• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN MANAJEMEN RISIKO OPERASI DIVISI INFRATEL, PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN MANAJEMEN RISIKO OPERASI DIVISI INFRATEL, PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN MANAJEMEN RISIKO OPERASI

DIVISI INFRATEL, PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

PROYEK AKHIR

Oleh : Yudi Nurpujiari

NIM 29105103

PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI BISNIS SEKOLAH BISNIS DAN MANAJEMEN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2007

(2)

ABSTRAK

KAJIAN MANAJEMEN RISIKO OPERASI

DIVISI INFRATEL, PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK Yudi Nurpujiari

NIM 29105103

Program Studi Magister Administrasi Bisnis Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung, 2007

Pembimbing: Dr. Gatot Yudoko

Sebagai perusahaan informasi dan komunikasi (infocom) yang terbesar di Indonesia, Telkom didukung oleh Divisi Infratel untuk mengelola seluruh infrastruktur yang diperlukan dalam menyelenggarakan jasa dan akses infocom.

Pertumbuhan industri telekomunikasi berkembang secara pesat, pembaharuan teknologi, persaingan pangsa pasar memaksa perusahaan untuk mengkaji risiko operasi industri. Risiko operasi sangat diperlukan untuk mencapai tujuan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Perlu adanya proses pembentukan model risiko operasi untuk memetakan risiko dan merencanakan skenario untuk mengatasi risiko-risiko yang mungkin terjadi.

Untuk mengakomodasi sistem manajemen risiko berbasis Sarbane-Oxley Act (SOA), maka manajemen risiko yang ada dan menggunakan sistem job description dibuat proses bisnis dari setiap kegiatannya. Tujuan hal ini adalah untuk memudahkan penelurusan risiko yang terjadi dan penanganannya.

Dari analisa tingkat kegawatan didapatkan satu risiko paling penting, sembilan risiko penting, lima risiko biasa, dan dua risiko rendah Perhatian difokuskan ada risiko-risiko utama yaitu risiko yang terletak pada level sangat penting (extreme) dan penting (high).

Skenario penanganan risiko akan dibagi tiga berdasarkan waktu terjadinya yaitu pencegahan yaitu mengurangi kemungkinan risiko itu mungkin terjadi, mengatasi risiko yang telah terjadi atau mitigasi risiko, dan recovery yaitu mengembalikan kondisi semula dari dampak risiko yang telah terjadi.

(3)

ABSTRACT

OPERATIONAL RISK MANAGEMENT ANALYSIS

INFRATEL DIVISION, PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK Yudi Nurpujiari

NIM 29105103

Master of Business Admininstration Program Graduate Program, Bandung Institute of Technology, 2007

Thesis Advisor: Dr. Gatot Yudoko

As the biggest information and communication (infocom) company in Indonesia, Telkom is supported by Infratel Division to manage all infrastructures needed in order to run all services and infocom access.

Nowadays telecommunication industry grows so fast, inventions of new technology and market competition force any infocom company to rearrange all industry operation risk involved. Operation risk is need to achieved company objective and strengthens the company ability to survive. Therefore the importance to arrange a well established operation risk model is required for mapping all risk and plan scenarios to overcome many possible risks to come.

To accomodate the Sarbane-Oxley Act (SOA) risk management system, every risk management that exist and still using the job description process will have a conversion to a business process system. The objective is to make easier for anaysis in every risk occured and how to handle it. From severity matrix analysis, comes one extreme risk, nine high risk, five medium risk, and two low category operational risk. Lot of attention focused on two top risk category, on the extreme and high category operational risk.

Risk scenario will be divided by three based on time. The first one is risk prevention, the objective is to lower any possibility for the risk occured. The second is risk mitigation which is to overcome any risk that already coming. And the last is recovery, the action to recover all process after the risk have been overcomed.

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

KAJIAN MANAJEMEN RISIKO OPERASI

DIVISI INFRATEL, PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

Oleh : Yudi Nurpujiari

NIM 29105103

PROGRAM MAGISTER ADMINISTRASI BISNIS SEKOLAH BISNIS DAN MANAJEMEN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Menyetujui

Pembimbing:

(5)

KATA PENGANTAR

Pertama dan yang terutama penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT atas karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Penelitian Proyek Akhir ini, sebagai syarat akademik untuk menyelesaikan studi di Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung. Sembah sujud untuk kedua orangtua yang telah memberikan doa restu dalam menempuh studi. Di dalam penyusunan Proyek Akhir ini penulis memperoleh dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang setulusnya kepada :

Bapak/Ibu di PT. Telkom Tbk Divre Bandung yang telah memberikan bantuan, baik data maupun kesediaan waktu mereka.

Bapak Dr. Gatot Yudoko sebagai Pembimbing yang telah banyak memberikan

bimbingan dan arahan.

Bapak/Ibu Dosen yang telah mengajarkan ilmu yang dimiliki serta memberikan masukan dan saran selama berkuliah di MBA ITB.

Rekan-rekan di MBA ITB yang turut memberikan dorongan dan semangat.

Terima kasih yang setulusnya kepada kekasihku Anne, atas pengertian dan dorongan semangatnya.

Penulis berharap semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi Perusahaan, para pembaca pada umumnya, dan penulis sendiri khususnya.

Bandung, Juni 2007 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT... ii

LEMBAR PENGESAHAN ...iii

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR ISI... v

DAFTAR GAMBAR...viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PROFIL PERUSAHAAN ... 1

1.1 Sejarah Perusahaan ...1

1.2 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Divisi Infratel ...1

1.3 Lingkup Bidang Usaha ...2

1.3.1 Lingkup Bidang Usaha Divisi Infratel...3

1.4 Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Perusahaan...4

1.4.1 Visi Divisi Infratel ...4

1.4.2 Misi Divisi Infratel...4

1.4.3 Strategi Divisi Infratel ...5

1.4.4 Tujuan Divisi Infratel...5

1.5 Struktur Organisasi ...6

1.5.1 Struktur Organisasi Telkom...6

1.6 Sumber Daya Manusia dan Budaya Perusahaan...9

1.6.1 Sumber Daya Manusia Perusahaan...9

1.6.2 Infrastruktur ...10

1.7 Finansial...12

1.8 Tantangan Bisnis...12

1.9 Lingkungan Kompetitif...13

1.10 Regulasi ...14

BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN ... 16

2.1 Proses Bisnis Telkom Secara Global ...16

2.2 Proses Bisnis Divisi Infratel Telkom ...17

2.2.1 Proses-Proses Value Creation ...19

(7)

2.4 Implementasi Manajemen Risiko Divisi Infratel...26

BAB III PERUMUSAN MASALAH... 28

3.1 Alasan Pemilihan Masalah Untuk Dipecahkan ...28

3.1.1 Latar Belakang Masalah ...28

3.1.2 Rumusan dan Pembatasan Permasalahan ...31

3.1.3 Alasan Pemilihan Masalah...32

3.2 Posisi Permasalahan yang Dipecahkan...32

BAB IV PEMECAHAN MASALAH ... 33

4.1 Metodologi Pemecahan Masalah ...33

4.1.1 Identifikasi Masalah...33

4.1.2 Studi Pustaka dan Studi Pendahuluan...34

4.1.3 Penentuan Metode Penelitian...34

4.1.4 Pengumpulan dan Pengolahan Data ...34

4.1.5 Pembuatan Proses Bisnis ...35

4.1.6 Analisa dan Risk Assesment ...35

4.1.7 Perumusan Skenario untuk Mengatasi Risiko Operasi...35

4.1.8 Kesimpulan ...35

4.2 Identifikasi Masalah...35

4.2.1 Pengertian Risiko ...35

4.2.2 Risiko Operasi...36

4.3 Pengumpulan Data Primer ...37

4.3.1 Pengumpulan Data Primer ...37

4.3.2 Pengumpulan Data sekunder ...37

4.4 Pembuatan Proses Bisnis ...37

4.5 Analisa Risiko...43

4.5.1 Identifikasi Risiko...43

4.5.2 Risk Assessment ...45

4.5.3 Jenis-jenis Risiko Kegiatan Operasi Divisi Infratel Telkom ...47

4.5.4 Pemetaan Risiko ...52

4.6 Penanganan Risiko...53

4.6.1 Skenario Penanganan Risiko ...55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

(8)

5.2 Rekomendasi...60 5.3 Saran Untuk Penelitian Selanjutnya ...61 5.3.1 Langkah Lanjut Pengelolaan Manajemen Risiko Berbasis SOA ..61 5.3.2 Kendala Implementasi ...61

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lingkup Bisnis Divisi Infratel ...3

Gambar 1.2 Struktur Organisasi PT. Telekomunikasi Indonesia ...7

Gambar 1.3 Struktur Organisasi Divisi Infratel...8

Gambar 2.1 Proses Bisnis Global PT. Telekomunikasi Indonesia ...17

Gambar 2.2 Proses Bisnis Divisi Infratel Telkom ...18

Gambar 2.3 Pengelolaan Proses di Divisi Infratel ...19

Gambar 2.4 Proses Penetapan Persyaratan Proses...22

Gambar 2.5 Proses Mendesain Proses ...23

Gambar 2.6 Proses Bisnis Unit Manajemen Risiko Telkom ...25

Gambar 2.7 Peta Peran dalam Implementasi Kebijakan Manajemen Risiko ...26

Gambar 2.8 Model Manajemen Risiko...27

Gambar 3.1 Pertumbuhan Telekomunikasi di Indonesia...29

Gambar 3.2 Infrastruktur Telekomunikasi di ASEAN ...30

Gambar 4.1 Tahapan-Tahapan Penelitian...33

Gambar 4.2 Siklus Manajemen Risiko ...36

Gambar 4.5 Proses Bisnis Manajemen Alat Produksi ...38

Gambar 4.6 Proses Bisnis Pengembangan Infrastruktur ...39

Gambar 4.7 Proses Bisnis Provisioning...39

Gambar 4.8 Proses Bisnis Fault Handling ...40

Gambar 4.9 Proses Bisnis Pengelolaan Trafik...40

Gambar 4.10 Proses Bisnis Pengelolaan Satelit ...41

Gambar 4.11 Proses Bisnis Standarisasi & Tingkat Performansi Sisper...41

Gambar 4.12 Proses Bisnis Pengelolaan Data Billing ...42

Gambar 4.13 Proses Bisnis Analisa Gangguan ...42

Gambar 4.14 Proses Bisnis Pengelolaan Pemeliharaan Alat Produksi...43

Gambar 4.3 Tahapan-Tahapan Manajemen Risiko ...44

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Produk Unggulan dan Mekanisme Penyampaian Produk ...2

Tabel 1.2 Komposisi SDM berdasarkan Pendidikan dan Umur ...9

Tabel 1.3 Distribusi Sumber Daya Manusia ...9

Tabel 1.4 Infrastruktur Divisi Infratel...11

Tabel 1.5 Penerapan Regulasi Oleh Divisi Infratel ...15

Tabel 2.1 Penetapan Key Value Creation & Requirement ...20

Tabel 3.1 Peta persaingan Produk Divisi Infratel ...29

Tabel 3.2 Penyebaran BTS ...30

Tabel 4.1 Identifikasi Risiko Operasi ...45

Tabel 4.2 Kemungkinan (Likelyhood) ...46

Tabel 4.3 Dampak (impact) ...46

Tabel 4.4 Matrix Peluang (Kemungkinan-Dampak) ...47

Tabel 4.5 Penilaian Risiko Manajemen Alat Produksi ...47

Tabel 4.6 Penilaian Risiko Pengembangan Infrastruktur ...48

Tabel 4.7 Penilaian Risiko Provisioning...48

Tabel 4.8 Penilaian Risiko Fault Handling ...48

Tabel 4.9 Penilaian Risiko Pengelolaan Trafik ...49

Tabel 4.10 Penilaian Risiko Pengelolaan Satelit ...49

Tabel 4.11 Penilaian Risiko Standarisasi dan Tingkat Performansi Sisper ...49

Tabel 4.12 Penilaian Risiko Pengelolaan Data Billing...50

Tabel 4.13 Penilaian Risiko Analisa Gangguan ...50

Tabel 4.14 Penilaian Risiko Pengelolaan Pemeliharaan Alat Produksi...50

Tabel 4.15 Rekapitulasi Penilaian Risiko Operasional Divisi Infratel ...51

Tabel 4.16 Pemetaan Risiko ...52

Tabel 4.17 Prioritas Penanganan Risiko ...53

Tabel 4.18 Penanganan Risiko untuk Masing-Masing Jenis Risiko...54

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis yang diajukan adalah ada perbedaan kedisiplinan antara siswa di sekolah berasrama dan siswa di sekolah non-asrama, yaitu kedisiplinan pada siswa di

BPRS PNM Binama Semarang dilakukan dengan pemberian motivasi kerja kepada karyawan, pemberian pelatihan ( training ) dan promosi jabatan..

(1) Pengusaha Pariwisata yang telah memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (4), dan telah memperoleh Sertifikat Usaha Jasa Perjalanan Wisata, berwenang

(2) Sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarip retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah untuk pelayanan rawat jalan rawat inap, rawat darurat,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kebijakan kredit atas dasar hukum gadai yang telah dilakukan oleh LKM Sinar Abadi Bersaudara Singosari Malang dan

Pada myasthenia gravis, sistem kekebalan menghasilkan antibodi yang menyerang salah satu jenis reseptor pada otot samping pada simpul neuromukular- reseptor yang

ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cristie dan Fuad (2015) serta Zulvia dan Muthia (2019) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan dapat

Lahirnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Peseroan Terbatas pada dasarnya telah mengatur mengenai apa saja yang menjadi hak-hak pemegang saham minoritas