KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS
PELUANG USAHA JAMUR TIRAM
STIMIK “AMIKOM” YOGYAKARTA
Nama : Dani Ramadan Hatam NIM : 11.11.5414
Kelompok : E Program Studi : S1
Jurusan : TI
ABSTRAKSI
Jamur tiram termasuk jenis jamur yang paling banyak dikonsumsi. Oleh karena itu, banyak petani yang membudidayakannya. Untuk melakukan budi daya jamur tiram ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Hal terpenting yang harus diperhatikan hanya masalah perlakuan lingkungannya. Pada habitat aslinya jamur tiram dapat tumbuh optimal di area dataran tinggi. Hal ini juga harus didukung dengan tingkat kelembaban yang diinginkan jamur tiram, dingin, dan sesuai dengan karakter jamur tiram sehingga bisa membuat pertumbuhan tubuh buah jamur tiram menjadi optimal. Kendati habitat asalnya daerah dataran tinggi, tetapi jamur tiram tetap dapat dibudidayakan di daerah dataran rendah, asalkan tempat pemeliharaannya
dikondisikan dengan habitat aslinya. Penerapan budidaya jamur di daerah dataran rendah pun harus dilakukan lebih ekstra dari perlakuan jamur yang dibudidayakan di dataran tinggi dan tentu harus dengan proses yang seteril.
Hingga saat ini jamur tiram lebih banyak diproduksi di jawa barat. Berdasarkan data yang ada, jawa barat memproduksi 10 ton jamur tiram setiap harinya dan mayoritas dipasarkan dalam bentuk segar dengan tujuan pemasarannya kota-kota besar. Daerah karawang, Bandung, Bogor,dan Sukabumi misalnya, menyuplai jamur tiramnya ke pasar-pasar di Jakarta.
Bila dibandingkan dengan jenis jamur lainnya, jamur tiram sudah jauh lebih dikenal dan memasyarakat. Oleh karena itu masyarakat sudah terbiasa mengkonsumsinya. Hal ini membuat kebutuhan pasar akan jamur tiram menjadi luas dan permintaan akan produk jamur tiram, baik dalam bentuk segar maupun olahannya,terus meningkat. Di beberapa negara seperti Singapura, Taiwan, Jepang, dan Hongkong, permintaan jamur tiram dalam bentuk kering maupun yang telah dikalengkan sangat tinggi.
TIPS KEBERHASILAN USAHA
1. Cara mengetahui persentasi bahan - bahan media tanam yang tepat
persentasi bahan media adalah dalam hitungan per kilogram ( 100 kg serbuk kayu,15 kg bekatul , 4 kg kapur , 1 kg TSP ), jadi pastikan semua bahan media tanam dalam keadaan kering .
2. Cara mengetahui kandungan air dalam media tanam yang tepat
letakan media kedalam gengaman tangan kemudian diremas, apabila ada air yang keluar artinya kandungan air masih banyak atau apabila media diremas kemudian dibuka ternyata media tsb pecah / tidak menggumpal artinya kandungan air masih kurang . Yang tepat adalah apabila media tanam di remas tidak ada air yang menetes dan menggumpal saat genggaman dibuka.
proses inokulasi yg baik adalah jika tingkat keberhasilan / jumlah bibit yang tumbuh diatas 70 % , bila tidak maka perhatikan hal dibawah ini:
pastikan semua alat bersih dan steril
lakukan inokulasi di tempat atau ruangan khusus
sterilkan stik inokulasi dengan cara dibakar sampai membara pd lampu spiritus setiap penularan antara 15 - 20 baglo
biarkan baglog berada di ruangan yang bersih selama 3 - 5 hari setelah penularan untuk mengurangi kontaminasi
usahakan baglog tidak terkena air pada waktu penyiramankeluarkan baglog yang ter kontaminasi dari ruangan secepatnya.
FAKTOR KRITIS PADA KEBERHASILAN USAHA
1. Kurang tersedianya bibit yang memenuhi kuantitas dan kualitas produksi 2. Belum ada standar kualitas bibit
3. Daya tahun jamur tiram hanya bisa tahan tujuh jam sampai dua hari 4. Kualitas produk yang dihasilkan, akibat dari
5. Kumbung jamur terlalu rapat (kurang angin) akibatnya pertumbuhan
jamur kurang baik, daun jamur banyak yang menggelinting, tidak bisa
mekar.
6. Penyiraman yang terlalu banyak sampai air masuk ke lubang baglog
membuat jamur tidak mau tumbuh lagi,
7. Cara pengambilan yang tidak sampai ke akarnya juga bisa membuat
jamur tidak mau tumbuh (keluar).
8. Kumbung jamur dan sekitarnya yang kurang bersih membuat sebagian
daun jamur berlubang karena dimakan ham kecil yang sampai sekarang
masih saya selidiki jenis hamanya.
9. penataan baglog dirak supaya lebih efisien tempat dan hasil bisa lebih
maksimal
TEKNIS MELAKUKAN USAHA
Syarat tumbuh
Jamur tiram dapat tumbuh baik pada kayu lapuk dan mengambil bahan organik yang ada
didalamnya.Untuk membudidayakan jamur jenis ini dapat menggunakan serbuk kayu sebagai media tanamnya
Suhu udara
1.Tahap inkubasi ;antara 22 - 28 ' C
2.Tahap pembentukan tubuh buah ; antara 16 - 20' C
Kelembaban
Kelembaban dalam rumah jamur / kumbung perlu dijaga.Salah satu cara ialah dengan menambah kain yang selalu disiram dengan air paling tidak 2 - 3 kali sehari
Sirkulasi udara
Hal ini mendukung terciptanya suhu dan kelembaban yang optimal dalam pertumbuhan jamur.Jika tidak maka pembentukan tubuh buah jamur akan terhambat ataupun tidak maksimal
Tingkat keasaman
Tingkat keasaman media sangat berpengaruh pada pertumbuhan jamur.Keasaman media dapat diatur dengan menambahkan kapur.
Cahaya
Pertumbuhan misselium akan lebih cepat pada tepat yang gelap atau tanpa sinar.Tetapi pada tahapan pembentukan buah sangat memerlukan cahaya dengan intensitas sinar 60 - 70 %.
PERSIAPAN RUMAH JAMUR / KUMBUNG
Kumbung jamur yang baik adalah kumbung yang dapat menjaga kelembaban
dan suhu yang optimal yang dibutuhkan untuk perkembangan jamur,juga
terdapatisrkulasi udara yang memadai. Umumnya kumbung yang sederhana
menggunakan bahan dasar dari bambu dan atap yang terbuat dari daun.
Rumah jamur atau kumbung dapat dibagi menjadi 2 ruangan ;
1. Ruangan Inkubasi
Ruangan ini disediakan untuk log jamur yang baru ditanam / baru di
inokulasi,sampai misselium tumbuh merata pada semua log jamur .Ruangan
ini sebaiknya berada dalam keadaan gelap
2. Ruangan Produksi
Kumbung ini sebaiknya mempunyai intensitas sinar yang cukup , jangan
terlalu terang ataupun gelap.Juga mempunyai sirkulasi udara yang cukup
untuk menjaga kelembaban dan suhu ruangan.Jika kumbung didirikan di
daerah yang cenderung panas atau kering , hal tersebur dapat diatasi dengan
menambah kain yang selalu disiram air minimal 2 - 3 kali sehari.
PERSIAPAN PENGUKUS / ALAT STERILISASI
Alat dan bahan bahan yang sederhana ;
1. Drum
2. Tungku
3. Bahan bakar : bisa berupa kayu atau minyak tanah
Pengukusan dilakukan selama 6 - 8 jam.Usahakan drum tertutup rapat dan
diberi lubang yang kecil ,sekitar 2 - 3 cm supaya uap air tidak keluar tidak
terlalu banyak.
ALAT DAN BAHAN UNTUK MEDIA TANAM
ALAT – ALAT
1. Kantong plastik transparan ukuran 0,5 x 20 mm dengan panjang 40 cm 2. Cincin paralon / plastik
3. Karet gelang 4. Kapas / kapuk
5. Potongan plastik segiempat +- 10 cm
BAHAN – BAHAN
1. Serbuk kayu yang sudah di saring 2. Bekatul
3. Kapur, bisa memakai kapur dolomit atau kapur kalsium karbonat ( CaCO3 ) 4. TSP yang sudah di haluskan
RAMUAN BAHAN
Perbandingan bahan : 100 : 15 : 4 : 1 %
Campurkan semua bahan secara merata,cara mengetahui kandungan air yang cukup adalah dengan meremas media tsb . Bila media masih menggumpal dan tidak keluar air maka artinya kandungannya cukup. Setelah itu bahan bahan di fermentasi dengan cara ditutup dengan plastik atau di masukan kedalam karung
Masukan campuran ke dalam kantong plastik.
Padatkan dengan memakai botol.
Pada bagian atas kantong plastik di beri cincin paralon / plastik dan di ikat dengan karet gelang.
Masukan kapas/kapuk di antara cincin secukupnya.
Tutup dengan potongan plastik dan ikat lagi dengan karet gelang.
Masukan semua kantong plastik yang berisi media tanam kedalam drum. Tutup rapat rapat dan sisakan sedikit lubang untuk keluarnya uap air ,barulah dimulai proses sterilisasi.
Proses sterilisasi dilakukan dengan memanaskan air yang berada dalam drum pada suhu sekitar 95' C selama 6 - 8 jam.
Setelah selesai proses sterilisasi , keluarkan semua media tanam dan di dinginkan selama 8 - 12 jam dalam ruangan.
PENANAMAN ( INOKULASI )
Penanaman di lakukan setelah media tanam dingin, caranya yaitu dengan
ditempelkan ke pipi.
Menyiapkan alat dan bibit .
Alat :
Stik inokulasi : terbuat dari kawat besi yang ujungnya dipipihkan
Alkohol 70 %
Spiritus
Lampu spiritus
Bibit jamur F3
Panaskan stik inokulasi dengan memakai lampu spiritus sampai merah membara dan dinginkan.
Bersihkan tangan dengan sabun kemudian dengan alkohol.
Buka plastik penutup media , kapas / kapuk dan masukan bibit dari dalam botol kedalam media tanam dengan menggunakan stik inokulasi.
Menutup kembali kapas / kapuk dan kalau perlu tambahkan potongan surat kabar dan ikat dengan karet gelang.
Pindahkan media tanam yang telah di tanami tersebut kedalam ruang inokulasi sampai tumbuh misselium pada semua bagian.Lamanya pertumbuhan misselium jamur antara 45 - 60 hari.
Setelah misselium memenuhi semua media tanam pindahkan ke ruang produksi dan buka tutup media yaitu potongan surat kabar dan kapas / kapuk.
Semprotkan air secara teratur 2- 3 kali sehari dalam ruangan.
PANEN
Pemanenan dapat dilakukan 10 - 15 hari setelah penutup dibuka . Panen
berikutnya setiap 2 - 7 hari secara teratur selama 4 - 6 bulan.
Perijinan dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan
perkembangan perusahaan, namun bila usaha yang dibangun adalah
perusahaan formal maka sebelum usaha ini berjalan sebaiknya
perijinan-perijinan dilengkapi terlebih dahulu. Perijinan yang diperlukan umumnya
berupa ijin prinsip dari instansi terkait, seperti:
1. Surat Ijin Tempat Usaha (SITU), 2. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), 3. Tanda Daftar Perusahaan (TDP), 4. Nomor PokoknWajib Pajak (NPWP),
5. Akte Pendirian Perusahaan melalui Notaris dan lainnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan
ANALISA USAHA
1. Asumsi-asumsi
Usaha jamur tiram skala rumah tangga
Periode waktu usaha lima tahun
Per satu periode ( 6 bulan) adalah 7500 baglog
Prosentase keberhasilan inokulasi = 80 %
Rata-rata produksi per baglog = 800 gram
2. Biaya-biaya Usaha
Investasi
Kumbung Kapasitas 7.500 baglo Rp 8.400.000,
Sewa Lahan 5 tahun 7.500.000,
Sprayer 40.000,
Termometer 50.000,
Barometer 150.000,
Total Investasi Rp 16.140.000,
Biaya Operasional (per 6 bulan)
Baglog 7.500 Rp 11.250.000
Fungsisida 12.500
Tenaga Kerja 2 Orang 600.000
Plastik Kemasan 50.000 Penyusutan Kumbung 840.000 Penyusutan Termometer 5.000 Penyusutan Barometer 15.000 Sewa Lahan 750.000 Transportasi 500.000
Pemasaran , _300.000
Total Biaya Operasional Rp 14.322.500
3. Perkiraan Pendapatanper 6 bulan
Jumlah jamur yang dihasilkan : 6.000 x 800 4.800.000 g atau 4.800 kg
Bila harga jual jamur tiram Rp 9.000,-/ kg maka pendapatan yang diperoleh = 9.000 x 4.800 = Rp
43.200.000,-PROYEKSI LABA RUGI PER TAHUN
KETERANGAN TAHUN 1 A. PENJUALAN 86.400.000 B. BEBAN POKOK 1. Baglog 22.500.000 2. Fungisisda 25.000 3. Plastik Kemasan 100.000 4 Tenaga Kerja 2.400.000
C. HASIL USAHA KOTOR (A - B) 61.375.000
D. BIAYA USAHA
1 Sewa lahan 1.500.000
2 Transfortasi 1.000.000
3. Pemasaran 600.000
4. Biaya Sewa 3.000.000
Total Biaya Usaha sebelum
Penyusutan dan Amortisasi 6.100.000
9. Penyusutan 1.720.000
10. Amortisasi
E. TOTAL BIAYA USAHA 7.820.000
F. HASIL USAHA (C - E) 53.555.000
G. BUNGA
-H. HASIL USAHA SEBELUM PAJAK (F - G) 53.555.000
I. P A J A K
-K. HASIL USAHA BERSIH (H - I) 53.555.000