• Tidak ada hasil yang ditemukan

KORELASI INFEKSI HELICOBACTER PYLORI DENGAN KADAR GLUCAGON-LIKE PEPTIDE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KORELASI INFEKSI HELICOBACTER PYLORI DENGAN KADAR GLUCAGON-LIKE PEPTIDE"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

i

TESIS

KORELASI INFEKSI HELICOBACTER PYLORI

DENGAN KADAR GLUCAGON-LIKE PEPTIDE 1 DAN

GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DISPEPSIA

DI KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN

BANGLI

I MADE SISWADI SEMADI NIM 1014048102

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(2)

ii

KORELASI INFEKSI HELICOBACTER PYLORI

DENGAN KADAR GLUCAGON-LIKE PEPTIDE 1 DAN

GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DISPEPSIA

DI KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN

BANGLI

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister

Pada Program Magister, Program Studi Ilmu Biomedik, Program Pascasarjana Universitas Udayana

I MADE SISWADI SEMADI NIM 1014048102

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(3)

iii

Lembar Pengesahan

TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 11 APRIL 2016

Pembimbing I Pembimbing II

Mengetahui

Ketua Program Magister Ilmu Biomedik Direktur

Program Pascasarjana Program Pascasarjana Universitas Udayana Universitas Udayana

Prof.Dr.dr. I D.N. Wibawa, Sp.PD-KGEH NIP. 195211171980031003

Dr.dr. Made Ratna Saraswati, Sp.PD-KEMD NIP. 197006272003122001

Dr.dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, Sp.GK NIP.195805211985031002

Prof.Dr.dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) NIP. 195902151985102001

(4)

iv

Tesis ini telah diuji pada Tanggal 11 April 2016

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor

Universitas Udayana, No: 1355/UN14.4/HK/2016 Tanggal : 31 Maret 2016

Ketua : Prof. Dr. dr. I Dewa Nyoman Wibawa, SpPD-KGEH

Anggota :

1. Dr. dr. Made Ratna Saraswati, Sp.PD-KEMD 2. Prof. dr. N. Tigeh Suryadhi, MPH, Ph.D 3. Dr. dr. Ida Sri Iswari, Sp.MK

(5)

v

(6)

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kami panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya, tesis ini berhasil kami selesaikan tepat waktu. Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada beliau-beliau yang telah membantu pengerjaan sejak awal proposal sampai laporan penelitian ini dibuat: Prof. DR. dr. IDN Wibawa, SpPD-KGEH dan DR. dr. Made Ratna Saraswati, Sp.PD-KEMD selaku pembimbing kami, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD selaku Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Putu Astawa, MKes, SpOT (K) selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. AA Raka Sudewi, SpS(K) selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana, Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, Sp.GK selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Kedokteran Biomedik Program Pascasarjana Universitas Udayana dan.

Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dr. dr. Ketut Suega, SpPD-KHOM selaku Kepala Bagian Lab/SMF Ilmu Penyakit Dalam FK-Unud/RSUP Sanglah Denpasar, Staf Divisi Gastroenterohepatologi Lab/SMF Ilmu Penyakit Dalam FK-Unud/RSUP Sanglah Denpasar, Karyawan Laboratorium Klinik Prodia Kantor Pusat Jakarta dan Kantor Cabang Denpasar, Karyawan PT Bioramp Diagnostika Mataram, Prof. dr. N. Tigeh Suryadhi, MPH, Ph.D, Dr. dr. Ida Sri Iswari, Sp.MK dan Dr. dr. Desak Made Wihandani, M.Kes selaku penguji.

(7)

vii

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada I Gede Murtika dan Ni Wayan Cenik selaku orang tua, serta Ni Putu Yuniari dan Ni Nyoman Mey Triyanti selaku kakak dan adik, rekan-rekan PPDS-1 Ilmu Penyakit Dalam yang telah memberikan dukungan baik moral maupun material, serta semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Akhir kata, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu kedokteran dan bagi kita semua.

Denpasar, April 2016 Penulis

(8)

viii ABSTRAK

KORELASI INFEKSI HELICOBACTER PYLORI DENGAN KADAR

GLUCAGON-LIKE PEPTIDE 1 DAN GLUKOSA DARAH PADA PASIEN

DISPEPSIA DI KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI

Latar Belakang: Infeksi Helicobacter pylori merupakan penyakit infeksi pada saluran cerna khususnya lambung dan saat ini banyak dikaitkan dengan berbagai kelainan sistemik dalam tubuh, salah satunya adalah gangguan hormonal. Glucagon-like peptide 1 (GLP-1) merupakan salah satu hormon penting di dalam tubuh yang berkaitan dengan fungsi berbagai organ, seperti pankreas, hati, ginjal, sistem kardiovaskular, sistem saraf pusat dan sebagainya. Infeksi H. pylori sering ditemukan pada pasien dispepsia. Penelitian yang menghubungkan infeksi H. pylori dengan kadar GLP-1 masih terbatas, hasilnya masih kontroversial, belum pernah dilakukan secara khusus pada populasi pasien dispepsia dan belum pernah dilakukan pada komunitas, khususnya di Bali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui infeksi H. pylori berkorelasi dengan kadar GLP-1 dan glukosa darah pada pasien dispepsia di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Metode: Penelitian dilakukan menggunakan rancangan potong lintang, melibatkan 74 pasien dispepsia berdasarkan register Puskesmas di Kecamatan Kintamani dalam 1 tahun terakhir yang diambil secara acak. Sampel menjalani pemeriksaan Helicobacter pylori dengan tes imunokromatografi dan kadar GLP-1 plasma dengan ELISA. Analisis statistik dikerjakan dengan uji T-tidak berpasangan dan Mann-Whitney serta uji korelasi Spearman.

Hasil: Rerata kadar GLP-1 puasa dan pasca prandial pada kelompok H. pylori positif dan negatif tidak berbeda bermakna (2,28 ± 0,64 vs 2,79 ± 1,30 ng/ml; p=0,170 dan 2,69 ± 0,73 vs 3,21 ± 1,43 ng/ml; p=0,347). Rerata kadar glukosa puasa dan 2 jam PP pada kelompok H. pylori positif dan negatif tidak berbeda bermakna (84,86 ± 6,85 vs 86,44 ± 5,79 mg/dl; p=0,427 dan 101,59 ± 26,08 vs 104,13 ± 26,29 mg/dl; p=0,603). Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara infeksi H. pylori dengan kadar GLP-1 plasma puasa (r=0,16; p=0,172), GLP-1 pascaprandial (r= 0,110; p= 0,351), ∆GLP-1 (r=-0,018; p=0,879), glukosa puasa (r=0,093; p=0,431) dan glukosa 2 jam PP (r=0,061; p=0,606).

Simpulan: Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kadar GLP-1 puasa dan pasca prandial serta glukosa darah puasa dan 2 jam PP pada kelompok H. pylori positif dan negatif. Infeksi H. pylori tidak berkorelasi dengan kadar GLP-1 puasa maupun pascaprandial serta kadar glukosa darah puasa dan 2 jam PP.

(9)

ix ABSTRACT

CORRELATION BETWEEN HELICOBACTER PYLORI INFECTION WITH GLUCAGON-LIKE PEPTIDE 1 AND BLOOD GLUCOSE LEVEL IN

DYSPEPTIC PATIENT AT KINTAMANI DISTRICT, BANGLI REGENCY

Background: Helicobacter pylori infection is gastrointestinal tract infection especially gaster which is related with systemic abnormality, one of them is hormonal disturbance. Glucagon-like peptide 1 (GLP-1) is one of important hormone which is related to many organs function, i.e. pancreas, liver, kidney, central nervous system, etc. H. pylori infection is frequently found in dyspeptic patient. Study about association between H. pylori and GLP-1 level is limited, and the results are contradictive, never been done in community based especially in Bali. This study was aimed to test the correlation between H. pylori infection with GLP-1 and blood glucose level in dyspeptic patient at Kintamani District, Bangli Regency.

Methods: A crossectional study enrolled 74 dyspeptic patients in primary health care center of Kintamani District in the last 1 year by random sampling. Helicobacter pylori examination conducted with immunochromatograpy method and GLP-1 with ELISA. Statistical analysis used in this study was independent T-test, Mann-Whitney and Spearman correlation.

Results: Mean of fasting and postprandial GLP-1 level were not significantly different between H. pylori positive and negative groups (2.28 ± 0.64 vs 2.79 ± 1.30 ng/ml; p=0.170 and 2.69 ± 0.73 vs 3.21 ± 1.43 ng/ml; p=0.347). Mean of fasting and 2 hours postprandial glucose level were not significantly different between H. pylori positive and negative groups (84.86 ± 6.85 vs 86.44 ± 5.79 mg/dl; p=0.427 and 101.59 ± 26.08 vs 104.13 ± 26.29 mg/dl; p=0.603). There were no correlation between H. pylori infection and fasting GLP-1 level (r=0.16; p=0.172), postprandial GLP-1 level (r= 0.110; p= 0.351), ∆GLP-1 (r=-0.018; p=0.879), fasting glucose (r=0.093; p=0.431) and 2hours postprandial glucose (r=0.061; p=0.606).

Conclusion: Mean of fasting and postprandial GLP-1 as well as fasting and 2 hours postprandial glucose level were not significantly different between H. pylori positive and negative groups. There was no correlation between H. pylori infection and fasting GLP-1 level, postprandial GLP-1 level, ∆GLP-1, fasting glucose and 2hours postprandial glucose.

(10)

x DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ... i

PRASYARAT GELAR ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI... ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Infeksi Helicobacter pylori ... 8

2.2 Glucagon-like Peptide 1 (GLP-1) ... 19

2.3 Dispepsia .. ... 26

2.4 Infeksi H. pylori dan GLP-1 ... 35

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 39

(11)

xi

3.2 Konsep Penelitan ... 40

3.2 Hipotesis . ... 41

BAB IV METODE PENELITIAN ... 42

4.1 Rancangan Penelitian ... 42

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 42

4.3 Ruang Lingkup Penelitian ... 42

4.4 Penentuan Sumber Data ... 42

4.5 Variabel Penelitian ... 44

4.6 Prosedur Penelitian ... 47

4.7 Analisis Data ... 49

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 50

5.1 Hasil ... 50

5.2 Pembahasan ... 55

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ... 65

6.1 Simpulan ... 65

6.2 Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 67

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bakteri H. pylori ... 9

Gambar 2.2 Interaksi antara faktor penjamu, lingkungan dan H pylori pada kejadian ulkus duodenum, ulkus gaster dan kanker gaster ... 14

Gambar 2.3 Struktur GLP-1 ... 20

Gambar 2.4 Mekanisme nutrien dalam regulasi sekresi GLP-1 ... 21

Gambar 2.5 Mekanisme hormonal dalam regulasi sekresi GLP-1 ... 22

Gambar 2.6 GLP-1 sebagai antiaterosklerosis ... 25

Gambar 2.7 Efek biologis GLP-1 ... 26

Gambar 2.8 Alur diagnosis dispepsia di Indonesia ... 33

Gambar 2.9 Alur diagnosis dispepsia menurut Konsensus Asia Pasifik ... 33

Gambar 2.10 Alur diagnosis dispepsia menurut American College of Gastroenterology ... 34

Gambar 2.11 Infeksi H. pylori menimbulkan perubahan hormonal dalam tubuh dan berperan dalam patofisiologi diabetes mellitus ... 36

Gambar 2.12 Hubungan infeksi H. pylori dan kadar GLP 1 pada pasien dispepsia ... 38

Gambar 3.1 Konsep Penelitian ... 40

Gambar 4.1 Alur Penelitian ... 48

Gambar 5.1 Korelasi infeksi H. pylori dan GLP-1 puasa ... 52

Gambar 5.2 Korelasi infeksi H. pylori dan GLP-1 prandial ... 53

Gambar 5.3 Korelasi infeksi H. pylori dan ∆GLP-1 ... 53

Gambar 5.4 Korelasi infeksi H. pylori dan glukosa puasa ... 54

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Faktor virulensi H. pylori ... 12

Tabel 2.2 Pemeriksaan untuk membantu penegakan diagnosis infeksi H. pylori ... 17

Tabel 2.3 Penyebab dispepsia ... 27

Tabel 2.4 Kriteria diagnosis dispepsia fungsional dan klasifikasinya berdasarkan Roma III ... 32

Tabel 5.1 Karakteristik subjek ... 50

Tabel 5.2 Perbandingan rerata kadar GLP-1 dan glukosa ... 51

Tabel 5.3 Korelasi infeksi Helicobacter pylori dan GLP-1 plasma ... 52

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Keterangan Kelaikan Etik ... 74

Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian ... 75

Lampiran 3. Informasi Pasien Tentang Penelitian ... 76

Lampiran 2. Formulir Persetujuan Tertulis ... 78

Lampiran 3. Formulir Penelitian ... 79

Lampiran 4. Prosedur Pemeriksaan H. pylori ... 80

Lampiran 5. Prosedur Pemeriksaan GLP 1 ... 81

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan higiene sanitasi makanan yang dikelola Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Siti Hajar Medan tidak memenuhi syarat

The drawback is in the speed of the process of providing valid and accurate data and information; (2) Based on value chain analysis and SWOT analysis, SMK Muhammadiyah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, 1) prosedur pengembangan modul Kimia berbasis masalah, 2) kelayakan penggunaan modul Kimia berbasis masalah, 3) efektivitas

Banyaknya jumlah masyaraka yang tertipu oleh iklan dan bacaan porno menandakan ketidakmampuan mereka untuk membaca kritis dan memilah teks karena pendidikan tidak membekali

belum terlihatnya perbedaan mengenai kualitas informasi tentang manajemen laba, relevansi nilai, dan pengakuan kerugian tepat waktu terhadap kualitas akuntansi setelah

Tanda-tanda khas: usaha menyesuaikan diri dengan lingkungan, sehingga ia merasa bahwa dirinya merupakan sebagian dari lingkunagn yang ada. Penyesuaian sosial dilaksanakan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan, budaya organisasi tidak

The first puberty among females are the development of breast buds and sparse pubic hair, which occurs between ages 8-13 on average (SMR stage 2) and the onset of menstruation