• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga/instansi, karena merupakan piranti penting yang dapat memecahkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. lembaga/instansi, karena merupakan piranti penting yang dapat memecahkan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dewasa ini informasi dianggap sebagai salah satu faktor produksi dalam lembaga/instansi, karena merupakan piranti penting yang dapat memecahkan berbagai bentuk ketidaktahuan dan ketidakpastian yang sering kali menjadi kendala dalam proses pengambilan keputusan. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu sistem informasi yang selain dapat melakukan semua pengolahan data untuk fungsi manajemen dalam pengambilan keputusan. Gagasan informasi yang demikian itulah yang dikenal dengan sistem informasi manajemen.

Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kaban Jahe yang memiliki jumlah pegawai 58 orang dengan 2 bagian yang dibagi atas bagian pengelolaan 35 (tiga puluh lima) orang serta bagian pelayanan 23 (dua puluh tiga) orang, dalam pelaksanaannya dihadapkan berbagai tantangan dan hambatan, dalam hal ini untuk mengetahui tantangan dan hambatan tersebut harus diteliti. Untuk mencapai tujuan lembaga/instansi peranan manajemenlah yang sangat berperan, setiap orang maupun manajemen harus mendapat informasi yang lengkap, jelas dan terperinci sehingga setiap orang akan mengetahui dengan pasti dan tidak menyimpan keraguan atas segala hal yang pegawai kerjakan, selain itu pegawai dapat memahami mengapa pekerjaan itu harus dilakukan dan mengetahui secara persis bagaimana pekerjaan itu

(2)

harapan dan keinginan lembaga/instansi. Disisi lain pimpinan harus berani mengambil keputusan dan harus mau memikul tanggungjawab atas akibat dan resiko yang timbul dari permasalahan-permasalahan dari keputusan yang diambilnya.

Penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) sangat penting bagi RUTAN Kaban Jahe, karena sebelumnya dalam kesehariannya menggunakan pemrosesan data secara manual sehingga begitu banyak data yang hilang serta pemrosesannya begitu memakan banyak waktu serta birokrasi dan prosedur yang berbelit-belit. Namun sekarang dengan adanya penggunaan penerapan SIM untuk menilai kualitas SIM yang sedang di rencanakan, di buat dan yang sedang di gunakan.

Pengukuran efektivitas SIM ini merupakan tugas yang kompleks karena adanya kesulitan dalam menelusuri dan mengukur pengaruh SIM melalui faktor yang saling berhubungan. Oleh karena itu para peneliti di bidang SIM membuat ukuran yang mewakili bagi penerapan SIM, misalnya: kepuasan pengguna informasi (user

information satisfaction), penggunaan sistem (system usage) dan nilai informasi

(information value).

Faktor penerapan SIM berhubungan erat dengan pendekatan kepuasan pemakai. Banyak peneliti mengakui bahwa kepuasan pemakai SIM merupakan indikator yang penting dalam menentukan keberhasilan dalam mendesain dan mengimplementasikan SIM. Namun terdapat tiga cara pandang yang berbeda terhadap konsep pengukuran kepuasan pemakai.

(3)

Pada saat sekarang ini, di zaman era informasi dibutuhkan adanya perubahan atas peningkatan kondisi dan sarana data serta informasi yang merupakan komponen utama dalam setiap pelayanan di Rumah Tahanan (RUTAN) Kaban Jahe.

Dengan berkembangannya aplikasi SIM yang didukung oleh data yang akurat dan lebih cepat mendukung kinerja pegawai. SIM dapat membantu manajemen lebih cepat meningkatkan upaya akuntabilitas, efisien dan kinerja lainnya yang secara jangka panjang menjadi lebih ekonomis.

Pertimbangan atau alasan lain, mengapa penelitian ini di lakukan di karenakan di RUTAN Kaban Jahe akan mengikuti perkembangan teknologi SIM yang berbasis komputer relatif baru di negara Indonesia. Banyak pegawai instansi pemerintah, terutama yang senior tidak berlatar belakang ilmu komputer dan kurang mengerti tentang pengoperasiannya. Pada umumnya para pegawai tersebut hanya menerima laporan dari bagian sistem informasi. Namun ada juga yang sudah mengerti tentang ilmu komputer dan biasanya mereka dapat langsung tahu cara mencari informasi yang mereka butuhkan.

Banyak instansi pemerintah di Indonesia menerapkan SIM, begitu juga di RUTAN Kaban Jahe. Setelah perkembangan teknologi informasi yang demikian pesatnya, perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak sangat mempengaruhi kualitas informasi yang di hasilkan oleh SIM.

Saat sekarang ini banyak instansi pemerintah sudah banyak yang tahu bahwa penerapan SIM sangat besar manfaatnya bagi peningkatan kinerja pegawai,

(4)

pemerintah masih di liputi oleh pertanyaan apakah penerapan SIM itu berguna atau hanya merupakan pemborosan. Instansi pemerintah yang tidak mengikuti perkembangan teknologi informasi pada dewasa ini tidak akan unggul di dalam pelayanan kepada masyarakat. Penerapan SIM merupakan kondisi yang di perlukan bagi kontribusi SIM terhadap kinerja pemakai dan kinerja pegawai.

Dalam RUTAN Kaban Jahe suatu pengambilan keputusan merupakan peranan pimpinan yang paling penting, dan tersedianya sumber informasi yang reliabel merupakan komponen kunci bagi pembuatan keputusan manajemen. Sumber informasi dapat berbentuk oral, tertulis atau computer-based (sumber informasi yang berbasis komputer).

Munculnya sistem yang berbasis komputer yang di sesuaikan secara langsung untuk di gunakan oleh eksekutif pembuat keputusan memungkinkan untuk mengadakan sebuah pengujian terhadap bagaimana sistem yang berbasis komputer oleh manajemen berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusannya. SIM merupakan sistem yang berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi pihak pimpinan.

Informasi yang digunakan secara optimal dengan sistem informasi yang terencana dengan baik mendukung keberhasilan manajemen Rumah Tahanan (RUTAN) Kaban Jahe.

(5)

Secara umum sistem informasi dapat mendukung fungsi-fungsi manajemen, mulai dari perumusan tujuan dan sasaran sampai evaluasi yang diselenggarakan Rumah Tahanan (RUTAN) Kaban Jahe bagi evaluasi program-program peningkatan kinerja pegawai.

Dalam usaha peningkatan kinerja pegawai, diperlukan pengadaan sistem informasi yang akan dianalisis pengaruhnya bagi semua kegiatan yang dilaksanakan.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah penerapan sistem informasi manajemen yang terdiri faktor teknis, operasional dan ekonomis berpengaruh terhadap kinerja pegawai Rumah Tahanan (RUTAN) Kaban Jahe?.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penerapan sistem informasi manajemen terhadap kinerja pegawai pada Rumah Tahanan (RUTAN) Kaban Jahe.

(6)

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan sistem informasi manajemen di Rumah Tahanan (RUTAN) Kaban Jahe.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Sebagai masukan bagi Rumah Tahanan (RUTAN) Kaban Jahe dalam hal pengaruh penerapan sistem informasi manajemen terhadap kinerja pegawai. 2. Sebagai tambahan wawasan bagi penulis dan melatih diri berfikir secara ilmiah

pada bidang manajemen sumber daya manusia, khususnya berhubungan dengan penerapan sistem informasi manajemen dan kinerja.

3. Sebagai masukan kepada dunia pendidikan seperti Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dan khususnya bagi Program Studi Magister Ilmu Manajemen.

4. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang memfokuskan studi penelitian pada masalah yang sama dimasa yang akan datang.

1.4. Kerangka Berpikir

Sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem yang dapat membantu manajemen di dalam pengumpulan data, pengolahan serta analisis evaluasi data dan menyajikan ke dalam batas informasi yang bernilai dan akhirnya sampai pada pengambilan keputusan di mana informasi ini berguna untuk mendukung fungsi operasi manajemen. Sistem informasi manajemen adalah suatu sistem yang

(7)

terintegrasi, yang menyediakan informasi untuk mendukung fungsi-fungsi operasi manajemen keuangan dan pengambilan keputuan di dalam organisasi.

Penerapan sistem informasi manajemen sangat penting dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari, yang terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis, dan pengambilan keputusan, untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen. Jadi jelaslah bahwa sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem informasi yang memungkinkan pimpinan organisasi mendapatkan jumlah dan mutu, serta saat yang tepat untuk dipergunakan dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai.

Dalam usaha meningkatkan kinerja pegawai dibutuhkan manajemen dan informasi yang baik karena pada hakekatnya manajemen dapat diartikan sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.

Moekijat (1993) menyatakan bahwa Penerapan Sistem informasi manajemen adalah suatu penerapan jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu organisasi dan disatukan apabila perlu, dengan maksud memberikan kepada manjemen setiap waktu diperlukan, baik data yang bersifat intern maupun yang bersifat ekstern.

Penerapan sistem informasi manajemen ini menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan dan sebuah data base. Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah

(8)

bangunan piramida di mana lapisan dasarnya terdiri dari informasi untuk pengolahan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya.

Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari; laposan ketiga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen; dan lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijaksanaan oleh tingkat puncak manajer.

Dengan demikian telah tergambar kerangka gagasan suatu sistem informasi manajemen yang selanjutnya dapat disimpulkan menurut Moekijat (1993) sebagai berikut: “Sistem informasi manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu organisasi dan disatukan apabila perlu, dengan maksud memberikan kepada manejemen setiap waktu diperlukan, baik data yang bersifat intern maupun yang bersifat ekstern”

Kinerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.

Kinerja ini adalah gabungan dari tiga faktor penting yaitu kemampuan dan minat seseorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas dan peran serta tingkat motivasi seorang pekerja. Semakin tinggi ketiga faktor di atas, maka semakin besarlah kinerja karyawan bersangkutan (Hasibuan, 2005).

(9)

Selanjutnya definisi yang hampir sama yaitu menurut Mangkunegara (2000) Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas dicapai seseorang karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Anoraga (2004) menyatakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan seperti: pendidikan, keterampilan, sikap etika kerja, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan, lingkungan dan sistem kerja, teknologi, sarana produksi, jaminan sosial, manajemen dan kesempatan berprestasi

Moekijat (1993) menyatakan Penerapan Sistem Informasi Manajemen memiliki beberapa faktor yang akan mempengaruhi kinerja pegawai yaitu: faktor teknis, operasional dan ekonomis. Sedangkan pada Penerapan Sistem Informasi Manajemen RUTAN Kaban Jahe memiliki beberapa faktor yang akan mempengaruhi kinerja pegawai RUTAN Kaban Jahe yaitu: faktor teknis, operasional dan ekonomis.

Menurut Sutanta (2003) menyatakan Tiap perusahaan memiliki suatu sistem untuk mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan bahwa struktur organisasi sebagian besar perusahaan memasukkan suatu unit sistem informasi manajemen yang bertanggung jawab atas banyak kegiatan yang berhubungan dengan kinerja pegawai.

(10)

Faktor-faktor dalam penerapan sistem informasi manajemen ini akan mempengaruhi kinerja pegawai RUTAN Kaban Jahe seperti yang dilihat pada

Gambar 1.1 Kerangka Berfikir

1.5. Hipotesis

Dari kerangka pemikiran di atas, dihipotesiskan sebagai berikut: “Penerapan sistem informasi manajemen yang terdiri faktor teknis, operasional, dan ekonomis berpengaruh terhadap kinerja pegawai Rumah Tahanan (RUTAN) Kaban Jahe.”

FAKTOR EKONOMIS FAKTOR OPERASIONAL KINERJA PEGAWAI ( Y ) FAKTOR TEKNIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Gambar

Gambar 1.1 Kerangka Berfikir

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang : bahwa untuk memenuhi dan melaksanakan ketentuan Pasal 65 ayat (3) dan Pasal 84 ayat (4) Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 11 Tahun 2017

Kes indeks kepada kluster ini ialah kes ke-25,993 melibatkan seorang wanita warga tempatan (Sarawak) berumur 75 tahun yang dikesan melalui saringan individu bergejala

Segala puji hanyalah milik Allah SWT semata yang telah memperkenankan penulis menyelesaikan penelitian dan menuangkan hasilnya dalam bentuk tesis yang berjudul “ Model Investasi

Upaya tersebut bertumpu pada dasarnya kepada peningkatam sistem pelayanan dan pengurusan paspor yang dilakukan dengan berbagai cara, seperti pelayanan dan pengurusan paspor agar

Sarana yang dibutuhkan untuk menunjang pelayanan kepada wisatawan antara lain seperti fasilitas umum (toilet), restaurant, ruang informasi, sarana transportasi di dalam

Oleh karena itu, dari hasil uraian di atas hal-hal yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dan merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal materi BRSD adalah (1) kurangnya

Littlejohn dan Domenici (2007), membagi dua kondisi konflik yaitu perilaku konflik yang bersifat langsung dan tidak langsung serta bentuk perilaku yang dapat bekerjasama

Dari Tabel 1.1 diatas dapat terlihat bahwa data karyawan yang keluar jumlahnya tidak terlalu banyak, namun hal ini bukan berarti rasa tidak puas itu tidak dirasakan oleh