Undangan sebagai Pembicara Seminar Bioenergy Goes to Campus
Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S. Dosen Fakultas Pertanian Unive
2407Und/05/DEB/2017
Undangan sebagai Pembicara Seminar oenergy Goes to Campus
Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, M.S.
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Udayana-Bali 2407Und/05/DEB/2017
POSISI KEBUTUHAN ENERGI INDONESIA
• Pertumbuhan konsumsi energi yang tinggi (90%) terjadi di negara-negara Non Organisation for
Economic Co-operation and Development (Non-OECD) dibandingkankan di negara OECD (17%)
• U.S. Department of Energy (dalam buku International Energy Outlook 2013 ) konsumsi energi dunia akan bertambah sebesar 56 % dari 2010 hingga 2040 (Mulyana, 2016).
Proyeksi meningkatnya konsumsi
energi Indonesia lebih besar dari
rata-rata kebutuhan kelompok negara Non-OECD.
Berdasarkan Skenario Dasar, bauran permintaan energi final Indonesia di masa mendatang akan berasal dari bahan bakar minyak (BBM) 31,1%, gas bumi 23,7%, batubara 15,2% dan 30% dari berbagai EBT
(Indonesia Energy Outlook 2014) (Mulyana, 2016).
•
INDONESIA MEMILIKI SUMBER
ENERGI:
• SUMBER ENERGI FOSIL: minyak bumi,
gas, batu bara, CBM.
• SUMBER ENERGI NON FOSIL: ENERGI
BARU TERBARUKAN seperti solar,
bayu, air, pasang surut dan ombak
Sumber Energi Lain selain Minyak Bumi
1. Energi Matahari
2. Energi Panas Bumi
3.Energi Angin
4. Energi Biogas
5. Energi Ombak
6. Energi Air
UPAYA PENGEMBANGAN ENERGI BARU
TERBARUKAN
Defisit Energi Energi Baru dan Terbaruka n Hydro Surya Bayu Geothermal BiomassaENERGI BIOMASSA
• BIOMASSA : bahan biologis yang hidup atau baru mati yang dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar atau untuk produksi industrial termasuk limbah
terbiodegradasi yang bisa dibakar sebagai bahan bakar • Umumnya merujuk pada MATERI TUMBUHAN atau
HEWAN yang dipelihara untuk digunakan sebagai biofuel, atau untuk produksi serat, bahan kimia, atau panas.
• Biomassa tidak mencakup materi organik yang telah tertransformasi oleh proses geologis menjadi zat
Contoh Sumber Energi Biomassa
11
SIMANTRI
(SISTEM PERTANIAN TERINTEGRASI)
• SISTEM PERTANIAN TERINTEGRASI upaya terobosan dalam mempercepat adopsi teknologi pertanian karena merupakan pengembangan model percontohan dalam percepatan alih teknologi kepada masyarakat perdesaan.
• KONSEP DASAR KEGIATAN SIMANTRI pola integrasi tanaman dan
ternak berbasis pertanian tanaman pangan, peternakan, perkebunan,
perikanan, dan kehutanan dalam satu lokasi kegiatan usahatani keluarga.
12
• Simantri mengintegrasikan kegiatan sektor pertanian dengan sektor pendukungnya baik secara VERTIKAL maupun HORIZONTAL sesuai potensi wilayah dg mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lokal.
• Kegiatan integrasi juga berorientasi pada usaha pertanian TANPA LIMBAH (ZERO WASTE) dan menghasilkan 4 F (FOOD, FEED, FERTILIZER DAN FUEL).
• KEGIATAN UTAMA: mengintegrasikan usaha budidaya tanaman dan ternak limbah tanaman diolah untuk pakan ternak dan cadangan pakan pada musim kemarau dan
LIMBAH TERNAK (FAECES, URINE) DIOLAH MENJADI BIOGAS, BIO URINE, PUPUK ORGANIK DAN BIO PESTISIDA.
SIMANTRI
13
LATAR BELAKANG SIMANTRI
• Jumlah penduduk miskin di Bali 6,17% (208.106 jiwa) yg sebagian besar (> 70% berdomisili di perdesaan dengan mata pencaharian petani)
• Permasalahan mendasar yang dihadapi petani: kurangnya akses terhadap sumber permodalan, teknologi dan pasar.
• Pembangunan ekonomi berbasis pertanian dan perdesaan secara langsung/tidak langsung akan berdampak pada pengurangan penduduk miskin.
• Konsep pembangunan agribisnis perdesaan masih bersifat
parsial, tidak fokus dan tak terjaga kontinyuitasnya
Permasalahan Khusus Dasar Pengembangan SIMANTRI
1. Pemanfaatan lahan untuk kegiatan usaha tani belum optimal intensitas tanam rata-rata < 200% karena
keterbatasan irigasi dan juga permodalan usahatani.
2. Kegiatan usahatani belum dilaksanakan secara intensif
sehingga produktivitas masih relatif rendah (belum optimal sesuai potensi hasil).
3. Keterbatasan kemampuan SDM karena belum intensifnya
pembinaan dan pendampingan.
4. Budidaya ternak masih konvensional dan dalam skala kecil, serta pemberian pakan belum proporsional sehingga
Permasalahan Khusus Dasar Pengembangan SIMANTRI
5. Limbah ternak (padat dan cair) belum dikelola/diproses dengan baik untuk pupuk yang
bermutu dan juga untuk biogas.
6. Limbah tanaman yang dapat dipergunakan sebagai pakan ternak juga belum dikelola/diproses dengan
baik menjadi pakan bermutu dan tahan simpan untuk kebutuhan pada musim kemarau.
7. Terbatasnya infrastruktur khususnya jalan usahatani,
bangunan konservasi air dan infrastruktur lainnya.
8. Belum berkembangnya kegiatan pengolahan hasil pertanian dan kendala dalam pemasaran hasil khususnya pada musim panen raya.
16
MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN SIMANTRI
1.Mendukung berkembangnya diversifikasi usaha pertanian secara terpadu dan berwawasan agribisnis.
2.Sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan,
pengurangan pengangguran, mendukung pembangunan ramah lingkungan, Bali bersih dan hijau (clean and green) serta program Bali Organik menuju“Bali Mandara”.
3.Kegiatan utama adalah integrasi tanaman dan ternak dengan kelengkapan: unit pengolah kompos,
pengolah pakan, instalasi bio urine dan BIOGAS.
4.Dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan dengan target peningkatan pendapatan petani pelaksana, minimal 2 (dua) kali lipat dalam 4 - 5 tahun ke depan.
17
18
Kriteria Lokasi Kegiatan SIMANTRI
• Desa yang memiliki potensi pertanian dan memiliki komoditi unggulan sebagai titik ungkit.
• Terdapat Gapoktan yang mau dan mampu melaksanakan kegiatan terintegrasi.
• Dapat dilaksanakan pada desa dengan Rumah
Tangga Miskin (RTM) yang memiliki SDM dan
19
INDIKATOR KEBERHASILAN SIMANTRI
1. Berkembangnya kelembagaan dan SDM baik petugas
pertanian maupun petani.
2. Terciptanya lapangan kerja melalui pengembangan
diversifikasi usaha pertanian dan industri rumah tangga.
3. Berkembangnya intensifikasi dan ekstensifikasi usaha tani.
4. Meningkatnya insentif usaha tani melalui peningkatan produksi
dan efisiensi (PUPUK, PAKAN, BIOGAS, BIOURINE, dan BIOPESTISIDA DIPRODUKSI SENDIRI=IN SITU)
5. Tercipta dan berkembangnya pertanian organik menuju green
economic.
PAKET KEGIATAN UTAMA SIMANTRI
Paket kegiatan utama Simantri pada tahap awal meliputi:
1. Pengembangan komoditi tanaman pangan, peternakan, perikanan dan intensifikasi perkebunan sesuai potensi wilayah.
2. Pengembangan ternak sapi atau kambing dan kandang koloni (untuk 20 ekor sapi dan atau 40 ekor kambing).
3. Bangunan instalasi biogas 2 unit; KAPASITAS 11 M3 sebanyak 1
unit dan KAPASITAS 5 M3 1 UNIT dilengkapi dengan kompor gas
(kompor untuk biogas).
4. Bangunan instalasi biourine sebanyak 1 unit.
5. Bangunan pengolah kompos dan pengolah pakan masing-masing sebanyak 1 unit.
6. Pengembangan tanaman kehutanan sesuai kondisi dan potensi masing-masing wilayah.
KEUNGGULAN SIMANTRI
Peningkatan Pendapatan dan Kesejahteraan Petani Peningkatan Produksi dan Hasil Olahan Komoditas Pelaksanaan pola integrasi tanaman ternak di lokasi
Simantri telah memberikan dampak pada tumbuhnya
kegiatan usaha kelompok.
Menumbuhkan lapangan pekerjaan
Pemenuhan kebutuhan pangan, pakan, pupuk
dan pestisida organik serta BIOGAS di tingkat
kelompok maupun untuk tujuan komersial melalui dukungan kebijakan pemda setempat meningkat..
ALIRAN ENERGI DALAM
SIMANTRI
Aliran energi dalam SIMANTRI merupakan kunci
keseimbangan ekosistem secara keseluruhan.
Aliran dan keseimbangan energi yang baik akan
menjamin seluruh unit usaha/enterprise untuk
memperoleh produksi maksimum per unit satuan luas
tertentu per satuan waktu.
Sumber energi utama yaitu energi surya yang
diperangkap (trapping ) oleh tumbuhan berhijau daun
dalam Simantri akan disalurkan ke berbagai unit suaha
vertikal lainnya.
Energi yang diperoleh tanaman terakumulasi
dalam bentuk produktivitas BIOMASA tanaman.
Biomasa tanaman digunakan sebagai energi oleh
hewan dan ikan menjadi materi hewan/ikan
Biomasa tanaman, materi hewan/ikan digunakan
sebagai sumber energi oleh mahluk pengurai.
Hasil penguaraian digunakan sebagai sumber
energi (nutrisi) oleh tanaman.
Demikian seterusnya secara bersiklus
simantri
KONSEP 4 F DALAM SIMANTRI
4F dalam Simantri: FOOD, FEED, FERTILIZER, FUEL. Ciri spesifik dan keunggulan utama Simantri memaksimalkan
pemanfaatan potensi energi yang ada pada satu lokasi lahan.
Dalam siklus ekologi Simantri, semuanya bermanfaat sehingga
tidak ada limbah dari pelaksanaan Simantri.
Limbah pertanian dimanfaatkan untuk pakan ternak dan/atau ikan
(FEED), limbah ternak/ikan (feses/kotoran) dimanfaatkan untuk pupuk (FERTILIZER) atau biogas (FUEL), hasil tanaman, ternak, ikan, dll diguanakan untuk pangan manusia (FOOD). Semua ini dilakukan secara berkelanjutan dan untuk mencapai hasil yang maksimal semua sektor kegiatan dilakukan pada satu lokasi.
BIOGAS
BIOGAS : gas hasil peruraian oleh mikroba pada
limbah pertanian dan peternakan .
BAHAN DASAR: limbah pertanian seperti sisa2
tumbuhan yg sudah dicacah dan kotoran ternak terutama sapi.
PROSES: semua bahan
dicampur aduk dengan air
dalam sebuah drum/wadah, pH netral, kemudian ditutup
rapat. Fermentasi berjalan optimum pd suhu 35-37.5° C.
KEGUNAAN BIOGAS
karena...
•
•
•
Potensi Gas yang Dihasilkan
Asumsi : 1 kg kotoran sapi bisa
menghasilkan 0,03 m
3gas
jumlah kotoran : 10 kg/hari/ekor
sapi dewasa
maka perkiraan jumlah sapi
dewasa (berat 500 kg) yang
dibutuhkan untuk menghasilkan
sejumlah gas dapat dilihat pada
tabel berikut
No Ukuran Biogas (m3) Jumlah Sapi (ekor) Kotoran (Kg) Energi (Kcal) 1 2 2-3 20-30 10400-18000 2 3 3-4 30-40 15600-17700 3 4 4-6 40-60 20800-23600 4 6 6-10 60-100 31200-35400 5 8 12-15 120-150 41600-47200 •Hasil eksperimen : kotoran 2 ekor sapi bisa menghasilkan
KELEMAHAN SIMANTRI
1. Tidak semua Gapoktan Simantri berhasil
2. Ternak tidak berada di kandang koloni
produksi
FERTILIZER
dan
FUEL
tak jalan baik.
3. Jiwa kewirausahaan Gapoktan dan anggota
Poktan di dalamnya masih terbatas pada
pemahaman juklak dan juknis sehingga
terkesan hanya menjalankan rutinitas kegiatan
integrasi tanaman-ternak dan cenderung
mengandalkan bantuan pendanaan dari pemprov
atau Pemkab/Pemkot setempat.
PENGEMBANGAN SIMANTRI KEDEPAN
TUMBUHAN HEWAN BIOBRIKET BIOOIL BIOGAS BIOMASSPENINGKATAN PERAN SIMANTRI
1. Produksi Tanaman (crop production) secara
Sequential Cropping Systems, Multi-tier Cropping, dll.
2. Pengusahaan ternak (dairy farming) sapi, kerbau,
unggas, makanan ternak, dll
3. Pengusahan ikan (Fishery)
4. Apiculture (pengusahaan ternak madu)
5. Mushroom Cultivation (pengusahaan jamur)
6. Sericulture (pengusahaan murbei dan ulat sutra)
7. Agroforestry
8. Biogas, Bio Urine, Composting
9. Bio Briket, Bio Oil
KONTRIBUSI UNUD DALAM
PENGEMBANGAN EBT
A. Membangun Pusat Penelitian Energi dan Industri.
B. PENELITIAN UNGGULAN BIDANG ENERGI:
1. Peningkatan kemampuan dalam mengembangkan dan memanfaatkan sumber energi yang tersedia dalam jumlah yang besar spt energi surya, panas bumi, dan bayu
2. Produk bahan bakar nabati yang mencakup bioetanol, biodisel, biogas, dan minyak nabati asli.
3. Diversifikasi sumber daya energi dan pemanfaatannya, serta meningkatkan efisiensi penggunaan energi.
B. Pendidikan dan Pengajaran MK. Pertanian Terpadu 4F
C. Pendampingan Simantri dosen, mahasiswa, alumni.