Kuasa Uji dan Lema Neyman-Pearson
Kebaikan suatu uji sering diukur oleh
dan
. Di dalam praktek, biasanya
ditetapkan, danakibatnya wilayah penolakan (WP) menjadi tertentu pula.
Kinerja suatu uji juga sering diukur oleh apa yang disebut kuasa uji (power of the test).
Kuasa suatu uji adalah peluang uji tersebut akan menolak H0.
Definisi: Andaikan SU adalah statistik uji dan WP adalah wilayah penolakan uji yang
menyangkut nilai parameter
. Maka kuasa uji, yang dilambangkan K( )
, adalah peluang uji tersebut akan menolak H0 bila nilai parameter sesungguhnya adalah
. Jadi,( ) ( jatuh ke dalam bila nilai parameter sama dengan )
K
P SU WP
Andaikan kita ingin menguji hipotesis nol
0 : 0
H
dan
a adalah sembarang nilai
yang diambil dari Ha. Maka0 0 0
( ) (menolak | benar)
Untuk sembarang nilai
lain yang diambil daria
H , kuasa uji mengukur kemampuan uji untuk mendeteksi hipotesis nol yang salah. Jadi, untuk
a
, 0 0 0 ( ) (menolak | salah) (menolak bila ) a a K P H H P H
Bila peluang terjadinya Galat Jenis II
padaa
dilambangkan
( )a , maka 0 0 0 ( ) (menerima | salah) (menerima bila ) a a P H H P H
Jadi, ada hubungan sangat erat antar kuasa uji dan Galat Jenis II, yaitu
( a) 1 ( a)
K
dengan catatan
a adalah nilai yang diambil daria
H .
Andaikan kita ingin menguji hipotesis nol
sederhana H0 :
0 lawan hipotesis tandingan sederhana Ha :
a. Karena di sini hanya ada dua nilai
, maka kita ingin memperolehwilayah penolakan yang membuat
K( )
0mempunyai nilai tertentu yang diinginkan dan kuasa uji K( )
a sebesar mungkin. Dengan katalain kita ingin mencari kuasa uji bertaraf nyata
yang paling kuasa (the most powerful test). Lema Neyman-Pearson Andaikan kita inginmenguji hipotesis nol sederhana H0 :
0lawan hipotesis tandingan sederhana Ha :
aberdasarkan contoh acak X X1, 2,..., Xn yang diambil dari populasi dengan parameter
.Kalau L( )
adalah fungsi kemungkinan contoh bila nilai parameter adalah
, maka, untuk tertentu yang ditetapkan nilainya, uji yang memaksimumkan kuasa pada
a mempunyai wilayah penolakan WP yang ditentukan oleh0 ( ) ( a) L c L
Nilai c harus dicari sehingga menghasilkan nilai
yang diinginkan. Uji yang dihasilkanmerupakan uji paling kuasa bagi H0 lawan Ha. Teladan 1. Andaikan X adalah contoh berukuran
1
n dari populasi dengan fungsi kepekatan peluang
1 , 0 1 ( | ) 0, selainnya x x f x
Carilah uji paling kuasa yang bertaraf nyata
0.05
untuk menguji H0 :
2 lawan Ha :
1. JawabDapat ditunjukkan bahwa kedua hipotesis yang diuji adalah sederhana. (Tunjukkan.) Dengan demikian 0 0 1 2 1 1 1 0 ( ) ( | 2) ( ) ( | 1) 2 2 2 , 0 1 1 a L f x L f x x x x x x x
Sehingga wilayah penolakannya berbentuk
2 atau 2 c x c x Karena
0.05, maka 0 0 2 2 2 2 2 0 0 (menolak | benar) 0.05 | 2 2 0.05 2 2 4|
c c P H H c P X c c xdx y
Jadi, 0.05 2
c
, sehingga uji paling kuasanya mempunyai wilayah penolakan
0.05 0.2236
WP x
Ini berarti, di antara semua uji dengan taraf nyata
0.05
untuk menguji H0 :
2 lawan Ha :
1, uji di atas, dengan WP
x 0.2236
, merupakan uji yang paling kuasa, yang berarti juga
terkecil. Sebagai uji paling kuasa, kiranya menarik untuk mengetahui besarnya kuasa uji.0 0 0.2236 0 (1) (menolak | salah) ( 0.2236 | 1) 1 0.2236 K P H H P X dx
Jadi, kuasa ujinya sebesar 0.2236 yang ekivalen dengan peluang galat jenis II sebesar 0.7764, yang masih sangat besar.
Perhatikan bahwa Lema Neyman-Pearson
Wilayah penolakan yang sesungguhnya ditentukan oleh besarnya taraf nyata yang digunakan.
Untuk sebaran diskret, seringkali tidak mungkin memperoleh uji dengan taraf nyata persis sama dengan yang ditetapkan sebelumnya. Dalam hal demikian, diambil taraf nyata terbesar yang
masih belum melampaui nilai yang ditetapkan. Andaikan kita mengambil contoh dari populasi
yang sudah terspesifikasi sepenuhnya kecuali oleh satu saja parameter. Sayangnya tidak ada teorema seperti Lema Neyman-Pearson yang dapat menentukan bentuk wilayah penolakan untuk menguji hipotesis H0 :
0 lawan0 : 0
H
bila salah satu atau kedua hipotesis majemuk. Akan tetapi Lema Neyman-Pearson dapat
digunakan untuk memperoleh uji paling kuasa (most powerful test) bagi H0 :
0 lawan0 : a
Bila suatu uji berdasarkan Lema Neyman-Pearson memaksimumkan kuasa uji untuk
setiap nilai
yang lebih besar dari
0, uji yang demikian itu disebut uji paling kuasa seragam (uniformly most powerful test) untuk H0 :
0 lawan H0 :
0. Catatan serupa berlaku bagi H0 :
0 lawan0 : 0
H
.Teladan . Andaikan contoh acak X X1, 2,..., X n diambil dari populasi normal N
, 2
dengan
tidak diketahui tetapi
2 diketahui. Temukan uji paling kuasa seragam untuk menguji H0 :
0 lawan Ha :
0 dengan taraf nyata sebesar
. JawabKita mulai dengan mencari uji paling kuasa
bertaraf nyata
bagi H0 :
0 lawan Ha* :
auntuk satu nilai tertentu
a,
a
0. Karena2 1 1 ( | ) exp , 2 2 x f x
x
maka1 2 1 ( ) ( | )... ( | ) 1 1 exp 2 2 n n n i i L f x f x x
Karena H dan 0 Ha* keduanya sederhana, maka menurut Lema Neyman-Pearson uji paling kuasa untuk menguji kedua hipotesis itu ditentukan oleh nisbah (ratio) 0 ( ) ( a) L c L
2 0 1 2 1 1 1 exp 2 2 1 1 exp 2 2 n n i i n n i a i x c x
2 2 0 2 1 1 1 exp ( ) ( ) 2 n n i i a i i x
x
c
2 2 0 2 1 1 1 ( ) ( ) ln( ) 2 n n i i a i i x
x
c
2 2 2 0 1 1 ( ) ( ) 2 ln( ) n n i i a i i x
x
c
2 2 2 2 2 0 0 1 1 2 2 2 ln( ) n n i i a a i i x nx
n
x nx
n
c
2 2 2 0 0 2 ln( ) ( ) 2 a a c n n x n
Karena
a
0 maka 2 2 2 0 0 2 ln( ) 2 ( ) a a c n n x c n
Jadi, uji paling kuasa untuk H0 :
0 lawan*
:
a a
H
mempunyai wilayah penolakan{ *}
WP x c
Untuk menentukan nilai c* kita ingat bahwa
0 0 0 0 0 0 (menolak | benar) ( * | ) * * P H H P X c X c c P P Z n n n
0 0 * * c z n z c n
Jadi, uji bertaraf nyata
bagi H0 :
0 lawan* :
a a
H
yang mempunyai kuasa terbesar didasarkan pada statistik X dan mempunyai wilayah penolakan x 0 z n
. Perhatikanbahwa baik statistik uji maupun wilayah
penolakannya tidak bergantung pada nilai
a. Jadi, berapa pun nilai
a,
a
0, akan selalu diperoleh wilayah penolakan yang sama. Jadi uji bertarafnyata
dengan wilayah penolakan itu mempunyai kuasa terbesar untuk setiap
a
0. Dengan kata lain ia merupakan uji paling kuasa.Soal-soal Latihan
1. Andaikan X dan 1 X adalah dua peubah acak 2 yang bebas dan tersebar secara identik
( ,
1). Untuk menguji H0 :
0 lawan: 0
a
H
, ada dua uji yang dipertimbangkan: Uji 1: Tolak H bila 0 X1 0.95Uji 2: Tolak H bila 0 X1 X2 c
Tentukan c sehingga Uji 2 mempunyai
yang sama dengan Uji 1.2. (Lanjutan #1) Hitunglah kuasa Uji 1 bila (a)
0.1
, 0.4, 0.7, 1. (b) Gambarkan sketsa grafik fungsi kuasanya.3. (Lanjutan #1) (a) Hitunglah kuasa Uji 2 untuk masing-masing alternatif
0.1, 0.4, 0.7, 1. (b) Gambarkan sketsa fungsi kuasanya. (c) Bandingkan fungsi pada bagian (b) dengan fungsi kuasa Uji 1. Apa yang dapat anda simpulkan tentang kuasa kedua uji untuk semua
0.4. Andaikan X X1, 2,..., X adalah suatu contoh 20 acak dari sebaran normal dengan rataan
populasi
yang tidak diketahui dan ragam2
5
. Akan diuji hipotesis H0 :
7 lawan: 7
a
H
. (a) Carilah uji paling kuasaseragam dengan taraf nyata 0.05. (b) Untuk uji dalam bagian (a) itu, hitunglah kuasanya
pada masing-masing alternatif berikut: 7.5
a
, 8.0, 8.5 dan 9.0. (c) Gambarkan sketsa fungsi kuasa itu.5. (Lanjutan # 4) Tentukan ukuran contoh
terkecil sehingga uji bertaraf nyata
0.05 mempunyai kuasa sedikitnya 0.80 bila
8. 6. Untuk sebaran normal dengan rataan
danragam
2 25, seorang peneliti ingin menguji0 : 10
H
lawan Ha :
5. Tentukan ukuran contoh n sehingga uji yang paling kuasamempunyai
0.025.7. Andaikan kita mempunyai suatu berukuran empat yang diambil dari populasi dengan fungsi kepekatan 2 3 1 0 ( | ) 2 0 selainnya x x e x f x
(a) Tentukan wilayah penolakan bagi uji paling kuasa bagi H0 :
0 lawan:
a a
H