• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM DINAS KESEHATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM DINAS KESEHATAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

DINAS KESEHATAN

Jalan : A. Yani – Galiran ( 80811 )

(0363) 21065 Fax. (0363) 21274

AMLAPURA

LAPORAN PENYELIDIKAN KLB CAMPAK DI DUSUN BELONG DESA BAN KECAMATAN KUBU KABUPATEN KARANGASEM

TANGGAL 24 JUNI 2014

============================================================== I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Penyakit Campak adalah penyakit Akut yang mudah menular dan sisebabkan oleh Virus Campak yang termasuk golongan Paramyxoviridae, sebagian menyerang pada usia anak-anak. Penyakit Campak ditularkan mulai hari 1-3 hari sebelum timbulnya panas dan batuk. Penularan tersebut akan menurun dengan cepat setelah timbulnya Rash. Cara penularan umumnya berasal dari hidung dan tenggorokan yang keluar dari penderita pada saat bersin, batuk dan bernapas.

Pada tanggal 24 Juni 2014 Puskesmas Kubu II, Kecamatan Kubu melaporkan terjadi peningkatan kasus Campak sebanyak 20 orang. Berdasarkan hasil penyelidikan Efidemiologi diketahui bahwa telah terjadi KLB Campak, sehingga diperlukan upaya penanggulangan segera untuk mencegah meningkatnya jumlah penderita dan penyebaran penyakit ke wilayah lain.

Cakupan imunisasi campak di Desa Ban untuk tahun 2014 mencapai 49,55 % dengan jumlah sasaran 110 bayi.

Kecamatan Kubu yang mewilayahi Puskesmas Kubu II, memiliki luas wilayah 234.72 km2, jarak dari Puskesmas Kubu II ke Dsn Belong Desa Ban kurang lebih 5 km, dengan transportasi darat yang cukup lancer dengan sarana SDM yang meliputi :

a) Sarana Kesehatan.

Jumlah sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas Kubu II terdiri dari 6 Puskesmas pembantu, 1 Puskesmas Keliling, 75 Posyandu, 4 Poskesdes.

b) Ketenagaan

Puskesmas Kubu II memiliki ; 5 Dokter umum, 1 Dokter Gigi, 14 Bidan, 10 perawat, 2 tenaga Gizi, 1 tenaga Sanitasi, dan 1 analis Lab.

B.

TUJUAN

1. Umum

a. Untuk mengetahui gambaran besarnya masalah KLB campak yang terjadi dan menetapkan alternatif pencegahan agar tidak meluas ke desa-desa lain.

(2)

i. Untuk memastikan apakah kejadian tersebut merupakan suatu KLB atau bukan

ii. Untuk mengetahui gambaran epidemiologis KLB campak

iii. Untuk menetapkan langkah-langkah penanggulangan KLB dengan memberikan rekomendasi kepada program terkait.

2. METODELOGI

a. Seluruh anak dibawah usia 15 th yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kubu II, Kecamatan Kubu.

b. Pengumpulan Data.

a. Pengumpulan Data dilakukan dengan cara kunjungan rumah kerumah dan kunjungan ke pelayanan kesehatan, pengumpulan data dilakukan dalam rangka mencari informasi tentang kasus, informasi faktor resiko,dan mereview status imunisasi campak pada populasi didaerah KLB,

c. Waktu pelaksanaan.

a. Penyelidikan Efidemiologi dilakukan pada tanggal 25 Juni 2014. d. Kegiatan.

e. Pengumpulan, pengolahan dan analisis data.

3. HASIL PENYELIDIKAN. I. Waktu dan Tempat Kejadian

Alamat lokasi kejadian : Dsn Belong

Desa / Kelurahan : Ban

Kecamatan : Kubu

Kabupaten / Kota : Karangasem

Provinsi : Bali

II. Suspek Campak

Jumlah kasus suspek campak

Jumlah korban sakit : 20 orang Jumlah korban meninggal :

-III. Ringkasan Kasus Campak

Gejala : Demam, Pilek, Batuk, Mata merah, Rash Masa inkubasi : 1 minggu

IV . Kronologis Penyelidikan: c) Gambaran umum.

(3)

mata merah, pneumoni, diare, rash di kulit. Beberapa kasus dirawat di Puskesmas, sebagian besar rawat jalan.

Pada hari Selasa, tanggal 24 Juni 2014, petugas surveilans Puskesmas Kubu II melaporkan terjadi peningkatan kasus Campak sebanyak 3 orang di Dsn Belong Desa Ban, Kecamatan Kubu. Berdasarkan Kronolologis kejadian:

1. Pada hari Selasa,17 Juni 2014, 3 orang anak masing-masing bernama : a. I Kadek Panitra, umur 3,5 th, kk Nengah Ratna, alamat Dsn Belong,

Desa Ban, Kecamatan Kubu;.

b. Komang Indah, umur 7 th, kk Nym Karma, alamat Dsn Belong Desa Ban, Kecamatan Kubu;

c. Wayan Sinta, umur 5 th, kk Ngh Kari alamat Dsn Belong Desa Ban, Kecamatan Kubu;

berobat ke puskesmas Kubu II dengan didiagnosa suspek campak dengan gejala panas, pilek , mata merah dan timbul rash. Pasien sudah mendapatkan pelayanan kesehatan ..

2. Dari penyelidikan kelapangan diperoleh bahwa penderita pertama yang mengalami gejala suspek campak adalah Kadek Panitra umur 3.5 th, kk Ngh Ratna, alamat Dsn Belong, Desa Ban, Kecamatan Kubu, yang dalam perkembangannya bahwa struktur wilayah geografis daerah kasus berdekatan dengan daerah kasus di Desa Darma Winangun dan masih adanya lingkungan keluarga antar daerah yang berdekatan.

3. Setelah ditelusuri lebih lanjut maka ditemukan penderita yang lain yang sudah sembuh, sudah ditangani dengan pengobatan dan pembagian vitamin A, serta penyuluhan dan observasi terukur.

4. Pada hari Senin tanggal 26 Juni 2014, petugas surveilans dinas kesehatan dan puskesmas kubu II, kembali melakukan observasi lapangan, dari hasil P.E kelapangan tidak ditemukannya lagi kasus suspek campak yang baru dan semua sudah berangsur-angsur sehat dan baik.

5. Dari hasil kunjungan kelapangan dan laporan dari klinik swasta diperoleh kasus campak sebagai berikut :

(4)

B. Gambaran KLB Campak

1. Penetapan Diagnosis Campak.

Berdasarkan hasil penyelidikan didapatkan distribusi gejala sebagai berikut : Tabel 1

No Gejala Kasus Prosentase(%)

1 Panas 20 100

2 Ruam 20 100

3 Batuk 20 100

4 Pilek 20 100

5 Mata Merah 20 100

LAPORAN NAMA-NAMA KASUS CAMPAK DI DSN BELONG DESA BAN KECAMATAN KUBU

KAB KARANGASEM Tabel 2 No Nama Anak Umur / Sex (th) Vaksin Campak

Sebelum Sakit Tgl Timbul Diberi Vit.A

Y/T L P Berapa

Kali Tidak Demam Rash

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Kadek Krisdayani 3.5 T 20/6 20/6 Y 2 Luh Dewi Pradewi 4 T 20/6 22/6 Y 3 Kt Aditya 4 T 20/6 21/6 Y 4 W Dewi Parwati 6 1X 21/6 21/6 Y 5 Kadek Panitra 3.5 1X 17/6 19/6 Y 6 Komang Indah 7 1X 17/6 22/6 Y 7 Kt Natayana 4 1X 20/6 23/6 Y 8 W Sinta 5 1X 17/6 20/6 Y 9 Kadek Narayana 5 1X 20/6 23/6 Y 10 Putu Erdi 5 1X 20/6 21/6 Y 11 Kt Eva 6 1X 30/6 30/6 Y 12 W Bening 3 1X 2/7 2/7 Y 13 Kadek Agus 5 1X 1/7 1/7 Y 14 Pt Pina 6 1X 19/6 19/6 Y 15 Luh Mina 5 1X 2/7 3/7 Y 16 Luh Epiani 6 1X 2/7 2/7 Y 17 Km Astini 7bl T 1/7 2/7 Y 18 Kt Linggih 2 1X 4/7 7/7 Y 19 Km Bagiarta 3 T 2/7 4/7 Y 20 Ketut Mandi 5.5 1X 13/7 13/7 Y

(5)

Gambar 1. Grafik Kasus Campak di Dsn Belong Desa Ban Kecamatan Kubu

Dari tabel diatas dapat dilihat kasus campak mulai terjadi pada tanggal 17 Juni sampai 13 Juli 2014 dengan puncak kasus terjadi tanggal 20/6/14 sampai 2/7/14.

Gambar 2. Trend kasus Campak di Dsn Belong Desa Ban Kecamatan Kubu

Puncak kasus terjadi pada minggu ke 25 yaitu sebanyak 11 kasus, Kasus pertama (indeks case ) anak umur 3.5 tahun, terjadi pada minggu ke 25 bulan Juni 2014 secara rinci kasus campak dapat dilihat pada table berikut :

(6)

Gambar 3. Distribusi Kasus Campak menurut Golongan Umur Di Dsn Belong Desa Ban wilayah kerja Puskemas Kubu II

Minggu 25 – 29 Tahun 2014

Kasus campak yang ditemukan sebagian besar pada kelompok umur 5 – 9 tahun sebanyak 11 orang (55%), disusul kelompok umur 1 – 4 tahun sebanyak 8 orang (40 %). Pada kelompok umur < 1 tahun ada 1 orang kasus (5 %) karena belum mendapat imunisasi.

Gambar 4. Distribusi Kasus Campak menurut Jenis Kelamin Di Dsn Belong Desa Ban wilayah kerja Puskemas Kubu II

Minggu 25 - 29 Tahun 2010

(7)

4. KESIMPULAN

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan dan analisis dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Bahwa telah terjadi KLB Campak di Desa Belong Desa Ban Kecamatan Kubu,

wilayah kerja Puskesmas Kubu II pada minggu ke 25 tahun 2014, tanggal 17 Juni 2014 dan berlangsung sampai minggu ke 29 tahun 2014 dengan jumlah kasus campak yang ditemukan sebanyak 20 kasus.

2. Tidak diketemukan adanya komplikasi dan kematian akibat campak (CFR= 0%), kasus terbanyak pada usia 5 – 9 tahun yaitu sebanyak 11 kasus. Proporsi kasus campak antara laki-laki dengan perempuan tidak jauh berbeda.

3. Indeks kasus terjadi pada minggu ke 25 tahun 2014 dengan puncak KLB pada minggu ke 25 tahun 2014.

4. Lamanya KLB ini berlangsung kemungkinan 2 minggu, karena jumlah kasus telah menurun secara signifikan.

5. REKOMENDASI

Melihat kurva Epidemiologi kasus suspek campak, distribusi kasus dan cakupan imunisasi campak, dan keadaan penduduk, maka beberapa rekomendasi yang diusulkan dalam rangka mencegah meluasnya KLB campak dan mengurangi komplikasi penyakit adalah sbb :

1) Memberikan penyuluhan.

2) Memberikan vitamin A dosis tinggi

3) Memantau dan meningkatkan Surveilans kasus-kasus potensial wabah melalui SKD-KLB.

4) Melakukan akurasi data target imunisasi

5) Melaksanakan Sweeping, Drop-out follow-up (DOFU) dan Range Vaksinasi.

Demikian laporan ini dibuat untuk digunakan dalam rangka peningkatan kinerja surveilans dan imunisasi selanjutnya.

Amlapura, 22 Juli 2014 Mengetahui :

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem,

Kasie Surveilans Kabupaten Karangasem

dr. I Gusti Made Tirtayana, MM NIP. 19630630 199003 1 008

I Nyoman Sudiatmika, SKM Nip. 19730421 199403 1 007

Gambar

Gambar 1. Grafik Kasus Campak di Dsn Belong Desa Ban Kecamatan Kubu
Gambar 4. Distribusi Kasus Campak menurut Jenis Kelamin Di  Dsn Belong Desa Ban wilayah kerja Puskemas Kubu II

Referensi

Dokumen terkait

Ketika user sudah memasukan username dan password, maka ini merupakan tampilan layar saat divisi gudang ketika berhasil masuk ke dalam sistem untuk melihat

FULLUS Fashion juga akan menjual produk melalui market place yaitu Zalora atau Berrybenka seperti yang telah dilakukan oleh Wellborn, karena menurut pemaparan Pak Sukarto

Solvabilitas dan Rentabilitas Terhadap Kinerja Keuangan dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Moderating Pada Grup Mopoli Raya Tahun 2005-2013 “. Penulis juga

o Atur ventilasi yang tepat jika tudung hisap digunakan bersamaan dengan alat lain yang tidak disuplai dengan tenaga listrik seperti kompor gas. Dapur harus

Diklat Pengelolaan Arsip Statis bertujuan untuk memberikan pembekalan kepada peserta dalam mengelola arsip statis yakni arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena

Pemenang wajib melunasi seluruh harga lelang dalam jangka waktu 2 (Dua) hari setelah lelang dilaksanakan Pada Hari Sabtu dan Senin 25 dan 27 MARET 2017 , apabila dalam jangka

Kesadaran yang digambarkan Yosef di atas menunjukkan bahwa keseharian yang dialami tidak hanya nyata tetapi juga memiliki makna, kebermaknaanya adalah subyektif,

Dengan hasil penjualan akhir pedagang ke konsumen dan biaya-biaya yang dikeluarkan pada petani dan pengepul maka, total benefit cost ratio pada pelaku usaha stroberi