantaranya pembahasan mengenai penilaian risiko,sistem informasi,sistem informasi akutansi, sistem informasi penjualan tunai, UML activity diagram, risiko, dan metode evaluasi yaitu 31000.

BAB 3 ANALISA SISTEM BERJALAN PADA PT BINA PERTIWI

Bab ini menguraikan dan membahas gambaran umum perusahaan yang terdiri dari latar belakang perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi, uraian pekerjaan dan tanggung jawab, dan uraian cara penggunaan aplikasi.

(6)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan mengenai identifikasi risiko yang ditemukan atas evaluasi terhadap sistem yang berjalan, dan penilaian risiko dilakukan dengan menggunakan metode 31000:2009. Serta beberapa usulan atau rekomendasi kepada pihak perusahaan sebagai masukan yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan dan asil analisis dituangkan dalam bentuk laporan hasil audit.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini, penulis akan menguraikan kesimpulan dan saran-saran berdasarkan hasil penulisan, dari risiko yang telah dikemukakan penulis pada bab terdahulu yang dapat dijadikan referensi bagi perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

H1: (1) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif (2) Terdapat perbedaan

7.4.4 Kepala LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode Pelaporan Hasil Pengabdian kepada masyarakat berikutnya.. Bidang Pengabdian kepada masyarakat

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan

Dengan cara yang sama untuk menghitung luas Δ ABC bila panjang dua sisi dan besar salah satu sudut yang diapit kedua sisi tersebut diketahui akan diperoleh rumus-rumus

Dari teori-teori diatas dapat disimpulkan visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan-tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk

Penelitian yang dilakukan di TK AndiniSukarame Bandar Lampung betujuan meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan melalui media gambar pada usia

Ketersediaan informasi lokasi rumah sakit, fasilitas dan layanan yang tersedia di rumah sakit dan tempat kejadian dapat tersedia secara jelas dan terkini sehingga penentuan

Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji syukur dan sembah sujud, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah, dan kasih sayang-Nya sehingga penyusun