• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sector Update 21 Januari 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sector Update 21 Januari 2010"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Pertumbuhan Kredit yang Moderat

Kami merekomendasikan Netral terhadap sektor perbankan dengan mempertimbangkan beberapa resiko sebagai berikut : 1) Potensi kenaikan tingkat suku bunga yang dapat mendorong kenaikan cost of fund 2) Penerapan kebijakan manajemen risiko berdasarkan Basel II yang kemungkinan dapat mengurangi CAR 1-2,5%. Kami masih merekomendasikan BELI terhadap saham BBRI dan BMRI serta HOLD untuk BBCA.

Kondisi Perbankan 2009 Cukup Kuat

Kondisi perbankan nasional pada tahun 2009 relatif terjaga meskipun dampak dari krisis global cukup terasa di berbagai negara. Likuiditas perbankan masih mencukupi untuk pembiayaan perekonomian. Hal tersebut tercermin pada rasio kecukupan modal (CAR) yang masih berada pada level yang aman. Tingkat Loan-to-Deposit Ratio perbankan relatif stabil dikisaran 75% di tahun 2009.

Net Performing Loan pada awal tahun 2009 sempat berada pada tren menguat yang disebabkan dari dampak negatif krisis global pada kinerja sektor riil secara umum. Kenaikan NPL perbankan juga didorong oleh melemahnya harga komoditas dipasar internasional. Portofolio kredit perbankan terutama pada perusahaan-perusahaan berbasis komoditas memburuk. Menjelang akhir tahun 2009 sejalan dengan mulai membaiknya kondisi perekonomian global dan harga komoditi, jumlah kredit bermasalah perbankan cenderung berkurang sehingga tingkat NPL cenderung menurun.

Tren penurunan BI rate selama tahun 2009, tidak serta merta diikuti dengan penurunan suku bunga kredit. BI rate di awal tahun berada pada level 8,75% terus menurun hingga mencapai level 6,5% diakhir tahun atau turun sebesar 26%. Sementara itu, tingkat suku bunga kredit untuk bank persero hanya mengalami penurunan sekitar 4%. Tingkat suku bunga kredit di bank umum rata-rata mengalami penurunan 5% dari awal tahun hingga Oktober 2009. Keenggan perbankan dalam menurunkan tingkat suku bunga kredit juga diikuti dengan penyaluran kredit ke sektor riil. Besarnya kredit yang disalurkan dari awal tahun hingga Desember 2009 diperkirakan hanya tumbuh 8% cukup jauh dari jumlah penyaluran kredit

Banking Sector

Netral

21 Januari 2010 BI Rate 2009 6.50 6.50 6.50 6.50 6.50 6.75 7.00 7.25 7.50 7.75 8.25 8.75 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Des

% Rata-rata Tingkat Suku Bunga Kredit dalam Rupiah

15.35 15.28 15.17 15.12 15.06 14.98 14.90 14.80 14.68 13.53 13.60 13.76 13.79 13.83 13.86 14.11 14.02 13.97 13.94 14.58 12.5 13.0 13.5 14.0 14.5 15.0 15.5

Jan-09 Feb-09 Mar-09 Apr-09 May-09 Jun-09 Jul-09 Aug-09 Sep-09 Oct-09 %

Bank Persero Bank Umum

Libria Sefita Dewi

(2)

Dari sisi tingkat suku bunga simpanan, perbankan lebih cepat merespons tren penurunan BI. Dari awal tahun hingga bulan Oktober 2009, suku bunga deposito dalam mata uang Rupiah untuk jangka waktu 3 bulan turun 29%, sementara tingkat suku bunga deposito rupiah untuk jangka waktu 6 bulan turun 21%. Penurunan suku bunga simpanan perbankan menyebabkan cost of fund turun. Sementara, Net Interest Margin bank relatif berada di level yang cukup tinggi. NIM bank rata-rata hingga Oktober 2009 mencapai 10,88%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pada tahun 2008 sebesar 9,43%.

Suku Bunga Deposito dalam Rupiah

6.0 7.0 8.0 9.0 10.0 11.0 12.0

Jan-09 Feb-09 Mar-09 Apr-09 May-09 Jun-09 Jul-09 Aug-09 Sep-09 Oct-09 %

3 bulan 6 bulan 12 bulan

Net Interest Margin

11.10 11.60 9.80 10.80 10.60 10.80 10.80 10.50 13.40 9.90 10.40 8.0 9.0 10.0 11.0 12.0 13.0 14.0

Jan-09 Feb-09 Mar-09 Apr-09 May-09 Jun-09 Jul-09 Aug-09 Sep-09 Oct-09 Nov-09 (%)

Penyaluran Kredit Perbankan

-200 400 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600 Jun-08 Jul-08 Aug-08 Sep-08 Oct-08 Nov-08 Dec-08 Jan-09 Feb-09 Mar-09 Apr-09 May-09 Jun-09 Jul-09 Aug-09 Sep-09 Oct-09 Nov-09 (IDR trillion) -3% -2% -1% 0% 1% 2% 3% 4% 5%

Kredit Pertumbuhan Kredit (%)

Non Performing Loan

4.40 4.30 4.30 4.70 4.60 4.50 4.30 4.20 3.80 4.00 3.90 3.90 3.90 4.00 4.10 4.50 4.50 4.60 -10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 Jun-08 Jul-08 Aug-08 Sep-08 Oct-08 Nov-08 Dec-08 Jan-09 Feb-09 Mar-09 Apr-09 May-09 Jun-09 Jul-09 Aug-09 Sep-09 Oct-09 Nov-09 (IDR trillion) -0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 NPL NPL (%)

Sumber : Bank Indonesia

NPL Diperkirakan Membaik

Kinerja emiten pada tahun 2010 diperkirakan akan lebih baik seiring dengan pemulihan ekonomi global. Nilai ekspor diperkirakan juga akan meningkat. Membaiknya kinerja emiten diharapkan akan berdampak positif pada NPL perbankan ditahun 2010. Harga komoditi yang menguat di tahun 2010 membuat tingkat NPL dari sektor pertambangan dan perkebunan diperkirakan menurun. Disamping itu, beberapa bank besar terus melakukan perbaikan kualitas dengan jalan melakukan restrukturisasi.

Membaiknya NPL akan sangat menguntungkan bagi bank karena beban penyisihan penghapusan aktiva berkurang. Turunnya beban penyisihan penghapusan aktiva akan memberikan kontribusi positif pada kenaikan laba bersih bank.

(3)

Potensi Kenaikan Tingkat Suku Bunga

Tingkat inflasi yang diperkirakan meningkat di tahun 2010 membuat tingkat suku bunga acuan BI rate diperkirakan meningkat. Dampaknya terhadap sektor perbankan adalah adanya potensi kenaikan cost of fund, terutama pada bank-bank dengan jumlah deposito yang cukup besar pada dana pihak ketiganya. Kenaikan tingkat suku bunga acuan biasanya akan direspons oleh perbankan dengan jalan menaikan tingkat suku bunga kredit. Pada 2010 , diperkirakan perbankan tidak terlalu agresif dalam menaikan tingkat suku bunga kredit dengan mempertimbangkan suku bunga pinjaman yang masih cukup tinggi pada saat ini. Dengan demikian, Net Interest Margin perbankan diperkirakan cenderung stabil atau tidak mengalami kenaikan yang signifikan.

Pertumbuhan kredit diperkirakan cukup moderat

Lambatnya tingkat pertumbuhan kredit pada 2009, didorong oleh lemahnya permintaan kredit dari sektor riil. Kinerja emiten yang diperkirakan cenderung membaik di tahun 2010 diharapkan akan mendorong kenaikan permintaan krediit. Bank Indonesia menargetkan tingkat pertumbuhan kredit mencapai 17-20%. Sementara itu, target penyaluran kredit Bank Mandiri 2010 hanya berkisar 15-17%. Bank Negara Indonesia juga memasang target pertumbuhan kredit sebesar 15-18%, tidak jauh berbeda dari target tahun 2009.

Manajemen BCA menargetkan tingkat pertumbuhan kredit sebesar 15%. Tingkat pertumbuhan kredit BCA diharapkan akan banyak ditopang oleh kredit sektor konsumsi dan korporasi. Sementara itu, Bank Rakyat Indonesia lebih optimis dengan menetapkan target sebesar 20-25%. BRI lebih memfokuskan penyaluran kreditnya ke sektor UMKM sedangkan sisanya ke sektor korporasi dan lain-lain.

Sektor-sektor yang diperkirakan akan banyak diminati perbankan dalam menyalurkan kredit korporasi antara lain sektor infrastruktur dan sektor berbasis komoditas sejalan dengan proyeksi kenaikan pembangunan infrastruktur di tahun 2010 dan membaiknya harga komoditas di pasar internasional. Perbankan diperkirakan banyak memberikan porsi penyaluran kredit konsumsi yang mampu memberikan yield lebih tinggi.

Resiko Perubahan Regulasi Perbankan

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi perbankan tahun ini antara lain terkait dengan perubahan regulasi. Bank Indonesia berencana untuk menerapkan manajemen risiko operasional sebagai bagian dari delapan pilar manajemen risiko berdasarkan Basel II. Sebelumnya telah diterapkan risiko kredit dan risiko pasar. Risiko operasional atau pendekatan berbasis bisnis model ini mencakup risiko bisnis, risiko strategis dan risiko reputasi. Penggunaan risiko operasional, risiko pasar dan risiko kredit dalam perhitungan Capital Adequacy Ratio (CAR) diperkirakan akan menggerus rasio CAR sebesar 1-2,5%. Penurunan rasio kecukupan modal perbankan tersebut dapat mengganggu ekspansi kredit dari perbankan. Bank diharapkan memiliki rasio kecukupan modal >12%. Jika tidak, bank-bank diharuskan untuk melakukan penambahan modal baik modal tier 1 atau tier 2.

Beberapa bank yang kami cover seperti BMRI, BBCA dan BBRI pada 3Q09 rata-rata membukukan rasio kecukupan modal diatas 12%. Di kuartal III 2009, BDMN memiliki CAR yang terbesar yaitu 20,90% disusul oleh BBNI dan BBCA. Beberapa bank BUMN berencana untuk menambah modal melalui right issue atau menerbitkan obligasi sub ordinasi. Kami masih optimis beberapa bank besar masih mampu memenuhi ketentuan CAR minimum jika Basel II diterapkan.

(4)

CAR Bank per 3Q09 NIM Bank per 3Q09 BMRI 14.13% BMRI 5.21% BBCA 16.30% BBCA 6.60% BBRI 13.50% BBRI 9.21% BBNI 20.60% BBNI 6.00% BDMN 20.90% BDMN 13.10% Rata-rata 17.09% Rata-rata 8.02%

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) BUY; TP Rp 5.550

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berencana melaksanakan Right Issue untuk menambah jumlah saham beredarnya >40%. Dengan kepemilikan oleh publik diatas >40%, Bank Mandiri berhak mendapatkan pemotongan pajak sebesar 5%. Rencana tersebut akan dimintakan persetujuan RUPS terlebih dahulu. Dana yang diperoleh dari right issue tersebut akan menaikan rasio kecukupan modal BMRI dari 14,13% di 3Q09.

Komposisi dana pihak ketiga BMRI terbesar masih terdiri dari tabungan dan giro yang merupakan dana murah. Sehingga dampak dari kenaikan tingkat suku bunga acuan BI rate terhadap Cost of Fund BMRI kurang begitu besar.

Kami masih merekomendasikan BELI terhadap BMRI dengan target harga untuk 12 bulan sebesar Rp. 5550 per saham, atau mencerminkan PBV FY10E sebesar 2,65x. Target harga tersebut kami peroleh menggunakan metode Dividen Discount Model (DDM) dengan asumsi Cost of Equity 14,4%, ROE 22% dan Growth Rate sebesar 10%.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) HOLD; TP Rp 5.200

Bank Central Asia (BBCA) cukup diuntungkan dengan komposisi dana pihak ketiganya yang lebih banyak terdiri dari dana murah (tabungan dan giro). Sehingga tidak terlalu terbebani dengan potensi kenaikan suku bunga simpanan. Disisi lain, pada tahun 2010 pertumbuhan kredit BBCA diperkirakan cenderung moderat. Pada tahun ini, BBCA diperkirakan lebih menambah porsi penyaluran kreditnya ke kredit konsumsi. BBCA juga memiliki keunggulan dari sisi NPL yang rendah dibandingkan dengan bank-bank lain.

Menggunakan Metode DDM, kami memperoleh target harga BBCA dalam 12 bulan kedepan sebesar Rp. 5,200 per saham dengan asumsi ROE FY10E 25%, Cost of Equity 15,3% dan Growth Rate 12%. Target harga tersebut mencerminkan PBV FY10E sebesar 3,85x. Kami merekomendasikan HOLD terhadap saham BBCA yang saat ini diperdagangkan pada PBV FY10E sebesar 3,77x relatif lebih tinggi dibandingkan dengan bank-bank lain. Kami melihat semua sentimen positif telah terefleksikan pada harga di pasar saat ini.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) BUY; Rp 8.950

BBRI pada tahun ini cukup optimis pertumbuhan kreditnya mencapai 20-25% dengan memfokuskan penyaluran kredit ke sektor mikro dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Net interest margin BBRI pada FY010 diperkirakan masih mencapai level 10,21%. Tingkat suku bunga kredit BBRI relatif masih lebih tinggi dibandingkan dengan bank-bank lain. Tingginya bunga kredit ke sektor mikro dan usaha kecil menyebabkan potensi kenaikan NPL yang cukup besar. Oleh karena itu, BBRI harus lebih selektif dalam menyalurkan kredit.

Kami masih merekomendasikan BELI untuk saham BBRI dengan target harga untuk 12 bulan sebesar Rp. 8.950 per saham yang merefleksikan PBV FY10F 3,5x. Kami menggunakan metode Dividen Discount Model dengan ROE FY10E sebesar 28%, Cost of Equity 16,9% dan Growth rate 14,2%.

(5)

DISCLAIMER

This Document is for information only and for the use of the recipient. It is not to be reproduced or copied or made available to others. Under no circumstances is it to be considered as an offer to sell or solicitation to buy any security. Any recommendation contained in this report may not be suitable for all investors. Moreover, although the information contained herein has been obtained from sources believed to be reliable, its accuracy, completeness and reliability cannot be guaranteed. All rights reserved by PT Mega Capital Indonesia.

PBV Forward 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5

Jul-08 Sep-08 Nov-08 Jan-09 Mar-09 May-09 Jul-09 Sep-09 Nov-09 Jan-10

BBCA BBRI BMRI

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

Ratio 2007 2008 2009F 2010F 2011F

Book Value per Share 1,419 1,474 1,786 2,082 2,419

ROA (%) 2.30% 2.50% 2.03% 1.97% 1.85% ROE (%) 15.80% 18.10% 22.45% 22.04% 21.42% NIM (%) 5.20% 5.50% 5.02% 5.05% 5.04% LDR (%) 54.30% 59.20% 53.52% 51.70% 49.90% NPL nett (%) 1.50% 1.10% 1.20% 1.18% 1.18% Provision/NPL 109.00% 127.10% 169.40% 153.67% 153.67%

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Ratio 2007 2008 2009F 2010F 2011F

Book Value per Share (Rp) 1,658 944 1,152 1,354 1,578

ROA (%) 3.30% 3.40% 2.65% 2.79% 2.75% ROE (%) 26.70% 30.20% 25.11% 24.93% 23.63% NIM (%) 6.10% 6.60% 6.36% 6.70% 6.73% LDR (%) 43.60% 53.80% 55.29% 56.71% 58.08% NPL gross (%) 0.80% 0.60% 0.80% 0.80% 0.90% Provision/NPL 121.20% 168.90% 199.68% 199.68% 169.61%

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

Ratio 2007 2008 2009F 2010F 2011F

Book Value per Share 1,593 1,831 2,173 2,554 3,185

ROA (%) 4.61% 4.18% 2.52% 2.73% 2.99% ROE (%) 31.64% 34.50% 26.15% 27.55% 28.79% NIM (%) 10.86% 10.18% 10.16% 10.21% 10.38% LDR (%) 68.80% 79.93% 80.57% 85.53% 87.70% NPL nett (%) 3.44% 2.80% 1.82% 1.92% 1.92% Provision/NPL 161.20% 150.20% 117.84% 116.15% 116.15%

(6)

Danny Eugene [email protected] Head of Research Mining, Infrastructure Ratna Lim [email protected] Research Analyst

Economics, Telecommunication, Consumer

Mino

[email protected]

Research Analyst

Heavy Equipment, Cement

Libria Sefita Dewi

[email protected] Research Analyst Banking, Plantation Fajar Setiawan [email protected] Research Support Infrastructure, Construction/Property

Equity Sales & Trading

Tel. (6221) 7917 5571-76, 79175580 Fax.(6221) 7917 5032

Fixed Income Sales & Trading

Tel. (6221) 79175559-62 Fax. (6221) 7919 3900 Fund Management Tel. (6221) 7917 5578-58 Fax.(6221) 7917 5031 Investment Banking Tel. (6221) 7917 5599 Fax. (6221) 7919 3900 Research Department Tel. (6221) 7917 5599 Fax.(6221) 7917 5032 Marketing Department Tel. 021-79175579 Fax. (6221) 7917 5037 DISCLAIMER

This Document is for information only and for the use of the recipient. It is not to be reproduced or copied or made available to others. Under no circumstances is it to be considered as an offer to sell or solicitation to buy any security. Any recommendation contained in this report may not be suitable for all investors and strictly a personal view and should not be used as a sole judgment for investment. Moreover, although the information contained herein has been obtained from sources believed to be reliable, its accuracy, completeness and reliability cannot be guaranteed. All rights reserved by PT Mega Capital Indonesia.

Head Office (021) 79175599 (021) 79193900 Cirebon (0231) 235522 (0231) 235521

Menara Bank Mega Lt. 2 Jl. Cirebon Grand Center Blok D No. 12A. Lt. 2 (0231) 235523

Jl. Kapten P. Tendean. Kav 12-14A. Jakarta 12790 Cirebon, Jawa Barat

Jakarta - Roxy (021) 63852841 (021) 63852830 Semarang (024) 3562451 (024) 3566638

Komp. Niaga Roxy Mas Blok D3/12 Ruko Suari, Jl. Suari No. 7C Semarang 50137

`

Surabaya (031) 5461607 (031) 5472492

Jakarta - Tj. Karang (021) 2305373 (021) 2305375 Wisma Dharmala 2nd Floor Jl. Tanjung Karang No. 3-4 A Jakarta 10230 Jl. Panglima Sudirman Kav.101-103 Surabaya 6027

Jakarta - Sudirman (021) 57936852 (021) 57936844 Surabaya - Mayjend Sungkono (031) 5680774 (031) 5669574 Sudirman Plaza Indofood Tower Mezzanine Floor, Jl. Mayjend Sungkono No. 52 A Surabaya (031) 5680747

Jl. Jend Sudirman Kav 76-78 Jakarta 12910

Malang (0341) 557222 (0341) 557234

Jakarta - Pondok Indah (021) 7257823 (021) 7247640 Ruko Raya Dieng I, Jl. Raya Dieng I Kav. 5 Malang 65116 (0341) 557123 Plaza 5 Pondok Indah Blok D No. 11

Jl. Margaguna Raya Pondok Indah Jakarta Selatan Yogyakarta (0274) 623407 (0274) 623579

Jl. Raya Magelang Km. 5,6 No. 57 B Yogyakarta

Jakarta - Kelapa Gading (021) 4533515

Jl. Boulevard Barat Blok LC 6 / No 27 Jakarta Solo (0271) 731681 (0271) 731685

Ruko Manahan Solo, Jl. Adi Sucipto, Solo, Jawa Tengah (0271) 731683

Medan (061) 4534399 (061) 4559475

Uniplaza Building 3rd Floor East Plaza Pontianak (0561) 746636 (0561) 747009

Jl. Letjen MT. Haryono No. A1 Medan Jl. Teuku Umar, Komp Pontianak Mall Blok B NO. 28 Pontianak (0561) 7506660

Bandar Lampung (0721) 258778 (0721) 266438 Samarinda (0541) 733866 (0541) 733955

Gedung Megalife 3rd Floor Ruko Permata No. 8 Jl. Pahlawan, Samarinda (0541) 204424

Jl. Jendral Sudirman No. 3 C Enggal Bandar Lampung

Banjarmasin ( 0511 ) 3362337 (0511) 3352413

Palembang (0711) 354867 (0711) 354865 Jl. Haryono MT No. 29B Kertak Baru Ulu, Banjarmasin (0511) 3362338 Gedung Megalife 3rd Floor, Jl. R Soekamto NO.28G Palembang

Palangkaraya (0536) 3237401 (0536) 3237403

Batam (0778) 7493791 (0778) 7493792 Jl. Tjilik Riwut MM 2,5 No. 101 Palangkaraya, Kalimantan Tengah Komp Super Blok Nagoya Hill Blok B No. 3A , Nagoya - Batam

Makassar (0411) 319417 (0411) 319647

Pekanbaru (0761) 29558 (0761) 29591 Jl. Veteran Utara Ruko Metro Square Blok C No. 4 (0411) 319587

Jl. Sudirman No. 255 A Pekanbaru - Riau 28111 Makassar 90141 Sulawesi Selatan (0411) 319303

Bandung (022) 87340972 (022) 87340986 Manado (0431) 879691 (0431) 879691 Menara Bank Mega Lt. 3, Jl. Gatot Subroto No. 283 Bandung Kompleks Ruko Mega Mas Blok 1 C No. 48

Jl. Piere Tendean (Boulevard) Manado 95111

Bandung 2 (022) 4266060 (022) 4219997 Ruko Grand Eastern 16M, Jl. Pasir Kaliki No. 16-18. Bandung (022) 4266069

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menjelaskan bahwa diskon adalah salah satu strategi promosi yang digunakan oleh pemasar dengan cara melakukan pengurangan harga terhadap produk yang

Independensi tim peneliti PTSP/PTSA juga sangat perlu dipertahankan pada saat memeringkat karena mengingat betapa pentingnya laporan hasil pemeringkatan bagi perbaikan otonomi

Hasil penelitian diketahui 11 (55%) dari 20 remaja dengan pola asuh permisif masuk dalam kategori pergaulan remaja yang beresiko tinggi.. Kenyataan tersebut didukung

Hasil perhitungan kapasitas daya dukung ultimit (Q u ) dari hasil SPT adalah 496,61 ton, hasil software AllPile 612,39 ton dan hasil pengujian PDA 679,9 ton, dan untuk

Kyai sebagai pimpinan merupakan sosok yang kuat dan sangat disegani baik oleh Ustadz maupun santri sesuai dengan pendapat Ziemek 1 bahwa kepemimpinan kyai juga dapat

Meski analisis lokasi dan analisis kebutuhan konsumen dilakukan secara akurat, bisnis hotel tidak akan bertahan dan berkembang di industri jika manajemen dua divisi tidak

Perancangan Sistem Informasi Geografis Arkeologi Islam berbasis WebGIS merupakan penelitian untuk mengembangkan dan menfaatkan data arkeologi untuk dipublikasi kemasyarakat

Dan tak lupa shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada junjunan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa iman dan islam kepada kita semua yang telah